Anda di halaman 1dari 11

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SENAM PERSENDIAN

DI PANTI WERDHA PESANGGRAHAN PMKS MAJAPAHIT

OLEH:

Anggota kelompok 1,2,3,4,9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TA 2022/2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk melakukan fungsinya dalam memenuhi
kebutuhan dalam hidup. Menua ditandai dengan kulit yang mengendur,
rambut memutih, pendengaran yang mulai berkurang, penglihatan yang
tidak jelas, sensivitas emosi. Proses menua ini merupakan proses yang terus
berlanjut secara ilmiah (Priyoto, 2015).
Seiring bertambahnya usia, timbul perubahan-perubahan sebagai
akibat proses menua (aging process), meliputi perubahan fisik mental,
spiritual dan psikososial. Dari berbagai masalah tersebut ternyata gangguan
muskulokeletal menempati urutan kedua 6% setelah penyakit
kardiovaskuler dalam pola penyakit masyarakat usia kurang 60 tahun
(Kemenkes RI, 2015).
Senam rematik dapat meningkatkan kualitas hidup penderita dengan
gerakan yang berulang pada senam rematik ini akan terjadi peningkatan
otot-otot sekitar sendi sehingga mempercepat aliran darah sehingga
metabolisme juga ikut meningkat sehingga sisa metabolisme akan ikut
terbawa aliran darah sehingga nyeri berkurang. Senam rematik merupakan
bentuk latihan fisik yang mempunyai pengaruh yang baik untuk
meningkatkan kemampuan otot sendi yang dapat memberikan kebugaran
dan meningkatkan daya tahan tubuh (Suhendriyo, 2014). Senam rematik
merupakan senam yang berfokus pada mempertahankan lingkup gerak
sendi secara maksimal. Tujuan dari senam rematik ini dapat mengurangi
nyeri sendiri dan menjaga kesehatan jasmani, tulang menjadi lebih lentur,
otot tetap kencang, memperlancar peredaran darah, menjaga kadar lemak
darah tetap normal, tidak mudah mengalami cidera, dan kecepatan reaksi sel
tubuh menjadi lebih baik (Sitinjak, 2016).
Olahraga fisik bertujuan untuk mempertahankan pergerakan sendi
dan memiliki pengaruh besar dalam penurunan skala nyeri sendi (Sitinjak,
2016). Dengan gerakan yang berulang yang dilakukan selama 2 minggu satu
minggu 3 kali selama 30 menit.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan latihan senam persendian selama 10 menit, klien
dapat mempraktekkan secara mandiri untuk meringankan nyeri sendi.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan latihan senam persendian selama 10 menit di Panti
Werdha Pesanggrahan PMKS Majapahit, maka klien mampu:
a. Memahami tentang penyakit persendian
b. Mampu mempraktikkan latihan persendian dengan mandiri
C. Sistematika Kegiatan
1. Sasaran
Semua lansia di asrama 1 Panti Werdha Pesanggrahan PMKS Majapahit
2. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jumat, 07 April 2023
Waktu : Pukul 15.00 - Selesai
Tempat : Asrama 1
D. Rencana Kegiatan
1. Kegiatan
Latihan senam untuk lansia dengan persendian
2. Materi
Teknik senam lansia dengan persendian
3. Media
a. Laptop
b. Video senam
c. Pengeras suara
4. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi

E. Setting Tempat

Keterangan:

: Leader
Co-Leader
: Fasilitator

: Observer
: Pasien
F. Susunan Kepanitiaan
1. Leader : Amos Naheson Djabutafuan
2. Co-Leader : Nur Umi Amalia
3. Fasilitator : Ulil Alami
Siti Nur Afifah
Mei Yana Eva Kartika Dewi
Devi Ayu Febrilia
Leonardo Davinci Utualy
4. Observer : Safinatul Udlama
G. Uraian tugas diantaranya:
1. Leader
a. Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok kepada peserta
terapi aktivitas kelompok
c. Menetapkan jalannya tata tertib
d. Menjelaskan tujuan diskusi
e. Kontrak waktu
f. Menyimpulkan kegiatan
g. Menutup acara
2. Co-Leader
a. Mendampingi leader jika terjadi blocking
b. Mengoreksi dan mengingatkan jika leader terjadi kesalahan
c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
3. Fasilitator
a. Mengarahkan dan membantu menjalankan tugas yang harus
dilakukan
b. Mendampingi peserta terapi aktivitas kelompok
c. Memotivasi peserta terapi agar aktif dalam kelompok selama
kegiatan berlangsung
d. Menjadi contoh bagi peserta selama kegiatan
4. Observer
a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
dari awal sampai akhir
b. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
c. Mengobservasi perilaku peserta

H. Susunan Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pembukaan 4 menit 1. Memberi salam 1. Memperhatikan
2. Memperkenalkan dengan seksama
diri 2. Menjawab salam
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
2. Penjelasan 5 menit Penyajian materi Mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai
selesai
3. Demonstrasi 10 Mendemonstrasikan Perserta ikut berperan
latihan menit latihan senam reumatik aktif dalam
senam memperagakan
latihan senam
persendian
4. Evaluasi 4 menit Moderator meminta Memperagakan
peserta latihan senam latihan senam
untuk hipertensi
mendemonstrasikan
kembali langkah-
langkah senam (yang
mampu diingat)
5. Penutup 2 menit Memberikan salam Menjawab salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya dan sepakat untuk
mengikuti kegiatan
b. Kondisi lingkungan tenang dan nyaman, dilakukan di tempat
tertutup bebas kebisingan dan memungkinkan peserta untuk
berkonsentrasi terhadap kegiatan
c. Media dan materi sudah dipersiapkan
d. Leader, Co-Leader, Fasilitator, dan Observer berperan sebagaimana
mestinya
2. Evaluasi proses
Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam persendian secara
mandiri
3. Evaluasi hasil
a. Kesuksesan jumlah kehadiran peserta TAK
b. Peserta TAK antusias senam dengan baik
c. Peserta TAK dapat memberikan contoh gerakan senam
d. Peserta TAK mengutarakan tekad melakukan senam dengan rutin
dengan baik
e. Tata tertib dan antisipasi masalah tata tertib
J. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah Tata Tertib
1. Tata tertib
a. Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok
b. Peserta wajib hadir 8 menit sebelum kegiatan dimulai
c. Tidak diperkenankan makan dan minum selama kegiatan terapi
aktivitas kelompok berlangsung
d. Jika ingin bertanya dan menjawab pertanyaan, peserta wajib
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan
e. Peserta yang terlibat mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan
dan tidak diperbolehkan mengikuti kembali kegiatan
f. Apabila waktu terapi aktivitas kelompok telah habis, maka
pemimpin dapat meminta persetujuan anggota untuk meminta waktu
perpanjangan apabila kegiatan belum terselesaikan
2. Antisipasi
a. Penanganan peserta yang tidak aktif dalam kegiatan kelompok:
- Memanggil peserta
- Memberikan kesempatan peserta untuk menjawab sapaan terapis
atau peserta yang lain
b. Bila peserta meninggalkan kegiatan tanpa pamit:
- Panggil nama peserta
- Tanya alasan peserta meninggalkan kegiatan
- Berikan penjelasan tentang tujuan kegiatan dan berikan
penjelasan pada peserta agar dapat melaksanakan keperluannya
setelah itu peserta diperbolehkan bergabung dalam kegiatan
kembali
K. Proses Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
1. Fase orientasi
a. Persiapan
b. Membuat kontrak dengan peserta
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
d. Kontrak
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melakukan senam persendian
- Menjelaskan aturan kegiatan: yang akan meninggalkan kegiatan
harus meminta izin kepada terapis, lama kegiatan 30 menit,
setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu video akan dihidupkan dan peserta
mengikuti instruksi senam yang telah di contohkan
b. Hidupkan video dan peserta mulai mengikuti
c. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota dengan memberi tepuk
tangan
3. Fase terminasi
a. Menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti TAK
b. Memberi pujian atas keberhasilan peserta
MATERI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Pengertian Reumatik
Rematik merupakan penyakit yang menyarang sendi dan otot yang
sering digerakkan serta menahun. Penyakit rematik banyak dijumpai
terutama pada orang-orang yang berusia diatas 40 tahun.
B. Penyebab Reumatik
Ada beberapa faktor resiko terjadinya rematik, yaitu:
1. Faktor keturunan
Biasanya ditemukan pada laki-laki yang kedua orang tuanya menderita
rematik, sedangkan perempuan cukup satu orang tua saja
2. Infeksi
Sakitnya timbul mendadak disertai tanda-tanda peradangan.
3. Umur/Proses Penuaan
Berusia diatas 40 tahun
4. Jenis Kelamin
Sebelum usia 45 tahun kemungkinan laki-laki maupun wanita yang
terkena penyakit rematik adalah sama. Rematik pada wanita setelah
henti haid, lebih sering mengenai sendi lutut. Rematik pada laki-laki
lebih sering menyerang sendi panggul, pergelangan tangan dan leher.
5. Kegemukan
Kegemukan menambah beban pada sendi, lutut, dan sendi penumpu
berat badan lainnya.
6. Cedera sendi
Kerusakan sendi akibat dari trauma bila sembuh tidak sempurna
C. Gejala Reumatik
1. Nyeri sendi
2. Kaku sendi
3. Bengkak sendi
4. Sendi bunyi/krep
5. Berat badan menurun, rasa lelah, kesulitan tidur, mudah menangis,
susah buang air besar dan susah berjalan
D. Akibat Dari Rematik
1. Nyeri pada sendi yang dapat mengganggu kegiatan
2. Tulang mudah patah
3. Tulang mudah keropos
4. Anemia/kurang darah
E. Cara Perawatan Reumatik
Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan kompres hangat pada sendi
yang sakit, lahihan fisik atau pergerakan ringan untuk mencegah kekakuan,
mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktifitas, mengatur diet untuk
menurunkan berat badan terutama pada penderita gemuk, melindungi
persendian yang cedera, berobat ke pelayanan kesahatan, gunkan alat bantu
seperti tongkat.
F. Manfaat Senam Reumatik
Keuntungan senam rematik, yaitu:
1. Tulang menjadi lebih lentur
2. Otot-otot akan menjadi tetap kencang
3. Memperlancar peredarah darah
4. Menjaga kadar lemak darah tetap normal
5. Jantung menjadi lebih sehat
6. Tidak mudah mengalami cedera
G. Cara Melakukan Senam Reumatik
1. Gerakan Berdiri
a) Tekuk kepala kesamping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.

b) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus keatas kepaladengan


posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.

c) Langkah-langkah gerakan gerakan diawali menoleh kiri dan kanan.


d) Selanjutnya tundukkan kepala, miringkan kepala, memutar kepala.
e) Lengan kedepan telapak tangan kearah badan telapak tangan
kedepan
f) selanjutnya putar bahu kedepan dan putar bahu kebelakang,

g) Kaki kanan kedepan, kaki kiri kebelakang, angkat lutut, tahan lutut
dengan kedua tangan dalam hitungan 8-10 kali
h) terakhir jalan ditempat hitungan 8-10 kali

i) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainya. Hitunglah 8-10 kali dan pada sisi lainnya

j) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakan kesamping dengan


gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 menit hitungan lalu arahkan
tangan ke sisi lainya dan tahan dengan hitungan yang sama.

2. Gerakan berbaring atau tidur


a) Bentangkan kedua lengan dan tangan, ambil nafas dalam-dalam dan
hembuskan
b) Kedua tangan di smaping tekuk siku dan tangan mengepal
c) Tangan luruskan ke atas, lalu tepuk tangan
d) Tekuk sendi panggul dan tekuk lutut dengan kedua tangan tarik
sampai diatas dada
e) Pegang erat kedua tangan di atas perut, tarik kebelakang kepala dan
kebawah
f) Angkat tungkai bawah bergantian dengan bantuan kedua tangan.

Anda mungkin juga menyukai