Disusun Oleh:
Al Fahmi (2371020002)
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Hak Asasi Manusia dan Rule Of Law”
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan tetapi berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan Dosen
Mata Kuliah Bapak Fidian Abron M.Pd yang telah membimbing kami. untuk itu
dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Dan kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah
ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan oleh karenanya, Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya
tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Al Fahmi
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
8. Pelanggaran dan Pengadilan HAM
9. Pengertian Rule of Law
10. Prinsip – Prinsip Rule of Law di Indonesia
11. Prinsip – Prinsip Rule of Law secara Hakiki dalam Penyelenggaraan
Pemerintah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dihukum atau didenda berdasarkan atas kesamaan, dan sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukannya.” Adapun pada Pasal 40 ditegaskan bahwa
“…. Tak seorang pun menghendaki kita mengingkari atau menunda
tegaknya hak atau keadilan.”
Pada 1689, lahir Undang - Undang Hak Asasi Manusia (HAM) di
Inggris,muncul istilah equality before the law, Kesetaraan manusia menurut
pandangan hukum. Untuk mewujudkan hal tersebut lahirlah sejumlah istilah
dan teori social yang identic dengan perkembangan dan karakter masyarakat
Eropa, dan selanjutnya Amerika : kontrak social (J.J Rousseau), trias
politica (Montesquieu), teori hukum kodrati (John Locke), dan hak - hak
dasar persamaan dan kebebabasan (Thomas Jefferson).
2. Setelah Deklarasi Universal HAM 1948
Perkembangan pemikiran tentang HAM pasca Perang Dunia II dibagi
menjadi empat kurun generasi :
• Generasi pertama : Pengertian HAM berpusat hanya pada bidang hukum
dan politik.
• Generasi kedua : pemikiran HAM tidak hanya menuntut hak yuridis,
tetapi juga menyerukan hak-hak social,ekonomi,dan budaya.
• Generasi ketiga : wacana kesatuan HAM meliputi hak ekonomi, social,
budaya, politik dan hukum.
• Generasi keempat : lahir pemikiran kritis HAM,pelaksanaan dan
penghormatan atas hak asasi manusia bukan saja urusan perorangan,
tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab Negara.
4
2.5 Perkembangan HAM di Indonesia
1. Periode sebelum kemerdekaan ( 1908-1945)
Pemikiran HAM dalam periode sebelum kemerdekaan ddapat dijumpai
dalam sejarah kemunculan organisasi pergerakkan nasional,seperti Boedi
oetomo ( 1908 ) , Sarekat Islam (1911) ,Indische Partij (1912), dll.
2. Periode sesudah merdeka
• Periode 1945- 1950, Wacana HAM dicirikan pada :
a. Bidang sipil dan politik
b. Bidang ekonomi, social, dan budaya
• Periode 1950 – 1959, Dicirikan :
a. Masa demokrasi parlementer
b. Pemikiran HAM masih kondusif
c. Muncul partai – partai politik dengan beragam ideology
d. Adanya kebebasan pers
e. Pelaksanaan PEMILU secara aman, bebas, dan demokratis
f. Adanya kontrol parlemen dan eksekutif
g. Perdebatan HAM secara bebas dan demokratis.
• Periode 1959-1966, Dicirikan :
a. Masa berakhir demokrasi Liberal
b. Muncul system Terpemimpin
c. Kekuasaan ditangan Pressiden
d. Pemasungan hak-hak asassi warga Negara
• Periode 1966-1998, Dicirikan :
a. Zaman Orde Baru
b. Banyak pelanggaran HAM
c. Pelaksanaan HAM terjadi kemunduran sejak awal 1970an– 1980an
5
• Hak ekonomi
• Hak social dan budaya
Prof. Baharuddin Lopa membagi HAM dalam beberapa jenis, yaitu :
• Hak persamaan dan kebebasan
• Hak hidup
• Hak memperoleh perlindungan
• Hak penghormatan pribadi
• Hak anak
• Hak memperoleh keadilan
• Hak memilih agama
• Hak kebebasan bertindak
• Hak milik pribadi
• Hak untuk bekerja
6
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang
Pengadilan HAM). Pelanggaran HAM dikelompokkan pada 2 bentuk yaitu :
Pelanggaran HAM berat dan pelanggaran HAM ringan . Pelanggaran HAM berat
meliputi kejahatan genosida dan kejahatan humaniter (UU No. 26/2000 tentang
Pengadilan HAM) . Sedangkan pelanggaran HAM ringan selain dari pada bentuk
pelanggaran HAM berat itu. Penindakan terhadap pelanggar HAM tersebut
dilakukan melalui proses peradilan HAM mulai dari penyelidikan, penyidikan,
dan persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-
deskriminatif dan berkeadilan .
Mengenai pelanggaran HAM dalam kategori pelangggaran HAM berat dan
ringan berdasar pada hukum internasional dapat digunakan asas retroaktif,
diberlakukan pasal 28 J ayat 2 Undang- Undang Dasar 1945.
7
2.10 Prinsip- Prinsip Rule of Law di Indonesia
Penjabaran prinsip – prinsip Rule of Law secara formal termuat didalam
pasal- pasal UUD 1945, yaitu :
1 Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)
2 Kekuasan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakka hukum dan keadilan ( pasal
24 ayat 1)
3 Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1)
4 Dalam Bab XA tentang HAM , memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap
orang berhak yang adil berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
(pasal 28 D ayat 1)
5 Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2 ).
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara hukum bukan negara
kekuasaan. Pasal 1 ayat (3) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar (UUD)
1945 menegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas negara hukum (the
rule of law). Pakar ilmu sosial, Franz-Magnis Suseno (1990), melihat bahwa
perlindungan HAM adalah salah satu elemen dari the rule of law, selain hukum
yang adil. Sebagai warga negara indonesia kita diwajibkan untuk mengetahui
prinsip-prinsip hukum yang ada di negara kita. Sebagai makhluk tuhan kita
mempunya hak asasi yang melekat dalam diri kita sejak lahir maka dari itu
hormati hak asasi yang dimiliki oleh orang lain juga.
3.2. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan sebagai mahasiswa kita harus bisa
menegakkan hukum yang ada di Indonesia dan menaati segala hukum yang ada di
Indonesia karena kita ketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum.
Apabila dalam Negara Indonesia hukumnya ditegakkan dan ditaati oleh setiap
kalangan masyarakat baik rakyat yang ada dalam kalangan kecil sampai pejabat –
pejabatnya maka Negara Indonesia akan menjadi Negara yang kondusif dan
bahkan bisa menjadi Negara yang maju. Selain itu kita juga harus bisa melindungi
warga Negara Indonesia baik yang ada di dalam dan luar negeri.
9
DAFTAR PUSTAKA