DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
FARAH DIBA C201 19 512
WILYA SALSABILA C201 19 502
FADILLAH DHEA SALSABILLA C201 19 569
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pemasaran Global.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat untuk
pembaca.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG........................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
2.1. KONSEP GLOBAL PRODUCT STRATEGIES...............................................5
2.3. STANDARDIZATION VERSUS CUSTOMIZATION.....................................7
2.4. MULTINATION DIFFUSION..........................................................................9
2.5. DVELOPING NEW PRODUCT FOR GLOBAL MARKET...........................12
BAB III PENUTUP.........................................................................................................15
3.1. Kesimpulan......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3) Option 3: Product Adaptation – Communications Extention
Kemungkinan lain perusahaan dapat menyesuaikan produk mereka tetapi
pasar menggunakan sebuah standar strategi komunikasi. Sumber lain
dibelakang adaptasi produk adalah strategi ekspansi perusahaan. Banyak
perusahaan menambahkan brand pada portfolio produk mereka melalui
akuisisi perusahaan local. Walaupun factor-faktor ini memimpin adaptasi
produk, kesamaan nilai-nilai dasar dan perilaku pembelian diantara
konsumen yang menggunakan produk bisa jadi sekarang sebuah pembuka
harmonisasi strategi komunikasi. Dengan sebuah konteks, idea-idea
marketing yang bagus bisa ditransfer dari satu Negara ke Negara lainnya,
walaupun produk terkait berbeda. Contoh :Bicycles in US and China, Coca
Cola
4) Option 4: Product and Communications Adaptation – Dual
Adaptation
Perbedaan lingkungan budaya dan fisik lintas Negara disebut sebagai
strategi dual adaptasi. Strategi produk perusahaan dan komunikasi adalah
opsi yang paling viable untuk expansi internasional. Kampanye pengenalan
di British dipusatkan sekitar guru-guru, sebuah opera singer, seorang disk
jockey dan lainnya. Produk juga dapat disesuaikan dengan pasar local. Di
Inggris pisang adalah selera yang sangat popular tetapi tidak tersedia
dinegara-negara lainnya. Contoh : Fashion products, consulting services
5) Option 5: Product Invention
Pemasar global mencoba menciptakan figure produk dengan scope global
lebih dari hanya untuk sebuah Negara. Malahan penyesuaian sederhana
pada produk dan jasa yang ada dengan kondisi pasar local, mindset-nya
adalah dari nol ke peluang pasar global.
2.2.
7
2.3. STANDARDIZATION VERSUS CUSTOMIZATION
1) Standardization:
Standardisasi berarti menawarkan produk yang seragam secara regional
atau seluruh dunia. Menawarkan produk yang sama di level regional atau
dunia. Sebuah tema berulang dalam pemasaran global adalah apakah
perusahaan harus bertujuan untuk standar atau disesuaikan-strategi produk
negara. Umumnya memang dilakukan sedikit perubahan untuk memenuhi
kondisi dan aturan-aturan local. Kebijakan produk yang seragam
mengkapitalisasi pada kesamaan pelanggan kebutuhan seluruh negara.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya. Penghematan biaya ini
kemudian dapat berlaku dipelanggan perusahaan dengan harga yang
rendah.
Faktor-faktor yang mendorong standarisasi produk :
Biaya untuk adaptasi mahal
Perusahaan hanya memiliki satu sumber produksi
Sebagian besar produk yg dihasilkan adalah produk industri
Terdapat kesamaan selera di berbagai pasar internsnl yg berbeda
Pemakaian produk terutama di lingkungan urban
Pemasaran diarahkan kenegara-negara utama yang sama
Strategi memasuki pasar global yang utama adalah ekspor
Citra negara produsen produk menentukan keputusan konsumen
Standarisasi produk dapat menimbulkan loyalitas pelanggan
Pesaing juga memasarkan produk standar.
2) Customization :
Fokus manajemen terhadap berbagai perbedaan dalam hal kebutuhan dan
keinginan daritarget perusahaan . Dalam strategi ini berbagai perubahan
dilakukan untuk memenuhi berbagai kondisi pasar local apabila
standarisasi menekankan pada orientasi product-drive ( lower cost via
massproduction) maka customization terinspirasi oleh cara berpikir market
– driven (meningkatnya kepuasan konsumen melalui adaptasi produk untuk
8
kebutuhan local). Kecenderungan yang membutuhkan perbedaan strategi
globalisasi produk mencakup hal berikut :
1) Kebutuhan konsumen yang seragam
Untuk banyak kategori produk , kebutuhan konsumen hampir sama di
berbagai negara. Fungsi dari masing-masing produk yang digunakan
dapat identic di suatu negara dan lainnya.
2) Konsumen global
Dalam proses marketing di level bisnis-to-bisnis kecenderungan untuk
kepindahan keglobalisasi berarti bagian besar dari bisnis perusahaan
akan datang dari multinasional companies yang pada dasarnya adalah
global customer itu sendiri. Keputusan tentang pembelian dan
pengadaaan umumnya bersifat tersentralisasi atau tersentralisasi di level
regional. Sebagai akibatnya pelanggan semacam itu menuntut layanan
atau produk yang terharmonisasi di level global.
3) Skala ekonomis
Skala ekonomi memberikan kompetitif advantages yang sangat tinggi
kepada competitor global dibandingkan dengan competitor local, atau
regional. Standarisasi dibutuhkan untuk mencapai skala ekonomi
tertentu. Namun di sisi lain di beberapa industry konsep skala ekonomi
sudah mulai kehilangan relevansinya. Metode produksi baru seperti
fleksibel manufakturi atau just in time (JIT) production proses telah
mengalihkan focus perusahaan dari ukuran/volume menjadi ketepatan
waktu ( dalam konteks licensebiaya).
4) Time-to-market (moment pemasaran)
Faktor-faktor yang mendorong adaptasi produk :
Persyaratan standar teknis bervariasi di setiap negara atau wilayah
integrasi ekonomi
Produk perusahaan yang utama adalah produk konsumen
Selera dan kebutuhan pelanggan sangat beraneka ragam
Adanya variasi kondisi pemakaian
Adanya perbedaan daya beli disetiap negara
9
Cabang diluar negeri bebas untuk menggarap pasar setempat
Adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan yg mempengaruhi
terhadap pembelian dan pemakaian
Adanya pengaruh pemerintah negara tujuan
Strategi adaptasi terbukti sukses diterapkan oleh pesaing
Produk dijual terutama di wilayah pasar nasional.
10
diterima atau ditolaknya produk. Inovator dan early adopters merupakan
orang yang cepat menerima inovasi, berperan besar sebagai perantara
komunikasi kepada later adopters. Inovator dan early adopters berfungsi
sebagai pemimpin pendapat yang menyebarkan informasi kepada konsumen
dan mempengaruhi keputusan membeli mereka. Kecepatan difusi sangat
ditentukan oleh keberadaan dan kecanggihan sistem dan saluaran komunikasi.
Infrastruktur komunikasi seringkali menjadi kendala bagi pemasar yang ingin
memperkenalkan produk disuatu pasar yang baru untuk produk itu. WOM saja
tidak akan mampu menyebarkan informasi produk baru yang harus
diperkenalkan dalam waktu yang singkat dan intensitas yang tinggi. Internet
menjadi salah satu sarana komunikasi yang sangat efektif bagi difusi inovasi,
tidak saja area local dan nasional tetapi juga internasional.
3) Difusi melalui sistem sosial, difusi produk baru yang terjadi didalam latar
belakang sosial sering disebut sistem sosial. Sistem social adalah lingkungan
fisik, sosial atau budaya dimana seseorang hidup dan berfungsi. Suatu sistem
sosial memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang berbeda dengan sistem
sosial lain. Pemasar harus berorientasi pada sistem sosial dalam
memperkenalkan produk baru sehingga dapat digunakan strategi yang tepat
untuk sistem sosial tersebut. Dalam pemasaran sistem sosial yang cocok untuk
produk disebut segmen pasar atau segmen sasaran.
4) Difusi melalui waktu, merupakan tulang punggung proses difusi. Terdapat tiga
cara berbeda dalam memperhitungkan waktu untuk menjelaskan difusi dan
tidak berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yaitu :
a. Waktu membeli, jangka waktu yang dihabiskan dari awal mula konsumen
menyadari akan keberadaan produk sampai waktu dia membeli atau
menolak produk tersebut. Waktu membeli termasuk juga waktu yang
dibutuhkan oleh konsumen dalam mencari infromasi dan mencari opini
pemimpin, mencari alternative, mengevaluasi, memilih dan memesan.
11
b. Identifikasi kategori adopter, mencakup innovator, early adopters, early
majority, late majority dan leggards. Kategori tersebut berjenjang
antara innovator yang sangat mudah menerima inovasi sampai
ke leggards yang sangat tradisional dan hampir tidak mau berubah.
c. Kecepatan adopsi adalah seberapa cepat suatu produk baru diadopsi oleh
anggota dari suatu sistem sosial. Dalam pemasaran produk baru tujuan
utamanya adalah supaya produk dapat diterima secara luas dalam waktu
singkat sebelum persaingan terjadi. Kebijakan harga penetrasi digunakan
untuk membentuk perintang bagi persaingan. Tetapi dalam situasi tertentu
pemasar tidak perlu menghindari adopsi yang cepat bila ingin menutup
biaya pengembangan produk secara cepat maka digunakan kebijakan
harga skimming.
Pada umumnya pengadopsian produk baru ditentukan oleh tiga factor yaitu :
1) Perbedaan individu, dalam hubungan dengan keinginan mereka untuk uji coba
produk baru. Adopter awal menyenangi idea atau produk baru, adopter yang
terlambat mengambil sikap melihat dan menunggu.
2) Pengaruh personal, dalam mempengaruhi adopters pengaruh personal
memainkan sebuah peran yang menonjol. WOM memberikan pengaruh yang
lebih significan terhadap keputusan mengadopsi lebih dari factor non personal
seperti media advertising.
3) Karakteristik produk, terdapat lima karakteristik kunci dari produk yaitu :
Relative advantage, produk baru menawarkan nilai lebih yang dirasakan
oleh konsumen potensial dari pada produk yang ada.
Compatability, produk konsisten dengan nilai-nilai dan sikap individu
system social.
Complexity, produk mudah dimengerti
Triability, adopters bisa mencoba produk dalam basis terbatas.
Observability, seberapa mudah adopter menemukan hasil atau keuntungan
produk innovasi.
12
2.5.
13
2.5 DVELOPING NEW PRODUCT FOR GLOBAL MARKET
Langkah-langkah dalam pengembangan produk baru terdiri dari :
1) Tujuan Pengembangan Produk Baru.
Tujuan dari pengembangan produk baru adalah supaya peluang produk baru
dapat sukses dipasar pada tahap komersialisasi menjadi lebih besar.
Perusahaan harus menetapkan tujuan dari pengembangan produk baru yang
meliputi kesesuaian dengan sumber daya perusahaan, penerimaan penjualan
minimum dan pangsa pasar.
2) Pembangkitan Ide
Ide produk baru dapat berasal dari berbagai macam sumber, seperti dari
dealer, kompetitor, tenaga penjualan dan dari karyawan lainnya pada
perusahaan. Salah satu sumber ide paling potensial berasal dari pelanggan
yang merefleksikan masalah mereka terhadap produk yang ada sekarang.
Sumber-sumber ide kreatif yang dipertimbangkan secara umum membutuhkan
sebuah pendekatan formal untuk menentukan produk baru alternatif. Elemen
kritis pada proses pembangkitan ide-ide adalah pengembangan konsep produk
baru, salah satu diantaranya adalah menjelaskan tentang analisis struktur
keuntungan dari produk baru.
3) Penyaringan
Tahap penyaringan ini merupakan keputusan yang paling sulit karena hanya
sedikit informasi yang dapat diandalkan tersedia pada pasar produk yang
diajukan, biaya dan sifat investasi yang dibutuhkan. Pada tahap penyaringan
ide dilakukan melalui proses eliminasi terhadap ide-ide yang terkumpul
dengan berbagai pertimbangan untuk memilih sejumlah ide terbaik dan
konsisten dengan tujuan pengembangan produk sekarang. Dengan demikian
diharapkan ide-ide produk baru yang terpilih dapat sukses dipasar dan dapat
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
4) Pengevaluasian
Ide-ide yang telah disaring lalu dievaluasi. Pengevaluasian terhadap
pengembangan produk baru merupakan aspek keamanan apabila produk
14
ditarik, hutang produk yang cukup tinggi dan menghindari biaya modifikasi
yang besar.
5) Analisis Bisnis/Menguji Konsep
Analisis bisnis meliputi kegiatan untuk memastikan produk baru akan dibeli
oleh konsumen global dan berapa perolehan keuntungan yang mampu
dihasilkan oleh produk baru. Dan yang menjadi pertimbangan dalam analisis
bisnis adalah :
a) Perkiraan penjualan.
b) Pola penjualan dan biaya
c) Produk baru berpotensi sebagai produk substitusi untuk pengganti produk
yang ada sekarang.
d) Persyaratan fasilitas produksi untuk produk baru.
6) Tes Pasar
Tes pemasaran untuk produk baru secara esensial adalah sebuah pengalaman
dilapangan untuk produk baru yang dipasarkan pada satu pilihan dalam
menentukan kota yang dinilai potensi penjualannya dan mengukur score
performan lainnya. Tes pasar yang dilakukan juga untuk mengetahui minat
konsumen terhadap produk yang dikembangkan perusahaan.
7) Pengembangan dan Komersialisasi
Setelah melakukan analisis bisnis maka tahap selanjutnya adalah tahap
pengembangan dan komersialisasi. Pada tahap pengembangan, produk yang
telah dianalisis secara bisnis kemudian diproduksi secara besar-besaran dan
mengembangkan lini produk. Pada tahap komersialisasi produk yang telah
diproduksi kemudian siap untuk dipasarkan kepada konsumen global.Produk
baru akan lebih diperhitungkan jika dalam proses produksinya didukung
dengan penggunaan fasiltas produksi, tenaga kerja dan manajemen yang baik.
Terdapat 4 (empat) tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu :
1) Modifikasi produk lini.
2) Diluar produk lini/ produk substitusi.
3) Produk komplemen
4) Produk Innovasi
15
Beberapa factor penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan produk
baru, yaitu :
Pengetahuan yang lengkap tentang kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan memproduksi
produk baru.
Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
Jasa terkait sebagai pendukung produk baru
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ditengah Pasar global yang kian semakin kompleks, memaksa dunia usaha di
tuntut untuk terus lebih semakin profesional serta dapat memenuhi kebutuhan
konsumen yang semakin beragam. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan
di dunia bisnis saat ini, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk dapat menjaga
kesetiaan pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain Persaingan yang
sangat kompetitif dalam pasar pembelian, peranan bauran pemasaran sangat
penting terutama untuk membangun loyalitas pelanggan. Loyalitas bisa di bangun
dengan melakukan tindakan perbaikan strategi yang sistematis dan merupakan
payung yang menentukan dalam menindak lanjuti komplain konsumen dari suatu
kegagalan, sehingga pada akhirnya mampu mengikat loyalitas konsumen
17
DAFTAR PUSTAKA
http://ekonominator.blogspot.com/2016/11/manajemen-pemasaran-
internasional.html
https://docplayer.info/226878-Kebijakan-produk-global-keputusan-i-
pengembangan-produk-baru-untuk-pasar-global.html
18