Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 4

 Definisi Pelatihan
 Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan SDM
 Manfaat Pelatihan
 Tahapan-tahapan dan Komponen Pelatihan
 Jenis Pelatihan
 Tujuan Pelatihan

PERBEDAAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Pelatihan dan pengembangan SDM merupakan hal yang penting didalam perusahaan. Dua hal ini
merupakan indikator keberhasilan manajemen SDM yang baik. Sebab pelatihan dan pengembangan
ini berorientasi pada kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Oleh sebab itu hubungannya
dengan manajemen SDM cukup erat. Pelatihan dan pengembangan SDM itu berbeda meskipun orang
kerap menyebutnya menjadi satu kesatuan kalimat
Perbedaan pelatihan dan pengembangan SDM itu terletak pada tujuan, sasaran, orientasi dan efeknya
terhadap karier.
Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan Pengembangan
Tujuan Meningkatkan kemampuan Meningkatkan kemampuan
karyawan untuk kepentingan karyawan untuk kepentingan
jabatan saat ini jabatan yang akan datang
Sasaran Meningkatkan kinerja jangka Meningkatkan kemampuan
pendek karyawan untuk kepentingan
jabatan yang akan datang
Aspek Orientasi Berorientasi pada kebutuhan Berorientasi pada kebutuhan
jabatan sekarang perubahan baik terencana
maupun tidak terencana
Efeknya terhadap karier Memiliki keterkaitan terhadap Memiliki keterkaitan terhadap
karier yang relatif rendah karier relatif tinggi

Menurut Henry Simamora; Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
perolehan keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembag atau instansi pendidikan.
Menurut Hani Handoko; pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training)
dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu, terinci dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sekarang, sedangkan pengembangan (Development)mempunyai ruang lingkup
lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan
sifat-sifat kepribadian.
Menurut Syafaruddin; Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi
kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan
datang, sasaran yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu
dalam jabatan atau fungsi saat ini. Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut
antisipasi kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang
akan datang. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu
peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa
direncanakan (unplened change) atau perubahan yang direncanakan (planed change)

Manfaat Pelatihan
Manfaat program pelatihan bagi perusahaan dan bagi karyawan adalah sebagai berikut:
Manfaat Pelatihan Bagi Perusahaan
 Meningkatkan kompetensi pelayanan, sehingga karyawan betul-betul menguasai bidang
pekerjaannya
 Mengoptimumkan tingkat produktivitas kerja, sehingga menghasilkan output yang lebih baik
 Meningkatkan kerja sama antar karyawan sehingga menghasilkan sinergi dan kerjasama yang
lebih baik
 Menyiapkan kaderisasi yang lebih siap dan handal
 Memperbaiki moral kerja karyawan
 Membantu karyawan untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan
 Menemukan kekurangan-kekurangan

Manfaat Pelatihan Bagi Karyawan


 Meningkatkan kemampuan individual didalam menangani tugas dan pemecahan masalah
 Memperbaiki komunikasi antar karyawan/kelompok
 Membuat percaya diri didalam melaksanakan tugas
 Memilki bekal sebagi pelengkap untuk karier internal maupun eksternal.

Tahapan-tahapan dan Komponen-komponen Dalam Pelatihan


Menurut Mangkunegara (2013) tahapan-tahapan pelatihan yang diperhatikan diantaranya sebagai
berikut:
 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
 Menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan
 Menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya
 Mengadakan percobaan
 Mengimplementasikan dan mengevaluasi

Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam pelatihan yang perlu diperhatikan diantaranya:
 Tujuan dan sasaran pelatihan harus jelas dan dapat diukur
 Para pelatih (trainers) harus memiliki kualifikasi yang memadai
 Materi latihan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai bagi macam-macam
divisi tertentu
 Metode pelatihan hrus dengan tingkat kemampuan karyawan yang menjadi peserta pelatihan
 Peserta pelatihan (trainee) harus memenuhi syarat yang telah ditetntukan.

Jenis Pelatihan
Jenis-jenis pelatihan bagi karyawan di suatu organisasi menurut Notoatmodjo (2009), pelatihan
dikelompokan menjadi 2, yaitu; pelatihan sebelum menjalankan tugas atau pekerjaan (Pre
serviceTraining) dan Pelatihan setelah menjalankan tugas (In service training).
 Pelatihan sebelum menjalankan tugas/pekerjaan (Pre Service Training), sebelum karyawan
menjalankan tugasnya/pekerjaannya karyawan tersebut harus menjalani pelatihan. Pelatihan
ini diikuti oleh para karyawan baru atau calon karyawan baru disuatu instansi/organisasi.
Tujuan pelatihan ini utamanya memberikan wawasan kepada para karyawan baru tentang
organisasi/instansi tempat mereka bekerja. Oleh sebab itu, melalui pelatihan ini para
karyawan baru akan mengenal dan memahami visi, misi dan budaya kerja (corporate culture)
organisasi/instansi, sehingga akhirnya diharapkan para karyawan dapat menjalankan tugas/
pekerjaan dengan baik, loyal dan penuh dedikasi.
 Pelatihan setelah menjalankan tugas (In service training), pelatihan ini ditujukan kepada
karyawan yang sudah bekerja di berbagai unit/devisi dari suatu organisasi/instansi, disebut
juga pelatihan jabatan. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan
yang bersangkutan

Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan menurut Simamora dalam buku Hartatik (2014), adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki kinerja karyawan yang tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan.
Kendati tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, program pelatihan
dapat mampu meminimalkan masalah ini.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan kemajuan teknologi. Melalui pelatihan,
memastikan bahwa karyawan dapat mengaplikasikan teknologi baru secara efektif. Karena
pekerjaan senantiasa berubah, maka keahlian dan kemampuan karyawan haruslah
dimutakhirkan melalui pelatihan, sehingga kemajuan teknologi dapat diintegrasikan dalam
organisasi.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan agar kompeten dalam pekerjaan.Seorang
karyawan baru seringkali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
menjadi job component, yaitu mencapai kinerja yang diinginkan.
4. Membantu memecahkan masalah operasional. Para manajer harus mencapai tujuan mereka
dengan kelangkaan finansial dan teknologi manusia (human technological resource), serta
kelimpahan masalah keuangan, manusia dan teknologi.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi. Satu cara untuk menarik, menahan dan memotivasi
karyawan adalah dengan program promosi karyawan haruslah konsisten dengan kebijakan
sumber daya manusia yng ada di dalamnya. Pelatihan merupakan kunci dalam pengembangan
karier. Dengan mengembamgkan dan mempromosikan SDM melaui pelatihan, manajer dapat
menikmati karyawan yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi. Oleh karena alasn inilah beberapa
penyelenggara orientasimelakukan upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para
karyawn baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi, misalnya; sebagian besar manajer perorientasi
pencapaian dan membutuhkan tantangan baru, maka pelatihan dan pengembangan dapat
memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas organisasional dan
meningkatkan pertumbuhan pribadi semua karyawan.

Anda mungkin juga menyukai