MANAJEMEN PEMASARAN
Bab 6
Perilaku Konsumen dan Perilaku Organisasi
Oleh :
CITRA MAULANI BATU BARA 185020201111067
ANAK AGUNG GAIZKA A. 185020200111022
AMIR MUJAHID IBRAHIM 175020200111059
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”PERILAKU
KARYAWAN DAN PERILAKU ORGANISASI”. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga
wawasan menyangkut tentang sistem informasi pemasaran dalam mata kuliah
manajemen pemasaran. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami
oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para
pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen
agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada
konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai
tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum
menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada
konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.
Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para
pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa
sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar
mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum
tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
2. Bagaimana cara konsumen mengambil keputusan membeli?
3. Bagaimana tahap-tahap dalam proses pembelian?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen
2. Mengetahui cara konsumen dalam pengambilan keputusan membeli
3. Mengetahui tahapan dalam proses pembelian
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) Teori Maslow, mengatakan bahwa kebutuhan manusia diatur
dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak
3
Pembelajaran
Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku konsumen yang
timbul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa
pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda,
respons dan penguatan.
Memori
Memori merupakan penyimpanan informasi dan pengalaman saat
menjalani hidup. Memori terbagi dua:
1) Memor jangka pendek (Short Term Memory/STM),
penyimpanan informasi temporer dan terbatas.
2) Memori jangka panjang (Long Term Memory/LTM),
penyimpanan yang lebih permanen daripada dasarnya tak terbatas.
4
Atribut minat pembeli bervariasi sesuai produk, misalnya:
Hotel: Lokasi, kebersihan, atmosfer, harga
Mobil: Merek, daya tahan mesin, harga, kenyamanan bahan bakar,
dll.
D. Keputusan Pembelian
Hasil evaluasi alternative akan membentuk preferensi konsumen
terhadap produk-produk. Pada tahap ini, pembelian konsumen akan
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang
tidak terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian konsumen.
Misalnya karena pemutusan hubungan kerja, seseorang yang tadinya ingin
membeli mobil tidak jadi membeli mobil dan lebih memilih untuk
membuka usaha sendiri.
E. Perilaku Pasca Pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir sampai pada keputusan pembelian,
tetapi berlanjut pada tahap ini di mana pemasar harus memantau kepuasan
konsumen dan tindakan pembeli pasca pembelian. Konsumen yang puas
tentunya akan kembali membeli dan menggunakan produk yang sama.
Sebaliknya, jika mereka memperoleh ketidakpuasan, pembeli tidak akan
membeli produk yang bersangkutan lagi.
5
5. Pembelian oleh Organisasi
Pembelian Organisasi sebagai proses pengambilan keputusan dimana
organisasi formal akan memutuskan apakaha akan membeli produk dan jasa,
mengidentifikasi, mengevaluasi serta memilih merek dan pemasok altermatif.
Situasi Pembelian
Terdapat dua situasi pembelian, yaitu:
1. Pembelian Kembali Langsung, departemen pembelian memesan
kembali persediaan seperti persediaan kantor dan bahan kimia secara
rutin dan memilih pemasok dari daftar yang telah disetujui
2. Pembelian Kembali Modifikasi, pembeli ini memodifikasi kembali
spesifikasi produk, harga, kebutuhan pengiriman atau syarat lainnya.
6
4. Pengumpulan Proposal
Selanjutnya pembeli mengundang pemasok yang lolos untuk
menyerahkan proposal. Setelah mengevaluasi proposal, pembeli akan
mengundang beberapa pemasok untuk melakukan presentasi resmi.
5. Pemilihan Pemasok (Vendor)
Sebelum memilih pemasok, pusat pembelian akan menyebutkan
atribut pemasok yang diinginkan dan menujukkan mana yang menjadi
prioritas. Pilihan dan seberapa penting dari setiap atribut bervariasi
tergantung jenis situasi pembelian.
6. Spesifikasi Pesanan-Rutin
Setelah memilih pemasok, pembeli menegosiasikan pesanan akhir,
membuat daftar spesifikasi teknis, jumlah yang diperlukan, waktu
pengiriman yang diharapkan, kebijakan pengembalian, jaminan dan
seterusnya.
Perusahaan yang takut mengalami kelangkaan bahan kunci bersedia
membeli dan mempertahankan persediaan yang besar. Mereka akan
menandatangani kontrak jangka panjang dengan pemasok untuk
memastikan aliran bahan yang stabil.
7. Tinjauan Kinerja
Pembeli akan meninjau kinerja pemasok terpilih secara berkala
dengan menggunakan metode:
Pembeli dapat menghubungi pembeli terakhir di pemasok tersebut
dan meminta penilaian mereka
Pembeli dapat menentukan peringkat pemasok berdasarkan
beberapa kriteria dengan menggunakan metode nilai tertimbang
Pembeli dapat menggabungkan biaya kinerja yang buruk untuk
menghasilkan biaya pembelian yang disesuaikan, termasuk harga.
Tinjauan kinerja dapat menentukan apakah pembeli akan
melanjutkan, memodifikasi atau mengakhiri hubungan pemasok.
7
e) Sistem kerjasama, memiliki cara-cara operasional yang seragam,
tetapi tidak satupun dari mereka yang menunjukkan komitmen
struktural melalui sarana atau adaptasi hukum.
f) Kolaboratif, sebagian besar kepercayaan dan komitmen
menimbulkan kemitraan sejati.
g) Adaptif di kedua pihak, pembeli dan penjual banyak melakukan
adaptasi tanpa harus mencapai kepercayaan atau kerja sama yang
kuat.
h) Pelanggan adalah raja, penjual menyesuaikan diri dengan
kebutuhan pelanggan tanpa mengharapkan banyak adaptasi atau
perubahan sebagai bayarannya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perilaku konsumen itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor
budaya, faktor sosial dan faktor pribadi. Sehingga banyak hal-hal baik
internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi perilaku konsumen.
Cara konsumen mengambil keputusan diawali dengan pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian
sampai perilaku konsumen pasca pembelian. Tugas pemasar tidak berakhir
sampai pada keputusan pembelian, tetapi berlanjut pada tahap ini di mana
pemasar harus memantau kepuasan konsumen dan tindakan pembeli pasca
pembelian
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan pembelian yang mana
pembeli adalah sebuah perusahaan juga tidak jauh beda dengan cara
pengambilan keputusan konsumen pribadi. Dimana sama-sama diawali
dengan pengenalan masalah dan seterusnya, hanya saja tahap ini mungkin
lebih sedikit resmi karena pemasok harus memberikan proposal kepada
pembeli yangmana terdapat rincian yang jelas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, (2012): Marketing Management, 14th
Edition New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.
10