Riset Pemasaran Terapan (applied marketing research): Riset yang dilakukan untuk membuat
keputusan pemasaran tertentu bagi suatu perusahaan atau organisasi tertentu. Riset
terapan cukup spesifik dan sebagian besar riset ini adalah untuk mengidentifikasi
permasalahan sebenarnya, seperti apa yang perlu di atasi oleh suatu bisnis.
Riset Pemasaran Dasar (basic marketing research): Riset yang dilakukan tanpa keputusan
yang spesifik yang biasanya tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari
suatu organisasi tertentu. Riset ini berusaha memperluas batasan dari pengetahuan
pemasaran secara umum sehingga riset ini tidak di tujukan untuk mengatasi suatu
persoalan tertentu. Riset dasar dapat digunakan untuk menguji validitas dari teori
pemasaran secara umum atau untuk mempelajari lebih jauh tentang beberapa fenomena
yang ada di pasar.
3. Konsep pemasaran (marketing concept): Ide utama dalam pemikiran pemasaran modern
yang berfokus pada bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada konsumen lebih dari
produk fisik atau proses produksi.
1. Riset Produk: Membutuhkan banyak jenis dan melibatkan studi yang di desain untuk
mengevaluasi dan mengembangkan produk baru serta untuk mempelajari bagaimana
menyesuiakan dengan lini produk yang ada. Pengujian konsep mengungkapkan pelanggan
yang potensial pada ide tentang produk baru untuk menilai penerimaan dan kemungkinan
dilakukanya konsep tersebut.
2. Riset Penetapan Harga (Pricing): Meliputi penentuan jumlah uang yang di korbankan
yang sesuai dengan nilai yang di pandang oleh pelanggan dalam suatu produk setelah
mempertimbangkan berbagai macam batasan pasar.
2). Ketersediaan Data. Sering kali, manajer sudah memiliki informasi yang cukup untuk
membuat keputusan penting tanpa riset pemasaran. Ketika mereka kurang memiliki
informasi yang cukup, riset harus di pertimbangkan, Hal ini berarti data perlu di kumpulkan
dari sumber-sumber yang sesuai. Jika ada sumber data yang potensial, manajer perlu tahu
besarnya biaya untuk mendapatkan data tersebut.
3). Sifat dari keputusan. Nilai dari riset pemasaran akan bergantung pada sifat dari
keputusan manajerial yang kan di buat. Keputusan taktis bersifat rutin yang tidak
memerlukan invetasi yang besar mungkin juga tidak memerlukan pengeluaran yang besar
untuk riset pemasaran.
4). Manfaat Versus Biaya. Dalam melakukan riset pemasaran. akan terdapat biaya dan
manfaat. Tentu saja, melakukan riset untuk mendapatkan manfaat ini membutuhkan biaya.
dalam setiap situasi pembuatan keputusan, manajer harus mengidentifikasi cara alternatif
lain. Kemudian mempertimbangkan nilai dari tiap-tiap alternatif dengan membandingkan
biayanya.
3. Ketepatan Waktu: Berarti data tersebut merupakan data terbaru yang masih cukup
relevan.
Database: Sekumpulan data mentah yang di atur secara logis dan di organisasi dalam
bentuk yang dapat di simpan dan di proses oleh komputer.
1. Dasar. Menjawab pertanyaan dasar seperti segmen pasar apa yang seharusnya di layani
dan dengan produk seperti apa.
2. Pengujian. Berkaitan dengan hal-hal seperti produk baru atau ide-ide promosi.
4. Kinerja. Jenis ini mengawasi seperti statistik keuangan, seperti profibilitas dan waktu
pengiriman.
Sistem pendukung keputusan modern menyediakan manajemen hubungan pelanggan
(customer relationship management- CRM). Sistem CRM adalah bagian dari sistem
pendukung yang berkaitan dengan proses pertukaran antara perusahaan dengan
pelanggannya. Sistem tersebut mengumpulkan berbagai informasi tentang konsumen,
termasuk data penjualan, tren pasar, promosi pemasaran dan cara konsumen memberikan
respon terhadap mereka.
2. Riset Pemasaran Dengan Hak Milik. Menekankan pada pengumpulan data baru oleh
perusahaan
3. Masukkan Dari Bagian Penjualan. Agen penjualan bekerja pada lingkungan eksternal
sehingga mereka umumnya menyediakan data pemasaran yang penting.
1. Database statistik. Database statistik terdiri atas data-data numerik untuk analisis pasar
dan membuat prediksi.
2. Database keuangan. Data keuangan dari kompetitor dan konsumen, seperti laporan.
keuangan dan neraca, mungkin dapat membuat manajer tertarik. Hal ini sangat mudah
diakses dalam database keuangan.
3. Database video. Database video dan media-media streaming berdampak besar pada
pemasaran berbagai produk dan jasa.
3.1. Pembuatan Keputusan dan Riset Pemasaran
Pembuatan Keputusan dan Riset Pemasaran
1. Keyakinan penuh: Seorang pembuat keputusan telah memiliki semua informasi yang di
butuhkan untuk menentukan keputusan
2. Ambiguitas: Sumber dari suatu masalah yang belum diketahui secara pasti. Tujuan yang
ingin dicapai masih samar-samar dan tindakan alternatif masih belum pasti.
1. Riset Eksploratif: Dilakukan untuk menegaskan situasi yang meragukan atau menemukan
ide-ide baru yang mungkin merupakan kesempatan bisnis potensial. Peneliti biasanya
melakukan riset dengan harapan semakin banyak riset, semakin jelas hasil yang di peroleh.
penggunaan metode ini terkdang juga dapat membuat perbedaan dalam menentukan perlu
atai tidaknya riset lebih lanjut.
2. Riset Deskriptif: Menjelaskan karakteristik dari objek, manusia, kelompok, organisasi, atau
lingkungan: mencoba untuk “membuat gambar“ dari suatu situasi tertentu. Seorang
manajer pemasaran perlu menentukan secara teratur siapa saja yang membeli produk yang
di tawarkan, memetakan pangsa pasar, mengenali tindakan-tindakan kompetitor.
3. Riset Kausal: Memungkinkan kesimpulan sebab-akibat di buat. Artinya, riset ini bertujuan
mengidentifikasikan hubungan sebab-akibat untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian/hal
sebenarmya meyebabkan atau memicu kejadian lain.
b. Menentukan suatu rancangan riset: Suatu rencana utama yang mengkhususkan metode
dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang di butuhkan.
c. Merencanakan suatu sampel. Sampling: melibatkan prosedur apa pun yang membentuk
kesimpulan berdasarkan pada pengukuran sebagian dari keseluruhan populasi. dengan kata
lain, sampel adalah bagian dari populasi.
e. Menganalisis Data: aplikasi dari memberikan alasan untuk memahami data yang telah di
kumpulkan.
Merencanakan Rancangan Riset (research design) adalah suatu rencana utama yang
mengkhususkan metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
yang dibutuhkan.
2. Pengditan dan Pengodean. Setealah pekerjaan lapangan diselesaikan, data harus di ubah
kedalam format yang akan menjawab pertanyaan dari manajer pemasaran. Hal ini adalah
bagian dari tahapan memproses dan menganalisis data. Pada tahap ini, isi informasi akan
diambil dari data mentah. Pemrosesan data umumnya dimulai dari mengedit dan memberi
kode data
1. Agensi luar (Outside agency): Sebuah perusahaan riset independen yang di pekerjakan
oleh perusahaan yang akan memperoleh manfaat dari hasil riset.
2. Riset in house (In-house research): Riset yang dilakukan oleh karyawan dari perusahaan
yang akan memperoleh manfaat dari hasil riset.
3. Penyedia Riset (Research suppliers): Penyedia jasa riset pemasaran yang bersifat komersial
4. Jasa Gabungan (Syndicated service); Suatu penyedia riset pemasaran yang menyediakan
informasi yang terstandarisasi untuk berbagai klien dengan imbalan berupa sebuah honor.
1. Perusahaan Kecil. Dalam perusahaan kecil, wakil dari pimpinan bidang pemasaran
bertugas menangani semua riset pemasaran yang signifikan. Umumnya memiliki manajer
penjualan yang mengumpulkan dan menganalisis data penjualan sebelumnya, statistik dari
data penjualan dan data internal lainnya. Perusahaan pemasaran kecil biasanya memiliki
sedikit sumber daya.
2. Perusahaan Sedang. Memiliki karyawan antara 100 sampai dengan 500. Anggota yang
ada dalam departemen perencanaan melakukan fungsi riset pemasaran pada perusahaan
sedang. Kemudian perencana merancang studi riset, kemudian membuat kontrak dengan
perusahaan luar yang memberikan jasa riset, seperti mewawancarai atau mengolah data.
Mereka dapat mengkombinasikan masukan dari agen-agen luar dengan apa yang mereka
sudah lakukan untuk membuat laporan riset.
3. Perusahaan Besar. Memiliki lebih dari 500 karyawan, pada perusahaan besar setiap
direktur unit bisnis tersebut memberikan laporan kepada wakil presiden jasa pemasaran
perusahaan. Banyak organisasi besar memiliki manajer riset kualitas pelanggan yang khusus
dalam melakukan survei untuk menilai kepuasan pelangan dengan kualitas dari produk.
Dalam praktiknya, hubungan antara departemen riset pemasaran dengan pengguna riset
pemasaran sering kali di artikan sebagai suatu kesalahpahaman dan konflik. Beberapa
konflik diantaranya:
1. Riset yang memicu kecaman. Seorang manajer penjualan yang melakukan proyek
penjualan secara informal sebesar 5 persen tidak akan senang mendengar hasil riset dari
departemen riset bahwa potensi pasar mengidikasikan volume penjualan akan meningkat
20 persen. Pada tiap-tiap situasi ini, riset pemsaran memberikan informasi yang memcicu
kecaman atau kritik pada keptusan dari tingkat eksekutif.
2. Uang. Anggaran riset merupakan sumber dari konflik antara manajemen dengan peneliti.
Manajer keuangan terkadang menggangap riset sebagai biaya ketimbang sebagai suatu
investasi atau cara mengurangi resiko.
3. Waktu. Peneliti terkdang harus berusaha sangat keras ketika sebuah studi harus dilakukan
dengan batasan waktu yang singkat. Ketika hal ini terjadi, peneliti harus memperlihatkan
pembatasan ini kepada manajemen.Laporan riset dan persentasinya meliputi semua batasan
dalm studi.
Faktanya, seorang manajer adalah pembuat keputusan. Mereka berorientasi pada tindakan,
dan terkadang bergantung pada reaksi mendalam dan intuisi. Intuisi membantu mereka
beberapa kali sehingga tidak mengherankan bahwa mereka terkadang tidak percaya proyek
riset dapat membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
mereka.
Dengan sasaran yang bertentangan antara pihak manajemen dengan peneliti, sangat tidak
mungkin menghilangkan seluruh konflik yang terjadi. Namun ketika peneliti dan pembuat
keputusan dapat bekerja lebih dekat, konflik akan berkurang. Penting dalam hal ini adalah
komunikasi efektif tentang penemuan hasil riset dan rancangan riset. Peneliti harus
memahami minat dan kebutuhan pengguna riset. Jika peneliti dapat mengartikan kinerja
riset kedalam pemahaman yang di mengerti oleh manajemen, konflik dalam organisasi
dapat dihilangkan.
Informasi yang dibutuhkan untuk membantu membuat keputusan dinyatakan dengan cara
tertentu. Ketika pernyataan keputusan sudah di tuliskan, riset pada dasarnya akan menjawab
pertanyaan ” informasi apa yang dibutuhkan untuk mengatasi situasi seperti ini?”
Kemudian, pertanyaan riset akan dibedakan dari hipotesis yang lebih detail
Unit analsis adalah sebuah studi yang mengindikasikan apa atau siapa yang harus
menyediakan data dan pada level pengumpulan apa. Peneliti mengklasifikasikan apakah
investigasi akan mengumpulkan data tentang individu (seperti pelanggan, karyawan dan
pemilik), rumah tangga (keluarga), organisasi (bisnis atau unit bisnis), departemen
(penjualan, keuangan, dan sebagainya) area geografis, atau objek (produk, iklan dan
sebagainya).
Apa itu Variabel. Variabel merupakan segala sesuatu yang berbeda atau berubah dari satu
contoh ke contoh yang lain. Variabel dapat menampilkan perbedaan dalam nilai, biasanya
dalam besar atau kekuatannya, ataupun dalam arah. Dalam riset, sebuah variabel
merupakan sesuatu yang diamati atau dimanipulasi, dalam kasus tertentu sebuah variabel
merupakan variabel percobaan.
Kebalikan dari variabel konstanta (constant) adalah sesuatu yang tidak berubah. Konstanta
adalah sesuatu yang tidak berubah. Konstanta tidak berguna dalam menjawab berbagai
pertanyaan riset. Karena konstanta tidak berubah, manajemen tidak tertarik jika mendengar
bahwa inti dari permasalahan adalah sesuatu yang tidak akan atau tidak dapat berubah.
3. Variabel Dependen. Merupakan proses hasil atau variabel yang di prediksikan atau di
jelaskan dengan varaiabel lain.
Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset. Pertanyaan Riset adalah menunjukkan tujuan
riset dalam bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan riset. Pertanyaan riset
mempermudah memahami kebingungan manajer serta menunjukkan masalah yang harus
diselesaikan. Pertanyaan riset merupakan hasil pengertian dari peneliti dari suatu
permasalahan pemasaran ke dalam suatu penyelidikan tertentu. Contoh seorang manajer
penjualan mungkin memiliki hipotesis bahwa karyawan penjualan yang menunjukkan
kepuasan kerja yang tinggi akan menjadi yang paling produktif. Manajer periklanan
mungkin percaya bahwa jika sikap konsumen terhadap sebuah produk berubah dalam arah
yang postif, konsumsi dari produk juga kan meningkat. Hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang dapat di uji secara empiris.
Proposal Riset.
Proposal Riset merupakan pernyataan tertulis dari desain riset. Pernyataan itu selalu
memasukkan sebuah pernyataan yang menjelaskan tujuan studi (dalam bentuk tujuan riset
atau suatu hal yang dapat disampaikan) dan penjabaran dari permasalahan sering kali
dalam bentuk keputusan. Proposal yang baik meringkas secara sistematis metodologi riset
tertentu dan detail prosedur yang akan digunakan selama setiap tahapan dari proses riset
normalnya, jadwal tentang biaya dan tenggat waktu dimasukkan dalam proposal riset.
5.6. Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset.
Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset
Menulis Pertanyaan Riset dari Tujuan Riset. Pertanyaan Riset adalah menunjukkan tujuan
riset dalam bentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan riset. Pertanyaan riset
mempermudah memahami kebingungan manajer serta menunjukkan masalah yang harus
diselesaikan. Pertanyaan riset merupakan hasil pengertian dari peneliti dari suatu
permasalahan pemasaran ke dalam suatu penyelidikan tertentu. Contoh seorang manajer
penjualan mungkin memiliki hipotesis bahwa karyawan penjualan yang menunjukkan
kepuasan kerja yang tinggi akan menjadi yang paling produktif. Manajer periklanan
mungkin percaya bahwa jika sikap konsumen terhadap sebuah produk berubah dalam arah
yang postif, konsumsi dari produk juga kan meningkat. Hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang dapat di uji secara empiris.
Proposal Riset.
Proposal Riset merupakan pernyataan tertulis dari desain riset. Pernyataan itu selalu
memasukkan sebuah pernyataan yang menjelaskan tujuan studi (dalam bentuk tujuan riset
atau suatu hal yang dapat disampaikan) dan penjabaran dari permasalahan sering kali
dalam bentuk keputusan. Proposal yang baik meringkas secara sistematis metodologi riset
tertentu dan detail prosedur yang akan digunakan selama setiap tahapan dari proses riset
normalnya, jadwal tentang biaya dan tenggat waktu dimasukkan dalam proposal riset.
Riset pemasaran kualitatif merupakan riset yang menyampaikan tujuan pemasaran melalui
teknik yang dapat membuat peneliti dapat memberikan pengertian terperinci dari
fenomena pasar tanpa bergantung pada pengukuran dengan menggunakan angka. Riset ini
berfokus pada penemuan pengertian sesungguhnya dan wawasan baru. Riset kualitatif
diterapkan secara luas dalam paraktiknya. Ada banyak perusahaan riset yang
mengkhususkan pada riset kualitatif.
password presensi kata kunci di Bold dan garis miring (di isi dengan semua huruf
kecil)
Kebanyakan desain eksploratif menghasilkan data kualitatif yaitu data yang tidak
dikarakteristikan dengan angka, tetapi justru dengan teks, gambar, atau suara. fokus pada
cerita, gambar, visual, karakteristikkan yang bermakna, penafsiran dan deskripsi ekspresif
lainnya. Desain eksplorasi biasanya tidak menghasilkan data kuantitatif yaitu data yang
menggambarkan fenomena dengan menggunakan angka yang di urutkan.
2. Etnografi. Mewakili cara dalam mempelajari budaya melalui metode yang melibatkan
peneliti secara aktif dalam budaya tersebut.
3. Grounded Theory. Mewakili sebuah pemeriksaan yang bersifat induktif dimana peneliti
memiliki pertanyaan tentang informasi yang diberikan oleh responden atau diambil dari
catatan sejarah, peneliti menyarankan pertanyaan kepada dirinya sendiri dan
memepertanyakan secara berulang respons yang dia dapatkan untuk memperoleh
penjelasan yang lebih dalam.
1. Relatif cepat
2. Mudah dilaksanakan.
3. Mengizinkan responden untuk memberi dukungan untuk ide-ide dari yang lainnya.
Seorang moderator sangar sulit untuk tetap bersikap objektif pada kebanyakan topik.
Dalam perusahaan besar, moderator mungkin di berikan informasi secukupnya untuk
melakukan wawancara efektif dan tidak lebih. Selain itu, tanpa seorang moderator yang
baik, satu atau dua partisipan mungkin akan mendominasi sebuah sesi, serta memberikan
hasil yang benar-benar merupakan pendapat satu atau dua orang dan bukan kelompok.
2). Dept Interview. Wawancara empat mata antara peneliti professional dengan responden
riset yang dilakukan dengan beberapa topik bisnis atau sosial yang relevan.
3). Percakapan. Pendekatan pengumpulan data yang informal dimana peneliti melibatkan
seorang responden dalam diskusi dari topik permasalahan yang relevan.
2. Observasi
Industri video conference telah tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Karena kemampuan kita dalam berkomunikasi melalui telekomunikasi dan hubungan video
conference telah meningkat dalam kualitas, beberapa perusahaan yang menggunakan
sistem ini untuk melakukan fokus group juga telah meningkat.
Media streaming. Terdiri atas lebih dari satu sisi, seperti audio atau video, yang tersedia
dalam waktu yang sebenarnya di internet.
2. Online Fokus group. Usaha riset kualitatif dimana sebuah kelompok individu memberikan
komentar yang tidak terstruktur dengan memasukkan pernyataan mereka ke sebuah
tampilan elektronik di internet.
7.1. Menggunakan Data Sekunder Dalam Riset Pemasaran.
Menggunakan Data Sekunder Dalam Riset Pemasaran.
2. Uang dan waktu yang dihemat oleh peneliti yang mendapatkan estimasi populasi yang
baru dari sebuah kota selama rentang waktu.
3. Data sekunder penting ketika data tidak bisa didapatkan dengan menggunakan prosedur
pengumpulan data primer.
kerugian yang melekat pada data sekunder adalah mereka tidak didesain secara spesifik
untuk memenuhi kebutuhan peneliti. Karena itu, peneliti harus menanyakan seberapa besar
hubungan data dengan suatu proyek yang mereka kerjakan, Untuk mengevaluasi data
sekunder, peneliti harus menanyakan pertanyaan berikut?
Unit perhitungan dapat menimbulkan masalah jika mereka tidak menyesuaikan diri secara
tepat dengan kebutuhan peneliti. Misalnya pendapatan kepala rumah tangga tidak sama
dengan unit pengukuran pada total pendapatan keluarga, Terkadang, tujuan studi primer
sebenarnya dapat mendiktekan data untuk dirangkum, dibulatkan atau dilaporkan. Ketika
data sekunder dilaporkan dalam format yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
peneliti, konversi data dapat mungkin dilakukan. Konversi data merupakan proses
pengubahan bentuk data yang sebenarnya menjadi sebuah format yang lebih sesuai untuk
mencapai tujuan riset yang dinyatakan.
Kerugian lain dari data sekunder adalah pengguna tidak memiliki kendali terhadap
reliabilitas dan validitas mereka. Peneliti harus memeriksa data jika mungkin. Pemeriksaan
silang (cross checks) dari berbagai sumber yaitu perbandingan data dari sumber dengan
data dari sumber lain harus dibuat untuk menentukan kesamaan dari proyek yang
independen. Ketika data tidak konsisten, peneliti harus berusaha mengidentifikasi alasan
perbedaan atau menentukan data yang sepertinya benar.
1. Penemuan Fakta.
Bentuk yang paling sederhana dari riset dengan data sekunder adalah penemuan fakta.
Tujuan yang tipikal dari studi riset sekunder mungkin membuka semua informasi yang
tersedia tentang pola konsumsi pada sebuah kategori produk tertentu, atau untuk
mengidentifikasi tren demografi yang mempengaruhi sebuah industri.
b. Analisis Tren
Pemasar mengamati tren di pasar dan lingkungan. Market tracking (pelacakan pasar)
merupakan observasi dan analisis tren dalam industri baik jumlah maupun penguasaan
pasar dari waktu ke waktu.
2. Pemebentukan Model
Penggunaan data sekunder untuk membantu menetapkan hubungan antara dua atau lebih
variabel: dapat melibatkan pengembangan persamaan deskriptif
Pemasar terkadang mengestimasi potensi pasar dengan menggunakan data sekunder. pada
banyak kasus, jumlah pasar terperinci mungkin di tunjukkan oleh sebuah asosiasi
perdagangan atau sumber lain. Namun ketika informasi yang di inginkan tidak tersedia,
peneliti mungkin mengestimasi potensi pasar dengan mengubah data sekunder atau lebih.
Misalkan, manajer mungkin menemukan data sekunder tentang potensi pasar untuk sebuah
negara atau area geografi yang besar lainnya.Namun, informasi ini mungkin tidak akan
dipecah menjadi area geografi yang lebih kecil seperti area kota metropolitan, atau dalam
hal yang berbeda bagi perusahaan seperti sebuah wilayah penjualan. Dalam situasi seperti
ini, peneliti terkadang perlu membuat proyeksi tentang area geografi yang menjadi
perhatian
2. Memperkirakan Penjualan
Manajer pemasaran membutuhkan informasi tentang masa depan. Mereka perlu tahu
bagaimana penjualan perusahaan tahun depan dan pada periode waktu di masa depan.
Memperkirakan penjualan merupakan proses memprediksi total penjualan selama periode
waktu tertentu.
1. Perpustakaan
Biasanya, tempat penyimpanan informasi yang sangat besar dari perpustakaan telah
bertindak sebagai sebuah jembatan antara pengguna dengan penghasil data. Staf
perpustakaan berurusan secara langsung dengan pencipta informasi seperti pemerintah,
perantara distributor informasi seperti jasa meringkas dan mengindeks. Perpustakaan
menyediakan koleksi dari buku, jurnal, surat kabar, dan sebagainya untuk dibaca dan
dijadikan bahan referensi.
2. Vendor
Era informasi menawarkan banyak saluran selain perpustakaan yang dapat mengakses data.
Banyak prosedur eksternal membuat data sekunder tersedia secara langsung dari organisasi
yang menghasilkan data atau melalui perantara yang biasa disebut vendor (penjual).
Sekarang, vendor seperti membuat manajer dapat mengakses ribuan database eksternal
melalui komputer dan sistem telekomunikasi.
3. Produser
Mengklasifikasi data sekunder berdasarkan sifat dari prosedur informasi menghasilkan lima
sumber dasar:
2. Sumber Pemerintah.
Agen pemerintah menghasilkan data yang sangat banyak. Kebanyakan data yang
diterbitkan oleh pemerintah dapat diandalkan untuk keakurasian dan kualitas penyelidikan
3. Sumber Media.
Informasi dalam lingkup subjek yang luas tersedia dari penyiaran sampai media cetak. Data
seperti itu cukup banyak karena media suka menunjukkan bahwa produk mereka dilihat dan
didengar oleh target pasar dari pembuat iklan. Namun jenis ini data harus dievaluasi
dengan sangat hati-hati karena terkadang hanya mencakup aspek yang terbatas dari
sebuah topik.Dengan demikian mereka bisa menjadi sangat berharga untuk riset dan
mereka dapat tersedia tanpa biaya.
Bisnis sudah semakin global, begitu juga dengan industri data sekunder. Banyak perusahaan
swasta yang ada hanya untuk menyediakan data sekunder dan banyak perusahaan riset
pemasaran yang menyediakan data yang dikemas ini sebagai bagian dari bisnis mereka.
ACNielsen company menawarkan data dari alat pengukur televisinya dan operasi
pemindainnya. Integrasi dari kedua jenis ini membantu pemasr menyelidiki dampak iklan di
televise pada penjualan ritel. Dengan kata lain, pengguna data menemukan bahwa
menyatukan dua atau lebih jenis data yang berbeda ke dalam database yang memberikan
manfaat.
2. Agensi Pemerintah
Japan management Association Research Institute, penyedia jasa data riset sekunder untuk
pemerintah dan industri besar terbesar di jepang, mendirikan sebuah kantor di san diego.
Institut ini bertujuan membantu perusahaan amerika mengakses data tentang jepang
dalam jumlah yang besar untuk mengembangkan dan merencanakan bisnis mereka disana.
Kantor san diego menyediakan penerjemah dan bertindak sebagai perantara antara peneliti
jepang dengan klien Amerika.
1. Perpustakaan
Biasanya, tempat penyimpanan informasi yang sangat besar dari perpustakaan telah
bertindak sebagai sebuah jembatan antara pengguna dengan penghasil data. Staf
perpustakaan berurusan secara langsung dengan pencipta informasi seperti pemerintah,
perantara distributor informasi seperti jasa meringkas dan mengindeks. Perpustakaan
menyediakan koleksi dari buku, jurnal, surat kabar, dan sebagainya untuk dibaca dan
dijadikan bahan referensi.
2. Vendor
Era informasi menawarkan banyak saluran selain perpustakaan yang dapat mengakses data.
Banyak prosedur eksternal membuat data sekunder tersedia secara langsung dari organisasi
yang menghasilkan data atau melalui perantara yang biasa disebut vendor (penjual).
Sekarang, vendor seperti membuat manajer dapat mengakses ribuan database eksternal
melalui komputer dan sistem telekomunikasi.
3. Produser
Mengklasifikasi data sekunder berdasarkan sifat dari prosedur informasi menghasilkan lima
sumber dasar:
2. Sumber Pemerintah.
Agen pemerintah menghasilkan data yang sangat banyak. Kebanyakan data yang
diterbitkan oleh pemerintah dapat diandalkan untuk keakurasian dan kualitas penyelidikan
3. Sumber Media.
Informasi dalam lingkup subjek yang luas tersedia dari penyiaran sampai media cetak. Data
seperti itu cukup banyak karena media suka menunjukkan bahwa produk mereka dilihat dan
didengar oleh target pasar dari pembuat iklan. Namun jenis ini data harus dievaluasi
dengan sangat hati-hati karena terkadang hanya mencakup aspek yang terbatas dari
sebuah topik.Dengan demikian mereka bisa menjadi sangat berharga untuk riset dan
mereka dapat tersedia tanpa biaya.
Bisnis sudah semakin global, begitu juga dengan industri data sekunder. Banyak perusahaan
swasta yang ada hanya untuk menyediakan data sekunder dan banyak perusahaan riset
pemasaran yang menyediakan data yang dikemas ini sebagai bagian dari bisnis mereka.
ACNielsen company menawarkan data dari alat pengukur televisinya dan operasi
pemindainnya. Integrasi dari kedua jenis ini membantu pemasr menyelidiki dampak iklan di
televise pada penjualan ritel. Dengan kata lain, pengguna data menemukan bahwa
menyatukan dua atau lebih jenis data yang berbeda ke dalam database yang memberikan
manfaat.
2. Agensi Pemerintah
Japan management Association Research Institute, penyedia jasa data riset sekunder untuk
pemerintah dan industri besar terbesar di jepang, mendirikan sebuah kantor di san diego.
Institut ini bertujuan membantu perusahaan amerika mengakses data tentang jepang
dalam jumlah yang besar untuk mengembangkan dan merencanakan bisnis mereka disana.
Kantor san diego menyediakan penerjemah dan bertindak sebagai perantara antara peneliti
jepang dengan klien Amerika.
Survei sampel: Survei memberikan sebuah gambaran pada waktu tertentu lebih tepatnya
karena responden merupakan perhatian sebab jawaban mereka dianggap sebagai sebuah
sampel dari cara target populasi yang lebih besar memberikan respons.
Survei memungkinkan penilaian informasi tentang populasi menjadi lebih cepat, tidak
mahal, efisien, dan akurat. Peneliti juga dapat menerapkan perangkat statistik secara
langsung dalam menganalisis hasil sampel survei. Contoh yang diberikan sebelumnya
menggambarkan bahwa survei cukup fleksibel, dan sangat berharga untuk manajer ketika
dilakukan dengan benar.
Mereka dapat menjadi kurang efektif atau salah arah ketika peneliti tidak mengikuti prinsip
dasar riset, seperti berhati-hati dalam mendesain instrument dan kerangka pengambilan
sampel dari suatu survei. Terkadang, survei yang sudah di desain dengan sangat baik dan
dilaksanakan dengan sangat baik dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati tidak
membantu karena hasilnya terlambat di sampaikan atau karena mereka mengukur hal yang
salah. Survei juga merupakan sumber lain dari kesalahan ketika peneliti berniat mempelajari
perilaku sebenarnya karena responden mungkin salah dalam menjawab pertanyaan tentang
apa yang telah mereka lakukan atau apa yang mereka lakukan. Nilai respons yang rendah
juga dapat menjadi sebuah masalah pada banyak jenis survei.
1. Kesalahan responden: Sebuah kategori dari bias sampel yang disebabkan oleh beberapa kegiatan
responden atau tidak adanya kegiatan dari mereka, seperti nonrespons atau respons yang bias
1. Kesalahan nonrespons: perbedaan statistic antara survei yang hanya melibatkan mereka yang
memberikan respons dengan survei yang juga melibatkan mereka yang gagal dalam memberikan
respons
2. Nonresponden: orang yang tidak dapat dihubungi atau yang menolak bekerja sama.
1. Bias terkait persetujuan: Kecenderungan untuk setuju dengan semua kebanyakan pertanyaan yang
ditanyakan kepada mereka dalam sebuah survei.
2. Bias Ekstrem: Sebuah kategori respons bias yang terjadi karena beberapa individu cenderung
menggunakan hal yang ekstrem ketika memberikan respons terhadap suatu pertanyaan.
3. Bias pewawancara: respons yang bias mungkin muncul dari interaksi antara pewawancara dengan
responden.
Dalam mendesain sebuah kuesioner (atau sebuah jadwal wawancara), peneliti harus
menentukan banyaknya struktur atau standarisasi yang diperlukan. Pertanyaan terstruktur
membatasi jumlah respon yang diperbolehkan misalnya responden dapat di instruksikan
dengan memilih jawaban dibawah umur 18, lebih dari umur 35. Pertanyaan tidak
terstruktur, tidak membatasi jawaban dari responden seperti kenapa anda memilih
berbelanja di Wal-Mart?” membuat responden memiliki kebebasan dalam menjawab.
Peneliti juga harus memutuskan apakah akan menggunakan pertanyaan tidak tersembunyi
merupakan pertanyaan langsung yang mengasumsikan responden berkeinginan untuk
menjawab.Pertanyaan tersembunyi merupakan pertanyaan tidak langsung yang
mengasumsikan tujuan studi harus tersembunyi dari responden.
9.4. Klasifikasi Temporal (Sementara).
Klasifikasi Temporal (Sementara).
Walaupun kebanyakan survei merupakan proyek riset individu yang dilakukan hanya sekali
pada jangka waktu yang pendek, proyek lain membutuhkan survei yang lebih dari satu
periode waktu yang lama. Oleh Karena itu survei dapat di klasifikasikan menjadi:
1. Studi antarbagian: Sebuah studi dimana berbagai segmen populasi diambil sampelnya
dan data dikumpulkan pada satu waktu. Metode umum dalam menganalisis sebuah survei
antar bagian adalah membagi sampel ke dalam subkelompok yang sesuai, Misalkan Jika
pembuat kopi mengaharapkan tingkat pendapatan mempengaruhi sikap terhadap kopi,
data sdibagi ke dalam subkelompok berdasarkan pada pendapatan dan dianalisis untuk
mengungkapkan kesamaan atau perbedaan diantara subkelompok pendapatan.
2. Studi Longitudinal: Sebuah Survei dari responden pada waktu yang berbeda sehingga
dapat membuat adanya kontinuitas dalam menganalisis respons dan perubahan dari waktu
ke waktu.
2. Panel Konsumen: Mengumpulkan data dari sampel individu yang sama atau rumah
tangga dari waktu ke waktu.
Total Quality Management TQM merupakan suatu strategi bisnis yang menekankan pada
kualitas yang digerakkan pasar sebagai proritas utama. TQM menerapakan dan
menyesuaikan kegiatan bisnis perusahaan untuk meyakinkan kepuasan pelanggan dengan
kualitas barang dan jasa. Sekarang perusahaan terus mengenali kebutuhan akan program
TQM. Eksekutif dan pekerja produksi terkadang terpisah terlalu jauh dari pelanggan.
Perusahaan memerlukan sebuah cara untuk menjembatani perbedaan ini dengan masukan
tentang kualitas barang dan jasa.
Beberapa manajer mengatakan bahwa memiliki produk berkualitas berarti produk atau jasa
sesuai dengan permintaan konsumen, dimana produk tersebut di terima. Namun eksekutif
percaya bahwa kualitas produk harus melebihi bagaimana produk itu diterima pada harga
tertentu. Ketimbang hanya merasa lega bahwa tidak ada hal yang buruk terjadi, konsumen
harus merasakan kejutan yang menyenangkan atau mendapat keuntungan. Dengan kata
lain jaminan kualitas lebih dari hanya mencapai standar minimum. Tingkat kualitas adalah
tingkat dimana sebuah barang atau jasa cocok dengan apa yang diharapkan oleh pembeli.
3. Panjang Wawancara.
4. Kelengkapan kuesioner
Wawancara personal memberikan kesempatan untuk umpan balik dan klarifikasi. misalkan.
Jika seorang konsumen enggan memberikan informasi yang sensitif, pewawancara mungkin
memberikan jaminan bahwa jawaban dia akan sangat di rahasiakan.
Karakteristik penting lainnya dari wawancara personal adalah kesempatan untuk mengikuti
dengan pemeriksaan (probing). Jika seorang jawaban seorang responden terlalu singkat
atau tidak jelas. Dalam memeriksa (probing), pewawancara meminta klarifikasi dengan
pertanyaan terstandarisasi, seperti “Bisakah anda ceritakan lebih banyak lagi apa yang anda
pikirkan?. Walaupun pewawancara diharapkan untuk mengajukan pertanyaan persis
dengan apa yang ada dalam kuesioner, pemeriksaan (probing) memberikan mereka
beberapa fleksibilitas bergantung pada tujuan riset, wawancara personal berbeda pada
tingkat dimana pertanyaan disusun dan jumlah pemeriksaan (probing) yang di butuhkan.
3. Panjang Wawancara.
Jika tujuan riset memerlukan sebuah kuesioner yang panjangnya sangat ekstrem,
wawancara personal hanya sebuah pilihan. Aturan baku yang umum menyatakan bahwa
pada survei melalui surat atau e-mail, survei seharusnya tidak lebih lama dari pada 12 menit.
Sementara itu, pada wawancara melalui telepon seharusnya tidak lebih lama dari pada 10
menit untuk menyelesaikannya. Sebaliknya wawancara personal membutuhkan waktu yang
lebih lama sekitar 1 jam lebih. Para peniliti seharusnya sudah mengetahui tentang waktu
partisipasi yang dibutuhkan dalam dialog terbuka (wawancara) yang memerlukan partisipasi
responden.
4. Kelengkapan kuesioner
Interaksi sosial antara seorang pewawancara yang terlatih dengan seorang responden
dalam wawancara personal meningkatkan kemungkinan responden tersebut akan
menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner. Responden yang menjadi bosan dengan
sebuah wawancara melalui telepon mungkin menghentikan wawancara secara sederhana
dengan memutuskan hubungan telepon.
1. Pengaruh pewawancara.
Teknik pewawancara yang berbeda mungkin juga merupakan suatu sumber bias.
Mengatakan kembali sebuah pertanyaan, nada bicara pewawancara, dan penampilan
pewawancara mungkin dapat mempengaruhi jawaban responden. Pertimbangkan jika
pewawancara yang melakukan 100 wawancara personal. Selama wawancara selanjutnya, dia
mungkin akan kehilangan konsentrasi baik itu mengidentifikasi maupun mengantisipasi
jawaban responden secara selektif. Penafsiran respons mungkin berbeda dari harapan
responden. Biasanya, publik berpikir bahwa orang yang melakukan riset pemasaran sebagai
seorang ilmuwan yang mengabdi. Sayangnya, beberapa pewawancara tidak cocok di
anggap seperti itu. Kecurangan mungkin dilakukan pewawancara dapat memotong di
tengah-tengah untuk menghemat waktu dan energi atau memalsukan bagian dari laporan
mereka dengan mengarang sebagian atau keseluruhan kuesioner.
karena seorang responden sebuah wawancara personal tidak sepenuhnya anonim, dia
mungkin enggan memberikan informasi penting kepada pewawancara. Peneliti
mengatasinya untuk menyusun pertanyaan yang sensitif untuk menghindari bias karena
keinginan sosial.
3. Biaya.
Wawancara personal memakan biaya yang tidak sedikit, biasaya secara substansi lebih
mahal dari surat, e-mail, internet atau survei telepon. Kedekatan geografik antara
responden, panjang dan kerumitan dari kuesioner, serta jumlah orang yang menjadi
nonresponden karena mereka tidak dapat di hubungi (tidak ada di rumah) akan
mempengaruhi biaya wawancara personal.
1. Wawancara dari pintu ke pintu. Wawancara personal yang dilakukan di ambang pintu
responden untuk meningkatkan partisipasi dalam survei. Kehadiran seorang pewawancara
di depan pintu biasanya meningkatkan kemungkinan nilai partisipasi, mereka menyediakan
sebuah sampel yang lebih dapat mewakili populasi.
2. Pemanggilan kembali. Ketika seseorang yang terpilih menjadi sampel tidak dapat
dihubungi ketika kunjungan pertama, sebuah prosedur yang sistematis biasanya dilakukan
untuk menelepon balik di waktu lain. Pemanggilan kembali (call back), atau usaha untuk
menghubungi kembali individu yang dipilih menjadi sampel, merupakan cara utama
mengurangi kesalahan nonrespons Pemanggilan kembali pada wawancara pintu ke pintu
adalah hal penting karena individu yang tidak berada di rumah (misalkan, orang tua yang
bekerja) mungkin berbeda secara sistematis dari mereka yang ada di rumah (orang tua yang
tidak bekerja, pensiunan dan sebagainya)
Telepon Kabel
Selama beberapa dekade, wawancara telepon kabel telah menjadi sumber utama riset
survey komersial. Kualitas data yang di peroleh dari secara tatap muka. Responden
memberikan informasi yang detail dan dapat dipercaya tentang berbagai topik personal
secara sukarela melalui telepon ketika sedang berada di rumahnya dari pada menjawab
pertanyaan secara tatap muka.
1. Surat Lampiran. Sebuah surat lampiran dan kuesioner atau yang di cetak dihalaman
depan brosur kuesioner merupakan cara paling penting untuk membujuk pembaca demi
menyelesaikan dan mengembalikan kuesioner. Kebanyakan surat lampiran menjanjikan
kerahasiaan, mengajak penerima untuk menggunakan amplop dengan prangko balasan
yang dilampirkan, menjelaskan insentif atau balasan untuk partisipasi, jelaskan bahwa
menjawab kuesioner tidak akan sulit dan hanya memerlukan waku yang singkat, dan uraikan
cara orang tersebut terpilih secara ilmiah untuk partisipasi.
2. Bantuan Uang.
3. Pertanyaan Menarik.
3. Follow UP.
Kebanyakan studi menggunakan surat follow up atau kartu pos pengingat yang meminta
kuesioner dikembalikan karena pengembalian 100 persen sangat penting. Sebuah follow up
meliputi duplikat kuesioner atau hanya sebuah pengingat untuk mengembalikan kuesioner
yang asli. Kontak yang banyak hampir selalu meningkatkan angka respons. Semakin banyak
usaha yang dibuat untuk menjangkau orang, semakin besar kemungkinan kesempatan
untuk mendapatkan respons mereka.
4. Pemberitahuan Sebelumnya.
5. Sponshorship Survei.
Disisi lain, sponsor yang dikenal terkadang dapat memperbesar angka respon. Dukungan
dari organisasi yang dikenal dan bergengsi seperti universitas atau agen pemerintahan
secara signifikan dapat meningkatkan angka respon. Jika seorang konsumen tergabung
pada kelompok minat tertentu, mengidentifikasi kelompok atau panel sebagai sponsor riset
dapat menjadi ide yang bagus.
Survei melalui internet memungkinkan pemasar untuk menjangkau pemirsa yang luas
(kemungkinan secara global), pesan individu yang di personalisasi, dan mengamankan
jawaban rahasia secara cepat dan hemat biaya. Kuesioner self administered (diatur sendiri)
dari komputer ke komputer menghilangkan biaya kertas, pengiriman, pemasukan data,
selain juga biaya administratif lainnya. Ketika kuesioer internet telah dikembangkan, biaya
tambahan untuk menjangkau responden tambahan adalah minimal.
2. Daya tarik Visual dan Interaktivitas
Survei yang dilakukan di internet dapat memiliki interaktivitas yang terbatas. Kuesioner
dapat berubah berdasarkan pada respons tertentu yang diberikan kemudian. Banyak survey
interaktif ini menggunakan warna, suara dan animasi yang mungkin membantu
meningkatkan kerjasama responden dan kerelaan untuk menghabiskan waktu menjawab
kuesioner. Internet adalah media yang sempurna untuk menyajikan materi visual, seperti
foto atau gambar dari prototipe produk, iklan, dan cuplikan film. Instrumen pengukuran
inovasi mengambil keuntungan dari kemampuan menyesuiakan latar belakang, huruf, warna
dan fitur lainnya yang telah di desain.
3. Perhatian Keamanan
Banyak organisasi resah bahwa hacker atau pesaing mungkin mengakses situs web untuk
menemukan konsep produk baru, kampanye iklan yang baru, dan ide-ide rahasia lainnya.
Baru-baru ini McDonald’s melakukan riset kualitas di inggris dan skotland serta
mengotomatisasi pengiriman data dengan sebuah sistem dimana konsultan menggunakan
alat dan angka tersebut untuk dikirimkan ke kantor pusat sebagai suatu e-mail. Sistem ini
mengehemat waktu bekerja, tetapi perusahaan khawatir bahwa informasi yang rahasia bisa
menjadi hilang atau bahaya. Oleh karena itu McDonald’s membeli software yang
mengodekan data dan memungkinkan alat jarak jauh menghapus data jika data mereka
hilang atau di curi.
Metode untuk meningkatkan angka respons bagi sebuah survey melalui internet hampir
sama dengan yang digunakan untuk riset survey lainnya. Undangan yang di personalisasi
mungkin penting. Dalam banyak kasus undangan di kirimkan melalui e-mail. Responden
mungkin tidak mengenali alamat pengirim sehingga subjek pesan menjadi sangat penting.
Subjek harus merujuk pada sebuah topik yang menarik perhatian pemirsa dan legal selain
juga standar etis memerintahkan bahwa subjek tidak boleh menipu. Peneliti harus
menghindari tipu muslihat seperti tanda dolar dan kata bebas yang akan memperingatkan
penyaring spam yang terpasang di kebanyakan komputer.
Sifat dari survey ini melalui internet dari komputer ke komputer berarti setiap jawaban
respon dimasukkan secara langsung ke dalam komputer peneliti secepatnya ketika
kuesioner dikirimkan. Dalam survey melalui internet, kesalahan ini dapat di perbaiki secara
interaktif ketika survey berlangsung. Oleh karena itu, penangkapan data lebih akurat.
Hal-hal apa saja yang orang lakukan dan peneliti pemasaran amati:
Fenomena Contoh
Kegiatan fisik Cara pembelanja bergerak melewati toko, pola gerak dan interaksi dengan
objek
Perilaku Verbal Laporan yang dibuat oleh konsumen di tempat pemeriksaan Wal-Mart
baik satu sama lain maupun karyawan Wal-mart
Perilaku ekspresif Ekspresi wajah konsumen di restoran atau bahasa tubuh konsumen saat
dan reaksi mengunjungi spa: banyaknya keringat yang keluar dari tubuh seseorang
fisiologis selama di spa
Hubungan spasial Bagaimana pembeli berdiri didekat layanan penyedia saat mendapatkan
dan lokasi saran tentang fashion
Pola Temporal Berapa lama pasien menunggu di kantor dokter sebelum mendekati loket
untuk menanyakan sesuatu atau mengeluh.
Benda Fisik Apa merek sepatu, Pakaian yang dikenakan para remaja disebuah taman.
Catatan Verbal Foto-foto atau video anak pada saat pementasan drama disekolah,
dan bergambar Komentar negativ pada blog internet
Observasi oleh manusia sering kali tidak tampak: tidak adanya komunikasi dengan orang
yang sedang di observasi sehingga dia tidak sadar bahwa dia adalah objek riset. Misalnya
ketimbang menanyakan pelanggan soal lamanya waktu yang mereka habiskan untuk
berbelanja di sebuah toko, seorang manajer lebih baik mengobservasi dan merekam jarak
antara ketika orang memasuki toko dan ketika dia meninggalkan toko. Sifat yang tidak
tampak dari pengumpulan data dengan observasi sering kali menghasilkan data tanpa
sebuah pengetahuan subjek.
Sebuah situasi dimana kehadiran seorang pengobservasi atau peralatan mekanis yang
melakukan perekaman mudah diketahui oleh subjek yang terlibat disebut observasi yang
tampak. Sebuah situasi dimana seorang subjek tidak sadar bahwa observasi sedang
berlangsung disebut observasi tersembunyi. Meminta subjek untuk berpartisipasi dalam
riset umumnya tidak dibutuhkan ketika mereka tidak sadar bahwa mereka sedang di
observasi.
Observasi Langsung
Observasi langsung: usaha langsung untuk mengobservasi dan merekam apa yang terjadi
pemeriksa tidak menciptakan situasi buatan. Pengobservasi memainkan peran yang pasif
dan tidak berusaha mengendalikan atau memanipulasi sebuah situasi, justru hanya
merekam apa yang terjadi. Misalkan seperti merekam perhitungan perdagangan dan arus
perdagangan dalam sebuah supermarket dapat membantu mendesain tata letak toko yang
dapat meminimalkan bias pada barang dagangan yang di tawarkan.
Beberapa data tertentu bisa didapatkan secara cepat atau mudah dengan menggunakan
observasi langsung ketimbang dengan metode lain, seperti jenis kelamin, suku dan
karakteristik responden lainnya yang dapat diobservasi dengan mudah. Observasi langsung
digunakan karena sering kali merupakan cara yang paling sederhana, paling cepat, dan
paling akurat untuk mengumpulkan data. Sebaliknya observasi langsung membatasi
fleksibilitas karena tidak semua fenomena dapat di observasi.
Observasi Objek Fisik. Fenomena fisik bisa aja menjadi subjek dari studi observasi. Fakta
jejak fisik merupakan sebuah tanda yang dapat dilihat dari kejadian dimasa lalu dan
sekarang.
1. Artifak: sesuatu yang di buat orang dan dikonsumsi dalam sebuah budaya yang
menandakan sesuatu yang berarti dalam perilaku yang terjadi saat pengonsumsian. Jelas
sekali seorang peneliti pemasaran banyak pilihan dalam menentukan solusi terhadap suatu
masalah. Seorang peneliti bernama Charles Coolidge Parlin, dikenal sebagai salah satu
pendiri riset pemasaran komersial, memeriksa kaleng sampah pada peralihan abad ke 20
yang menggambarkan studi lain dari jejak fisik. Jejak fisik sering kali melibatkan artifak.
Etnografer tertarik memeriksa artifak dan petualangan dengan kaleng sampah parlin
menggambarkan seorang peneliti pemasaran dapat menerapkan sebuah pendekatan
etnografi dengan melibatkan observasi artifak.
2. Persediaan.
Persediaan untuk menghitung dan mencatat persediaan fisik mellaui retail atau audit pada
pedagang grosir. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memeriksa penjualan merek
pada tingkat regional dan nasional, pengusaan pasar, pola pembelian musiman, dan
sebagainya. Riset pemasaran memberikan data audit pada tingkat ritel dan pedagang grosir.
Audit ini membutuhkan sebuah persediaan dari suatu merek, jumlah, dan ukuran kemasan
dalam rumah konsumen ketimbang respons individu.
3. Analisis Konten.
Selain mengobservasi orang dan objek fisik, peneliti dapat menggunakan analisis konten
yang datanya di peroleh dengan mengobservasi dan menganalisis konten atau pesan iklan,
artikel surat kabar, program televisi, surat dan lain-lain. Metode ini melibatkan sistematis
selain observasi untuk mengidentifikasi informasi konten tertentu dan pesan karakteristik
lainnya. Analisis konten mempelajari pesan itu sendiri dan melibatkan desain observasi yang
sistematik dan mencatat proseedur untuk deskripsi kuantitatif dari daftar konten
komunikasi. Teknik ini mengukur sejumlah penekanan atau penghilangan dari kategori
analitikal yang diberikan. Misalkan analisis konten iklan mungkin mengevaluasi penggunaan
kata, tema, karakter atau hubungan ruang dan waktu.
Pada banyak situasi, cara utama untuk observasi adalah mekanis ketimbang menggunakan
tenaga manusi seperti kamera, video, meja, kasir, dan mesin lainnya membantu
mengobservasi dan merekam perilaku. Beberapa studi observasi yang tidak biasa telah
menggunakan kamera gambar bergerak dan fotografi antar waktu. Penerapan awal pada
observasi ini mengambil gambar penumpang kreta dan menentukan tingkat kenyamanan
mereka dengan mengobservasi cara mereka duduk dan bergerak di kursi mereka. Studi
antar waktu lainnya memfiimkan alur perdagangan didalam sebuah area kota dan
memberikan hasil berupa desain ulang. Beberapa teknik dapat membantu manajer
mendesain tampilan toko dan menyelesaikan permasalahan dengan menggerakkan orang
atau objek dari waktu ke waktu.
Teknologi komputer membuat pengumpulan data secara detail tantang perilaku online
menjadi mudah dan tidak mahal. Tantangan terbesar adalah mengidentifikasi pengukuran
yang paling berguna dan untuk menafsirkan data secara benar.
a. Klik situs yaitu sebuah click through sites (CTS) merupakan persentase orang yang
diarahkan pada sebuah iklan yang sebenarnya mengklik pada tautan yang cocok yang
membawa mereka pada situs Web perusahaan. Menghitung jumlah hits atau page views
dapat menunjukkan jumlah ketertarikan atau perhatian yang diterima sebuah situs Web.
Sebuah penghitungan yang lebih halus lagi adalah unique visitor (pengunjung yang
berbeda) ke sebuah situs web. Pengukuran ini menghitung akses awal ke situs mereka.
Operator situs web dapat mengumpulkan data dengan memasang file kecil yang disebut
cookies dari sebuah komputer pengunjung mereka, kemudia melacak cookies tersebut untu
melihat apakah pengunjung yang sama kembali.
Dengan semakin meluasnya iklan online, riset pemasaran menggunakan metode untuk
mengukur keefektifan iklan. Perusahaan yang memasang iklan ini dapat tetap menghitung
CTR. Penerapan CTR pada jumlah yang dihabiskan pada iklan memberikan pembuat iklan
sebuah biaya per klik. Pengukuran ini telah dikenal sebagai sebuah cara yang praktis untuk
mengevaluasi kefektifan iklan. Namun, pemasar harus mempertimbangkan bahwa membuat
konsumen untuk mengklik sebuah iklan sangat jarang menjadi tujuan iklan. Perusahaan
sering kali mengiklankan sesuatu untuk mencapai jangka pendek atau jangka panjang.
Teknologi ini memungkinkan peneliti memeriksa pertanyaan yang spesifik pada demografis
atau promosi. Riset ini menggunakan pemindai telah memeriksa cara yang berbeda dimana
konsumen memberikan respons terhadap cara utama pada penerapan jenis riset ini melalui
pembentukan panel konsumen pemindai untuk menggantikan buku catatan pembelian
konsumen. Dalam sebuah panel berbasis pemindai yang umum, setiap rumah tangga
diberikan sebuah kartu yang diberi barcode, seperti kartu keanggotaan,
dimana anggota menemui karyawan bagian pendaftaran. Kemudian kode rumah tangga di
pasangkan dengan informasi pembelian yang terekam oleh pemindai. Sebagai tambahan,
seperti halnya pada panel konsumen lainnya, latar belakang informasi tentang rumah
tangga didapatkan melalui jawaban terhadap sekumpulan pertanyaan survei demografis
juga dapat dipasangkan dengan kode rumah tangga.
Berikut data riset yang menggunakan pemindai dan didapatkan dari panel agenda surat:
1. Ukuran data mengukur aktual perilaku pembelian ketimbang perilaku yang dilaporkan
(selanjutnya dicatat didalam sebuah buku harian).
3. Ukuran bersifat unobtrusive (tidak menonjol), menghilangkan bias dari wawancara dan
kemungkinan bias lainnya dari sisi responden .
1. Monitor pelacakan gerak mata: perlengkapan mekanis yang digunakan untuk mengamati
pergerakkan mata, beberapa monitor mata menggunakan sinar cahaya inframerah untuk
mengukur pergerakkan mata yang tidak sadar. Monitor pelacakan gerak mata baru-baru ini
telah digunakan untuk mengukur cara subjek memandang pesan pemasaran melalui e-mail
dan Web. Perusahaan OgilvyOne telah menggunakan teknologi ini untuk mempelajari
bahwa orang sering kali melewati lebih dari setengah kata-kata yang ada di iklan e-mail,
terutama kata-kata yang ada di sebelah kanan pesan, menariknya konsumen biasanya
mengabaikan kata gratis.
3. Analsis nada suara: teknik pengukuran fisiologis yang merekam frekuensi tidak normal
dalam suara yang seharusnya menggambarkan reaksi emosi terhadap stimulus. Seperti yang
terlihat dalam perubahan fisiologis suara seseorang. Frekuensi tidak normal pada suara
disebabkan oleh perubahan daalam sistem saraf yang diukur dengan perlengkapan
komputer canggih dan disesuaikan dengan audio. Analisis terkomputerisasi
membandingkan nada suara responden selama percakapan awal dengan respons verbal
terhadap pertanyaan tentang reaksi evaluasi dia terhadap iklan televisi.