Anda di halaman 1dari 1

DISKUSI 1

PENGEMBANGN SDM

Pengembangan SDM merupakan kerangka kerja untuk membantu karyawan


mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan secara individual maupun
organisasional. Pengembangan SDM termasuk peluang-peluang seperti pelatihan,
pengembangan karier, pengelolaan dan pengembangan kinerja, coaching, rencana suksesi,
identifikasi karyawan utama, dan pengembangan organisasi. Fokus utama pengembangan
SDM adalah mengembangkan tenaga kerja unggul sehingga organisasi dan karyawan
secara individual dapat melaksanakan pekerjaannya dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan. Pengembangan SDM dapat berbentuk formal seperti pelatihan secara klasikal,
perkuliahan dan upaya perubahan terencana dalam organisasi. Selain itu, pengembangan
SDM dapat berbentuk informal, seperti pembinaan karyawan oleh manajer, Organisasi yang
sehat sangat tergantung pada upaya pengembangan SDM dengan menerapkan secara
menyeluruh.
Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan tidak hanya sekedar melaksanakan, namun
sebelum melaksanakan harus menganalisis terlebih dahulu kebutuhan dari pelatihan
tersebut supaya pelatihan yang dilaksanakan tepat sasaran. Proses penilaian kebutuhan
pelatihan dilihat berdasarkan analisis organisasional dan analisis individual
 Analisis organisasi
Tujuan dan strategi organisasi salah satu faktor dalam menentukan jenis pelatihan apa yang
akan diadakan, sebab pelatihan diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam
pencapaian strategi bisnis dan target perusahaan. Dukungan dari rekan kerja dan manager
pun mempengaruhi antusiasme dan motivasi untuk mengikuti training. Faktor kunci dari
sukses adalah perilaku positif antar rekan, manager, dan karyawan terkait dengan
partisipasi pelatihan. Namun yang paling penting supaya training dapat terlaksana adalah
identifikasi terlebih dahulu kemampuan perusahaan terkait budget, waktu, dan kemampuan
untuk melaksanakan training (training resources).
 Analisis individual
Analisis individual membantu untuk menentukan apakah penurunan kinerja disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan, kemudian untuk menentukan
individu yang membutuhkan training, dan menentukan kesiapan karyawan dalam mengikuti
pelatihan. Analisis individu dapat dilakukan melalui identifikasi karakteristik dari individu
tersebut, Input (Memahami apa, bagaimana, dan kapan dalam melaksanakan pekerjaan),
Output (Ekspektasi dari hasil kerja), Konsekuensi, dan Feedback (feedback terhadap kinerja
karyawan sangat penting oleh karena itu feedback yang diberikan tidak hanya tahunan
tetapi perlu dilakukan berkali-kali).

Sumber : http://repository.ut.ac.id/4810/1/EKMA4366-M1.pdf hal 1.4


http://ccg.co.id/blog/2016/10/03/analisis-kebutuhan-pelatihan-dalam-sebuah-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai