Komunikasi Bisnis
Oleh:
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bali
Badung
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi verbal adalah sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan
dari seseorang kepada orang lain menggunakan media secara tertulis ataupun dengan bahasa.
Dalam komunikasi verbal yang lebih sering digunakan adalah bahasa, karena bahasa dapat
menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Dengan adanya komunikasi verbal
memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku untuk
mencapai tujuan Komunikasi verbal dapat dibedakan menjadi komunikasi tertulis dan komunikasi
lisan.
A. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang menggunakan
tulisan sebagai sarananya. Dalam dunia bisnis, komunikasi tertulis adalah komunikasi yang
dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya
singkat, jelas tetapi perlu ditulis dengan tujuan tertentu.
Komunikasi tertulis penting bagi pihak perusahaan karena dapat menunjukkan prestise
perusahaan. Situasi yang menyebabkan seorang berhadapan dengan komunikasi tertulis adalah
situasi di mana:
a. Informasi sama yang harus diketahui orang banyak.
b. Dibutuhkan laporan, data atau dokumen tertulis untuk arsip.
c. Untuk menyajikan informasi yang bersifat rumit dan kompleks, memerlukan visualisasi
pesan dalam bentuk angka-angka, grafik, gambar, atau data statistik.
d. Bila diperlukan prosedur pekerjaan yang berurutan.
Mengingat pentingnya acara tersebut, harap kendaraan dapat disediakan tepat waktu
pada 07.30 WITA.
Terima kasih.
Ttd
Yulia Heryani
Manajer Pemasaran
PT TINTA OFFSET
Jl. Madusari Nomor 45 Jakarta
Kepada Yth.
Manajer Pemasaran PT Margono
Jl. Karanganyar no 24 Jakarta
Dengan hormat,
Bersama ini saya bermaksud untuk memesan kertas dengan rincian sebagai
berikut :
100 rim HVS 70 gr ukuran 65 x 100 cm @ Rp 150.000,- = Rp 15.000.000,-
100 rim HVS 80 gr ukuran 40 x 100 cm @ Rp 200.000,- = Rp 20.000.000,-
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pesanan saya pada tanggal 20 September 2015,
maka dengan ini saya beritahukan bahwa pada pesanan jenis yang
kedua, yaitu HVS 80 gr ukuran 40 x 100 cm, pada masing-masing
rimnya warna kertasnya tidak sama atau tidak standar.
Putra Perdana
Manajer Produksi
Nomor : 102/TO/PK/VIII/2015
Lampiran : satu set kelengkapan kredit
Hal : Permohonan Kredit
Kepada
Yth. Bank Mandiri
Jl. Jenderal Sudirman no. 50 Jakarta
Adip Irfani
d) Surat Undangan
Perusahaan perlu mengundang pihak luar dalam acara atau kegiatan-kegiatan tertentu
karena perusahaan memerlukan pihak eksternal. Apabila perusahaan bermaksud mengundang atau
membuat surat undangan bagi pihak eksternal, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah untuk
menyatakan ide pokok serta rincian informasi atas suatu kegiatan yang dilakukan. Informasi ini
meliputi di mana kegiatan dilakukan, kapan dilakukan, baik tanggal, bulan maupun jamnya. Untuk
lebih jelasnya, berikut merupakan contoh surat undangan.
BOOK AND COMPUTER FAIR 2015
Pelayanan Komputer Akuntansi – Biro Penerbit Akuntansi
Universitas Indonesia
Kepada
Yth. Direktur TINTA OFSET
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan dekatnya waktu pelaksanaan pameran “BOOK AND COMPUTER
FAIR 2015”, maka diperlukan koordinasi yang baik antara peserta pameran dengan
penyelenggara. Untuk itu panitia menyelenggarakan tecnical meeting untuk membahas hal-
hal yang berhubungan dengan kegiatan pameran. Acara tersebut dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu, 25 Agustus 2015
Jam : 14.00 – 16.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan UI
Kampus Depok Jakarta
Mengingat pentingnya acara, dimohon untuk datang tepat waktu.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Surabaya, 15/6/2015
Kepada
Yth. Ibu Sri Ekanti
Ketua Panitia Lomba Lukis & Mewarnai
Jl. Pelajar No. 10 Surabaya
Dengan hormat,
Lomba yang akan saudara adakan untuk anak-anak Play Group, Taman Kanak-kanak, dan
Sekolah Dasar tersebut nampaknya menarik dan memberikan kegiatan yang positif. Namun
demikian sebagaimana saudara ketahui, perusahaan kami adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha perdagangan farmasi dan obat-obatan. Dengan demikian lomba tersebut
kurang mengena bagi perusahaan kami. Untuk itu kami menyesal tidak dapat membantu
saudara.
Kami doakan lomba yang akan saudara adakan berlangsung dengan sukses.
Hormat kami,
Direktur
3) Pesan Persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang dimaksudkan untuk mengubah pendapat, sikap,
kepercayaan, atau perilaku individu maupun organisasi. Pembuat pesan persuasif mengharapkan
pihak lain, apakah itu konsumen, pemasok, konsumen potensial untuk mengubah baik itu pendapat,
sikap, kepercayaan, atau perilaku sehingga sesuai dengan yang diinginkan. Pesan atau permintaan
persuasif biasanya disusun dengan menggunakan struktur AIDA.
a) Attention (Perhatian), menunjukkan bahwa ide pokok pesan tersebut bermanfaat atau menarik,
atau bahkan kedua-duanya sehingga dapat menarik perhatian.
b) Interest (Minat), menyatakan ide pokok yang relevan dan harus mampu menggambarkan
relevansi yang ada, sehingga membangkitkan minat.
c) Desire (Keinginan), berisikan kalimat-kalimat pendukung sehingga merasa dibutuhkan atau
bersedia mengambil tindakan seperti yang diinginkan.
d) Action (Tindakan) merupakan tahap terakhir yang bertujuan untuk mendesak dan
menjembatani respons pihak lain.
B. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan didefinisikan sebagai suatu proses di mana seorang pembicara
berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.
Komunikasi lisan dapat dalam bentuk percakapan interpersonal secara tatap muka, atau melalui
telepon, radio, televisi dan lain-lain. Penerapan atas komunikasi lisan ini bisa dijalankan oleh siapa
saja. Terdapat empat proses dalam komunikasi lisan dengan penjelasan sebagai berikut.
a. Individu ke Individu
Komunikasi lisan yang dilakukan dari individu ke individu lain sama halnya dengan
komunikasi lisan yang dilakukan seseorang kepada seorang teman, kerabat, atau keluarga.
Komunikasi lisan dari individu ke individu ini bisa terjadi pada komunikasi secara formal maupun
non formal.
b. Individu ke Kelompok
Komunikasi lisan yang dilakukan dari individu ke kelompok ini seperti halnya seseorang
yang menyampaikan kepada banyak orang. Hal ini dapat terjadi ketika adanya seorang ketua yang
sedang memimpin rapat. Di dalam peristiwa tersebut telah terjadi komunikasi lisan dari individu
ke kelompok. Dengan demikian, komunikasi lisan dari individu ke kelompok ini lebih kebanyakan
dilakukan secara formal. Adapun secara non formal, hal ini berlaku ketika adanya seseorang yang
berbicara langsung kepada teman-temannya.
c. Kelompok ke Individu
Komunikasi lisan yang terjadi pada kelompok ke individu ini seperti halnya ketika
melakukan voting atau pilihan secara langsung atau tunjuk tangan. Ketika adanya pemilihan ketua
contohnya. Mereka melakukan pemilihan secara langsung dengan menunjuk tangan mereka
d. Kelompok ke Kelompok
Komunikasi lisan yang terjadi pada kelompok ke kelompok ini biasanya terjadi pada
kegiatan perdebatan atau lomba debat. Dari kelompok satu menyampaikan pendapatnya kepada
kelompok lain merupakan kegiatan komunikasi lisan atau komunikasi secara langsung kepada
kelompok lainnya. Sederhananya, komunikasi lisan ini terjadi secara langsung atau langsung
saling berhadapan dengan lawan bicara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi verbal adalah sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan
dari seseorang kepada orang lain menggunakan media secara tertulis ataupun dengan bahasa.
Dengan adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan
strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan Komunikasi verbal dapat dibedakan menjadi
komunikasi tertulis dan komunikasi lisan.
Komunikasi tertulis adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang menggunakan
tulisan sebagai sarananya. Komunikasi tertulis mempunyai berbagai macam bentuk, seperti memo,
surat pesanan, surat pengaduan (claim letter), surat permintaan kredit, surat undangan, penulisan
pesan goodwill (ucapan selamat, penghargaan, ucapan duka cita), penulisan pesan buruk (bad
news), penulisan pesan persuasif dan lain sebagainya. Penulisan pesan-pesan tertulis dapat
disesuaikan yaitu dengan menggunakan pendekatan langsung (direct approach) atau dengan
menggunakan pendekatan tidak langsung (indirect approach).
Komunikasi lisan didefinisikan sebagai suatu proses di mana seorang pembicara
berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.
Komunikasi lisan dapat dalam bentuk percakapan interpersonal secara tatap muka, atau melalui
telepon, radio, televisi dan lain-lain. Penerapan atas komunikasi lisan ini bisa dijalankan oleh siapa
saja. Terdapat empat proses dalam komunikasi lisan, yaitu komunikasi individu ke individu,
individu ke kelompok, kelompok ke individu, dan kelompok ke kelompok.