Disusun Oleh :
Nama: Naufal Arga R
Kelas:1b
Absen:22
NIM:P1337420422078
1
Kata Pengantar
Puja dan Puji Syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia_Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “pembangunan di bidang kesehatan”
Makalah ini berisikan tentang Latar Belakang, rumusan masalah, tujuan juga manfaat
yang nantinya diharapkan Makalah ini memberikan informasi kepada kita semua tentang
pembangunan kesehatan.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata “sempurna”, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umunya, semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin
2
PEMBANGUNAN DALAM BIDANG KESEHATAN
1. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau
tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi
antarmanusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua
orang dikatakan melakukan interkasi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan
reaksi yang dilakukan manusia ini, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi, dalam ilmu
komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi.
Pembangunan adalah proses sosial yang direkayasa, yang kata intinya adalah perubahan sosial, dan
rekayasa sosial modal pembangunan terjadi secara besar-besaran, di negara dunia ke-3. Ada banyak
konsep pembangunan. Misalnya menyamakan pembangunan dengan modernisasi. Dengan demikian,
pembangunan adalah beralihnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen.
Saat ini pembangunan dalam segala aspek kehidupan sedang giat-gianya dilakukan. Pemerintah sudah
memberikan bantuan dana untuk menunjang keberhasilan dari pembangunan tersebut. Dalam
pembangunan, peran serta masyarakat sangatlah penting. Tanpa adanya peran dari masyarakat, maka
tujuan dari pembangunan tersebut sulit dicapai.
Pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku bersih sehat
3
(PHBS), mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secari adil
dan merata dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.
Luasnya wilayah Republik Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang memiliki
perbedaan budaya, letak geografis merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan. Seringkali
suatu program bisa diterapkan didaerah A, namun tidak bisa diterapkan didaerah B. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut harus dilakukan dengan strategi. Stategi yang digunakan
untuk wilayah A dan B tentu berbeda.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Makalah
4. PEMBAHASAN
Dalam mewujudkan suatu kondisi lingkungan yang sehat diperlukan beberapa faktor. Faktor ini
sangat sangat mempengaruhi proses dari pembangunan kesehatan itu. Dalam buku Indonesia Sehat
2010, ada 5 faktor yang mewujudkan lingkungan sehat:
4
kesehatan telah ditetapkan dalam buku Indonesia Sehat 2010. Dalam buku ini telah ditetapkan misi
pembangunan kesehatan (DepKes RI, 1999):
3 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya
berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta
4 Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah
bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif.
Masalah lain yang diperhatikan dalam pembangunan kesehatan adalah masalah kemiskinan. Bila kita
memperhatikan data terakhir dari BPS, berarti masih terdapat sekitar 76.800.000 penduduk miskin di
Indonesia. Seperti diketahui kualitas pertumbuhan pembangunan suatu bangsa dapat dilihat juga dari
Indeks Kemiskinan Manusia (IKM). Menurut UNDP nilai IKM Indonesia dewasa ini adalah 17,9
yang menduduki peringkat ke-33 dari 99 negara yang dinilai.
Dengan demikian masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM Indonesia juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi
IPM maupun IKM. Meskipun pembangunan kesehatan yang telah kita laksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan, telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup
bermakna, namun kita masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.
1 Status kesehatan masyarakat masih rendah, terutama pada masyarakat lapisan bawah atau
masyarakat miskin. Dari data yang ada dapat dikemukakan bahwa kematian bayi pada
kelompok masyarakat termiskin adalah sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi dari kematian bayi
pada kelompok masyarakat terkaya. Belum lagi disparitas status kesehatan antar wilayah,
5
yaitu antar antar perdesaan dan perkotaan, antar daerah maju dengan daerah
tertinggal/terpencil.
2 Angka kesakitan dan kematian karena penyakit infeksi atau menular masih tinggi. Di lain pihak
angka kesakitan penyakit degeneratif mulai meningkat. Di samping itu kita juga menghadapi
berbagai masalah kesehatan akibat bencana. Oleh karenanya kita menghadapi beban ganda
atau double burden, bahkan “multiple burden” dalam pembangunan kesehatan.
3 Perilaku masyarakat belum sepenuhnya mendukung upaya pembangunan kesehatan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional, mencakup garis besar
kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk mewujudkan kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal
penting yang harus diterapkan adalah (DepKes RS, 1999):
2 Profesionalisme
Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui penerapan kemajuan
ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika.
3 Desentralisasi
Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-
masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi
yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah
untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan
pembangunan.
Upaya Pembangunan Kesehatan yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan
dalam bidang kesehatan:
1 Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan
sampai lanjut usia.
2 Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan
sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis,
termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
3 Mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja bagi seluruh tenaga
6
kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan kerja yang memadai,
yang pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan pekerja.
4 Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan penyelamatan dan pemberdayaann
terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan korban bencana serta mencegah
timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas generasi muda.
5 Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan veteran untuk menjaga harkat
martabatnya serta memanfaatkan pengalamannya.
6 Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin dan anak-anak terlantar, serta
kelompok rentan sosial melalui penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
7 Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian,
peningkatan kualitas program keluarga berencana.
8 Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan
terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan
pemakai.
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat umum ikut seta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan
masyarakat lingkungannya. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dapat dibedakan menjadi:
7
4 Peran Serta Masyarakat sebagai Alat Penyelesaian Sengketa
Dalam konteks ini peran serta masyarakat didayagunakan sebagai suatu cara untuk mengurangi atau
meredakan konflik melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi
yang melandasi persepsi ini adalah bertukar pikiran dan pandangan dapat menigkatkan pengertian dan
toleransi serta mengurangi rasa ketidakpercayaan (misstrust) dan kerancuan (biasess).
Tujuan dengan adanya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu :
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan
umum dikelompokan sebagai sasaran kebijakan pembangunan antara lain:
8
PEMBANGUNAN DALAM BIDANG KESEHATAN
1. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau
tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi
antarmanusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua
orang dikatakan melakukan interkasi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan
reaksi yang dilakukan manusia ini, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi, dalam ilmu
komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi.
Pembangunan adalah proses sosial yang direkayasa, yang kata intinya adalah perubahan sosial, dan
rekayasa sosial modal pembangunan terjadi secara besar-besaran, di negara dunia ke-3. Ada banyak
konsep pembangunan. Misalnya menyamakan pembangunan dengan modernisasi. Dengan demikian,
pembangunan adalah beralihnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen.
Saat ini pembangunan dalam segala aspek kehidupan sedang giat-gianya dilakukan. Pemerintah sudah
memberikan bantuan dana untuk menunjang keberhasilan dari pembangunan tersebut. Dalam
pembangunan, peran serta masyarakat sangatlah penting. Tanpa adanya peran dari masyarakat, maka
tujuan dari pembangunan tersebut sulit dicapai.
Pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku bersih sehat
(PHBS), mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secari adil
9
dan merata dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.
Luasnya wilayah Republik Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang memiliki
perbedaan budaya, letak geografis merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan. Seringkali
suatu program bisa diterapkan didaerah A, namun tidak bisa diterapkan didaerah B. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut harus dilakukan dengan strategi. Stategi yang digunakan
untuk wilayah A dan B tentu berbeda.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Makalah
4. PEMBAHASAN
Dalam mewujudkan suatu kondisi lingkungan yang sehat diperlukan beberapa faktor. Faktor ini
sangat sangat mempengaruhi proses dari pembangunan kesehatan itu. Dalam buku Indonesia Sehat
2010, ada 5 faktor yang mewujudkan lingkungan sehat:
10
pembangunan kesehatan (DepKes RI, 1999):
4 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya
berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta
5 Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah
bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif.
Masalah lain yang diperhatikan dalam pembangunan kesehatan adalah masalah kemiskinan. Bila kita
memperhatikan data terakhir dari BPS, berarti masih terdapat sekitar 76.800.000 penduduk miskin di
Indonesia. Seperti diketahui kualitas pertumbuhan pembangunan suatu bangsa dapat dilihat juga dari
Indeks Kemiskinan Manusia (IKM). Menurut UNDP nilai IKM Indonesia dewasa ini adalah 17,9
yang menduduki peringkat ke-33 dari 99 negara yang dinilai.
Dengan demikian masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM Indonesia juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi
IPM maupun IKM. Meskipun pembangunan kesehatan yang telah kita laksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan, telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup
bermakna, namun kita masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.
4 Status kesehatan masyarakat masih rendah, terutama pada masyarakat lapisan bawah atau
masyarakat miskin. Dari data yang ada dapat dikemukakan bahwa kematian bayi pada
kelompok masyarakat termiskin adalah sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi dari kematian bayi
pada kelompok masyarakat terkaya. Belum lagi disparitas status kesehatan antar wilayah,
yaitu antar antar perdesaan dan perkotaan, antar daerah maju dengan daerah
11
tertinggal/terpencil.
5 Angka kesakitan dan kematian karena penyakit infeksi atau menular masih tinggi. Di lain pihak
angka kesakitan penyakit degeneratif mulai meningkat. Di samping itu kita juga menghadapi
berbagai masalah kesehatan akibat bencana. Oleh karenanya kita menghadapi beban ganda
atau double burden, bahkan “multiple burden” dalam pembangunan kesehatan.
6 Perilaku masyarakat belum sepenuhnya mendukung upaya pembangunan kesehatan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional, mencakup garis besar
kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk mewujudkan kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal
penting yang harus diterapkan adalah (DepKes RS, 1999):
3 Profesionalisme
Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui penerapan kemajuan
ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika.
4 Desentralisasi
Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-
masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi
yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah
untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan
pembangunan.
Upaya Pembangunan Kesehatan yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan
dalam bidang kesehatan:
9 Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan
sampai lanjut usia.
10 Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang
medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
11 Mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja bagi seluruh
tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan kerja yang
12
memadai, yang pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan pekerja.
12 Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan penyelamatan dan
pemberdayaann terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan korban bencana serta
mencegah timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas generasi muda.
13 Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan veteran untuk menjaga harkat
martabatnya serta memanfaatkan pengalamannya.
14 Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin dan anak-anak terlantar,
serta kelompok rentan sosial melalui penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
15 Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka
kematian, peningkatan kualitas program keluarga berencana.
16 Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan
terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan
pemakai.
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat umum ikut seta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan
masyarakat lingkungannya. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dapat dibedakan menjadi:
13
5 Peran Serta Masyarakat sebagai Alat Penyelesaian Sengketa
Dalam konteks ini peran serta masyarakat didayagunakan sebagai suatu cara untuk mengurangi atau
meredakan konflik melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi
yang melandasi persepsi ini adalah bertukar pikiran dan pandangan dapat menigkatkan pengertian dan
toleransi serta mengurangi rasa ketidakpercayaan (misstrust) dan kerancuan (biasess).
Tujuan dengan adanya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu :
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan
umum dikelompokan sebagai sasaran kebijakan pembangunan antara lain:
14
15