Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN SDM SESI 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Ijin memberikan tanggapan pada Diskusi 2 ini.
Jelaskan jenis dan tujuan dari pengembangan Staf/pegawai diperusahaan tempat Anda
bekerja. Jangan lupa mencantumkan nama perusahaan dan bidang pekerjaannya. Jika saudara
belum bekerja, buatlah seolah-olah Saudara adalah pegawai dari suatu perusahaan.

*Sertakan sumber referensi atau tinjauan teoritis


Jawaban :

Pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan untuk dapat memperoleh tujuan umum
bersama. Pelatihan dan pengembangan SDM memiliki arti penting bagi suatu perusahaan,
organisasi, atau instansi. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM tersebut,
diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.Hal ini juga akan
mempunyai nilai positif bagi SDM yang bekerja di suatu organisasi atau perusahaan
tersebut.Banyak faktor yang harus di laksanakan dan saling terkait demi tercapainya tujuan dari
organisasi tersebut.pengembangan staf memiliki karateristik tersendiri serta unsur-unsur
pengembangan kompetensi SDM. Selain itu, pengembangan SDM memiiki keuntungan
tersendiri untuk organisasi terhadap SDM yang berkompeten.
Pengembangan staf diharapkan mampu meningkatkan kinerja staf yang ada di organisasi.
Sehingga kualitas kerja yang dimiliki oleh staf sesuai dengan yang diharapkan. Pengembangan
staf dapat dilakukan dengan cara pemberian pelatihan kepada karyawan. Pengembangan staf
memiliki dampak positif bagi perkembangan kemampuan dan kinerja staf.
Adapun pengembangan staf/Karyawan di tempat lokasi saya bekerja lebih kepada
pengembangan yang berfokus pada tugas atau kemampuan dibidangnya masing-masing
(lisensi). Saya bekerja di instansi pemerintah BUMD di sektor Transportasi. Sedangkan
Staf/pegawai yang bekerja dibidang tersebut harus memiliki standar sertifikasi keahlian sesuai
dengan prosedur/SOP yang sudah ditentukan, artinya dalam pemenuhan prosedur/SOP
tersebut pegawai harus mempunyai kemampuan yaitu melalui diklat/Bimtek atau pelatihan
sesuai bidangnya. Diklat/bimtek ini bertujuan agar pegawai dalam melaksanakan tugasnya lebih
bekerja secara propesional dan terlatih untuk memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam
peningkatan pelayanan Transportasi kepada masyarakat pengguna sesuai dengan prosedur
dan SOP yang berlaku.

-4 Metode Yang Sering Digunakan Dalam Pengembangan Karyawan

Setiap perusahaan tentunya menganggap jika karyawan adalah salah satu aset terpenting yang
harus selalu dikembangkan demi kemajuan perusahaan. dengan mengembangkan karyawan
tentu akan meningkatkan efesiensi kerja, produktivitas serta kreatifitas dalam bekerja. Dengan
begitu tentu perusahaanlah yang akan diuntungkan karena memiliki karyawan yang mumpuni
dan dapat memberikan ide baru serta mengeksekusi tugas dengan baik. Berikut adalah metode
pelatihan yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mengembangankan karyawannya.
a) Pelatihan
Pelatihan adalah salah satu metode umum yang digunakan untuk mengembangkan tenaga
kerja. Bentuk pelatihan biasanya adalah internal dan eksternal training. Internal training
adalah pelatihan yang memanfaatkan internal kantor sebagai sumber pelatihan. Sementara
eksternal training adalah pelatihan yang memanfaatkan pihak lain yang sudah
berpengalaman untuk memberikan pelatihan kepada semua karyawan.
b) Pendidikan
Pengembangan karir seorang karyawan melalui pendidikan umumnya bersifat khusus.
Perusahaan biasanya akan memilih karyawan terbaik yang dianggap memberikan
kontribusi penuh kepada perusahaan dan layak untuk mendapatkan pengembangan
pendidikan karena pendidikan sebelumnya masih dirasa belum cukup. Sebagai contoh,
seorang karyawan lulusan D3 mendapat tugas kuliah S1 agar pengetahuan dan
keterampilannya meningkat.
c) Magang
Sama seperti pelatihan, magang hanya dilakukan didalam perusahaan atau diluar
perusahaan. Magang didalam perusahan biasanya adalah magang antar divisi dengan
durasi 1 sampai 3 bulan. Contohnya ketika seorang dari divisi marketing magang ke divisi
sales untuk mengetahui bagaimana proses mencari pelanggan secara langsung.
d) Menambah tugas dan tanggung jawab
Salah satu pengembangan karyawan adalah dengan menambah tugas serta tanggung
jawab didalam posisi yang sama. Misalnya ketika karyawan mendapatkan proyek khusus
didalam divisinya atau lintas divisi, karyawan yang mengisi tugas untuk menggantikan
atasannya yang cuti kerja dan karyawan yang mengisi jabatan baru yang sebelumnya tidak
ada dengan tingkat yang sama. Umumnya karyawan yang diberikan hal seperti ini adalah
karyawan yang memiliki sifat menonjol dibandingkan dengan karyawan yang lain. Namun
ada juga perusahaan yang menerapkan hal ini kepada semua karyawan agar
pengembangan dapat berjalan lebih merata kesetiap karyawan di kantor.

-Tujuan Pengembangan Staf


Menurut Malik (2011), tujuan dari pengembangan yaitu untuk meningkatkan kemampuan
individu untuk kepentingan jabatan yang akan datang. Sedangkan menurut Insanno, dkk (2013:
15), tujuan utama dari pelatihan dan pengembangan ini adalah untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan para sumber daya manusia dalam bekerja yang disebabkan oleh kemungkinan
ketidakmampuan dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sekaligus berupaya membina mereka
agar menjadi lebih produktif. Selain itu tujuan pelatihan dan pengembangan adalah :
1.  Meningkatkan produktivitas dan taraf prestasi tenaga kerja;
2.  Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas atau
pekerjaan baik pekejaan lama maupun baru, baik dari segi peralatan maupun metode;
3.  Memperkecil kesahalan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tenaga kerja;
4.  Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM;
5.  Meningkatkan semangat kerja;
6.  Menarik dan menahan karyawan yang berkualitas.
Sedangkan tujuan diselenggarakannya pengembangan karyawan menurut Simamora (2006:
276) dalam Budiman (2012) menyebutkan pengembangan karyawan diarahkan untuk
membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas, dan kemampuan. Adapun tujuan –tujuannya sebagai berikut:
1.  Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak memuaskan karena
kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan, kendatipun tidak dapat
memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, program pelatihan dan pengembangan yang
sehat sering berfaedah dalam meminimalkan masalah ini;
2.  Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi;
3.  Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaannya;
4.  Membantu memecahkan masalah operasional;
5.  Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasikaryawan adalah melalui program pembangunan karir yang sistematis;
6.  Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi;
7.  Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Berdasarkan paparan kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
diselenggarakannya pengembangan yaitu untuk membekali, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan dan produktivitas staf
serta untuk meningkatkan kinerja staf dalam organisasi.
-    Karateristik Pengembangan Staf
Menurut Malik (2011), adapun karateristik pengembangan sebagai berikut:
1.  Sasaran hasil : peningkatan kinerja jangka panjang;
2.  Orientasi : kebutuhan perubahan terencanaatau tidak terencana;
3.  Efek terhadap karir : keterkaitan dengan karir relatif tinggi;
4.  Jangka waktu pelaksanaan : relatif lama;
5.  Peserta : tenaga kerja manajerial;
6.  Materi : berkaitan dengan keterampilan pengetahuan konseptual dan teoritis.
Karateristik pengembangan staf berorientasi sasaran atau hasil yang dicapai oleh staf. Sasaran
atau hasil dapat dilihat setelah staf dibekali dengan keterampilan tambahan melalui program
pengembangan staf. Jika hasil atau sasaran organisasi dapat tercapai dengan baik, maka
organisasi dikatakan berhasil dalam memberikan pelatihan kepada staf.
-   Unsur-unsur Pengembangan Kompetensi SDM
Menurut Huraki (2012) usaha-usaha pengembangan kompetensi SDM yang mencakup dalam
tiga aspek, yaitu: (1) kognitif, (2) psikomotor, dan (3) afektif. Usaha-usaha pengembangan
kompetensi SDM yang dimaksud bisa berupa pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
Dengan diadakannya pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja maka diharapkan suatu
perusahaan atau organisasi mampu:
1.  Memperbaiki kinerja.
Suatu organisasi yang melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja kepada
anggotanya, maka anggota dalam organisasi tersebut dapat memperbaiki kinerjanya secara
efektif dan efisien.
2.  Membantu karyawan baru.
Pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan oleh karyawan baru dalam melaksanakan tugas
barunya. Dari pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh perusahaan, membantu karyawan
baru dalam mengenali dan memahami lingkungan kerjanya, mengetahui apa yag seharusnya
dilakukan dan tidak dilakukan.
3.  Meningkatkan kepekaan.
Ketika terjadi sesuatu yang mengancam suatu organisasi, SDM yang kompeten akan
mengetahui apa yang akan terjadi pada organisasinya. Sehingga dengan pendidikan, pelatihan,
dan pengalaman kerjanya mereka akan mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut.
4.  Mempersiapkan promosi.
SDM yang telah mengikuti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja akan memiliki
kompetensi yang lebih besar daripada SDM yang tidak mengikuti pendidikan, pelatihan, dan
pengalaman kerja. Sehingga SDM yang telah mengikuti usaha pengembangan kompetensi
dapat membaca
situasi yang terjadi dan dapat menentukan kebutuhan apa yang sedang diharapkan oleh
masyarakat luar. Sehingga mereka dapat menentukan promosi apa yang sedang dibutuhkanlah
masyarakat saat itu.
5.  Mengembangkan individu.
Pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja dapat mengembangkan kompetensi individu baik
di bidang pengetahuan maupun keterampilan.
-   Metode-metode Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Budiman (2012) metode latiahan dan pengembangan pada karyawan dikembangkan
dengan konsep “on the job” dan “off the job”. Metode on the job yang biasa digunakan adalah:
1.  Coaching à atasan memberi arahan pada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka;
2.  Planned Progression à pemindahan karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui
tingkatan organisasi yang berbeda;
3.  Rotasi Jabatan à pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bervariasi;
4.  Penugasan Sementara à bawahan ditetapkan pada posisi manajemen tertentu dengan
jangka waktu yang ditetapkan;
5.  Sistem penilaian prestasi formal.
Metode pelatihan dan pengembanagan yang sering digunakan adalah
metode coaching, dimana atasan memberikan tugas tambahan pada bawahan secara rutin.
Sedangkan model pelatihan yang sering digunakan adalah model seminar atau workshop.
-   Keuntungan Perusahaan terhadap SDM Berkompeten
Menurut Insonna (2013: 18) menyebutkan keuntungan yang di dapat perusahaan dati SDM
yang berkompeten sebagai berikut:
1.  Reduction in error.
Setelah diadakannya pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja, organisasi dapat
mengurangi tingkat kesalahannya. Sebab SDM mampu menganalisis kebutuhan yang
diperlukan dan mampu dalam mencari solusi ketika terjadi ancaman dalam organisasinya
2.  Reduction in turnover
Dari pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi/ perusahaan akan
melahirkan SDM SDM yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Sehingga mengurangi
adanya pergantian posisi dalam pekerjaannya.
3.  Increase in production
SDM yang telah mengikuti pelatihan dan pendidikan mampu menganalisis kebutuhan yang ada
dan berkembang di masyarakat, sehingga organisasi/ perusahaan dapat meningkatkan jumlah
produksinya sesuai kebutuhan masyarakat.
4.  Attitudes changes
Di dalam pendidikan dan pelatihan, SDM dilatih untuk menjadi individu yang memiliki perilaku
baik dan sesuai dengan etika yang berkembang, baik di masyarakat maupun lingkungan
kerjanya sendiri.
5.  Ability to advance.
Pendidikan dan pelatihan yang diajarkan kepada individu diharapkan dapat meningkatkan
keahlian dan kompetensi SDM tersebut. Sehingga organisasi/ perusahaan dapat mencapai
tujuan bersama dan dapat membawa organisasinya menjadi lebih baik lagi.
6.  Less supervisio.
SDM yang telah mengikuti pelatihan dan pendidikan mampu memotivasi dirinya dan
mengetahui apa yang seharusnya dia lakukan dalam organisasi tanpa menunggu perintah dari
atasannya. Dengan kata lain SDM tersebut dituntut untuk lebih aktif, sehingga pengawasannya
lebih mudah.
7.  New capabilitie
SDM memiliki kemampuan dan kecakapan baru setelah mendapat pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan oleh organisasi/ perusahaannya.
Sumber Referensi :
-Huraki, Ana. 2012. Pelatihan dan Pengembangan. (Online), (http:// anahuraki.lecture.ub.ac.id ),
diakses 21 Maret 2016.
-Malik, Halim.2011.Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (Online),
(http://m.kompasiana.com), diakses pada tanggal 21 Maret 2016.
-Insanno, dkk. 2013. Pelatihan dan Pengembangan. Surabaya: Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Airlangga.
-Budiman, Adithia. 2012. Makalah Pengembangan Karyawan. (Online),
(http://adithia14.blogspot.ae/2012/06/manajemen-pengembangan-karyawan.html/), diakses
pada tanggal 9 April 2016.
-Adie E.Yusuf Suwarno.Buku Matri Pokok.EKMA4366/Pengembangan SDM.Modul 2.Peran dan
Fungsi Pengembangan. Hal. 2.2 – 2.26.Penert Universitas Terbuka.
Sekian Tanggapan Diskusi 2 ini saya sampaikan,Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

MANAJEMEN STARTEGIK DISKUSI 2 :


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ijin memberikan tanggapan pada Diskusi 2 ini.
Jawaban :
-Apa Manfaat Analisis Industri Bagi Perusahaan?
Analisis industri pada dasarnya adalah penilaian terhadap peluang dan ancaman lingkungan
kompetitif yang dapat mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Lingkungan kompetitif
mempengaruhi profitabilitas sebuah industri, yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadap
yang didapat perusahaan. 
Dengan mengetahui peluang dan ancaman yang ada di industri, manajemen dapat
mengidentifikasi strategi yang paling menguntungkan dalam jangka panjang. Selain itu, melalui
analisis industri, mereka dapat meramalkan kemungkinan perilaku pesaing dan calon
pendatang, pengembangan produk baru, metode dan teknologi, dan dampak perkembangan di
industri terkait. Singkatnya, analisis industri berupaya menyediakan studi kasus untuk masa
depan suatu industri.  Analisis industri umumnya membantu perusahaan secara tidak langsung
dalam perumusan strategi. Hasil analisis memberikan konteks dimana strategi dirumuskan.
Analisis industri mengidentifikasi isu-isu relevan yang dihadapi perusahaan dalam perumusan
strateginya. Misalnya, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan apa yang cenderung
melemahkan trategi mereka. 

-Mengapa Analisis Industri Penting Bagi Manajemen?

Analisis lingkungan industri dan kekuatan kompetitif yang membentuknya menjadi alat yang
ampuh yang membantu manajer untuk berpikir secara strategis. Analisis semacam ini
memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mengarah langsung
pada pengembangan strategi apa yang harus diadopsi untuk memanfaatkan peluang dan
melawan ancaman tersebut.
Misalnya, ketika melihat bahwa hambatan masuk industri cenderung rendah, mereka melihat ini
sebagai sebuah ancaman bagi profitabilitas perusahaan. Masuknya pendatang baru akan
membawa pasokan yang lebih banyak dan konsekuensinya, menekan harga jual.

Selanjutnya, mereka mungkin akan mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan


hambatan masuk, sehingga mengurangi ancaman persaingan baru. Misalnya, mereka akan
berupaya mencapai skala ekonomi, membangun loyalitas merek, menciptakan biaya peralihan,
dan sebagainya, sehingga pendatang baru berada pada posisi yang kurang menguntungkan
dan merasa sulit untuk mendapatkan daya tarik di industri.Mereka mungkin juga akan
memodifikasi intensitas persaingan dalam industri dengan menekankan loyalitas merek dalam
upaya untuk membedakan produk mereka, atau dengan menciptakan biaya peralihan yang
mengurangi kekuatan pembeli di industri.

Analisa yang komprehensif


Untuk mendapat gambaran tentang kondisi kompetitif di industri, manajer harus melakukan
analisis secara menyeluruh terhadap semua kekuatan yang potensial mempengaruhi industri.
Mereka dapat memulainya dengan menggunakan model lima kekuatan Porter dan menentukan
mana yang paling signifikan berpengaruh terhadap perusahaan.Selain itu, perlu diingat, satu
kekuatan kompetitif seringkali dapat mempengaruhi yang lain, sehingga semua kekuatan perlu
dipertimbangkan ketika melakukan analisis industri. Misalnya, jika hambatan masuk yang
rendah, ini akan meningkatkan persaingan di industri dan menurunkan harga dan tingkat
keuntungan. Pada saat yang sama, jika daya tawar pembeli relatif kuat, kondisi ini
meningkatkan intensitas kompetisi dan membuat perusahaan lebih sulit untuk mencetak
keuntungan yang layak di industri. Hal ini karena pembeli menawar harga lebih lanjut seiring
tersedianya lebih banyak pilihan (hambatan rendah membuat pemain baru mudah masuk dan
menawarkan produk baru).

Kapan Perusahaan Melakukan Analisis :


Analisis industri merupakan salah satu bagian dalam analisis fundamental. Analisis industri
biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi.Dalam analisis industri, investor
akan memilih bisnis apa yang ada di dalam perusahaan tersebut yang dapat memiliki peluang
yang baik dan bisnis atau produk apa yang dapat menjadikan perusahaan kita baik ataupun
buruk. Analisis industri dilakukan karena pentingnya kita mengetahui bahwa manakah yang
perlu dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang menjanjikan serta sesuai dengan apa yang
kita inginkan dan memiliki tujuan yang menjanjikan dan analisis industri ini dilakukan untuk
memilih agar perusahaan mana dan bisnis apakah yang dapat menjadi resiko yang terbaik bagi
perusahaan yang kita miliki. 
Analisis Industri: Pengertian dan bebrapa Komponen yang Perlu Kita Ketahui
Analisis industri mengacu pada penerapan alat manajemen strategis untuk industri tertentu
untuk menentukan daya saing dan daya tarik industri. Dengan penjelasan ini, pentingnya
analisis industri dalam proses manajemen strategis harus cukup jelas. Tujuannya adalah untuk
menjawab satu pertanyaan bisnis utama: apakah ini industri yang menarik untuk dimasuki?
Dengan menggunakan pengetahuan ini, perusahaan dapat mencoba dan mengembangkan
strategi yang sesuai untuk mengatasi ancaman di industri dan meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan. Hal ini pada gilirannya akan membantu memastikan keberlanjutan
jangka panjang dan profitabilitas bisnis.
-Pengertian Analisis Industri dalam Manajemen Strategis
Dalam manajemen strategis, analisis industri diambil dari karya Porter (1980) yang
mengemukakan bahwa ada lima kekuatan yang membentuk struktur industri dan mendorong
persaingan, yang dapat dianalisis untuk menentukan potensi profitabilitas menjalankan bisnis di
industri tersebut. Porter (1980) mengklaim bahwa “kekuatan kolektif dari kekuatan menentukan
potensi keuntungan akhir dalam industri”.
Analisis Porter’s five force atau kerangka lima kekuatan Porter (1980) dapat digunakan sebagai
template analisis industri untuk menilai daya tarik industri, untuk meluncurkan bisnis baru serta
untuk mengubah strategi bisnis yang sudah ada.
Dari perspektif strategis, kekuatan analisis industri seperti yang diberikan oleh Porter (1980)
adalah:
 Intensitas persaingan kompetitif dalam industri
 Kekuatan tawar-menawar pembeli di industri
 Kekuatan tawar-menawar pemasok di industri
 Tingkat ancaman pendatang baru bagi industri
 Tingkat ancaman produk/jasa pengganti
Kekuatan-kekuatan ini dijelaskan lebih lanjut di bawah di bagian berikutnya, yang dapat
diterapkan untuk analisis industri dalam urutan apa pun.
-Pengertian Analisis Industri dalam Rencana Bisnis
Meskipun analisis industri sangat bergantung pada kerangka lima kekuatan Porter (1980),
namun, ketika mengembangkan rencana bisnis, industri harus dianalisis secara holistik yaitu
mencakup lingkungan makro secara keseluruhan terhadap kekuatan/kelemahan internal
perusahaan.
Itulah sebabnya rencana bisnis harus diambil dari alat analisis lingkungan eksternal seperti
kerangka PEST atau PESTLE, bersama dengan alat analisis lingkungan internal seperti
matriks SWOT atau TOWS, selain penggunaan kerangka lima kekuatan Porter sebagai alat
analisis industri .
Untuk rencana bisnis yang menyeluruh, penerapan alat-alat ini tidak boleh berdiri sendiri,
melainkan harus saling melengkapi. Misalnya, ancaman lingkungan eksternal dapat dikurangi
dengan menggunakan kekuatan internal serta dengan mengeksplorasi peluang yang ada dalam
struktur industri .
Selain itu, ketika mengembangkan rencana bisnis, kelemahan kerangka lima kekuatan Porter
(1980) untuk analisis industri juga harus dipertimbangkan, sehingga kemungkinan kekurangan
tidak diabaikan.
Pentingnya Analisis Industri
Sangat penting untuk menganalisis suatu industri sebelum Anda berinvestasi dalam saham apa
pun darinya karena dengan cara itu Anda dapat memahami faktor-faktor ekonomi makro yang
dapat memengaruhi saham pilihan Anda. Ada beberapa alasan mengapa Analisis industri
penting karena memungkinkan Anda:
 Identifikasi peluang investasi terbaik
 Memahami cara kerja industri
 Mengevaluasi prospek masa depan saham serta industri secara keseluruhan. 
-Tujuan Analisis Industri
Penting untuk melakukan analisis industri sebelum mengembangkan rencana bisnis, karena
memungkinkan perencana ( yaitu bisnis atau analis pasar ) untuk memutuskan strategi terbaik
yang akan memastikan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan di industri tertentu,
dengan mempertimbangkan komponen industri tertentu.
Berikut ini adalah beberapa tujuan yang mungkin dapat membantu dengan melakukan audit
analisis industri.
 Identifikasi pendorong utama industri dan tentukan bagaimana struktur industri saat ini
 Menganalisis bagaimana struktur industri mempengaruhi potensi profitabilitas bisnis
 Memahami bagaimana kekuatan industri yang berbeda akan mendorong persaingan di
masa depan
 Memanfaatkan faktor daya tarik industri saat merumuskan strategi bisnis
 Kembangkan strategi yang dapat membentuk kembali struktur industri dan mendukung
pertumbuhan bisnis
-Faktor-Faktor yang Termasuk dalam Analisis Industri
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal seperti analisis PESTLE, analisis industri berfokus
pada komponen industri yang dapat memengaruhi operasi bisnis.
Komponen analisis industri atau lima kekuatan yang dicetuskan oleh Porter (1980) harus
dianalisis secara rinci untuk mendapatkan wawasan strategis yang berarti. Oleh karena itu,
faktor-faktor analisis industri dalam setiap kekuatan harus dilihat, untuk menentukan apakah
faktor-faktor ini dapat bertindak sebagai sumber ancaman dan pendorong persaingan.
Nah, di bawah ini merupakan lima komponen analisis industri yang dicetuskan oleh Porter
(1980):

1. Intensitas Persaingan Kompetitif dalam Industri


Kekuatan ini digunakan untuk memahami tingkat ancaman yang diberikan oleh pesaing dalam
industri, yang pada akhirnya dapat mengurangi profitabilitas perusahaan. Persaingan kompetitif
yang tinggi dapat muncul dari beberapa sumber seperti:
 Hambatan masuk yang rendah
 Kontrol tinggi dari pembeli dan/atau pemasok
 Kemungkinan pelanggan mengganti produk
 Keseimbangan kekuatan di antara perusahaan-perusahaan yang bersaing
 Diferensiasi rendah di antara produk industri
 Pertumbuhan pasar yang lambat (misalnya: lebih sulit untuk bersaing di pasar yang
matang daripada pasar yang sedang berkembang)
 Hambatan keluar yang tinggi (misalnya: biaya tinggi untuk meninggalkan industri)
Untuk menentukan intensitas persaingan kompetitif, analis harus melihat semua faktor dalam
industri yang dapat mendorong persaingan antar perusahaan (terutama yang menawarkan
produk yang sama atau sangat mirip dengan kelompok pelanggan yang sama).

2. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli di Industri


Kekuatan ini digunakan untuk menentukan apakah perusahaan dapat secara efektif menjual
produk mereka dengan margin keuntungan yang tinggi kepada pembeli di industri tersebut.
Pembeli dalam suatu industri tidak harus merupakan pelanggan akhir.
Misalnya, pembeli produk Procter & Gamble seperti sampo adalah supermarket, bukan
pengguna rumah tangga. Di bawah prevalensi kondisi tertentu, pembeli mungkin memiliki
kekuatan tawar yang lebih tinggi, seperti:
 Terbatasnya jumlah pembeli di industri
 Biaya peralihan antar perusahaan rendah di antara pembeli
 Ada sejumlah besar perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan pembeli
 Kemungkinan integrasi vertikal ke belakang di antara pembeli (misalnya: elektronik
Samsung)
Analis harus fokus pada apakah kekuatan pembeli secara keseluruhan dapat membentuk
persaingan dalam industri, karena ancaman yang tinggi dari pembeli dapat mengurangi
profitabilitas industri dan meningkatkan persaingan.

3. Daya Tawar Pemasok di Industri


Kekuatan ini digunakan untuk memahami keseimbangan kekuatan antara pemasok dan
perusahaan yang beroperasi di dalam industri, yang dapat mempengaruhi margin
keuntungan perusahaan. Jika faktor-faktor tertentu menguntungkan, pemasok dalam industri
mungkin memiliki kekuatan tawar yang lebih tinggi, yang membuat industri tersebut kurang
menarik, seperti:
 Terbatasnya jumlah pemasok dalam industri (misalnya: karena monopoli)
 Biaya peralihan antar pemasok tinggi (misalnya: karena kontrak)

 Merek pemasok sangat kuat, dengan banyak pelanggan


 Integrasi ke depan oleh pemasok dimungkinkan (misalnya: agen perjalanan)
 Pelanggan terfragmentasi dengan daya tawar yang rendah
Analis harus fokus pada bagaimana kekuatan pemasok dapat mempengaruhi perusahaan di
industri dan mendorong persaingan, sehingga menunjukkan tingkat ancaman keseluruhan dari
pemasok.

4. Ancaman Pendatang Baru dalam Industri


Parameter ini digunakan untuk menganalisis kemungkinan masuknya perusahaan baru ke
dalam industri yang dapat meningkatkan daya saing sehingga mengancam potensi keuntungan
dalam industri karena menjadi kurang menarik. Kemungkinan perusahaan baru memasuki
industri tergantung pada berbagai hambatan masuk, seperti:
 Persyaratan modal untuk masuk
 Akses ke saluran/jaringan distribusi
 Keuntungan skala ekonomi
 Keuntungan biaya, terlepas dari ukuran (yaitu melalui kurva pengalaman)
 Kemungkinan pembalasan dari pelaku industri yang ada
 Tindakan legislatif atau pemerintah
 Diferensiasi dalam industri
Analis harus fokus pada hambatan masuk yang mencegah atau mempromosikan pemain lain
memasuki industri untuk menentukan tingkat keseluruhan ancaman dari kekuatan ini.

5. Ancaman Produk dan Jasa Pengganti


Kekuatan ini digunakan untuk memahami jika ada kemungkinan pelanggan menggunakan
produk pengganti (biasanya dari industri lain) sebagai alternatif yang dapat mencukupi
kebutuhan mereka.
Produk pengganti bukanlah produk serupa dari pesaing, melainkan produk tersebut adalah
kategori produk berbeda yang dapat menawarkan manfaat serupa. Misalnya ponsel Android
bukan pengganti iPhone, tetapi jam tangan atau tablet pintar dapat bertindak sebagai pengganti
sebuah ponsel).
Kemungkinan pelanggan beralih ke produk pengganti dapat diukur dengan:
 Mencari di luar industri untuk produk pengganti
 Mempertimbangkan biaya penggantian produk untuk pembeli (switching cost)
 Mengevaluasi kinerja dan titik harga produk industri pengganti
 Memeriksa kemungkinan pelanggan memilih produk pengganti (bahkan jika itu mahal)
Untuk menentukan kemungkinan pengganti yang mengancam profitabilitas perusahaan, analis
harus mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendorong pelanggan menuju produk
pengganti.
Beberapa kritik dari kerangka Porter five force, yang mengurangi kebermaknaan model
tercantum di bawah ini.
 Dalam pengertian ekonomi, kerangka lima kekuatan Porter mengasumsikan kekuatan
untuk bertindak di pasar sempurna klasik. Namun, pada kenyataannya, semakin diatur
suatu industri, semakin sedikit wawasan yang berarti untuk strategi yang dapat diperoleh
dari model tersebut.
 Model lima kekuatan Porter paling baik diterapkan untuk menganalisis struktur pasar
sederhana, karena deskripsi dan analisis komprehensif dari kelima kekuatan menjadi
sulit dalam industri yang kompleks dengan banyak keterkaitan, produk sampingan, dan
segmen.
 Lima kekuatan Porter mengasumsikan struktur pasar relatif statis, yang hampir tidak
terjadi di pasar dinamis saat ini. Misalnya, terobosan teknologi dan pendatang pasar
yang dinamis dari perusahaan rintisan atau industri lain dapat sepenuhnya mengubah
model bisnis, hambatan masuk, dan hubungan di sepanjang rantai pasokan dalam
waktu singkat, yang hampir tidak akan memberikan saran yang berarti untuk tindakan
pencegahan.
 Model lima kekuatan Porter didasarkan pada gagasan persaingan. Artinya,
mengasumsikan perusahaan mengerahkan keunggulan kompetitif satu sama lain di
pasar dan juga atas pemasok atau pelanggan. Dengan demikian, ia tidak benar-benar
mempertimbangkan kemungkinan strategi bisnis seperti aliansi strategis, hubungan
elektronik sistem informasi semua perusahaan di sepanjang rantai nilai, jaringan
perusahaan virtual atau strategi kolaboratif lainnya.
 Lima kekuatan Porter tidak secara jelas mempertimbangkan faktor pasar dan industri
lainnya seperti kemajuan dalam Digitalisasi, ekonomi yang tidak stabil, undang-undang
pemerintah, globalisasi, harapan pelanggan, kondisi lingkungan, dll.
 Lima kekuatan Porter sangat bergantung pada struktur industri eksternal yang berada di
luar operasi perusahaan, sementara mengabaikan kemampuan internal, sumber daya
dan aset perusahaan yang berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
 Ada situasi di mana perusahaan didorong ke arah strategi yang dipaksakan secara
eksternal. Ini terjadi ketika perusahaan didorong oleh kekuatan atau faktor lingkungan
yang kuat. Dalam situasi seperti itu, penggunaan model lima kekuatan mungkin dibatasi
atau lebih condong ke beberapa dari lima kekuatan.
-Pengertian Convenience Store
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, convenience store memiliki arti toko serba ada.
Alasannya adalah toko ini mampu menyediakan beragam jenis kebutuhan konsumen, mulai dari
minuman dalam kemasan, makanan ringan, perlengkapan sehari-hari, obat-obatan yang dijual
bebas, dan lain sebagainya.

Harganya yang tergolong cukup terjangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat membuat
jenis toko ini menjadi pilihan yang pas untuk berbelanja. Terlebih lagi bila ada promosi pada
waktu-waktu khusus, dapat dipastikan toko kelontong ini bisa terus ramai dikunjungi pembeli.

Di dalam pengertian lain, convenience store yaitu sebuah bisnis yang mengandalkan ruang


publik terbuka dan dengan cepat melayani serta menjual produk favorit para konsumen.
Ketersediaan produk ini didominasi oleh makanan, minuman, hingga pom bensin dan jasa
pelayanan.

Dalam definisi berikutnya, convenience store bisa disebut sebagai swalayan mini yang menjual
kebutuhan sehari-hari. Retail ini mudah ditemukan karena berlokasi di pemukiman penduduk
dan kebanyakan dapat membuka gerainya hingga 24 jam. Contohnya adalah Lawson dan
Circle K.

Ciri-Ciri Convenience Store

Seperti apa, toko yang dapat disebut sebagai convenience store itu? Apa saja ciri-cirinya?

Sesuai definisinya, convenience store merupakan bisnis ritel kecil yang menyediakan berbagai


barang-barang kebutuhan harian seperti kopi, camilan ringan, makanan cepat saji, masker
medis saat pandemi terjadi, obat-obatan ringan yang dijual bebas, dan lainnya.

 Lokasi

Kalau kamu sering menjumpai toko seperti ini biasanya berada di tempat keramaian anak-anak
muda dan para pekerja seperti di perkantoran, kampus, atau kawasan elit di area perkotaan
karena memang sangat cocok di daerah metropolitan.

Penempatan toko biasanya berada di sudut strategis supermarket/mall, dan tempat-tempat


ramai lainnya seperti di stasiun, terminal, dan lain sebagainya. 

Selain itu, convenience store dapat dilihat dari ukuran bangunannya. Dalam hal ini, ukuran
bangunan bisa berbeda-beda, umumnya tidak kurang dari 500 meter persegi.

Convenience store juga menyediakan lahan parkir untuk para pembeli dan kemudahan akses
untuk para pejalan kaki. Tujuannya adalah agar bisa mencegah terjadinya parkir bebas dan
menghindari kemacetan. Apalagi bila toko tersebut berada di pinggir jalan, tentunya lahan parkir
sangat penting sehingga lalu lintas tetap terkendali dan tidak terganggu. 

 Target Pasar

Salah satu target pasar bisnis convenience store adalah para anak muda dan pekerja kantoran
karena memang cocok untuk sekadar nongkrong, santai bersama teman-teman, atau bahkan
bisa jadi tempat untuk meeting santai dengan klien.

Selain itu bisnis ini juga menargetkan spot-spot yang sedang ramai karena viral. Apakah kamu
sering merasa terpanggil untuk sejenak melepas lelah di sana atau menjadikan convenience
store sebagai meeting point dengan teman-teman?

Produk Apa Saja yang Dijual?


Pada umumnya bisnis ini menjual barang-barang kebutuhan harian seperti soft drink, kopi,
camilan kemasan, dan makanan cepat saji. Sebuah convenience store minimal memiliki sekitar
5000 SKU.

Kategori makanan cepat saji pun dijual dalam varian terbatas, karena mengingat konsep dari
toko ini hanya sebagai tempat nongkrong sejenak atau mampir sementara.

Perbedaan Convenience Store dan Minimarket 

Hingga sekitar tahun 2015, perbedaan convenience store dan minimarket terlihat cukup jelas.
Namun seiring perkembangan zaman, minimarket mulai menerapkan konsep yang sudah
dijalankan oleh convenience store terlebih dahulu. 

Kita lihat, yuk, apa saja perbedaan antara convenience store dan minimarket?

 Jenis Barang

Di minimarket, produk yang dijual adalah kebutuhan pokok dan harian seperti beras, minyak
goreng, sabun mandi, pembersih lantai, produk rumah tangga lainnya, hingga makanan hewan
peliharaan. Sementara convenience store lebih banyak menjual makanan ringan, minuman
dalam kemasan, makanan siap saji seperti sandwich, dan kopi siap seduh. 

Namun kini, seiring persaingan bisnis dan perkembangan zaman, sudah mulai banyak
minimarket yang meniru konsep convenience store misalnya dalam hal penyajian kopi siap
seduh dan makanan siap saji.

 Luas Toko

Meskipun berdasarkan Pasal 3 Ayat (2) Poin (A) Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007
menjelaskan bahwa minimal luas minimarket adalah 400 meter persegi dan bangunan yang
memiliki luas 400 meter persegi hingga 5.000 meter persegi menurut Pasal 3 Ayat (2) Poin (B)
Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 masuk kategori supermarket, biasanya minimarket
berukuran lebih kecil dari aturan tertera. 

Minimarket zaman sekarang ada yang menempati lahan sekitar 200m² atau bahkan di ruko-
ruko demi bisa menjangkau konsumen radius terdekatnya.

Begitu pula dengan convenience store, yang belum bisa disebut supermarket jika dilihat dari
jumlah barang, tetapi ukuran luas tokonya berada di antara 400m² hingga 999m². Luas ini
belum termasuk lahan parkir. 

 Jumlah Barang

Beda luas bangunan, beda pula jumlah barang yang dapat ditampung sebuah toko, bukan?
Toko yang menampung sekitar 3000an item masuk kategori minimarket. Sementara
sebuah convenience store dapat menampung sekitar 5000an item. 

 Jam Operasional

Minimarket biasanya memiliki jam operasional terbatas, misalnya buka pada pukul 08:00 pagi
dan tutup pada pukul 22:00 WIB. Sementara convenience store dapat buka sepanjang 24 jam
setiap harinya. 

 Jangkauan Area

Setiap toko retail memiliki jangkauan area yang menjadi target pasar mereka. Artinya, semakin
kecil sebuah toko, tentunya berdampak semakin sempit jangkauannya. Kamu pasti menyadari
bahwa minimarket semakin menjamur. Itu sebabnya, minimarket hanya dapat menjangkau
radius kurang dari 2 kilometer. Sementara sebuah convenience store dapat menjangkau hingga
radius 5 kilometer. 

Contoh Convenience Store

1. Lawson

Lawson adalah salah satu convenience store yang terkenal di kalangan anak muda. Toko ini
pertama kali di bukan oleh J.J Lawson. Pada awalnya, Lawson bukanlah bisnis convenience
store. Toko ini hanya menyediakan produk susu di Amerika Serikat.

Rupanya seiring dengan berjalannya waktu, toko ini mulai mengalami perkembangan dan
mempunyai banyak cabang di Amerika Serikat. Perkembangan Lawson yang dinamis membuat
toko ini mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan, sampai akhirnya toko ini hadir di
Jepang di tahun 1975.

Dengan alasan itu pula, jangan heran jika mereka saat ini menyajikan camilan khas Jepang,
seperti Oden, Onigiri, dan lain sebagainya. Bahkan, terdapat beberapa produk yang hanya di
jual di Lawson.

2. Indomaret Point

Maraknya kehadiran bisnis convenience store di Indonesia membuat Indomaret tidak ingin


kalah bersaing. Mereka mulai menghadirkan konsep baru yang dikenal dengan Indomaret
Point.

Berbeda dengan Indomaret pada umumnya, jenis Indomaret ini mengekspansi penawaran
dengan cara menyediakan beragam macam makanan dan minuman cepat saji.

Indomaret Point menambahkan berbagai fasilitas lain yang memanjakan konsumennya seperti
kursi, meja, hingga WiFi. Sehingga, para pelanggan tidak hanya berbelanja, tapi juga bisa
bersantai sejenak sambil menikmati makanan.

3. Family Mart

Family Mart adalah convenience store dari Jepang. Saat ini kita sudah bisa menemukan banyak
gerai Family Mart di berbagai kota besar di Indonesia.

Toko ini sangat mengandalkan sistem digital, karena target pasar mereka adalah pegawai
kantoran yang tidak mempunyai banyak waktu untuk mengantri di kasir. Produk yang mereka
hadirkan pun sangat beragam.

Di tahun 2019 lalu, toko ini juga turut menggandeng para UMKM lokal untuk ikut menjajakan
produknya ke Family Mart agar dapat turut serta meningkatkan perekonomian Indonesia.

4. Circle K

Circle K sebenarnya lebih fokus dalam menjual beragam kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Namun, beberapa lokasi Circle K ada juga yang menyediakan minuman siap seduh hingga
sarapan praktis. Mereka juga menyediakan meja dan kursi di depan toko agar para
pelanggannya bisa bersantai sejenak dan menjadikan toko tersebut sebagai lokasi favorit anak
muda.

Kesimpulan
Convenience store adalah tempat berbelanja kebutuhan harian yang praktis, memiliki tempat
duduk untuk rehat sejenak, dan dapat diakses 24 jam. Sebagian besar convenience
store mempunyai target pasar dari kalangan menengah, sehingga mereka bisa menjangkau
pasar yang lebih luas di Indonesia.

Ditambah dengan kegiatan promosi yang mereka lakukan pun sangat beragam dan cukup
konsisten, terutama melalui digital platform. 

Lokasinya yang sangat strategis dan mudah ditemukan di berbagai tempat, serta harganya
yang terjangkau pun semakin memikat masyarakat dan konsumen hingga menjadi pelanggan
tetap.

Tidak heran jika banyak pelanggan yang lebih memilih untuk berbelanja di convenience
store untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Termasuk kamu, Majoopreneurs?

Sumber Referensi:

 https://bisnis.tempo.co/read/1611929/tahukah-perbedaan-minimarket-supermarket-dan-
hypermarket
 https://accurate.id/bisnis-ukm/mengenal-bisnis-convenience-store-dan-tips-tepat-
mengoptimalkannya/
 https://www.sentrarak.com/perbedaan-supermarket-minimarket-dan-hypermarket/
 https://blog.dealpos.com/trend-bisnis-retail-convenience-store/
 https://cerdasco.com/Apa Manfaat Analisis Industri Bagi Perusahaan
 https://www.kompasiana.com/holisatulmaufiyah/analisis-swot-dan-analisis-industri
 Suwarsono.EKMA4414.Manajemen Strategik.Edisi 3 penerbit Universitas Terbuka.

Sekian Tanggapan Diskusi 2 ini saya sampaikan,Terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai