Anda di halaman 1dari 40

1.1.

Riset Pemasaran Terapan dan Dasar


Riset Pemasaran: Aplikasi dari metode ilmiah dalam pencarian kebenaran tentang fenomena
pemasaran. Kegiatan-kegiatan ini termasuk menjabarkan kesempatan dan permasalahan
pemasaran, menciptakan dan mengevaluasi ide-ide pemasaran, memantau kinerja, serta
memahami proses pemasaran.

Riset Pemasaran Terapan (applied marketing research): Riset yang dilakukan untuk membuat
keputusan pemasaran tertentu bagi suatu perusahaan atau organisasi tertentu. Riset
terapan cukup spesifik dan sebagian besar riset ini adalah untuk mengidentifikasi
permasalahan sebenarnya, seperti apa yang perlu di atasi oleh suatu bisnis.

Riset Pemasaran Dasar (basic marketing research): Riset yang dilakukan tanpa keputusan
yang spesifik yang biasanya tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari
suatu organisasi  tertentu. Riset ini berusaha memperluas batasan dari pengetahuan
pemasaran secara umum sehingga riset ini tidak di tujukan untuk mengatasi suatu
persoalan tertentu. Riset dasar dapat digunakan untuk menguji validitas dari teori
pemasaran secara umum atau untuk mempelajari lebih jauh tentang beberapa fenomena
yang ada di pasar.

Keyword yang di hitamkan dan dimiringkan: semua tulisan huruf kecil

1.2. Riset Pemasaran dan Orientasi Manajemen Strategis.


Riset Pemasaran dan Orientasi Manajemen Strategis

Dalam riset pemasaran terdapat orientasi manajemen strategis terdiri dari:

1. Berorientasi pada produk (product oriented): Menjelaskan suatu perusahaan yang


memprioritaskan pembuatan keputusan sedemikian rupa yang menekankan pada
keunggulan teknis dari suatu produk.

2. Berorientasi pada produksi (production oriented): Menjelaskan tentang perusahaan yang


memprioritaskan efisiensi dan keefektifan proses produksi dalam pembuatan keputusan.

3. Konsep pemasaran (marketing concept): Ide utama dalam pemikiran pemasaran modern
yang berfokus pada bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada konsumen lebih dari
produk fisik atau proses produksi.

4. Orientasi Pemasaran (marketing orientation): Budaya korporat hadir untuk perusahaan


demi mengadopsi konsep pemasaran. Konsep tersebut berorientasi pada konsumen dan
profitabilitas jangka panjang dari pada profit jangka pendek dan sudut pandang diri
berbagai fungsi yang berbeda.

5. Berorientasi pada pelanggan (customer oriented): Menjelaskan tentang suatu perusahaan


yang semua keputusannya di buat dengan kesadaran penuh dari efek yang terjadi pada
konsumen.

1.3. Merencanakan dan Menerapkan Suatu Bauran


Pemasaran
Manajer pemasaran merencanakan dan melaksanakan strategi bauran pemasaran. Riset
pemasaran mungkin di perlukan untuk mendukung keputusan-keputusan tertentu tentang
berbagai aspek dari bauran pemasaran. Jenis-jenis riset yang dipilih dari bauran pemasaran
terdiri dari:

1. Riset Produk: Membutuhkan banyak jenis dan melibatkan studi yang di desain untuk
mengevaluasi dan mengembangkan produk baru serta untuk mempelajari bagaimana
menyesuiakan dengan lini produk yang ada. Pengujian konsep mengungkapkan pelanggan
yang potensial pada ide tentang produk baru untuk menilai penerimaan dan kemungkinan
dilakukanya konsep tersebut.

2. Riset Penetapan Harga (Pricing): Meliputi penentuan jumlah uang yang di korbankan
yang sesuai dengan nilai yang di pandang oleh pelanggan dalam suatu produk setelah
mempertimbangkan berbagai macam batasan pasar.

3. Riset Distribusi melibatkan berbagai saluran pemasaran yang akan mendistribusikan


produk secara fisik dari produsen kepada seorang konsumen. Suatu saluran pemasaran
(marketing channel): Suatu jaringan yang saling bergantung, dimana melakukan fungsi
logistik yang di perlukan untuk keperluan konsumsi.

4. Riset Promosi (promotion research): Menyelidiki kefektifan dari pengiklanan,


pemberian/pembayaran premi, pemberian kupon, sampling (pengambilan sampel),
pemberian diskon, hubungan masyarakat, dan bentuk promosi penjualan lainnya.

1.4. Kapan Riset Pemasaran Di butuhkan


Kebutuhan untuk membuat keputusan yang memiliki dasar dan di ketahui sangat
memotivasi riset pemasaran. Seorang manajer pemasaran harus memutuskan dari awal akan
melakukan riset pemasaran atau tidak. Penentuan mengenai kebutuhan akan riset
pemasaran berpusat pada:
1) Keterbatasan waktu. Riset yang sistematis membutuhkan waktu. Contoh, manajemen
percaya bahwa sebuah keputusan harus di buat dengan cepat karena tidak waktu untuk
melakukan riset. Keputusan tersebut di buat tanpa informasi yang cukup atau pemahaman
yang menyeluruh dari sebuah situasi pasar. Urgensi dimana manajer terkadang ingin
membuat keputusan seringkali bertentangan  dengan keinginan peneliti pemasaran yang
ingin sesuai dengan prosedur dari metode ilmiah.

2). Ketersediaan Data. Sering kali, manajer sudah memiliki informasi yang cukup untuk
membuat keputusan penting tanpa riset pemasaran. Ketika mereka kurang memiliki
informasi yang cukup, riset harus di pertimbangkan, Hal ini berarti data perlu di kumpulkan
dari sumber-sumber yang sesuai. Jika ada sumber data yang potensial, manajer perlu tahu
besarnya biaya untuk mendapatkan data tersebut.

3). Sifat dari keputusan. Nilai dari riset pemasaran akan bergantung pada sifat dari
keputusan manajerial yang kan di buat. Keputusan taktis bersifat rutin yang tidak
memerlukan invetasi yang besar mungkin juga tidak memerlukan pengeluaran yang besar
untuk riset pemasaran. 

4). Manfaat Versus Biaya. Dalam melakukan riset pemasaran. akan terdapat biaya dan
manfaat. Tentu saja, melakukan riset untuk mendapatkan manfaat ini membutuhkan biaya.
dalam setiap situasi pembuatan keputusan, manajer harus mengidentifikasi cara alternatif
lain. Kemudian mempertimbangkan nilai dari tiap-tiap alternatif dengan membandingkan
biayanya.

1.5. Teknologi Komunikasi.


Teknologi Komunikasi.

Perubahan pada teknologi computer telah mempermudah pengumpulan dan penganalisis


data. Banyak forum diskusi pelanggan rumah tangga bermunculan dan dapat di akses
meelalui internet. Dengan demikian kebutuhan akan waktu berkurang dan pengeluran yang
berkaitan dengan surat menyurat tradisional yang di gunakan untuk wawancara pun juga
tidak di perlukan lagi.

2.1. Karakteristik Data


Karakteristik data

Terdapat 4 karakteristik data:

1. Relevansi (relevance): karakteristik dari data yang menggambarkan bagaimana hubungan


fakta-fakta tertentu dengan situasi yang ada sekarang.
2. Kualitas: Tingkat dimana suatu data menggambarkan situasi yang sebenarnya. Data yang
sangat berkualitas akurat, valid, dan dapat dia andalkan

3. Ketepatan Waktu: Berarti data tersebut merupakan data terbaru yang masih cukup
relevan.

4. Kelengkapan Informasi: Mendapatkan informasi dalam jumlah yang sesuai.

2.2. Sistem Informasi Global


Sistem informasi global: Kumpulan yang terorganisasi dari hardware (perangkat keras),
software, data komputer, dan pengguna yang di rancang untuk mendapatkan, menyimpan,
memperbaruhi, memanipulasi, menganalisis, dan segera menunjukkan informasi tentang
kegiatan bisnis di seluruh dunia. Sistem informasi global merupakan alat untuk
menyediakan informasi yang ada di masa lalu, sekarang. Dengan menggunakan komunikasi
satelit, microcomputer, berkecepatan tinggi, pertukaran data elektonik, dan kecanggihan
teknologi lainnya dalam media interaktif, sistem informasi global yang mengubah sifat
bisnis.

2.3. Sistem Pendukung Keputusan


Sistem pendukung keputusan: Suatu sistem berbasis komputer yang membantu pembuat
keputusan mengatasi permasalahan melalui interaksi langsung dengan database yang
terkomputerisasi dan program software analisis.

Database: Sekumpulan data mentah yang di atur secara logis dan di organisasi dalam
bentuk yang dapat di simpan dan di proses oleh komputer.

Sistem Pendukung keputusan terdiri dari:

1. Dasar. Menjawab pertanyaan dasar seperti segmen pasar apa yang seharusnya di layani
dan dengan produk seperti apa.

2. Pengujian. Berkaitan dengan hal-hal seperti produk baru atau ide-ide promosi.

3. Isu-isu. Mempelajari bagaimana permasalahan-permasalahan tertentu mempengaruhi


perusahaan.

4. Kinerja. Jenis ini mengawasi seperti  statistik keuangan, seperti profibilitas dan waktu
pengiriman.
Sistem pendukung keputusan modern menyediakan manajemen hubungan pelanggan
(customer relationship management- CRM). Sistem CRM adalah bagian dari sistem
pendukung yang berkaitan dengan proses pertukaran antara perusahaan dengan
pelanggannya. Sistem tersebut mengumpulkan berbagai informasi tentang konsumen,
termasuk data penjualan, tren pasar, promosi pemasaran dan cara konsumen memberikan
respon terhadap mereka.

2.4. Manajemen Input


Manajemen Input.

Manajemen input terdiri dari:

1. Catatan Internal. seperti laporan akuntansi tentang penjualan dan persediaan,


menyediakan data yang signifikan yang mungkin menjadi informasi yang berguna untuk
manajer pemasaran.

2. Riset Pemasaran Dengan Hak Milik. Menekankan pada pengumpulan data baru oleh
perusahaan

3. Masukkan Dari Bagian Penjualan. Agen penjualan bekerja pada lingkungan eksternal
sehingga mereka umumnya menyediakan data pemasaran yang penting.

2.5. Arsip Data yang Terkomputerisasi.


Arsip Data yang Terkomputerisasi.

Arsip Data yang terkomputerisasi terdiri dari:

1. Database statistik. Database statistik terdiri atas data-data numerik untuk analisis pasar
dan membuat prediksi.

2. Database keuangan. Data keuangan dari kompetitor dan konsumen, seperti laporan.
keuangan dan neraca, mungkin dapat membuat manajer tertarik. Hal ini sangat mudah
diakses dalam database keuangan.

3. Database video. Database video dan media-media streaming berdampak besar pada
pemasaran berbagai produk dan jasa.
3.1. Pembuatan Keputusan dan Riset Pemasaran
Pembuatan Keputusan dan Riset Pemasaran

Pembuatan keputusan: proses untuk mengembangkan dan menentukan pilihan-pilihan


yang tersedia demi mengatasi masalah atau mencari jalan keluar lain. Seorang pembuat
keputusan harus dapat melihat dasar dari suatu masalah atau peluang, serta
mengidentifikasi sumber-sumber informasi dan seberapa di percayanya informasi tersebut.

Penentuan keputusan atas suatu masalah juga di tentukan oleh:

1. Keyakinan penuh: Seorang pembuat keputusan telah memiliki semua informasi yang di
butuhkan untuk menentukan keputusan

2. Ambiguitas: Sumber dari suatu masalah yang belum diketahui secara pasti. Tujuan yang
ingin dicapai masih samar-samar dan tindakan alternatif masih belum pasti.

Password di Bold dan dimiringkan semua huruf kecil

3.2. Jenis-Jenis Riset Pemasaran


Jenis-jenis Riset Pemasaran:

1. Riset Eksploratif: Dilakukan untuk menegaskan situasi yang meragukan atau menemukan
ide-ide baru yang mungkin merupakan kesempatan bisnis potensial. Peneliti biasanya
melakukan riset dengan harapan semakin banyak riset, semakin jelas hasil yang di peroleh.
penggunaan metode ini terkdang juga dapat membuat perbedaan dalam menentukan perlu
atai tidaknya riset lebih lanjut.

2. Riset Deskriptif: Menjelaskan karakteristik dari objek, manusia, kelompok, organisasi, atau
lingkungan: mencoba untuk “membuat gambar“ dari suatu situasi tertentu. Seorang
manajer pemasaran perlu menentukan secara teratur siapa saja yang membeli produk yang
di tawarkan, memetakan pangsa pasar, mengenali tindakan-tindakan kompetitor.

3. Riset Kausal: Memungkinkan kesimpulan sebab-akibat di buat. Artinya, riset ini bertujuan
mengidentifikasikan hubungan sebab-akibat untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian/hal
sebenarmya meyebabkan atau memicu kejadian lain.

3.3. Tahapan dalam Proses Riset


Tahapan dalam Proses Riset:
a. Menentukan Tujuan Riset: sasaran yang di capai dengan melakukan riset selanjutnya.
Awal mula tujuan riset berasal dari tipe yang di hadapi. Tujuan tersebut dapat berfungsi
sebagai sarana untuk merancang produk baru dipasar, atau dapat juga sebagai sarana
menguji coba beberapa kebijakan kualitas layanan. Tipe-tipe tujuan yang berbeda akan
berujung pada desain riset yang berbeda pula.

b. Menentukan suatu rancangan riset: Suatu rencana utama yang mengkhususkan metode
dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang di butuhkan.

c. Merencanakan suatu sampel. Sampling: melibatkan prosedur apa pun yang membentuk
kesimpulan berdasarkan pada pengukuran sebagian dari keseluruhan populasi. dengan kata
lain, sampel adalah bagian dari populasi.

d. Mengumpulkan Data: Proses pengumpulan atau menyatukan informasi. Data dapat di


kumpulkan oleh pewawancara atau dicatat oleh mesin.

e. Menganalisis Data: aplikasi dari memberikan alasan untuk memahami data yang telah di
kumpulkan.

 f. Merumuskan kesimpulan dan membuat laporan:Tahapan penyiapan kesimpulan dan


laporan berisi hal-hal tentang mengartikan hasil riset, menjelaskan dampak, dan membuat
kesimpulan yang sesuai dengan keputusan manajerial.kesimpulan ini harus memenuhi
penyampaian tujuan yang di janjikan dalam proposal riset. Hampir semua laporan riset
pasar terapan juga merupakan pernyataan yang rumit dari aspek teknis  dan metode riset
yang canggih. Biasanya, manajemen tidak tertarik dengan laporan yang detail dari
rancangan riset dan penemuan statistik, tetapi lebih baik yang di tampilkan hanya
rangkuman dari hasil temuan.

3.4. Merencanakan Rancangan Riset


Merencanakan Rancangan Riset

Merencanakan Rancangan Riset (research design) adalah suatu rencana utama yang
mengkhususkan metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
yang dibutuhkan.

Merencanakan Rancangan Riset terdiri dari:

1. Pemilihan Metode Riset Dasar


Metode yang paling umum mendapatkan data primer adalah survey. Survey adalah suatu
teknik riset dimana sampel di wawancarai dalam beberapa bentuk atau perilaku responden
yang diobservasi dan dijelaskan dalam beberapa cara.

2. Pengditan dan Pengodean. Setealah pekerjaan lapangan diselesaikan, data harus di ubah
kedalam format yang akan menjawab pertanyaan dari manajer pemasaran. Hal ini adalah
bagian dari tahapan memproses dan menganalisis data. Pada tahap ini, isi informasi akan
diambil dari data mentah. Pemrosesan data umumnya dimulai dari mengedit dan memberi
kode data

3.5. Strategi Program Riset.


Strategi Program Riset.

Ketika beberapa studi yang saling berhubungan digabungkan untuk menyelesaikan


permasalahan suatu perusahaan, kita menyebutnya sebagai program riset. Program riset
adalah beberapa studi yang saling berhubungan, yang digabungkan untuk menyelesaikan
tujuan-tujuan riset yang saling berhubungan. Strategi Program merujuk pada seluruh
rencana perusahaan untuk menggunakan riset pemasaran. Itu adalah kegiatan perencanaan
yang menempatkan beberapa proyek riset pemasaran dalam konteks rencana pemasaran
perusahaan.

4.1. Siapa yang melakukan riset


Siapa yang melakukan riset yang melakukannya terdiri dari

1. Agensi luar (Outside agency): Sebuah perusahaan riset independen yang di pekerjakan
oleh perusahaan yang akan memperoleh manfaat dari hasil riset.

2. Riset in house (In-house research): Riset yang dilakukan oleh karyawan dari perusahaan
yang akan memperoleh manfaat dari hasil riset.

3. Penyedia Riset (Research suppliers): Penyedia jasa riset pemasaran yang bersifat komersial

4. Jasa Gabungan (Syndicated service); Suatu penyedia riset pemasaran yang menyediakan
informasi yang terstandarisasi untuk berbagai klien dengan imbalan berupa sebuah honor.

5. Jasa Riset Terstandarisasi (Standardized research service): Perusahaan-Perusahaan yang


mengembangkan suatu metode yang unik untuk meneliti area kekhususan bisnis

Password yang di bold dan di garis miringkan semua huruf kecil


4.2 Ukuran Perusahaan Riset Pemasaran
Ukuran Perusahaan Riset Pemasaran:

1. Perusahaan Kecil. Dalam perusahaan kecil, wakil dari pimpinan bidang pemasaran
bertugas menangani semua riset pemasaran yang signifikan. Umumnya memiliki manajer
penjualan yang mengumpulkan dan menganalisis data penjualan sebelumnya, statistik dari
data penjualan dan data internal lainnya. Perusahaan pemasaran kecil biasanya memiliki
sedikit sumber daya.

2. Perusahaan Sedang. Memiliki karyawan antara 100 sampai dengan 500. Anggota yang
ada dalam departemen perencanaan melakukan fungsi riset pemasaran pada perusahaan
sedang. Kemudian perencana merancang studi riset, kemudian membuat kontrak dengan
perusahaan luar  yang memberikan jasa riset, seperti mewawancarai atau mengolah data.
Mereka dapat mengkombinasikan masukan dari agen-agen luar dengan apa yang mereka
sudah lakukan untuk membuat laporan riset.

3. Perusahaan Besar. Memiliki lebih dari 500 karyawan, pada perusahaan besar setiap
direktur unit bisnis tersebut memberikan laporan kepada wakil presiden jasa pemasaran
perusahaan. Banyak organisasi besar memiliki manajer riset kualitas pelanggan yang khusus
dalam melakukan survei untuk menilai kepuasan pelangan dengan kualitas dari produk.

4.3. Konflik antara Manajemen Pemasaran dengan Riset


Pemasaran
Konflik antara Manajemen Pemasaran dengan Riset Pemasaran.

Dalam praktiknya, hubungan antara departemen riset pemasaran dengan pengguna riset
pemasaran sering kali di artikan sebagai suatu kesalahpahaman dan konflik. Beberapa
konflik diantaranya:

1. Riset yang memicu kecaman. Seorang manajer penjualan yang melakukan proyek
penjualan secara informal sebesar 5 persen tidak akan senang mendengar hasil riset dari
departemen riset bahwa potensi pasar mengidikasikan volume penjualan akan meningkat
20 persen. Pada tiap-tiap situasi ini, riset pemsaran memberikan informasi yang memcicu
kecaman atau kritik pada keptusan dari tingkat eksekutif.
2. Uang. Anggaran riset merupakan sumber dari konflik antara manajemen dengan peneliti.
Manajer keuangan terkadang menggangap riset sebagai biaya ketimbang sebagai suatu
investasi atau cara mengurangi resiko.

3. Waktu. Peneliti terkdang harus berusaha sangat keras ketika sebuah studi harus dilakukan
dengan batasan waktu yang singkat. Ketika hal ini terjadi, peneliti harus memperlihatkan
pembatasan ini kepada manajemen.Laporan riset dan persentasinya meliputi semua batasan
dalm studi.

4.4. Pembuatan Keputusan yang Intuitif.


Pembuatan Keputusan yang Intuitif.

Faktanya, seorang manajer adalah pembuat keputusan. Mereka berorientasi pada tindakan,
dan terkadang bergantung pada reaksi mendalam dan intuisi. Intuisi membantu mereka
beberapa kali sehingga tidak mengherankan bahwa mereka terkadang tidak percaya proyek
riset dapat membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
mereka.

4.5. Mengurangi Konflik antara Pihak Manajemen dengan


peneliti
Mengurangi Konflik antara Pihak Manajemen dengan peneliti.

Dengan sasaran yang bertentangan antara pihak manajemen dengan peneliti, sangat tidak
mungkin menghilangkan seluruh konflik yang terjadi. Namun ketika peneliti dan pembuat
keputusan dapat bekerja lebih dekat, konflik akan berkurang. Penting dalam hal ini adalah
komunikasi efektif tentang penemuan hasil riset dan rancangan riset. Peneliti harus
memahami minat dan kebutuhan pengguna riset. Jika peneliti dapat mengartikan kinerja
riset kedalam pemahaman yang di mengerti oleh manajemen, konflik dalam organisasi
dapat dihilangkan.

5.1. Kebutuhan Informasi.


Kebutuhan Informasi.

Informasi yang dibutuhkan untuk membantu membuat keputusan dinyatakan dengan cara
tertentu. Ketika pernyataan keputusan sudah di tuliskan, riset pada dasarnya akan menjawab
pertanyaan ”  informasi apa yang dibutuhkan untuk mengatasi situasi seperti ini?”
Kemudian, pertanyaan riset akan dibedakan dari hipotesis yang lebih detail

Password di bold dan di miringkan semua huruf kecil

5.2. Menentukan Unit Analisis.


Menentukan Unit Analisis.

Unit analsis adalah sebuah studi yang mengindikasikan apa atau siapa yang harus
menyediakan data dan pada level pengumpulan apa. Peneliti mengklasifikasikan apakah
investigasi akan mengumpulkan data tentang individu (seperti pelanggan, karyawan dan
pemilik), rumah tangga (keluarga), organisasi (bisnis atau unit bisnis), departemen
(penjualan, keuangan, dan sebagainya) area geografis, atau objek (produk, iklan dan
sebagainya).

5.3. Menentukan Variabel Yang Relevan


Menentukan variabel yang relevan.

Apa itu Variabel. Variabel merupakan segala sesuatu yang berbeda atau berubah dari satu
contoh ke contoh yang lain. Variabel dapat menampilkan perbedaan dalam nilai, biasanya
dalam besar atau kekuatannya, ataupun dalam arah. Dalam riset, sebuah variabel
merupakan sesuatu yang diamati atau dimanipulasi, dalam kasus tertentu sebuah variabel
merupakan variabel percobaan.

Kebalikan dari variabel konstanta (constant) adalah sesuatu yang tidak berubah. Konstanta
adalah sesuatu yang tidak berubah. Konstanta tidak berguna dalam menjawab berbagai
pertanyaan riset. Karena konstanta tidak berubah, manajemen tidak tertarik jika mendengar
bahwa inti dari permasalahan adalah sesuatu yang tidak akan atau tidak dapat berubah.

5.4. Jenis-Jenis Variabel


 Jenis-Jenis Variabel

1. Variabel kontinu (continuous variable) merupakan variabel yang dapat diasumsikan


sebagai rentang nilai yang sesuai secara sistematis dengan jumlah kuantitas. Contoh Sikap
konsumen terhadap maskapai penerbangan yang berbeda merupakan variabel yang dapat
diukur dengan angka, angka yang paling tinggi mengindikasikan sikap yang lebih positif
dibandingkan dengan nilai yang rendah.
2. Variabel Kategorikal (categorical variable). Variabel yang mengindikasikan keanggotaan
dalam kelompok. Variabel kategorikal diasumsikan dalam nilai yang kecil atau
mengidentifikasikan keanggotaan dalam kelompok. Contoh orang dapat di kategorikan
sebagai pria atau wanita. Sebuah variabel yang menggambarkan jenis kelamin menjelaskan
pernting ini. Nilai dari variabel bisa ‘M’ untuk anggota dalam kategori pria dan ‘F’ untuk
anggota dalam kategori wanita.

3. Variabel Dependen. Merupakan proses hasil atau variabel yang di prediksikan atau di
jelaskan dengan varaiabel lain.

4. Variabel Independen. Variabel yang diharapkan mempengaruhi variabel dependen


dengan cara tertentu.

5.5. Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset.


Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset

Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset. Pertanyaan Riset adalah menunjukkan tujuan
riset dalam bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan riset. Pertanyaan riset
mempermudah memahami kebingungan manajer serta menunjukkan masalah yang harus
diselesaikan. Pertanyaan riset merupakan hasil pengertian dari peneliti dari suatu
permasalahan pemasaran ke dalam suatu penyelidikan tertentu. Contoh seorang manajer
penjualan mungkin memiliki hipotesis bahwa karyawan penjualan yang menunjukkan
kepuasan kerja yang tinggi akan menjadi yang paling produktif. Manajer periklanan
mungkin percaya bahwa jika sikap konsumen terhadap sebuah produk berubah dalam arah
yang postif, konsumsi dari produk juga kan meningkat. Hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang dapat di uji secara empiris.

 Proposal Riset.

Proposal Riset merupakan pernyataan tertulis dari desain riset. Pernyataan itu selalu
memasukkan sebuah pernyataan yang menjelaskan tujuan studi (dalam bentuk tujuan riset
atau suatu hal yang dapat disampaikan) dan penjabaran dari permasalahan sering kali
dalam bentuk keputusan. Proposal yang baik meringkas secara sistematis metodologi riset
tertentu dan detail prosedur yang akan digunakan selama setiap tahapan dari proses riset
normalnya, jadwal tentang biaya dan tenggat waktu dimasukkan dalam proposal riset.
5.6. Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset.
Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset

Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset. Pertanyaan Riset adalah menunjukkan tujuan
riset dalam bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan riset. Pertanyaan riset
mempermudah memahami kebingungan manajer serta menunjukkan masalah yang harus
diselesaikan. Pertanyaan riset merupakan hasil pengertian dari peneliti dari suatu
permasalahan pemasaran ke dalam suatu penyelidikan tertentu. Contoh seorang manajer
penjualan mungkin memiliki hipotesis bahwa karyawan penjualan yang menunjukkan
kepuasan kerja yang tinggi akan menjadi yang paling produktif. Manajer periklanan
mungkin percaya bahwa jika sikap konsumen terhadap sebuah produk berubah dalam arah
yang postif, konsumsi dari produk juga kan meningkat. Hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang dapat di uji secara empiris.

 Proposal Riset.

Proposal Riset merupakan pernyataan tertulis dari desain riset. Pernyataan itu selalu
memasukkan sebuah pernyataan yang menjelaskan tujuan studi (dalam bentuk tujuan riset
atau suatu hal yang dapat disampaikan) dan penjabaran dari permasalahan sering kali
dalam bentuk keputusan. Proposal yang baik meringkas secara sistematis metodologi riset
tertentu dan detail prosedur yang akan digunakan selama setiap tahapan dari proses riset
normalnya, jadwal tentang biaya dan tenggat waktu dimasukkan dalam proposal riset.

6.1. Definisi Riset Kualitatif dan Kuantitatif


Definisi riset kualitatif dan kuantitatif.

Riset pemasaran kualitatif merupakan riset yang menyampaikan tujuan pemasaran melalui
teknik yang dapat membuat peneliti dapat memberikan pengertian terperinci dari
fenomena pasar tanpa bergantung pada pengukuran dengan menggunakan angka. Riset ini
berfokus pada penemuan pengertian sesungguhnya dan wawasan baru. Riset kualitatif
diterapkan secara luas dalam paraktiknya. Ada banyak perusahaan riset yang
mengkhususkan pada riset kualitatif.

Riset kualitatif kurang terstuktur dibandingkan dengan kebanyakan pendekatan kuantitatif.


Tidak seperti halnya riset pemasaran dimana banyak orang yang familiar, riset kualittaif
tidak bergantung pada kuesioner yang berisi jawaban dengan format terstruktur.
Pendekatan kualitatif lebih bergantung kepada peneliti dimana peneliti harus menggali
pengertian dari jawaban yang tidak terstruktur, seperti teks wawancara yang di rekam yang
mewakili pengertian dari beberapa pengalaman seperti bermain skateboard.  Peneliti
menginterpretasikan data untuk menggali pnegertiannya dan mengubahnya menjadi
informasi.

 Riset pemasaran kuantitatif dapat didefinisikan sebagai riset pemasaran yang


menyampaikan tujuan riset melalui empiris yang melibatkan berbagai
pengukuran numerik  dan berbagai pendekatan analisis. Riset kuantitatif akan lebih tepat
jika berdiri sendiri dalam arti bahwa riset ini tidak terlalu membutuhkan suatu tafsiran.

 password presensi kata kunci di Bold dan garis miring (di isi dengan semua huruf
kecil)

6.2. Membedakan Metode Kualitatif dan Kuantitatif.


Riset Kualitattif Aspek Riset Riset Kuantitatif
Menemukan ide-ide, Tujuan umum Pengujian hipotesis
menggunkananya dalam atau pertanyaan riset
riset eksplorasi dengan tertentu
objek riset yang umum
Mengobservasi dan Pendekatan Pengukuran dan
menafasirkan pengujian
Tidak terstruktur, bentukPendekatan Kategori jawaban
bebas pengumpulan data terstruktur yang
diberikan
Peneliti terlibat dalam. Kebebasan Riset Peneliti Merupakan
Hasil adalah subjektif pengobservasi yang
tidak terlibat. Hasil
adalah objektif
Sampel yang Kecil Sering Sampel Sampel Besar untuk
kali dalam keadaan Alami menghasilkan yang
dapat digeneralisasi
(hasil yang dapat
diterapkan pada situasi
lain).
Desain Riset Eksplorasi Paling sering Desain Riset
digunakan Deskriptif dan kausal

6.3. Desain Riset Kualitatif dan Riset Eksploratif


Desain riset kualitatif dan riset eksploratif.

Ketika peneliti memiliki keterbatasan pengalaman atau pengetahuan tentang sebuah


masalah riset, riset eksploratif merupakan langkah yang berguna. Riset eksploratif, yang
sering melibatkan metode kualitatif, dapat menjadi langkah pertama yang penting untuk
studi yang diteliti, meyakinkan dan membenarkan dengan mengurangi kesempatan
memulai dengan tujuan riset yang tidak mencukupi, tidak tepat.

Riset dapat di pertimbangkan sebagai eksplorasi atau membenarkan. Riset yang


membenarkan menguji hipotesis. Hasil pengujian ini membantu pembuatan keputusan
dengan menyarankan yang spesifik. Sebaliknya, riset eksploratif menggunakan pendekatan
yang berbeda. Sebagai contoh, riset eksploratif mungkin juga di perlukan untuk
mengembangkan ide-ide yang membawa pada pokok hipotesis riset.

Kebanyakan desain eksploratif menghasilkan data kualitatif yaitu data yang tidak
dikarakteristikan dengan angka, tetapi justru dengan teks, gambar, atau suara. fokus pada
cerita, gambar, visual, karakteristikkan yang bermakna, penafsiran dan deskripsi ekspresif
lainnya. Desain eksplorasi biasanya tidak menghasilkan data kuantitatif yaitu data yang
menggambarkan fenomena dengan menggunakan angka yang di urutkan.

6.4. Kategori dari Riset Kualitatif


Kategori dari riset kualitatif meliputi:

1. Fenomenolgi. Pedekatan filosofis untuk mempelajari pengalaman manusia berdasarkan


pada ide bahwa pengalaman manusia itu sendiri subjektif serta tidak terpisahkan dan
ditentukan dimana mereka tinggal.

2. Etnografi. Mewakili cara dalam mempelajari budaya melalui metode yang melibatkan
peneliti secara aktif dalam budaya tersebut.

3. Grounded Theory. Mewakili sebuah pemeriksaan yang bersifat induktif dimana peneliti
memiliki pertanyaan tentang informasi yang diberikan oleh responden atau diambil dari
catatan sejarah, peneliti menyarankan pertanyaan kepada dirinya sendiri dan
memepertanyakan secara berulang respons yang dia dapatkan untuk memperoleh
penjelasan yang lebih dalam.

6.5. Teknik yang Umum Di Gunakan dalam Riset Kualitatif


Teknik yang umum di gunakan dalam riset kualitatif.
1). Wawancara Fokus group. Sebuah wawancara yang tidak terstruktur dan bebas
mengalir dengan sekolompok kecil orang yang biasanya antara 6 sampai 10. Focus group 
di pimpin oleh seorang moderator yang terlatih yang mengikuti format yang fleksibel
mendorong dialog antar responden.

Keuntungan dari wawancara focus group:

1. Relatif cepat

2. Mudah dilaksanakan.

3. Mengizinkan responden untuk memberi dukungan untuk ide-ide dari yang lainnya.

4. Memberikan lebih banyak perspektif

5. Fleksibilitas untuk memberikan deskripsi yang lebih detail.

6. Riset dengan kecermatan yang tinggi.

Kerugian dari focus group:

1. Focus group membutuhkan moderator yang objektif, sensitif dan efektif.

Seorang moderator sangar sulit untuk tetap bersikap objektif pada kebanyakan topik.
Dalam perusahaan besar, moderator mungkin di berikan informasi secukupnya untuk
melakukan wawancara efektif dan tidak lebih. Selain itu, tanpa seorang moderator yang
baik, satu atau dua partisipan mungkin akan mendominasi sebuah sesi, serta memberikan
hasil yang benar-benar merupakan pendapat satu atau dua orang dan bukan kelompok.

2. Fokus group tidak di tujukan untuk mewakili populasi yang besar.

3. Fokus group memerlukan biaya yang tidak sedikit.

2). Dept Interview. Wawancara empat mata antara peneliti professional dengan responden
riset yang dilakukan dengan beberapa topik bisnis atau sosial yang relevan.

3). Percakapan. Pendekatan pengumpulan data yang informal dimana peneliti melibatkan
seorang responden dalam diskusi dari topik permasalahan yang relevan.

Percakapan terbagi menjadi beberapa;

1. Wawancara Semi Terstruktur.


Wawancara semi terstruktur biasanya dalam bentuk tertulis dana meminta responden untuk
membuat esai pendek untuk pertanyaan yang khususnya bersifat terbuka. Keuntungan dari
pendekatan ini meliputi sebuah kemampuan untuk menyampaikan permasalahan yang lebih
spesifik. Respons biasanya lebih mudah ditafsirkan dibandingkan dengan pendekatan
kualitatif lainnya. Karena peneliti dapat menyiapkan pertanyaan dalam tulisan sebelumnya
dan pertanyaan dalam tulisan diberikan tanpa kehadiran pewawancara, maka biaya untuk
wawancara semi-terstruktur secara relatif lebih efektif.

2. Observasi

Pendekatan pengobservasi partisipan melambangkan bagaimana observasi dapat


digunakan untuk menyelidiki berbagai masala. Suatu arti di amabil dari catatan dilapangan.
Catatan lapangan (field notes) merupakan penjelasan dari peneliti tentang apa yang
sebenarnya terjadi di lapangan.

3. Teknik Riset Bersifat Proyektif

Teknik Proyektif mempertanyakan secara tidak langsung yang memungkinkan responden


untuk memproyeksikan kepercayaan dan perasaan kepada pihak ketiga, obyek tidak
bergerak atau situasi pekerjaan. Teknik proyektif biasanya mendorong responden untuk
menjelaskan sebuah situasi dengan bahasa mereka sendiri dengan sedikit anjuran oleh
pewawancara. Individu diharapkan menafsirkan situasi dalam konteks, pengalaman, sikap
dan kepribadian mereka sendiri serta untuk menunjukkan pendapat dan emosi yang
mungkin disembunyikan dari orang lain atau dari mereka sendiri. Semua teknik proyektif
biasanya berguna untuk mempelajari masalah-masalah sensitif.

Teknologi Modern dan Riset Kualitatif.

Teknologi Modern dan Riset Kualitatif terdiri dari

1. Video conference dan Media Streaming.

Industri video conference telah tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Karena kemampuan kita dalam berkomunikasi melalui telekomunikasi dan hubungan video
conference telah meningkat dalam kualitas, beberapa perusahaan yang menggunakan
sistem ini untuk melakukan fokus group juga telah meningkat.

Media streaming. Terdiri atas lebih dari satu sisi, seperti audio atau video, yang tersedia
dalam waktu yang sebenarnya di internet.

2. Online Fokus group. Usaha riset kualitatif dimana sebuah kelompok individu memberikan
komentar yang tidak terstruktur dengan memasukkan pernyataan mereka ke sebuah
tampilan elektronik di internet.
7.1. Menggunakan Data Sekunder Dalam Riset Pemasaran.
Menggunakan Data Sekunder Dalam Riset Pemasaran.

Proyek riset terkadang dimulai dengan data sekunder (secondary data) yang di kumpulkan


dan disimpan oleh orang lain lebih dahulu (dan untuk tujuan lain) selain yang ada proyek
sekarang. Data sekunder biasanya bersifat historis dan sudah di susun. Mereka tidak
memerlukan akses tambahan ke responden riset atau subjek. Data sekunder terkadang
dianggap sebagai kuantitatif, tetapi banyak sumber data sekunder kualitatif yang juga ada.

Passsword yang di Bold dan dihitamkan semua huruf kecil

7.2 Keuntungan Dan Kerugian Data Sekunder


Keuntungan data sekunder:

1. Keuntungan utama dari data sekunder adalah ketersediaanya (availability). Mendapatkan


data sekunder selalu lebih cepat dan lebih murah ketimbang mendapatkan primer. 

2. Uang dan waktu yang dihemat oleh peneliti yang mendapatkan estimasi populasi yang
baru dari sebuah kota selama rentang waktu.

3. Data sekunder penting ketika data tidak bisa didapatkan dengan menggunakan prosedur
pengumpulan data primer.

Kerugian data sekunder:

kerugian yang melekat pada data sekunder adalah mereka tidak didesain secara spesifik
untuk memenuhi kebutuhan peneliti. Karena itu, peneliti harus menanyakan seberapa besar
hubungan data dengan suatu proyek yang mereka kerjakan, Untuk mengevaluasi data
sekunder, peneliti harus menanyakan pertanyaan berikut?

1. Apakah data dapat diterapkan pada populasi yang menjadi perhatian?

2. Apakah data dapat diterapkan pada waktu yang menjadi perhatian?

3. Apakah data sekunder muncul dalam unit perhitungan yang benar?

4. Apakah data relevan dengan pertanyaan riset?

5. Apakah data mencakup subjek perhatian dengan cukup detail?


6. Apakah data menunjukkan adanya bukti reliabilitas dan validitas?

7.3 Unit Perhitungan/Pengukuran dan Reliabilitas dan


Validitas
Unit Perhitungan/Pengukuran

Unit perhitungan dapat menimbulkan masalah jika mereka tidak menyesuaikan diri secara
tepat dengan kebutuhan peneliti. Misalnya pendapatan kepala rumah tangga tidak sama
dengan unit pengukuran pada total pendapatan keluarga, Terkadang, tujuan studi primer
sebenarnya dapat mendiktekan data untuk dirangkum, dibulatkan atau dilaporkan. Ketika
data sekunder dilaporkan dalam format yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
peneliti, konversi data dapat mungkin dilakukan. Konversi data merupakan proses
pengubahan bentuk data yang sebenarnya menjadi sebuah format yang lebih sesuai untuk
mencapai tujuan riset yang dinyatakan.

Reliabilitas dan Validitas

Kerugian lain dari data sekunder adalah pengguna tidak memiliki kendali terhadap
reliabilitas dan validitas mereka. Peneliti harus memeriksa data jika mungkin. Pemeriksaan
silang (cross checks) dari berbagai sumber yaitu perbandingan data dari sumber dengan
data dari sumber lain harus dibuat untuk menentukan kesamaan dari proyek yang
independen. Ketika data tidak konsisten, peneliti harus berusaha mengidentifikasi alasan
perbedaan atau menentukan data yang sepertinya benar.

7.4. Tujuan yang Tipikal dari Desain Riset Dengan Data


Sekunder
Tujuan yang Tipikal dari Desain Riset dengan Data Sekunder

1. Penemuan Fakta.

Bentuk yang paling sederhana dari riset dengan data sekunder adalah penemuan fakta.

Penemuan Fakta terdiri dari:

a. Indentifikasi Perilaku Konsumen Untuk Kategori Produk.

Tujuan yang tipikal dari studi riset sekunder mungkin membuka semua informasi yang
tersedia tentang pola konsumsi pada sebuah kategori produk tertentu, atau untuk
mengidentifikasi tren demografi yang mempengaruhi sebuah industri.
b. Analisis Tren

Pemasar mengamati tren di pasar dan lingkungan. Market tracking (pelacakan pasar)
merupakan observasi dan analisis tren dalam industri baik jumlah maupun penguasaan
pasar dari waktu ke waktu.

2. Pemebentukan Model

Penggunaan data sekunder untuk membantu menetapkan hubungan antara dua atau lebih
variabel: dapat melibatkan pengembangan persamaan deskriptif

Pembentukan Model dapat dibagi menjadi:

1. Mengestimasi potensi pasar untuk area geografis

Pemasar terkadang mengestimasi potensi pasar dengan menggunakan data sekunder. pada
banyak kasus, jumlah pasar terperinci mungkin di tunjukkan oleh sebuah asosiasi
perdagangan atau sumber lain. Namun ketika informasi yang di inginkan tidak tersedia,
peneliti mungkin mengestimasi potensi pasar dengan mengubah data sekunder atau lebih.
Misalkan, manajer mungkin menemukan data sekunder tentang potensi pasar untuk sebuah
negara atau area geografi yang besar lainnya.Namun, informasi ini mungkin tidak akan
dipecah menjadi area geografi yang lebih kecil seperti area kota metropolitan, atau dalam
hal yang berbeda bagi perusahaan seperti sebuah wilayah penjualan. Dalam situasi seperti
ini, peneliti terkadang perlu membuat proyeksi tentang area geografi yang menjadi
perhatian

2. Memperkirakan Penjualan

Manajer pemasaran membutuhkan informasi tentang masa depan. Mereka perlu tahu
bagaimana penjualan perusahaan tahun depan dan pada periode waktu di masa depan.
Memperkirakan penjualan merupakan proses memprediksi total penjualan selama periode
waktu tertentu.

3. Analisis Area Perdagangan dan Tempatnya.

Manajer pemasaran memeriksa area perdagangan dan menggunakan “teknik analisis


tempat” untuk  memilih lokasi terbaik untuk operasi ritel atau usaha grosir. Riset data
sekunder membantu manajer membuat keputusan pemilihan tempat. Beberapa organisasi,
terutama waralaba, telah mengembangkan software komputer khusus berdasarkan pada
model analitis untuk memilih tempat ritel. Peneliti harus mendapatkan data sekunder yang
sesuai untuk analisis dengan menggunakan software tersebut. Indeks Jenuh Ritel. Sebuah
kalkulasi yang menjelaskan hubungan antara permintaan akan ritel dengan penawarannya.
7.5. Sumber Data Sekunder Eksternal
Sumber Data Sekunder Eksternal
 Data eksternal dihasilkan atau direkam oleh sebuah entitas selain organisasi peneliti.
Pemerintah, surat kabar dan jurnal, asosiasi perdagangan, serta organisasi lainnya
menciptakan atau menghasilkan informasi.

Saluran Pendistribusiannya melalui:   

1. Perpustakaan

Biasanya, tempat penyimpanan informasi yang sangat besar dari perpustakaan telah
bertindak sebagai sebuah jembatan antara pengguna dengan penghasil data. Staf
perpustakaan berurusan secara langsung dengan pencipta informasi seperti pemerintah,
perantara distributor informasi seperti jasa meringkas dan mengindeks. Perpustakaan
menyediakan koleksi dari buku, jurnal, surat kabar, dan sebagainya untuk dibaca dan
dijadikan bahan referensi.

2. Vendor

Era informasi menawarkan banyak saluran selain perpustakaan yang dapat mengakses data.
Banyak prosedur eksternal membuat data sekunder tersedia secara langsung dari organisasi
yang menghasilkan data atau melalui perantara yang biasa disebut vendor (penjual).
Sekarang, vendor seperti membuat manajer dapat mengakses ribuan database eksternal
melalui komputer dan sistem telekomunikasi.

3. Produser

Mengklasifikasi data sekunder berdasarkan sifat dari prosedur informasi menghasilkan lima
sumber dasar:

1.Buku dan Majalah.

Beberapa peneliti mempertimbangkan buku dan majalah yang ditemukan di perpustakaan


merupakan sumber yang asli data sekunder.

2. Sumber Pemerintah.
Agen pemerintah menghasilkan data yang sangat banyak. Kebanyakan data yang
diterbitkan oleh pemerintah dapat diandalkan untuk keakurasian dan kualitas penyelidikan

3. Sumber Media.

Informasi dalam lingkup subjek yang luas tersedia dari penyiaran sampai media cetak. Data
seperti itu cukup banyak karena media suka menunjukkan bahwa produk mereka dilihat dan
didengar oleh target pasar dari pembuat iklan. Namun jenis ini data harus dievaluasi
dengan sangat hati-hati karena terkadang hanya mencakup aspek yang terbatas dari
sebuah topik.Dengan demikian mereka bisa menjadi sangat berharga untuk riset dan
mereka dapat tersedia tanpa biaya.

Sumber Tunggal dan Data Riset Global

Bisnis sudah semakin global, begitu juga dengan industri data sekunder. Banyak perusahaan
swasta yang ada hanya untuk menyediakan data sekunder dan banyak perusahaan riset
pemasaran yang menyediakan data yang dikemas ini sebagai bagian dari bisnis mereka.

Sumber Tunggal dan Data Riset Global Terdiri Dari:

1. Informasi Data Terintegrasi Sumber Tunggal

ACNielsen company menawarkan data dari alat pengukur televisinya dan operasi
pemindainnya. Integrasi dari kedua jenis ini membantu pemasr menyelidiki dampak iklan di
televise pada penjualan ritel. Dengan kata lain, pengguna data menemukan bahwa
menyatukan dua atau lebih jenis data yang berbeda ke dalam database yang memberikan
manfaat.

2. Agensi Pemerintah

Japan management Association Research Institute, penyedia jasa data riset sekunder untuk
pemerintah dan industri besar terbesar di jepang, mendirikan sebuah kantor di san diego.
Institut ini bertujuan membantu perusahaan amerika mengakses data tentang  jepang
dalam jumlah yang besar untuk mengembangkan dan merencanakan bisnis mereka disana.
Kantor san diego menyediakan penerjemah dan bertindak sebagai perantara antara peneliti
jepang dengan klien Amerika.

Namun peneliti internasional harus memperhatikan beberapa hal:

a. .Data mungkin tidak tersedia di beberapa negara

b. Keakuratan dari beberapa data mungkin perlu ditanyakan.


7.5. Sumber Data Sekunder Eksternal
Sumber Data Sekunder Eksternal
 Data eksternal dihasilkan atau direkam oleh sebuah entitas selain organisasi peneliti.
Pemerintah, surat kabar dan jurnal, asosiasi perdagangan, serta organisasi lainnya
menciptakan atau menghasilkan informasi.

Saluran Pendistribusiannya melalui:   

1. Perpustakaan

Biasanya, tempat penyimpanan informasi yang sangat besar dari perpustakaan telah
bertindak sebagai sebuah jembatan antara pengguna dengan penghasil data. Staf
perpustakaan berurusan secara langsung dengan pencipta informasi seperti pemerintah,
perantara distributor informasi seperti jasa meringkas dan mengindeks. Perpustakaan
menyediakan koleksi dari buku, jurnal, surat kabar, dan sebagainya untuk dibaca dan
dijadikan bahan referensi.

2. Vendor

Era informasi menawarkan banyak saluran selain perpustakaan yang dapat mengakses data.
Banyak prosedur eksternal membuat data sekunder tersedia secara langsung dari organisasi
yang menghasilkan data atau melalui perantara yang biasa disebut vendor (penjual).
Sekarang, vendor seperti membuat manajer dapat mengakses ribuan database eksternal
melalui komputer dan sistem telekomunikasi.

3. Produser

Mengklasifikasi data sekunder berdasarkan sifat dari prosedur informasi menghasilkan lima
sumber dasar:

1.Buku dan Majalah.

Beberapa peneliti mempertimbangkan buku dan majalah yang ditemukan di perpustakaan


merupakan sumber yang asli data sekunder.

2. Sumber Pemerintah.

Agen pemerintah menghasilkan data yang sangat banyak. Kebanyakan data yang
diterbitkan oleh pemerintah dapat diandalkan untuk keakurasian dan kualitas penyelidikan
3. Sumber Media.

Informasi dalam lingkup subjek yang luas tersedia dari penyiaran sampai media cetak. Data
seperti itu cukup banyak karena media suka menunjukkan bahwa produk mereka dilihat dan
didengar oleh target pasar dari pembuat iklan. Namun jenis ini data harus dievaluasi
dengan sangat hati-hati karena terkadang hanya mencakup aspek yang terbatas dari
sebuah topik.Dengan demikian mereka bisa menjadi sangat berharga untuk riset dan
mereka dapat tersedia tanpa biaya.

Sumber Tunggal dan Data Riset Global

Bisnis sudah semakin global, begitu juga dengan industri data sekunder. Banyak perusahaan
swasta yang ada hanya untuk menyediakan data sekunder dan banyak perusahaan riset
pemasaran yang menyediakan data yang dikemas ini sebagai bagian dari bisnis mereka.

Sumber Tunggal dan Data Riset Global Terdiri Dari:

1. Informasi Data Terintegrasi Sumber Tunggal

ACNielsen company menawarkan data dari alat pengukur televisinya dan operasi
pemindainnya. Integrasi dari kedua jenis ini membantu pemasr menyelidiki dampak iklan di
televise pada penjualan ritel. Dengan kata lain, pengguna data menemukan bahwa
menyatukan dua atau lebih jenis data yang berbeda ke dalam database yang memberikan
manfaat.

2. Agensi Pemerintah

Japan management Association Research Institute, penyedia jasa data riset sekunder untuk
pemerintah dan industri besar terbesar di jepang, mendirikan sebuah kantor di san diego.
Institut ini bertujuan membantu perusahaan amerika mengakses data tentang  jepang
dalam jumlah yang besar untuk mengembangkan dan merencanakan bisnis mereka disana.
Kantor san diego menyediakan penerjemah dan bertindak sebagai perantara antara peneliti
jepang dengan klien Amerika.

Namun peneliti internasional harus memperhatikan beberapa hal:

a. .Data mungkin tidak tersedia di beberapa negara

b. Keakuratan dari beberapa data mungkin perlu ditanyakan.

9.1. Definisi Survei


Riset Survei: Sebuah Gambaran

Survei: Sebuah Metode Pengumpulan Data Primer berdasarkan pada komunikasi


(pertanyaan dan jawaban) dengan seorang perwakilan dari sampel responden

Survei sampel: Survei memberikan sebuah gambaran pada waktu tertentu lebih tepatnya
karena responden merupakan perhatian sebab jawaban mereka dianggap sebagai sebuah
sampel dari cara target populasi yang lebih besar memberikan respons.

Keuntungan Riset Survei

Survei memungkinkan penilaian informasi tentang populasi menjadi lebih cepat, tidak
mahal, efisien, dan akurat. Peneliti juga dapat menerapkan perangkat statistik secara
langsung dalam menganalisis hasil sampel survei. Contoh yang diberikan sebelumnya
menggambarkan bahwa survei cukup fleksibel, dan sangat berharga untuk manajer ketika
dilakukan dengan benar.

Kerugian Riset Survei

Mereka dapat menjadi kurang efektif atau salah arah ketika peneliti tidak mengikuti prinsip
dasar riset, seperti berhati-hati dalam mendesain instrument dan kerangka pengambilan
sampel dari suatu survei. Terkadang, survei yang sudah di desain dengan sangat baik dan
dilaksanakan dengan sangat baik dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati tidak
membantu karena hasilnya terlambat di sampaikan atau karena mereka mengukur hal yang
salah. Survei juga merupakan sumber lain dari kesalahan ketika peneliti berniat mempelajari
perilaku sebenarnya karena responden mungkin salah dalam menjawab pertanyaan tentang
apa yang telah mereka lakukan atau apa yang mereka lakukan. Nilai respons yang rendah
juga dapat menjadi sebuah masalah pada banyak jenis survei.

Password yang di bold dan di garismiringkan


9.2. Sumber-Sumber Kesalahan dalam Survei.

Sumber-Sumber Kesalahan dalam Survei.

1. Kesalahan responden: Sebuah kategori dari bias sampel yang disebabkan oleh beberapa kegiatan
responden atau tidak adanya kegiatan dari mereka, seperti nonrespons atau respons yang bias

2. Kesalahan Administratif: Kesalahan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian administrasi atau


pelaksanaan tugas itu sendiri.

Jenis-jenis kesalahan responden:

1. Kesalahan nonrespons: perbedaan statistic antara survei yang hanya melibatkan mereka yang
memberikan respons dengan survei yang juga melibatkan mereka yang gagal dalam memberikan
respons
2. Nonresponden: orang yang tidak dapat dihubungi atau yang menolak bekerja sama.

3. Penolakan: Orang yang tidak ingin berpartisipasi dalam proyek riset.

Jenis-Jenis Respons yang bias:

1. Bias terkait persetujuan: Kecenderungan untuk setuju dengan semua kebanyakan pertanyaan yang
ditanyakan kepada mereka dalam sebuah survei.

2. Bias Ekstrem: Sebuah kategori respons bias yang terjadi karena beberapa individu cenderung
menggunakan hal yang ekstrem ketika memberikan respons terhadap suatu pertanyaan.

3. Bias pewawancara: respons yang bias mungkin muncul dari interaksi antara pewawancara dengan
responden.

9.3. Peraturan Estimasi Untuk Kesalahan Sistematik


Peraturan Estimasi untuk kesalahan Sistematik

Teknik untuk mengestimasi kesalahan sistematik atau non-pengambilan sampel kurang


tepat dibandingkan kebanyakan statistik sampel. Peneliti telah membuat berbasis
pengalaman dan konservatif berdasarkan pada pengalaman untuk mengestimasi kesalahan
sistematik. Pada kasus riset konsumen, peneliti yang berpengalaman mungkin menentukan
bahwa hanya ada persentase tertentu dari orang yang mengatakan bahwa mereka pasti
akan membeli sebuah produk yang kemudian benar-benar akan melakukanya. Oleh karena
itu, peneliti terkadang menunjukkan penemuan survei yang sebenarnya dan penafsiran
mereka mengenai respons atas pembelian yang diestimasikan berdasarkan pada estimasi
pada kesalahan non pengambilan sampel. Misalnya Perusahaan Tv kabel menyurvei area
geografis yang direncanakan akan mereka masuki dan mengestimasi jumlah orang yang
mengindikasikan bahwa mereka akan berlangganan pada jasa mereka.

Pertanyaan terstruktur, Pertanyaan tidak terstruktur dan Pertanyaan tersembunyi,


Pertanyaan tidak tersembunyi

Dalam mendesain sebuah kuesioner (atau sebuah jadwal wawancara), peneliti harus
menentukan banyaknya struktur atau standarisasi yang diperlukan. Pertanyaan terstruktur
membatasi jumlah respon yang diperbolehkan misalnya responden dapat di instruksikan
dengan memilih jawaban dibawah umur 18, lebih dari umur 35.  Pertanyaan tidak
terstruktur, tidak membatasi jawaban dari responden seperti kenapa anda memilih
berbelanja di Wal-Mart?” membuat responden memiliki kebebasan dalam menjawab.

Peneliti juga harus memutuskan apakah akan menggunakan pertanyaan tidak tersembunyi
merupakan pertanyaan langsung yang mengasumsikan responden berkeinginan untuk
menjawab.Pertanyaan tersembunyi merupakan pertanyaan tidak langsung yang
mengasumsikan tujuan studi harus tersembunyi dari responden.
9.4. Klasifikasi Temporal (Sementara).
Klasifikasi Temporal (Sementara).

Walaupun kebanyakan survei merupakan proyek riset individu yang dilakukan hanya sekali
pada jangka waktu yang pendek, proyek lain membutuhkan survei yang lebih dari satu
periode waktu yang lama. Oleh Karena itu survei dapat di klasifikasikan menjadi:

1. Studi antarbagian: Sebuah studi dimana berbagai segmen populasi diambil sampelnya
dan data dikumpulkan pada satu waktu. Metode umum dalam menganalisis sebuah survei
antar bagian adalah membagi sampel ke dalam subkelompok yang sesuai, Misalkan  Jika
pembuat kopi mengaharapkan tingkat pendapatan mempengaruhi sikap terhadap kopi,
data sdibagi ke dalam subkelompok berdasarkan pada pendapatan dan dianalisis untuk
mengungkapkan kesamaan atau perbedaan diantara subkelompok pendapatan.

2. Studi Longitudinal: Sebuah Survei dari responden pada waktu yang berbeda sehingga
dapat membuat adanya kontinuitas dalam menganalisis respons dan perubahan dari waktu
ke waktu.

Studi longitudinal terbagi menjadi:

1. Studi Pelacakan: Menggunakan sampel secara berturut-turut dan mengidentifikasi


perubahan dalam variabel seperti kepuasan konsumen, citra merek, atau kesadaran
terhadap iklan.

2. Panel Konsumen: Mengumpulkan data dari sampel individu yang sama atau rumah
tangga dari waktu ke waktu.

Total Quality Management dan Survei Kepuasan Pelanggan.

Total Quality Management TQM merupakan suatu strategi bisnis yang menekankan pada
kualitas yang digerakkan pasar sebagai proritas utama. TQM menerapakan dan
menyesuaikan kegiatan bisnis perusahaan untuk meyakinkan kepuasan pelanggan dengan
kualitas barang dan jasa. Sekarang perusahaan terus mengenali kebutuhan akan program
TQM. Eksekutif dan pekerja produksi terkadang terpisah terlalu jauh dari pelanggan.
Perusahaan memerlukan sebuah cara untuk menjembatani perbedaan ini dengan masukan
tentang kualitas barang dan jasa.

9.5. Dimensi Kualitas dan Karakteristik


Kualitas

Beberapa manajer mengatakan bahwa memiliki produk berkualitas berarti produk atau jasa
sesuai dengan permintaan konsumen, dimana produk tersebut di terima. Namun eksekutif
percaya bahwa kualitas produk harus melebihi bagaimana produk itu diterima pada harga
tertentu. Ketimbang hanya merasa lega bahwa tidak ada hal yang buruk terjadi, konsumen
harus merasakan kejutan yang menyenangkan atau mendapat keuntungan. Dengan kata
lain jaminan kualitas lebih dari hanya mencapai standar minimum. Tingkat kualitas adalah
tingkat dimana sebuah barang atau jasa cocok dengan apa yang diharapkan oleh pembeli.

 Dimensi Kualitas dan Karakteristik

Dimensi Kualitas Barang Karakteristik


Kinerja Produk melakukan fungsi utamanya
Fitur Produk memiliki dimensi pelengkap yang
memberikan keuntungan 
Kecocokan dengan Spesifikasi Rendahnya kemungkinan timbulnya
kerusakan
Reliabilitas Dapat dipercaya produk yang dilakukan
Daya Tahan Nilai ekonomis pada produk berada pada
rentang yang masih diterima.
Kemampuan menyediakan jasa Sistem untuk memberikan jasa dari produk
efisien, kompeten dan nyaman
Desain Estetika Desain Produk membuatnya terlihat seperti
produk berkualitas
Dimensi Kualitas Jasa Karakteristik
Akses Mudah mengontak karyawan jasa
Komunikasi Pelanggan diberitahukan serta memahami jasa
dan besarnya biaya
Kompetensi Penyedia jasa memiliki kemampuan yang
dibutuhkan
Rasa Hormat Karyawan sopan dan ramah
Reliabilitas Jasa dilakukan secara konsisten dan karyawan
dapat diandalkan
Kredibilitas Penyedia ja sa memiliki integritas dan
pengalaman yang dibutuhkan untuk melayani.

10.2 Melakukan wawancara personal


Melakukan wawancara personal
Wawancara personal (personal interview): Sebuah bentuk komunikasi langsung dimana
pewawancara mengajukan pertanyaan kepada responden secara tatap muka langsung.
Metode yang serbaguna dan fleksibel ini adalah percakapan dua arah antara pewawancara
dengan responden. Wawancara personal benar-benar interaktif. Peneliti dapat
berkomunikasi dengan individu secara pribadi dari pintu ke pintu dengan meminta sebentar
waktu responden seperti di pusat perbelanjaan, atau wawancara dapat dilakukan melalui
telepon. Secara tradisional, peneliti telah merekam hasil wawancara dengan menggunakan
kertas dan pensil, dengan membaca pertanyaan dan merekam jawaban. Saat ini, komputer
secara meningkat membantu riset survey.

Keuntungan Wawancara Personal:

1. Kesempatan Untuk Umpan Balik.

2. Memeriksa Jawaban yang Rumit.

3. Panjang Wawancara.

4. Kelengkapan kuesioner

5. Pendukung dan Pertolongan Visual

Password yang di bold dan di miringkan semua huruf kecil

10.2. Penjelasan Keuntungan Wawancara Personal


Keuntungan Wawancara Personal

1. Kesempatan Untuk Umpan Balik.

Wawancara personal memberikan kesempatan untuk umpan balik dan klarifikasi. misalkan.
Jika seorang konsumen enggan memberikan informasi yang sensitif, pewawancara mungkin
memberikan jaminan bahwa jawaban dia akan sangat di rahasiakan.

2. Memeriksa Jawaban yang Rumit.

Karakteristik penting lainnya dari wawancara personal adalah kesempatan untuk mengikuti
dengan pemeriksaan (probing). Jika seorang jawaban seorang responden terlalu singkat
atau tidak jelas. Dalam memeriksa (probing), pewawancara meminta klarifikasi dengan
pertanyaan terstandarisasi, seperti “Bisakah  anda ceritakan lebih banyak lagi apa yang anda
pikirkan?. Walaupun pewawancara diharapkan  untuk mengajukan pertanyaan persis
dengan apa yang ada dalam kuesioner, pemeriksaan (probing) memberikan mereka
beberapa fleksibilitas bergantung pada tujuan riset, wawancara personal berbeda pada
tingkat dimana pertanyaan disusun  dan jumlah pemeriksaan  (probing) yang di butuhkan.

3. Panjang Wawancara.

Jika tujuan riset memerlukan sebuah kuesioner yang panjangnya sangat ekstrem,
wawancara personal hanya sebuah pilihan. Aturan baku yang umum menyatakan bahwa
pada survei melalui surat atau e-mail, survei seharusnya tidak lebih lama dari pada 12 menit.
Sementara itu, pada wawancara melalui telepon seharusnya tidak lebih lama dari pada 10
menit untuk menyelesaikannya. Sebaliknya wawancara personal membutuhkan waktu yang
lebih lama sekitar 1 jam lebih. Para peniliti seharusnya sudah mengetahui tentang waktu
partisipasi yang dibutuhkan dalam dialog terbuka (wawancara) yang memerlukan partisipasi
responden.

4. Kelengkapan kuesioner

Interaksi sosial antara seorang pewawancara yang terlatih dengan seorang responden
dalam wawancara personal meningkatkan kemungkinan responden tersebut akan
menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner. Responden yang menjadi bosan dengan
sebuah wawancara melalui telepon mungkin menghentikan wawancara secara sederhana
dengan memutuskan hubungan telepon.

5. Pendukung dan Pertolongan Visual

Mewawancarai responden-responden secara langsung memudahkan penyelidik untuk


menunjukkan berbagai sampel produk baru kepada mereka, menggambarkan iklan yang di
usulkan atau pertolongan visual lainnya. Riset pemasaran yang menggunakan pertolongan
visual semakin popular digunakan oleh peneliti yang sedang menyelidiki konsep film,
problem periklanan, dan kesadaran penonton bioskop. Riset untuk film sering kali dimulai
dengan menunjukkan cuplikan-cuplikan yang prospektif kepada responden. Setelah film d
buat, klip film di tayangkan dan wawancara dilakukan untuk mengevaluasi daya tarik film
(dalam membuat ketertarikan penonton).

Kekurangan Wawancara Personal.

1. Pengaruh pewawancara.

Teknik pewawancara yang berbeda mungkin juga merupakan suatu sumber bias.
Mengatakan kembali sebuah pertanyaan, nada bicara pewawancara, dan penampilan
pewawancara mungkin dapat mempengaruhi jawaban responden. Pertimbangkan jika
pewawancara yang melakukan 100 wawancara personal. Selama wawancara selanjutnya, dia
mungkin akan kehilangan konsentrasi baik itu mengidentifikasi maupun mengantisipasi
jawaban responden secara selektif. Penafsiran respons mungkin berbeda dari harapan
responden. Biasanya, publik berpikir bahwa orang yang melakukan riset pemasaran sebagai
seorang ilmuwan yang mengabdi. Sayangnya, beberapa pewawancara tidak cocok di
anggap seperti itu. Kecurangan mungkin dilakukan pewawancara dapat memotong di
tengah-tengah untuk menghemat waktu dan energi atau memalsukan bagian dari laporan
mereka dengan mengarang sebagian atau keseluruhan kuesioner.

2. Kurangnya anonimitas dari responden

karena seorang responden sebuah wawancara personal tidak sepenuhnya anonim, dia
mungkin enggan memberikan informasi penting kepada pewawancara. Peneliti
mengatasinya untuk menyusun pertanyaan yang sensitif untuk menghindari bias karena
keinginan sosial.

3. Biaya.

Wawancara personal memakan biaya yang tidak sedikit, biasaya secara substansi lebih
mahal dari surat, e-mail, internet atau survei telepon. Kedekatan geografik antara
responden, panjang dan kerumitan dari kuesioner, serta jumlah orang yang menjadi
nonresponden karena mereka tidak dapat di hubungi (tidak ada di rumah) akan
mempengaruhi biaya wawancara personal.

10.3. Gambaran tentang pilihan wawancara personal


Wawancara personal dapat dilakukan melalui beberapa media yang berbeda. Bagian
selanjutnya akan memberikan sebuah gambaran tentang pilihan wawancara personal:

1. Wawancara dari pintu ke pintu. Wawancara personal yang dilakukan di ambang pintu
responden untuk meningkatkan partisipasi dalam survei. Kehadiran seorang pewawancara
di depan pintu biasanya meningkatkan kemungkinan nilai partisipasi, mereka menyediakan
sebuah sampel yang lebih dapat mewakili populasi.

2. Pemanggilan kembali. Ketika seseorang yang terpilih menjadi sampel tidak dapat
dihubungi ketika kunjungan pertama, sebuah prosedur yang sistematis biasanya dilakukan
untuk menelepon balik di waktu lain. Pemanggilan kembali (call back), atau usaha untuk
menghubungi kembali individu yang dipilih menjadi sampel, merupakan cara utama
mengurangi kesalahan nonrespons Pemanggilan kembali pada wawancara pintu ke pintu
adalah hal penting karena individu yang tidak berada di rumah (misalkan, orang tua yang
bekerja) mungkin berbeda secara sistematis dari mereka yang ada di rumah (orang tua yang
tidak bekerja, pensiunan dan sebagainya)

3. Wawancara di pusat belanja.


Pewawancara biasanya mencegat orang yang berbelanja pada sebuah titik pusat dalam
sebuah pusat perbelanjaan yang dilakukan karena mereka memiliki biaya yang rendah.
Tidak diperlukannya perjalanan menuju rumah responden, responden justru mendatangi
pewawancara dan banyak wawancara yang dapat dilakukan secar cepat menggunakan cara
ini.

wawancara telepon untuk melakukan survey:

Telepon Kabel

Selama beberapa dekade, wawancara telepon kabel telah menjadi sumber utama riset
survey komersial. Kualitas data yang di peroleh dari secara tatap muka. Responden
memberikan informasi yang detail dan dapat dipercaya tentang berbagai topik personal
secara sukarela melalui telepon ketika sedang berada di rumahnya dari pada menjawab
pertanyaan secara tatap muka.

10.4. Metode meningkatkan angka respons untuk survei


dengan menggunakan surat
Metode meningkatkan angka respons untuk survei dengan menggunakan surat:

1. Surat Lampiran. Sebuah surat lampiran dan kuesioner atau yang di cetak dihalaman
depan brosur kuesioner merupakan cara paling penting untuk membujuk pembaca demi
menyelesaikan dan mengembalikan kuesioner. Kebanyakan surat lampiran menjanjikan
kerahasiaan, mengajak penerima untuk menggunakan amplop dengan prangko balasan
yang dilampirkan, menjelaskan insentif atau balasan untuk partisipasi, jelaskan bahwa
menjawab kuesioner tidak akan sulit dan hanya memerlukan waku yang singkat, dan uraikan
cara orang tersebut terpilih secara ilmiah untuk partisipasi.

2. Bantuan Uang.

Motivasi responden untuk mengembalikan kuesioner mungkin akan meningkat dengan


menawarkan insentif uang atau hadiah. Walaupun pulpen, tiket lotre, dan berbagai hadiah
telah digunakan, insentif uang tampaknya paling efektif dan insentif uang tampaknya paling
efektif dan insentif menimbulkan bias yang paling kecil. Uang menarik perhatian dan
menciptakan rasa tanggung jawab.

3. Pertanyaan Menarik.

Beberapa pertanyaan menarik dapat di tambahakan ke dalam kuesioner, mungkin pada


awal, untuk mendorong ketertarikan responden dan membujuk kerjasama. Dengan
menyertakan pertanyaan yang tidak terlalu menjadi perhatian peneliti, tetapi responden
ingin menjawabnya, peneliti dapat memberikan sebuah alasan respons untuk responden
yang tidak peduli pada pertanyaan utama.

3. Follow UP.

Kebanyakan studi menggunakan surat follow up atau kartu pos pengingat yang meminta
kuesioner dikembalikan karena pengembalian 100 persen sangat penting. Sebuah follow up
meliputi duplikat kuesioner atau hanya sebuah pengingat untuk mengembalikan kuesioner
yang asli. Kontak yang banyak hampir selalu meningkatkan angka respons. Semakin banyak
usaha yang dibuat untuk menjangkau orang, semakin besar kemungkinan kesempatan
untuk mendapatkan respons mereka.

4. Pemberitahuan Sebelumnya.

Pemberitahuan sebelumnya bahwa sebuah kueioner akan datang dapat meningkatkan


angka respons dalam beberapa situasi. Pemberitahuan yang dikirimkan berdekatan dengan
pengiriman kuesioner memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemberitahuan yang
dikirim jauh sebeleum kuesioner. Lead time  yang optimal untuk pemberitahuan adalah 3
hari sebelum surat survey tiba. Pemberitahuan ini bisa dalam bentuk kartu pos, telepon,
bahkan w-mail.

5. Sponshorship Survei.

Disisi lain, sponsor yang dikenal terkadang dapat memperbesar angka respon. Dukungan
dari organisasi yang dikenal dan bergengsi seperti universitas atau agen pemerintahan
secara signifikan dapat meningkatkan angka respon. Jika seorang konsumen tergabung
pada kelompok minat tertentu, mengidentifikasi kelompok atau panel sebagai sponsor riset
dapat menjadi ide yang bagus.

10.5. Survei melalui internet memiliki beberapa


keuntungan dan kerugian
Survei melalui internet memiliki beberapa keuntungan dan kerugian:

1. Kecepatan dan penghematan biaya.

Survei melalui internet memungkinkan pemasar untuk menjangkau pemirsa yang luas
(kemungkinan secara global), pesan individu yang di personalisasi, dan mengamankan
jawaban rahasia secara cepat dan hemat biaya. Kuesioner self administered (diatur sendiri)
dari komputer ke komputer menghilangkan biaya kertas, pengiriman, pemasukan data,
selain juga biaya administratif lainnya. Ketika kuesioer internet telah dikembangkan, biaya
tambahan untuk menjangkau responden tambahan adalah minimal.
2. Daya tarik Visual dan Interaktivitas

Survei yang dilakukan di internet dapat memiliki interaktivitas yang terbatas. Kuesioner
dapat berubah berdasarkan pada respons tertentu yang diberikan kemudian. Banyak survey
interaktif ini menggunakan warna, suara dan animasi yang mungkin membantu
meningkatkan kerjasama responden dan kerelaan untuk menghabiskan waktu menjawab
kuesioner. Internet adalah media yang sempurna untuk menyajikan materi visual, seperti
foto atau gambar dari prototipe produk, iklan, dan cuplikan film. Instrumen pengukuran
inovasi mengambil keuntungan dari kemampuan menyesuiakan latar belakang, huruf, warna
dan fitur lainnya yang telah di desain.

3. Perhatian Keamanan

Banyak organisasi resah bahwa hacker atau pesaing mungkin mengakses situs web untuk
menemukan konsep produk baru, kampanye iklan yang baru, dan ide-ide rahasia lainnya.
Baru-baru ini McDonald’s melakukan riset kualitas di inggris dan skotland serta
mengotomatisasi pengiriman data dengan sebuah sistem dimana konsultan menggunakan
alat dan angka tersebut untuk dikirimkan ke kantor pusat  sebagai suatu e-mail. Sistem ini
mengehemat waktu bekerja, tetapi perusahaan khawatir bahwa informasi yang rahasia bisa
menjadi hilang atau bahaya. Oleh karena itu McDonald’s membeli software yang
mengodekan data dan memungkinkan alat jarak jauh menghapus data jika data mereka
hilang atau di curi.

4. Meningkatkan angka respons

Metode untuk meningkatkan angka respons bagi sebuah survey melalui internet hampir
sama dengan yang digunakan untuk riset survey lainnya. Undangan yang di personalisasi
mungkin penting. Dalam banyak kasus undangan di kirimkan melalui e-mail. Responden
mungkin tidak mengenali alamat pengirim sehingga subjek pesan menjadi sangat penting.
Subjek harus merujuk pada sebuah topik yang menarik perhatian pemirsa dan legal selain
juga standar etis memerintahkan bahwa subjek tidak boleh menipu. Peneliti harus
menghindari tipu muslihat seperti tanda dolar dan kata bebas yang akan memperingatkan
penyaring spam yang terpasang di kebanyakan komputer.

5. Menangkap data real time secara akurat.

Sifat dari survey ini melalui internet dari komputer ke komputer berarti setiap jawaban
respon dimasukkan secara langsung ke dalam komputer peneliti secepatnya ketika
kuesioner dikirimkan. Dalam survey melalui internet, kesalahan ini dapat di perbaiki secara
interaktif ketika survey berlangsung. Oleh karena itu, penangkapan data lebih akurat.

11.1. Pengertian Observasi


Observasi: Sebuah proses sistematik dari merekam/mencatat pola perilaku yang sebenarnya
dari orang, objek, dan kejadian yang terjadi. Peneliti menggunakan metode observasi dalam
pegumpulan data baik menyaksikan dan merekam informasi ketika melihat kejadian
maupun mengambil keuntungan dari sistem pelacakan, seperti pemindai pada kasir atau
rekaman aktivitas internet. Sistem pelacakan ini dapat mengobservasi dan memberikan
data, seperti apakah benar konsumen tertentu membeli lebih banyak produk pada
saat diskon atau pada harga normal atau seberapa lama waktu yang dihabiskan konsumen
untuk melihat sebuah halaman web tertentu  sebelum dia keluar atau mengklik ke halaman
selanjutnya.

Hal-hal apa saja yang orang lakukan dan peneliti pemasaran amati:

Fenomena Contoh
Kegiatan fisik Cara pembelanja bergerak melewati toko, pola gerak dan interaksi dengan
objek
Perilaku Verbal Laporan yang dibuat oleh konsumen di tempat pemeriksaan Wal-Mart
baik satu sama lain maupun karyawan Wal-mart
Perilaku ekspresif Ekspresi wajah konsumen di restoran atau bahasa tubuh konsumen saat
dan reaksi mengunjungi spa: banyaknya keringat yang keluar dari tubuh seseorang
fisiologis selama di spa
Hubungan spasial Bagaimana pembeli berdiri didekat layanan penyedia saat mendapatkan
dan  lokasi saran tentang fashion
Pola Temporal Berapa lama pasien menunggu di kantor dokter sebelum mendekati loket
untuk menanyakan sesuatu atau mengeluh.
Benda Fisik Apa merek sepatu, Pakaian yang dikenakan para remaja disebuah taman.
Catatan Verbal Foto-foto atau video anak pada saat pementasan drama disekolah,
dan bergambar Komentar negativ pada blog internet

Password yang digarismiringkan dan di bold semua huruf kecil

11.2. Jenis-jenis observasi


Jenis-jenis observasi:

Observasi oleh manusia sering kali tidak tampak: tidak adanya komunikasi dengan orang
yang sedang di observasi sehingga dia tidak sadar bahwa dia adalah objek riset. Misalnya
ketimbang menanyakan pelanggan soal lamanya waktu yang mereka habiskan untuk
berbelanja di sebuah toko, seorang manajer lebih baik mengobservasi dan merekam jarak
antara ketika orang memasuki toko dan ketika dia meninggalkan toko. Sifat yang tidak
tampak dari pengumpulan data dengan observasi sering kali menghasilkan data tanpa
sebuah pengetahuan subjek.
Sebuah situasi dimana kehadiran seorang pengobservasi atau peralatan mekanis yang
melakukan perekaman mudah diketahui oleh subjek yang terlibat disebut observasi yang
tampak. Sebuah situasi dimana seorang subjek tidak sadar bahwa observasi sedang
berlangsung disebut observasi tersembunyi. Meminta subjek untuk berpartisipasi dalam
riset umumnya tidak dibutuhkan ketika mereka tidak sadar bahwa mereka sedang di
observasi.

Observasi Langsung

Observasi langsung: usaha langsung untuk mengobservasi dan merekam apa yang terjadi
pemeriksa tidak menciptakan situasi buatan. Pengobservasi memainkan peran yang pasif
dan tidak berusaha mengendalikan atau memanipulasi sebuah situasi, justru hanya
merekam apa yang terjadi. Misalkan seperti merekam perhitungan perdagangan dan arus
perdagangan dalam sebuah supermarket dapat membantu mendesain tata letak toko yang
dapat meminimalkan bias pada barang dagangan yang di tawarkan.

Mengapa menggunakan Observasi langsung

Beberapa data tertentu bisa didapatkan secara cepat atau mudah dengan menggunakan
observasi langsung ketimbang dengan metode lain, seperti jenis kelamin, suku dan
karakteristik responden lainnya yang dapat diobservasi dengan mudah. Observasi langsung
digunakan karena sering kali merupakan cara yang paling sederhana, paling cepat, dan
paling akurat untuk mengumpulkan data. Sebaliknya observasi langsung membatasi
fleksibilitas karena tidak semua fenomena dapat di observasi. 

Observasi Objek Fisik. Fenomena fisik bisa aja menjadi subjek dari studi observasi. Fakta
jejak fisik merupakan sebuah tanda yang dapat dilihat dari kejadian dimasa lalu dan
sekarang.

Tujuan observasi objek fisik yaitu:

1. Artifak: sesuatu yang di buat orang dan dikonsumsi dalam sebuah budaya yang
menandakan sesuatu yang berarti dalam perilaku yang terjadi saat pengonsumsian. Jelas
sekali seorang peneliti pemasaran banyak pilihan dalam menentukan solusi terhadap suatu
masalah. Seorang peneliti bernama Charles Coolidge Parlin, dikenal sebagai salah satu
pendiri riset pemasaran komersial, memeriksa kaleng sampah pada peralihan abad ke 20
yang menggambarkan studi lain dari jejak fisik. Jejak fisik sering kali melibatkan artifak.
Etnografer tertarik memeriksa artifak dan petualangan dengan kaleng sampah parlin
menggambarkan seorang peneliti pemasaran dapat menerapkan sebuah pendekatan
etnografi dengan melibatkan observasi artifak.

2. Persediaan.
Persediaan untuk menghitung dan mencatat persediaan fisik mellaui retail atau audit pada
pedagang grosir. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memeriksa penjualan merek
pada tingkat regional dan nasional, pengusaan pasar, pola pembelian musiman, dan
sebagainya. Riset pemasaran memberikan data audit pada tingkat ritel dan pedagang grosir.
Audit ini membutuhkan sebuah persediaan dari suatu merek, jumlah, dan ukuran kemasan
dalam rumah konsumen ketimbang respons individu.

3. Analisis Konten.

Selain mengobservasi orang dan objek fisik, peneliti dapat menggunakan analisis konten
yang datanya di peroleh dengan mengobservasi dan menganalisis konten atau pesan iklan,
artikel surat kabar, program televisi, surat dan lain-lain. Metode ini melibatkan sistematis
selain observasi untuk mengidentifikasi informasi konten tertentu dan pesan karakteristik
lainnya. Analisis konten mempelajari pesan itu sendiri dan melibatkan desain observasi yang
sistematik dan mencatat proseedur untuk deskripsi kuantitatif dari daftar konten
komunikasi. Teknik ini mengukur sejumlah penekanan atau penghilangan dari kategori
analitikal yang diberikan. Misalkan analisis konten iklan mungkin mengevaluasi penggunaan
kata, tema, karakter atau hubungan ruang dan waktu.

11.3. Observasi Mekanis


Observasi Mekanis.

Pada banyak situasi, cara utama untuk observasi adalah mekanis ketimbang menggunakan
tenaga manusi seperti kamera, video, meja, kasir, dan mesin lainnya membantu
mengobservasi dan merekam perilaku. Beberapa studi observasi yang tidak biasa telah
menggunakan kamera gambar bergerak dan fotografi antar waktu. Penerapan awal pada
observasi ini mengambil gambar penumpang kreta dan menentukan tingkat kenyamanan
mereka dengan mengobservasi cara mereka duduk dan bergerak di kursi mereka. Studi
antar waktu lainnya memfiimkan alur perdagangan didalam sebuah area kota dan
memberikan hasil berupa desain ulang. Beberapa teknik dapat membantu manajer
mendesain tampilan toko dan menyelesaikan permasalahan dengan menggerakkan orang
atau objek dari waktu ke waktu.

Hal-hal yang meliputi observasi mekanis:

1. Pengawasan TV dan Radio: observasi mekanis terkomputerisasi yang digunakan untuk


mendapat rating televisi. Contoh perusahaan ACNielsen untuk mengestimasi pemirsa
televise nasioanal. Nielsen media research menggunakan sebuah panel konsumen dan
sebuah alat pengawasan yang disebut people meter untuk mendapatkan data tentang apa
yang sedang di putar pada setiap televise dalam sebuah rumah tangga dan siapa yang
menonton pada saat itu. Peneliti memasang kotak elektronik di televise dan pengendali
jarak jauhnya untuk menangkap informasi program yang dipilih dan lamanya waktu
menonton. Nielsen mencocokkan sinyal yang ditangkap melelui peralatan tadi dengan
database jaringan siarannya dan jadwal program kabel sehinggan Nielsen dapat
mengidentifikasi program tertentu yang sedang disaksikan.

2. Kamera pengawas. Penggunaan kamera semakin meningkat dalam masyarakat modern


untuk merekam segala macam perilaku. Peneliti terkadang meminta untuk mendapatkan
izin untuk menempatkan kamera secara tersembunyi di rumah konsumen, kantor.
Perusahaan Microsoft melakukan riset yang melibatkan observasi 50 rumah melalui kamera
tersembunyi dalam rumah. Microsoft mampu mempelajari perilaku konsumen, ikut terlibat,
dan mencoba menemukan cara menghindari masalah kedepannya. Peneliti pemasaran juga
menggunakan sesuatu yang bernama mindcam untuk mengerti berbagai aspek aktivitas
konsumen, seperti berbelanja. Sebuah kombinasi kamera kecil dan mikropon di tempatkan.
Semua yang dia lihat dan didengar di rekam biasanya hal ini di ikuti wawancara dimana
konsumen mencoba menjelaskan perilaku dia  dan pembelian yang dia lakukan.

3. Mengawasi Lalu lintas Web.

Teknologi komputer membuat pengumpulan data secara detail tantang perilaku online
menjadi mudah dan tidak mahal. Tantangan terbesar adalah mengidentifikasi pengukuran
yang paling berguna dan untuk menafsirkan data secara benar.

11.4. Pengukuran yang digunakan untuk mengawasi lalu


lintas web.
Pengukuran yang digunakan untuk mengawasi lalu lintas web:

a. Klik situs yaitu sebuah click through sites (CTS) merupakan persentase orang yang
diarahkan pada sebuah iklan yang sebenarnya mengklik pada tautan yang cocok yang
membawa mereka pada situs Web perusahaan. Menghitung jumlah hits atau page views
dapat menunjukkan jumlah ketertarikan atau perhatian yang diterima sebuah situs Web.
Sebuah penghitungan yang lebih halus lagi adalah unique visitor (pengunjung yang
berbeda) ke sebuah situs web. Pengukuran ini menghitung akses awal ke situs mereka.
Operator situs web dapat mengumpulkan data dengan memasang file  kecil yang disebut
cookies dari sebuah komputer pengunjung mereka, kemudia melacak cookies tersebut untu
melihat apakah pengunjung yang sama kembali.

b. Clik Through Rate dan Iklan Online.

Dengan semakin meluasnya iklan online, riset pemasaran menggunakan metode untuk
mengukur keefektifan iklan. Perusahaan yang memasang iklan ini dapat tetap menghitung
CTR. Penerapan CTR pada jumlah yang dihabiskan pada iklan memberikan pembuat iklan
sebuah biaya per klik. Pengukuran ini telah dikenal sebagai sebuah cara yang praktis untuk
mengevaluasi kefektifan iklan. Namun, pemasar harus mempertimbangkan bahwa membuat
konsumen untuk mengklik sebuah iklan sangat jarang menjadi tujuan iklan. Perusahaan
sering kali mengiklankan sesuatu untuk mencapai jangka pendek atau jangka panjang.

c. Riset Berbasis Pemindai.

Teknologi ini memungkinkan peneliti memeriksa pertanyaan yang spesifik pada demografis
atau promosi. Riset ini menggunakan pemindai telah memeriksa cara yang berbeda dimana
konsumen memberikan respons terhadap cara utama pada penerapan jenis riset ini melalui
pembentukan panel konsumen pemindai untuk menggantikan buku catatan pembelian
konsumen. Dalam sebuah panel berbasis pemindai yang umum, setiap rumah tangga
diberikan sebuah kartu yang diberi barcode, seperti kartu keanggotaan,
dimana  anggota  menemui karyawan bagian pendaftaran. Kemudian kode rumah tangga di
pasangkan dengan informasi pembelian yang terekam oleh pemindai. Sebagai tambahan,
seperti halnya pada panel konsumen lainnya, latar belakang informasi tentang rumah
tangga didapatkan melalui jawaban terhadap sekumpulan pertanyaan survei demografis
juga dapat dipasangkan dengan kode rumah tangga.

Berikut data riset yang menggunakan pemindai dan didapatkan dari panel agenda surat:

1. Ukuran data mengukur aktual perilaku pembelian ketimbang perilaku yang dilaporkan 
(selanjutnya dicatat didalam sebuah buku harian).

2. Mengganti dengan menggunakan mekanisasi untuk penyimpanan catatan manusia


meningkatkan keakuratan.

3. Ukuran bersifat unobtrusive (tidak menonjol), menghilangkan bias dari wawancara dan
kemungkinan bias lainnya dari sisi responden .

4. Data pembelian yang lebih luas.

11.5. Mengukur reaksi fisiologis


Mengukur Reaksi Fisiologis.

Peneliti pemasaran telah menggunakan sejumlah perlengkapan mekanis untuk


mengevaluasi reaksi fisik dan fisiologis konsumen terhadap iklan, kemasan. Peneliti
menggunakan cara tersebut ketika mereka percaya bahwa konsumen tidak sadar dengan
reaksi mereka sendiri seperti iklan atau konsumen tersebut tidak memberikan respon yang
sebenarnya.
Ada tiga kategori dari perlengkapan mekanis yang digunakan untuk mengukur reaksi
fisiologis:

1. Monitor pelacakan gerak mata: perlengkapan mekanis yang digunakan untuk mengamati
pergerakkan mata, beberapa monitor mata menggunakan sinar cahaya inframerah untuk
mengukur pergerakkan mata yang tidak sadar. Monitor pelacakan gerak mata baru-baru ini
telah digunakan untuk mengukur cara subjek memandang pesan pemasaran melalui e-mail
dan Web. Perusahaan OgilvyOne telah menggunakan teknologi ini untuk mempelajari
bahwa orang sering kali melewati lebih dari setengah kata-kata yang ada di iklan e-mail,
terutama kata-kata yang ada di sebelah kanan pesan, menariknya konsumen biasanya
mengabaikan kata gratis.

2. Pupilometer: perlengkapan mekanis untuk mengobservasi dan merekam perubahan


dalam diameter pupil subjek. Ketika pencahayaan dan jarak ke subjek mata dipertahankan,
perubahan pada ukuran pupil dapat di tafsirkan sebagai perubahan dalam aktivitas kognitif
yang berasal dari stimulus ketimbang dari pembesaran dan penyempitan mata sebagai
respons terhadap intensitas cahaya, jarak dan objek atau reaksi fisiologis lainnya terhadap
kondisi observasi. Metode riset ini didasarkan pada asumsi bahwa semakin besarnya ukuran
pupil menggambarkan sikap positif dan ketertarikan terhadap iklan.

3. Analsis nada suara: teknik pengukuran fisiologis yang merekam frekuensi tidak normal
dalam suara yang seharusnya menggambarkan reaksi emosi terhadap stimulus. Seperti yang
terlihat dalam perubahan fisiologis suara seseorang. Frekuensi tidak normal pada suara
disebabkan oleh perubahan daalam sistem saraf yang diukur dengan perlengkapan
komputer canggih dan disesuaikan dengan audio. Analisis terkomputerisasi
membandingkan nada suara responden selama percakapan awal dengan respons verbal
terhadap pertanyaan tentang reaksi evaluasi dia terhadap iklan televisi.

Anda mungkin juga menyukai