Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN PROMOSI KESEHATAN EDUKASI KEBERSIHAN MENSTRUASI

HARUS DI MULAI SEJAK DINI

DISUSUN OLEH :

PUTRI ELSA SUSANTI

02160200078

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU (STIKIM)

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat Ridho
Nya, penyusun akhirnya mampu menyelesaikan makalah yang berjudul " RANCANGAN
PROMOSI KESEHATAN EDUKASI KEBERSIHAN MENSTRUASI HARUS DI MULAI
SEJAK DINI ". Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penyusun alami, namun berkat dukungan dan dorongan, sehingga penyusun mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu penyusun pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang sudah membantu untuk menyelesaikan makalah
ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penyusun terima dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Desember 2017

Pemyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Tujuan Promosi Kesehatan....................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................2

1.4 Manfaat..................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

2.1 Teori Pendukung.................................................................................................. 4

2.2 Konsep Promosi Kesehatan...................................................................................5

BAB III PENUTUP..........................................................................................................7

3.1 Kesimpulan............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan masa transisi antara anak-anak menuju dewasa dimana seseorang
mampu mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep dirinya. Sedangkan definisi remaja
menurut Eswi (2012) adalah fase diantara anak-anak menuju dewasa yang diikuti dengan
perubahan fisik maupun psikologis. World Health Organization (WHO) mendefinisikan Remaja
sebagai individu yang telah memasuki usia 10-19 tahun.

Data WHO (2014) menyebutkan bahwa jumlah remaja di dunia diperkirakan mencapai
angka 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk di dunia. Persentase tersebut sebanding dengan
persentase jumlah remaja di Indonesia yaitu sebanyak 43,5 juta orang atau sekitar 18% dari
penduduk di Indonesia. Besarnya jumlah remaja perlu mendapat perhatian dalam berbagai aspek
seperti aspek kesehatan. Hal ini karena remaja akan memegang peranan di masa yang akan
datang sehingga perlu mempersiapkan mereka untuk memasuki tahap kehidupan selanjutnya.

Masa remaja merupakan masa yang mengalami banyak perubahan secara fisiologis,
psikologis maupun intelektual (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014). Salah
satu perubahan fisiologis pada usia remaja yaitu terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah proses
meluruhnya lapisan dinding rahim akibat tidak dibuahinya sel ovum oleh sperma sebagai salah
satu tanda kematangan organ reproduksi (Kusmiran, 2012). Umumnya, remaja mengalami
menstruasi pertama kali (menarche) pada saat usia 12-16 tahun (Kusmiran, 2012). Akan tetapi
usia menarche seseorang sangat beragam. Usia menarche yang masih muda menjadikan usia
reproduksi perempuan semakin panjang dan lebih berisiko terhadap adanya masalah kesehatan
reproduksi (Riskesdas, 2010). Masalah kesehatan reproduksi ini biasanya muncul disebabkan
oleh jamur, bakteri, dan virus akibat buruknya personal higiene dan higiene menstruasi (Bohl,
2005 dalam Indah, 2012).

Higiene menstruasi adalah perilaku yang dilakukan wanita dalam menjaga kebersihan diri
selama periode menstruasi (Kusniyanti, 2011). Beberapa penelitian mengenai higiene menstruasi

1
di negara berkembang masih menemukan praktik higiene menstruasi yang buruk. Studi yang
dilakukan oleh Khan (2012) menemukan 63,3% responden memiliki pengetahuan yang kurang
tepat terkait menstruasi dan 78,8% responden memiliki praktik yang buruk dalam menjalankan
higiene menstruasi. Penelitian Adhikari (2007) di Nepal juga menemukan bahwa hanya 12,9%
yang telah melakukan praktik higiene menstruasi dengan benar.

Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan
untuk menciptakan suatu keadaan atau perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini saya bermaksud untuk
membuat rancangan promosi kesehatan untuk mengedukasi kebersihan menstruasi harus dimulai
sejak dini.

1.2 Tujuan Promosi Kesehatan

Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan atau sikap remaja akan kebersihan menstruasi

2. Meningkatkan perubahan perilaku remaja

3. Meningkatkan Status Kesehatan Remaja mengenai kebersihan mesntruasi

1.3 Rumusan Masalah


Masalah kesehatan yang terjadi salah satunya menyatakan bahwa hygiene menstruasi
yang dilakukan oleh remaja masih rendah dan tidak semua anak atau remaja perempuan siap
menghadapi menstrusi untuk pertama kali bukan diartikan mereka takut, akan tetapi kesiapan
mental untuk menganggap menstruasi sebagai alamiah yang terjadi saat perempuan menginjak
pubertas. Program Kesehatan Nasional yang dikeluarkan oleh Kemenkes dan Kemendikbud
mengungkapkan program Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM) dimaksudkan untuk
mengedukasi anak-anak agar tidak khawatir ketika mengalami mestruasi pertama dan upaya-
upaya promosi kesehatan baik fisik maupun mental.

2
1.4 Manfaat

Manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan upaya promosi kesehatan untuk memberikan
edukasi kebersihan menstruasi dimulai sejak dini yaitu diharapkan anak-anak, guru, dan orang
tua dapat memahami pentingnya edukasi kebersihan menstruasi sejak dini yang nantinya anak-
anak perempuan siap menghadapi menstruasi dan mampu melakukan hygiene menstruasi dengan
baik dan benar.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Pendukung

2.1.1 Remaja

Remaja adalah bila seorang anak perempuan berusia 13-19 tahun (Wong, 2009). Menurut
WHO, remaja adalah bila anak perempuan atau laki-laki telah mencapai usia 10-19 tahun.
Sedangkan DikNas dalam Soetjiningsih (2007) mengatakan bahwa anak dianggap remaja bila
anak sudah berumur 18 tahun yang sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah.

2.1.2 Menarche dan Menstruasi

a. Pengertian Menarche

Menarche adalah menstruasi pertama perempuan yang umumnya terjadi pada usia sekitar
10-11 tahun (Manuaba, 2007). Mekanisme menarche belum diketahui, namun hal ini
berhubungan dengan maturasi hipotalamus dan spesifik dipicu oleh pembentukan lemak dengan
presentasi 17 % dan BB 48 kg (Dickason, Silverman, Kaplan, 1997). Santrock (2003)
menjelaskan bahwa menarche juga dapat dipengaruhi oleh mutu makanan, kesehatan, genetik
dan massa tubuh.

b. Usia Menarche

Usia menarche berbeda-beda setiap individu. Sejak sekitar 150 tahun yang lalu, usia
menarche mengalami pergeseran ke arah yang lebih muda. Rata-rata usia menarche di Amerika
Serikat mengalami penurunan sebesar 4 bulan tiap dekade. Sehingga sekitar tahun 2003
menarche terjadi antara usia 9 sampai 15 tahun (Eveleth dalam Santrock, 2003). Pulungan (2009)
menjelaskan bahwa usia menarche terjadi pada usia termuda 8 tahun dan tertua adalah 14 tahun.
Manuaba (2007) menarche terjadi sekitar umur 10-11 tahun. Sedangkan Hasil riset kesehatan
dasar (2010) menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia
menarche termuda 9 tahun dan usia tertua 20 tahun.

4
c. Pengertian Menstruasi

Menstruasi (haid) artinya mengalirkan sesuatu, namun dalam syariat agama menstruasi
merupakan darah yang keluar dari rahim seorang perempuan secara alami, tanpa sebab apapun di
waktu- waktu yang sudah dimaklumi (Al-Utsaimin, 2009). Cunningham (2006) menyatakan
bahwa menstruasi merupakan pengeluaran darah, mukus, dan debris sel dari mukosa uterus
secara berkala sebagai tanda bahwa alat kandungan telah memenuhi faalnya. Menstruasi terjadi
dalam interval-interval yang teratur, siklis, dan dapat diperkirakan waktunya, sejak menarche
sampai menopause kecuali saat hamil, menyusui, anovulasi, atau mendapatkan intervensi
farmakologis.

2.1.3 Hygiene

a. Pengertian Hygiene

Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan kesehatan (Potter & Perry, 2006).
Sedangkan menurut WHO (2013) higiene merupakan kondisi dan praktik untuk
mempertahankan kesehatan, mencegah terjadinya penyebaran penyakit, meningkatkan derajat
kesehatan individu meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan (Purnawijayanti,
2006).

2.2 Konsep Promosi Kesehatan

a. Metode Promosi Kesehatan

Metode promosi kesehatan dapat digolongkan berdasarkan tekhnik komunikasi, sasaran


yang dicapai dan indera penerima dari sasaran promosi. Ide Awal dalam rancangan promosi
kesehatan ini adalah Kebersihan (Hygiene) Mesntruasi pada remaja. Sasaran dalam promosi
kesehatan ini tentunya anak usia 9-19 tahun yang dapat dikategorikan sebagai remaja atau
menarche (mesntruasi pertama perempuan). Adapun materi-materi yang digunakan untuk
melakukan promosi kesehatan ini yaitu kebersihan menstruasi, perilaku saat mentruasi dan
personal hygiene. Gambar yang digunakan tentunya gambar yang menarik agar remaja-remaja
mengerti dan memahami seperti gambar cara mencuci tangan dsb. Bahasa yang digunakan agar
remaja-remaja tersebut memahami yaitu bahasa yg efekti dan mudah di mengerti. Oleh karena
itu menjadi penting bagi kita untuk membuat remaja atau masyarakat memahami bahwa

5
kebersihan saat mestruasi sanagatlah penting dan memerlukan dukungan dari kita semua agar
remaja yang mengalami dapat melakukan kebersihan saat menstruasi dengan baik dan benar.

b. Media Promosi Kesehatan

Penggunaan media dalam promosi kesehatan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan
yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium untuk memperlancar komunikasi
penyebarluasan informasi. Media promosi kesehatan diantaranya harus memperhatikan beberapa
hal diantaranya yaitu harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran, serta ide yang
terkandung didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Kebersihan pada saat menstruasi ini
kita bisa menggunakan beberapa media seperti poster, leaflet, ataupun menggunakan media
promosi seperti radio serta iklan untuk menyebarluaskan informasi dengan jangkauan lebih luas.

6
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dalam rancangan promosi kesehatan ini, dimana tidak semua
anak perempuan siap menghadapi menstrusi untuk pertama kalinya bukan diartikan mereka
takut, akan tetapi kurangnya kesiapan mental untuk menganggap menstruasi sebagai alamiah
yang terjadi saat perempuan menginjak pubertas. Maka sebagai pelaksana yang igin melakukan
promosi kesehatan dengan harapan agar remaja memahami pentingnya edukasi menstruasi
sejak dini yang nantinya anak-anak perempuan siap menghadapi menstruasi dan termasuk
anak-anak sudah terbiasa untuk mengelola tubuhnya ketika sedang mengalami menstruasi dari
segi kebersihan, pantangan, sampai cara mengatasi ketika ada masalah saat terjadi haid.
Sehingga pengelolaan higiene sanitasi mulai dapat terbentuk sejak dini yang memungkinkan
juga sekolah dan orang tua sudah bisa lebih peduli terhadap permasalahan yang dulu dianggap
tabu menjadi layak untuk dipublikasikan sesuai dengan kebutuhannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. A, Y, Maria dan S, T, S, Maria. 2016. Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri Pada
Saat Menstruasi. Jurnal STIKES. Vol 9, No. 1. Diambil dari
http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/STIKES/article/download/123/101

2. Fitriyah, Imarotul. 2013. Gambaran perilaku hygiene menstruasi pada remaja putri di
sekolah dasar negeri di wilayah kerja puskesmas pisangan. Skripsi UIN Jakarta.
Diambil dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24/132/1/
IMAROTUL%20FITRIYAH-fkik.pdf

3. Kusmiran, E. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba


Medika.

4. Field Book. Metode dan media promosi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai