DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
Isu-Isu Strategi Untuk Promosi Kesehatan Dan Kesejahteraan Lansia Serta
Dukungan Terhadap Orang Yang Terlibat Merawat Lansia.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun. Kritik dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca makalah ini,kami
sampaikan terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN II
2.1 Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di
Indonesia
2.2 Isu — isu, Strategi dan Kegiatan untuk promosi
Kesehatan dan Kesejahteraan Lansia
2.3 Promosi Kesehatan dan Strategi Proteksi Kesehatan untuk
Komunitas Lansia
2.4 Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan untuk Lansia
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi dan kebijakan pelayanan kesehatan lanjut
usia di Indonesia.
2. Untuk mengetahui saja isu-isu, strategi dan kegiatan untuk promosi
kesehatan dan kesejahteraan lansia.
3. Untuk mengetahui promosi kesehatan dan strategi proteksi kesehatan
untuk komunitas lansia.
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam promosi kesehatan untuk
lansia.
5. Untuk mengetahui dukungan terhadap orang yang terlibat merawat
lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kemitraan
Di Indonesia istilah Kemitraan (partnership) masih relative baru, namun
demikian prakteknya di masyarakat sebenarnya sudah terjadi sejak saman
dahulu. Sejak nenek moyang kita telah mengenal istilah gotong royong
yang sebenarnya esensinya kemitraan.
Robert Davies, ketua eksekutif “The Prince of Wales Bussines Leader
Forum“ (NS Hasrat jaya Ziliwu, 2007) merumuskan, “Partnership is a
formal cross sector relationship between indiνiduals, groups or
organization who :
a) Work together to fulfil an obligation or undertake a specific task
b) Agree in adνance what to commint and what to expect
c) Reνiew the relationship regulary and reνise their agreement as necessary, and
d) Share both risk and the benefit
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemitraan adalah
suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
Dalam kerjasama tersebut ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan
masing-masing, tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-
kesepakatan yang telah dibuat,dan saling berbagi baik dalam resiko
maupun keuntungan yang diperoleh.Dari definisi ini terdapat tiga (3) kata
kunci dalam kemitraan, yakni:
1) Kerjasama antar kelompok, organisasi dan Individu
d. Konseling
e. Kelompok pendukung
g. Imunisasi
h. Keamanan di rumah
l. Manajemen kasus
m. Bantuan pemeliharaan di rumah
b) Intervensi berfokus pada komunitas
Intervensi berfokus komunitas adalah aktivitas dan program yang diarahkan pada
lansia komunitas secara keseluruhan atau sub kelompok lansia yang beragam di
komunitas. Tujuan intervensi berfokus komunitas adalah meningkatkan kapasitas
dan ketersediaan komunitas terhadap pelayanan gabungan kesehatan dan sosial yang
sesuai dan dibutuhkan dalam upaya mempertahankan kemandirian dan status
fungsional lansia di komunitas. Intervensi di komunitas terutama melibatkan
advokasi tindakan politis dan partisipasi dalam pembuatan kebijakan yang
memengaruhi lansia di komunitas. Contoh intervensi berfokus komunitas adalah
sebagai berikut :
1). Kampanye pendidikan kesehatan di masyarakat luas yang menekankan pada
masyarakat lansia
2). Mengadakan kampanye pada bulan mei yang telah ditetapkan sebagai older
American Month ( bulan lansia Amerika )
3). Koalisi komunitas untuk menangani isu spesifik lansia seperti pengembangan
pusat informasi lokal, botlines telepon atau situs internet
4). Keterlibatan politis untuk advokasi kebutuhan lansia seperti mempertahankan
atau memperluas tanggunagan medicare untuk pelayanan di rumah
5). Kolaborasi dengan universitas, gereja pusat perkumpulan lansia proyek
pemukiman lansia serta organisasi komunitas lain yang tersedia untuk
memberikan pelayanan yang komprehensif kepada subkelompok asia
6). Aktivitas pencegahan kejahatan
11. Advokasi untuk meningkatkan sumber sumber yang ada di komunitas serta
kebijakan yang memengaruhi lansia
Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal yang mendesak dan
juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia. Perawat
profesional untuk lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang berusia 65
tahun yang dapat diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen penting
dalam perawatan kesehatan.
d. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-
aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang
diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian,
mendengarkan dan didengarkan.Seperti yang dikemukakan oleh
Hobfoll dalam Niven (2002), bahwa stres dipermudah oleh
kehilangan, terancam kehilangan dari sumber-sumber baik personal,
fisik atau fisiologis. Sehingga dalam penanganan masalah stres pada
lansia perlu adanya dukungan yang berhubungan dengan
faktorfaktor personal dan jaringan sosial. Contohnya :
1. Saat berbicara dengan lansia, keluarga harus menunjukkan
ekspresi yang menyenangkan, dengan posisi berhadapan.
Terdapat kontak mata dan berbicara dengan bahasa yang
sopan serta tidak membentak.
2. Saat berbicara sebaiknya ada sentuhan yang memberikan
rasa nyaman pada lansia.
3. Menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh lansia
yakni bahasa yang sederhana, singkat dan jelas serta tidak
bertele-tele.
4. Senantiasa menyediakan waktu bagi lansia untuk berbagi cerita
atau berdiskusi serta memberikan kesempatan kepada lansia
untuk tetap bersosialisasi dan melakukan aktivitas sehari
hari.
5. Jika lansia melakukan kesalahan, anggota keluarga harus
bisa mengontrol emosi, tetap tenang, tidak menyalahkan
serta tidak mendebat lansia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai simpulan umum, ada beberapa hal yang sangat penting dan
mendasar dalam isu pelayanan kesehatan warga lansia.
Pertama, adalah bahwa proses menua (degeneratif) sudah harus di-
antisipasi sejak dini, sebelum usia 50 tahun, dan hal ini harus kita pahamkan
dengan baik kepada semua warga masyarakat. Bagi mereka yang sudah
lansia, yang paling penting adalah upaya pemulihan (re-habilitatif) agar tetap
mampu mengerjakan pekerjaan dan tugas se-hari-hari, sehingga mereka bisa
hidup secara mandiri, produktif, dan bahagia.
Kedua, keluarga masih sangat penting perannya dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan lansia. Ini terutama berkaitan dengan konteks
sosial-budaya lokal.
Ketiga, kesadaran dari lansia sendiri sangat menentukan untuk bisa hidup
secara mandiri, sehat, dan bahagia.
Keempat, upaya peningkatan kualitas kesehatan lansia memerlukan
dukungan dari organisasi profesi, pemerintah pusat, pemerintah dae-rah,
swasta, dan seluruh kalangan masyarakat.
3.2 Saran
Dengan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun serta kami berharap makalah ini bisa berguna bagi pembaca
untuk menambah referensi khususnya bagi mahasiswa ilmu keperawatan
dalam mempelajari tentang isi-isu strategis untuk promkes dan
kesejahteraan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/
document/425752343/Makalah-lsu-lsu-Strategis-Untuk-Promosi-Kesehatan-Dan-
Kesejahtraan-
LansiaFix&ved=2ahUKEwjhulDtmrTsAhWVlbcAHd0YA0wQFjAAegQlDRAC&usg=
AOvVaw2TRX3 51Vm4LFHRfbUaHQlo
http://puspensos.kemsos.go.id/peran-pendamping-dalam-penguatan-keluarga-yang-
merawat-lansia-demensia.
https://www.scribd.com/document/494558370/425752343-Makalah-Isu-Isu-
Strategis-Untuk-Prom-1