Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IKM DAN PROMKES

SIKAP TERHADAP KESEHATAN

NAMA : ELISANANDA

NIM : B1D119186

KELAS : 2019D ATLM

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Teknik Optik yang berjudul (
Makalah tentang SIKAP TERHADAP KESEHATAN) dapat terselesaikan
dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dari
berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan
ini baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penulis memohon maaf
atas kekurangan dalam makalah ini dan penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Makassar, 01, AGUSTUS , 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan penyakit anemia..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian penyakit secara langsung ..........................................................................3
2.2 pengertian penyakit secara tidak ;langsung ................................................................6
2.3 Metode ........................................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 saran ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Pengertian penyakit secara tidak langsung
Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan.
Modernisasi, globalisasi teknologi, dan informasi serta berbagai faktor lainnya
turut mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku kehidupan
remaja yang kemudian berpengaruh pada perilaku kehidupan kesehatan
reproduksi mereka. Segala yang mempengaruhi perilaku kesehatan reproduksi
jika tidak segera ditangani dengan seksama akan berdampak pada kesehatan
reproduksi remaja. Dituangkan dalam tujuan keenam Millennium
Development Goals (MDGs) salah satu indikatornya adalah persentase
populasi usia 12-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang
HIV/AIDS ( wasfaedy,2020).
Salah satu upaya peningkatan kualitas hidup manusia dapat dilakukan
melalui upaya peningkatan kesehatan diantaranya kesehatan reproduksi. Pada
tujuan ketiga Indicator Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki
salah satu tujuan yaitu pastikan hidup sehat dan mempromosikan
kesejahteraan untuk semua di segala usia.2 Kesehatan reproduksi khususnya
bagi remaja dan generasi muda akan meningkatkan indeks sumber daya
manusia di masa yang akan datang. Pemerintah telah memberikan perhatian
yang serius terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja (Wasfaedy,2020).
Menurut Peraturan Pemerintah No.61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi dalam pasal 12 ayat 1 dan 2 bahwa pelayanan Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR) dilaksanakan salah satunya melalui pemberian
komunikasi, informasi, dan edukasi dengan materi Pendidikan keterampilan
hidup sehat, ketahanan mental melalui keterampilan sosial, sistem, fungsi, dan
proses reproduksi, perilaku seksual yang sehat dan aman, perilaku seksual
beresiko dan akibatnya, keluarga berencana, dan perilaku beresiko lain atau
kondisi kesehatan lain yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.32
Pendidikan dan infomasi kesehatan reproduksi dan seksual yang kurang pada
remaja akan menyebabkan rendahnya pengetahuan dan mempengaruhi sikap
remaja yang negatif terhadap masalah kesehatan reproduksi dan perilaku
seksual. (wasfaedy,2020).
Informasi tentang kesehatan reproduksi diperoleh pada pendidikan formal
maupun diluar pendidikan formal. Diluar pendidikan formal banyak remaja
mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi bersama teman, “tentang haid
pertama pada wanita yaitu 53,6% dan mimpi basah pada laki-laki yaitu 48%.8
Gaya hidup yang merugikan cenderung banyak ditiru oleh para remaja (Fitry
aprianti,2019).

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian penyakit secara tidak langsung?
b. Bagaimna cara menangapi metode penyakit itu?
c. Apa pengertian penyakit secara langsung?

C. TUJUAN
Bagaimna cara untuk melakukan sesuatu yang ingin diselesaikan untuk
mencapai sikap terhadap kesehatan secara tidak langsung dan secara
langsung?
BAB II

PEMBAHASAN

Sikap terhadap kesehatan

a. secara langsung
Sehat merupakan suatu kondisi yang ingin dimiliki oleh setiap individunya.
Sehat tidak hanya dalam keadaan fisik, namun juga sehat secara mental dan sehat
secara sosial. Tidak hanya meliputi kebebasan dari suatu penyakit, namun juga sehat
meliputi keadaan psikis dari seseorang. Sehat pada umumnya mempengaruhi
perilaku manusia, begitu pula sebaliknya, perilaku seseorang juga akan dapat
mempengaruhi kesehatan orang tersebut. Perilaku merupakan hal yang lumrah di
lakukan oleh seseorang baik yang secara sadar mau pun secara tidak sadar. Perilaku
seseorang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan seseorang itu sendiri. Perilaku
yang baik dalam menjaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang
menjadi lebih baik dan lebih sejahtera. Salah satunya adalah dengan melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebaiknya di
terapkan setiap saat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seseorang dapat dipengaruhi
beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor pengetahuan.
Menurut beberapa penelitian, jika pengetahuan seseorang baik, maka Perilaku Hidup
Bersih dan Sehatnya juga akan menjadi baik, dan akan berdampak baik pula untuk
kehidupannya ( zaras obella,2015).
b. Sehat secara tidak langsung
Sehat merupakan kondisi yang diinginkan setiap individu. Menurut WHO,
definisi sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang
tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Pencapaian
derajat kesehatan yang baik dan setinggi-tingginya merupakan suatu hak yang
fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, jenis kelamin, politik
yang dianut, dan tingkat sosial ekonominya. Sehat ialah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Menurut While tahun 1997, kesehatan adalah keadaan dimana
seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunya keluhan ataupun
tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Dalam setiap hal di dunia,
termasuk kesehatan, pasti memiliki maslah-masalah tertentu. Tidak selamanya
masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultant dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan
manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.
Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psychosocio somatic health well
being, merupakan resultant dari empat faktor yaitu Environment atau lingkungan,
Behaviour atau perilaku, antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance ( zaras obella,2015).
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan
dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit,
pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan
pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat
dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh
pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang memerlukan ( zaras obella,2015).
Perilaku kesehatan adalah sesuatu respon (organisme) terhadap stimulus
atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku pemeliharaan
kesehatan ini terjadi dari 3 aspek meliputi aspek perilaku pencegahan penyakit, dan
penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah
senbuh dari sakit. Selanjutnya adalah perilaku peningkatan kesehatan, apabila
seseorang dalam keadaan sehat. Dan terakhir adalah perilaku gizi (makanan) dan
minuman ( zaras obella,2015).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku seseorang merupakan suatu hal yang dipengaruhi oleh beberapa
aspek meliputi adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau
genetika. Perilaku sendiri penting dan berengaruh dalam kesehatan, terutama
tentang perilaku hidup sehat. Perilaku yang positif akan berdampak positif pula bagi
kesehatan individu. Perilaku yang sehat sangat mempengaruhi kualitas dan taraf
hidup seseorang agar dapat menjadi lebih baik dan sejahtera.

B. Saran
Sebelum membuat makalah ini sebaiknya di pahami, dan di teliti
dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalapahan dalam menulis, dan
perlu di tingkatkan lagi sebelumnya.
DAFTAR ISI

(zelly dia, 2012). Kelainan Hemostasis pada Leukemia Jurnal Kesehatan


Andalas. 2012; 1(2).
(Arslan, budi, sudirman ,2020 ). KUALITAS HIDUP PASIEN
LEUKEMIA. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah
Vol. 4 (2), Bulan November Tahun 2020, Hal. 49-57.
(Diana, 2019 ), Edukasi dan Deteksi Dini Penyakit Leukimia Kepada
Masyarakat di RPTRA Tunas Harapan
Sunter Jakarta. jurnal berdikari Volume 2 Nomor 2 2019.

( Adelia eka,2016 ). Journal hidup dengan leukemia/ study fenomnologi


remaja penderita leukemia. Journal psikologis teori dan terapan vol.6, no2.
(2016)
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
DAFTAR ISI

Wasfaedy (2020) jornal tentang ( FAKTOR-FAKTOR YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ANEMIA PADA IBU
HAMIL PADA USIA KEHAMILAN) .vol 1 no.2. juli.2020.

Fitri Aprianti ( 2019) HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN


ANEMIA PADA REMAJA PUTRI vol.3 no. 2 tahun 2019.

SRI HIDAYATI (2019) Anemia devinisi Besi dan indeks massa tubuh
jounal kesehatan vol. 12 no. 1 tahun 2019

Putri lestary (2017 ) hubungan konsumsi zat besi dengan kejadian anemia.

Anda mungkin juga menyukai