Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASALAH-MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KONSEP KEPENDUDUKAN

(Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah BKI KESPRO Dan KB)

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Putri Ayu Agusliana (2010502006)


2. Silvi Aqgenatry Prilly (2020502028)
3. Selly Tria Agustin (2020502048)
4. Atika Try Sanah (2030502137)
5. Richard Feridho (2030502144)

Dosen Pengampu:
Syeilla Amrina Rosyada, M.A

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMI 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas izin dankaruniaNya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita
mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan serta
bimbingan kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Dan juga kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu Syeilla amrina Rosyada, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah
BKI Kespro dan KB.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu
kami berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya. Semoga makalah ini
dapat memmberikan manfaat bagi para pembaca dan bebagai pihak lainnya.

Palembang, 24 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................................................


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................

A. Identifikasi Masalah-masalah Kesehatan Reproduksi ..........................................


B. Contoh Masalah Kesehatan Reproduksi Terkait Gender .......................................
C. Konsep Kependudukan ...........................................................................................
D. Dinamika Kependudukan .......................................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian kesehatan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah


“keadaan kesehatan, fisik, mental, emosional, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
menjalani kehidupan yang produktif secara sosial dan ekonomi” (UU Kesehatan 2009).
Kesehatan sangat penting dalam kehidupan manusia, dan kesehatan tidak hanya bebas dari
penyakit dan kelemahan, tetapi juga kondisi fisik yang baik, mental dan kesejahteraan
sosial yang baik. (WHO, 1948) (Krisna Triyono and K. Herdiyanto, 2018) Selain itu,
kesehatan dapat diartikan sebagai keadaan dinamis di mana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk mempertahankan hidup. (Sani,
2011) Istilah Kesehatan sendiri mengalami perluasan arti. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
mendefinisikan kesehatan sebagai: “a state of complete physical, mental and social well
being and not merely the absence of disease or infirmity” (Darwin, 2016) Reproduksi
adalah cara dasar pertahanan diri yang dilakukan oleh semua organisme hidup oleh nenek
moyang individu organisme untuk menghasilkan generasi berikutnya. Selain itu reproduksi
dapat diartikan sebagai proses biologis individu untuk menghasilkan individu baru.
Reproduksi umumnya dibagi menjadi dua jenis: seksual dan Aseksual.

Berdasarkan uraian di atas, kesehatan reproduksi dapat didefinisikan sebagai


sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala aspek sistem dan fungsi dan
proses reproduksi, serta Keadaan bebas penyakit dan cacat. (Rahayu et al., 2017) Empat
komponen/program kesehatan reproduksi yang yang menjadi perhatian di Indonesia yaitu:
Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja, Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir,
serta Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk
HIV/AIDS. Pelayanan yang terdiri dari empat program tersebut dinamakan Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE). Jika PKRE ditambah dengan pelayanan
Kesehatan Reproduksi untuk Usia Lanjut/Usila, maka pelayanan yang diberikan akan
mencakup seluruh komponen Kesehatan Reproduksi, yang disebut Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Komprehensif (PKRK). (Djama, 2017).
Pelaksanaan pelayanan dasar teknologi reproduksi berbantuan (PKRE) fokus pada
pelayanan masing-masing program Ada di tingkat perawatan kesehatan primer. Hal ini
Singkatnya, PKRE bukanlah program layanan baru atau program yang berdiri sendiri,
tetapi merupakan kombinasi layanan yang berbeda dari program terkait, yang ditujukan
kepada pelanggan yang menerima semua layanan, termasuk aspek komunikasi, secara
terintegrasi dan berkualitas tinggi. (Djama, 2017).

Dasar pengembangan sektor kesehatan reproduksi adalah rangkaian Konferensi


Kependudukan Dunia selama beberapa dekade. Ini dimulai di Roma pada tahun 1954, di
Beograd pada tahun 1965, diBukares pada tahun 1974, di Mexico City pada tahun 1984,
dan akhirnya. Di Kairo pada akhir 1994. Hingga saat ini, hasil dari berbagai konferensi
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia terus dilaksanakan. Di seluruh negara di dunia,
hak kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual diharapkan semakin terpenuhi dengan
memaksimalkan penggunaan teknologi. Norma dan nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab. (Farida Mutiarawati Tri Agustina, 1994).

Berbagai masalah reproduksi remaja seperti (perkembangan, ciri-ciri seksual


sekunder seperti payudara, kencan yang tidak sehat, pakaian yang tidak tepat), haid,
keputihan, kehamilan, penyakit menular seksual, HIV, dll. Penting bagi keluarga selalu
menjaga kesehatan reproduksinya agar dapat meningkatkan kesehatannya secara optimal.
Kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian global sejak pertama kali dibahas oleh PBB
pada Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) di Kairo, Mesir
pada tahun 1994. ICPD berfokus secara khusus pada kesehatan seksual dan reproduksi, hak
asasi manusia dan remaja. (Marsiami, 2021).

Kinerja fertilitas yang buruk masih tercermin dari tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Bayi (AKBalita). Masalah
kesehatan reproduksi wanita, termasuk perencanaan kehamilan dan persalinan yang aman
dan aman secara medis, perlu menjadi perhatian bersama tidak hanya bagi wanita, tetapi
ini memiliki implikasi dan kesehatan yang luas. Perawatan yang mempengaruhi banyak
aspek kehidupan yang menetapkan standar. (Djama, 2017)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah yang dibuat, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
a. Identifikasi Masalah-masalah Kesehatan Reproduksi
b. Contoh Masalah Kesehatan Reproduksi Terkait Gender
c. Konsep Kependudukan
d. Dinamika Kependudukan
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah kesehatan reproduksi dan konsep
kependudukan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah-Masalah Kesehatan Reproduksi

kesehatan reproduksi merupakan topik kesehatan yang menjadi perhatian banyak pihak, tidak
hanya individu yang sedang mengalami permasalahan kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan
permasalahan pada kesehatan reproduksi memberikan dampak yang sangat luas, menyangkut
berbagai aspek kehidupan dan menjadi acuan yang digunakan secara universal untuk mengukur
kemampuan sebuah negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk masyarakatnya.
Derajat kesehatan reproduksi erat kaitannya dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Saat ini Indonesia merupakan negara berkembang dan anggota negara
ASEAN yang mempunyai AKI dan AKB relatif tinggi dibandingkan negara tetangga. Juga
memiliki peringkat AKI AKB yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang
yang memiliki pendapatan per kapita yang hampir sama. Teknologi kedokteran memang telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Namun demikian masih banyak faktor penyebab penyakit
pada sistem reproduksi manusia yang belum terungkap terutama untuk penyakit kronis, penyakit
yang jarang terjadi, penyakit baru yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Dalam hal ini
pendekatan epidemiologi merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam memberikan
informasi tentang faktor risiko.

Identifikasi masalah kesehatan reproduksi dilihat dari Lubis,2013:

1.Masalah reproduksi terkait:


a. Kesehatan,kehamilan,gangguan kesehatan, kematian terkait
b. Peranan sosial budaya terhadap masalah reproduksi
c. Intervensi pemerintah dan Negara
d. Ketersediaan pelayanan Kesehatan
e. Kesehatan bayi dan anak
f. Dampak pembangunan ekonomi, industrialisasi dan perubahan lingkungan

2. Gender dan seksualitas terkait:


a. Aturan negara mengenai masalah seksualitas (pornografi, pelacuran)
b. Peran sosial budaya pada perilaku seks, homoseks, poligami, pelacuran)
c. Seksualitas remaja
d. Status dan peran perempuan
e. Perlindungan pada perempuan pekerja

3. Masalah pada kehamilan yang tidak diinginkan terkait:

a. Pembunuhan bayi
b. Aborsi yang tidak aman
c. Dampaknya pada sosial, ekonomi dan kesehatan
d. Kebijakan pemerintah

4. Masalah kekerasan dan perkosaan terkait:


a. Kekerasan yang disengaja dan dampaknya
b. Norma sosial tentang KDRT dan tindak kekerasan pada Wanita
c. Sikap masyarakat pada kekerasan perkosaan pada PSK
d. Langkah mengatasi masalah

5. Masalah penyakit menular seksual terkait:


a. Penyakit relatif lama: sifilis dan Gonorrhea
b. Penyakit related baru: Chlamydia dan Herpes
c. HIV/AIDS
d. Dampak sosial dan ekonomi
e. Sikap masyarakat

6. Masalah pelacuran terkait:


a. Demografi PSK
b. Faktor pendorong terjadinya pelacuran
c. Sikap masyarakat
d. Dampak pada kesehatan reproduksi PSK, konsumen dan keluarganya

7. Masalah teknologi terkait:


a. Teknologi reproduksi buatan (misal: Bayi Tabung)
b. Pemilihan bayi berdasarkan jenis kelamin (Gender FetalScreening)
c. Pelapisan genetic (genetic screening)
d. Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan
e. Etika dan hokum

B. Contoh Masalah Kesehatan Reproduksi Terkait Gender

1. Contoh masalah kesehatan pada Perempuan:


a. Infertilitas
b. Infeksi menular seksual
c. Gangguan haid
d. Gangguan menopause
e. Pelvic inflammatory desease (PID): radang panggul infeksi reproduksi
bagian atas
f. Unwanted pregnancy atau kehamilan yang tidak diinginkan
g. Aborsi
h. Hormone replacement therapy (HRT)
2. Contoh masalah kesehatan pada Laki-laki:
a. Kesuburan
b. Disfungsi seksual
c. Penyakit kelamin menular seksual

C. Konsep Kependudukan

Menurut UU RI Nomor 10 tahun 1992, penduduk adalah orang dalam matranya


sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan
kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu
tertentu.
Penduduk juga dapat diartikan sebagai orang yang mendiami suatu daerah dalam
jangka waktu tertentu. Penduduk dan konsep kependudukan berkaitan erat dengan
demografi.
Demografi adalah studi kuantitatif dari suatu proses fertilitas (kelahiran),
Mortalitas (kematian), perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.Proses-proses tersebut
secara langsung mempengaruhi jumlah penduduk dalam suatu wilayah. Perubahan
perubahan kependudukan karena factor-faktor tersebut dipelajari dalam dinamika
kependudukan (population dinamics). Dinamika kependudukan mempelajari seluruh
penduduk, teori-teori tentang penduduk dan kebijaksanaan penduduk.
D. Dinamika kependudukan

Dinamika penduduk adalah proses perubahan penduduk yang terjadi secara terus-
menerus dan berpengaruh pada jumlah. Dinamika kependudukan adalah perubahan
kependudukan pada satu daerah tertentu dari waktu ke waktu.
Perubahan penduduk tidak terjadi begitu saja, banyak penyebab yang berperan di
dalamnya. Penyebab yang mempengaruhi perubahan penduduk adalah kelahiran,
kematian, perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang
berkembang di masyarakat. Penyebab-penyebab tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu :
• Penyebab langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung dan terjadi melalui
variabel antara adalah factor keadaan sosial, ekonomi dan faktor budaya. Penyebab langsung
dari pertumbuhan penduduk adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
secara langsung, tanpa melalui variable tertentu contohnya kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk.
• Penyebab tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung dan terjadi melalui
variabel antara adalah factor keadaan sosial, ekonomi dan faktor budaya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Identifikasi masalah pada kesehatan reproduksi ialah terdapat pada masalah
reproduksi, gender dan seksualitas, kehamilan yang tidak diinginkan,kekerasan dan
perkosaan, penyakit menular seksual, dan teknologi
Dari identifikasi masalah diatas terjadinya masalah kesehatan reproduksi terkait
gender ini terdapat pada perempuanan dan juga terdapat pada laki-laki.
Konsep Kependudukan ialah dilihat dari dinamika kependudukan Yang terjadi terus
menerusdan berpengaruh pada jumlah kependudukan. Dimana terdapatnya penyebab
secara langsung dan tidak langsungnya.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksankan tugas
terstruktur. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu kritik dan saranyang bersift membangun senantiasa kami tunggu
guna perbaikan makalah ini selanjutnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati Anggraini, kesehatan reproduksi wanita, ( padang, PT GLOBAL


EKSEKUTIF TEKNOLOGI, 2022) cet- I
Dr. Ekayanti Hafidah Ahmad, Seputar Kesehatan Reproduksi (Makassar, ERYE
ART, 2022) cet-I
Dessy Hidayanti Fajrin, Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Keluarga Berencan di
Indonesia, ( Malang, CV RENA CIPTA MANDIRI, 2021) cet- I
Anita Widiastuti, Epidemiologi Kesehatan Reproduksi ( YAYASAN KITA
MENULIS, 2021) cet-I

Anda mungkin juga menyukai