Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HAK ASASI MANUSIA DALAM PRESPEKTIF PANCASILA


DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH ( M. F. Pessireron )

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4


1. Winanda j.yesmedo ( 1321033013 )
2.Musna keliwouw ( 1321033016 )
3.Danilo c.gaspersz ( 1321033014 )
4.Muhamad syahrul fajrullah ( 13210330 )
5.Suratman Kelley ( 1321033073 )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM TUDI TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI AMBON

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
kewarganegaraan yang berjudul ’’Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila ini sehingga kami mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

AMBON 17 FEBRUARI 2024

PENYUSUN
ABSTRAK

Hak Asasi Manusia mengalami perkembangan dari masa ke masa seiring dengan perubahan kondisi
sosial dalam suatu masyarakat. Era globalisasi hari ini memungkinkan pertukaran ide dan wacana
termasuk di bidang hak asasi manusia. Hal ini menjadi tantangan dalam pelaksanaan serta upaya
pemajuan hak asasi manusia dalam suatu negara. Salah satu wacana yang perlu mendapat perhaitan
adalah terkait dengan hak-hak kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Dalam
merespon dinamika hak asasi manusia ini, penting untuk meneguhkan konsepsi hak asasi manusia
suatu negara sebagai kerangka dalam pembangunan hukum hak asasi manusia yang harmonis dan
selaras dengan tujuan dan cita masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis konsepsi hak asasi manusia di
Indonesia, konstruksi hukum LGBT berdasarkan pandangan hak asasi manusia di Indonesia dan
implikasi hukum LGBT atas pandangan hak asasi manusia di Indonesia. Metode dalam penelitian ini
adalah pendekatan perundang-undangan (statue approach), pendekatan analisis(analytical approach)
dan pendekatan konseptual (conceptual approach).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsepsi hak asasi manusia di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia seperti nilai moral, kesusilaan dan
agama. Nilai-nilai tersebut adalah kristalisasi dari Pancasila. Konstruksi hukum LGBT pun tidak
dapat dilepaskan dari Pancasila sebagai cita hukum bangsa Indonesia. Asas Ketuhanan dalam
Pancasila yang memiliki arti bahwa setiap produk hukum di Indonesia tidak boleh bertentangan
dengan agama, merusak agama dan diskriminatif terhadap agama. Berdasarkan konstruksi ini maka
sulit bagi LGBT untuk diakui atau dilegalkan di Indonesia karena bertentangan dengan nilai-nilai
yang hidup dalam bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pancasila. Namun, pemerintah tetap
harus menjamin dan melakukan perlindungan terhadap hak-hak LGBT sepanjang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia.

Kata Kunci: Pancasila, Hak Asasi Manusia, LGBT.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………
Abstrak………………………………………………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian hak asasi manusia
2.3 Pengertian hak asassi manusia dalam presfektif Pancasil

BAB III. PEMBAHSAN

3.1. Apa yang dimaksud dengan HAM?


3.2. Apa pengertian Pancasila?
3.3. Apa yang dimaksud HAM dalam Pancasila?

BAB IV . PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,yang memberi
kekuatan hidup kepada bangsa hindonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.Bahwasannya Pancasila yang telah
diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa,yang telah diuji kebenaran,kemampuan dan
kesaktiannya,sehingga taka da satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia.
Mengingat tingkah laku para tokoh di berbagai bidang,yang berkatan dengan situasi negeri kita di
bidng politik,social,ekonomi dan moral,maka sudah sepantasnya kita saling mengingatkan bahwa tidak
ada solusi (pemecahan) terhadap berbagai persoalan gawat yang sedang kita hadapi bersama,kalau fikiran
dan tindakan kita bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila yang sangat menjunjung tinggi hak asasi
manusia sebagai hak dasar (hak asasi) yang harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan.Oleh
karena itu banyak ulasan yang bisa sama-sama lakukan mengenai persoalan ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan HAM?
2. Apa pengertian Pancasila?
3. Apa yang dimaksud HAM dalam Pancasila?

1.3 Tujuan Penulisan


Dalam menyusun makalah ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1. Agar mahasiswa mengerti tentang HAM
2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang Pancasila
3. Agar mahasiswa tidak salah persepsi mengenai makna HAM dalam Pancasila
4. Agar mahasiswa mengerti, memahami dan dapat menerapkan HAM dalam Pancasila di dalam
kehidupan sehari- hari

1.4 Manfaat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penertian Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku
kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak
dapat dicabut, tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia
biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk
menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan
menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh swasta. Dalam terminologi modern, hak asasi manusia
dapat digolongkan menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan dengan kebebasan sipil (misalnya hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan kebebasan berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan
budaya yang berkaitan dengan akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang
layak, hak atas kesehatan, atau hak atas perumahan).

Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak tersebut
"dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar. Sementara itu, mereka yang
menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak asasi manusia merupakan pengejawantahan
nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang menganggap HAM sebagai perwakilan dari
klaim-klaim kaum yang tertindas, dan pada saat yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan
keberadaan HAM sama sekali dan menyatakan bahwa hak tersebut hanya ada karena manusia
mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut.

Dari sudut pandang hukum internasional, hak asasi manusia dapat dibatasi atau dikurangi dengan syarat-
syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus ditentukan oleh hukum, memiliki tujuan yang sah,
dan diperlukan dalam suatu masyarakat demokratis. Sementara itu, pengurangan hanya dapat dilakukan
dalam keadaan darurat yang mengancam "kehidupan bangsa" dan pecahnya perang pun belum mencukupi
syarat ini. Selama perang, hukum kemanusiaan internasional berlaku sebagai lex specialis. Walaupun
begitu, sejumlah hak tetap tidak boleh dikesampingkan dalam keadaan apa pun, seperti hak untuk bebas
dari perbudakan maupun penyiksaan.

Masyarakat kuno tidak mengenal konsep hak asasi manusia universal seperti halnya
masyarakat modern. Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia adalah konsep hak kodrati yang
dikembangkan pada Abad Pencerahan, yang kemudian memengaruhi wacana politik selama Revolusi
Amerika dan Revolusi Prancis. Konsep hak asasi manusia modern muncul pada paruh kedua abad
keduapuluh,terutama setelah dirumuskannya Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi
Manusia (PUHAM) di Paris pada tahun 1948. Semenjak itu, hak asasi manusia telah mengalami
perkembangan yang pesat dan menjadi semacam kode etik yang diterima dan ditegakkan secara global.
Pelaksanaan hak asasi manusia di tingkat internasional diawasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia
PBB dan badan-badan traktat PBB seperti Komite Hak Asasi Manusia PBB dan Komite Hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya, sementara di tingkat regional, hak asasi manusia ditegakkan oleh Pengadilan Hak
Asasi Manusia Eropa, Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, serta Pengadilan Hak Asasi
Manusia dan Hak Penduduk Afrika. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR)
dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR) sendiri
telah diratifikasi oleh hampir semua negara di dunia saat ini.

2.2 Pengertian hak asassi manusia dalam presfektif Pancasil

Sebagai negara hukum, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjamin pemenuhan hak-
hak dasar warga negara yang disebut Hak Asasi Manusia (HAM). Hakikat penghormatan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia adalah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh
melalui aksi keseimbangan.Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya menghormati, melindungi dan menjunjung
tinggi nilai kesucian dan ketulusan yang melekat pada HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab
bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun militer) dan negara. Jadi,
dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan kewajiban yang harus dilaksanakan.
Pemenuhan, perlindungan dan penghormatan terhadap HAM harus diikuti dengan pemenuhan terhadap
kewajiban asasi manusia dan tanggung jawab asasi manusia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan
bernegara.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Hak Asasi Manusia (HAM)

HAM/ Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan
yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.Sebagai warga harus
menjujung tinggi hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status,golongan,keturunan,jabatan dan lain
sebagainya.Dalam UU Nomor 19 Tahun 1999 Pasal 1 angka 1 ditegaskan bahwa Hak Asasi Manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah Nya,yang wajib dihormati,dijunjung tinggi,dan dilindungi oleh
negara,Hukum,dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

2. Pengertian Pancasila

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,yang memberi
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang makin baik,didalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur,sifat dari Pancasila adalah
imperative atau memaksa siapa saja yang berada di negara NKRI,wajib mentaati Pancasila serta
mengamalkan dengan tanpa persyaratan.Pancasila

adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara repuplik Indonesia.Pancasila juga merupakan sumber
kewajiban masyarakat dan negara republic Indonesia.Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.

3. Maksud dari Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan
ahukum dasar konstitusional dan fundamental tentang dasar filsafat Negara Republik Indonesia serta
pedoman hidup bangsa Indonesia,terdapat pula ajaran pokok warga negara Indonesia.Yang pertama ialah
perumusan ayat ke 1 pembukaan UUD tentang hak asasi yang dimiliki oleh segala bangsa didunia. Oleh
sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Sila ketuhanan yang maha esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,melaksanakan
ibadah dan menghormati perbedaan agama.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan
yang sama dalam hokum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat
jaminan dan perlindungan perlindungan undang-undang.
3. Sila persatuan Indonesia mengamatkan adanya unsur pemersatu diantara warga negara dengan
semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan pribadi atau golongan,hal ini sesuai
dengan prinsip HAM dimana hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnyadalam
semangat persaudaraan.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
dicerminkan dalam kehidupan pemerintah,bernegara,dan masyarakat yang demokratis.menghargai
hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya
tekanan,paksaan,ataupun intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan dilindungi
pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Indonesia sebagai Negara hukum sangat menjunjung Hak asasi manusia, dan pancasila
sebagai dasar negara dan landasan yang fundamental mengandung nilai-nilai bahwa negara negara
harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang beradab dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4.2.Saran-saran
Dengan demikian, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggara negara,
bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum dan
peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan HAK ASASI warga negara, harus dijiwai dengan
nilai-nilai PANCASILA.
DAFTAR PUSTAKA

Ganeca Exact. 2007 .Pendkewarganegaraansmp/mts.

HAM dalam Pancasila.2009 ( www.scribd.com )

Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan,Hak Asasi Manusia www.bukuonline.com

http://www.kompasham.go.id/Lembar fakta Ham

http://.www.jimly.com/makalah/namafile/2/Demokrasi dan hak asasi manusia.doc

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

https://amp.kompas.com/skola/read/2020/03/02/070000869/ham-dalam-prespektif-pancasila.

Anda mungkin juga menyukai