Anda di halaman 1dari 11

Makalah Perilaku Hidup Sehat

INDIKATOR NASIONAL DAN INDIKATOR LOKAL


SPESIFIK PERILAKU HIDUP SEHAT

Kelompok II:

Mira Octaviani Darwis (821419004)

Muhammad Ihsan Ashri Tulutugon (821419018)

Indri Ayu Saleh (821419020)

Susanti Djafar (821419026)

Ni Wayan Vebbyani (821419032)

Miftasya Afdillah Cindani (821419091)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

GORONTALO
2021KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang diberikan-Nya,
serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami
dalam menyusun makalah”INDIKATOR NASIONAL DAN INDIKATOR
LOKAL SPESIFIK PERILAKU HIDUP SEHAT”.

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yakni untuk memenuhi tugas mata
kuliah Mikrobiologi. Adapun yang menjadi referensi kami yanki. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan harapan kami para
pembaca dapat menerapkan indikator hidup sehata sebagaimana yang telah tertulis
di makalah ini.

Wasslamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, 22 Februari 2021

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1 Pengertian..................................................................................................3

2.1.1 Perilaku Sehat............................................................................................3

2..1.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat..............................................................3

2..1.3 Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat................................................3

2.1.4 Indikator....................................................................................................3

2.2 Macam-macam Indikator..........................................................................3

2.2.1 Indikator Nasional.....................................................................................3

2.2.2 Indikator Lokal Spesifik............................................................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................7

3.1 Kesimpulan...............................................................................................7

3.2 Saran..........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Menurut WHO (2009), setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-
negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit
yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi, hygiene yang
buruk. Selain itu, terdapat bukti bahwa pelayanan sanitasi yang memadai,
persediaan air yang aman, sistem pembangunan sampah serta pendidikan hygiene
dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit
lainnya sebanyak 26%.
Merujuk pada data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
tahun 2014 menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih
merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok
laki-laki lebih tinggi dari perumouan (73% dibanding 28%). Selanjutnya 77,3%
penduduk usia 15 tahun ke atasa kurang melakukan aktivitas fisik, dengan
kategori (82%) kurang bergerak dan (11%) tidak bisa melakukan aktivitas fisik.
Data ini tentunya masih sangat tinggi dan perlu untuk ditekan.
Kemudian, pada prevalensi diare, sanitasi, dan malaria menurut hasil
Riskesdas tahun 2013, di Indonesia memang telah terjadi penurunan angka period
prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4% pada tahun 2014. Kelompok
umur balita merupakan kelompok yang paling tinggi menderita diare.
Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan
(7,4%), laki-laki (5,4%), tinggal di daerah pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil
indeks kepemilikan akses terhadap air bersih dan jamban sehat terbawah (6,4%).
Selanjutnya insiden malaria penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan
tahun 2014 menjadi 1,8%.
Prevalensi di atas hanya sebagian kecil dari kasus kesehatan di Indonesia
namun dapat menjadi tamparan keras kepada kita selaku manusia yang
mempunyai peranan penting salah satunya dalam hal preventif untuk terciptanya
kehidupan yang sehat. Walaupun angka di atas telah mengalami peurunan namun
angka tersebut masilah sangat besar dan tidak bisa ditekan apabila semua
pelakunya hanya acuh dengan keadaan seperti ini sehingga perlunya kerja sama

1
dari agen kesehatan dengan semua lapisan masyarakat untuk menciptkan
masyarakat yang sehat dan lingkungan yang bersih.
Departemen Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan
Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah
cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat
holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Untuk tercapainya kesehatan di semua lapisan masyarak maka perlunya kita
memperhatikan indikator kesehatan yang telah dicanangkan oleh pemerintah yaitu
indikator nasional dan indikator lokal spesifik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apasajakah yang termasuk pada indikator nasional perilaku hidup sehat?
2. Apakah ada pelaksanaan indikaotr nasional perilaku hidup sehat di
masyarakat sekitar?
3. Apasajakah yang termasuk pada indikator lokal spesifik perilaku hidup
sehat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetaui apasaja yang termasuk pada indikator nasional perilaku
hidup sehat.
2. Untuk mengetaui ada atau tidaknya pelaksanaan indikaotr nasional perilaku
hidup sehat di masyarakat sekitar.
3. Untuk mengetaui apasaja yang termasuk pada indikator lokal spesifik
perilaku hidup sehat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Prilaku Sehat
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
(Yulia, 2013)
2.1.2 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah wujud pemberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini
ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan
Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM (Yulia, 2013).
2.1.3 Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana
(Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Dinkes, 2006).
2.1.4 Indikator
Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan
telah sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak yang diharapkan. Dengan
demikian indikator merupakan suatu alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan
atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.
2.2 Macam-Macam Indikator
2.2.1 Indikator Nasional
Adapun Indikator nasional ditetapkan 3 indikator, yaitu:

3
a. Persentase penduduk tidak merokok.
b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
c. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan
regional (Mega Country Health Promotion Network. Healthy Asean Life Styles),
seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain mengakibatkan penyakit
seperti jantung, kanker paru-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk
narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan
umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/generasi
yang hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan
melahirkan bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan
produktifitas menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan
metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan
berbagai penyakit, seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.
Pada lingkunga sekitar kami yakni di kota gorontalo, hal yang menjadi
indikator nasional perilaku hidup yang sehat belum tercapai sempurna karena
tidak sedikit yang tidak berpartisipasi pada indikator nasional tersebut. Berikut
pengamatan kami di lingkungan sekitar kami
1. Pada poin pertama yakni persentase penduduk yang tidak merokok, jika
melihat pada lingkungan kami terutama teman-teman mahasiswa masih ada
yang berperan sebagai perokok aktif, dimasyarakat juga bisa kita temui
orang-orang yang merokok di beberapa tempat-tampat perkumpulan.
2. Pada poin kedua yakni penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-
buahan. Untuk yang mengkonsumsi buah-buahan disekitar kami tidak
terlalu banyak karena kebanyakan mahasiswa adalah merantau di kota
gorantalo dan lebih mementingkan untuk menghemat pengeluaran
ketimbang membeli makanan yang menyehatkan seperti buah-buahan,
namun untuk mengkonsumsi sayur-sayuran masyarakat di sekitar kami
cukup banyak yang mengkonsumsi sayur.
3. Pada poin ketiga yakni persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah
raga di lingkunan sekitar kami cukup jarang apaterlebih mahsiswa
dikarenakan banyaknya tugas, adanya kuliah, adanya praktikum untuk

4
jurusan tertentu, kegiatan organisasi, dan kegiatan lainnya sehingga
kebanyakan dari mahasiswa tidak berolahraga namun untuk masyarakat di
sekitar banyak yang berolahraga terutama pada hari minggu yang mana
dapat kita lihat di jalan banyaknya para pesepeda yang lalu lalang melintasi
wilayah kota gorontalo serta kegiatan olahraga lainnya.
2.2.2 Indikator Lokal Spesifik
Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah
sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dipergunakan
untuk mengukur perilaku hidup sehat, yaitu:
No. INDIKATOR PERTANYAAN
I KIA DAN GIZI
1 Persalinan oleh Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Nakes (bidan,dokter) dan bagi rumah tangga yang
tidak / belum pernah hamil mengerti kalau
hamil harus di periksa oleh tenaga kesehatan.
2 K4 Memeriksakan kehamilan minimal 4x selama
kehamilan dan bagi rumah tangga yang tidak
ada ibuhamilnya mengerti maksud K4
(periksa hamil minimal 4x).
3 ASI Ekslusif Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0-
6 bulan tanpa makanan tambahan lain dan
bagi rumah tangga yang tidak punya bayi
mengerti tentang ASI eksklusif.
4 Penimbangan Balita Balita ditimbangkan secara teratur bagi
rumah tangga yang tidak punya balita
mengerti tentang penimbangan balita
(posyandu).
5 Gizi Mengkonsumsi beraneka ragam makanan
dalam jumlah cukup dengan gizi seimbang
(tiap hari menu makanannya diganti).
II KESLING
6 Air Bersih Menggunakan air bersih untuk keperlukan
sehari-hari.
7 Jamban Sehat Menggunakan jamban sehat (leher angsa
dengan septictank dan terjaga

5
kebersihannya).
8 Sampah Membuang sampah pada tempatnya.
9 Lantai Rumah Menggunakan lantai rumah kedap air.
III KEDAP AIR
10 Aktifitas fisik Melakukan olahraga/aktifitas fisik
(bersepeda, berjalan kaki, mencangkul,
menyapu, dan kegiatan rumah tangga
lainnya).
11 Tidak merokok Anggota rumah tangga tidak ada yang
merokok atau tidak merokok di dalam rumah,
rumah bebas dari asap rokok.
12 Cuci tangan Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan
dan sesudah BAB.
13 Kesehatan Gizi dan Menggosok gigi minimal 2x sehari (masing-
Mulut masing anggota keluarga 1 sikatgigi).
14 Tidak Miras/Narkoba Anggota rumah tangga tidak minum
minuman keras /miras dan atau tidak
menyalahgunakan narkoba.
IV UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT
15 Dana Sehat Anggota rumah tangga menjadi peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan misalnya:
dana sehat, Askes, Jamkesmas, Jamkesda,
Jamsostek, asuransijiwa.
16 PSN Melakukan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) dengan gerakan 3M (Menguras,
Menutup, dan Mengubur) minimal seminggu
sekali.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Indikator nasional yaitu persentase penduduk tidak merokok, persentase
penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan, persentase
penuduk melakukan aktivitas fisik/olahraga.
2. Tidak sedikitnya masyarakat yang kurang memperhatikan indikator nasional
sehingga masih ada masyarakat yang tinggal di kota gorontalo teruma
dilingkungan kami yang melakukan pelanggaran indikator nasional perilaku
hidup sehat.
3. Indikato lokal spesifik yaitu persalinan oleh Nakes, K4, ASI ekslusif,
penimbangan balita, gizi, air bersih, jamban sehat, sampah, laintai rumah,
aktifitas fisik, tidak merokok, cuci tangan, kesahatan gizi dan mulut, tidak
miras/ narkoba, dana sehat dan PSN.
3.2 Saran
Diharpkan agar msyarakat dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
indikator perilaku hidup sehat

7
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota


Percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
http://dinkessulsel. go.id/pdf/ Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang.

Survei Sosial Ekonomi Nasional. 2014. Diakses pada hari ahad, 21 Februari 2021.

World Helath Organization. 2009. Who Guidelines On Hand Hygiene In Health


Care. Switzerland: WHO Press.

Yulia A., Sumardiyono, Limaawan B.W., Haris H., 2013. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai