Anda di halaman 1dari 8

Vol.2 No.

9 Februari 2022 3089


……………………………………………………………………………………………………...
PERBEDAAN PEMBERIAN AIR JAHE DAN AIR KELAPA TERHADAP PENURUNAN
NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 3 MAKASSAR TAHUN 2020

Oleh
Syamsuryanita1), Nurul Ikawati2)
1,2Program Studi Div Kebidanan, Fakultas Keperawatan & Kebidanan Universitas

Megarezky Makassar
Email: 1syamsur120190@gmail.com

Abstract
Menstrual pain is a medical condition that occurs during menstruation or menstruation that can
interfere with activities and requires medication characterized by pain or pain in the abdominal or
pelvic area. ginger and coconut water therapy is one of the non- pharmacological actions to relieve
or reduce menstrual pain. this study aims to determine the differences in giving ginger and coconut
water to reduce menstrual pain in young girls at sma negeri 3 makassar in 2020. the method used
in this study is the quasi experiment method with a post test only control group design approach.
the population in this study were 101 female students and the sample taken in this study was 30
students with a purposive sampling technique. the research process used an observation sheet using
a pain level measurement, namely the numeral rating scale (nrs). the results of this study obtained
an average value of 0.47 ginger water and an average value of coconut water 1.00 with the mann-
withney test with a value of ρ = 0.013> α = 0.05, which means that there is a difference in the
provision of ginger water and coconut water to reduce menstrual pain in young women at sman 3
makassar in 2020, where ginger water is more effective in reducing menstrual pain than coconut
water.
Keywords: Menstrual Pain, Ginger Water And Coconut Water

PENDAHULUAN remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi


Masa remaja merupakan masa perubahan tiga tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun),
dari anak-anak ke masa dewasa. Remaja akan remaja menengah (15-17 tahun) dan remaja
mengalami perubahan fisik dan emosional. akhir (18-21 tahun) (Anonim, 2017).
Pada perempuan, pubertas ditandai dengan Perkembangan yang pesat ini
terjadinya menstruasi. Pada saat menstruasi berlangsung pada usia 11-16 tahun pada laki-
sering terjadi keluhan, khususnya pada laki dan 10-15 tahun pada perempuan. Anak
perempuan usia produktif ( Amiritha,dkk, perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan
2017). dengan anak laki-laki. Pesatnya perkembangan
Data demografi menunjukkan bahwa pada masa puber dipengaruhi oleh hormon
remaja merupakan proses popolasi yang besar seksual. Organ- organ reproduksi pada masa
dari penduduk dunia. Menurut World Health puber sudah mulai berfungsi. Salah satu ciri
Organization (WHO), sekitar seperlima dari pubertas adalah terjadinya haid pada
penduduk dunia adalah remaja berumur 10 – 19 perempuan (Sarwono, 2014).
tahun, sekitar 900 juta berada di negara Setiap bulan wanita melepaskan satu sel
berkembang . Sedangkan Perserikatan Bangsa- telur dari salah satu ovariumnya. Jika sel telur
Bangsa (PBB) menyebut kaum muda untuk ini tidak di buahi, maka ada terjadi perdarahan
usia antara 15-24 tahun. Sementara itu The atau yang biasa kita sebut dengan ( menstruasi
Health Resouces and Service Administrations ) . Menstruasi merupakan suatu siklus alamiah
Guidelines Amerika Serikat, rentang usia yang dialami oleh seorang wanita. Wanita yang

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3090 Vol.2 No.9 Februari 2022
………………………………………………………………………………………………………
mengalami menstruasi menunjukkan bahwa Pada saat haid, sebagian perempuan ada
hormonnya sudah bekerja. Darah yang keluar yang mengalami berbagai gangguan haid dari
saat menstruasi merupakan darah yang berasal yang ringan, sedang sampai yang cukup berat.
dari dinding rahim atau yang disebut dengan Misalnya ada sebagian yang mengalami kram
endometrium (Haryono, 2016). karena kontraksi otot-otot halus pada rahim,
Pada umumnya menstruasi terjadi sakit kepala, sakit perut, merasa lemas hingga
mengikuti pola yang teratur dan tidak memiliki nyeri yang luar biasa. Nyeri yang berlebihan
masalah, namun demikian ada beberapa wanita pada perut bagian bawah sering terjadi selama
yang mengalami beberapa kelainan pada saat menstruasi disebut dismenorhea. Dismenorhea
tertentu. Kelainan- kelainan yang paling umum adalah nyeri selama menstruasi yang
adalah rasa sakit saat menstruasi ( nyeri haid ) disebabkan adanya jumlah prostaglandin F2a
dan sindrom premenstruasi. Sekitar sepertiga yang berlebihan pada daerah menstruasi, yang
wanita mengalami menstruasi akan merasakan merangsang hiperaktivitas uterus dan
beberapa sakit yang menyertai menstruasi terjadinya kejang otot uterus (Mona, 2015).
(Mona, 2015). Nyeri haid adalah kondisi medis yang
Angka kejadian nyeri haid di dunia sangat terjadi sewaktu haid atau menstruasi yang dapat
tinggi. Rata-rata lebih dari 50% perempuan mengganggu aktivitas dan memerlukan
disetiap Negara mengalami nyeri haid. Di pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau
Amerika Serikat, ssprevalensi nyeri haid rasa sakit di daerah perut maupun panggul.
diperkirakan 45-90 %. Insiden nyeri haid pada Nyeri haid biasanya timbul setelah 2 sampai 3
remaja dilaporkan sekitar 92%. Dari Swedia tahun sesudah menarche (Mona, 2015).
yang melaporkan nyeri haid pada 90% wanita
yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67% LANDASAN TEORI
wanita yang berusia 24 tahun (Mona, 2015). Secara etimiologi, remaja berarti
Di Indonesia, angka kejadian “tumbuh menjadi dewasa”. Definisi remaja
dismenorhea 64,25 % terdiri dari 54,89 % (adolescence) menurut World Health
dismenorhea primer dan 9,36 % dismenorhea Organization (WHO) adalah orang-orang yang
sekunder. Selama 50 tahun terakhir tercatat 75 mengalami masa peralihan dari kanak- kanak
% perempuan mengalami nyeri haid. Biasanya kemasa dewasa.Remaja adalah mereka yang
gejala dismenorhea primer terjadi pada berusia 12-21 tahun (Ahmad Amina, 2016).
perempuan usia produktif dan perempuan yang Menurut Monks (2010) dalam Ratnasari Evi
belum pernah hamil. Dismenorhea sering (2016), remaja adalah suatu masa peralihan
terjadi pada perempuan yang berusia antara 20 antara masa remaja dan masa dewasa. Fase
tahun atau pada usia sebelum 25 tahun. masa remaja secara global berlangsung antara
Sebanyak 61 % terjadi pada perempuan yang usia 12-21 tahun. Masa remaja adalah masa
belum menikah (Siti & Esitra, 2017). transisi dari anak- anak menuju dewasa dan
Analisis kasus yang dilakukan oleh pada masa ini jiwa mereka penuh dengan
Susanto dkk (2008) di Kotamadya Makassar, gejolak (Ahmad Amina, 2016).
dari 997 remaja putri yang menjadi responden Menurut The Health Resources And
93,8% diantaranya mengalami dismenorhea Services administration Guidelines Amerika
primer. Pada usia 13-15 tahun merupakan usia Serikat, rentan usia remaja adalah 11-21 tahun
terbanyak yang mengeluhkan dismenorhea dan terbagi mejadi tiga tahapan yaitu remaja
sebanyak 53,9 % kaus. Hal ini menunjukkan awal 11-14 tahun, remaja menengah 15-17
tingginya prevalensi kejadian dismenorhea tahun, remaja akhir 18-21 tahun. Definisi ini
primer pada remaja putri (Utami, 2013). kemudian disatukan dalam terminology kaum
muda (young people) yang mencakup usia 10-
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.9 Februari 2022 3091
……………………………………………………………………………………………………...
24 tahun. Pertumbuhan adalah pertumbuhan selama ini diajarkan dan ditanamkan
yang menyangkut segi kuantitatif yang ditandai kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai
dengan peningkatan ukuran fisik dan dapat melihat adanya kenyataan lain di luar dari yang
diukur.Sedangkan perkembangan adalah selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan
perubahan yang menyangkut aspek kualitatif melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat
dan kuantitatif.Rangkaian perubahan dapat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain.
bersifat progresif, teratur, berkesinambungan Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali
serta akumulatif (Kusmiran, 2015). membingungkan, terutama jika ia terbiasa
Kemampuan berpikir para remaja dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja
berkembang sedemikian rupa sehingga mereka selama masa kanak- kanak (Asharia, 2017).
dengan mudah dapat membayangkan banyak Kemampuan berpikir dalam dimensi moral
alternatif pemecahan masalah beserta pada remaja mulai berkembang karena mereka
kemungkinan akibat atau hasilnya.Kapasitas mulai melihat adanya kejanggalan dan
berpikir secara logis dan abstrak mereka ketidakseimbangan antara yang mereka yakini
berkembang sehingga mereka mampu berpikir dengan kenyataan yang ada di
multi- dimensi (Kusmiran, 2015). sekitarnya.Mereka lalu merasa perlu
Para remaja tidak lagi menerima mempertanyakan dan merekonstruksi pola pikir
informasi apa adanya, tetapi mereka akan dengan kenyataan yang baru.Perubahan inilah
memproses informasi itu serta yang seringkali mendasari sikap
mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka pemberontakan remaja terhadap peraturan atau
sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat.
pengalaman masa lalu dan sekarang untuk Konflik nilai dalam diri remaja ini lambat laun
ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, akan menjadi sebuah masalah besar, jika remaja
dan rencana untuk masa depan. tidak menemukan jalan keluarnya.
Dengan kemampuan operasional formal Kemungkinan remaja untuk tidak lagi
ini, para remaja mampu mengadaptasikan diri mempercayai nilai- nilai yang ditanamkan oleh
dengan lingkungan sekitar mereka (Asharia, orang tua atau pendidik sejak masa kanak-
2017). kanak akan sangat besar jika orangtua atau
Masa remaja adalah periode dimana pendidik tidak mampu memberikan penjelasan
seseorang mulai bertanya-tanya.Mengenai yang logis, apalagi jika lingkungan disekitarnya
berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan tidak mendukung penerapan nilai-nilai tersebut
sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan (Asharia, 2017).
nilai diri mereka. Para remaja mulai membuat Hipotesis
penilaian tersendiri dalam menghadapi 1. Hipotesis Nol ( Ho )
masalah-masalah populer yang berkenan Tidak ada perbedaan pemberian air jahe
dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, dan air kelapa terhadap penurunan dismenorhea
kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. primer pada remaja putri di SMA Negeri 3
Remaja tidak lagi menerima hasil Makassar.
pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut 2. Hipotesis Alternatif ( Ha )
yang diberikan pada mereka selama ini tanpa Ada perbedaan pemberian air jahe dan air
bantahan.Remaja mulai mempertanyakan kelapa terhadap penurunan dismenorhea primer
keabsahan pemikiran yang ada dan pada remaja putri di SMA Negeri 3 Makassar
mempertimbangan lebih banyak alternatif
lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak
melakukan pengamatan keluar dan
membandingkannya dengan hal-hal yang

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3092 Vol.2 No.9 Februari 2022
………………………………………………………………………………………………………
METODE PENELITIAN Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui
Jenis Penelitian bahwa dari jumlah 30 responden. Diperoleh
Metode yang digunakan dalam penelitian data responden pada remaja putri yang
ini adalah metode Quasi Experiment diberikan air jahe sebanyak 15 responden
(eksperimen semu) post test only control group (50%) dan responden yang diberikan air kelapa
desain. Dalam desain ini kelompok eksperimen sebanyak 15 responden (50%).
maupun kelompok kontrol yang dipilih secara 1. Penurunan Nyeri Haid
random. Kelompok yang diberikan perlakuan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri
disebut sebagai kelompok eksperimen, Haid Sesudah (Post Test) diberikan Air Jahe
sedangkan yang tidak diberi perlakuan disebut Tingkat Nyeri Frekuesni Persentase
Sesudah (n) (%)
kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (Post Test)
adalah (O1 : O2). Tidak Nyeri 6 40
1-3 Nyeri Ringan 9 60
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Total 30 100
Negeri 3 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan Sumber : Data Primer (2020)
pada bulan November sampai dengan Nyeri sesudah dilakukan pemberian air
Desember tahun 2020. jahe dengan jumlah 15 responden diperoleh
Populasi dan Sampel data frekuensi yaitu tidak nyeri sebanyak 6
Populasi penelitian ini adalah 101 siswi orang ( 40%), tingkat nyeri ringan (1-3)
kelas X IPS di SMA Negeri 3 Makassar. sebanyak 9 orang (60%). Jadi, tingkat nyeri
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang paling banyak dialami sesudah diberikan
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh air jahe yaitu sebanyak 9 orang dengan
populasi (Carsel, 2019). Dengan demikian persentase 60%.
sampel adalah sebagian dari populasi yang Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri
karakteristiknya hendak diselidiki dan bisa Haid Sesudah (Post Test) diberikan Air
mewakili keseluruhan populasi sehingga Kelapa
jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Sampel Tingkat Nyeri Sesudah (Post Frekuensi Persentase (
Test (n) %)
dalam penelitian ini adalah sebagian dari
populasi yang memenuhi kriteria inklusi Tidak Nyeri 2 13,3
1-3 Nyeri Ringan 12 80
yaitu siswi kelas X IPS di SMA Negeri 3 4-6 Nyeri Sedang 1 6,7
Makassar.
Total 15 100
HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber : Data Primer (2020)
1. Analisis Univariat Dari tabel 3. tingkat nyeri sesudah
a. Intervensi dilakukan pemberian air kelapa dengan jumlah
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan 15 responden diperoleh data frekuensi yaitu
Intervensi Pada Remaja Putri di SMAN 3 tidak nyeri sebanyak 2 orang ( 13,3% ), tingkat
Makassar Tahun 2020 nyeri ringan (1-3) sebanyak 12 orang (80%),
tingkat nyeri sedang (4-6) sebanyak 1 orang (
Kelompok Frekuesni Persentase
6,7%). Jadi, tingkat nyeri yang paling banyak
Intervensi (n) (%)
dialami sesudah diberikan air kelapa yaitu
Air Jahe 15 50
sebanyak 12 orang dengan persentase 80%.
Air Kelapa 15 50
Total 30 100
Sumber : Data Primer (2020)

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.9 Februari 2022 3093
……………………………………………………………………………………………………...
3. Analisis Bivariat Pembahasan
a. Uji Normalitas Data Berdasarkan dari hasil penelitian
Tabel 4. Penurunan Nyeri Haid Setelah pemberian air jahe terhadap penurunan nyeri
Pemberian Air Jahe dan Air Kelapa pada haid (dismenorhea) pada remaja putri di SMAN
Remaja Putri di SMAN 3 Makassar Tahun 3 Makassar yang dilakukan sesudah adanya
2020 perlakuan pada tabel 4.4 diketahui bahwa 15
Kelompok Nilai Nilai responden sebagian besar responden
Intervensi ρ α
mengalami penurunan nyeri haid yaitu pada
Air Jahe (Post 0,000 0,05 skala nyeri ringan 9 responden (60%) dan skala
Test)
0 (tidak nyeri) yaitu 6 orang
Air Kelapa (Post 0,000
Test) (40%).
Sumber : SPSS Versi 22 Uji Saphiro Wilk Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
Pada tabel 4 diatas menunjukkan bahwa skala nyeri setelah diberikan air jahe adalah
hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Test, skala 0 (tidak nyeri). Hal ini sesuai dengan
sesudah diberikan air jahe diperoleh nilai ρ = teory Perry and Potter (2006) bahwa selama
0,000 dan sesudah diberikan air kelapa menstruasi uterus berkontraksi lebih kuat
diperoleh nilai ρ = 0,000, hasil tersebut kadang-kadang ketika kontraksi seseorang itu
menunjukkan bahwa nilai ρ < α = 0,05. akan merasakan nyeri, kontraksi otot-otot
Dari hasil tersebut maka dapat rahim berlaku ketika prostaglandin dihasilkan.
disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi Beberapa penelitian menunjukkan
normal. Sedangkan syarat untuk Uji T tidak bahwa nyeri haid yang dirasakan oleh wanita
terpenuhi. Maka Uji Statistik yang digunakan disebabkan karena adanya jumlah
pada penelitian ini adalah Uji Mann- Withney. prostaglandin yang berlebihan pada darah
b. Uji Mann-Withney menstruasi sehingga merangsang hiperaktivitas
Tabel 5. Perbedaan Penurunan Nyeri Haid uterus (Price, 2014).
Setelah di Berikan Air Jahe dan Air Kelapa Dismenorhea ini terjadi karena adanya
Pada Remaja Putri di SMAN 3 Makassar peningkatan prostaglandin F2-alfa yang
Tahun 2020 merupakan suatu cyklooksigenase (COX) yang
Interven N Mean SD ρ dapat mengakibatkan hipertonus dan
si
α
vasekontriksi pada miometrium sehingga
Penuruna Air Jahe15 0,47 0,516 0,013 menyebabkan terjadi iskemia dan nyeri saat
n menstruasi. Jahe sebagai anti inflamasi
Nyeri Air 15 1,00 5,35 0,05
Haid Kelapa mempunyai cara kerja yaitu dengan cara
Hasil Uji SPSS Mann-Withney 2020 menghambat kerja enzim cyklooksigenase
Pada tabel 5 diatas menunjukkan bahwa nilai (COX) sehingga dapat menghambat pelepasan
rata- rata setelah diberikan air jahe sebesar 0,47 enzim tersebut menuju prostaglandin yang
dengan standar deviasi 0,516 sedangkan nilai menyebabkan terjadinya inflamasi. Hal ini akan
rata-rata setelah diberikan air kelapa sebesar menyebabkan terjadinya penurunan
1,00 dengan standar deviasi 5,35. Nilai ρ = prostaglandin dan leukotrin yang merupakan
0,013 > α = 0,05, dari hasil tersebut maka mediator radang sehingga jahe
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak direkomendasikan untuk remaja atau wanita
yang artinya terdapat perbedaan pemberian air yang mengalami nyeri haid (dismenorhea).
jahe dan air kelapa terhadap penurunan nyeri Berdasarkan dari hasil penelitian
haid pada remaja putri di SMAN 3 Makassar pemberian air kelapa terhadap penurunan nyeri
Tahun 2020 haid (dismenorhea) pada remaja putri di SMAN
3 Makassar Yang dilakukan sesudah adanya

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3094 Vol.2 No.9 Februari 2022
………………………………………………………………………………………………………
perlakuan pada tabel 4.5 diketahui bahwa 15 Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
responden sebagian besar responden yang dilakukan oleh (Nur istiqomah, 2019)
mengalami penurunan nyeri haid yaitu pada dalam jurnal “Efektifitas pemberian air jahe dan
skala nyeri ringan 12 responden (80%) dan air kelapa terhadap nyeri haid’’ dengan jumlah
skala 0 (tidak nyeri) yaitu 2 orang (13,3%) dan sampel sebanyak 22 responden yang dibagi
paling sedikit pada skala nyeri sedang yaitu 1 menjadi dua kelompok yaitu kelompok air jahe
orang (6,7%). dan kelompok air kelapa. Analisis data
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai menggunakan Uji independent t-test dengan
skala nyeri setelah diberikan air kelapa adalah signifikasi = <0,05. Hasil penelitian
skala nyeri sedang. Responden yang masih menunjukkan bahwa setelah pemberian air jahe
dalam kategori sedang disebabkan karena skala nyeri menurun dengan pre-test = 5,45 dan
faktor internal responden tersebut, misalnya post-test = 1,82. Sedangkan pada kelompok air
responden mengalami kecemasan sehingga saat kelapa menurun dengan pre-test = 6,00 dan
diberikan perlakuan responden tidak rileks dan post- test = 3,18. Kesimpulannya adalah
sugesti yang tertanam adalah nyeri tidak pemberian air jahe lebih efektif dari pada
berkurang. Hal tersebut sesuai dengan teory pemberian air kelapa.
Proverawati & Misaroh (2009) perempuan Penelitian lain yang dilakukan oleh (Rosi
yang mengalami kecemasan akan terjadi Kurnia, 2016) dengan judul “Efektifitas
keseimbangan hormonal dan minuman kunyit asam dan rempah jahe
ketidakseimbangan dalam pengendalian otot- terhadap penuruan skala nyeri haid primer’’
otot rahim oleh saraf otonom maka muncul dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden.
rangsangan simpatis yang berlebihan sehingga Analisis data menggunakan Uji paire t-test dan
terjadi hipetoni pada serabut- serabut otot Independent t-test. Hasil penelitian
sirkuler yang menimbulkan dismenorhea yang menunjukkan adanya perbedaan yang
berlebihan. signifikan antara penurunan skala nyeri haid
Penurunan intensitas nyeri haid yang primer sebelum dan sesudah minum kunyit
dialami responden disebabkan karena adanya asam (p<0,01). Adanya perbedaan yang
Kalsium dan Magnesium yang terkandung signifikan antara penurunan skala nyeri haid
dalam air kelapa yang dapat merelaksasikan primer sebelum dan sesudah minum ramuan
otot rahim akibat dari prostaglandin yang jahe (p<0,01). Minuman kunyit asam dan
meningkat yang menyebabkan iskemia ramuan jahe asam sama-sama dapat
miometrium dan hiperkontraktivitas otot rahim menurunkan skala nyeri haid primer. Akan
sehingga mengurangi ketegangan otot. Air tetapi, minuman ramuan asam jahe lebih efektif
kelapa juga mengandung vitamin C yang dalam menurunkan skala nyeri haid primer
merupakan zat- zat alami anti inflamasi yang dibandingkan minum kunyit asam.
membantu meringankan rasa sakit akibat kram Berdasarkan dari hasil penelitian terdapat
menstruasi dengan menghambat dua responden yang tidak mengalami
ezimcyclooxygenase yang memiliki peran penurunan skala nyeri haid. Hal ini
dalam mendorong proses pembentukan kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor,
prostaglandin. diantaranya adalah faktor usia. Semakin besar
Hasil Analisis menggunakan Uji Mann- umur seseorang maka semakin besar pula bisa
Withney didapatkan hasil ρ-value 0,013 < α = mengarami nyeri. Hal ini terlihat pada tabel 4.1
0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak didapatkan siswi yang paling banyak berada
yang artinya ada perbedaan pemberian air jahe pada usia 15 tahun yang berjumlah 18
dan air kelapa terhadap penurunan nyeri haid responden (60%). Hal ini berarti sesuai dengan
pada remaja putri di SMA Negeri 3 Makassar. pendapat Tamsuri (2013) yang menyatakan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.9 Februari 2022 3095
……………………………………………………………………………………………………...
bahwa umur menarche responden yang paling 1. Hasil rata-rata skala nyeri haid sesudah
banyak berumur 12-15 tahun (52,0%) dan yang diberikan air jahe adalah 0,47 dengan jumlah
paling sedikit berumur < 12 tahun (10,0%). 15 responden.
Maka kemungkinan besar seorang wanita akan 2. Hasil rata-rata skala nyeri haid sesudah
menderita dismenorhea pada saat berumur 12- diberikan air kelapa adalah 1,00 dengan 15
15 tahun. responden.
Selain faktor usia, siklus menstruasi juga 3. Terdapat perbedaan pemberian air jahe dan
berpengaruh terhadap kejadian dismenorhea. air kelapa terhadap penurunan nyeri haid
Hal ini terjadi karena setiap wanita memiliki pada remaja putri di SMA Negeri 3
keunikan sendiri yang mempengaruhi hormon Makassar. Yang dimana air jahe lebih efektif
kesuburan. Hal ini dapa terlihat dari hasil dalam menurunkan nyeri haid dibandingkan
penelitian pada tabel air kelapa.
4.2 menunjukkan bahwa rata-rata Saran
responden yang memiliki siklus menstruasi Berdasarkan kesimpulan dari hasil
yang teratur sebanyak 21 responden (70%). Hal penelitian yang telah dilakukan maka penulis
ini bisa disebabkan karena adanya beberapa memberi saran sebagai berikut:
faktor seperti faktor hormonal, peningkatan 1. Bagi Institusi Penelitian
drastis atau penurunan berat badan Diharapkan agar menjadikan hasil
mempengaruhi sistem seluruh tubuh. penelitian ini sebagai tambahan referensi dan
Menurut asumsi peneliti, bahwa ada wacana di lingkungan pendidikan serta sebagai
perbedaan penurunan rata-rata skala nyeri haid bahan kajian lebih lanjut, khususnya untuk
sesudah pemberian air jahe dan air kelapa. penelitian yang sejenisnya.
Minum air jahe dan air kelapa sama- sama dapat 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
menurunkan nyeri haid pada remaja putri. Akan Diharapkan untuk meneruskan penelitian
tetapi minum air jahe lebih efektif dalam dengan membandingan air jahe dan air kelapa
menurunkan nyeri haid pada remaja putri, dengan menambah variabel penelitian dan
dikarenakan adanya impuls rasa hangat yang dengan rancangan penelitian yang lebih baik.
merupakan efek dari ekstrak jahe yang 3. Bagi Remaja Putri
mengenai bagian yang terasa nyeri yaitu perut Diharapkan remaja putri dapat
bagian bawah. Rasa hangat dari jahe direspon mempraktekkan air jahe sebagai upaya
oleh ujung syaraf yang berada didalam kulit dan penanganan dalam menurunkan nyeri haid pada
sensitif terhadap suhu. Stimulasi ini remaja putri yang mengalami nyeri haid.
mengirimkan impuls dari perifer ke
hipotalamus sehingga timbul kesadaran DAFTAR PUSTAKA
terhadap suhu lokal dan memicu respon adaptif [1] Ahmad, Amin. 2016. Prosedur
untuk mempertahankan suhu normal tubuh. Penelitian.Hanifa. 2015. factor yang
mempengaruhi Jakarta: Rineka Cipta.
PENUTUP [2] Amiritha, dkk. 2017. Pengaruh Pemberian
Kesimpulan Air Kelapa Muda Terhadap Penurunan
Berdasarkan hasil penelitian tentang dismenorea. Semarang : Poltekes
perbedaan pemberian air jahe dan air kelapa Kemenkes 5(2),79-82.
terhadap penurunan nyeri haid pada remaja [3] Nyeri Haid Remaja di Rusunawa
putri di SMAN 3 Makassar, maka dapat di tarik PutriHeramanto. 2015. Kesehatan
kesimpulan: Reproduksi Universitas Muhammadiyah.
Semarang: Universitas Muhammadiyah .

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
3096 Vol.2 No.9 Februari 2022
………………………………………………………………………………………………………
[4] Wanita. Jakarta: Trans Info Media : [15] Reski .2015. Perawatan Keebidanan
Universitas Kendari. (Perawatan Nifas). Jakarta: Bharata Niaga
[5] Asharia. 2017. Proses penyusuaian Media.
diriIstiqamah Nur. 2019. Perbedaan [16] Carsel syamsuni 2019. Statistik dan
Efektifitas menjadi dewasa, Jakarta : metologi Penelitian. CV Karya Bakti
Rineka Cipta Pemberian Air Jahe dan Makmur :Jawa Timur.
Air Kelapa [17] Sumarni dkk. 2014. Studi Analisa
[6] Ayu & Mutiara. 2017. Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai
PengaruhTerhadap Nyeri Haid. Malang : Intervensi Non Farmakologi Dalam
Universitas Mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja
[7] Dewi, Mona. 2017. Pengaruh Dalam Sudut Pandang Keperawatan.
Pemberian Khadijah & Erfanda. Surakarta : STIKES Kusuma Husada
2017. Pengaruh Ramuan Jahe
Terhadap Nyeri Haid Mahasiswi STIKES
PMC Tahun 2015. Riau: STIKES
Pekanbaru Medical Center.
[8] Fauziah. 2015. Teori Pengukuran nyeri dan
Pemberian Air Kelapa Hijau Terhadap
Penurunan Nyeri Dismenorhea Pada
Mahasiswi Prodi D IV Bidan Pendidik
STIKES Aisyiyah. Yogyakarta: STIKES
Aisyiyah
[9] Nuha Kusmiran Eni. 2015. Kesehatan
Reproduksi medika. Remaja dan Wanita.
Jakarta : Salemba Medika
[10] Kurnia & Isma. 2018. Efektivitas
Minuman Kunyit Asam dan Rempah Jahe
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid
[11] Latifah dkk. 2016. Pengaruh Air Kelapa
Hijau Sebagai Terapi Nonfarmakologis
Terhadap Penurunan Nyeri
Dismenorhea Pada Siswi Kelas XI SMK
Ma’rif Gombong. Gombong : STIKES
Muhammadiyah
[12] Lestari Fitri. 2015. Pengaruh Pemmnerian
Air Kelapa Hijau Terhadap Tingkat Nyeri
Haid Pada Mahasiswi Program StudiIlmu
Keperawatan STIKEST Aisyiyah.
Yogyakarta: STIKES Aisyiyah
[13] Nuryanih dkk. 2020. Pengaruh Konsumsi
Air Kelapa Terhadap Pengurangan Nyeri
Haid. Jurnal Kesehatan, Vol. 9 No.1
(2020).ISSN 2086-9266
[14] Reeder .2015. Asuhan Kesehatan
reproduksi Pada remaja. PT : Rineka Cipta

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai