Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERTEMUAN 3

NAMA : GUN GUN SUPRIATNO


NPM : 51422220089
KELAS : A – REGULER
PROGRAM : S2 – MANAJEMEN
MATA KULIAH : ADVANCED MARKETING MANJEMENT

Studi Kasus :

Enam tahun setelah masuk ke pasar China, Harley Davidson, perusahaan sepeda motor yang
berusia 108 tahun, telah gagal untuk mendapatkan tempat di pasar yang sangat besar ini. Pada tahun 2010,
perusahaan hanya mampu menjual 268 sepeda motor di seluruh China, penjualan ini bahkan lebih kecil dari
penjualan di salah satu dealer Harley Davidson di Milwaukee (dengan jumlah penduduk sebanyak 595000
orang).
Salah satu masalah utama yang dihadapi HD adalah banyaknya peraturan pemerintah China. Kira-
kira 100 kota di China mempunyai peraturan pembatasan jumlah sepeda motor untuk mengurangi polusi
suara dan pencurian. Hukum memperlakukan sepeda motor HD sama seperti skuter dan sepeda bermotor,
meskipun beberapa model Harley memiliki mesin yang lebih besar daripada mesin mobil. Untuk
mengurangi polusi, undang-undang Tiongkok juga mengharuskan sepeda motor diganti setelah 11 tahun.
Pemerintah China mngenakan Bea yang besar pada sepeda motor impor dan dengan mudah menambahkan
pajak. Sebagai akibatnya, harga eceran beberapa model Harley bisa jauh lebih tinggi daripada beberapa
model mobil mewah seperti BMW dan Audi. Harga Mobil dan Motor :
Kendaraan Price/ Yuan
Harley Davidson Touring
340.000
Ultra Classic
BMW 320i 273.000
Audi A4L 247.000

Pertanyaan:

HD akan melakukan riset pemasaran untuk mengetahui fator-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
di Indonesia dalam membuat keputusan pembelian HD. Jelaskan langkah- langkah riset pemasaran yang
harus dilakukan HD untuk memperoleh informasi ini.
Jawab :

Proses Riset Pemasaran Riset Pemasaran merupakan suatu rangkaian proses. Karena berusaha
menemukan kebenaran tentang suatu objek, maka proses riset harus benar. Dengan kata lain, hasil yang
benar hanya bisa diperoleh dari proses yang benar. Riset Pemasaran terdiri dari 4 tahap yaitu:

1. Langkah I, Mengidentifikasi masalah dan sasaran riset.


2. Langkah II, Mengembangkan rencana riset untuk pengumpulan data,
3. Langkah III, Implementasi rencana riset, berupa pengumpulan dan analisis data.
4. Langkah IV, Interpretasi dan pelaporan hasil riset. Informasi apa yang terkandung pada hasil olahan dan
analisis data

Tahapan Riset Pemasaran :


1. Penetapan Masalah Riset
Kemampuan untuk melihat permasalahan dengan tepat diperlukan agar perumusan masalah jelas dan
spesifik.

2. Penentuan Rancangan Desain Riset


Untuk membuat desain penelitian maka diperlukan pemahaman mengenai skala penelitian (rasio, interval,
ordinal). Sedangkan perluasan skala terdiri dari skala pembanding (paired comparison, rank order, constant
sum), dan skala bukan pembanding (likert, semantic diferensial, stapeleksploratori, deskriptif, kausal).

3. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer
(kualitatif) diperoleh melalui wawancara, focus grup, dan teknik proyeksi. Sedangkan data skunder bisa
didapat dari bagian internal organisasi perusahaan yang bersangkutan dan dari eksternal. Teknik
pengambilan sampel diperlukan untuk mengumpulkan data yang tidak bisa memenuhi semua anggota
populasi. Terdapat 2 metode pengambilan sampel yakni Probability Sampling (simple random, systematic,
stratified, cluster) dan Non-probability Sampling (judgment, convenient, quota, snowball).

4. Pengolahan Data dan Analisis Riset


Metode Analisis Statistik secara umum terbagi menjadi dua, yakni Metode Deskriptif (mean, modus,
median, angka indeks, frekuensi, presentasi, diagram lingkaran/ batang / garis / ular), dan Metode Non-
parametrik / Inferensia. Tujuan dari riset pemasaran ialah membantu pengambilan keputusan, peningkatan
produk, dan mengurangi risiko kegagalan. Banyak tipe riset, tapi yang dasar: primer vs sekunder dan
kuantitatif vs kualitatif. Riset sekunder: kita mengambil data yang sudah ada, misal dari perpustakaan dan
internet. Riset jenis ini lebih murah dan lebih cepat. Kelemahannya, kita kesulitan mencari data dan
seringkali tidak aktual sehingga tidak relevan dengan kondisi saat ini. Untuk riset primer, kita ambil data
langsung ke target riset kita, konsumen atau responden. Kelebihan riset jenis ini ialah lebih aktual, bisa
customized, tapi lebih mahal dan memakan waktu. Sementara untuk riset kuantitatif adalah adanya
kuesioner (bentuknya numbering) yang bersifat statistik. Sedang riset kualitatif bisa dilakukan dengan grup
diskusi, observasi, dan interview.

SUMBER REFERENSI :

Philip Kotler, Marketing Essentials, ed. Herujati Purwoto (Prentice-Hall, 1984), 77.
Catur Rismiati dan Bondan Suratno, Pemasaran Barang dan Jasa (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
2001), 58.
Sendhang Nurseto, “Analisis Pengaruh Lingkungan Industri terhadap Strategi Pemasaran dan
Dampaknya terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada Usaha Kecil Kerajinan Kulit Tanggulangin)”, Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol.1, No.1, September 2012, 75.
Sendhang Nurseto, “Analisis Pengaruh Lingkungan Industri terhadap Strategi Pemasaran dan
Dampaknya terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada Usaha Kecil Kerajinan Kulit Tanggulangin)”, Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol.1, No.1, September 2012, 79.
Mariyudi, “Perspektif Lingkungan Makro dan Lingkungan Mikro terhadap Inovasi dan Kinerja
Perkembangan Usaha UKM”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.17, No.1, Februari 2017, 9.
Irawan dan Faried Wijaya, Pemasaran Prinsip dan Kasus Edisi Kedua (Yogyakarta: BPFE, TT),
25. Catur Rismiati dan Bondan Suratno, Pemasaran Barang dan Jasa, 47.
Ardhian Bayu Bahtiar, “Pengaruh Faktor Lingkungan Makro Terhadap Kinerja Industri Batik di
Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan”, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 16.

Anda mungkin juga menyukai