Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN PRODUK

DAN JASA GLOBAL

Oleh : Debora Ananda Yustika Sidabutar


180521144
POKOK BAHASAN
LINGKUP PRODUK GLOBAL
POSITIONING PRODUK
DESAIN PRODUK GLOBAL
MODIFIKASI PRODUK
EFEK NEGARA ASAL
STRATEGI EKSPANSI GEOGRAFIS
SIKLUS HIDUP PRODUK INTERNASIONAL
PRODUK BARU DALAM PEMASARAN GLOBAL
PEMASARAN JASA GLOBAL
PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Produk merupakan unsur
program pemasaran yang paling krusial karena :

Produk menentukan lingkup bisnis suatu perusahaan


Harga, promosi, dan distribusi didasarkan pada kebijakan produk
Pelanggan dan pesaing juga ditentukan oleh produk
Kebijakan produk dapat mempertimbangkan aspek standarisasi
dan adaptasi
LINGKUP PRODUK
GLOBAL

Berdasarkan lingkup geografis ada 3 macam :

1. Produk lokal (nasional)


Produk suatu perusahaan yang hanya ditawarkan atau dijual di
satu pasar nasional atau negara
2. Produk internasional
Merupakan produk yang ditawarkan dalam pasar multinasional
atau kawasan regional
3. Produk global
Produk yang ditawarkan di pasar global
POSITIONING PRODUK

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang


produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen. Sehingga, konsumen memahami dan
menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya
dengan para pesaingnya.
Ada 6 strategi memposisikan produk ;
1) Di dasarkan pada atribut dan manfaat,
2) Di dasarkan pada kualitas/harga
3) Di dasarkan pada pemakaian / aplikasi
4) Di dasarkan pada teknologi
5) Di dasarkan pada citra
1. Atribut produk
Contohnya, saat ini telah banyak ditemukan produk minuman teh dalam kemasan, namun diposisikan sebagai
minuman ringan seperti minuman soda. Sehingga minuman teh dalam kemasan (gelas, botol, atau karton)
bukanlah minuman yang diminum pada sore hari, namun pada saat melakukan perjalanan.
2. Manfaat Produk
Produk dikaitkan dengan kegunaan tertentu, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama. Contoh,
produk obat sakit maag X mengklaim bahwa obatnya dapat menyembuhkan maag dengan lebih cepat dan
aman. Sedangkan produk Y juga mengklaim hal serupa, namun dengan penambahan manfaat tertentu. Padahal
terdapat kesamaan kandungan obat yang mereka gunakan.
3. Harga dengan Kualitas Terbaik
Strategi positioning melalui harga tidak selalu identik dengan harga yang lebih murah saja, tapi juga dengan
memberi harga yang pantas sesuai dengan kualitas barang yang dihasilkan. Memposisikan produk dengan
harga yang lebih terjangkau daripada produk sejenis milik kompetitor ditambah dengan kualitas yang lebih
baik akan membuat positioning produk akan lebih kuat tertancap di hati para konsumen.
4. Menurut Pemakaian/Aplikasi
Positioning juga bisa dilakukan dengan menggambarkan cara pemakaian produk atau mengasosiasikannya
dengan pemakai atau kelas pemakai tertentu dengan cara yang sama di setiap pasar.
5. Menurut Pesaing
Strategi ini menggunakan pesaing bisnisnya untuk memposisikan diri sebagai yang lebih baik daripada pesaing
utamanya. Contohnya iklan obat herbal yang memposisikan dirinya hanya dikonsumsi oleh orang yang pintar.
Kemudian, muncul pesaing yang mengklaim jika orang bejo (beruntung) akan mengonsumsi herbal tersebut.
Konsumen tinggal pilih, mau menjadi pintar atau bejo?
6. Menurut Teknologi
Laptop, peralatan stereo, dan mobil itu merupakan produk yang cocok dengan High Tech Positioning. Produk –
produk semacam ini biasanya dibeli lebih berdasarkan fitur produk fisik, meskipun citra juga penting. Para
pembeli umumnya telah memiliki informasi teknis yang memadai.
DESAIN PRODUK GLOBAL

Desain produk merupakan faktor kunci dalam menetukan kesuksesan pemasaran


global. Dalam batas – batas tertentu, mengubah desain bisa menaikkan penjualan.
Namun, manfaat dari peningkatan penjualan potensial ini harus lebih besar
dibandingkan biaya mengubah desain produk dan mengujinya dipasar.  Dengan kata
lain pendekatan produk sangatlah penting dalam penentuan desain produk yang
sama akan cukup memadai untuk bersaing secara global. Ada 4 hal penting dalam
mendesain produk global :

1. Preferensi, menyesuaikan dengan karakter pasar yang akan dimasuki

2. Biaya, selain biaya aktual hitung juga biaya-biaya yang lain.

3. Hukum & peraturan, mengikuti standar yang telah ditentukan

4. Kompatibilitas, dapat menyesuaikan pada berbagai kebutuhan


a.      Preferensi
Setiap pemasar global wajib memahami perbedaan penting dan signifikan dalam hal preferensi antar budaya dan
negara, misalnya masalah warna dan selera. Hal ini akan sangat berpengaruh pada pemasaran berbagai macam produk,
seperti makanan, pakaian, otomotif, mainan anak – anak, produk elektronik, dan sebagainya. Pemasar yang
mengabaikan perbedaan preferensi konsumen bisa menghadapi masalah besar. Pemahaman preferensi inilah yang
nantinya dijadikan salah satu indikator pengambilan keputusan desain produk apakah produk yang sama atau
terstandarisasi ataukah dengan sedikit sentuhan adaptasi.
b.      Biaya
Perancangan produk harus mempertimbangkan faktor biaya secara luas. Maksudnya, yang dipertimbangkan bukan
hanya biaya produksi actual, namun juga biaya – biaya lain yang berhubungan dengan desain. Untuk desain produk
yang dirancang dengan kostumisasi untuk tiap negara atau suatu regional, maka biaya yang ditanggungperusahaan
jauh lebih tinggi dibandingkan produk yang didesain dengan standar yang sama untuk seluruh pasar yang secara
otomatis akan mampu menciptakan efisiensi proses manufakturing dan biaya R&D. Selain itu, perusahaan juga harus
mempertimbangkan harga yang ditetapkan pesaing. keberadaan pesaing dapat memaksa perusahaan melakukan
penyesuaian harga dan produk dengan pesaing.
c.       Peraturan dan Hukum
Pemenuhan ketentuan hukum dan regulasi di berbagai Negara berdampak langsung pada keputusan desain produk
yang mana setiap negara memiliki standar peraturan yang berbeda mengenai produk, tarif, dan pajak sehingga
seringkali menuntut adaptasi desain produk yang berakibat pada naiknya biaya.
Hambatan non tarif ( non tariff barriers) yang kadangkala menunda atau menghambat pembelian barang-barang asing.
Seperti  pemrosesan izin, keinginan pemerintah untuk melindungi produk lokal kadang menyulitkan.
Selain hambatan produk, perusahaan juga harus memperhatikan standar yang ditetapkan suatu negara untuk produk –
produk tertentu. misalnya standar emisi pada mobil di setiap negara memiliki standar yang berbeda.
d.      Kompabilitas
Isu desain produk yang terakhir adalah menyangkut kompabilitas produk dengan lingkungan tempat produk
bersangkutan digunakan. Contohnya, seperti tidak adanya terjemahan manual pemakai ke berbagai bahasa bisa
berdampak negatif pada penjualan produk global di Negara – Negara yang bahasa ibunya berbeda. Atau sistem
pengukuran yang sebenarnya tidak meuntut penyesuaian namun kadang dapat menciptakan penolakan terhadap
MODIFIKASI PRODUK
Dalam praktiknya, standarisasi total sulit diwjudkan. Hal ini karena ada sejumlah kendala berupa
regulasi, infrastruktur, kompetisi, maupun preferensi pelanggan yang berbeda – beda. Pemasar global,
harus memodifikasi produknya agar lebih sesuai dengan kondisi pemakaian dan lingkungan yang
berbeda antar Negara. Proses modifikasi produk kerapkali perlu dilakukan karena pengaruh beberapa
faktor berikut :
1.      Standar dan Regulasi Produk
Dalam berbagai kasus, produk wajib dimodifikasi guna memenuhi regulasi produk dan standar kualitas
nasional maupun internasional (seperti ISO 9000).
2.      Sistem Pengukuran dan Kalibrasi
Ukuran – ukuran yang berbeda seperti kg, gr, pound, liter, gallon, km, mil, dan seterusnya menyebabkan
perlunya penyesuaian produk – produk grocery terkemas seperti deterjen, sereal, dan lain – lain.
3.      Merk Dagang (trademarks)
Merek dagang dan bentuk perlindungan intellectual property lainnya, seperti hak paten dan hak cipta,
bisa menuntut modifikasi produk berikut merek dan kemasannya. Apabila, merek maupun kemasan
perusahaan telah lebih dulu digunakan oleh perusahaa lain di tujuan pemasaran, maka modifikasi wajib
dilakukan.
4.      Iklim dan Kondisi Pemakaian
Kadangkala produk harus dimofikasi sedemikian rupa, sehingga bisa beroperasi secara efektif dalam
lingkungan atau kondisi iklim yang berbeda.
5.      Bahasa dan Simbolisme
            Biasanya label kemasan dan instruksi pemakaian harus diterjemahkan
ke bahasa setempat, misalnya bila ada instruksi menyangkut dosis, aturan dan
prosedur pemakaian produk.  Selain itu, pemasar harus bisa mencermati
simbolisme berkenaan dengan kemasan dan bahasa. Asosiasi warna juga bisa
memicu modifikasi produk, misalnya di Malaysia warna hijau melambangkan
bahaya, konsekuensinya warna hijau jarang dipakai untuk kemasan disana.
6.      Preferensi Model, Desain, dan Rasa.
            Modifikasi produk juga diperlukan dalam rangka memenhui
preferensi pelanggan dalam hal model atau desain, missal Avon memodifikasi
kemasan kosmetiknya di Jepang dari tube plastik menjadi kontainer kaca
buram. Produk juga harus dimodifikasi untuk memenuhi preferensi rasa yang
disukai konsumen, terutama dalam hal rasa manis atau pahit.
EFEK NEGARA ASAL

Banyak penelitian yang mengungkap bahwa evaluasi yang dilakukan


konsumen atas suatu produk tertentu tidak hanya didasarkan pada daya
tarik karakteristik produk fisik saja, tetapi juga berdasarkan Negara yang
memproduksinya (country of origin). Yang dimaksud dengan country of
origin effect (COE) adalah segala pengaruh dari Negara produsen terhadap
persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk tertentu.
            Tak satupun Negara yang memonopoli reputasi positif untuk suatu
produk dan juga tidak reputasi yang secara universal inferior. Setiap
individu di Negara tertentu juga berbeda – beda dalam hal, arti penting nya
country of origin  bagi mereka dan persepsinya terhadap berbagai Negara.
Implikasinya, reputasi suatu Negara bisa berbeda – beda di setiap Negara
dan bisa berubah seiring peubahan waktu.
STRATEGI EKSPANSI
GEOGRAFIS
a.      Strategi 1 : Perluasan Produk – Komunikasi (dual extension)
Banyak perusahaan yang melaksanakan perluasan produk dan komunikasi sebagai strategi untuk memanfaatkan
peluang di pasar luar negeri. bila kondisinya tepat, strategi ini bisa menjadi strategi pemasaran produk yang paling
mudah dan paling menguntungkan. Perusahaan yang menerapkan strategi ini untuk menjual produk yang sama dengan
daya tarik iklan maupun promosi yang juga sama dengan di negara asalnya ke beberapa atau semua pasar
internasional yang dimasuki. Strategi perluasan ganda ini biasanya diterapkan oleh perusahaan global yang sudah
memiliki pasar yang bagus di seluruh dunia. Perusahaan dapat melakukan penghematan biaya untuk proses
manufakturing, standar komunikasi pemasaran global, dan biaya untuk R&D.

b.      Strategi 2 : Perluasan Produk – Adaptasi Komunikasi


Strategi perluasan produk dengan adaptasi komunikasi ini biasanya diterapkan oleh perusahaan yang dirasa mampu
memenuhi kebutuhan yang berbeda, menarik segmen yang berbeda atau dipakai dengan fungsi yang berbeda dalam
kondisi pemakaian yang sama atau serupa dengan di pasar domestik, maka satu – satunya penyesuaian yang mungkin
diperlukan adalah komunikasi pemasaran. Dalam strategi ini, perluasan produk bisa dihasilkan dari desain khusus
maupun karena faktor kebetulan. Produk fisik yang sama bisa melayani fungsi atau penggunaan yang berbeda dari
desain semula atau konsep produk sewaktu diciptakan. Daya tarik utama strategi perluasan produk-adaptasi
komunikasi adalah biaya implementasi yang relatif murah. Karena produk dalam strategi ini tidak diubah, maka biaya
riset dan pengembangan, peralatan, pendirian pabrik, dan sediaan yang berkaitan denganpenambahan lini produk
dapat dihindari. Satu – satunya biaya tambahan adalah biaya komunkasi pemasaran untuk memperkenalkan produk.
Contoh dari strategi perluasan produk dengan adaptasi komunikasi ini adalah sepeda motor, di Amerika Serikat sepeda
motor hanya digunakan untuk rekreasi saja sedangkan di negara lain seperti Indonesia, sepeda motor merupakan alat
transportasi dasar.
c.       Strategi 3 : Adaptasi Produk – Perluasan komunikasi
Dalam pendekatan ini strategi komunikasi pemasaran diperluas diperluas tanpa adanya perubahan,
namun produk diadaptasikan dengan penggunaan lokal atau kondisi yang dikehendaki.
Contohnya adalah Perusahaan benih jagung Pioneer Hi-Breed yang memasarkan berbagai varietas
biji jagung yang disesuaikan dengan kondisi geografis di setiap pasar negara.
d.      Strategi 4 : Adaptasi Ganda (Dual Adaptation)
Sebelum memasarkan produk, perusahaan tentu membandingkan pasar geografis yang baru dengan
kondisipasar domestik, pemasar kadangkala menemukan bahwa kondisi lingkungan dari penggunaan
produk maupun preferensi konsumen berbeda. Pada dasarnya situasi ini merupakan kombinasi dari
kondisi pasar dalam strategi 2 dan 3.
Unilever merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan adaptasi ganda untuk produksi
pelembut kain dimana unilever membuat kemasan  untuk tujuh merek pelembut kain yang berbeda
dan dipasarkan di berbagai negara. Unilever paham, bahwa jauh lebih efektif  menciptakan merk
yang sesuai dengan selera lokal.
e.       Strategi 5 : Product Invention
Strategi adaptasi merupakan pendekatan efektif untuk pemasaran internasonal (tahap 2) dan
multinasional (tahap 3),tetapi mungkin tidak bereaksi terhadap peluang pasar global. Strategi tersebut
tidak bisa merespon situasi pasar yang pelanggannya tidak berdaya beli terhadap pproduk yang sudah
ada maupun produk yang diadaptasi, seperti dijumpai di negara sedang berkembang yang mencakup
tiga perempat populasi dunia. Jika pelanggan potensial memiliki daya beli terbatas, maka perusahaan
perlu produk yang benar – benar baru yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan harga yang terjangkau. Tuntutan dalam strategi invensi memang amat tinggi , namun
memberikan hasil potensial yang juga setimpal.
SIKLUS HIDUP PRODUK
INTERNASIONAL
Dalam konteks pemasaran internasional terdapat siklus hidup produk
internsional (International Product Life Cycle) yang menggambarkan
proses difusi suatu inovasi anatar batas suatu Negara. Siklus ini dimulai
ketika sebuah Negara maju yang memiliki produk baru ingin
memanfaatkan terobosan teknologi tersebut dengan jalan memasarkannya
ke luar negeri. Apabila langkah tersebut berhasil maka dengan sendirinya
akan banyak Negara majua yang lainnya yang tertarik dan memacu
produksi dan ekspornya. Selanjutnya, Negara berkembang juga tak mau
ketinggalan dan berpartisipasi pula melakukan hal yang sama. Perlahan tapi
pasti keunggulan komparatif yang semula dimiliki Negara maju beralih ke
Negara berkembang. Akhirnya Negara maju yang tidak lagi dapat
mempertahankan kondisi cost effective akan mengimpor dari Negara yang
semula konsumennya.
         TAHAP IMPOR/EKSPOR PASAR SASARAN PESAING BIAYA PRODUKSI

(0)   Inovasi lokal Tidak ada Amerika Serikat Sedikit: Perusahaan Pada mulanya tinggi
Lokal

(1)   Inovasi luar negeri Ekspor meningkat Ameriika Serikat dan Negara maju Menurun sebagai
Negara Negara maju akibat tercapainya
skala ekonomis

(2)   Kedewasaan Ekspor stabil Negara maju dan Negara maju Stabil


Negara Berkembang

(3)   Imitasi di seluruh dunia Ekspor menurun Negara berkembanga Negara maju Meningkat karena
berkurangnya skala
ekonomis

(4)   Pembalikan Impor meningkat Amerika Serikat Negara maju dan Meningkat karena
Negara berkembang adanya kelemahan
komparatif
PRODUK BARU DALAM
PEMASARAN GLOBAL

Ada 3 aspek penting dalam pengembangan produk


baru
1. Identifikasi ide produk baru
2. Pembentukan departemen produk baru
internasional
3. Pengujian produk baru di pasar nasional untuk
mengantisipasi segala kemungkinan masalah yang
timbul
PEMASARAN JASA
GLOBAL

ADA 3 KATEGORI JASA :

1) PEOPLE PROCESSING SERVICES, PELANGGAN MENJADI BAGIAN


UTAMA DALAM PROSES PRODUKSI JASA YANG BERLANGSUNG
SECARA SIMULTAN DENGAN KONSUMSI JASA BERSANGKUTAN

2) POSSESSION PROCESING SERVICES, PENYEDIA JASA MELAKUKAN


SESUATU ATAS PRODUK FISIK MILIK PELANGGAN UNTUK
MENINGKATKAN NILAI PRODUK TERSEBUT BAGI PELANGGAN,

3) INFORMATION BASED SERVICES, MENTAL PROCESING SERVICES (EX.


BERITA & HIBURAN) DAN INFORMATION PROCESSING SERVICES (EX.
PERBANKAN, JASA AKUNTANSI, DAN ASURANSI)

Anda mungkin juga menyukai