Oleh :
Kelas 2C D4 MP
Jurusan Administrasi Niaga
Prodi DIV Manajemen Pemasaran
i
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, segala
puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga makalah “Sistem Pemasaran Internasional” yang
kami buat dapat selesai tanpa halangan yang berarti.
Makalah ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan dari berbagai
pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk menyelesaikan makalah.
Oleh karenanya kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang
telah ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan yang
kami buat. Dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari. Oleh karenanya
kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan makalah yang lebih baik.
Dan semoga makalah “Sistem pemasaran Internasional” dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas
perhatiannya.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
terhadap Indonesia yang melemah menyebabkan pemerintah Indonesia semakin sulit untuk
melakukan impor sesuai dengan permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Indonesia,akan tetapi perdagangan internasional tetap menjadi solusi untuk
memecahkan permasalahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena dengan melakukan
perdagangan internasional suatu negara juga dapat memperoleh banyak keuntungan seperti
memungkinkan suatu negara berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa yang
berkualitas dengan harga yang rendah, baik dari segi biaya bahan baku maupun produksinya,
serta ketika suatu negara tidak 3 mampu menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan dalam negeri maka negara tersebut akan melakukan impor barang dan jasa. Sistem
yang dilakukan perdagangan internasional yaitu dengan cara menginput barang-barang yang
datang dari luar negeri menuju ke suatu negara yang bertujuan untuk memenuhi ketentuan-
ketentuan yang berlaku di dalam negara tersebut merupakan pengertian impor (Hutabarat,
1997:403). Kemampuan suatu negara dalam menghasilkan barang dan jasa per-unit dengan
menggunakan sumber daya yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara lain
merupakan keunggulan mutlak. Keunggulan mutlak yang dimiliki suatu negara tidak akan
selalu mengekspor semua barang yang diproduksinya (Boediono, 2000:21).
2
1.3.5 Agar paham akan Perusahaan multinasional (MNC).
1.3.6 Agar paham akan Proses internasionalisasi.
1.3.7 Agar paham akan Manfaat pemasaran internasional.
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan agar pembaca lebih paham akan seluk
beluk yang ada pada pasar internasional. Karena saat ini banyak sekali faktor yang
mempengaruhi dari pasar internasional. Dengan berbagai faktor yang ada tentunya sangan
diharuskan untuk lebih selalu update akan perkembangan yang ada.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Marketing ialah suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
konsumen. Caranya dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat penjualannya
dan mempromosikan produk tersebut kepada para konsumen. Atau definisi marketing yakni
suatu perpaduan antara kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk bisa mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan bisa mengembangkan produk,
harga, pelayanan, dan melakukan promosi agar kebutuhan konsumen bisa terpenuhi serta
perusahaan mendapatkan sebuah keuntungan.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam
rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang, dan
mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan
konsumen. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan konsumen jika
perusahaan tersebut menginginkan usahanya tetap berjalan terus atau menginginkan
konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan.
Definisi pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Swastha dan
Handoko (2000: 4) : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 19) : “adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempunyai arti yang lebih
luas daripada penjualan, pemasaran mencakup usaha perusahaan yang ditandai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang
sesuai, menentukan cara promosi dan penjualan produk tersebut. Jadi, pemasaran juga
4
merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu system untuk menghasilkan laba.
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat
falsafah dalam pemasaran yang disebut sebagai konsep pemasaran.
Basu Swastha dan Hani Handoko (2000: 6) mendefinisikan konsep pemasaran
sebagai berikut : “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan”. Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari konsep pemasaran
adalah memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep
pemasaran tersebut dapat dicapai 15 dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
harus menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat sesuai.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-
orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang
sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan
yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting
dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan
perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada
persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran,
jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang
dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di
alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang
internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan
pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang. Pasar internasional adalah pasar yang
membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di
seluruh dunia.
Proses Pemasaran Internasional terdiri dari lima langkah berikut: -
1. Motivasi untuk Pemasaran Internasional - Untuk suatu organisasi, motivasi untuk memasuki
pasar internasional dapat berupa salah satu atau semua hal berikut ini:
Pertumbuhan
Profitabilitas
Skala Ekonomi, atau
Spread Risiko
2. Penelitian dan Analisis - Penelitian pasar dilakukan untuk Menganalisis kekuatan dan
kelemahan organisasi, peluang yang tersedia di pasar internasional, dan ancaman di pasar
internasional.
6
3. Keputusan untuk Memasuki Pasar Internasional - Setelah identifikasi peluang potensial
dalam keputusan pasar internasional diambil untuk memasuki pasar internasional.
Keputusan semacam itu termasuk - identifikasi pembeli potensial di pasar internasional,
pengukuran dan perkiraan permintaan, segmentasi pasar, penargetan pasar dan penentuan
posisi pasar.
4. Bauran Pemasaran Internasional - Pada langkah ini bauran pemasaran internasional
dikembangkan. Bauran pemasaran mengidentifikasi empat bidang utama - Produk, Harga,
Tempat, dan Promosi untuk mengembangkan strategi pemasaran yang terkoordinasi dengan
baik.
5. Menggabungkan Upaya Pemasaran - Mengembangkan program pemasaran yang baik tidak
cukup bagi organisasi pemasaran untuk mengelola upaya pemasaran internasional dengan
baik. Organisasi pemasaran juga memerlukan analisis, perencanaan, implementasi, dan
kontrol yang tepat atas upaya pemasaran mereka.
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik)
dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi
ancaman pasar global. Pasar demikian biasanya tercipta karena adanya konsumen yang lebih
menyukai produk standar , harga murah, dan karena adanya perusahaan global yang
memanfaatkan jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
1. Lingkungan pemasaran global
2. Segmentasi pasar global
3. Pemasaran dengan sasaran global
4. Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
5. Bauran pemasaran global
6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Pemasaran yang sukses yang bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal
yang fundamental. Tetapi bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama, memang
7
skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui
perbedaan ini sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.
8
asing, hambatan bahasa, perbedaan dalam kebiasaan membeli pelanggan, pengaturan dan
harga internasional untuk produk dan sebagainya.
Kesimpulan :
Setelah menggali perbedaan dalam dua subjek, kami sampai pada kesimpulan bahwa dunia itu
sendiri adalah pasar, dan itulah sebabnya prinsip-prinsip panduannya serba bisa. Tidak ada
perubahan apa pun di mana prinsip-prinsip tersebut diterapkan, yaitu di pasar lokal atau global.
Penyebab dasar dari perbedaan antara pemasaran domestik dan internasional adalah bidang
implikasinya dan kondisi pasar.
9
Globalisasi mengantarkan dunia pada tatanan kerjasama ekonomi yang lebih
kompleks. Jika dulu aktor hubungan internasional dalam bidang ekonomi masih banyak
diperankan oleh negara, sekarang hal itu seolah tak lagi berlaku. Muncul perusahaan-
perusahaan skala internasional yang kini memainkan peran penting dalam hubungan
internasional.
Bahkan boleh dibilang, perusahaan skala internasional yang biasa disebut sebagai
perusahaan Multinasional atau Multinational Corporation (MNC) ini merupakan aktor utama
dalam bisnis internasional. Merekalah yang menjadi pemain utama dalam kegiatan ekspor,
impor, transaksi internasional, dan pola operasi internasional lain seperti usaha patungan,
penanaman modal asing dan sistem lisensi.
Pengertian MNC secara sederhana adalah suatu perusahaan yang beroperasi di dua
negara atau lebih. Dengan kata lain, MNC ini bisa memiliki pusat di satu negara, sementara
cabangnya bisa berada di negara-negara lain di dunia. Perlu digarisbawahi bahwa MNC harus
memiliki usaha/ cabang yang operasinya berlangsung di negara lain.
Jadi, tidak sekedar suatu perusahaan menjual barangnya ke negara lain. Jika tidak
ada kegiatan usaha dari cabang perusahaan di negara lain, perusahaan tersebut belum bisa
dikatakan MNC. Dalam bahasa Indonesia, MNC atau Multinational Corporation ini sering
dikenal sebagai Perusahaan Multi Nasional (PMN). Jika diartikan secara sekilas, pengertian
PMN memang sangat mudah dipahami dan diidentikkan dengan pengertian MNC. Namun,
perlu diketahui bahwa sesungguhnya, pengertian PMN ini sebetulnya para ahli masih belum
dapat mendefinisikan secara baku mengenai konsep PMN.
PMN sendiri kadang rancu dan diidentikkan juga dengan TNC atau Transnational
Corporation (TNC). Tidak sedikit yang menganggap bahwa PMN, MNC dan TNC memiliki
pengertian sama. Namun, para pakar ekonomi politik banyak yang membedakan pengertian
MNC dan TNC. MNC diartikan sebagai perusahaan yang beroperasi di luar negerinya sendiri,
10
dengan sebaran saham di lebih dari satu negara. Berbeda dengan TNC yang dapat diartikan
secara lebih luas.
Sudah ada banyak perusahaan yang sukses membuka cabangnya di berbagai belahan dunia,
sehingga layak disebut sebagai MNC/ TNC/ PMN. Contoh MNC yang telah cukup populer di
berbagai negara di dunia, dapat dilihat pada daftar berikut ini :
General Motors,
Coca-Cola,
Firestone,
Philips,
Volkswagen,
British Petroleum,
Exxon,
Chevron,
BMW,
Google,
Fiat,
Dell,
Dunkin’ Donat,
Pizza Hut,
Acer,
AOL,
Allianz,
Adidas,
Freeport,
Asus,
Danone,
AT&T,
3.4.1 Tujuan MNC
11
Suatu perusahaan menjadi perusahaan multinasional tentu karena memiliki tujuan tertentu.
Secara umum, tujuan utama tentu karena pertimbangan adanya potensi keuntungan yang
lebih tinggi dengan mendirikan produksi dan kegiatannya di luar negeri. Sebab, semakin
luas kegiatan dan pasar, potensi keuntungan yang bisa diperoleh bisa semakin tinggi pula.
Secara lebih terkhusus, tujuan MNC dapat diuraikan dalam beberapa poin berikut :
1. Raw material Seeker, mendapatkan bahan mentah untuk diolah/ diproduksi di negara lain.
2. Market Seeker, memperoleh pangsa pasar baru di negara lain.
3. Cost Minimalizers Seeker, mencapai efisiensi biaya, karena dengan melakukan investasi
memungkinkan biaya produksi menjadi lebih rendah.
4. Risk Minimalizers seeker, perusahaan dapat menurunkan risiko produksi dan penjualan
dengan mencari lokasi baru di negara lain.
5. Profit maximization trade off with cost minimization, perusahaan dapat memaksimalkan
keuntungan dengan mengurangi biaya produksi yang serendah-rendahnya. Dalam hal ini,
perusahaan bisa menghindari biaya yang biasa melekat pada pihak ketiga sebagai
perantara.
6. Fund seeker, dalam manager finance, suatu perusahaan dapat memperoleh pendanaan
dengan meminjam bank ketika dapat menunjukkan performa positif terkait penggunaan
dana tersebut secara maksimal demi menghasilkan return semaksimal mungkin.
7. Penguatan struktur perusahaan, dengan melayani pasar luar negeri, perusahaan dapat
menguatkan struktur perusahaannya. Perusahaan dapat pula menjadi entitas yang kuat
dengan memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka di negara lain.
12
3. Terdapat kontrol terhadap teknologi dan modal secara ketak.
4. Sistem managemen dan distribusi dikembangkan melintasi batas-batas negara, terutama
dalam sistem modal ventura, lisensi dan franchise.
5. Membentuk cabang-cabangnya di luar negeri.
6. Memiliki visi dan strategi produksi barang yang bersifat global.
7. Cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu yang bersifat footloose industry (industri yang
tidak terikat lokasi), umumnya manufaktur.
3.4.3 Bentuk – Bentuk MNC
Pengertian MNC memang cukup luas karena tidak menekankan pada satu kegiatan
khusus dari suatu perusahaan. Selama perusahaan mengoperasikan perusahaannya di dua
negara atau lebih, perusahaan tersebut bisa disebut MNC. Karenanya, untuk membedakan
kegiatan-kegiatan MNC atau PMN yang beragam ini, MNC ini dibedakan ke dalam
bentuk-bentuk tertentu.
Prof. John Dunning, membedakan PMN ke dalam empat bentuk, yang meliputi :
Fokus yang dilakukan perusahaan multinasional ini adalah di bidang produksi. Jadi, MNC
ini memiliki dan mengontrol berbagai fasilitas produksi di lebih dari satu negara.
Fokus dari MTE adalah pada bidang perdagangan. Jadi, perusahaan ini bergerak dengan
menjual barang yang diproduksi di dalam negeri secara langsung kepada badan usaha atau
orang di negeri lain.
Perusahaan ini lebih mengarah pada kepemilikan usaha dari satu induk perusahaan, yang
menyebarluaskan cabang-cabang produksi atau perdagangan atau kegiatan perusahaannya
di negara lain.
13
Fokus dari perusahaan ini lebih pada permodalan atau pembiayaan. Pada MOE dan MCE,
kegiatan perusahaannya diawasi oleh lebih dari satu negara.
PMN yang termasuk MOE biasanya merupakan perusahaan dengan kegiatan perdagangan
atau produk yang beragam. Contoh PMN yang termasuk dalam MOE adalah Unilever,
Danone dan Royal Dutch. Perusahaan-perusahaan ini memiliki bidang produksi yang
beragam dan menempatkan jalur produksi serta pemasarannya secara global, di hampir
seluruh negara di dunia.
Model Uppsala adalah salah satu model paling terkenal tentang bagaimana perusahaan
mengatur tentang proses internasionalisasi. Ini menyajikan pendekatan berurutan, yang berarti
bahwa perusahaan internasional secara bertahap. Model ini mengasumsikan bahwa kurangnya
pengetahuan tentang pasar asing yang merugikan internasionalisasi. Oleh karena itu
disarankan bahwa suatu perusahaan pertama-tama harus memantapkan dirinya di pasar
domestiknya, dan kemudian meningkatkan komitmen dan sumber dayanya di negara target
secara bertahap, maju ke tahap berikutnya setelah pemahaman dan pengetahuan yang
memadai tentang kondisi pasar luar negeri telah dicapai.
Empat tahap yang diidentifikasi oleh model ini disebut sebagai rantai pendirian.
Langkah 1 adalah ketika perusahaan tidak memiliki kegiatan ekspor reguler
langkah 2 adalah ketika perusahaan mulai mengekspor ke negara target melalui agen atau
perwakilan independen
langkah 3 melibatkan pendirian anak perusahaan penjualan dan akhirnya
langkah ke 4 mulai memproduksi dan atau memproduksi di negara target. Ini tampaknya
merupakan pendekatan yang logis dan masuk akal untuk internasionalisasi; namun penulis
sudah sadar bahwa itu tidak bekerja untuk setiap perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-
perusahaan dengan pengalaman luas di pasar luar negeri dapat melompati tahap dalam
14
rantai pendirian dan berinvestasi dalam fasilitas produksi di lokasi tertentu tanpa
sepengetahuan sebelumnya.
Kerangka kerja ini juga sangat bergantung pada konsep jarak psikis, yang didefinisikan
sebagai faktor yang mencegah atau mengganggu arus informasi antara perusahaan dan pasar.
(Tayeb 2000 P141) Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih cenderung membangun
hubungan internasional dengan negara-negara yang tampaknya memiliki paling banyak
kesamaan dengan mereka. Faktor-faktor ini dapat mencakup bahasa, budaya, sistem politik,
sistem pendidikan dan pengembangan industri. Perbedaan budaya sangat penting dalam
bisnis; itu dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan.
Sebagai contoh, orang Jepang dapat menyembunyikan informasi, yang muncul di dunia barat
karena mereka cukup tertutup, sebaliknya orang Jepang menganggap orang Barat terlalu
tumpul ketika berbicara dan menjelaskan berbagai hal. Aspek lain seperti angka dan warna
perlu dipertimbangkan, terutama dengan pemasaran. Sebagai contoh di sini di Eropa kami
mengaitkan warna merah dengan cinta dan gairah, namun di India melambangkan kemurnian,
dan di Afrika Selatan itu adalah warna berkabung! Model Uppsala dengan tepat menyoroti
pentingnya semua faktor ini dan menunjukkan bahwa banyak hal yang perlu dipertimbangkan
ketika berencana untuk memulai usaha internasional. Ini membuatnya menjadi panduan yang
baik untuk internasionalisasi.
15
Model ini menyarankan proses langkah demi langkah yang identik untuk
internasionalisasi perusahaan, yang dimaksudkan untuk diulangi untuk setiap negara yang
dicoba untuk dilakukan oleh perusahaan. (Perusahaan biasanya memasuki pasar baru dengan
jarak psikis yang semakin besar) Namun pandangan ini tidak menunjukkan tingkat kesulitan
dari langkah ke langkah, atau dari negara ke negara. Lebih jauh lagi, diasumsikan bahwa
jumlah dan jenis pengetahuan yang diperlukan identik di setiap pasar, padahal sebenarnya
beberapa pengetahuan akan dapat ditransfer dan berlaku untuk lebih dari satu pasar. Di sisi
lain beberapa pasar akan sangat berbeda.
SME misalnya sering memulai proses internasionalisasi ketika mereka relatif kecil dan
secara bertahap meningkatkan kehadiran internasional mereka. Mayoritas UKM kurang
memiliki pengetahuan internasional, karena mereka secara tradisional adalah bisnis domestik
yang menghasilkan pengalaman internasional yang terbatas. Oleh karena itu keputusan untuk
meluncurkan diri secara internasional lebih berisiko daripada perusahaan besar, ini juga
disebabkan oleh investasi yang diperlukan untuk melakukan internasionalisasi, manajemen
yang tidak memadai, dan kurangnya pengakuan merek. Untuk perusahaan-perusahaan ini
tampaknya model Uppsala memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengalaman penting
ini secara bertahap, meningkatkan pengetahuan mereka tentang pasar internasional dan
memungkinkan mereka untuk menganalisis peluang dan masalah yang ada. Dengan
memungkinkan perusahaan untuk membiasakan diri dengan pasar.
Ini juga berlaku bagi perusahaan global yang lahir. Karena ini adalah perusahaan yang
sangat berjiwa wirausaha, mereka sering berkembang pesat secara internasional karena
16
mereka menggunakan banyak mode masuk ke pasar asing dan tampak terampil membangun
hubungan internasional. Selain itu, produk-produk ini seringkali berbasis layanan. Industri
berbasis layanan sering menciptakan citra global dengan pendekatan pasar terstandarisasi, ini
berlaku bagi perusahaan seperti Ebay dan Facebook yang layanannya distandarisasi di seluruh
dunia. Pencapaian latihan bisnis yang memantau, mengarahkan, dan mengendalikan saluran
produk dan layanan perusahaan kepada pelanggan di tingkat global untuk mendapatkan
keuntungan dan memenuhi permintaan internasional adalah moto pemasaran internasional.
Alokasi sumber daya yang logis & memastikan penggunaan terbaik mereka di
tingkat internasional adalah salah satu keunggulan utama pemasaran internasional. Ini
mengundang semua negara untuk mengekspor apa pun yang tersedia sebagai surplus.
Misalnya, bahan baku, minyak mentah, barang konsumen & bahkan mesin & layanan.
Permintaan akan barang baru diciptakan melalui pasar internasional. Ini mengarah
pada pertumbuhan ekonomi industri. Pengembangan industri suatu negara dipandu oleh
pemasaran internasional. Misalnya, peluang kerja baru, pemanfaatan sumber daya alam
yang lengkap, dll.
17
Bisa mendapatkan barang atau jasa profuk yang dijual tersebut ke berbagai kalangan
negara ke negara lain yang awalnya tidak bisa menghasilkan jumlah banyak dan
mendapatkan hasil sangat melimpah, bahkan tidak hanya itu saja, namun bisa menjaring
ataupun memperluas pasar agar memperoleh keuntungan yang lumayan besar.
Dapat memungkinkan manajemen bisnis serta strategi bisnis lebih efektif dan efisien lagi,
pastinya akan lebih memahami secara dalam tentang produksi teknologi modern masa
kini.
Bisa memperlancar dalam pertumbuhan ekonomi negara tersebut lebih berkembang pesat
lagi dan memudahkan dalam proses perdagangan.
Selain itu ternyata mampu menambah devisa negara dalam hal sepetti hasil ekspor negara
tersebut
Untuk manfaat terakhir kali ini yaitu bisa memberikan lapangan pekerjaan yang lebih
banyak lagi sehingga bisa dibutuhkan oleh kalangan orang yang sedang menganggur dan
ingin melamar pekerjaan, bahkan hal ini bisa membuat jalinan hubungan baik terhadap
kedua belah pihak negara yang sedang melakukan transaksi perdangan internasional.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemasaran global diartikan sebagai proses pemusatan sumber daya dan tujuan
organisasi pada peluang pasar. Sedangjan perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai
tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan
antar individual-individual dan perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
4.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Graham l John. 2007. International Marketing edisi 13. Jakarta. Salemba empat
https://keydifferences.com/difference-between-domestic-and-international-marketing.html
Chandra Gregorius Dkk. 2004. Pemasaran Global : Internasionalisasi Dan Internetisasi. Ed.1 :
Andi Offset. Yoyakarta
20