NIM : 12010118130276
KELAS :B
TTD :
1. Case 12 - Point : 50
Kit Kat dan Silver Queen sama – sama memposisikan diri pada situasi penggunaan dimana
konsumen sedang tidak beraktivitas seperti istirahat (break) atau santai. Meskipun sama – sama
pada kondisi tidak beraktivitas, Kit Kat dan Silver Queen agak sedikit berbeda momennya. Kit
Kat mencari momen di kala konsumen sendirian sedangkan Silver Queen pada saat konsumen
berkumpul atau ramai – ramai bersosialisasi dengan temannya.
Satu hal lagi yang unik dari Kit Kat adalah cara mengkonsumsinya. Kit Kat mendidik konsumen
melakukan cara makan yang unik yaitu membagi dua atau membelah lebih dulu coklatnya. Baru
Man. Merek – SRTA. 1
setelah itu dimakan. Ini adalah upaya memberikan sentuhan yang berbeda dari cara konsumsi.
Seolah – olah untuk menikmati Kit Kat harus mengikuti ritual membelah dua lebih dulu.
Pertanyaan :
a. Apakah keterbatasan Kit Kat dan Silver Queen dengan memosisikan diri pada
penggunaan di atas?
Kitkat memposisikan saat konsumen tidak beraktivitas dan mengincar orang-orang yang
memiliki pekerjaan berkala dan sibuk . Kit Kat menginspirasi orang untuk beristirahat dengan
slogannya sembari menikmati kitkat.
Sedangkan Silverqueen menonjolkan kebersamaan yang memberikan bahwa kesan bahwa
produk tersebut cocok untuk di konsumsi beramai ramai berbagi bersama teman.
b. Apakah kedua produk ini saling bersubstitusi? Jelaskan alasannya.
Iya , karena keduanya sama-sama produk coklat yang cukup mirip dengan satu sama lain. Kedua
produk tersebut memberikan pilihan sebagai alternaitf bagi konsumen, yang mampu memenuhi
kebutuhan konsumen sesuai keinginannya. Memberi konsumen lebih banyak pilihan membantu
menghasilkan persaingan di pasar dan sebagai hasilnya menurunkan harga.
Pertanyaan :
a. Bagaimana membangun merek hingga memiliki Brand Equity yang tinggi? Jelaskan.
b. Selain Kalpanax dan Bayclin, berikan contoh produk lain yang juga menggunakan
Brand Extention saat meluncurkan produk baru.
- Pantene mengeluarkan shampoo untuk rambut rontok, rambut berketombe, rambut kering, dan
lain sebagainya
Hal – hal apa sajakah yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar tidak terjadi Branding
Blunder apabila perusahaan akan melakukan rebranding? Jelaskan.
Dalam melakukan rebranding sangat perlu untuk melakukan penelitian dan perencanaan yang
tepat sebelumnya. Penting untuk mengetahui target pasar dan pesaing, serta memiliki tujuan dan
sasaran yang jelas. Analisis situasi yang menyeluruh sangat penting sebelum perusahaan dapat
merencanakan rencana rebranding. Untuk mencegah terjadinya branding blunder perlu
diperhatikan hal- hal yang dapat memicu terjadinya branding blunder seperti penggunaan bahasa
yang dapat menimbulkan kesalahpahaman, perbedaan budaya, dan kesalahan-kesalahan lainnya.