SILA KETIGA
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Kewarganegaraan”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
1. Latifah Zulaikha
2. Inaya Restu Imaniyah
3. Indah Fitrianti
4. Kiki Janira
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dikatakan pancasila & ketahana jati diri bangsa
4
BAB II
PENDAHULUAN
Setiap manusia memiliki hak dan martabat yang melekat sejak lahir. Hak
tersebut tidak bisa diambil oleh orang lain dan orang lain wajib menghargai hak
tersebut. Hak-hak tersebut dinamakan sebagai hak asasi manusia ( HAM).
Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa (YME) dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Salah satu sifat hak
asasi manusia adalah universal. Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (2020) karya Muhammad Ridha Iswardhana, universal berarti
berlaku bagi setiap orang tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, dan
kelompok apapun.
5
2. Sila kedua, memposisikan setiap warga negara pada kedudukan yang sama
dalam hukum.
4. Sila keempat, mengajarkan untuk menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan ataupun paksaan.
Sila kelima, mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh
negara.
6
c. Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri.
1. Pembubaran HTI
b. Kedua, semua bentuk hidup bersama ini terarah kepada pencapaian kebaikan.
c. Ketiga, semua bentuk hidup bersama (termasuk polis) ini terarah kepada
kebaikan karenapada dasarnya setiap pribadi itu juga terarah kepada kebaikan.
Jika setiap pribadi tertujukepada pencapaian kebaikan, maka kumpulan tiap
pribadi (dalam hal ini polis) pasti jugaterarah kepada kebaikan.
7
d. Keempat, ternyata menurut Aristoteles, polis adalah puncak dari
persekutuan hidup bersama, maka tujuan polis adalah mengejar kebaikan yang
tertinggi (most sovereign of all goods).
8
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui
dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki
bangsaindonesia.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembubaran HTI
2. GAM (Gerakan Aceh Merdeka)
3. Kerasisan terhadap Warga Papua.
4. OPM (Organisasi Papua Merdeka)
10
DAFTAR PUSTAKA
https://guruppkn.com/contoh-kasus-pelanggaran-pancasila
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1913290005/10pancasila%20tugas
%20makalah%20dila%20rachmawati%201913290005.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/01/144823569/hubungan-ham-
dengan-pancasila
https://brainly.co.id/tugas/13038946
11