Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

“Sistem Informasi dan Riset Pemasaran Global”

Dosen Pengampu:
Prof.Dr. Dra. I Gst. Ayu Kt. Giantari, M.Si

Oleh:
KELOMPOK 4

Ketut Ayu Surya Manika Sari 2007521162


Ananta Putra Pramudya 2007521170
Ezra Chatarina 2007521183

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sistem Informasi
dan Riset Pemasaran Global”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Global di Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Ibu Prof.Dr. Dra I Gst. Ayu Kt. Giantari, M.Si selaku Dosen mata kuliah
Manajemen Pemasaran Global di Universitas Udayana yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepadakami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan pemasaran berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat, sehingga
dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi
pergeseran yang hebat sekali dari pemasaran lokal ke nasional dan akhimnya ke global,
dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non
harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer
membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat,
pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli
terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset
pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk,
iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat
pemasaran mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana ilustrasi sistem informasi pemasaran global?
1.2.2 Bagaimana riset pemasaran global?
1.2.3 Apa isu terkini dalam riset pemasaran global?
1.2.4 Bagaimana pendekatan terpadu untuk pengumpulan informasi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui ilustrasi system informasi pemasaran global
1.3.2 Untuk mengetahui riset pemasaran global
1.3.3 Untuk mengetahui isu terkini dalam riset pemasaran global
1.3.4 Untuk mengetahui pendekatan terpadu untuk pengumpulan informasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ilustrasi Sistem Informasi Pemasaran Global


 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan
dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis
melalui penciptaan pendistribusian promsi dan penentuan harga barang jasa dan
gagasan.Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.

 Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara
umum, yaitu :
1. Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran
perusahaan, mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan
operasi pemasaran.Peneliti pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi
pemasaran.
2. Komponen Model Pemasaran
Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan
keperluan anggaran operasi, strategi penentuan, harga pokok, evaluasi produk baru, pemilihan
lokasi, fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan rute
pengiriman yang paling efektif dan persetujuan kredit.
3. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari data base.Beberapa data dalam data
base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
4. Komponen Output Pemasaran
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari
bauran.Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.Subsistem
promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan
langsung.Subsitem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
5. Sistem Intelijen Pemasaran
Sistem intelijen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan oleh
manager untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan penting di dalam
lingkungan pemasaran.Intelijen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang situasi
dan kondisi pasar sasaran.Dengan perkataan lain,intelijen pemasaran berusaha mencari dan
meraih data dan informasi yang dibutuhkan dan dinginkan oleh manajer pemasaran.
Cara melakukan pengamatan dan penelididkan, manager perusahaan dapat menempuh
4(empat) cara yaitu :
 Pengamatan tanpa arah
Yaitu menyingkapkan informasi secara umum tanpa ada tujuannya yang jelas.
 Pengamatan bersyarat
Yaitu penyingkapan informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan penelitian
secara aktif.
 Penyelidikan tidak formal
Yaitu melakukan penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya sekedar
mengumpulkan informasi-informasi tertentu.
 Penyelidikan formal
Yaitu melakukan penyelidikan secara teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur maupun
metodelogi yang jelas.
Tujuan dari system informasi manajemen (SIM) adalah memberi para manajer dan
pengambilan keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan,
pesaing, dan operasi perusahaan. SIM seharusnya berarti pengumpulan analisis, klasifikasi,
menyimpan (storing), mendapatkan kembali (retrieving), dan melaporkan data-data yang
relevan mengenai pelanggan, pasar, saluran (channel), penjualan, dan pesaing. SIM suatu
perusahaan seharusnya juga mencangkup aspek-aspek penting lingkungan eksternal
perusahaan. Hasil operasi yang jelek sering ditemukan untuk data dan informasi yang tidak
cukup mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan.
Tugas mengorganisasi, mengimplementasikan, dan memonitor informasi pemasaran
global dan strategi serta program riset itu tidaklah mudah. Fungsi SIM dan riset harus
menyediakan informasi yang relevan dalam hal waktu, efisiensi biaya, dan cara bertindak.
2.2 Riset Pemasaran Internasional
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengumpulan analisis, dan
pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi perusahaan.Cara mendapatkan data dan informasi yang spesifik tentang pemasaran
(misalnya penyelidik efektivitas periklanan), maka manajer pemasaran harus melakukan pula
survey atau penelitian dalam bentuk lain secara sistematis dan analisis.
Pemasaran dalam bisnis internasional sangat kompleks daripada pemasaran domestik.
Perbedaan sosial, bahasa, politik, dan peraturan perlu dipelajari dengan seksama kemudian
dijadikan sebagai landasan kebijakan strategi pemasaran. Pemahaman tentang lingkungan
bisnis internasional seharusnya didasarkan pada penelitian yang dilakukan yang menyangkut
produk, rencana pemasaran dan strategi pemasaran. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengidentifikasi problem pemasaran.
Macam data yang diperlukan dalam penelitian pemasaran :
1. Data sekunder
Data yang dikumpulkan oleh pihak lain (BPS, Dep perindustrian, IMF) data ini terlihat lebih
murah dan mudah untuk mendapatkannya.
2. Data primer
Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, karenanya cara mendapatkannya data tersebut
membutuhkan biaya yang mahal, memakai waktu lama, kadang hasilnya sulit dikomparasi.
Data ini biasanya digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan yang bersifat taktis dan
spesifik.

Ada bermacam macam informasi yang dibutuhkan dalam pemasaran internasional yaitu:
1. Macro live information ( lingkungan fisik, lingkungan politik, lingkungan ekonomi)
2. Market information ( kemungkinan masuk, karakteristik pasar)
3. Micro level information ( sales forcasting, informasi biaya, informasi manajeman)

Manfaat sistem informasi :


1. Manajeman dapat memonitor perubahan yang terjadi pada pasar pasar yang bebeda.
2. Manajeman dapat memonitor perusahaan itu sendiri dalam pasar internasional.

Analisis kekuatan kompetitif:


1. Dari dalam perusahaan
2. Bahan bahan publikasi
3. Para pemasok / pelanggan
4. Karyawan para pesaing
5. Observasi langsung
2.3 Isu Terkini Dalam Riset Pemasaran Global
Para pemasar yang terlibat di pemasaran global menghadapi permasalahan dan kondisi khusus
yang membedakan tugas mereka dari para peneliti pasar domestik.
a. Analisis Data
Peneliti pasar global harus menganalisis lebih banyak pasar nasional bila dibandingkan
dengan pemasar nasional yang menganalisis pasar nasional tunggal, dimana setiap
pasar mempunyai karakteristik yang unik yang tentunya harus dikenali dalam
melakukan analisis. Ketersediaan data di banyak negara yang masih sangat terbatas
menjadi salah satu masalah mendasar dari riset pemasan global.
b. Optimalisasi Biaya
Pasar yang kecil di seluruh dunia mempunyai permasalahn khusus bagi penelti. Potensi
keuntungan yang relatif rendah di pasar yang lebih kecil hanya memungkinkan
pengeluaran untuk riset pemasaran yang sederhana, karena itu peneliti global harus
memikirkan teknik dan metode yang tetap mempertahankan pengeluaran itu sejalan
dengan potensi keuntungan pasar. Dalam pasar yang lebih kecil, terdapat tekanan bagi
para peneliti untuk menemukan hubungan antara ekonomis dan demografis, sehingga
hal tersebut dapat mengestimasi permintaan berdasarkan informasi yang minimum.
Mungkin perlu digunakan penelitian survei yang murah yang menggunakan beberapa
kehebatan dan kekakuan statistik untuk mencapai hasil dalam keterbatasan-
keterbatasan akibat anggaran penelititan pemasaran yang lebih kecil.
c. Akurasi Data
Permasalahan yang sering dihadapi di negara-negara berkembang adalah bahwa data
yang ada mungkin dilebih-lebihkan atau dikurangi, baik dengan kurang hati-hati
ataupun untuk kebijakan politik. Permasalahan lainnya yaitu adanya tingkat
komparabilitas pada statistik internasional yang sangat beragam. Tidak adanya teknik
pengumpulan data standar dapat menimbulkan permasalahan. Bahkan dengan teknik
pengumpulan data standar, perbedaan definisi masih dijumpai di berbagai tempat di
dunia ini. Dalam beberapa perbedaan ini kecil, namun dalam kasus lain perbedaan ini
dapat menjadi sangat signifikan.
d. Kendali kantor pusat atas penelitian pemasaran global
Isu penting untuk perusahaan global ialah di mana meletakkan kendali dari kemampuan
organisasi penelitian. Perbedaan antara perusahaan multinasional, perusahaan
polisentris dan global, serta perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas.
Perusahaan multinasional bertanggung jawab atas penelitian yang didelegasikan kepada
anak perusahaan operasional. Perusahaan global mendelegasikan tanggung jawab untuk
penelitian kepada anak perusahaan operasional tetapi mempertahankan tanggung jawab
keseluruhan dan mengendalikan penelitian sebagai fungsi kantor pusat. Dalam
prakteknya, hal ini diartikan bahwa perusahaan global akan memastikan bahwa
penelitian dirancang dan dilaksanakan sehingga menghasilkan data yang dapat
dibandingkan. Agar dapat dibandingkan, maka skala, pertanyaan dan metodologi
penelitian harus standar. Untuk mencapainya perusahaan harus memperkenalkan
tingkat pengendalian dan meninjau riset pemasaran pada tingkat global. Direkur dari
penelitian pemasaran yang mecakup seluruh dunia harus memberikan respon pada
kondisi lokal saat dia mencari program penelitian yang dapat diimplementasikan di
seluruh dunia. Kemungkinan besar direktur pemasaran tersebut akan menemukan
sejumlah program yang disesuaikan dengan kelompok negara yang mempunyai
persamaan dalam kelompok.

Direktur penelitian global seharusnya tidak hanya mengarahkan usaha dari manajer
penelitian negara. Termasuk tugasnya untuk memastikan bahwa korporasi mencapai
hasil maksimum di seluruh dunia dari alokasi total dari sumber penelitiannya. Untuk
mencapainya direktur tersebut harus memastikan bahwa setiap negara menyadari
mengenai penelitian apa saja yang sedang dilaksanakan di negara lain, dan setiap
negara terlibat dalam mempengaruhi desain program penelitian dari negaranya sendiri
di samping program penelitian secara keseluruhan. Walaupun setiap anak perusahaan
akan mempengaruhi program negara dan program keseluruhan, direktur penelitian
global harus bertanggung jawab atas desain dan program riset keseluruhan, sudah
merupakan tugasnya untuk mengambil masukan dari seluruh dunia dan membuat
strategi penelitian terkoordinasi yang akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh manajer untuk mencapai penjualan global dan tujuan-laba.
2.4 Pendekatan Terpadu Untuk Pengumpulan Informasi

Kegiatan organisasi yang terorganisasi dan dibutuhkan untuk terus mengawasi aspek-
aspek lingkungan yang ingin diinformasikan oleh organisasi. Tujuan kegiatan ini yang akan
dikenal dengan istilah intelijen terorganisasi (organized intelligence) adalah untuk
mensistemasi pengumpulan dan penganalisasian intelijen kompetitif (competitive intelligence)
agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Untuk mengorganisasikan
intelijen diperlukan lebih dari sekedar mengumpulkan dan menumbuhkan intelijen yang baik.
Banyak perusahaan yang sekedar menugaskan seorang analis dengan tugas untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan intelijen menghadapi masalah dalam
membujuk agar para manajer mau menggunakan hasil karyanya dalam memperoleh
kredibilitas dari hasil karya dan fungsinya, serta dalam menetapkan relevansi untuk
pemakainya.

Peranan intelijen yang kompetitif yang diorganisasikan dalam membentuk strategi akan
tergantung pada kemampuannya untuk memperkaya, bukan menggantikan, kegiatan informal
karyawan, terutama manajemen puncak. Salah satu kendala untuk sistem informasi pemasaran
yang benar-benar terpadu mencakup teknik mengumpulkan informasi formal dan informal
adalah memonitor kegiatan biasanya tidak benar-benar terpadu dengan proses pembuatan
keputusan. Tanpa masukan informasi yang dipergunakan, usaha memonitor pasti akan gagal
untuk membuat sebuah perusahaan tertentu berdaya saing lebih.

Menurut Michael Porter yang berpengaruh besar mengenai strategi daya saing ditambah
dengan tekanan persaingan global yang semakin meningkat, serta hilangnya dominasi pasar
bagi banyak perusahaan Amerika telah membantu mengalihkan scanning lingkungan ke fokus
yang baru. Penekanan pengamatan beralih menjadi intelijen persaingan, bukan lagi pada
mengamati lingkungan yang lebih luas. Dalam memikirkan kemungkinan mendirikan sistem
intelijen yang terorganisasi, sebuah perusahaan lebih baik terlebih dahulu meneliti beberapa
pertanyaan mengenai:

 Apakah eksekutif puncak memperoleh informasi secara memadai mengenai kondisi


kompetitif di pasar, atau apakar mereka sering kali menngerut mengenai pengetahuan
yang tidak memadai
 Apakah proposal dan presentasi oleh manajemen menengah menunjukan pengetahuan
yang mendalam mengenai pesaing dan pemain industri yang lain, apakat para manajer
ini tampaknya mengetahui lebih banyak daripada yang diterbitkan dalam literatur
perdagangan
 Apakah manajer dalam satu departemen atau divisi mengetahui mengenai kegiatan
intelijensi di unit lain, apakah mereka saling berbagi pengetahuan secara reguler
 Berapa kali dalam enam bulan terakhir manajemen dikejutkan dengan perkembangan
yang terjadi di pasar, berapa keputusan membuahkan hasil yang kurang memuaskan
dan berapa presentase yang disebabkan oleh kurang akuratnya penilaian respons
kompetitif
 Apakah tekanan kompetitif bertambah dalam industri yang dipermasalahkan, apakah
manajemen merasa puas mengenai tingkat pengenalan mereka terhadap pesaing asing
 Berapa banyak pengeluaran perusahaan untuk database online, berapa banyak
penggunan yang mengetahui adanya sistem itu dan cara menggunakannya
 Apakah pengguna informasi dirugikan akibat kelebihan data tetapi kurangnya analisis
yang baik dan perkiraan implikasi terhadap perusahaan.

Adapun metode sehingga tujuan kegiatan inteligen terorganisasi ini dapat memenuhi
kebutuhan organisasi secara keseluruhan diantaranya:

1. Potensi pasar wilayah


Perusahaan-perusahaan menghadapi masalah dalam memilih wilayah terbaik dan
mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal ke berbagai wilayah tersebut. Ada
dua metode utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah, yaitu metode
pembentukan pasar (the market buildup method) yang digunakan khususnya oleh para
perusahaan dan metode indeks berbagai faktor(the multiple factor index method) yang
digunakan khususnya oleh para pemasar konsumen atau barang konsumsi.

 Metode Pembentukan Pasar (Market Buildup Method)


Metode pembentukan pasar memerlukan pengidentifikasian seluruh calon pembeli di masing-
masing pasar dan pengestimasian potensi pembelian mereka. Metode ini memberikn hasil yang
akurat bila kita mempunyai daftar seluruh calon pembeli dan estimasi yang baik atas apa yang
akan mereka beli. Metode yang efisien untuk mengestimasi potensi pasar wilayah adalah
menggunakan Sistem SIC atau Sistem Klasifikasi Industri Standar.

 Metode Indeks Banyak Faktor (Multiple Factor Index Method)


Seperti para pemasar bisnis, perusahaan barang konsumsi juga harus mengestimasi potensi
pasar wilayah. Akan tetapi, pelanggan perusahaan konsumen jumlahnya terlalu banyak
sehingga sulit di daftar. Dengan demikian, metode yang paling umum digunakan di pasar
konsumen adalah metode indeks yang sederhana.
Banyak perusahaan menghitung indeks wilayah jenis lain sebagai pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya pemasaran.
2.5 Studi Kasus Fidelio
Di kalangan para pengelola bisnis perhotelan, nama aplikasi Fidelio tidak asing lagi.
Tak terkecuali di Indonesia, software buatan Micros System Incorporation ini mendominasi
pasar. Tengok saja. Di Jakarta, hotel-hotel bintang lima seperti Grand Hyatt, Mandarin
Oriental, Le Meridien, Intercontinental, Nikko, Aston, Shangri-La Mulia, JW Marriot hingga
Ritz Carlton, telah memakai aplikasi Fidelio untuk menunjang aktivitas bisnis mereka. Hampir
80% hotel bintang empat dan lima sudah menggunakan aplikasi Fidelio. Dan, kami memang
belum konsentrasi untuk menggarap hotel bintang tiga ke bawah, kata Feri Kurniawan,
General Manager PT Micros-Fidelio Indonesia.
Berdasarkan data keanggotaan Persatuan Hotel dan Resort Indonesia, dari 72 hotel
bintang lima yang menjadi anggota, 51 hotel telah memakai aplikasi Fidelio. Sementara hotel
bintang empat, dari 138 hotel sudah 48 yang berhasil digaet. Sementara itu, untuk hotel
bintang tiga, dari 205 hotel, baru 8 yang telah menggunakan aplikasi tersebut. Memang, untuk
aplikasi perhotelan hampir tidak ada pilihan, ya Fidelio. Kemampuan teknologinya terdepan
dibandingkan software lainnya, meskipun harganya mahal Fidelio tetap dibutuhkan.
Biasanya, hotel akan memerlukan sistem untuk mendukung semua departemennya, dari
urusan front office (misalnya customer service) hingga back office (purchasing, inventory,
dsb). Selain itu, hotel juga menjual produk, yakni kamar dan restoran. Semua kebutuhan itu,
mampu dilayani oleh aplikasi Fidelio. Fideliao menyediakan total solution untuk memenuhi
semua kebutuhan di hotel.
Dapat dikatakan hampir tidak ada aplikasi yang mampu menangani kebutuhan untuk
1.000 kamar seperti di Hotel Mulia. Padahal, dalam sehari ada 200-300 tamu yang check in
dan check out. Hotel membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Untuk memperbarui dan
mengimplementasi aplikasi tersebut membutuhkan waktu 2-3 bulan. Adapun dana yang
dibenamkannya lebih dari US$ 400 ribu. Antara lain, sekitar US$ 200 ribu untuk membeli
peranti lunaknya dan sisanya untuk membeli hardware, seperti server dan 100 unit PC baru.
Sebenarnya untuk mengimplementasi Fidelio hanya butuh waktu empat minggu, mulai
dari Planning Configuration System selama lima hari, pelatihan selama 10 hari hingga go live.
Untuk implementasi ini tidak lama, karena produk kami sudah jadi. Hanya dalam waktu empat
minggu, maka hotel sudah siap menggunakan sistem secara online
Harga mahal bukan kendala bagi Fidelio untuk tetap perkasa di pasar. Selain
kelengkapan modulnya, boleh jadi lantaran aplikasi ini melenggang sendirian di pasar
perhotelan kelas bintang empat ke atas. Sebenarnya, ada pemain lokal yang juga menggarap
pasar peranti lunak hospitality ini, antara lain Realta Cakradharma, tetapi relatif masih baru
dibandingkan dengan MFI. Mereka tidak melakukan promosi. Brand produk mreka sudah
sangat kuat di pasar. Marketing tools paling efektif yang mereka lakukan adalah word of
mouth. Namun, dalam praktiknya, MFI sangat mengandalkan pula kekuatan sales force-nya
yang terdiri dari 30 tenaga penjual yang disebut sebagai konsultan.
Selain aplikasi untuk perhotelan, sebenarnya MFI juga menawarkan produk untuk
resto, baik yang terintegrasi dengan hotel maupun yang berdiri sendiri. Software-nya disebut
Micros, yang tediri atas beberapa versi, yakni Res 2000, LES 9000 dan E7. Sejumlah resto dan
kafe yang diklaim telah menggunakan aplikasi tersebut, antara lain jaringan Dome Cafe,
Happy Day Restoran, Hard Rock Cafe, Kafe Pisa, Nando’s, Pain de France dan Puri Intisari
Group. Secara keseluruhan, jumlah resto dan kafe di Indonesia yang menggunakan aplikasi
Micros, seperti diklaim Ainur, mencapai 112 gerai.
Sejatinya, kedua aplikasi tersebut, Micros dan Fidelio, masuk ke Indonesia pada 1991
melalui sistem distributorship. Penjualan aplikasi Micros dilakukan PT Ometraco Aryasamanta
dan aplikasi Fidelio didistribusikan PT Filosof Indo System. FMI sendiri mulai dibentuk pada
2005. Dalam aplikasi restonya, ditargetkan pertumbuhannya di atas 30%. Pasalnya, aplikasi
untuk resto ini jangkauan pasarnya sangat luas, mencakup resto atau kafe berukuran kecil.
Potensi pasarnya masih sangat besar, baik di hotel maupun restoran.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwainformasi pemasaran adalah


kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Dasar sistem
informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah Sistem Laporan Internal.
Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan, utang piutang, dan
lain-lain. Dengan menganalisis informasi-informasi ini manager dapat melihat ada
atau tidaknya peluang atau masalah penting. Intelejen pemasaran merupakan
pengamat dan penyelidik tentang situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan
perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha mencari dan meraih data dan informasi
yang di butuhkan dan diinginkan oleh manager pemasaran. Riset pemasaran adalah
perencanaan yang sistematis, pengmpulan analisis, dan pelaporan atas dan segala
penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Supraptoestede. (2020, May 29). Isu Terkini Dalam Penelitian Pemasaran global. Manajemen
Pemasaran Global. Retrieved October 22, 2021, from
https://mansarglobal.wordpress.com/2020/05/29/isu-terkini-dalam-penelitian-pemasaran-
global/#more-188.

Kusuma, Iva. 2016. Sistem informasi pemasaran global. Tersedia pada


https://www.google.co.id/amp/s/ivakusuma27.wordpress.com/2016/06/20/sistem-informasi-
pemasaran-global/amp/

Anda mungkin juga menyukai