Anda di halaman 1dari 3

Nama : Moh.

Rijal Nasruddin Al Amin


NIM : 044795464
Prodi : S1 Manajemen

Tugas 2
EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis

Izin menjawab.
Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan oleh organisasi bisnis/perusahaan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan sehingga dapat dipromosikan untuk mengisi jabatan tertentu? Jelaskan!
Jawaban:

Organisasi/perusahaan perlu mengembangkan karyawannya hingga suatu tingkat tertentu


sejalan dengan tingkat pertumbuhan yang diinginkan oleh organisasi/perusahaan bersangkutan.
Artinya, apabila organisasi/perusahaan ingin tumbuh dan berkembang maka
organisasi/perusahaan perlu menyelenggarakan peningkatan kapasitas karyawannya sesuai
dengan tingkat pertumbuhan yang diinginkan, umumnya mencakup aktivitas pelatihan dan
pengembangan karyawan. Pelatihan dan pengembangan merupakan upaya
perusahaan/organisasi terutama untuk meningkatkan kompetensi (intelektual dan keahlian) dan
kepribadian karyawan. Pelatihan mengacu pada penyiapan pembelajaran untuk
mengembangkan keahlian yang segera dapat digunakan/diterapkan dalam pekerjaan/jabatan.
Pelatihan memiliki fokus yang sempit dan harus memberikan keahlian bermanfaat segera kepada
organisasi. Sedangkan pengembangan memiliki cakupan yang lebih luas termasuk
pengembangan pengetahuan yang dapat digunakan pada saat ini dan di masa mendatang.
Hasilnya tidak langsung dapat dirasa, tetapi hanya dapat diukur dalam periode yang relatif lama.
Berikut ini model dari proses pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi
karyawan.

Secara umum, aktivitas pelatihan dan pengembangan karyawan ini terdiri atas 3 tahapan, yaitu
melakukan studi terhadap kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan, melaksanakan
program pelatihan dan pengembangan, dan mengadakan kegiatan evaluasi penyelenggaraan
pelatihan dan pengembangan.

Dalam mengkaji kebutuhan pelatihan, ada 3 level yang perlu dikaji, yaitu level organisasional,
level tugas/pekerjaan, dan level individu karyawan.
Analisis kebutuhan organisasional dilakukan dengan cara menguji berbagai usulan proyek
pelatihan dikaitkan dengan sasaran, tujuan, dan strategi organisasi. Semua usulan pelatihan itu
dikaji apakah sejalan dengan dan mendukung misi, sasaran, dan strategi organisasi serta apakah
manajemen puncak mendukung secara penuh usulan pelatihan tersebut.
Analisis kebutuhan tugas menspesifikasikan persyaratan dari jabatan/pekerjaan yang sedang
dianalisis. Oleh karenanya, analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan, keahlian,
dan kemampuan yang dipersyaratkan untuk melaksanakan jabatan/pekerjaan secara layak.
Selanjutnya, pengetahuan, keahlian, dan kemampuan tersebut digunakan untuk menentukan
jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh jabatan/pekerjaan tersebut.
Analisis kebutuhan karyawan untuk menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan
dengan mengkaji seberapa baik karyawan yang bersangkutan melaksanakan tugas pekerjaannya.
Pelatihan diperlukan jika ada perbedaan antara kinerja karyawan dengan harapan atau
standar organisasi.

Dalam penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan karyawan terdapat berbagai metode


yang dapat digunakan oleh perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui
pendidikan dan pengembangan tersebut. Pendekatan program pelatihan dapat dibedakan
dalam hal lokasi penelitian dan jenis pelatihan.
Dalam hal lokasi penelitian, pelatihan dapat dilaksanakan baik di dalam (on the job training)
maupun di luar pekerjaan (off the job training). Bentuk paling umum on the job training
adalah peserta pelatihan bekerja di tempat kerja sebenarnya dibimbing oleh karyawan yang
telah berpengalaman, supervisor atau pelatih. Untuk off the job training dapat berupa
kursus-kursus formal, simulasi, dan permainan peran dalam ruang kelas. Masing-masing
metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan,
Dalam hal jenis penelitian, beberapa contoh jenis pelatihan yang umum yaitu pelatihan
keahlian/keterampilan, retraining, cross-functional, tim, kreativitas, diversitas, dan
customer service. Manajemen harus dapat menentukan metode yang paling tepat dan jenis
yang paling sesuai dengan tujuan dari diadakan pelatihan tersebut dan sumber daya yang
ada di perusahaan.

Setelah program pelatihan dan pengembangan diselenggarakan, perusahaan wajib


mengadakan evaluasi penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan tersebut. Secara
umum, ada 4 level evaluasi pelatihan, yaitu level reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil.

Sumber: BMP EKMA4478 – Analisis Kasus Bisnis / Modul 5

Anda mungkin juga menyukai