Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN SOSIAL DI ERA GLOBALISASI DIBIDANG HUKUM DAN

HAM

Disusun oleh:
1. Dion Enrico Aritonang
2. Nisa Rizki Agustin
3. Rian Hidayat
4. Ulfi Lutfiah Yasmin

SOSIOLOGI
KELOMPOK 10

SMA NEGERI 24 KABUPATEN TANGERANG JL. Arwana Raya, Pondok Permai,


Kutabaru, Kec. Pasar Kemis, Kab Tangerang, Banten 15560 TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kami panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat Menyusun makalah tentang
“Permasalajan di era globalisasi dibidang Hukum dan HAM” dengan sebaik baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak bangsa
dalam mempelajari Sejarah Peminatan dan meningkatkan rasa nasionalisme sehingga mereka
mampu melanjutkan cita-cita para pahlawan pendiri bangsa.

Semoga karya tulis yang berjudul Permasalahan di era globalisasi dibidang Hukum dan HAM
memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta
dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa
Indonesia tercinta ini.

Tangerang, 7 September 2023

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................

1.1 Latar belakang ..............................................


1.2 Tujuan ...........................................................
1.3 Rumusan masalah ........................................
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................
2.1 Pengertian Hukum dan HAM ........................

2.2 Teori Hukum dan HAM ..................................


2.3 Faktor-faktor Hukum dan HAM .....................
2.4 Pengaruh Hukum dan HAM ..........................
2.5 Tantangan sosial pada Hukum dan HAM .......
2.6 Upaya atau solusi ..........................................
BAB 3
3.1 Kesimpulan....................................................
3.2 Saran .............................................................

Daftar Pustaka .....................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Timbulnya hukum karena manusia hidup bermasyarakat. Hukum mengatur hak dan
kewajiban dalam hidup bermasyarakat dan juga mengatur bagaimana cara melaksanakan
dan mempertahankan hak dan kewajiban itu. Dalam kehidupan bermasyarakat tidak
tutup kemungkinan adanya sengketa atau perkara yang timbul khususnya yaitu perkara
perdata. Perkara perdata merupakan hubungan keperdataan antara pihak yang satu
dengan pihak lainnya. Latar belakang sejarah hak asasi manusia pada hakikatnya muncul
karena keinsyafan manusia terhadap harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya,
sebagai akibat tindakan sewenang-wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan
ketidakadilan dan kelaliman (tirani) yang hampir melanda seluruh umat manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum dan HAM?
2. Apa saja teori yang menyatakan tentang Hukum dan HAM?
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendasari Hukum dan HAM?
4. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ditimbulkan karena Hukum dan HAM?
5. Untuk mengetahui tantangan sosial yang disebabkan oleh hukum dan ham.
6. Untuk mengetahui penyelesaian atau solusi dari tantangan permasalahan sosial
dalam bidang Hukum dan HAM.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Hukum dan HAM.
2. Untuk mengetahui teori apa saja yang mendasari tentang Hukum dan HAM.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi Hukum dan HAM.
4. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ditimbulkan karena Hukum dan HAM.
5. Untuk mengetahui tantangan sosial yang disebabkan oleh Hukum dan HAM.
6. Untuk mengetahui penyelesaian atau solusi dan tantangan permasalahan dalam
bidang Hukum dan HAM.
BAB 2
PEMBASAHAN

2.1 Pengertian Hukum dan HAM


Kata Hukum berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk tunggal. Kata jamaknya
adalah “Alkas” yang selanjutnya diambil alih dalam bahasa Indonesia menjadi
“Hukum”.

Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-


larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati
oleh masyarakat.hukum memiliki peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan
tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

Menurut Para Ahli:


1. Utrecht: hukum adalah himpunan petunjuk hidup (baik perintah atau larangan)
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh
anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak
pemerintah dari masyarakat itu.
2. Van Apeldoorn: hukum adalah suatu gejala sosial; tidak ada masyarakat yang
tidak mengenal hukum maka hukum menjadi suatu aspek dari kebudayaan
seperti agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan.

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap
orang.
Menurut para ahli:
1. Prof Darji Darmodiharjo: Hak asasi manusia adalah dasar atau hak-hak pokok yang
dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak asasi
tersebut menjadi dasar dari hak dan kewajiban lain yang dimiliki manusia tersebut.
2. Jan Materson: Hak asasi manusia adalah hak-hak yang secara inheren melekat dalam
diri manusia dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia.

2.2 TEORI HUKUM DAN HAM


Di kalangan para ahli hukum terdapat tiga teori utama yang menjelaskan asal
muasal lahirnya pemikiran mengenai hak asasi manusia, yakni teori hukum
kodrati, positivisme, dan anti-utilitarian
Menurut para ahli:
1. Muladi: HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren) pada diri manusia
sejak manusia lahir, dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan
berkembang sebagai manusia yang utuh. Karena keberadaan HAM yang begitu
penting, tanpa HAM manusia tidak dapat mengembangkan bakat dan memenuhi
kebutuhannya.
2. Leah Levin: HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia yang tanpanya mustahil
manusia dapat hidup sebagai manusia.

2.2 Teori Hukum dan HAM


Teori hukum adalah ilmu yang mempelajari pengetian- pengertian pokok dan sistem
dari hukum. Pengertian- pengertian pokok seperti itu misalnya subjek hukum,
perbuatan hukum, dan lain-lain yang memiliki pengertian yang bersifat umum dan
teknis.

Menurut para ahli:


1. Hans Kelsen: Menurut Hans Kelsen, teori hukum merupakan ilmu
pengetahuan mengenai hukum yang berlaku dan bukan hanya mengenai
hukum yang seharusnya. Yang dimaksud dari teori hukum menurut beliau
adalah teori hukum murni, yang juga bisa disebut sebagai teori hukum positif.
2. Friedman: Teori hukum menurut Friedman adalah sebuah ilmu pengetahuan
yang di dalamnya mempelajari esensi hukum yang memiliki kaitan antara
filsafat hukum di satu sisi dengan teori politik yang berada di sisi lainya.

Teori HAM
Di kalangan para ahli hukum terdapat 3 teori utama yang menjelaskan asal muasal
lahirnya pemikiran mengenai HAM, yakni:

1. Teori Hukum Kodrati: Tokoh yang dianggap paling berjasa dalam mendefinisikan
dasar teori hukum kodrati adalah John Locke dan JJ Rousseau. John Locke
mengemukakan pemikiran bahwa semua individu dikaruniai oleh alam hak yang
melekat atas hidup, kebebasan dan kepemilikan, yang merupakan milik mereka
sendiri dan tidak dapat dicabut oleh Negara. Melalui suatu kontrak sosial atau
social contract, perlindungan atas hak yang tidak dapat dicabut diserahkan
kepada negara. Jika penguasa negara mengabaikan kontrak sosial, maka rakyat di
negara itu bebas menurunkan sang penguasa dan menggantinya dengan suatu
pemerintah yang bersedia menghormati hak tersebut.
2. Teori Positivisme atau Utilitarian: Menurut Jeremy Bentham, eksistensi manusia
ditentukan oleh tujuan atau utilitas mencapai kebahagiaan bagi sebagian besar
orang. Penerapan hak atau hukum ditentukan oleh apakah hak atau hukum
tersebut memberikan kebahagiaan terbesar bagi sejumlah manusia yang paling
banyak. Setiap orang pada dasarnya memiliki hak, namun hak tersebut bisa
hilang jika bertentangan dengan kebahagiaan dari mayoritas orang lain. Artinya,
kepentingan individu harus berada di bawah kepentingan masyarakat. Karena
pandangan yang mengutamakan banyak orang tersebut, teori positivisme dikenal
juga sebagai teori utilitarian.
3. Teori Keadilan: Teori keadilan lahir dari kritik terhadap teori positivisme. Tokoh
yang mencetuskan teori keadilan adalah Ronald Drowkin dan John Rawls. Teori
Drowkin mendasari negara memiliki kewajiban untuk memperlakukan warganya
secara sama. Artinya, negara menggunakan nilai moral, kekuasaan, dan
pendasaran lainnya sebagai alasan untuk mengesampingkan HAM, kecuali prinsip
perlakuan sama tersebut. Sedangkan, menurut Rawls, setiap individu memiliki
hak dan kebebasan yang sama. Namun, hak dan kebebasan tersebut kerap tidak
dinikmati secara bersama. Sebagai contoh, terdapat hak bagi setiap orang untuk
memperoleh pendidikan, tapi hak ini pada faktanya tidak dapat dinikmati oleh
semua orang karena kemiskinan. Untuk mengatasi isu tersebut, Rawls
memperkenalkan asas perbedaan atau difference principle yang menyatakan
bahwa distribusi sumber daya yang merata hendaknya diutamakan dalam
masyarakat.

2.3 Faktor-faktor Hukum dan HAM


Penegak hukum mencakup individu yang bertugas di bidang kehakiman, kejaksaan,
kepolisian, kepengacaraan, hingga pemasyarakatan. Menurut Purnadi Purbacaraka
dan Soerjono Soekanto, penegak hukum harus mawas diri dalam melaksanakan
peran di tengah masyarakat. Caranya antara lain dengan menjadi logis, yaitu dapat
membuktikan mana yang benar dan salah, lalu bersikap etis dengan tindakan tepat
dan tidak sembrono. Cara di atas tidak mudah dilakukan karena pelaksanaan tugas
penegak hukum juga dipengaruhi kepentingan kelompok dan pendapat umum.
Namun, penegak hukum hendaknya harus mampu berkomunikasi dan mendapat
pengertian masyarakat sasaran, di samping mampu menjalankan perannya.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi Hukum, yaitu:


1. Faktor Sarana dan Fasilitas
2. Faktor Masyarakat
3. Faktor Kebudayaan

Faktor yang internal dan eksternal yang mempengaruhi HAM, yaitu:


Internal:
1. Sikap egois
2. Rendahnya kesadaran HAM
3. Sikap tidak toleran
Eksternal:
1. Penyalahgunaan kekuasaan
2. Ketidak tegasan aparat penegak hukum
3. Penyalahgunaan teknologi
4. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi

2.4 Pengaruh Hukum dan HAM


Pengaruh positif hukum:
1. Membantu menguatkan supremasi hukum
2. Membantu meningkatkan sistem demokrasi yang dijalankan rakyat
3. Meningkatkan tuntutan dilaksanakannya hak asasi manusia
4. Membantu menyiarkan kebijakan dan aturan dari pemerintah pada rakyat secara
luas
5. Menguatnya regulasi hukum
Pengaruh negatif hukum:
1. Banyak muncul kabar bohong atau hoax yang merugikan
2. Munculnya berita yang bertujuan mengadu domba antar golongan
3. Munculnya tindakan anarkis yang dilakukan masyarakat
4. Mengikis sikap toleransi antar umat beragama yang memicu kekerasan
5. Meningkatkan tindakan kejahatan dunia maya, seperti peresatan dan pencurian
data

Pengaruh positif HAM:


1. Menjunjung tinggi adanya HAM
2. Memacu sebuah percepatan terhadap kualitas diri
3. Menumbuhkan sikap toleransi kepada orang lain
4. Meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi
5. Masyarakat akan mampu untuk menilai kinerja pemerintah

Pengaruh negatif HAM:


1. Terdapat pergeseran terhadap budaya nasional dan juga budaya internasional
2. Terjadinya sebuah kesenjangan sosial yang semakin tajam
3. Membuat penyampaian aspirasi menjadi sangat berlebihan
4. Menghilangkan semangat nasionalisme dan juga patriotisme
5. Membuat cara berfikir menjadi semakin sempit

2.5 Tantangan sosial pada Hukum dan HAM


Masalah ketertiban dan keamanan nasional, rendahnya kesadaran hak asasi manusia,
dan minimnya perangkat hukum dan perundang-undangan
2.6 Upaya atau solusi
1. Meningkatkan kerja sama antargolongan atau kelompok.
2. Memberikan jaminan HAM melalui peraturan dan perundang-undangan.
3. Meningkatkan profesionalisme pertahanan negara dan aparat keamanan.
4. Meningkatkan kesadaran diri atas Hukum dan HAM

BAB 3
3.1 Kesimpulan
Makalah ini dirancang untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan siswa agar
mampu memahami isu-isu global terkait dengan Hukum dan HAM. Makalah ini
membahas mengenai pengertian, ruang lingkup, sejarah perkembangan
pemikiran Hukum dan HAM baik secara nasional maupun Internasional, teori dan
prinsip dari Hukum dan HAM.

3.2 Saran
Bagi pembaca, hasil makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan terkait dengan Hukum dan HAM, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh
tentang Hukum dan HAM.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/14609
https://www.gramedia.com/literasi/teori-hukum-menurut-para-ahli/
https://www.hukumonline.com/klinik/a/hak-asasi-manusia-pengertian-sejarah-dan-
prinsipnya-lt62d8fb697c622/
https://www.liputan6.com/hot/read/5274980/salah-satu-faktor-eksternal-penyebab-
pelanggaran-ham-adalah-penyalahgunaan-kekuasaan
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6355658/5-faktor-yang-memengaruhi-
penegakan-hukum-siswa-catat-ya

Anda mungkin juga menyukai