OLEH:
Tema : Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Aktivitas Fisik Lasian Selama Pandemi
Kegiatan : Senam Lansia
Sasaran : Lansia
Waktu : 10.00 - selesai
Hari/Tanggal : Selasa , 08 juni 2021
Tempat : di ruangan
1. Latar Belakang
Proses penuaan pasti akan di alami setiap manusia, proses penuaan tentunya akan
berdampak pada beberapa faktor dalam kehidupan sosial, ekonomi dan kesehatan, karena
dengan bertambahnya usia tubuh juga akan mengalami kelemahan baik melalui faktor
alamiah maupun penyakit yang akan di derita oleh manusia tersebut, tubuh mulai
mengalami ganguan keseimbangan yang di sebabkan oleh kelemahan otot, dikarenakan oleh
faktor alamia yang mengakibatkan penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan
fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu reaksi. Penurunan fungsi dan kekuatan otot
akan mengakibatkan penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan postural atau
keseimbangan tubuh lansia maka akan meningkatkan resiko jatuh pada lansia.(Utami,2017).
Menurut penelitian yang di lakukan oleh (centers for disease control prevention, cdc, 2014
di Amerika serikat) adalah sebesar 30% lansia umur 65 tahun jatuh setiap tahunya. Separuh
dari angka tersebut mengalami jatuh berulang dan 1800 kejadian pertahun menyebapkan
kematian. Di Indonesia, prevalensi cedera pada penduduk usia lebih dari 55 tahun mencapai
22%, dimana 65% diantaranya dikarenakan jatuh (Riskesdas, 2013). Tercatat di Indonesia
penghuni panti sebanyak 30 lansia atau sekitar 43,47 % mengalami jatuh (Utami, 2017).
Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ganguan keseimbangan tubuh
dengan cara melakukan senam lansia, sehingga dapat meregangkan otot – otot persendian
dan memperlancar sirkulasi darah dan menjaga kesehatan mental maupun fisiknya,
diharapkan dengan aktifitas tersebut dapat berguna bagi hidupnya, sehingga lansia dapat
meningatkan daya kontrol keseimbangan tubuh. dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari,
untuk dapat melakukan semua aktifitas tersebut lansia memerlukan dukungan keluarga
maupun orang yang ada di sekitarnya dan dukungan sosial (Kuntjoro 2012). Berdasarkan
latar belakang di atas senam lansia sangatlah penting dilakukan karena untuk menjaga
keseimbangan tubuh pada lansia menjaga kekuatan otot maupun gerak sendi yang terbatas
pada lansia maka peneliti tertarik untuk mengambil judul pengaruh mengikuti senam lansia
terhadap keseimbangan tubuh pada lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan
Jombang Kabupaten Jomba.
2. Analisis Situasi
TAK dimulai pukul 10.00 wita di dalam ruangan. Terdapat beberapa peserta yaitu ada
Leader, Observer, Fasolitator, dan 2 Klien. Ruangan tempat di lakukan TAK nyaman,
bersih, dan rapi.
3. Pengertian
Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan, tidak memberatkan
dan dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas olah raga akan membantu tubuh lansia agar
tetap bugar (anggriya, 2010).
4. Tujuan
A. Umum : Lansia dapat melakukan dan mengikuti senam lansia.
B. Khusus :
1. Lansia dapat mengenal senam lansia.
2. Lansia mengetahui keuntungan melakukan senam lansia.
3. Lansia dapat melakukan senam lansia secara teratur.
5. Karakteristik Klien
1. Karakteristik / kriteria
a. Lansia
6. Masalah Keperawatan
- Tingkat kecemasan pada lansia di masa pandemi
8. Kriteria Evaluasi
2) Evaluasi/validasi
9. Pengorganisasian TAK
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Selasa, 08 juni 2020
b. Waktu : 10.00 WITA
c. Alokasi waktu : 30 menit
d. Tempat : Di ruangan
e. Jumlah klien : 2 orang
2. Tim Terapi
a Leader : I Kadek Donny Nevoriawan
Uraian tugas :
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
b. Observer : Kadek Linda Sulistiawti
Uraian tugas :
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
6) Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011).
7) Membuat laporan hasil kegiatan
c. Fasilitator : Ni Putu Aryanti
Uraian tugas :
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
11. SUSUNAN
ACARA
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN TEKNIK
PESERTA
1. Persiapan 5 menit - Mengingatkan Duduk dan
kontrak dengan Mengikuti arahan
klien terapis
- Mempersiapakan
alat dan tempat
pertemuan
2. Orientasi 10 menit - Memperkenalkan Duduk dan
nama Mengikuti arahan
- Menjelaskan tujuan terapis
- Kontrak waktu
- Menjelaskan aturan
STIKES BINA USADA BALI | Sub Departemen Keperawatan Gerontik
main
3. Tahap kerja 15 menit - Menjelaskan cara Berdiri dan
senam lansia Mengikuti arahan
- Membimbing satu terapis
persatu klien dalam
melakukan
kegiatan
- Meminta komitmen
masing-masing
klien untuk
melaksanakan
jadwal kegiatan
yang telah
diberikan
4. Tahap terminasi 10 menit - Evaluasi: Duduk dan
1.terapis Mengikuti arahan
menanyakan terapis
perasaan klien
setelah selesai
kegiatan
2. terapis
memberikan pujian
atas keberhasilan
kelompok
- Tindak lanjut:
1. terapis
menganjurkan
klien melaksanakan
kegiatan ini secara
rutin
- Kontrak yang
akan datang
1. terapis membuat
kesepakatan
dengan klien untuk
TAK berikutnya
2. terapis membuat
kesepakatan waktu
dan tempat
LAYOUT
Gambaran/denah.
https://id.scribd.com/doc/114024672/Proposal-Terapi-Aktivitas-Kelompok