Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG

PERANAN PERAWAT DALAM PROMOSI KESEHATAN DAN


PENDIDIKAN KESEHTAN MENURUT KEBIJAKAN PEMERINTAH

DI BUAT OLEH :

FADILLAH AL HUSNA
211211899
KELAS 1C

DOSEN PEMBIMBING :

Meria Kontesa,Skp.M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES MERCU BAKTI JAYA PADANG 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya Iman dan Islam. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi besar kita, pemimpin umat akhir zaman, Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman terang yang disinari dengan cahaya hidayah
Saya penyusun makalah merasa sangat bersyukur karena dapat
menyelesaikan makalah judul PERANAN PERAWAT DALAM PROMOSI
KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KESEHTAN MENURUT
KEBIJAKAN PEMERINTAH sebagai tugas PROMOSI KESEHATAN
DAN PENDIDIKAN KESEHTAN Dalam makalah yang ringkas ini, saya
penyusun makalah akan mencoba menjelaskan berbagai hal yang
berhubungan dengan pengelolahan kelas.
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Lalu, bagaikan
sebuah keretakan yang ada pada setiap gading, saya menyadari bahwa
makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna
memperbaiki karya- karya lain yang akan s a y a susun di lain waktu.

Padang ,25 juni 2022


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Promosi Kesehatan

B. Peranan Perawat Dalam Promosi Kesehatan Dan Pendidik Kesehatan

C. Kebijakan Pemerintah Terhadap Peranan Perawat dalam Promosi


Kesehatan Dan pendidik Kesehatan

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hakdasar rakyat,
dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untukmemperoleh pelayanan
kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangatbesar peranannya dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitasdalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan
bebas di era globalisasi.Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan
pembangunankesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sector
terkaittermasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untukmeningkatkan
kesadaran, kemauan,kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatanmasyarakat yang optimal.Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan
dengan pendekatanpemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif),penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
yangdiselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam
rangkamemajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat
maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan
khususnya kepada masyarakat.Untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan kami
membuatmakalah ini dengan judul strategi promosi kesehatan untuk mengetahui
bagaimanastrategi promosi kesehatan yang ditunjukan kepada pemerintah,
tokoh masyarakat,dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Defenisi Promosi Kesehatan Dan Pendidik Kesehtan ?


2. Sebutkan Peranan Perawat Dalam Promosi Kesehatan Dan Pendidik Kesehatan
3. Apa Kebijakan Pemerintah Terhadap Peranan Perawat Dalam Promosi Kesehatan
Dan Pendidik Kesehatan ?

C. Tujuan Masalah

1. Dapat Mengetahui Defenisi Promosi Kesehatan dan Pendidik Kesehatan


2. Mengetahui Peranan Perawat Dalam Promosi Kesehatan Dan Pendidik Kesehatan
3. Mengetahui Kebijakan Pemerintah Terhadap Peranan Perawat Dalam Promosi
Kesehatan dan pendidik Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Promosi Kesehatan Dan Pendidik Kesehatan

Promosi kesehatan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi
kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari
pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan
output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi
kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan.
(Notoatmodjo, 2012)

B. Peranan Perawat Dalam Perawat Promosi Kesehatan Dan Pendidik Kesehatan

Perawat harus dapat mempromosikan kesehatan dengan menyesuaikan bahasa dan


budaya yang ada agar dapat diterima oleh kelompok masyarakat. Selain itu perawat
perlu memahami model dan teori konseptual mengenai keperawatan keluarga,
keperawatan komunitas, dan ilmu sosial keluarga dan komunitas.
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada klien secara mandiri maupun
melibatkan kader kesehatan. Perawat merencanakan, mengorganisasi,
menggerakkan, dan mengevaluasi pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak
langsung dengan melibatkan peran aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan
komunitas

Peran perawat dalam promosi kesehatan


1. Pemberi layanan keperawatan. Perawat memberikan pelayanan keperawatan secara
langsung maupun tidak langsung melalui pendekatan proses keperawatan kepada
individu, keluarga, maupun kelompok masyarakat.
2. Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada klien secara mandiri maupun
melibatkan kader kesehatan.
3. Perawat merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, dan mengevaluasi
pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung dengan melibatkan peran
aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan komunitas.
4. Perawat memberi konseling atau bimbingan kepada kader, keluarga, atau kelompok
mengenai masalah kesehatan komunitas.
5. Perawat harus melindungi dan memfasilitasi keluarga maupun masyarakat dalam
pelayanan keperawatan komunitas.
6. Perawat melakukan penelitian untuk dapat mengembangkan keperawatan
komunitas.

C. Kebijakan Pemerintah Terhadap Peranan Perawat Dalam Promosi Kesehatan Dan


Pendidik Kesehatan

Konsep promosi kesehatan yang berasal dari pengembangan pendidikan


kesehatan dan penyuluhan kesehatan di Indonesia telah dilakukan dengan berbagai
upaya, seperti diterbitkannya kebijakan teknis promosi kesehatan sebagai acuan dalam
pelaksanaan program promosi kesehatan baik di pusat maupun di daerah. Dengan
adanya dukungan dari pemerintah tersebut, kondisi kesehatan masyarakat diharapkan
dapat menjadi lebih baik lagi. Kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan di pusat
maupun di daerah menurut Menteri Kesehatan (2004), meliputi:
1. Penyebarluasan informasi kesehatan melalui radio, televisi, media cetak, pameran,
penyuluhan kelompok, dan diskusi interaktif.
2. Peningkatan kemitraan dengan LSM, ormas kemasyarakatan, ormas kepemudaan,
organisasi profesi, dan ormas keagamaan.
3. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tatanan-tatanan,
rumah tangga, tempat-tempat umum, institusi pendidikan, tempat kerja, dan
sarana kesehatan.
4. Pengembangan konsep, metode, dan teknik promosi kesehatan. Menuju
penyelenggaraan promosi kesehatan berdasarkan fakta, bekerjasama dengan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Badan Pusat Statistik telah
dikembangkan sistem surveilans perilaku berisiko terpadu dan sistem informasi
PHBS.
Untuk meningkatkan pelaksanaan promosi kesehatan, telah diterbitkan
berbagai pedoman dan media, serta nota kesepakatan (Memorandum of
Understanding – MOU). Kemitraan dengan berbagai organisasi maupun lembaga
swadaya masyarakat (LSM) juga telah dikembangkan (MENKES, 2004).
Beberapa strategi Kemenkes (2015) dalam pelaksanaan promosi kesehatan, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan
4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan obat dan alat kesehatan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan

Untuk ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu (KEMENKES, 2015):


1. Meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat
2. Memperkuat gerakan masyarakat
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif
4. Mereorientasi pelayanan kesehatan
Selain itu, pemerintah memiliki integrasi kebijakan teknis promosi kesehatan
yang meliputi (MENKES, 2004; KEMENKES, 2011):
1. Integrasi kebijakan teknis promosi kesehatan
a. Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan nasional
promosi kesehatan.
b. Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan pedoman
pelaksanaan promosi kesehatan di daerah.
2. Strategi integrasi kebijakan teknis promosi kesehatan
a. Peningkatan keterpaduan dalam perencanaan, implementasi, dan
evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dalam program-program
prioritas kesehatan untuk mencapai target MDGs
b. Peningkatan kapasitas pengelolaan promosi program-program prioritas
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai “Analisis Pelaksanaan


Program Promosi Kesehatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Berhenti
Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun 2016”, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah tenaga promosi kesehatan PHBS berhenti
merokok sudah melebihi standar yang ditetapkan yaitu berjumlah 2 (dua) orang.
Namun, untuk kemampuan dan kompetensi tenaga kesehatan tersebut masih kurang
karena belum adanya pelatihan terkait promosi kesehatan berhenti merokok ini. 2.
Dana untuk promosi kesehatan berhenti merokok berasal dari BOK (Bantuan
Operasional Khusus) dan terintegrasi dengan bidang promosi kesehatan. Namun,
belum terdistribusi secara merata sehingga dana untuk promosi kesehatan berhenti
merokok belum optimal karena digunakan untuk Obat Tradisional (Batra), Tanaman
Obat Keluarga (Toga), dan penyuluhan keliling. 3. Metode yang digunakan tenaga
kesehatan dalam melakukan penyuluhan hanya penyampaian materi dan sesi diskusi.
Diperlukan ide menarik untuk menciptakan metode yang lebih kreatif sehingga
masyarakat lebih tertarik mengikuti penyuluhan dan berhenti merokok. 4. Sarana
prasarana untuk pelaksanaan promosi kesehatan berhenti merokok sudah ada seperti
powerpoint, leaflet, spanduk, poster, OHP dan wireless microphone tapi masih belum
optimal karena belum memenuhi standar sarana prasarana promosi kesehatan di
Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/12023/3/BAB%20Akhir.pdf

https://mhomecare.co.id/blog/peran-perawat-dalam-promosi-kesehatan/

https://nerskholidrosyidimn.blogspot.com/2019/09/peran-kebijakan-pemerintah-
dalam.html

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/3070/3/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/36356244/MAKALAH_PROMOSI_KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai