Anda di halaman 1dari 12

HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

pada mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu Mata Kuliah Moch. Junaidi Abdillah, M.H.

Disusun Oleh : Kelompok 12

1. Siti Latifatul Fuadah (2350510035)


2. Khusnul Ma’arif (2350510036)
3. Najwa Choirun Nisa’ (2350510037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari tugas kelompok dalam
mata kuliah Pancasila dengan tujuan untuk memahami, menggali dan menyampaikan informasi
mengenai Hak Asasi Manusia dalam pancasila.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah pancasila
Bapak Moch. Junaidi Abdillah, M.H. yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan kepada
kami untuk mengeksplorasi topik ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah bekerja sama dalam kelompok ini, serta pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi dari seluruh anggota kelompok
kami, dan kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman lebih
tentang Hak Asasi Manusia dalam pancasila kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah
ini mungkin masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran,
dan masukan yang dapat membantu kami untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang Hak Asasi Manusia dalam pancasila. Terima Kasih.

Kudus, 5 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. ii
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 2
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 2
BAB 2 ......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA ....................................................................................... 3
B. BENTUK-BENTUK ASPEK HAK ASASI MANUSIA ................................................................. 3
C. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAK ASASI MANUSIA ...................................................... 4
A. Perkembangan pemikiran hak asasi manusia dibagi dalam 4 generasi, yaitu : ............................... 4
B. Perkembangan pemikiran HAM dunia : ......................................................................................... 5
C. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia :............................................................................... 5
D. CIRI DAN SIFAT HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA ............................................ 6
A. Ciri-ciri Hak Asasi Manusia ........................................................................................................... 6
B. Sifat-sifat Hak Asasi Manusia ........................................................................................................ 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia yang terlahir ke dunia memiliki seperangkat hak yang mutlak dimiliki oleh
semua manusia, yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua manusia, yang
merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana dalam UU No. 39 tahun 1999 pasal
1 ayat 1 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yang menyatakan bahwa Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada setiap manusia yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(HAM), yang menyatakan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi. Anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindan harkat dan
martabat manusia.1

Indonesia, sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan, sangat mengutamakan


penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Prinsip ini dipegang teguh oleh pendiri republik kita, yang
menyadari pentingnya HAM dalam menjalankan kegiatan negara. Bukti nyata dari hal ini adalah
penempatan prinsip-prinsip dan hak-hak yang paling mendasar dalam Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, yang sebenarnya telah ada sebelum Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia. Selain itu, gagasan negara hukum yang demokratis, di mana HAM diakui,
dihormati, dan dilindungi, telah diajukan oleh para perintis kemerdekaan Republik Indonesia.
Gagasan dan konsep negara hukum dan demokrasi, yang menjadi tempat majunya HAM dan
perlindungannya, terus hidup dan berkobar dalam pikiran dan hati para pendiri bangsa. Hal ini
terlihat jelas dalam penyusunan konstitusi-konstitusi yang berlaku di Indonesia.2

1
Dicky Febrian Ceswara and Puji Wiyatno, “Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia Dalam Sila Pancasila,”
Lex Scientia Law Review 2, no. 2 (2018): 227–40, https://doi.org/10.15294/lesrev.v2i2.27581.
2
firdi, “Hakikat Dan Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM),” no. 1 (2020): 1–59.

1
Pemahaman mengenai hak asasi manusia bagi bangsa Indonesia memiliki tingkat penting
yang sangat tinggi dalam ditanamkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Indonesia. Hak asasi
manusia dianggap sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada setiap individu
manusia, memiliki sifat universal, kodrati, dan abadi, serta berkaitan dengan harkat dan martabat
manusia. Setiap manusia diakui dan dihormati dengan hak asasi manusia tanpa memandang
perbedaan warna kulit, jenis kelamin, kebangsaan, agama, usia, pandangan politik, status sosial,
dan bahasa daerah. Bangsa Indonesia menyadari bahwa hak asasi manusia memiliki sifat yang
historis dan dinamis, di mana pelaksanaannya berkembang seiring dengan kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat.3

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami adalah :

1) Apa definisi dari Hak Asasi Manusia dalam pancasila ?


2) Apa saja bentuk-bentuk Hak Asasi Manusia dalam pancasila ?
3) Bagaimana perkembangan pemikiran Hak Asasi Manusia dalam pancasila?
4) Bagaimanakah ciri dan sifat Hak Asasi Manusia?

C. TUJUAN
1) Mengetahui definisi Hak Asasi Manusia dalam pancasila
2) Mengetahui bentu-bentuk Hak Asasi Manusia dalam pancasila
3) Mengetahui sejarah berkembangnya pemikiran Hak Asasi Manusia dalam pancasila.
4) Mengetahui ciri dan sifat Hak Asasi Manusia dalam pancasila

3
Ridwan Arifin and Lilis Eka Lestari, “Penegakan Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Di Indonesia Dalam
Konteks Implementasi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab,” Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) 5, no. 2 (2019):
12, https://doi.org/10.23887/jkh.v5i2.16497.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA


Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir. Hak asasi
manusia dapat dirumuskan sebagai hak-hak yang melekat pada kodrat manusia, jika tanpa hak-
hak tersebut mustahil kita bisa hidup sebagai manusia. Hak ini tidak diberikan oleh negara,
tetapi hak ini dimiliki oleh manusia karena semata-mata manusia berhak mendapatkan hak nya.
Oleh karena itu, hak asasi manusia tidak bergantung pada persepsi orang lain, komunitas lain,
atau negara lain. Hak asasi manusia diberikan kepada manusia oleh sang pencipta Tuhan Yang
Maha Esa, dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Sebagai manusia mereka adalah
makhluk tuhan yang bermartabat tinggi, hak asasi manusia ada dan menjadi perhatian setiap
manusia.4

Pengertian hak asasi manusia menurut pasal 1 ayat (1) undang-undang hak asasi manusia
nomor 39 tahun 1999 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebgai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan dan perlindungan harkat
dan martabat manusia.5

B. BENTUK-BENTUK ASPEK HAK ASASI MANUSIA


1. Hak Individu adalah hak-hak yang dimiliki oleh setiap individu secara pribadi.
2. Hak Kolektif adalah hak-hak yang hanya dapat dinikmati bersama dengan orang lain,
seperti hak untuk menentukan nasib sendiri dan hak untuk mendapatkan kompensasi atas
pelanggaran kebebasan.
3. Hak sipil dan politik, yang tercantum dalam international covenant on civil and political
rights dan terdiri dari 27 pasal, mancakup hak-hak yang telah diatur dalam undang-undang
di Indonesia, seperti hak untuk menentukan nasib sendiri, hak untuk mendapatkan
kompensasi atas pelanggaran kebebasan dan keamanan pribadi, hak untuk berpikir,

4
Ceswara and Wiyatno, “Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia Dalam Sila Pancasila.”
5
Veive Large Hamenda, “Tinjauan Hak Asasi Manusia Terhadap Penerapan Hukuman Mati Di Indonesia,”
Lex Crimen 2, no. 1 (2013): 113–19, https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/3092/2636.

3
berkeyakinan, dan beragama, hak yang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk
menikmati hak-hak sipil dan politik, hak untuk diberitahu alasan-alasan saat penangkapan,
persamaan hak dan tanggung jawab antara suami dan istri, hak untuk kebebasan
berekspresi.
4. Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, yang tercantum dalam international covenant on
economic, social, and cultural rights dan terdiri dari 13 pasal, mencakup hak untuk
menikmati kebebasan dari rasa takut dan kemiskinan, larangan diskriminasi berdasarkan
ras, warna kulit, jenis kelamin , agama, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan
untuk menikmati aspek ekonomi, sosil, dan budaya, hak untuk mendapatkan pekerjaan,
hak untuk menerima upah yang adil bagi buruh laki-laki dan permpuan, hak untuk
membentuk serikat tani (buruh), hak untuk mogok, hak atas pendidikan, hak untuk bebas
dari kelaparan.6

C. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAK ASASI MANUSIA


A. Perkembangan pemikiran hak asasi manusia dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
• Generasi pertama berfokus pada pemikiran HAM dalam bidang hukum dan politik sebagai
dampak dari perang dunia II, totaliterisme, dan keinginan Negara-negara yang baru
merdeka untuk menciptakan tatanan hukum yang baru.
• Generasi kedua memperluas pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia dengan
menuntut hak-hak sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
• Generasi ketiga menjanjikan kesatuan antara hak-hak tersebut dalam suatu keranjang yang
disebut hak-hak melaksanakan pembangunan, namun mengalami ketidakseimbangan
diamana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi.
• Generasi keempat mengkritik peran negara yang terlalu dominan dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan mengabaikan aspek
kesejahteraan rakyat. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di
kawasan Asia melalui Declaration of the basic Duties of Asia People and Government pada
tahun 1983.7

6
firdi, “Hakikat Dan Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM).”
7
Halili, “Hak Asasi Manusia,” Jurnal Hukum & Pembangunan 19, no. 6 (2019): 519.

4
B. Perkembangan pemikiran HAM dunia :
a) Magna Charta, yang menandai lahirnya HAM di Eropa. Magna Charta membatasi
kekuasaan absolut raja dan mengharuskannya bertanggung jawab di hadapan hukum.
b) The American Declaration of Independence, yang menegaskan bahwa manusia dilahirkan
dengan hak-hak yang merdeka dan tidak boleh dibelenggu.
c) The French Declaration (Deklarasi Perancis) pada tahun 1789, yang merinci lebih lanjut
tentang hak-hak individu, termasuk prinsip presumption of innocent.
d) The Four Freedom, yang meliputi hak kebebasan berbicara, beragama, dari kemiskinan,
dan dari ketakutan. Semua peristiwa ini merupakan tonggak penting dalam perkembangan
pemikiran HAM dunia.8

C. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia :


Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia telah mengalami perubahan seiring dengan
berjalannya waktu. Pada periode sebelum kemerdekan, pemikiran HAM yang paling menonjol
adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan perlakuan yang sama dalam hak kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, telah berlaku beberapa UUD dalam periode yang
berbeda.

1. Pada periode 18 Agustus1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945.


2. Pada periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi Repblik
Indonesia Serikat.
3. Pada periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950.
4. Pada periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku kembali UUD 1945.

Perubahan UUD tersebut mencerminkan perkembangan pemikiran HAM di Indonesia seiring


dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen
Indonesia dalam melindungi dan menghormati hak asasi manusia dalam berbagai periode
sejarahnya.9

8
Halili.
9
Halili.

5
D. CIRI DAN SIFAT HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA
A. Ciri-ciri Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia memiliki ciri khusus yang harus dipahami dan dimengerti oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa ciri tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada setiap individu dan tidak dapat
ditransfer, dibeli, atau dijual kepada warga negara lain dalam kehidupan
masyarakat.
2. Hak Asasi Manusia berlaku untuk semua warga negara Indonesia tanpa
membedakan agama, politik, ras, atau etnis tertentu.
3. Hak Asasi Manusia mencakup kebebasan berpendapat dan hidup layak seperti
manusia lainnya. Hak-hak ini tidak boleh dilanggar dan dilindungi oleh negara
Indonesia.10

B. Sifat-sifat Hak Asasi Manusia


Sifat Hak Asasi Manusia sebagai berikut :

1. Universal, Hak Asasi Manusia memiliki sifat universal yang berarti dimiliki oleh
setiap manusia tanpa terkecuali, tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, ras,
agama, dan bangsa.
2. Hakiki, setiap manusia memiliki hak asasi sejak lahir. Hak Asasi Manusia dimiliki
oleh semua manusia sejak pertama kali dilahirkan ke muka bumi sebagai pemberian
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Utuh, Hak Asasi Manusia tidak dapat dibagi-bagi. Semua orang berhak
mendapatkan semua hak secara utuh tanpa dibagi-bagi, seperti hak politik, hak
ekonomi, hak sosial, hak budaya, dan sebagainya.
4. Tetap, Hak Asasi Manusia tidak dapat dicabut oleh pihak manapun. Setiap manusia
memiliki hak asasi sejak lahir sampai ia meninggal dunia, tanpa dapat dihilangkan
dan dicabut.

10
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelenggaran Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di
Rumah Sakit, “Tanggung Jawab Negara Terhadap Jaminan Kesehatan Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (HAM),”
Jurnal HAM 11, no. 2 (2020): 319–33.

6
5. Kodrati, Hak Asasi Manusia merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap manusia yang lahir otomatis memiliki Hak Asasi Manusia sebagai anugerah
dari Tuhan, sebagaimana kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan.11

11
Victorio H Situmorang, “Kebebasan Beragama Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia,” Jurnal HAM 10, no. 1
(2019): 57, https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.57-67.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap individu sesuai
dengan perannya dalam masyarakat. Setiap orang memiliki keinginan agar HAM-nya
terpenuhi, namun penting untuk diingat bahwa kita tidak boleh melanggar atau menindas HAM
orang lain.

HAM setiap individu memiliki batasannya, yaitu HAM orang lain. Dalam agama Islam,
HAM juga telah lama diperhatikan. Ajaran Islam tentang HAM dapat ditemukan dalam Al-
Quran dan Hadist sebagai sumber ajaran normatif, serta dalam praktik kehidupan umat Islam.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, HAM diatur dan dilindungi oleh
perundang-undangan Republik Indonesia. Setiap pelanggaran HAM, baik yang dilakukan oleh
individu, kelompok, instansi, maupun negara, akan diadili melalui sistem peradilan HAM yang
diatur dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

B. Saran
Sebagai individu yang hidup dalam masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk
melindungi dan memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) kita sendiri. Selain itu, kita juga
harus menghormati dan menjaga HAM orang lain agar tidak melakukan pelanggaran
terhadapnya. Kita tidak boleh membiarkan HAM kita dilanggar dan diinjak-injak oleh orang
lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Ridwan, and Lilis Eka Lestari. “Penegakan Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Di
Indonesia Dalam Konteks Implementasi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.”
Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) 5, no. 2 (2019): 12.
https://doi.org/10.23887/jkh.v5i2.16497.

Ceswara, Dicky Febrian, and Puji Wiyatno. “Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia Dalam Sila
Pancasila.” Lex Scientia Law Review 2, no. 2 (2018): 227–40.
https://doi.org/10.15294/lesrev.v2i2.27581.

firdi. “Hakikat Dan Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM),” no. 1 (2020): 1–59.

Halili. “Hak Asasi Manusia.” Jurnal Hukum & Pembangunan 19, no. 6 (2019): 519.

Hamenda, Veive Large. “Tinjauan Hak Asasi Manusia Terhadap Penerapan Hukuman Mati Di
Indonesia.” Lex Crimen 2, no. 1 (2013): 113–19.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/3092/2636.

Sakit, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelenggaran Pelayanan
Rawat Jalan Eksekutif di Rumah. “Tanggung Jawab Negara Terhadap Jaminan Kesehatan
Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (HAM).” Jurnal HAM 11, no. 2 (2020): 319–33.

Situmorang, Victorio H. “Kebebasan Beragama Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia.”
Jurnal HAM 10, no. 1 (2019): 57. https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.57-67.

Anda mungkin juga menyukai