Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi Bisnis

Oleh:

Ketut Sudiartha (1715644033)


Ni Wayan Yellow Prinsis Dayani (1715644087)
Ni Komang Tri Pradnya Ningrum (1715644135)
I Gusti Ayu Agung Pradnya Tri Astuti (1715644159)
1C – D4 Akuntansi Manajerial

Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bali
Badung
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu keterampilan yang dipelajari oleh seseorang. Komunikasi


yang baik belum tentu dimiliki oleh seseorang secara natural. Seseorang yang lahir dengan
kemampuan berbicara, belum tentu ia bisa berkomunikasi dengan baik. Setiap manusia harus
memberikan kesempatan bagi dirinya dalam berusaha dan belajar untuk mengetahui, mencapai,
mengembangkan, dan menyaring keterampilan komunikasi agar dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Komunikasi diartikan sebagai tindakan dalam memberikan, menerima, atau menukar
suatu informasi, ide, dan pendapat. Komunikasi yang baik dianggap apabila suatu pesan dapat
dimengerti sepenuhnya oleh kedua pihak. Pihak pertama sebagai pengirim pesan memberikan
suatu pesan dengan niat yang tertentu kepada pihak kedua sebagai penerima pesan. Pihak kedua
harus mengerti pesan yang diterima sehingga ia bisa memberikan umpan balik kepada pihak
pertama. Proses ini diulang secara terus menerus, yang merupakan arti dari komunikasi.
Kekuatan yang timbul akibat komunikasi merupakan peningkatan untuk hubungan
manusia antar sesama. Manusia memerlukan komunikasi agar memperbaiki, menjaga, dan
mengembangkan hubungan antar sesama dengan baik, sehingga komunikasi merupakan suatu hal
yang efektif dan harus dilaksanakan. Komunikasi yang digunakan saat berinteraksi antar sesama,
seperti teman kerja, keluarga, tetangga, bahkan orang asing sekalipun. Setiap manusia harus
melakukan percakapan yang efektif, walaupun sesulit apapun pesan yang disampaikan.
Sebagai manusia sosial, komunikasi merupakan hal yang harus dilaksanakan bagi setiap
individu. Ada dua cara komunikasi yang dapat dilakukan oleh seseorang, yaitu komunikasi verbal
dan komunikasi non verbal. Kedua cara tersebut merupakan cara yang utama dalam komunikasi.
Komunikasi verbal dan non verbal digunakan baik oleh setiap individu sesuai dengan situasi dan
kondisi yang berjalan. Setiap individu harus mengerti pentingnya komunikasi serta cara
berkomunikasi yang baik agar pengetahuan tersebut berguna dan dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

Komunikasi verbal adalah sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan
dari seseorang kepada orang lain menggunakan media secara tertulis ataupun dengan bahasa.
Dalam komunikasi verbal yang lebih sering digunakan adalah bahasa, karena bahasa dapat
menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Dengan adanya komunikasi verbal
memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku untuk
mencapai tujuan Komunikasi verbal dapat dibedakan menjadi komunikasi tertulis dan komunikasi
lisan.

A. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang menggunakan
tulisan sebagai sarananya. Dalam dunia bisnis, komunikasi tertulis adalah komunikasi yang
dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya
singkat, jelas tetapi perlu ditulis dengan tujuan tertentu.
Komunikasi tertulis penting bagi pihak perusahaan karena dapat menunjukkan prestise
perusahaan. Situasi yang menyebabkan seorang berhadapan dengan komunikasi tertulis adalah
situasi di mana:
a. Informasi sama yang harus diketahui orang banyak.
b. Dibutuhkan laporan, data atau dokumen tertulis untuk arsip.
c. Untuk menyajikan informasi yang bersifat rumit dan kompleks, memerlukan visualisasi
pesan dalam bentuk angka-angka, grafik, gambar, atau data statistik.
d. Bila diperlukan prosedur pekerjaan yang berurutan.

1. Fungsi Komunikasi Tertulis


a. Sebagai bukti tertulis yang autentik misalnya surat perjanjian.
b. Sebagai alat pengingat atau berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah
disimpan.
c. Sebagai dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip yang digali kembali untuk
mengetahui perkembangan masa lampau.
d. Sebagai jaminan keamanan, seperti surat keterangan kepemilikan kendaraan bermotor.
e. Sebagai pedoman atau acuan bagi perusahaan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan.
2. Keuntungan dan Kerugian Komunikasi Tertulis
Keuntungan dari komunikasi tertulis adalah:
a. Biaya dan waktu relatif lebih efisien.
b. Dapat menjangkau semua orang.
c. Bisa menyajikan informasi lebih terperinci.
d. Informasi dapat digunakan untuk waktu yang lama sebagai arsip.
e. Dapat terjadinya pengontreolan terhadapn pesan yang disampaikan.

Kerugian dari komunikasi tertulis adalah:


a. Tidak dapat menerima respon secara langsung.
b. Memerlukan waktu lama untuk mendapatkan respon.
c. Lebih bersifat formal.
d. Sulit untuk memperbaiki bila terjadi kesalahan.
e. Menimbulkan salah interpretasi bila penulisan kurang.
f. Rentan mengalami kesalahan pehamanan jika salah menggunakan padanan kata.

3. Prinsip Dasar Komunikasi Tertulis


Dalam prinsip dasar komunikasi tertulis, terdapat tujuh prinsip utama yang disingkat
dengan 7C. Prinsip dasar komunikasi tertulis dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Lengkap (Completeness)
Pesan-pesan yang digunakan dalam suatu perusahaan akan disebut lengkap apabila
mengandung fakta-fakta yang lengkap. Untuk mencapai tujuan yang spesifik, jangka panjang,
mempertahankan goodwill, harus ada pertimbangan mengenai informasi yang dibutuhkan. Pesan
yang lebih akan mudah untuk dimengerti tanpa membutuhkan pesan-pesan tambahan, akan
menciptakan goodwill (pesan-pesan yang tidak lengkap menyebabkan hilangnya langganan karena
akan menurunkan laba).
Di samping itu, hindari biaya-biaya tambahan yang disebabkan karena tuntutan-tuntutan
hukum seperti klaim, yang terjadi karena tidak lengkapnya informasi. Pesan harus memberikan
informasi tambahan yang dibutuhkan dan periksa kembali apakah telah mencakup 5W+ 1H (who,
what, when, where, when, why dan how). Hal ini khususnya diperlukan pada saat menjawab surat
pengumuman atau pemberitahuan misalnya surat pemesanan barang.
b. Ringkas (Conciseness)
Ringkasnya suatu pesan bukan mengorbankan beberapa kata sehingga menjadi tidak
lengkap dan kurang sopan, tetapi hilangkan kata-kata yang kurang penting dan hindarkan
pengulangan kata-kata. Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam
jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap
menonjolkan gagasannya.
c. Pertimbangan (Consideration)
Pertimbangan berarti pesan yang disampaikan menerapkan empati dengan
mempertimbangkan dan mengutamakan perasaan penerima pesan. Penulisan pesan harus
disiapkan dengan baik dan memahami perasaan si penerima pesan agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
d. Konkrit (Concreteness)
Penulisan yang konkrit berarti spesifik, mengandung kepastian yang gamblang (jelas),
hindari kekaburan dan penulisan secara umum. Untuk itu sebaiknya gunakan fakta-fakta dan data
yang spesifik atau jelas dan lebih baik menggunakan kalimat aktif. Jadi penyampaian pesan
hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gamblang, pasti dan jelas.
e. Kejelasan (Clarity)
Pesan yang disampaikan harus benar-benar jelas dan dapat dimengerti oleh pembaca,
sehingga perlu diperhatikan pemilihan kata-kata yang sering digunakan, hindari kata-kata asing
dan susunan kalimat dan paragraf yang beraturan. Artinya, pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami serta memiliki makna yang jelas.
f. Kesopanan (Courtesy)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan
baik dalam komunikasi bisnis. Sopan bukan berarti menggunakan kata-kata maaf, silahkan, terima
kasih, tetapi yang dimaksud adalah jangan menyinggung perasaan pembaca. Jawablah surat
langganan segera, bijaksana dan untuk tidak menyakiti hati langganan, janganlah terlalu berterus
terang kepada masalah yang dihadapi langganan.
g. Ketelitian (Correctness)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan
dengan benar (formal atau resmi). Yang dimaksud benar adalah menggunakan bahasa yang sesuai
dengan level pengetahuan langganan dan gunakan data akurat, grafik, gambar yang menunjang.
4. Bentuk Pesan Tertulis
Pesan-pesan tertulis juga mempunyai berbagai macam bentuk, seperti memo, surat
pesanan, surat pengaduan (claim letter), surat permintaan kredit, surat undangan, penulisan pesan
goodwill (ucapan selamat, penghargaan, ucapan duka cita), penulisan pesan buruk (bad news),
penulisan pesan persuasif dan lain sebagainya. Penulisan pesan-pesan tertulis dapat disesuaikan
yaitu dengan menggunakan pendekatan langsung (direct approach) atau dengan menggunakan
pendekatan tidak langsung (indirect approach). Setelah menentukan pendekatan yang baik untuk
si penerima pesan, maka dapat ditentukan cara penulisan yang baik sebagai berikut.

a. Penulisan Permintaan Langsung (Direct Request)


Pada karyawan yang masih baru seringkali bertanya-tanya bagaimana budaya organisasi dan
bagaimana pesan-pesan mengenai hal-hal penting disusun atau ditulis. Beberapa pesan bisnis dasar,
seperti untuk karyawan, pelanggan, instansi pemerintah, dan pemegang saham disusun secara
langsung. Pesan langsung dapat menghemat waktu, jelas, ringkas, dan biasanya mudah untuk
mendapatkan tindakan yang dikehendaki. Dalam kaitannya dengan direct request, maka
permintaan dapat dibuat untuk pihak internal (dalam organisasi), maupun untuk pihak eksternal
(luar organisasi).
1) Permintaan Untuk Pihak Internal
Meskipun suatu permintaan dapat saja dilakukan secara lisan, namun beberapa pesan
permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis seperti memo. Memo adalah surat
ringkas yang ditulis oleh seseorang dengan singkat, jelas, dan mudah dipahami baik yang bersifat
resmi dan tidak resmi atau pribadi. Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan
karyawan, antara pimpinan dengan karyawan, antara pimpinan dengan supervisor, atau antar
dengan karyawan. Berikut merupakan contoh memo dengan format standar.
MEMO

Kepada Yth : Bagian Umum ( ) Pemberitahuan

Dari : Manajer Pemasaran ( ) Permohonan

Sehubungan dengan dilakukannya pemasaran produk baru ke Singaraja, mohon


disediakan kendaraan (1pick up) pada tanggal 25 September 2015.

Mengingat pentingnya acara tersebut, harap kendaraan dapat disediakan tepat waktu
pada 07.30 WITA.

Terima kasih.

Jam: 13.50 Tanggal 23 September 2015

Ttd

Yulia Heryani

Manajer Pemasaran

2) Permintaan Untuk Pihak Eksternal


Beberapa surat kepada relasi bisnis merupakan permintaan (request) untuk informasi
mengenai suatu produk dan keinginan untuk menjalin kerja sama bisnis. Selain itu permintaan ke
luar perusahaan dapat berisi tanggapan iklan yang dipasang di surat kabar. Pada saat menulis
permintaan yang merupakan tanggapan dari suatu iklan perlu diperhatikan tiga hal pokok:
nyatakan di mana iklan tersebut dilihat, jelaskan apa yang diinginkan, dan cantumkan alamat yang
jelas dan lengkap untuk surat balasan. Untuk pemintaan pada pihak eksternal, terdapat beberapa
jenis surat yang dijelaskan sebagai berikut.
a) Surat Pesanan (Order)
Permintaan langsung dalam bentuk pesanan (order) ini paling sering dibuat oleh
perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun kecil. Permintaan langsung dalam bentuk pesanan
ini merupakan yang paling sederhana. Namun karena sederhana, seringkali orang melupakan
hakikatnya. Waktu dan biaya banyak terbuang hanya karena kurang cermat dalam menyusun pesan
bisnis. Berikut ini diberikan contoh permintaan langsung untuk pesanan.

PT TINTA OFFSET
Jl. Madusari Nomor 45 Jakarta

Kepada Yth.
Manajer Pemasaran PT Margono
Jl. Karanganyar no 24 Jakarta

Dengan hormat,
Bersama ini saya bermaksud untuk memesan kertas dengan rincian sebagai
berikut :
100 rim HVS 70 gr ukuran 65 x 100 cm @ Rp 150.000,- = Rp 15.000.000,-
100 rim HVS 80 gr ukuran 40 x 100 cm @ Rp 200.000,- = Rp 20.000.000,-

Pesanan paling lambat kami terima 24 September 2015, dan pembayaran


dilakukan setelah pesanan diterima.
Terima kasih.

b) Surat Aduan (Claim)


Sebagai konsumen, pernah merasakan ketidakpuasan dengan produsen atau penjual yang
melakukan transaksi. Ketidakpuasan sebagai konsumen ini akan mendorong untuk melakukan
pengaduan, baik secara lisan, lewat telepon atau dengan datang sendiri dan dapat pula secara
tertulis. Aduan secara lisan mempunyai kelebihan cepat mendapat tanggapan, namun kadang-
kadang menimbulkan suasana emosional. Hal ini dapat menimbulkan hubungan yang kurang baik
dengan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui pembuatan surat
klaim yang baik agar terkesan lebih sopan. Berikut merupakan contoh surat aduan.
PT TINTA OFSET
Jl. Madusari Nomor 45 Jakarta
Kepada
Yth. Manajer Pemasaran PT Margono
Jl. Karangsari no. 24
Jakarta

Dengan hormat,
Sehubungan dengan pesanan saya pada tanggal 20 September 2015,
maka dengan ini saya beritahukan bahwa pada pesanan jenis yang
kedua, yaitu HVS 80 gr ukuran 40 x 100 cm, pada masing-masing
rimnya warna kertasnya tidak sama atau tidak standar.

Kertas tersebut tetap kami terima, namun kami menginginkan


mendapat potongan harga sebesar 10% dari besarnya pesanan jenis
kedua. Untuk pesanan yang akan datang, saya berharap PT Margono
dapat memeriksa terlebih dahulu dengan lebih seksama barang yang
akan dikirim.

Jakarta, 14 September 2015


Hormat saya,

Putra Perdana
Manajer Produksi

c) Surat Permintaan Kredit


Dalam dunia bisnis seperti sekarang ini, dalam menjalankan usahanya sebagian besar
perusahaan menggunakan kredit. Oleh karena itu, pembuatan pesan untuk mendapatkan kredit
perlu mendapatkan perhatian yang serius. Apabila suatu perusahaan membutuhkan kredit dari
bank, maka direktur atau manajer dari perusahaan itu harus mengajukan permohonan kredit dalam
bentuk tertulis kepada pihak bank. Berikut merupakan contoh permohonan kredit.
PT TINTA OFSET
Jl. Madusari Nomor 45 Jakarta

Nomor : 102/TO/PK/VIII/2015
Lampiran : satu set kelengkapan kredit
Hal : Permohonan Kredit

Kepada
Yth. Bank Mandiri
Jl. Jenderal Sudirman no. 50 Jakarta

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Adif Irfani
Pekerjaan : Direktur Tinta Ofset
Alamat rumah : Jl. Tendean II/6 Jakarta
Telepon rumah : (021) 5566778
Alamat kantor : Jl. Madusari no. 45 Jakarta
Telepon kantor : (031) 5141312
Dengan ini mengajukan permohonan kredit sebesar Rp 500.000.000, 00 (lima ratus juta
rupiah) dengan jangka waktu 10 tahun (120 bulan)
Kredit tersebut akan kami pergunakan untuk tambahan modal kerja PT Tinta Ofset.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Jakarta, 1 September 2015


Pemohon

Adip Irfani

d) Surat Undangan
Perusahaan perlu mengundang pihak luar dalam acara atau kegiatan-kegiatan tertentu
karena perusahaan memerlukan pihak eksternal. Apabila perusahaan bermaksud mengundang atau
membuat surat undangan bagi pihak eksternal, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah untuk
menyatakan ide pokok serta rincian informasi atas suatu kegiatan yang dilakukan. Informasi ini
meliputi di mana kegiatan dilakukan, kapan dilakukan, baik tanggal, bulan maupun jamnya. Untuk
lebih jelasnya, berikut merupakan contoh surat undangan.
BOOK AND COMPUTER FAIR 2015
Pelayanan Komputer Akuntansi – Biro Penerbit Akuntansi
Universitas Indonesia

Nomor : 0152.9/BCF/BP-PKAB/FIA UI/2015


Lampiran : Satu lembar daftar acara
Hal : Undangan tecnical meeting

Kepada
Yth. Direktur TINTA OFSET
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan dekatnya waktu pelaksanaan pameran “BOOK AND COMPUTER
FAIR 2015”, maka diperlukan koordinasi yang baik antara peserta pameran dengan
penyelenggara. Untuk itu panitia menyelenggarakan tecnical meeting untuk membahas hal-
hal yang berhubungan dengan kegiatan pameran. Acara tersebut dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu, 25 Agustus 2015
Jam : 14.00 – 16.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan UI
Kampus Depok Jakarta
Mengingat pentingnya acara, dimohon untuk datang tepat waktu.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

PANITIA “BOOK AND COMPUTER FAIR 2015”

Eko Wibowo Yulia Achiro


Ketua Sekretaris

b. Penulisan Permintaan Tidak Langsung (Indirect Request)


1) Pesan Goodwill
Meskipun hubungan dalam bisnis sebagian besar diwarnai dengan pertimbangan manfaat
dan biaya, namun ada saatnya perusahaan menjalin hubungan personal dengan relasi bisnisnya.
Perusahaan dapat meningkatkan hubungannya dengan konsumen dan relasi bisnis lain dengan
mengirimkan pesan yang bersifat kekeluargaan. Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan tersebut
mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis, karena orang-orang pada umumnya lebih suka
berhubungan dengan perusahaan yang memperhatikan hubungan kemanusiaan. Beberapa bentuk
pesan goodwill yang sering dibuat oleh perusahaan adalah ucapan selamat (congratulations),
penghargaan (messages of appreciation), dan ucapan duka cita (condolence).
a) Ucapan Selamat (Congratulations)
Ucapan selamat (congratulations) dilakukan untuk memberikan ucapan selamat kepada
perusahaan atau individu yang berhasil meraih suatu penghargaan tertentu. Dalam kehidupan
sehari-hari, ucapan selamat biasanya diberikan karena pernikahan, selamat atas kelahiran,
kelulusan atas menempuh pendidikan tertentu, dan lain-lain. Berikut merupakan contoh dari surat
ucapan selamat.
b) Penghargaan (Messages of Appreciation)
Dalam perusahaan, penting untuk menghargai sumbangan karyawan terhadap perusahaan
atau memberikan kompensasi dalam bentuk gaji. Namun gaji saja tidak cukup, karyawan sebagai
individu perlu diberikan penghargaan atau ucapan terima kasih atas jasa-jasanya terhadap
perusahaan. Selain kepada karyawan, ucapan terima kasih atau penghargaan juga diberikan kepada
relasi-relasi bisnis, karena jasanya terhadap perusahaan. Misalnya, ucapan terima kasih karena
bersedia menggunakan produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang
panjang. Berikut merupakan contoh penghargaan.

c) Ucapan Duka Cita (Condolence)


Dalam perjalanan waktu, perusahaan dan individu di dalamnya kadang mendapat
musibah atau bencana. Dalam situasi seperti ini, ada etika bisnis untuk mengucapkan duka cita.
Ucapan duka cita ini untuk menunjukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu yang
menerimanya. Bencana atau musibah ini dapat berupa perusahaan mengalami bencana, seperti
kebakaran, kemalingan, kerugian-kerugian lain, meninggalnya pimpinan perusahaan, dan lain-lain.
Penyusunan ucapan duka cita dimulai dengan pernyataan atau kalimat yang menunjukkan
rasa simpati, misalnya ikut prihatin atas kebakaran yang melanda perusahaan tertentu. Kemudian
pernyataan yang mengungkapkan bahwa apa yang menimpa tersebut dapat diambil hikmahnya,
dan hal tersebut dapat menimpa siapa saja. Kemudian ditutup dengan harapan yang dipanjatkan
kepada pihak yang sedang menerima musibah.
2) Pesan Buruk (Bad News)
Dalam banyak kasus, ketika seseorang meminta sesuatu mereka berpikir akan adanya
kesempatan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebagai akibatnya, ketika akan
menolak permintaan dari seseorang, perlu lebih memperhatikan bagaimana hubungan antar
individu yang terjadi setelah itu. Untuk menolak suatu permintaan harus dilakukan secara hati-hati,
sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang menerimanya.
Dalam menyusun pesan negatif, tekankan pada pesan negatif yang akan disampaikan,
kemudian berikan alasan yang mendasari pesan tersebut. Penyusunan pesan negatif dimulai dari
pesan yang sifatnya umum, selanjutnya jelaskan masalah yang dihadapi, nyatakan pesan
negatifnya, ambil tindakan yang diperlukan, dan ditutup dengan pesan positif. Berikut merupakan
contoh dari surat atau pesan buruk.
PT CITRA NIAGA

Jl. Dr. Sutomo No. 22 Surabaya

Surabaya, 15/6/2015
Kepada
Yth. Ibu Sri Ekanti
Ketua Panitia Lomba Lukis & Mewarnai
Jl. Pelajar No. 10 Surabaya

Dengan hormat,

Lomba yang akan saudara adakan untuk anak-anak Play Group, Taman Kanak-kanak, dan
Sekolah Dasar tersebut nampaknya menarik dan memberikan kegiatan yang positif. Namun
demikian sebagaimana saudara ketahui, perusahaan kami adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha perdagangan farmasi dan obat-obatan. Dengan demikian lomba tersebut
kurang mengena bagi perusahaan kami. Untuk itu kami menyesal tidak dapat membantu
saudara.

Kami doakan lomba yang akan saudara adakan berlangsung dengan sukses.

Hormat kami,

Bintang Dini Hari

Direktur

3) Pesan Persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang dimaksudkan untuk mengubah pendapat, sikap,
kepercayaan, atau perilaku individu maupun organisasi. Pembuat pesan persuasif mengharapkan
pihak lain, apakah itu konsumen, pemasok, konsumen potensial untuk mengubah baik itu pendapat,
sikap, kepercayaan, atau perilaku sehingga sesuai dengan yang diinginkan. Pesan atau permintaan
persuasif biasanya disusun dengan menggunakan struktur AIDA.
a) Attention (Perhatian), menunjukkan bahwa ide pokok pesan tersebut bermanfaat atau menarik,
atau bahkan kedua-duanya sehingga dapat menarik perhatian.
b) Interest (Minat), menyatakan ide pokok yang relevan dan harus mampu menggambarkan
relevansi yang ada, sehingga membangkitkan minat.
c) Desire (Keinginan), berisikan kalimat-kalimat pendukung sehingga merasa dibutuhkan atau
bersedia mengambil tindakan seperti yang diinginkan.
d) Action (Tindakan) merupakan tahap terakhir yang bertujuan untuk mendesak dan
menjembatani respons pihak lain.

B. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan didefinisikan sebagai suatu proses di mana seorang pembicara
berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.
Komunikasi lisan dapat dalam bentuk percakapan interpersonal secara tatap muka, atau melalui
telepon, radio, televisi dan lain-lain. Penerapan atas komunikasi lisan ini bisa dijalankan oleh siapa
saja. Terdapat empat proses dalam komunikasi lisan dengan penjelasan sebagai berikut.
a. Individu ke Individu
Komunikasi lisan yang dilakukan dari individu ke individu lain sama halnya dengan
komunikasi lisan yang dilakukan seseorang kepada seorang teman, kerabat, atau keluarga.
Komunikasi lisan dari individu ke individu ini bisa terjadi pada komunikasi secara formal maupun
non formal.
b. Individu ke Kelompok
Komunikasi lisan yang dilakukan dari individu ke kelompok ini seperti halnya seseorang
yang menyampaikan kepada banyak orang. Hal ini dapat terjadi ketika adanya seorang ketua yang
sedang memimpin rapat. Di dalam peristiwa tersebut telah terjadi komunikasi lisan dari individu
ke kelompok. Dengan demikian, komunikasi lisan dari individu ke kelompok ini lebih kebanyakan
dilakukan secara formal. Adapun secara non formal, hal ini berlaku ketika adanya seseorang yang
berbicara langsung kepada teman-temannya.
c. Kelompok ke Individu
Komunikasi lisan yang terjadi pada kelompok ke individu ini seperti halnya ketika
melakukan voting atau pilihan secara langsung atau tunjuk tangan. Ketika adanya pemilihan ketua
contohnya. Mereka melakukan pemilihan secara langsung dengan menunjuk tangan mereka
d. Kelompok ke Kelompok
Komunikasi lisan yang terjadi pada kelompok ke kelompok ini biasanya terjadi pada
kegiatan perdebatan atau lomba debat. Dari kelompok satu menyampaikan pendapatnya kepada
kelompok lain merupakan kegiatan komunikasi lisan atau komunikasi secara langsung kepada
kelompok lainnya. Sederhananya, komunikasi lisan ini terjadi secara langsung atau langsung
saling berhadapan dengan lawan bicara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi verbal adalah sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan
dari seseorang kepada orang lain menggunakan media secara tertulis ataupun dengan bahasa.
Dengan adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan
strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan Komunikasi verbal dapat dibedakan menjadi
komunikasi tertulis dan komunikasi lisan.
Komunikasi tertulis adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang menggunakan
tulisan sebagai sarananya. Komunikasi tertulis mempunyai berbagai macam bentuk, seperti memo,
surat pesanan, surat pengaduan (claim letter), surat permintaan kredit, surat undangan, penulisan
pesan goodwill (ucapan selamat, penghargaan, ucapan duka cita), penulisan pesan buruk (bad
news), penulisan pesan persuasif dan lain sebagainya. Penulisan pesan-pesan tertulis dapat
disesuaikan yaitu dengan menggunakan pendekatan langsung (direct approach) atau dengan
menggunakan pendekatan tidak langsung (indirect approach).
Komunikasi lisan didefinisikan sebagai suatu proses di mana seorang pembicara
berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.
Komunikasi lisan dapat dalam bentuk percakapan interpersonal secara tatap muka, atau melalui
telepon, radio, televisi dan lain-lain. Penerapan atas komunikasi lisan ini bisa dijalankan oleh siapa
saja. Terdapat empat proses dalam komunikasi lisan, yaitu komunikasi individu ke individu,
individu ke kelompok, kelompok ke individu, dan kelompok ke kelompok.

Anda mungkin juga menyukai