Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RENCANA PEMBANGUNAN DI BIDANG KESEHATAN BLORA


Dosen pengampu: Siti Kistimbar,S.p.d,Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh :
Nama: Naufal Arga R
Kelas:1b
Absen:22
NIM:P1337420422078

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


DII KEPERAWATAN BLORA 2022/2023

1
Kata Pengantar

Puja dan Puji Syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia_Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “pembangunan di bidang kesehatan”
Makalah ini berisikan tentang Latar Belakang, rumusan masalah, tujuan juga manfaat
yang nantinya diharapkan Makalah ini memberikan informasi kepada kita semua tentang
pembangunan kesehatan.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata “sempurna”, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umunya, semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin

2
PEMBANGUNAN DALAM BIDANG KESEHATAN

1. PENDAHULUAN

          Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau
tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi
antarmanusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua
orang dikatakan melakukan interkasi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan
reaksi yang dilakukan manusia ini, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi, dalam ilmu
komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi.

Pembangunan adalah proses sosial yang direkayasa, yang kata intinya adalah perubahan sosial, dan
rekayasa sosial modal pembangunan terjadi secara besar-besaran, di negara dunia ke-3. Ada banyak
konsep pembangunan. Misalnya menyamakan pembangunan dengan modernisasi. Dengan demikian,
pembangunan adalah beralihnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen.

Saat ini pembangunan dalam segala aspek kehidupan sedang giat-gianya dilakukan. Pemerintah sudah
memberikan bantuan dana untuk menunjang keberhasilan dari pembangunan tersebut. Dalam
pembangunan, peran serta masyarakat sangatlah penting. Tanpa adanya peran dari masyarakat, maka
tujuan dari pembangunan tersebut sulit dicapai.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Program pembangunan


dalam bidang kesehatan sudah berhasil, namun masih ada hambatan yang mempengaruhi
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk
mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah.

Pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku bersih sehat

3
(PHBS), mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secari adil
dan merata dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.

Luasnya wilayah Republik Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang memiliki
perbedaan budaya, letak geografis merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan. Seringkali
suatu program bisa diterapkan didaerah A, namun tidak bisa diterapkan didaerah B. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut harus dilakukan dengan strategi. Stategi yang digunakan
untuk wilayah A dan B tentu berbeda.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

1 Apa saja yang menjadi penentu pembangunan bidang kesehatan?


2 Bagaimana pembangunan dalam bidang kesehatan?

3. Tujuan Makalah

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:

1 Mengetahui apa yang menjadi penentu dari pembangunan kesehatan.


2 Megetahui sejauh mana pembangunan dalam bidang kesehatan

4. PEMBAHASAN

a. Pembangunan Dalam Kesehatan

Dalam mewujudkan suatu kondisi lingkungan yang sehat diperlukan beberapa faktor. Faktor ini
sangat sangat mempengaruhi proses dari pembangunan kesehatan itu. Dalam buku Indonesia Sehat
2010, ada 5 faktor yang mewujudkan lingkungan sehat:

1 Lingkungan yang bebas dari polusi.


2 Tersedianya air bersih
3 Sanitasi lingkungan yang memadai
4 Pemukiman yang sehat
5 Perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang
saling tolong menolong.
Misi pembangunan dibuat untuk mewujudkan suatu pembangunan yang merata. Misi pembangunan

4
kesehatan telah ditetapkan dalam buku Indonesia Sehat 2010. Dalam buku ini telah ditetapkan misi
pembangunan kesehatan (DepKes RI, 1999):

1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.


Untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2010, para penanggung jawab program pembangunan harus
memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Oleh
karena itu seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama
pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.


Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan

3 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya
berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta

4 Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah
bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif.

Masalah lain yang diperhatikan dalam pembangunan kesehatan adalah masalah kemiskinan. Bila kita
memperhatikan data terakhir dari BPS, berarti  masih terdapat sekitar 76.800.000 penduduk miskin di
Indonesia. Seperti diketahui kualitas pertumbuhan pembangunan suatu bangsa dapat dilihat juga dari
Indeks Kemiskinan Manusia (IKM). Menurut UNDP nilai IKM Indonesia dewasa ini adalah 17,9
yang menduduki peringkat ke-33 dari 99 negara yang dinilai.

Dengan demikian masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM Indonesia juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi
IPM maupun IKM. Meskipun pembangunan kesehatan yang telah kita laksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan, telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup
bermakna, namun kita masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.

Masalah pokok yang dihadapi  dewasa ini dan ke depan adalah :

1 Status kesehatan masyarakat masih rendah, terutama pada masyarakat lapisan bawah atau
masyarakat miskin. Dari data yang ada dapat dikemukakan bahwa kematian bayi pada
kelompok masyarakat termiskin adalah sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi dari kematian bayi
pada kelompok masyarakat terkaya. Belum lagi disparitas status kesehatan antar wilayah,

5
yaitu antar antar perdesaan dan perkotaan, antar daerah maju dengan daerah
tertinggal/terpencil.
2 Angka kesakitan dan kematian karena penyakit infeksi atau menular masih tinggi. Di lain pihak
angka kesakitan penyakit degeneratif mulai meningkat. Di samping itu kita juga menghadapi
berbagai masalah kesehatan akibat bencana. Oleh karenanya kita menghadapi beban ganda
atau double burden, bahkan “multiple burden” dalam pembangunan kesehatan.
3 Perilaku masyarakat belum sepenuhnya mendukung upaya pembangunan kesehatan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional, mencakup garis besar
kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk mewujudkan kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal
penting yang harus diterapkan adalah (DepKes RS, 1999):

1 Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan


Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di Indonesia harus memberikan
konstribusi positif terhadap kesehatan, yaitu terbentuknya lingkungan sehat dan pembentukan perilaku
sehat.

2 Profesionalisme
Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui penerapan kemajuan
ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika.

3 Desentralisasi
Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-
masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi
yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah
untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan
pembangunan.

Upaya Pembangunan Kesehatan yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan
dalam bidang kesehatan:

1 Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan
sampai lanjut usia.
2 Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan
sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis,
termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
3 Mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja bagi seluruh tenaga

6
kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan kerja yang memadai,
yang pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan pekerja.
4 Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan penyelamatan dan pemberdayaann
terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan korban bencana serta mencegah
timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas generasi muda.
5 Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan veteran untuk menjaga harkat
martabatnya serta memanfaatkan pengalamannya.
6 Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin dan anak-anak terlantar, serta
kelompok rentan sosial melalui penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
7 Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian,
peningkatan kualitas program keluarga berencana.
8 Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan
terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan
pemakai.

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat umum ikut seta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan
masyarakat lingkungannya. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dapat dibedakan menjadi:

1 Peran Serta Masyarakat sebagai suatu Kebijakan


Penganut paham ini berpendapat bahwa peran serta masyarakat merupakan suatu kebijaksanaan yang
tepat dan baik untuk dilaksanakan. Paham ini dilandasi oleh suatu pemahaman bahwa masyarakat
yang potensial dikorbankan atau terkorbankan oleh suatu proyek pembangunan memiliki hak untuk
dikonsultasikan (right to be consulted).

2 Peran Serta Masyarakat sebagai Strategi


Penganut paham ini mendalilkan bahwa peran serta masyarakat merupakan strategi untuk
mendapatkan dukungan masyarakt (public support). Pendapat ini didasarkan kepada suatu paham
bahwa bila masyarakat merasa memiliki akses terhadap pengambilan keputusan dan kepedulian
masyarakat kepada pada tiap tingkatan pengambilan keputusan didokumentasikan dengan baik, maka
keputusan tersebut akan memiliki kredibilitas.

3 Peran Serta Masyarakat sebagai Alat Komunikasi


Peran serta masyarakat didayagunakan sebagai alat untuk mendapatkan masukan berupa informasi
dalam proses pengambilan keputusan. Persepsi ini dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa pemerintah
dirancang untuk melayani masyarakat, sehingga pandangan dan preferensi dari masyarakat tersebut
adalah masukan yang bernilai guna mewujudkan keputusan yang responsif.

7
4 Peran Serta Masyarakat sebagai Alat Penyelesaian Sengketa
Dalam konteks ini peran serta masyarakat didayagunakan sebagai suatu cara untuk mengurangi atau
meredakan konflik melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi
yang melandasi persepsi ini adalah bertukar pikiran dan pandangan dapat menigkatkan pengertian dan
toleransi serta mengurangi rasa ketidakpercayaan (misstrust) dan kerancuan (biasess).

5 Peran Sera Masyarakat sebagai Terapi


Menurut persepsi ini, peran serta masyarakat dilakukan sebagai upaya untuk “mengobati” masalah-
masalah psikologis masyarakat seperti halnya perasaan ketidak berdayaan (sense of powerlessness),
tidak percaya diri dan perasaan bahwa diri mereka bukan komponen penting dalam masyarakat.

Tujuan dengan adanya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu :

1 Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang


kesehatan.Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
2 Peningkatan status gizi masyarakat.
3 Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
4 Pengembangan keluarga sehat sejahtera
Sasaran Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan
umum dikelompokan sebagai sasaran kebijakan pembangunan antara lain:

1 Peningkatan kerjasama lintas sektor


2 Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta
3 Peningkatan kesehatan lingkungan
4 Peningkatan upaya kesehatan
5 Peningkatan sumber daya kesehatan
6 Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
7 Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
8 Peningkatan lingkungan sosial budaya

8
PEMBANGUNAN DALAM BIDANG KESEHATAN

1. PENDAHULUAN

          Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau
tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi
antarmanusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua
orang dikatakan melakukan interkasi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan
reaksi yang dilakukan manusia ini, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi, dalam ilmu
komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi.

Pembangunan adalah proses sosial yang direkayasa, yang kata intinya adalah perubahan sosial, dan
rekayasa sosial modal pembangunan terjadi secara besar-besaran, di negara dunia ke-3. Ada banyak
konsep pembangunan. Misalnya menyamakan pembangunan dengan modernisasi. Dengan demikian,
pembangunan adalah beralihnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen.

Saat ini pembangunan dalam segala aspek kehidupan sedang giat-gianya dilakukan. Pemerintah sudah
memberikan bantuan dana untuk menunjang keberhasilan dari pembangunan tersebut. Dalam
pembangunan, peran serta masyarakat sangatlah penting. Tanpa adanya peran dari masyarakat, maka
tujuan dari pembangunan tersebut sulit dicapai.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Program pembangunan


dalam bidang kesehatan sudah berhasil, namun masih ada hambatan yang mempengaruhi
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk
mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah.

Pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku bersih sehat
(PHBS), mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secari adil

9
dan merata dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.

Luasnya wilayah Republik Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang memiliki
perbedaan budaya, letak geografis merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan. Seringkali
suatu program bisa diterapkan didaerah A, namun tidak bisa diterapkan didaerah B. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut harus dilakukan dengan strategi. Stategi yang digunakan
untuk wilayah A dan B tentu berbeda.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

3 Apa saja yang menjadi penentu pembangunan bidang kesehatan?


4 Bagaimana pembangunan dalam bidang kesehatan?

3. Tujuan Makalah

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:

3 Mengetahui apa yang menjadi penentu dari pembangunan kesehatan.


4 Megetahui sejauh mana pembangunan dalam bidang kesehatan

4. PEMBAHASAN

a. Pembangunan Dalam Kesehatan

Dalam mewujudkan suatu kondisi lingkungan yang sehat diperlukan beberapa faktor. Faktor ini
sangat sangat mempengaruhi proses dari pembangunan kesehatan itu. Dalam buku Indonesia Sehat
2010, ada 5 faktor yang mewujudkan lingkungan sehat:

6 Lingkungan yang bebas dari polusi.


7 Tersedianya air bersih
8 Sanitasi lingkungan yang memadai
9 Pemukiman yang sehat
10 Perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat
yang saling tolong menolong.
Misi pembangunan dibuat untuk mewujudkan suatu pembangunan yang merata. Misi pembangunan
kesehatan telah ditetapkan dalam buku Indonesia Sehat 2010. Dalam buku ini telah ditetapkan misi

10
pembangunan kesehatan (DepKes RI, 1999):

2 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.


Untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2010, para penanggung jawab program pembangunan harus
memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Oleh
karena itu seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama
pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

3 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.


Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan

4 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya
berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta

5 Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah
bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif.

Masalah lain yang diperhatikan dalam pembangunan kesehatan adalah masalah kemiskinan. Bila kita
memperhatikan data terakhir dari BPS, berarti  masih terdapat sekitar 76.800.000 penduduk miskin di
Indonesia. Seperti diketahui kualitas pertumbuhan pembangunan suatu bangsa dapat dilihat juga dari
Indeks Kemiskinan Manusia (IKM). Menurut UNDP nilai IKM Indonesia dewasa ini adalah 17,9
yang menduduki peringkat ke-33 dari 99 negara yang dinilai.

Dengan demikian masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM Indonesia juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi
IPM maupun IKM. Meskipun pembangunan kesehatan yang telah kita laksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan, telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup
bermakna, namun kita masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.

Masalah pokok yang dihadapi  dewasa ini dan ke depan adalah :

4 Status kesehatan masyarakat masih rendah, terutama pada masyarakat lapisan bawah atau
masyarakat miskin. Dari data yang ada dapat dikemukakan bahwa kematian bayi pada
kelompok masyarakat termiskin adalah sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi dari kematian bayi
pada kelompok masyarakat terkaya. Belum lagi disparitas status kesehatan antar wilayah,
yaitu antar antar perdesaan dan perkotaan, antar daerah maju dengan daerah

11
tertinggal/terpencil.
5 Angka kesakitan dan kematian karena penyakit infeksi atau menular masih tinggi. Di lain pihak
angka kesakitan penyakit degeneratif mulai meningkat. Di samping itu kita juga menghadapi
berbagai masalah kesehatan akibat bencana. Oleh karenanya kita menghadapi beban ganda
atau double burden, bahkan “multiple burden” dalam pembangunan kesehatan.
6 Perilaku masyarakat belum sepenuhnya mendukung upaya pembangunan kesehatan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional, mencakup garis besar
kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk mewujudkan kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal
penting yang harus diterapkan adalah (DepKes RS, 1999):

2 Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan


Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di Indonesia harus memberikan
konstribusi positif terhadap kesehatan, yaitu terbentuknya lingkungan sehat dan pembentukan perilaku
sehat.

3 Profesionalisme
Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui penerapan kemajuan
ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika.

4 Desentralisasi
Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-
masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi
yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah
untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan
pembangunan.

Upaya Pembangunan Kesehatan yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan
dalam bidang kesehatan:

9 Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan
sampai lanjut usia.
10 Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang
medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
11 Mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja bagi seluruh
tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan kerja yang

12
memadai, yang pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan pekerja.
12 Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan penyelamatan dan
pemberdayaann terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan korban bencana serta
mencegah timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas generasi muda.
13 Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan veteran untuk menjaga harkat
martabatnya serta memanfaatkan pengalamannya.
14 Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin dan anak-anak terlantar,
serta kelompok rentan sosial melalui penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
15 Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka
kematian, peningkatan kualitas program keluarga berencana.
16 Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan
terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan
pemakai.

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat umum ikut seta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan
masyarakat lingkungannya. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dapat dibedakan menjadi:

2 Peran Serta Masyarakat sebagai suatu Kebijakan


Penganut paham ini berpendapat bahwa peran serta masyarakat merupakan suatu kebijaksanaan yang
tepat dan baik untuk dilaksanakan. Paham ini dilandasi oleh suatu pemahaman bahwa masyarakat
yang potensial dikorbankan atau terkorbankan oleh suatu proyek pembangunan memiliki hak untuk
dikonsultasikan (right to be consulted).

3 Peran Serta Masyarakat sebagai Strategi


Penganut paham ini mendalilkan bahwa peran serta masyarakat merupakan strategi untuk
mendapatkan dukungan masyarakt (public support). Pendapat ini didasarkan kepada suatu paham
bahwa bila masyarakat merasa memiliki akses terhadap pengambilan keputusan dan kepedulian
masyarakat kepada pada tiap tingkatan pengambilan keputusan didokumentasikan dengan baik, maka
keputusan tersebut akan memiliki kredibilitas.

4 Peran Serta Masyarakat sebagai Alat Komunikasi


Peran serta masyarakat didayagunakan sebagai alat untuk mendapatkan masukan berupa informasi
dalam proses pengambilan keputusan. Persepsi ini dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa pemerintah
dirancang untuk melayani masyarakat, sehingga pandangan dan preferensi dari masyarakat tersebut
adalah masukan yang bernilai guna mewujudkan keputusan yang responsif.

13
5 Peran Serta Masyarakat sebagai Alat Penyelesaian Sengketa
Dalam konteks ini peran serta masyarakat didayagunakan sebagai suatu cara untuk mengurangi atau
meredakan konflik melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi
yang melandasi persepsi ini adalah bertukar pikiran dan pandangan dapat menigkatkan pengertian dan
toleransi serta mengurangi rasa ketidakpercayaan (misstrust) dan kerancuan (biasess).

6 Peran Sera Masyarakat sebagai Terapi


Menurut persepsi ini, peran serta masyarakat dilakukan sebagai upaya untuk “mengobati” masalah-
masalah psikologis masyarakat seperti halnya perasaan ketidak berdayaan (sense of powerlessness),
tidak percaya diri dan perasaan bahwa diri mereka bukan komponen penting dalam masyarakat.

Tujuan dengan adanya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu :

5 Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang


kesehatan.Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
6 Peningkatan status gizi masyarakat.
7 Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
8 Pengembangan keluarga sehat sejahtera
Sasaran Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan
umum dikelompokan sebagai sasaran kebijakan pembangunan antara lain:

9 Peningkatan kerjasama lintas sektor


10 Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta
11 Peningkatan kesehatan lingkungan
12 Peningkatan upaya kesehatan
13 Peningkatan sumber daya kesehatan
14 Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
15 Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
16 Peningkatan lingkungan sosial budaya

14
15

Anda mungkin juga menyukai