Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga
dalam suatu organisasi, termasuk dalam bidang kesehatan. Pengembangan
SDM kesehatan menjadi sangat penting guna meningkatkan kompetensi,
kualitas, dan kinerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada masyarakat. Pelatihan menjadi salah satu
pendekatan yang efektif dalam pengembangan SDM kesehatan, yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para
tenaga kesehatan agar dapat menghadapi tantangan dan tantangan dalam
bidang kesehatan yang semakin kompleks.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang kesehatan merupakan
salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan layanan kesehatan yang
berkualitas. SDM yang terampil, berkompeten, dan berpengalaman di
bidang kesehatan dapat memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan
aman kepada pasien. Oleh karena itu, pengembangan SDM kesehatan
melalui pelatihan menjadi suatu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk
memastikan tenaga kesehatan mampu beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di dunia kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik penerapan pelatihan dan pengembangan pada
organisasi terutama di bidang kesehatan?
2. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam pelatihan dan
pengembangan pelayanan kesehatan?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui teknik penerapan dan pengembangan pada
organisasi terutama di bidang kesehatan.
2. Dapat mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam pelatihan
dan pengembangan SDM pelayanan kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Menurut Rachmawati (Kamal, 2015). Pelatihan merupakan wadah
lingkungan bagi karyawan dimana mereka memperoleh atau mempelajari
sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku spesifik yang
berkaitan dengan pekerjaan.
Menurut Widodo (2015), Pelatihan adalah proses pembelajaran yang
memungkinkan pegawai melaksanakan pekerjaan yang sekarang sesuai
dengan standar.
Setiap pelatihan yang akan diadakan harus selalu memperhatikan sejauh
mana pola pelatihan yang dilaksanakan dapat menjamin proses belajar yang
efektif. Jenis-jenis pelatihan yang biasa dilakukan dalam suatu organisasi
atau perusahaan (Widodo, 2015). Antara lain :
1. Pelatihan dalam kerja (on the job training)
2. Magang
3. Pelatihan diluar kerja (of the job training)
4. Pelatihan ditempat mirip sesungguhnya
5. Simulasi kerja (job simulation)
Menurut Dessler (2010), pelatihan adalah proses mengajar keterampilan
yang dibutuhkan karyawan baru untuk melakukan pekerjaannya. Idealnya,
pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, yang
pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan para pekerja secara
perorangan. Jadi dengan adanya pelatihan akan dapat menimbulkan
perubahan dalam kebiasaan bekerja, perubahan sikap, tingkah laku,
keterampilan serta pengetahuan karyawan.
Menurut Andrew E. Sikula pelatihan (training) adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan
terorganisir dimana pegawai nonmanagerial mempelajari pengetahuan dan
ketrampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pengembangan merupakan suatu
proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis
terorganisir dimana pegawai managerial mempelajari pengetahuan

2
konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Dengan
demikian, istilah pelatihan ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis, sedangkan
pengembangkan diperuntukkan bagi pegawai tingkat manajerial dalam
rangka meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam
pengambilan keputusan dan memperluas human relation.
Perbedaan pelatihan dengan pengembangan, Henry Simamora
menjelaskan bahwa pelatihan (training) diarahkan untuk membantu
karyawan menunaikan kepegawaian mereka saat ini secara lebih baik.
Sedangkan pengembangan (development) adalah mewakili suatu investasi
yang berorientasi ke masa depan dalam diri pegawai. Pelatihan mempunyai
fokus yang agak sempit dan harus memberikan keahlian-keahlian yang
bakal memberikan manfaat bagi organisasi secara cepat. Pengembangan
didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan
serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang
supaya bekerja dengan baik dan suksesi posisi yang ditemui
selama karirnya.
Pelatihan sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu metode yang
digunakan untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia yang
berkaitan dengan kemampuan atau keterampilan pegawai atau karyawan
yang telah menduduki suatu jabatan atau pekerjaan tertentu di dalam suatu
perusahaan atau organisasi.
Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya untuk
mengembangkan kualitas atau kemampuan sumber daya manusia melalui
proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau
pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal.
Saydam (2011) menyebutkan bahwa pengembangan SDM (Sumber
Daya Manusia), merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi,
agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan
(skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.

3
B. Tujuan Dan Manfaat Pelatihan Dan Pengembangan SDM
Kesehatan
Adapun tujuan memberikan pelatihan kepada SDM kesehatan yakni:
1. Menambah pengetahuan baru, artinya pengetahuan pekerja akan
bertambah dari sebelumnya. Dengan bertambahnya pengetahuan
pekerja, maka secara tidak langsung akan mengubah perilakunya
dalam bekerja.
2. Memahami budaya organisasi, artinya pekerja menjadi lebih tahu
apa yang harus dan seharusnya yang dikerjakan setelah mengikuti
pelatihan. Atau dengan kata lain pekerja dapat memahami dan
mengamalkan norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di dalam
suatu organisasi. Hal ini karena di dalam pelatihan materi tentang
budaya organisasi juga harus diajarkan kepada seluruh pekerja.
Pemahaman tentang budaya organisasi harus untuk dilaksanakan
seluruh pekerja.
3. Meningkatkan keterampilan, artinya pekerja harus lebih terampil
untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Di
samping memiliki pengetahuan, pekerja juga diharapkan lebih
terampil untuk mengerjakan pekerjaannya.
4. Meningkatkan rasa tanggung jawab, artinya pekerja akan lebih
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya setelah mengikuti
pelatihan. Pelatihan juga akan meminimalkan dari sikap masa bodoh
atau tidak peduli pekerja dengan kebijakan atau peraturan organisasi.
Dengan memiliki rasa tanggung jawab, tentu pekerjaakan bekerja
lebih serius, sehingga hasil pekerjaannya menjadi lebih baik.
5. Memahami lingkungan kerja, artinya setelah mengikuti pelatihan
pekerja diharapkan mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan
barunya. Hal ini disebabkan karena pada saat mengikuti pelatihan,
pekerja sudah dilatih berbagai hal termasuk kerja sama dengan
pekerja lainnya, mengenal alat-alat kerja, prosedur kerja dan teman-
teman sekerjanya.

4
Adapun manfaat bagi SDM kesehatan mengikuti pelatihan yakni:
1. Perencanaan karier, artinya bermanfaat bagi karyawam untuk
merancang kariernya ke depan lebih baik. Hal ini disebabkan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya akan memberikan
nilai tarnbah guna peningkatan karier, baik jabatan maupun golongan
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dan pelatihan merupakan salah
satu syarat untuk meningkatkan karier seseorang, baik langsung
maupun tidak langsung.
2. Kompensasi, maksudnya dengan mengikuti pelatihan pekerjaakan
memperoleh kompensasi yang lebih baik, mengingat kemampuannya
dalam mengerjakan pekerjaan meningkat. Hal ini biasanya tidak
langsung tetapi melalui peningkatan kinerjanya, karena telah mampu
mengerjakan sesuai atau melebih target yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Alat Negosiasi, artinya pekerja akan memiliki nilai tawar yang lebih
baik, karena sudah memiliki kemampuan dan keahlian tertentu.
Pekerja yang telah mengikuti pelatihan tentu memiliki tambahan
kemampuan dan keterampilan tertentu sehingga, nilai tawarnya
kepada organisasi menjadi meningkat untuk pekerjaan tertentu,
termasuk dalam hal penawaran jabatan atau kompensasi yang
diinginkannya.
4. Memiliki kepuasan tersendiri, Artinya pekerja akan memiliki rasa
kepuasan sendiri dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan. Hal
lainnya dengan pelatihan pekerja memperoleh pengalaman yang baru
baik pengetahuan maupun teman sekerja. Kepuasan kerja sangat
dibutuhkan oleh setiap pekerja agar terus bekerja dengan sebaik-
baiknya.
5. Refresing, artinya pelatihan merupakan tempat atau sarana liburan
bagi pekerja, terutama pekerja lama. Pelatihan mampu untuk
menghilangkan rasa jenuh dan suntuk bekerja selama ini. Artinya
dengan pelatihan diharapkan mampu menyegarkan kembali

5
semangatnya dalam bekerja, sehingga kondisi kerja dan prestasi
kerjanya dapat ditingkatkan kembali.

Adapun tujuan pengembangan SDM kesehatan yakni:


1. Produktivitas kerja, dengan pengembangan, produktivitas kerja
karyawan akan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
menjadi semakin baik karena technical skill, human skill, dan
managerial skill karyawan semakin baik dan semakin terasah.
2. Efisiensi. Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-
mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga
daya saing organisasi semakin besar.
3. Pelayanan. Pengembangan SDM (sumber daya manusia) bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan yang lebih balk dan karyawan
kepada nasabah organisasi. Karena pemberian pelayanan yang baik
merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-rekanan
organisasi yang bersangkutan.
4. Kecelakaan. Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi
tingkat kecelakaan karyawan sehingga jumlah biaya pengobatan
yang dikeluarkan semakin berkurang.
5. Konsumen. Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat
yang baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan
memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.

Adapun manfaat pengembangan SDM kesehatan yakni:


Untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, sikap, dan
tanggung jawab karyawan sehingga lebih efektif dan efisien dalam
mencapai sasaran program serta tujuan organisasi. Dan manfaat dari
pelatihan dan pengembangan SDM juga dapat dilihat dari dua sisi
diantaranya:

6
a) Dari sisi individu pegawai:
1. Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang
ilmu pengetahuan yang bersangkutan, misalnya prinsip dan filsafat
manajemen yang terbaik dan terakhir.
2. Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu
sekaligus memperbaiki cara pelaksanaan yang lama.
3. Merubah sikap.
4. Memperbaiki atau menambah imbalan atau balas jasa yang diperoleh
dari organisasi tempat bekerja.
b) Dari sisi organisasi:
1. Menaikkan produktivitas pegawai.
2. Menurunkan biaya.
3. Mengurangi turn over pegawai.
4. Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena
direalisirnya kedua manfaat tersebut terlebih dahulu.

C. Metode Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


(SDM) Pelayanan Kesehatan
1. Metode Pelatihan
Andrew F. Sikula (dalam Hasibuan, 2007) menjelaskan beberapa
metode sebagai berikut.
a. On the job, para peserta latihan langsung bekerja di tempat
untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan di bawah bimbingan
seorang pengawas. Metode latihan dibedakan dalam 2 (dua)
cara, yaitu informal dan formal.
b. Vestibule, adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas
Biasanya metode ini diselenggarakan organisasi untuk
memperkenalkan pekerjaan kepada pekerja baru dan melatih
mereka untuk mengeriakan pekerjaan tersebut.
c. Demonstration and example, adalah jenis metode latihan yang
dilakukan dengan cara memperagakan dan menjelaskan

7
bagaimana cara-cara mengerjakan sesuai pekerjaan melalui
contoh-contoh atau percobaan yang demonstrasikan. Dalam
metode ini, biasanya pelatih mempersiapkan alat peraga seperti
gambar, teks, diskusi. video. dan lain-lain.
d. Simulation, merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan
semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya. tetapi hanya
merupakan tiruan saja. Simulasi merupakan suatu teknik untuk
mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dan
pekerjaan yang akan dijumpainya.
e. Apprenticeship, adalah suatu cara untuk mengembangkan
keahlian sehingga para pekerja yang bersangkutan dapat
mempelajari segala aspek dan pekerjaannya.
f. Classroom Methods, metode ini adalah suatu cara yang
ditakukan dalam kelas lecture (ceramah/kuliah), conference
(rapat), programmed instruction (instruksi terprogram) metode
studi kasus, role playing, metode diskusi, dan metode seminar.

Adapun metode pelatihan di suatu perusahaan lainnya yaitu:


1. Pelatihan atau training
Salah satu metode pengembangan SDM yang paling
sering digunakan oleh perusahaan adalah pelatihan atau training.
Kegiatan ini biasanya dilakukan agar para karyawan semakin
terampil dalam melakukan tugasnya. Selain itu, pelatihan juga
diberikan supaya para karyawan memiliki wawasan atau
kemampuan baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Nah, program training ini bisa kamu lakukan secara internal
maupun eksternal. Dengan pelatihan internal, seluruh kegiatan
bisa dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Trainer-nya
pun bisa dipilih dari pihak manajerial ataupun HR. Sedangkan,
untuk pelatihan eksternal, karyawan bakal dikirim ke lembaga
atau instansi tertentu untuk mengikuti training secara rutin.

8
2. Program pendidikan
Metode selanjutnya adalah dengan memberikan
pendidikan formal kepada para karyawan yang tidak
berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya. Sebagai
contoh, karyawanmu yang merupakan lulusan SMA/SMK
diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan D3 atau S1.
Dengan memberikan kesempatan tersebut, diharapkan para
karyawan nantinya bisa memiliki wawasan yang lebih luas.
Sehingga, mereka pun nanti bisa lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Melakukan rotasi kerja
Metode pengembangan SDM selanjutnya yaitu dengan
menerapkan rotasi kerja. Tujuan dari metode ini adalah
memberikan kesempatan pada karyawan untuk merasakan
variasi pekerjaan baru. Selain itu, rotasi kerja juga bermanfaat
bagi karyawan untuk menemukan posisi yang lebih sesuai
dengan passion-nya. Cara melakukan metode ini pun tak terlalu
sulit. Kamu hanya perlu memindahkan karyawan dari suatu
divisi ke divisi lain. Namun, sebelum dipindahkan, para
karyawan perlu mendapatkan bimbingan dan instruksi kerja
terlebih dahulu.
4. Mengadakan coaching
Metode pengembangan SDM lainnya yang sering
dilakukan oleh berbagai perusahaan adalah coaching. Metode ini
biasanya diberikan agar karyawan termotivasi untuk
meningkatkan keterampilannya dalam bekerja. Selain untuk
meningkatkan kualitas kerja karyawan, coaching juga diadakan
sebagai sarana berbagi ilmu dan tempat karyawan bonding.
5. Outing kantor
Outing kantor merupakan metode pengembangan SDM
berikutnya yang kerap dilakukan oleh banyak perusahaan.

9
Tujuannya yaitu untuk mempererat dan menjaga kekompakan
karyawan, mulai dari level terbawah hingga tertinggi. Dalam
kegiatan ini, biasanya karyawan akan dibagi ke dalam beberapa
kelompok yang terbagi dari macam-macam level dan divisi.
Kemudian, mereka akan memainkan gim yang bisa melatih
kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, serta problem
solving.
6. Uji kompetensi
Metode pengembangan SDM yang terakhir adalah
dengan melakukan uji kompetensi atau uji kemampuan.
Perusahaan bisa melakukan metode ini secara mandiri ataupun
melalui lembaga yang mengeluarkan sertifikat resmi.
Contohnya, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP).Uji kompetensi ini bisa dilakukan secara menyeluruh
untuk semua karyawan atau hanya divisi tertentu. Keputusannya
bisa kamu diskusikan dengan pihak manajerial terlebih dahulu.

2. Pengembangan SDM Pelayanan Kesehatan


Sebagai pelayanan kesehatan kita harus mempersipkan
fasilitas kesehatan rujukan utama bagi masyarakat yang ingin
memperoleh pelayanan kesehatan baik untuk upaya promotif,
preventif kuratif maupun rehabilitaif. Sebagai pusat rujukan
kesehatan utama, rumah sakit dituntut mampu memberikan
pelayanan yang komprehensif bagi setiap pasiennya. Pelayanan
kesehatan yang komprehensif adalah berbagai bentuk pelayanan
yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin sesuai
kebutuhan pasien. SDM di rumah sakit menjadi hal penting yang
mendukung berkembangnya rumah sakit dan menjadi tolak ukur
penting dalam penilaian pengembangan mutu pelayanan di rumah
sakit.
Untuk itu peningkatan mutu di rumah sakit yang
berhubungan dengan SDM tentu saja terkait dengan pengembangan

10
kompetensi. Kompetensi pada umumnya dapat dipahami sebagai
kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill),
dan sikap/perilaku (attitude) seorang karyawan sehingga mampu
melaksanakan pekerjaannya. Beberapa ahli menyatakan bahwa
pengetahuan dan ketrampilan merupakan hard competency
sedangkan sikap dan perilaku sebagai soft competency.
Pengembangan kompetensi SDM ini tidak terbentuk dengan
otomatis. Kompetensi harus dikembangkan secara terencana agar
menjadi kekuatan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Di rumah sakit diperlukan karyawan yang selalu meningkatkan
kompetensinya karena tehnologi yang dipakai di dalam lingkungan
rumah sakit berkembang mengikuti zaman, ilmu pengetahuan
tentang pelayanan kesehatan berkembang juga sangat pesat dari
waktu ke waktu, bahkan pemberian asuhan keperawatan atau terapi
kepada pasien juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Melalui kegiatan pelatihan dan atau pendidikan inilah SDM mampu
bersaing dan meningkatkan kompetensinya sehingga dapat bekerja
dengan efektif.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training dan
development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan
yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan
dan pengembangan. Pelatihan (training) adalah proses pendidikan jangka
pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga
tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis untuk tujuan tertentu. Pengembangan (development) diartikan
sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda
atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi
pendidikan. Tujuan diselenggarakan pelatihan dan pengembangan diarahkan
untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja
guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai