OLEH :
LILIS SURYANI
NPM : 200107003
FALKULTAS KESEHATAN
PRODI SARJANA KEBIDANAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan fisik dapat diamati dari tanda-tanda genital primer dan sekunder
pubertas Hal ini akan terwujud melalui munculnya ciri-ciri seksual sekunder,
dimana remaja mengalami perubahan fisik, emosional dan Bagi wanita, hal
perubahan fisik, emosional, dan psikologis antara usia 12-19 tahun Pada masa
remaja terjadi perubahan yang cepat pada organ fisik (organ biologis) dan
(pendarahan lebih lama dan menstruasi tidak teratur) disebabkan oleh banyak
dijadikan patokan menilai tingkat stres seseorang Hormon kortisol diatur oleh
Menstruasi atau haid adalah pendarahan rahim yang bersifat siklis dan
dewasa, setiap bulannya, satu dari dua sel telur akan matang secara bergantian
dari salah satu indung telur kanan atau kiri, hingga sel telur tersebut hilang
(menopause) Ghani (2007). Pada proses pematangan sel telur, dinding rahim
akan menebal untuk bersiap membawa janin jika terjadi pembuahan pada
wanita dewasa, setiap bulannya, satu dari dua sel telur akan matang secara
bergantian dari salah satu indung telur kanan atau kiri, hingga sel telur
tersebut hilang (menopause. Pada proses pematangan sel telur, dinding rahim
akan menebal untuk bersiap membawa janin jika terjadi pembuahan Jika
tidak terjadi pembuahan, maka lapisan rahim yang menebal akan rusak dan
Siklus menstruasi setiap wanita tidak selalu normal, banyak wanita yang
frekuensi tertinggi adalah nyeri haid 89,5%, ketidakteraturan haid 31,2% dan
suatu reaksi yang disebabkan oleh perubahan tanggung jawab seseorang, baik
dan bentuk emosi lainnya merupakan reaksi stres. Madhu dan Shridhar
tahun. Masalah haid tidak teratur pada usia 17-29 tahun dan 30-34 tahun
cukup tinggi yaitu 16,4%. Haid tidak teratur pada wanita usia 10-59 tahun
disebabkan oleh stres dan terlalu banyak berpikir sebesar 5,1% (Yuni dan Ari,
2020). Selain stres, aktivitas fisik seseorang juga bisa mempengaruhi siklus
Aktivitas fisik dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi
(Dwivanissha, 2020).
hormon stres atau kortisol korteks adrenal, yang disintesis sebagai produk
dengan orang lain, aktif secara fisik, dan mengikuti kegiatan universitas
oleh kehidupan akademis, keraguan akan masa depan, dan kesulitan dalam
seseorang dalam menghadapi tekanan mental kurang baik (Sari et al., 2023).
Siswa juga tidak terlepas dari stres dalam beraktivitas, Stres atau
penyebab stres pada siswa dapat disebabkan oleh kehidupan siswa, terutama
tuntutan dari luar dan tuntutan harapannya sendiri. Tuntutan eksternal dapat
timbul dari tugas kuliah, beban mata kuliah, tuntutan orang tua agar sukses di
stres ringan, 15,8% stres sedang, dan 19,6% stres berat (Wulandari, 2021).
Jantung bisa menjadi reaksi stres, yakni. kegugupan Hal ini biasanya
terjadi pada saat dosen membacakan catatan atau pada saat ujian lisan. Siswa
juga bisa sakit kepala jika mempunyai pekerjaan rumah yang banyak. Pada
saat yang sama, melakukan terlalu banyak hal menyebabkan stres pada murid,
Selain itu, ada juga yang sering ke toilet untuk buang air kecil dan besar,
tidur, kehilangan nafsu makan dan sakit kepala, serta gangguan psikis berupa
gelisah, menangis dan gangguan jiwa. penyakit , tidak fokus dan terlalu cuek
dan cuek. Salah satu faktor yang sering dianggap dapat menurunkan motivasi
belajar siswa remaja adalah materi pelajaran itu sendiri dan dosen yang
menyampaikan materi pelajaran. Siswa merasa materi pembelajaran
menstruasi, karena hal kecil seperti stres pada wanita atau remaja putri akan
mempengaruhi kesehatan reproduksi saat ini dan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu kami meminta para tenaga kesehatan, khususnya bidan, untuk
melakukan pelatihan yang lebih luas tentang cara mengelola stres yang
pelatihan manajemen stres yang lebih detail, remaja putri dapat menjaga
B. Rumusan Masalah
ganjil?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mngetahui hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penelitian
2. Bagi Responden
Aisyah Pringsewu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Menstruasi
a. Pengertian
banyak pembuluh darah dari rahim melalui vagina yang berlanjut hingga
lapisan ini akan luruh. Pendarahan ini terjadi secara periodik, Jarak waktu
2020).
1) Faktor hormone
Hormon mempengaruhi siklus menstruasi. terutama hormon
2) Faktor enzim
3) Faktor prostaglandin
miometrium dipacu oleh zat dalam darah haid, yang mirip lemak
4) Factor vascular
Fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam
c. Fase-fase menstruasi
1) Fase Menstruasi
Fase ini ditandai dengan peluruhan dinding rahim yang berisi banyak
pembuluh darah dan lendir dengan presentase 2/3 darah kotor dan 1/3
berupa lendir.
2) Fase folikular
yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel tersebut akan
3) Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang telah
matang. Sel telur akan keluar dari ovarium pada saat kadar LH dalam
tubuh mencapai optimal. Sel telur yang telah keluar akan menuju
rahim untuk yang siap dibuahin oleh sel sperma. Apabila tidak
dibuahi, sel telur akan melebur dalam waktu 24 jam. Waktu ovulasi
4) Fase Luteal
Fase ini terjadi ketika folikel yang telah mengeluarkan sel telur
tetap kuat untuk menampung sel telur jika dibuahi. Jika terjadi
3-7 hari. Akan tetapi, siklus menstruasi antara satu dengan lainnya
berbeda. Siklus menstruasi dapat datang lebuh cepat atau lebih lambat.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor umur, gaya hidup (lifestyle), hormon
1) Stress
2) Status gizi
3) Durasi tidur
gangguan menstruasi. Waktu tidur yang baik untuk anak muda adalah
fisik yang kuat dan intensitas rendah. Aktivitas fisik intensitas tinggi
menstruasi.
digolongkan dalam:
a) Amenorrhea
b) Polimenorea
hari kurang dari 21 hari dan atau volume darah sama atau lebih
banyak dari volume darahan menstruasi biasanya. Gangguan ini
c) Oligomenorrhea
2. Stress
a. Pengertian
Stres adalah respon/reaksi tubuh terhadap ketegangan psikisosial
2020).
2020).
b. Sumber stress.
Stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan menghadapi ancaman
dua cara: stres yang baik dan stres yang buruk (kecemasan). Ini disebut
stres yang baik stres positif sedangkan stres buruk disebut negatif. Stres
buruk terbagi menjadi dua bagian, yaitu stres akut dan stres kronis, stress
1) Stres fisik
2) Ketegangan sosial
c. Gejala stress
1) Gejala fisik
stres adalah nyen dada, diare selama beberapa hari, sakit kepala,
(Priyoto, 2014).
d. Tahapan Stres
perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan
1) Stress tingkat I
a) Semangat besar
2) Stress tingkat II
belakang).
tidur
4) Stress tingkat IV
e) Perasaan negativistik
mengapa.
5) Stress tingkat V
6) Stess tingkat VI
atau collaps.
e. Dampak Stress
1) Dampak prilaku
2) Dampak psikologik
Keletihan emosi, jenuh, menurunya pribadi yang bersangkutan
3) Dampak fisiologi
f. Pengukuran stress
mengukur stres yang didasarkan pada reaksi fisik, mental dan kimia
kalimat.
lumayan sering.
Gangguan makan yang parah, penurunan berat badan, dan aktivitas fisik
Kortisol berperan dalam menekan sekresi LH dari pusat aksi otak dengan
a. Pengertian
dan masa dewasa dan relatif terbelakang dalam hal kematangan mental
penerus, menjadikan masa ini sebagai masa kritis(Admin dan Sri Emilda
2021)
sosial dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem dan fungsi serta
emosi dan sosial yang saling bertentangan (3) . Remaja akan mengalami
perubahan fisik yang cepat ketika remaja memasuki masa puber. Slah
yaitu masa remaja awal (usia 10-13 tahun), masa remaja tengah
yaitu (usia 14-16 tahun) dan remaja akhir (usia 17-19 tahun) (Rohan &
perkembangan remaja.
orang dewasa. Remaja awal bisa juga diartikan dengan remaja dini
mana: peka atau tidak peduli, ramai–ramai atau sendiri, optimis atau