Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan bimbingan-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berjudul “Konsep Dan
Perkembangan Hal Azasi Manusia, Perkembangan Ham Di Indonesia Serta
Problematik Ham Di Indonesia Disertai Dengan Contoh - Contoh Kongkrit.”
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua serta Lili
Supriyadi S.Pd., M.M. sebagai dosen pengampu mata kuliah PPKN sehingga
kendala – kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Dan penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan terutama bagi unsur – unsur yang berkepentingan.
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1. Konsep Hak Azasi Manusia.................................................................................3
2.2 Perkembangan Hak Azasi Manusia.....................................................................4
BAB III.......................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................12
BAB VI........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dimana pun suatu negara hukum tujuan pokoknya adalah melindungi
hak azasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang demokratis.
Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya
hak azasi manusia dan kehidupan demokratis. Dasar filosofi perlunya
perlindungan hukum terhadap hak azasi manusia adalah bahwa hak azasi
manusia adalah hak dasar kodrati setiap orang yang keberadaannya sejak
berada dalam kandungan, dan ada sebagai pemberian Tuhan, negara wajib
melindunginya. Perlindungan hak azasi manusia di Indonesia secara yuridis
didasarkan pada UUD Negara RI 1945. Makna hukum seperti ini
menggambarkan fungsinya sebagai pengayom, pelindung masyarakat, namun
pada masa reformasi fungsi Negara Hukum di Indonesia untuk melindungi Hak
Azasi Manusia terdapat beberapa pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
penguasa. Adapun permasalahan yang kami temukan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Hukum Hak Azasi Manusia?
2. Apa dasar Hukum Hak Asazi Manusia di Indonesia?
3. Bagaimana Pelaksanaan dan Penegakan Hak Azasi Manusia di Indonesia ?
4. Apa saja permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya penegakan Hak
Azasi Manusia ?
5. Bagaimana upaya pemerintah dalam penghormatan, pengakuan dan penegakan
Hak Azasi Manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Teori Positivisme atau Utilitarian
3. Teori Keadilan
Teori keadilan lahir dari kritik terhadap teori positivisme. Tokoh yang mencetuskan
teori keadilan adalah Ronald Drowkin dan John Rawls. Teori Drowkin mendasari negara
memiliki kewajiban untuk memperlakukan warganya secara sama. Artinya, negara
menggunakan nilai moral, kekuasaan, dan pendasaran lainnya sebagai alasan untuk
mengesampingkan HAM, kecuali prinsip perlakuan sama tersebut. Sedangkan, menurut
Rawls, setiap individu memiliki hak dan kebebasan yang sama. Namun, hak dan
kebebasan tersebut kerap tidak dinikmati secara bersama. Sebagai contoh, terdapat hak
bagi setiap orang untuk memperoleh pendidikan, tapi hak ini pada faktanya tidak dapat
dinikmati oleh semua orang karena kemiskinan. Untuk mengatasi isu tersebut, Rawls
memperkenalkan asas perbedaan atau difference principle yang menyatakan bahwa
distribusi sumber daya yang merata hendaknya diutamakan dalam masyarakat.
4
Berikut adalah pembagian generasi Hak Azasi Manusia menurut Karel Vasak:
Kebebasan atau hak-hak generasi pertama mewakili hak sipil dan politik,
yaitu HAM yang bersifat klasik. Hak tersebut muncul dari tuntutan untuk
melepaskan diri dari kungkungan kekuasaan absolutisme negara yang muncul di
Amerika Serikat dan Prancis pada abad ke-17 dan ke-18. Hak yang termasuk
dalam generasi pertama adalah hak hidup, keutuhan jasmani, hak kebebasan
bergerak, hak suaka dari penindasan, perlindungan terhadap hak milik,
kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan, kebebasan untuk berkumpul
dan menyatakan pikiran, hak bebas dari penahanan dan penangkapan sewenang-
wenang, hak bebas dari penyiksaan, hak bebas dari hukum yang berlaku surut,
dan hak mendapatkan proses peradilan yang adil.
Hak pada generasi pertama disebut dengan hak-hak negatif, yakni merujuk
pada tidak adanya campur tangan negara terhadap hak dan kebebasan individual.
Hak ini menjamin ruang kebebasan bagi individu untuk menentukan dirinya
sendiri. Dalam pengertian lain, negara tidak boleh berperan aktif (positif)
terhadap individu. Jika negara ikut berperan atau campur tangan, maka dapat
mengakibatkan pelanggaran terhadap hak dan kebebasan tersebut.
Berbeda dengan generasi pertama, pada generasi kedua HAM, negara justru
harus bertindak aktif, agar hak tersebut dapat terpenuhi atau tersedia. Hak
5
generasi kedua dikenal dengan bahasa yang positif yaitu “hak atas” atau “right
to”, bukan dalam bahasa negatif yaitu “bebas dari” atau “freedom from”. Hak
yang diakui dalam generasi kedua HAM adalah hak atas pekerjaan dan upah
yang layak, hak atas jaminan sosial, hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak
atas pangan, hak atas perumahan, hak atas tanah, hak atas lingkungan yang sehat,
dan hak atas perlindungan hasil karya ilmiah, kesusasteraan, dan kesenian.
6
utama sebuah negara hukum, dimana di dalam negara hukum juga mementingkan
suatu kesetaraan dan kesamaan derajat antar sesamanya tanpa adanya
pengecualian.
Hak asasi adalah kebutuhan mendasar dari umat manusia. Hak asasi
merupakan hak natural dan merupakan pemberian langsung dari Tuhan. Hak
Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hal itu manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak asasi tersebut di peroleh Bersama
denga kelahiran atau kehadiranya di dalam kehidupanya masyarakat. HAM
berlaku untuk semua orang tanpa diskriminasi. Hak asasi manusia tida diberikan
oleh peraturan, rezim, undang-undang atau siapapun juga. Oleh karna itu tidak
satu seorang atau pihak pun yang bisa mengambilnya. Hal ini berdasar pada
7
pemikiran bahwa perjuangan menegakkan hak asasi manusia merupakan tugas
suci dan anugrah bagi umat manusia.
Hal yang sangat fundamental dari hak asasi manusia kontemporer adalah ide
yang meletakkan semua orang terlahir bebas dan memiliki kesetaraan dalam hak
8
asasi manusia. Masalah muncul ketika seseorang berasal dari posisi yang sama
tetapi diperlakukan secara berbeda. Jika perlakuan ini terus diberikan, maka
perbedaan ini akan terjadi terus menerus walaupun standar hak asasi manusia
telah dtingkatkan. Pelanggaran terhadap diskriminasi adalah salah satu bagian
penting prinsip kesetaraan. Jika semua orang setara, maka seharusnya tidak ada
perlakuan yang diskriminatif.
Hak asasi manusia bukanlah sesuatu yang terbagi dan dapat dipisahkan. Tiap-
tiap hak saling terkait. Hak atas jaminan sosial mempunyai banyak keterkaitan
dengan hak-hak lainnya. Dalam perspektif hak asasi di bidang sipil dan politik,
hak atas jaminan sosial mengandung aspek perlindungan hak atas hidup, hak atas
keamanan seseorang, dan juga hak atas perlindungan dari siksaan fisik maupun
segala bentuk perlakuan tidak manusiawi. Di bidang ekonomi, 2 Artidjo Alkostar.
Pengadilan HAM, Indonesia, dan Peradaban.
9
Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia yang
dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikawatirkan
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
10
Tragedi Trisakti sangat terkenal, disini para mahasiswa menjadi korban akan
rezim Soeharto. Dalam penertiban aksi unjuk rasa ini ternyata para aparat
keamanan tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Penemuan 4
mayat sebagai korban aksi ini memecah emosi mahasiswa dan masyarakat.
Aparat keamanan melanggar hak asasi dari para mahasiswa. Pelanggaran hak
asasi yang tejadi yaitu para pemerintah dan para aparat keamanan merebut hak
mereka untuk beraspirasi, menyuarakan pendapat mereka. Para mahasiswa itu
menuntut agar Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI, turun dari
jabatannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Hak Asasi
Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat fundamental sebagai sebagai suatu anegerah Allah yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara.
3.2 Saran
Hak asasi manusia, harus di respon positif oleh pemerintah
(government) dengan menciptakan administrasi publik yang baik berdasarkan
prinsip-prinsip good governance yang melibatkan bukan hanya pemerintah
(government) tetapi juga peran masyarakat (civil society) dan sektor swasta
(private sector), karena pola-pola Hak Asasi Manusia tercermin dalam
bagaimana administrasi publik itu dibuat dan dijalankan.
12
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
13