Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PADA KARYAWAN

KINAYA TASYA PRADHYTA JALIP


18416273201171/PS18A
November 2019
Setelah para tenaga kerja diterima di perusahaan sebagai hasil seleksi dan penempatan, maka
belum dapat diharapkan dari mereka bahwa mereka langsung dapat bekerja dan memberikan
sumbangannya yang optimal kepada perusahaan. Pengetahuan, sikap dan keterampilan mereka
masih perlu disesuaikan dengan yang diperlukan oleh perusahaan. Ini berlaku untuk setiap
tenaga kerja dari tingkat bawah sampai tingkat manajerial. Pelatihan dan perkembangan tenaga
kerja dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar perusahaan. Di dalam perusahaan,
pelatihan dan pengembangannya dapat berlangsung pada pekerjaan (on the job) dan dapat
berlangsung di luar pekerjaannya (off the job). Pelatihan di luar perusahaan (berarti juga di luar
pekerjaan) diselenggarakan oleh pemerintah sendiri atau oleh swasta. Lembaga pelatihan dari
pemerintah misalnya Balai Latihan Kerja yang dikelola dari bawah Departemen Tenaga Kerja.
Perusahaan swasta ada yang memiliki balai tenaga kerjanya sendiri. Kita luhat juga adanya
berbagai institute pendidikan manajemen misalnya IPMI, IMPM, IPPM dan seterusnya yang
melenggarakan program pelatihan singkat di bidang manajemen.
Pelatihan dan pengembangan dapat kita anggap sebagai fungsi dari batas dari sistem atau
subsistem. Para tenaga kerja dilatih atau dikembangkan agar memperlihatkan perilaku
(memberikan prestasi) sesuai dengan yang ditetapkan/dituntut oleh perusahaan. Pelatihan
menurut Sikula (1976) adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis untuk tujuan yang tertentu. Sedangkan pengembangan adalah proses
pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga
tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoretis untuk tujuan umum.
No Pembeda Pelatihan Pengembangan
1 Fokus Aspek kemampuan yang spesifik Aspek kapasitas dalam setiap
yang relatif sempit penugasan
2 Jangka waktu Pendek Panjang
3 Tujuan Dapat menunaikan pekerjaan Dapat menangani berbagai
saat ini penugasan dimasa yang akan
datang
4 Hasilnya Langsung dan cepat Tidak langsung
5 Pengukuran Penilaian kinerja, analisis biaya, SDM yang siap ditugaskan,
efektivitas tes kelulusan, sertifikasi promosi keunggulan kompetitif
Tujuan pelatihan dan pengembangan adalah meningkatkan kuantitas output, meningkatkan
kualitas output, menurunkan biaya limbah dan perawatan, menurunkan jumlah dan biaya
kecelakaan, menurunkan turnover, meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja, mencegah
timbulnya antipasti karyawan dan menekankan kejenuhan kerja.
Adapun beberapa manfaat pelatihan dan pengembangan, yaitu :
Untuk Karyawan Untuk Perusahaan Dalam hubungan SDM,
intra, antargrup dan
pelaksana
Membantu membuat Mengarahkan tingkat Meningkatkan komunikasi
keputusan dan pemecahan profitabilitas atau sikap positif anata grup dan individu
masalah yang efektif terhadap profit
Menginternalisasi dan Memperbaiki pengetahuan kerja Membantu dalam
melaksanakan pengenalan, dan keahlian pada semua level orientasi bagi karyawan
pencapaian prestasi, perusahaan baru, transfer atau
pertumbuhan dan tanggung promosi
jawab
Membantu mendorong, Memperbaiki moral Sumber Memberikan iklim yang
mencapai pengembangan diri Daya Alam baik untuk belajar
dan rasa percaya diri
Mengatasi stress, tekanan, Membantu menciptakan image Membuat perusahaan
frustasi dan konflik perusahaan yang lebih baik menjadi tempat yang lebih
baik untuk bekerja
Memberikan informasi Mendukung otentitas, Memberikan informasi
tentang peningkatan keterbukaan dan kepercayaan tentang kesamaan
pengetahuan kepemimpinan, kesempatan
keterampilan komunikasi dan
sikap
Meningkatkan kepuasan kerja Meningkatkan hubungan antara Memberikan informasi
atasan dengan bawahan tentang hokum dan
kebijakan
Penyusunan Program Pelatihan atau Pengembangan terdiri atas bermacam-macam tahap, yaitu
tahap 1 Identifikasi kebutuhan pelatihan atau studi pekerjaan (job study), tahap 2 penetapan
sasaran pelatihan atau pengembangan, tahap 3 penetapan kriteria keberhasilan dengan alat
ukurnya, tahap 4 penetapan metode pelatihan atau penyajiannya, tahap 5 pencobaan dan revisi
dan tahap 6 implementasi dan evaluasi.
Jadi, pelatihan dan pengembangan pada karyawan di sebuah perusahaan merupakan sebuah
keharusan dalam memaksimalkan manajemen Sumber Daya Alam (SDM) di perusahaan
tersebut. Oleh karena itu agar tercapainya tujuan perusahaan maka setiap perusahaan berusaha
untuk terus dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Dan untuk meningkatkan
produktivitas kerja maka salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan pelatihan dan
pengembangan.
Referensi :
1. Materi Classroom Ibu Linda Mora Siregar M. Psi Psikolog Powerpoint Pertemuan 4
Pelatihan dan Pengembangan.
2. Munandar, Ashar Sunyoto. 2014. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Pres)

Anda mungkin juga menyukai