Anda di halaman 1dari 10

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

(GERMAS)

Dosen Pengampu :

Ayu Setiyo Putri, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Andrian Prakarsa

Kelas : K1 Keperawatan

Npm : 225140032

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

1
Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis sampaikan atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan karunia-Nya. Shalawat
dan salam untuk Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis telah diberi
kemudahan dalam menyusun makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah "
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) ". Makalah ini
diajukan sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah bahasa indonesia.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini,oleh karena itu saya akan sangat menghargai kritikan dan
saran untuk membangun makalah ini lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 24 juni


2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..4

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………5

1.4 Manfaat………………………………………………………………………..5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Gerakan GERMAS………………………………………………..6

3.2 Arti dan Makna Logo Gerakan Masyarakat Hidup Sehat…………………….7

3.3 Tujuan Dan Program GERMAS………………………………………………7

3.4 Prinsip GERMAS……………………………………………………………...7

3.5 Siapa saja yang melaksanakan GERMAS……………………………………..7

3.6 Jenis kegiatan yang dilakukan GERMAS……………………………………..8

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………9

4.2 Saran…………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


pembangunan kesehatan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan oleh
seluruh wilayah negara Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. penyakit tidak menular (PTM)
antara lain diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain, seperti stroke. Meskipun
morbiditas dan mortalitas (PM) penyakit menular menurun, prevalensi penyakit
secara keseluruhan masih cukup tinggi. Pola kematian akibat PTM akan
meningkat (37 hingga 57%), PM akan turun (56 hingga 38%), dan kecelakaan
akan meningkat (7% hingga 13%) antara tahun 1990 dan 2015, dan tren ini
diperkirakan akan terus berlanjut seiring bertambahnya usia masyarakat.
perubahan gaya hidup.

Beban pemerintah akan bertambah seiring bertambahnya jumlah kasus


PTM yang membutuhkan biaya besar untuk menanganinya. Selain itu, situasi
PTM merusak potensi dan permodalan sumber daya manusia serta menurunkan
produksi (productivity loss), yang pada akhirnya akan berdampak pada
pertumbuhan sosial dan ekonomi. Morbiditas dan mortalitas yang tinggi terkait
PTM dan PMI dapat dicegah dengan sukses besar melalui tindakan promosi dan
pencegahan. Salah satu elemen kunci yang mendukung peningkatan kondisi
kesehatan masyarakat adalah komitmen masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Kebiasaan merokok, rendahnya pemberian ASI eksklusif, prevalensi gizi


kurang dan gizi lebih pada anak balita, serta kecenderungan meningkatnya jumlah
pengidap HIV/AIDS merupakan contoh perilaku masyarakat yang tidak sehat.
Mengingat kondisinya

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana seharusnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat didefinisikan?


2. Apa arti dan makna logo Gerakan Masyarakat Hidup Sehat?
Apa misi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat?
4. Apa prinsip gerakan masyarakat untuk hidup sehat?
5. Siapa yang melakukan gerakan hidup sehat di masyarakat?
Bagaimana aktifnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat?
6. Kegiatan apa saja yang diadakan disana?

4
1.3 Tujuan

a. Tujuan umum:

Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pola hidup sehat untuk mencapai


kondisi kesehatan yang optimal sehingga dapat melakukan tugas hidup sesuai
dengan kemampuan dan tujuan tertentu.

1. Penjelasan tentang pengertian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

2. Definisi lambang Gerakan Komunitas Schat Life dan signifikansinya

3. Penjelasan tentang tujuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

4. Klarifikasi prinsip panduan gerakan untuk hidup sehat di masyarakat

5. Gambaran tentang kurikulum yang digunakan untuk mengimplementasikan


Schat Life Community Movement

6. Penjelasan tentang banyak kegiatan yang dilakukan oleh Gerakan Komunitas


Schat Life

1.4 Manfaat

Kemampuan pembaca untuk memberikan perspektif dan keahlian tentang


gerakan masyarakat merupakan kelebihan penulisan artikel ini.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan inisiatif metodis


yang dipikirkan matang-matang yang dilakukan oleh seluruh pelosok tanah air
yang sadar, mau, dan mampu bertindak sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk
kepribadian, sehingga pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari sana.

Berolahraga, makan buah dan sayur, tidak minum alkohol dan obat-
obatan, memeriksakan kesehatan secara teratur, menjaga kebersihan lingkungan,
dan menggunakan toilet adalah cara-cara untuk memerangi GERMAS. GERMAS
awalnya berkonsentrasi pada tiga kegiatan: 1) melakukan latihan fisik 30 menit
setiap hari, 2) makan buah dan sayuran, dan 3) melakukan pemeriksaan kesehatan
secara teratur.

Presiden Republik Indonesia mendirikan GERMAS, suatu gerakan


nasional yang mengakselerasi upaya promotif dan preventif dengan tidak
meninggalkan upaya terapeutik dan rehabilitatif dengan menggalang dukungan
seluruh komponen bangsa dalam mendorong paradigma sehat. Sumbangan sektor
kesehatan terhadap keberhasilan GERMAS tidak bisa sepenuhnya Anda andalkan.
Keterlibatan semua lapisan masyarakat mendukung peran penting yang dimainkan
oleh kementerian dan lembaga di bidang lain. Mulai dari individu, keluarga, dan
masyarakat yang mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, bisnis, sosial, dan
organisasi profesi menggerakkan anggotanya untuk berperilaku hidup sehat, serta
pemerintah di pusat dan daerah menyiapkan sarana pelaksanaannya. serta
pemantauan, penilaian, dan pendampingan

Revolusi mental GERMAS yang mendorong individu untuk menciptakan


pola hidup sehat agar mampu mengubah kebiasaan atau perilaku buruk,
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui praktik hidup sehat. Kabupaten
Bantul DI Yogyakarta telah memperkenalkan GERMAS di sembilan daerah
lainnya, termasuk Kabupaten Bogor (Jawa Barat) dan Kabupaten Pandeglang
(Banten). Di Kepulauan Riau, Kota Batam Kota Jambi, Surabaya dan Madiun
Jawa Timur. Kabupaten Purbalingga Jawa Timur pare-pare Sulawesi Selatan dan
Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat

Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang jatuh pada 12


November 2016, dipuncaki dengan perencanaan GERMAS. HKN ke-52 tahun ini
memiliki subtema “Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat” dan tema

6
“Indonesia Cinta Sehat”. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
mengambil pendekatan yang berpusat pada keluarga.

3.2 Arti dan Makna Logo Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Tujuan GERMAS adalah untuk mempromosikan praktik gaya hidup sehat,


lingkungan yang sehat, dan kesadaran akan nilai menjaga kesehatan di semua
lapisan masyarakat. Itu dimulai oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Makna Logo Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

A. menjelaskan bagaimana masyarakat Indonesia menjalani hidup sehat dengan


aktif dan cepat terserang penyakit.

B. Logo GERMAS, yang menggabungkan empat warna berbeda dan gagasan pita
yang berkesinambungan, mewakili seluruh kolaborasi dan dedikasi lembaga
akademik, lembaga pemerintah, dan bisnis untuk pengembangan masyarakat yang
sehat.

C. Warna-warna pada logo GERMAS merupakan ilustrasi rona komponen pangan


bergizi.

3.3 Tujuan Dan Progran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Secara umum
Germas bertujuan untuk meningkatkan kesadarankemauan dan
kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup.

Sementara itu, tujuan khususnya adalah untuk meningkatkan keterlibatan


dan partisipasi masyarakat dalam hidup sehat, mengurangi beban penyakit
menular dan tidak menular, baik dalam hal kematian maupun kecacatan,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi tekanan keuangan yang
disebabkan oleh kenaikan tersebut. dalam penyakit.

3.4 Prinsip Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Prinsip-prinsip "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat" mencakup kerjasama


lintas sektor dan keterlibatan pemangku kepentingan antara sektor kesehatan,
akademisi, LSM, dan sektor lainnya; keseimbangan antara masyarakat, keluarga,
dan individu; pemberdayaan masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin hidup
sehat dan bekerja untuk pengendalian penyakit; penguatan siklus hidup; asuransi
kesehatan sosial; dan fokus pada distribusi penyakit.

3.5 Siapa saja yang melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat

Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam gerakan masyarakat hidup


sehat yaitu diantaranya :

7
1. Individu, keluarga dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari

2. Akademisi (universitas), dunia usaha (swasta)organisasi masyarakat (karang


taruna PKK, dsb), organisasi profesi menggerakan institusi dan organisasi
masing-asing agar anggotanya berperilaku sehat

3. Pemerintah pusar dan pemerintah daerah menyiapkan sarana dan prasarana


seperti : kurikulum pendidikan usaha kesehatan sekolah, fasilitas olahraga, sayur
dan buah, ikan fasilitas kesehatan, transportasi, kawasan tanpa rokok (KTR),
taman, untuk beraktivitas warga, dukungan iklan layanan masyarakat, car free
day, air iklan yang berdampak buruk terhadap kesehatan (rokok, makanan tinggi
gula, garam, lemak)

4. Tugas pemerintah juga untuk mengevaluasi pelaksanaannya

3.6. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam gerakan masyarakat hidup


sehat

kegiatan yang dilakukan melalui gerakan masyarakat hidup sehat adalah :

1. Melakukan aktifitas fisik

2. Kawasan tanpa rokok, narkoba dan minuman keras

3. Konsumsi pangan sehat

4. Peningkatan kualitas lingkungan sehat

5. Pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk pencegahan penyakit dan deteksi dini

6. Menggunakan jamban schat

Dapat kita lihat bahwa untuk terus membudayakan PHBS secara bersama-
sama dalam gaya hidup di rumah dan di masyarakat, inisiatif GERMAS
membutuhkan kerjasama aktif dari semua komponen terkait, baik pemerintah, non
pemerintah, maupun sektor kesehatan masyarakat.

Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, Penguatan


Promotif dan Preventif atau GERMAS menjadi inspirasi Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. meningkatkan derajat kesehatan mereka
sendiri dan keluarga mereka.

8
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) adalah sebuah gerakan yang


bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehatProgram ini memiliki
beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum,
instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup, dan memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan partisipasi dan
peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat
dan mengurangi beban biaya kesehatanAda 7 langkah penting dalam rangka
menjalankan gerakan masyarakat hidup sehat, yaitu:

1. Melakukan ativitas fisik


2. Budaya konsumsi buah dan sayur
3. Tidak merokok
4.Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
6. Menjaga kebersihan lingkungan
7. Menggunakan jamban keluarga

4.2 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai


program kesehatan gerajan hidup sehat (germas) terutama penyakit degeneratif
dan upaya pengendalian penyakit.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/398484394/Makalah-Gerakan-Masyarakat- Sehat-
Kelompok-10-D-III-liib

https://id.scribd.com/document/422412888/Makalah-GERMAS

https://promkes.kemkes.go.id/germas

Berliana, N., & Pradana, E. (2016). Hubungan Peran Orang Tua, Pengaruh Teman
Sebaya dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Journal Endurance June 2016,
75-80.

Aswadi, Sukfitrianty Syahrir , dkk. (2017). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Pada Siswa-Siswi SDK Rita Pada Kecamatan Kota Komba Kabupaten
Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Al-Sihah: Public Health
Science Journal, Vol. 9, No. 2

10

Anda mungkin juga menyukai