PEMASARAN DAN
RISET PEMASARAN
Pemasaran Strategik
Kelompok 10 MBS 6A
Dosen Pengampu : Bu Eliza Silviana Miftakh, M.Pd
1. Haris Amirul M.
126405202158
Anggota 2. Nurmala
Kelompok 126405202195
Komponen mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu dan akurat bagi
pengambil keputusan. Pemasaran komite MIS internal dapat mewawancarai
manajer pemasaran lintas bagian untuk mendapatkan informasi yang
Sistem mereka butuhkan.
Makro
5. Faktor lingkungan seperti bencana alam, pemanasan global, dan
polusi.
6. Hukum seperti peraturan persaingan, perlindungan konsumen,
persyaratan kesehatan produk, peraturan emisi karbon, kebijakan
perdagangan, dan kebijakan lingkungan.
Cara paling logis untuk mengukur produktivitas adalah dengan Walaupun penjualan meningkat, profitabilitas/ keuntungan
penjualan. Pada akhirnya, penjualan adalah hal yang mengendalikan mungkin saja menurun.
organisasi. Hal ini dikarenakan biaya-biaya yang terus bertambah. Oleh
Akan tetapi, waspadalah; metode ini mungkin berhasil untuk karena itu, organisasi yang mengukur produktivitas penjualan
karyawan front liner seperti eksekutif penjualan yang pekerjaannya harus juga mempertimbangkan untuk mengukur produktivitas
adalah untuk menghasilkan pemasukan. Akan tetapi menerapkan cara dalam hal keuntungan. Produktivitas penjualan dapat diterapkan
ini untuk staf pendukung seperti eksekutif IT mungkin akan untuk para individu sementara profitabilitas dapat diterapkan
menghambat produktivitas. Staff pendukung seharusnya tidak untuk tim/ divisi. Hal ini merupakan cara mengukur seberapa
memiliki kendali akan penjualan. Target penjualan adalah yang banyak yang bisa dicapai dengan sumber daya/ biaya minimal.
paling sering digunakan, tetapi juga dapat menggunakan jumlah Beberapa standar penilaian mencakup margin keuntungan (profit
penjualan dalam jangka waktu tertentu, jumlah konsumen baru yang margin), biaya per karyawan dan rasio pendapatan dengan biaya
didapatkan dan juga biaya per konsumen baru. (income-to-cost ratio).
06.
c. kuantitatif
Standar penilaian yang sering diterapkan untuk tugas yang relatif hanya membutuhkan keahlian minimal,
seperti pengepakan dan pembungkusan produk, mendistribusikan voucher/ kupon kepada para konsumen dan
juga jumlah pengiriman produk yang dilakukan ke gudang atau ke para pelanggan.
Akan tetapi selalu ada pengecualian. Cara ini juga bisa diterapkan untuk akademik dengan mengukur jumah
publikasi penelitian per tahun. Publikasi ditujukan untuk pengecekan tingkat tinggi untuk para professor;
sehingga penilaian secara kualitas sudah terukur dengan sendirinya.
06.
Cara ini paling tepat diterapkan untuk para staf yang Mengukur produktivitas berdasarkan tujuan manajemen
tugasnya sangat penting yang berkaitan dengan produk, merupakan cara yang lebih rumit dikarenakan cara ini
jasa, dan dalam kasus tertentu operasional. Bagian membutuhkan lebih banyak strategi dan rencana untuk jangka
penjaminan mutu (quality assurance) tentu saja masuk ke waktu yang lebih panjang. Beberapa contoh misalnya menurunkan
dalam penilaian ini, sama halnya dengan staf manufaktur biaya sampai 10% sebelum kurun waktu tertentu, memperluas
dan insinyur yang merawat bagian mesin. Penilaian- bisnis ke wilayah geografis tertentu, dan meningkatkan kontribusi
penilaian seperti jumlah kesalahan per jumlah output atau pendapatan dari suatu bisnis tertentu menjadi 15% dari 5%.
jumlah pelanggan yang puas per minggu/bulan dapat Sekilas hal-hal tersebut terlihat seperti hasil kerja yang
diterapkan. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang menentukan penilaian kinerja (performance appraisal). Akan
membutuhkan analisis dan perkiraan, tingkat tetapi, semakin tinggi tingkatannya dalam hirarki organisasi, tugas
ketepatan/akurasi dapat diterapkan untuk mengukur dan cara mengukurnya akan menjadi semakin makro..
produktivitas
Pengukuran dan peramalan permintaan merupakan pokok pokok
bahasan pertama yang dilakukan dari keseluruhan aspek pasar hal ini
dilakukan untuk keperluan melihat peluang peluang pemasaran yang
tersedia serta menentukan sebagai acuan untuk proyek yang diusulkan.
Pengukuran
07.
& pendekatan ini yang dibahas tentang teknik peramalan dengan metode
trend baik secara linear, kuadratik, maupun logaritma.
Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan
Peramalan Permintaan hubungan sebab akibat (cause-effect method) atau pendekatan yang
menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh
sebab-sebab tertentu. Teknik yang akan dibahas dalam pendekatan ini
adalah teknik regresi linear berganda, korelasi biasa, berganda, maupun
parsial.
Pendekatan Peramalan
— Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif.
Pertama adalah metode time series, yaitu tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanya
memperhatikan kecenderungan dari data masa lalu yang tersedia. Pada pendekatan ini diperlukan data masa lalu yang cukup banyak
dan karena banyaknya variabel yang secara eksplisit tidak diperhatikan, maka tentu saja tingkat akurasi yang diharapkan tidak dapat
berlebihan terkecuali pada masa lalu tidak terjadi perubahan yang melonjak serta di masa yang akan datang diharapkan tidak terjadi
perubahan yang mendasar dibanding keadaan masa lalu. Dalam pendekatan ini akan dibahas tentang teknik peramalan dengan
metode trend baik secara linear, kuadratik, maupun logaritma.
Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab akibat (cause-effect method) atau pendekatan
yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tentu saja tidak semua variabel
penyebab atau penjelasan mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan hanya beberapa bagian yang secara teoretik dinyatakan
merupakan variabel penjelas utama tercakup dalam model persamaan.
Pendekatan Peramalan
Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi bukan akibat hubungan
deterministik, melainkan hubungan stokastik. Pada model ini diharapkan dapat
memiliki tingkat akurasi yang memadai dan dapat meliputi jangka waktu yang panjang,
karena secara eksplisit memperhatikan variabel penjelasan. Teknik yang akan dibahas
dalam pendekatan ini adalah teknik regresi linear berganda, korelasi biasa,
berganda, maupun parsial.
Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi kelayakan
melalui tahapan sebagai berikut :
1. Analisis ekonomi, yaitu membuat proyeksi terhadap aspek-aspek makro, terutama aspek
kependudukan dan pendapatan. Tidak boleh melupakan juga analisa pengaruh dari kebijakan
pemerintah yang akan berlaku dan berpengaruh pada usulan bisnis.
2. Analisis industri, yaitu analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis, dari produk yang diusulkan dalam studi kelayakan bisnis. Analisa ini
mencakup peramalan permintaan potensial.
Prosedur 3. Analisis penjualan masa lalu, analisis ini dilakukan untuk melihat market position produck
dalam struktur persaingan dan dari hal tersebut diketahui market share produk tersebut. Namun,
jika bisnis adalah bisnis baru maka tahapan ini tidak dapat dilakukan.
Peramalan 4. Analisis peramalan permintaan, pada tahapan ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi
terhadap kemungkinan variabel eksternal untuk industri dan perubahan variabel internal perusahaan
khususnya yang berkaitan dengan program pemasaran di masa yang akan datang.
5. Pengawasan hasil peramalan, yaitu usaha untuk meminimalisir kesalahan hasil peramalan dari
berbagai teknik peramalan yang digunakan dan dari hal tersebut dapat ditentukan hasil peramalan
yang memadai.
Daftar Pustaka
Riyoko, Sisno. (2020). DASAR-DASAR PEMASARAN. Yogyakarta : CV Markumi
Rizal, Achmad. (2020). Buku Ajar Manajemen Pemasaran Di Era Masyarakat Industri
4.0. Yogyakarta : DEEPUBLISH
Yulianti, Farida, dkk. (2019). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : DEEPUBLISH
Any
Question?
Kelompok 10 MBS 6A
Pemasaran Strategik