Anda di halaman 1dari 4

bayangkan Anda adalah seorang manajer HRD pada salah satu perusahaan yang akan menentukan

kebutuhan pelatihan bagi karyawan.

jelaskan proses penilaian kebutuhan pelatihan dilihat berdasarkan analisis organisasional dan
analisis individual

Jangan Lupa untuk menyertakan sumber rujukan atau referensi dalam menjawab.

Terima Kasih

Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan tidak hanya sekedar melaksanakan, namun
sebelum melaksanakan harus menganalisis terlebih dahulu kebutuhan dari pelatihan tersebut
supaya pelatihan yang dilaksanakan tepat sasaran. Hal ini sering disebut sebagai Training
Needs Analysis (TNA). TNA merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan
apakah pelatihan dibutuhkan dan suatu langkah pertama dalam proses design instructional.
TNA terdiri dari 3 (tiga) elemen, yaitu:

Analisis Kebutuhan Pelatihan dalam


Sebuah Organisasi
Gambar 1.1. Element of Training Needs Analysis– Raymond A. Noe
1. ANALISIS ORGANISASI
Tujuan dan strategi organisasi salah satu faktor dalam menentukan jenis pelatihan apa
yang akan diadakan, sebab pelatihan diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam pencapaian strategi bisnis dan target perusahaan. Dukungan dari rekan kerja
dan manager pun mempengaruhi antusiasme dan motivasi untuk mengikuti training.
Faktor kunci dari sukses adalah perilaku positif antar rekan, manager, dan karyawan
terkait dengan partisipasi pelatihan. Namun yang paling penting supaya training dapat
terlaksana adalah identifikasi terlebih dahulu kemampuan perusahaan terkait budget,
waktu, dan kemampuan untuk melaksanakan training (training resources).

 2. ANALISIS INDIVIDU


Analisis individu membantu untuk menentukan apakah
penurunan kinerja disebabkan oleh kurangnya pengetahuan,
kemampuan, atau keterampilan, kemudian untuk menentukan
individu yang membutuhkan training, dan menentukan kesiapan
k a r y a w a n d a l a m m e n g i k u ti p e l a ti h a n . A n a l i s i s i n d i v i d u d a p a t
d i l a k u k a n m e l a l u i i d e n ti fi k a s i k a r a k t e r i s ti k d a r i i n d i v i d u
tersebut, Input (Memahami apa, bagaimana, dan kapan dalam
melaksanakan pekerjaan), Output (Ekspektasi dari hasil kerja),
Konsekuensi, dan Feedback (feedback terhadap kinerja
k a r y a w a n s a n g a t p e n ti n g o l e h k a r e n a i t u f e e d b a c k y a n g
d i b e r i k a n ti d a k h a n y a t a h u n a n t e t a p i p e r l u d i l a k u k a n b e r k a l i -
kali).

Lalu, siapakah yang berpartisipasi dalam melakukan analisis kebutuhan training? Menurut
Raymond A. Noe (2013) ada beberapa yang berpartisipasi dalam needs assessment, yaitu
karyawan, akademisi, manager, ahli teknis, trainer, dan bahkan pelanggan atau pemasok yang
memiliki pengetahuan berkaitan dengan masalah pelatihan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, peralatan, serta kondisi yang
diperlukan supaya tugas dapat dilaksanakan. Selain itu, ada beberapa metode yang digunakan
untuk melakukan needs assessment, yaitu:

a.      Melakukan observasi kinerja karyawan


b.      Melalui teknologi online
c.      Membaca dan menulis teknis dan dokumen (SOP)
d.   Melakukan Interview kepada SME- Subject matter experts(karyawan, akademisi, manager,
ahli teknis, trainer, pelanggan, pemasok)
e.      Melakukan Focus Group Discussion dengan SME
f.   Bertanya pada SME untuk melengkapi design kuesioner dalam mengidentifikasi tugas dan
pengetahuan, skill, kemampuan, serta karakteristik lain yang dibutuhkan dalam bekerja.
Lingkungan kerja saat ini mengharuskan tenaga kerja yang terampil untuk melakukan tugas-
tugas yang kompleks dengan cara yang efisien, hemat biaya dan aman.Perbedaan antara hasil
kerja yang aktual dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi menunjukan
bahwa tenaga kerja yang bersangkutan memerlukan pelatihan. Pelatihan merupakan kegiatan
penting yang biasanya akan dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan baru atau
memberikan motivasi tertentu kepada karyawan di sebuah perusahaan. Pelatihan sangat berguna
untuk meningkatkan kompetensi dan skill karyawan sehingga perusahaan bisa diuntungkan dengan
peningkatan mutu manajemen, mutu profesionalitas, dan yang paling penting adalah peningkatan
produktifitas perusahaan.

Jenis-jenis Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis)

1. Analisis Individu (Individual Analysis)

Analisis Kebutuhan Pelatihan yang pertama adalah Analisis tentang individu atau orang. Analisis
Individu ini berfokus pada orang itu sendiri. Analisis ini berkaitan dengan orang-orang yang berada di
dalam organisasi yang membutuhkan pelatihan dan pengembangan di bidang tertentu. Kinerja atau
hasil kerja individu dapat diambil dari data penilaian kinerja dan dibandingkan dengan tingkat yang
diharapkan atau kinerja standar yang ditentukan organisasi. Analisis Individu juga dapat dilakukan
melalui kuesioner, umpan balik, wawancara pribadi dan lain-lainnya.

Misalnya Analisis Individu pada seorang manajer, jabatan manajer merupakan jabatan tinggi yang
memerlukan analisis lengkap. Dimulai dari pengalaman manajer atau karyawan yang bersangkutan,
pengetahuan, kemampuan hingga pada kepribadian mereka. Manajer pada dasarnya merupakan
sebuah jabatan yang memiliki penghasilan yang tinggi namun mereka yang menjabat sebagai
manajer ini juga harus mengetahui dan memahami apa yang seharusnya dilakukan dan dimiliki oleh
seorang manajer seperti bagaimana caranya untuk menangani bawahannya, mengetahui setiap detil
pekerjaan bawahannya serta dapat bekerjasama dengan semua pihak yang berkaitan dengan tugas
dan jabatannya.

3. Analisis Organisasi (Organizational Analysis)

Analisis Organisasi adalah Analisis yang membantu perusahaan atau organisasi untuk memprediksi
tentang strategi bisnis di masa depan . Analisis organisasi pada dasarnya adalah penentuan
kebutuhan pelatihan untuk organisasi secara menyeluruh seperti visi dan misi, sasaran dan tujuan
organisasi serta rencana-rencana strategis. Tujuan dan strategi organisasi salah satu faktor dalam
menentukan jenis pelatihan apa yang akan diadakan, sebab pelatihan diharapkan mampu
memberikan kontribusi dalam pencapaian strategi bisnis dan target perusahaan. Dukungan dari
rekan kerja dan manager pun mempengaruhi antusiasme dan motivasi untuk mengikuti training.
Faktor kunci dari sukses adalah perilaku positif antar rekan, manager, dan karyawan terkait dengan
partisipasi pelatihan. Namun yang paling penting supaya training dapat terlaksana adalah identifikasi
terlebih dahulu kemampuan perusahaan terkait budget, waktu, dan kemampuan untuk
melaksanakan training .

Sumber :

https://solusipro.com/dampak-bagi-perusahaan-yang-tidak-menerapkan-tna/

https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-kebutuhan-pelatihan-training-needs-analysis-jenis-
analisis-kebutuhan-pelatihan/
https://infopelatihanmanajemen.com/2014/06/3-jenis-analisa-kebutuhan-training/

Anda mungkin juga menyukai