Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEBERSIHAN DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA HB SAANIN


PADANG

OLEH :
KELOMPOK WISMA MELATI

Dindry Dinah Oswi (211211895)


Fadillah Al Husna (211211899)
Indah Rahmadiani (211211905)
Mania Marjulita (211211910)
Nessy Afriyanti (211211915)
Reisya Maudizahra (211211920)
Bulqi

Pembimbing Akademik Pembimbing klinik

( Ns. Rizka Ausrianti, M.Kep ) (Ns. Neldawati, S.Kep)

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN STIKES
MERCUBAKTIJAYA PADANG 2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

A. Latar Belakang

Kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
terutama kebersihan organ reproduksi khususnya perempuan karena akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis perempuan itu sendiri (Hidayat, 2010). Manfaat
dalam menjaga kebersihan organ reproduksi adalah untuk memberikan kenyamanan,
keamanan, dan kesejahteraan (Potter & Perry, 2011). Manusia perlu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan agar sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau
menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain, sepanjang siklus kehidupan
manusia, kebersihan diri harus dijaga.
Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kesalahan dalam merawat
kebersihan diri dan memberikan dampak yang buruk. Berdasarkan hal tersebut sesui
dengan fenomena yang terjadi, kelompok akan memberikan penyuluhan mengenai
“Kebersihan Diri di Wisma Melati” di RSJ. HB SAANIN PADANG.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien ODGJ RSJ. HB. Saanin Padang
dapat mengetahui bagaimana Prinsip kebersihan diri
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharakan klien dapat :

1. Menyebutkan cara kebersihan diri


2. Menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Pokok Bahasan
Prinsip kebersihan diri.
2. Sasaran dan Target
Pasien ODGJ sebanyak 10 orang di Wisma Melati RSJ. HB. Saanin Padang
3. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
4. Media dan Alat
 Kertas karton, spidol
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Jum’at,5 Januari 2024
Pukul : Pukul 14.00 -15.00WIB
Tempat : Ruang Melati

6. Pengorganisasian dan Fungsinya / Uraian Tugas

1. Moderator : Mania Marjulita


2. Presenter : Nessy Afriyanti
3. Observer : Indah Rahmadiani
4. Fasilitator : 1.Fadillah Al
Husna

2.Dindy Dinah Oswi

3.Reisya Maudizahra Bulqi

a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan diri
- Menyepakati bahasa yang digunakan selama penyuluhan dengan audiens
- 1Menyampaikan Kontrak waktu
- Merangkum audiens sesuai kontak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
b. Penyaji

- Bertanggung jawab memberikan penyuluhan


- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audiens tentang penanganan etika batuk
- Menjelaskan tentang cara batuk yang benar
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator

- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal


- acara
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan meberi kode pada moderator
- jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
- mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
d. Observer

- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target


- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberika laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
7. Setting Tempat

Keterangan :

= Leader = Klien

= fasilitator = Pembimbing

= Co Leader = observer
8. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Kegiatan penyaji / penyuluh Kegiatan peserta


dan waktu penyuluh (audiens)

1 Pembukaan Pelaksanaan
(10 menit) a. Orientasi
1) Salam terapeutik
- Terapis mengucapkan salam Menjawab salam
- Terapis memperkenalkan diri Mendengarkan
dan pembimbing
- Menanyakan nama dan Menjawab pertanyaan
panggilan semua klien
2) Evaluasi/validasi
- Terapis Menanyakan perasaan Mendengarkan dan
klien saat ini menjawab sambil
- Terapis menanyakan masalah memperhatikan
yang dirasakan klien saat ini
- Terapis menanyakan Mendengarkan dan
pengalaman tentang memperhatikan
kebersihan diri
- Menanyakan masalah yang
dirasakan.
3) Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, Memperhatikan secara
yaitu mengenal cara seksama
meningkatkan kebersihan diri
- Menjelaskan aturan main
berikut:
 Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada
terapis,
 Lama kegiatan 40 menit
• Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai
selesai.

2 Kegiatan a. Kerja
(35 menit)
 Mendiskusikan cara menjaga Klien
kebersihan diri seperti: mendengarkan

- Kebersihan kepala dan rambut


Klien
- Kebersihan gigi dan mulut mendengarkan
- Kebersihan mata

- Kebersihan telinga
Klien
- Kebersihan hidung mendengarkan
- Kebersihan kuku, kaki, tangan
Mempraktekan
- Kebersihan area genetalia
 Mendiskusikan cara
kebersihan diri biasa
Beri reinforcement
dilakukan klien.
positif
 Berikan pujian pada klien
Klien
yang benar.
mempraktekan
 Mendiskusikan perasaan klien
sebelum melakukan
Klien
kebersihan diri
mempraktekan
 Mendiskusikan perasaan
klien
jika teratur menjaga
kebersihan diri (catat di Beri reinforcement
whiteboard). positif
 Menjelaskan keuntungan
menjaga kebersihan diri
 Menjelaskan akibat kerugian
tidak menjaga kebersihan diri
 Minta klien menyebutkan
kembali keuntungan dan
kerugian menjaga kebersihan
diri
• Member pujian setiap kali
klien benar.

3. Penutup c. Terminasi
(15 menit)
1) Evaluasi
• Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.
• Menanyakan prinsip tindakan Mengungkapkan
kebersihan diri yang telah pendapat
dipelajari
• Memberikan pujian dan
penghargaan atas jawaban yang
benar.
2) Tindak lanjut Mendengarkan dan
 Memasukkan menjaga kebersihan memperhatikan
diri pada jadwal kegiatan harian
3) Kontrak yang akan datang
• Mengakhiri pertemuan untuk
• Mendengarkan dan
TAK perilaku kekerasan, dan
memperhatikan
disepakati jika klien perlu
TAK yang lain.
9. Materi
Terlampir.
10. Kriteria Evaluasi
 Evaluasi struktur
a. Diharapkan jumlah anggota sesuai dengan perencanaan
b. Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
c. Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
d. Diharapkan peran dan tugas terapis sesuai dengan perencanaan
 Evaluasi Proses
a. Diharapkan semua anggota berperan aktif selama
kegiatan penyuluhan

b. Diharapkan semua anggota tidak ada yang meninggalkan ruangan


saat kegiatan penyuluhan

c. Diharapkan semua anggota mengikuti kegiatan dari awal sampai


akhir kegiatan penyuluhan

 Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan :
a. 90% peserta penyuluhan mampu menjelaskan cara menjaga
kebersihan diri
b. 90% peserta penyuluhan mampu menjelaskan macam -
macam kebersihan diri
11. Penutup
Demikian satuan acara penyuluhan (SAP) kegiatan penyuluhan tentang
Menjaga kebersihan diri ini kami susun agar dapat digunakan sesuai tujuan
yang diharapkan. Semoga SAP ini dapat membantu kegiatan penyuluhan. Atas
perhatian dan kerjasama Ibu Pembimbing Akademik dan Ibu Pembimbing
Klinik demi kelancaran kegiatan ini, kami mengucapkan terima kasih.

Padang, 03 Januari 2024

(Tim B)

Disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Rizka Ausrianti,M.Kep Ns. Yessi Karmelia, S.Kep


Lampiran Materi

Kebersihan Diri

Pengertian Personal Hygiene Personal hygiene berasal dari Bahasa Yunani yang dapat diartikan sebagai
personal atau perorangan dan hygiene atau kesehatan. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan
jika personal hygiene atau kesehatan pribadi adalah upaya seseorang untuk memelihara serta
meningkatkan kebersihan dan kesehatan diri sendiri demi mencapai kesejahteraan fisik maupun mental.
Personal hygiene harus diupayakan oleh setiap orang agar mencapai kesejahteraan kesehatan fisik dan
psikis.

Usaha Personal Hygiene Kesehatan pribadi atau personal hygiene dapat dilakukan dengan cara:
a. Membersihkan diri (mandi, mencuci tangan, dan membersihkan bagian tubuh atau pakaian kotor).
b. Mengonsumsi makanan sehat, bersih dan bebas dari kotoran atau bibit penyakit.
c. Menerapkan gaya hidup sehat dan teratur.
d. Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan jasmani.
e. Menghindari dan mencegah kontak dengan sumber penyakit.
f. Menciptakan ruang lingkup bersih dan sehat seperti kamar mandi bersih, sumber air bersih, udara
bersih dan lain sebagainya.
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri
yang baik bila ia mampu menjaga kebersihan dirinya, mulai dari badan, kulit, gigi, mulut, alat kelamin
dan lain sebagainya. Selain kebersihan secara fisik, penting juga untuk berpenampilan rapi, bersih, dan
harum pada pakaian yang dikenakannya.

Jenis Personal Hygiene Personal hygiene tidak hanya berfokus pada diri sendiri dan area khusus yang
harus selalu bersih dari kuman atau bakteri. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. 8 dari 15
dapat dikatakan memiliki kebersihan diri yang baik lah dapat menjaga kebersihan pribadinya, mulai
dari tubuh, kulit, gigi, mulut, area genitalia dan sebagainya. Selain kebersihan secara fisik, penting juga
untuk berpenampilan rapi, bersih, dan harum pada pakaian yang dikenakannya.

Jenis Personal Hygiene Personal hygiene tidak hanya berfokus pada diri sendiri dan area khusus yang
harus selalu bersih dari kuman atau bakteri, namun juga terdiri dari beragam jenis, yaitu:
A. Kebersihan kepala dan rambut.
B. Kebersihan gigi dan mulut.
C. Kebersihan mata.
D. Kebersihan telinga.
E. Kebersihan hidung.
F. Kebersihan kulit.
G. Kebersihan kuku, kaki, dan tangan.
H. Kebersihan area genitalia.
I. Kebersihan lingkungan seperti toilet, air, kamar tidur dan lain sebagainya. Selain itu, ada pula
kebersihan penyakit. Artinya jika seseorang sedang sakit maka wajib untuk melakukan upaya
pencegahan penularan penyakit kepada orang lain. Cara dapat dengan menutup mulut dan hidung saat
bersin atau batuk, tidak berbagi peralatan atau pakaian dengan orang lain, dan lebih baik untuk
melakukan isolasi mandiri atau melakukan perawatan di rumah sakit.

Tujuan Personal Hygiene


a. Meningkatkan derajat kesehatan personal.
b. Memelihara dan menjaga kebersihan diri.
c. Menerapkan dan memperbaiki personal hygiene.
d. Mencegah penyakit.
e. Menciptakan keindahan.
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.poltekkesbandung.ac.id/5366/17/Lampiran.pdf

Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.

Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.

FKUI/ 1996. Buku Ajar Kardiologi. Gaya Baru. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai