Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT


NAMA : GUN GUN SUPRIATNO
NPM : 51422220089
KELAS : A – REGULER
PROGRAM : S2 – MANAJEMEN

PERTANYAAN :
1. Bagaimana Anda mengelola Talenta di organisasi Anda?
2. Seberapa baik Anda dalam mengukur Keefektifan SDM?
3. Bagaimana Anda terlibat dalam aktivitas strategi bisnis?
4. Apa Strategi SDM yang dimiliki organisasi?
5. Bagaimana efektifitas? Efisiensi? Dampak terhadap organisasi?

JAWABAN :

1. Untuk mengelola talenta diorganisasasi ada beberapa


1. Identifikasi Tujuan
Identifikasi tujuan merujuk pada tujuan program manajemen talenta dan tujuan
perusahaan. Jangan lupa untuk menyelaraskannya dengan tujuan karyawan bertalenta
Anda.
2. Hire Orang yang Tepat
Definisi orang yang tepat akan berbeda-beda di setiap perusahaan. Sebelum Anda
melakukan tahap ini, pastikan identifikasi Anda terhadap kebutuhan talent sudah tepat dan
sesuai analisis.
3. Onboarding Karyawan
Gunakanlah momen seperti onboarding karyawan untuk benar-benar
memperkenalkan identitas dan karakter perusahaan. Pastikan karyawan tersebut
memahami visi, misi, serta value perusahaan. Jika karyawan menyuarakan pendapat yang
sejalan, mungkin ia adalah salah satu the right people yang perlu Anda kelola dengan baik.
4. Pengoptimalan Pelatihan, Pengembangan, dan Penilaian
Sesuai dengan analisis manajemen talenta Anda, rancanglah jadwal pelatihan dan
pengembangan yang terbaik untuk top talent Anda. Pemberian course, workshop atau yang
sedang trending sekarang, webinar bisa menjadi pilihan. Rotasi divisi dan pemberian
challenge lainnya di dalam perusahaan juga bisa menjadi pilihan lain, sesuai dengan
potensi karyawan. Setelah pemberian berbagai ilmu dan pelatihan, jangan mengendorkan
praktik penilaian kinerja karyawan, atau biasa disebut dengan istilah performance
appraisal.

2. Seberapa baik Anda dalam mengukur Keefektifan SDM?

1. Penilaian Kinerja Karyawan Pra Training


Sebuah pengukuran yang valid tentu saja membutuhkan adanya perbandingan. Jadi
kita tidak akan bisa mengetahui apakah sebuah program training berhasil atau tidak tanpa
adanya data – data yang valid mengenai progres kinerja karyawan. Oleh sebab itu perlu
dilakukan penilaian kerja sebelum dilaksanakan training. Fase ini bisa disebut sebagai
fase awal sebelum perusahaan mulai mengukur efektivitas pelatihan. Dari data awal yang
ditemukan, perusahaan nantinya bisa mengetahui sejauh mana kemampuan karyawan
serta program training apa yang paling sesuai dengan karyawan. Fase pertama ini tidak
fokus pada penyelesaian masalah serta mengatasi kelemahan – kelemahan karyawan
namun lebih fokus pada pengumpulan data awal semata.
2. Monitoring Pelaksanaan Program Training
Fase kedua dalam metode penilaian efektivitas training adalah monitoring atau
pengawasan pelaksanaan program training. Di fase ini perusahaan akan melaksanakan
pengawasan dan penelitian mengenai pelaksanaan training. Di tahap yang satu ini
perusahaan harus menilai keterlibatan karyawan dalam proses pelaksanaan training. Dari
pengamatan ini akan bisa diketahui apakah program training yang sedang dilaksanakan
bisa dimengerti dengan baik oleh karyawan atau tidak, apakah karyawan mengikuti
program training dengan antusias atau tidak, keaktifan karyawan selama proses training
berlangsung, serta mengetahui kemampuan karyawan sebelum dan sesudah training
apakah mengalami peningkatan atau tidak.
3. Monitoring Efektivitas Training
Dalam prakteknya, peserta training dalam hal ini adalah karyawan perusahaan
biasanya memiliki tingkat kemampuan, intelejensi, serta tingkat motivasi yang berbeda
satu sama lain. Dalam sebuah pelaksanaan training, tidak semua karyawan akan langsung
bisa mempraktekkan materi training yang baru saja didapat. Diprediksi aka nada tenggang
waktu tertentu antara perubahan yang diharapkan oleh perusahaan dengan waktu
berakhirnya masa training. Semakin pendek tenggang waktu antara keduanya, maka
perubahan positif akan semakin cepat terjadi.
4. Pencatatan Di Lembar Penilaian
Mencatat hasil kinerja karyawan setelah pelaksanaan training sangat penting untuk
mengukur efektivitas pelatihan. Di fase ini akan bisa diketahui peningkatan hasil kinerja
yang sudah dicapai oleh karyawan dari sebelum pelaksanaan training dan setelah
pelaksanaan training. Lembar penilaian ini nantinya akan dikomunikasikan secara terbuka
melalui pertemuan khusus atau rapat terbuka dengan semua karyawan yang telah
menjalani proses training. Dari rapat evaluasi ini akan diketahui masalah – masalah apa
saja yang terjadi selama proses training, masalah praktek hasil training di lapangan, serta
berbagai macam kesulitan yang dialami oleh karyawan selama mempraktekkan hasil
training. Dengan pencantuman nilai padalembar penilaian, akan diketahui karyawan mana
yang paling sempurna menerapkan hasil training dan karyawan mana yang kesulitan
menerapkan hasil training, diharapkan di masa mendatang karyawan akan lebih
bersungguh – sungguh dalam mengikuti training untuk mendapatkan hasil penilaian yang
lebih baik. Keempat cara mengukur efektivitas pelatihan ini bisa menjadi sebuah metode
yang sangat bagus untuk mensinergikan karyawan dan perusahaan dalam hal
pengembangan kinerja serta pengembangan karir. Dengan menerapkan metode tersebut,
karyawan tidak hanya bisa bergantung pada kebijaksanaan perusahaan untuk bisa naik
jabatan sedangkan perusahaan perlu memfasilitasi karyawan dengan training yang sesuai
untuk membantu pengembangan kemampuan kerja para karyawan. Diharapkan
perusahaan akan semakin jeli dalam menyediakan training yang sesuai serta karyawan
mau secara aktif dan antusias menjalani training yang sudah disediakan oleh perusahaan.

3. Bagaimana Anda terlibat dalam aktivitas strategi bisnis?

1. Perusahaan harus membuat rumusan strategi yang berorientasi pada pengembangan


bisnis di masa depan. Rumusan strategi harus beriringan dengan visi yang sudah ditetapkan
pada saat mendirikan perusahaan.

2. Perusahaan harus mengutamakan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan menjadi


salah satu prioritas signifikan dalam merumuskan rencana strategis. Hal tersebut bertujuan
untuk menghasilkan keuntungan dari menjaga pelanggan lama yang loyal dan mendapatkan
pelanggan baru.

3. Perusahaan harus memikirkan bagaimana rencana untuk menghadapi persaingan dengan


kompetitor. Siapkan pula rencana untuk mengantisipasi persaingan jangka pendek,
menengah, dan panjang apabila bidang usaha yang digeluti cukup populer.

4. Perusahaan harus mengantisipasi perubahan kondisi pasar. Kondisi pasar mampu


mempengaruhi kinerja dan prestasi perusahaan. Hal-hal yang mungkin muncul di dalam
pasar adalah adanya persaingan baru, inflasi, hingga kejadian-kejadian tak terduga seperti
bencana alam atau kelalaian manusia. Rumusan strategi harus mengakomodir ide agar dapat
membantu perusahaan tetap bekerja optimal dan bertahan dalam kondisi-kondisi tersebut.
5. Perusahaan harus mengelola setiap bagian fungsional dan mengembangkan kapabilitas
bisnisnya. Perusahaan memiliki komponen fungsional yang bermacam-macam. Terdapat
berbagai divisi seperti administrasi, keuangan, pemasaran, teknis, hingga SDM. Semua
bagian ini mempunyai peran yang berbeda satu sama lain namun dapat menunjang
kesuksesan perusahaan apabila semua bagian bersinergi dengan baik. Kompetensi yang
berbeda-beda di masing-masing bagian juga harus dikembangkan oleh perusahaan agar
perusahaannya semakin kuat dan mampu menjalankan implementasi strategi bisnis yang
baik.

4. Apa Strategi SDM yang dimiliki organisasi?

1. Memberikan kesempatan pada setiap karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan
pribadi mereka. Karena di dalam suatu perusahaan, karyawan juga berkontribusi dalam
mengembangkan perusahaan atau sebagai roda penggerak suatu perusahaan. Sehingga ide
dan gagasan dari setiap karyawan juga perlu didengarkan dan dipertimbangkan.
2. Memberikan penghargaan (reward) kepada karyawan, yang bertujuan untuk
membuat karyawan lainnya agar termotivasi untuk dapat menjadi lebih baik. Hal tersebut
nantinya akan memberikan kontribusi besar terhadap perusahaan dalam mengembangkan
perusahaan.
3. Mengadakan program pelatihan bagi karyawan. Ada beberapa jenis pelatihan dan
pengembangan SDM yang dapat dilakukan. Diantaranya adalah skill training, retraining atau
pelatihan ulang, cross functional training, team training, dan creativity training.

5. Bagaimana efektifitas? Efisiensi? Dampak terhadap organisasi?

Efektifitas Merupakan ukuran suatu organisasi dalam mencapai proses kerja yang lebih baik
dalam menyelesaikan tugas. Berbagai teratur konsep yang membahas efektifitas kinerja
menunjukkan hasil yang dicapai dalam arti bahwa efektitifitas kerja adalah suatu kegiatan
yang diukur besar kecilnya penyesuain antara tujuan dan harapan yang ingin dicapai dalam
kerja dengan hasil yang baik. jelasnya jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai sumber
dengan yang telah direncanakan sebelumnya dapat disebut efektif

Secara umum pengertian efisiensi kerja adalah perandingan terbaik antara suatu pekerjaan
yang di lakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang
ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya. Agar memahami apa arti efisiensi kerja
kita dapat merujuk pada para ahli berikut ini adalah pengertian efisiensi menurut
Susilo,(2011:28) adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana penyelesaian suatu pekerjaan
dilaksanakan dengan benar dan dengan penuh kemampuan yang di miliki.

Anda mungkin juga menyukai