Anda di halaman 1dari 9

PRE-PLANNING

PENYULUHAN SENAM KEGEL DI PUSKESMAS RUMBAI PESISIR

Disusun Oleh:

Novrita Riawan Putri, S.Kep


Nurfa Tiarana Anggraini, S.Kep
Nurkarimah, S.Kep
Nurul Fatika Sari, S.Kep
Nurwahida, S.Kep

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
PRE-PLANNING
PENYULUHAN SENAM KEGEL DI PUSKESMAS RUMBAI PESISIR

A. Latar Belakang
Latihan Kegel adalah senam yang digunakan untuk memperkuat otot panggul. Latihan
kegel jika di lakukan secara teratur akan mendapatkan hasil maksimal dari latihan ini dan
akan diperoleh manfaatnya jika dilakukan dalam waktu 8 - 12 kali perminggu, latihan
kegel juga dapat dirasakan perubahannya setelah 3 atau 4 minggu dengan berlatih
beberapa menit setiap hari. Latihan Kegel memiliki variasi gerakan dan semua
menggunakan prinsip yang sama, yang melibatkan kontraksi berulang (pengetatan) dan
merelaksasi (melepaskan) otot dasar panggul (Widianti & Proverawati, 2010).
Latihan otot dasar panggul (Pelvic Floor Muscle) bertujuan untuk memperkuat otot-
otot dasar panggul terutama otot puboccygeal sehingga dapat memperkuat otot – otot di
sekitar uretra dan otot- otot vagina yang dapat mengembalikan fungsi seksual (Widianti
& Proverawati, 2010). Selain itu senam kegel dapat meningkatkan tonus dan kekuatan
otot lurik uretra dan periuretra. Manfaat latihan ini untuk meringankan berbagai gejala
yang timbul akibat dari kelemahan otot dasar panggul (Pelvic Floor Muscle), seperti stres
saluran kencing, inkontinensia dan prolaps organ panggul, serta untuk meningkatkan
respon seksual (Arsyad, Lotisna, & Abdullah, 2012).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama ± 30 menit, peserta mampu
memahami dan menerapkan tentang senam kegel

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu:
a. Peserta mampu menjelaskan tentang senam kegel.
b. Peserta mampu menerapkan tentang senam kegel.

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik/Materi
Mengenal dan menerapkan senam kegel
2. Sasaran
Masyarakat disekitar Puskesmas Rumbai Pesisir baik yang sedang berobat
dipuskesmas maupun tidak.
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media
a. Leaflet
b. Power Point
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu/12 Desember 2018
Jam : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Rumbai Pesisir
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Mahasiswa Profesi Ners Keperawatan Maternitas Universitas
Riau di Puskesmas Rumbai Pesisir
a. Leader : Nurul Fatika Sari, S.Kep
b. Co. Leader : Nurfa Tiarana Anggraini, S.Kep
c. Fasilitator : 1. Novrita Riawan Putri, S.Kep
2. Nurwahida, S.Kep
d. Observer : Nurkarimah, S.Kep
e. Dokumentator : Nurwahida, S.Kep

7. Setting Tempat
L
Co

P F P P F P P

D O

Keterangan :
L : Leader P : Peserta
Co : Co Leader F : Fasilitator
O : Observer
D :Dokumentator

8. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan mahasiswa b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan kontrak waktu d. Memperhatikan
2. 20 menit Penyampaian materi
a. Menjelaskan tentang senam kegel a. Memperhatikan dan
b. Mendemonstrasikan senam kegel mendengarkan
b. Memperhatikan dan
mendengarkan
3. 5 menit Penutup
a. Meminta peserta untuk memberikan a. Memberikan
pertanyaan atas penjelasan yang pertanyaan
tidak dipahami
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan b. Mendengar
c. Meminta peserta untuk menyebutkan c. Memperhatikan dan
kembali apa yang telah dijelaskan menjawab
d. Memberikan reinforcement positif d. Memperhatikan
atas jawaban yang diberikan peserta
e. Menyimpulkan dan menutup diskusi e. Memperhatikan
f. Mengucapkan salam f. Menjawab salam

9. Uraian Tugas
a. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan senam kegel.
b. Leader
1) Menyampaikan penyuluhan kepada peserta
2) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Co. Leader
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota
3) Menjelaskan tujuan dan topik
4) Menyimpulkan dan menutup diskusi
4) Mengucapkan salam
d. Fasilitator
1) Memfasilitasi peserta agar berperan aktif
2) Membuat absensi penyuluhan
e. Observer
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
dengan evaluasi kelompok.
f. Dokumentator
Melakukan pendokumentasian kegiatan dalam bentuk foto ataupun video.

10. Ringkasan Materi


A. Apa itu Senam Kegel
Latihan otot dasar panggul (ODP) dikembangkan pertama kali oleh Dr. Arnold Kegel
pada tahun 1940 dengan tujuan menguatkan otot dasar panggul dan mengatasi stres
inkontinensia urin. Latihan ini berupa latihan ODP secara progresif pada otot Levator ani
yang dapat dikontraksikan secara sadar yang selanjutnya dikenal dengan Kegel Exercise
(Rahajeng, 2010).
Kegel Exercise atau senam kegel merupakan terapi non operatif yang paling sering
dilakukan untuk mengatasi stress inkontinensia karena membantu meningkatkan tonus dan
kekuatan otot pada uretra dan periuretra (Bobak, 2004 dalam Yanthi, 2011).

B. Manfaat Senam Kegel


Senam Kegel memiliki manfaat terkait dengan fungsi otot Pubococcygeus. Senam
kegel tidak hanya memiliki banyak manfaat untuk wanita, tetapi juga pada pria,
yaitu:
1. Bagi pria
Latihan ini akan meningkatkan kemampuan mengontrol dan mengatasi ejakulasi
dini, ereksi yang lebih kuat dan meningkatkan kepuasan seksual saat orgasme.
Selain itu multiple orgasme juga bisa dialami oleh pria sebagai hasil dari latihan
senam kegel yang dilakukan secara teratur. Pada pria, senam ini juga akan
mengangkat testis dan mengencangkan otot kremaster sama seperti
mengencangkan sfingter ani. Hal ini disebabkan karena otot Pubococcygeus
dimulai dari arah anus (Herdiana, 2009 dalam Yanthi, 2011).
2. Bagi wanita
Keuntungan melakukan senam kegel adalah lebih mudah mencapai orgasme dan
orgasme yang dicapai lebih baik karena otot yang dilatih adalah otot yang
digunakan selama orgasme. Manfaat lain adalah vagina akan semakin sensitif dan
peka rangsang sehingga memudahkan peningkatan kepuasan seksual, dan suami
akan merasakan perubahan yang sangat besar karena vagina mampu
mencengkram penis lebih kuat. Memudahkan kelahiran bayi tanpa banyak
merobek jalan lahir, dan bagi wanita yang baru melahirkan senam kegel dapat
mempercepat pemulihan kondisi vagina setelah melahirkan dan tentu saja dapat
menguatkan otot rangka pada dasar panggul sehingga pemperkuat fungsi sfingter
eksternal kandung kemih, mencegah prolaps uteri (Salma, 2008; Maryam, 2008
dalam Yanthi, 2011). Beberapa manfaat senam kegel yaitu menguatkan otot
panggul, mencegah “ngompol kecil” yang timbul saat batuk atau tertawa, dan
melancarkan proses kelahiran tanpa harus merobek jalan lahir serta mempercepat
penyembuhan pasca persalinan (Mulyani, 2013).

C. Indikasi senam kegel

Senam Kegel dianjurkan bagi wanita dan pria yang umumnya memiliki keluhan
terkait lemahnya otot PC. Berikut adalah beberapa indikasi senam kegel:
1. Pria dan wanita yang memiliki masalah inkontinensia (tidak mampu menahan buang
air kecil).
2. Wanita yang sudah mengalami menopause untuk mempertahankan kekuatan otot
panggul dari penurunan kadar estrogen.
3. Wanita yang mengalami prolaps uteri (turunnya rahim) karena melemahnya otot dasar
panggul, juga untuk wanita yang mengalami masalah seksual.
4. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama. (Ardani, 2010).

D. Kontraindikasi senam kegel

Penderita penyakit jantung yang dapat mengakibatkan nyeri dada saat melakukan
gerakan minimal, penderita diabetes, penderita hipertensi, dan penderita penyakit
kelamin (Hartati, 2009 dalam Ardani, 2010).

E. Persyaratan senam kegel

Program pelatihan ini memiliki beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan, antara
lain:
1. Intensitas latihan harus cukup tinggi sehingga menaikkan denyut jantung sekitar 72-
87% dari denyut nadi maksimal dan tidak boleh melebihi denyut nadi maksimal (220-
umur) (Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
2. Frekuensi latihan 3-4 kali per minggu dengan waktu istirahat tidak lebih dari 2 hari
(Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
3. Lama latihan minimal sekitar 30 menit sampai 60 menit.
4. Setiap latihan terdiri dari tiga fase yaitu fase pemanasan dan peregangan, fase latihan
dan fase pendinginan (Weaver, 1983 dalam Pangkahila, 1992).

F. Prosedur senam kegel

Cara latihan Kegel adalah dengan melakukan kontraksi pada otot dasar panggul dan
menahan kontraksi tersebut dalam 10 hitungan kemudian kontraksi dilepaskan. Pada
tahap awal bisa dimulai dengan menahan kontraksi selama 3-5 detik. Dengan
melakukan secara bertahap otot akan semakin kuat, latihan ini diulang 10 kali setelah
itu mencoba berkemih untuk menghentikan urin di tengah (Johnson, 2002)
Berikut ini adalah teknik melakukan Senam Kegel:
1) Ambil posisi duduk atau berbaring
2) Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot panggul dengan cara yang sama ketika
menahan kencing (klien harus dapat merasakan otot panggul)
3) Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak berlatih dengan otot yang
benar
4) Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan dalam
hitungan (1-10) atau selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10 detik
5) Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi
6) Latihan ini dilakukan 3 kali sehari
7) Latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur
8) Lakukan sebanyak 3xsehari (pagi, siang dan malam)

G. Program senam kegel

Senam Kegel hasilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari. Pada penelitian
sebelumnya, senam Kegel dilakukan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu dapat
memberikan hasil yang bermanfaat untuk memperkuat otot-otot panggul yang
dibuktikan dari hasil penelititannya yaitu adanya pengaruh signifikan senam kegel
terhadap tingkat inkontinensia (Wahyu W, 2009). Pelatihan senam kegel dengan
frekuensi tiga kali perminggu selama empat minggu lebih efektif dibandingkan
dengan senam Kegel dengan frekuensi satu kali seminggu selama empat bulan dalam
menurunkan frekuensi buang air kecil wanita usia 50-60 tahun yang mengalami
stress urinary incontinence di Sanggar Senam Citra Denpasar (Lestari, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Widianti, Anggriyana Tri dan Atikah Proverawati. 2010. Senam Kesehatan, Yogyakarta:
Nuha Medika.

Arsyad E, Lotisna D, Abdullah.Nusratuddin. 2012. Hubungan Senam Kegel terhadap Stres


Inkontinensia Urin Postpartum pada Wanita Primigravida. Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar

Lestari Widijati. 2011. Perbandingan Senam Kegel 1X Seminggu dengan 3X Seminggu


Terhadap Penurunan Frekuensi Buang Air Kecil pada Wanita Desa Usia 50-60 Tahun
dengan Stress Urinary Incontinence. Bali

Rahajeng. 2010. Efek Latihan Kegel pada Kekuatan Otot Dasar Panggul Ibu Pasca Persalinan
Divisi Uroginekologi Laboratorium Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum
Dr.Saiful Anwar Malang

Mulyani S.N, dan Rinawati M. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Septiastri. 2012. Latihan Kegel Dengan Penurunan Gejala Inkontinensia Urine Pada Lansia.
Fakultas Keperawatan USU

Anda mungkin juga menyukai