Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENDIDIKAN PANCASILA”
NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH
BERKESINAMBUNGAN ANTARA HAK DAN
KEWAJIBAN ASASI MANUSIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

ELI AMELIA
GEUGEU SRI RAHAYU

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat rahmat dan
hidayah-Nya jualah saya dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila menjadi Dasar
dan Arah Berkesinambungan antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia”.

Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis pada
khususnya.

Sukabumi, September 2018

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak Asasi Manusia.............................................................3
B. Pengertian Pancasila.............................................................................3
C. Maksud dari Hak Asasi Manusia dalam Pancasila...............................4
D. Nilai-nilai pancasila yang menjadi dasar dan dan kewajiban asasi manusia?
..............................................................................................................5
E. Kewajiban Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila.........................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia
serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.
Mengingat tingkah laku para tokoh di berbagai bidang dewasa ini, yang
berkaitan dengan situasi negeri kita di bidang politik, sosial, ekonomi dan
moral, maka sudah sepantasnya kalau kita saling mengingatkan bahwa tidak
mungkin ada solusi (pemecahan) terhadap berbagai persoalan gawat yang
sedang kita hadapi bersama, kalau fikiran dan tindakan kita bertentangan
dengan prinsip-prinsip Pancasila yang sangat menjunjung tinggi Hak asasi
manusia. Terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar ( hak
asasi )yang harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena
itu, banyak ulasan atau penelaahan, yang bisa sama-sama kita lakukan
mengenai persoalan ini.

1.2 Batasan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan HAM?
2. Apa pengertian Pancasila?
3. Apa yang dimaksud HAM dalam Pancasila?
4. Apa yang terkadung dari nilai-nilai pancasila yang menjadi dasar dan dan
kewajiban asasi manusia?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam menyusun makalah ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1. Agar mahasiswa mengerti tentang HAM
2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang Pancasila
3. Agar mahasiswa tidak salah persepsi mengenai makna HAM dalam
Pancasila
4. Agar mahasiswa mengerti, memahami dan dapat menerapkan nilai-nilai
pancasila yang menjadi dasar dan dan kewajiban asasi manusia?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia


HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status,
golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 angka 1 ditegaskan bahwa
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah Nya, yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
Negara, hukum dan pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

2.2 Pengertian Pancasila


Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia
serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Sifat dari pancasila adalah imperative atau memaksa, siapa saja yang berada
diwilayah NKRI, wajib mentaati pancasila serta mengamalkan dengan tanpa
persyaratan. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara
Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat
dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan
pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.

3
2.3 Maksud Dari Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila
Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan
UUD 1945 dan terperinci di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan
hukum dasar konstitusional dan fundamental tentang dasar filsafat negara
Republik Indonesia serat pedoman hidup bangsa Indonesia, terdapat pula
ajaran pokok warga negara Indonesia. Yang pertama ialah perumusan ayat ke
1 pembukaan UUD tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala
bangsa didunia. Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan
Sebagai berikut :
1. Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk
memeluk agama , melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan
agama.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki
kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan
perlindungan undang-undang.
3. Sila persatuan indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu
diantara warga Negara dengan semangat rela berkorban dan
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi
atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM dimana hendaknya
sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat
persaudaraan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis.
Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat
yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.

4
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.

2.4 Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar Dan Arah Keseimbangan Antara


Hak Dan Kewajiban Azasi Manusia
Pandangan mengenai relasi antara manusia dengan masyarakat
merupakan falsafah kehidupan masyarakat yang memberi corak dan warna
bagi kehidupan masyarakat. Untuk merumuskan relasi manusia dalam
masyarakat, ada dua pandangan yang berbeda, yakni pandangan pertama,
melihat manusia sebagai pribadi atau individu. Penekanannya pada 
kehidupan personal manusia. Dalam kehidupan seperti ini sering terjadi
persaingan yang tidak sehat. Ada banyak pelanggaran dan penindasan
terhadap kaum lemah. Di sini berlaku istilah “yang kaya tetap kaya yang
miskin tetap miskin.”. Cara hidup seperti ini menimbulkan kepincangan
dalam hidup bermasyarakat dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan
yang tertuang dalam sila kedua, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab
serta sila kelima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pandangan kedua, yakni pandangan yang melihat hubungan manusia
dengan masyarakat sebagai sosial. Penekanannya terletak pada aspek
masyarakat. Masyarakat dianggap segala-galanya, masyarakat dijadikan
sebagai tolak ukur untuk semua segi kehidupan. Di sini dimensi demokrasi
sangat menonjol. Bila ini yang berlaku, maka manusia kehilangan
kepribadiannya. Individu dianggap seolah-olah sebuah mesin raksasa
masyarakat yang menggerakkan kehidupan bersama. Paham ini akan
menimbulkan tekanan batin karena hak-hak pribadi diabaikan, dengan
demikian kebahagiaan sebagaimana yang dicita-citakan bersama tidak akan
tercapai.
Kedua paham di atas, dari sudut pandang Pancasila dan hubungan
manusia dengan masyarakat tidak memilih salah satu dari keduanya. Juga
tidak memadukan keduanya menjadi satu. Karena karakter individualisme

5
dan liberalisme serta komunisme tidak sesuai dengan prinsip Pancasila.
Pancasila melihat bahwa kebahagiaan manusia hanya bisa tercapai jika
dikembangkan melalui hubungan yang serasi antara manusia dengan
masyarakat, manusia dengan Allah Yang Maha Kuasa dan manusia dengan
alam semesta.
Untuk menciptakan keseimbangan antara hubungan hak dan kewajiban
menurut nilai-nilai dari Pancasila, ada tiga hal yang perlu diketahui antara
lain :
1. Hubungan Vertikal

Hubungan vertikal adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang


Maha Kuasa, seperti yang terealisasi dari nilai-nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa. Sila pertama dalam nilai Pancasila menjadi yang terutama dan
pertama. Relasi manusia dengan Tuhan, merupakan hal fundamental
yang harus dihidupi. Manusia wajib taat pada perintah Tuhan dan
menghentikan segala larangan-Nya. Manusia yang tunduk pada hukum
Tuhan akan mendapat ganjarannya, manusia akan memperoleh imbalan
yang menjadi haknya di kemudian hari, tetapi tidak diterima di dunia ini.
Imbalan itu akan diterima pada akhir hayat nantinya. Hubungan yang
baik antara Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai ciptaanNya,
hanya bisa tercipta bila manusia tunduk pada hukum Ilahi.

Menurut sila Ketuhanan Yang Maha Esa, manusia Indonesia


disadarkan dan diingatkan akan adanya Allah dengan sifat yang dimiliki-
Nya. Pengenalan dan pengamalan akan Allah, diharapkan manusia
memiliki sikap dan tindakan yang tepat dalam hubungannya dengan
Allah. Sikap yang tepat dianjurkan dalam butir-butir P4 (pedoman,
penghayatan, dan pengamalan Pancasila), sebagai pedoman untuk
menghayati dan mengamalkan Pancasila.

2. Hubungan Horizontal

6
Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya,
baik sebagai warga masyarakat, warga bangsa dan warga negara. Sebagai
warga negara memiliki kewajiban kepada negara, misalnya membayar
pajak. Sedangkan hak warga negara yang harus diterima dari negara,
misalnya infrastruktur (jalan raya, PAM, Listrik, dan lain- lain).

Sila kedua sangat menekankan sifat Kemanusiaan Yang Adil dan


Beradab. Manusia diharapkan menyadari keluhuran martabatnya sebagai
manusia. Manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan melaksanakan
apa yang dikehendakinya. Sikap saling mengakui, menghargai,
menghormati, dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan adalah sikap
dasar dari pengamalan Pancasila khususnya sila kedua.

3. Hubungan Alamiah

Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar,


yang meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala isinya.
Seluruh alam semesta dengan segala isinya diperuntukkan bagi
kelangsungan hidup manusia. Manusia juga memiliki kewajiban untuk
melestarikan alam dan kekayaan yang ada di dalamnya. Alam juga
mengalami penyusutan, sedangkan manusia semakin berkembang,
dengan demikian kebutuhannya juga bertambah. Memelihara kelestarian
alam juga merupakan kewajiban manusia, sebab alam sudah
menyumbangkan banyak hal untuk kelangsungan hidup manusia.

Hubungan manusia dengan alam harus seimbang antara kewajiban


dan hak, sama seperti hubungan manusia dengan masyarakat dan 
manusia dengan Tuhan. Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau
ideologi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia
dengan masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan alam
lingkungannya.

7
Alasan mendasar Pancasila sebagai pandangan hidup atau ideologi
bangsa adalah sebagai berikut:
1. Mengakui adanya kekuatan ghaib yang ada di luar diri manusia sebagai
pencipta serta pengatur dan penguasa alam semesta.

2. Mengatur keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian dan


pengendalian diri. Artinya relasi yang baik dan seimbang antara
ketiganya (manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, dan
manusia dengan alam semesta) akan menciptakan hidup bahagia dan
semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat


penting. Persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral.
Sebuah negara yang tidak bisa bersatu akan sulit menciptakan hidup
harmonis. Negara harus bisa memegang kendali dalam menjalankan roda
kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Rasa kekeluargaan, gotong-royong, kebersamaan serta musyawarah


untuk mufakat dijadikan sebagai sendi dalam kehidupan bersama.

5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.

Isi pemikiran Filsafat Pancasila sebagai suatu pemikiran filsafat tentang


negara bahwa Pancasila memberikan jawaban yang mendasar dan
menyeluruh atas masalah-masalah asasi filsafat tentang negara yang berpusat
pada lima masalah sosial.

2.5 Kewajiban Hak Asasi Manusia dalam Nilai-Nilai Pancasila


Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Di dalamnya terkandung hak
dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Kewajiban asasi manusia
sesuai dengan Pancasila adalah sebagai berikut.

8
1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai warga negara kita
wajib untuk memeluk salah satu agama, wajib untuk melaksanakan
ibadah serta wajib untuk menghargai perbedaan agama
2. Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan
setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum. Sebagai
warga Indonesia kita wajib untuk menghormati sesama, berlaku adil
terhadap sesama, dan menghargai orang lain.
3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Sebagai warga negara, kita wajib
untuk ikut menggunakan produk-produk Indonesia, bergaul satu sama
lain dalam semangat persaudaraan, dan saling membantu satu sama lain 
4. Sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Kita wajib
untuk menghormati hasil keputusan dalam musyawarah, menjalankannya
dan ikut bertanggung jawab pada hasil putusan.
5. Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia. Kita
wajib memberikan orang lain apa yang menjadi haknya, tidak
mementingkan diri sendiri dan mementingkan kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi, serta wajib untuk menghormati hak milik orang
lain. 

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia sebagai Negara hukum sangat menjunjung Hak asasi manusia,
dan pancasila sebagai dasar negara dan landasan yang fundamental
mengandung nilai-nilai bahwa negara negara harus menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai mahluk yang beradab dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dapat dilihat dengan sadar bahwa Pancasila adalah pandangan hidup
Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia serta bisa dirasakan bahwa
Pancasila adalah sumber kejiwaaan masyarakat dan Negara Republik
Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.
Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.Dengan demikian Pancasila
sebagai pandangan hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia akan
mempunyai arti nyata bagi rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan
kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Untuk itu perlu usaha yang
sungguh-sungguh dan terus-menerus demi terlaksananya penghayatan dan
pengamalan Pancasila.
Demikianlah manusia dan Bangsa Indonesia menjamin kelestarian dan
kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan
berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, serta penuh gelora membangun
masyarakat yang maju, sejahtera, adil dan makmur. Pancasila sebagai dasar
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia mengandung isi yang bermoral
dan mengangkat martabat rakyat Indonesia dengan tidak melihat ras,suku,
dan agama. Dengan memandang secara rata dan mengedepankan hak asasi

10
manusia dalam ketuhanan Yang Maha Esa,kemanusiaan yang adil dan
beradab, kesatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

3.2 Saran-saran
Dengan demikian, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggara negara, bahkan moral negara, moral penyelenggara negara,
politik negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-
undangan negara, kebebasan dan HAK ASASI warga negara, harus dijiwai
dengan nilai-nilai PANCASILA.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ganeca Exact. 2007. Pendkewarganegaraansmp/mts.

HAM dalam pancasila. 2009 ( http://www.scribd.com )

Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi Manusia 

A.T. Soegito, 2012. Pendidikan Pancasila, Semarang:UNNES PRESS

12

Anda mungkin juga menyukai