Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
Latihan Kegel adalah senam yang digunakan untuk memperkuat otot panggul. Latihan
kegel jika di lakukan secara teratur akan mendapatkan hasil maksimal dari latihan ini dan
akan diperoleh manfaatnya jika dilakukan dalam waktu 8 - 12 kali perminggu, latihan
kegel juga dapat dirasakan perubahannya setelah 3 atau 4 minggu dengan berlatih
beberapa menit setiap hari. Latihan Kegel memiliki variasi gerakan dan semua
menggunakan prinsip yang sama, yang melibatkan kontraksi berulang (pengetatan) dan
merelaksasi (melepaskan) otot dasar panggul (Widianti & Proverawati, 2010).
Latihan otot dasar panggul (Pelvic Floor Muscle) bertujuan untuk memperkuat otot-
otot dasar panggul terutama otot puboccygeal sehingga dapat memperkuat otot – otot di
sekitar uretra dan otot- otot vagina yang dapat mengembalikan fungsi seksual (Widianti
& Proverawati, 2010). Selain itu senam kegel dapat meningkatkan tonus dan kekuatan
otot lurik uretra dan periuretra. Manfaat latihan ini untuk meringankan berbagai gejala
yang timbul akibat dari kelemahan otot dasar panggul (Pelvic Floor Muscle), seperti stres
saluran kencing, inkontinensia dan prolaps organ panggul, serta untuk meningkatkan
respon seksual (Arsyad, Lotisna, & Abdullah, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama ± 30 menit, peserta mampu
memahami dan menerapkan tentang senam kegel
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu:
a. Peserta mampu menjelaskan tentang senam kegel.
b. Peserta mampu menerapkan tentang senam kegel.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik/Materi
Mengenal dan menerapkan senam kegel
2. Sasaran
Masyarakat disekitar Puskesmas Rumbai Pesisir baik yang sedang berobat
dipuskesmas maupun tidak.
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media
a. Leaflet
b. Power Point
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu/12 Desember 2018
Jam : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Rumbai Pesisir
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Mahasiswa Profesi Ners Keperawatan Maternitas Universitas
Riau di Puskesmas Rumbai Pesisir
a. Leader : Nurul Fatika Sari, S.Kep
b. Co. Leader : Nurfa Tiarana Anggraini, S.Kep
c. Fasilitator : 1. Novrita Riawan Putri, S.Kep
2. Nurwahida, S.Kep
d. Observer : Nurkarimah, S.Kep
e. Dokumentator : Nurwahida, S.Kep
7. Setting Tempat
L
Co
P F P P F P P
D O
Keterangan :
L : Leader P : Peserta
Co : Co Leader F : Fasilitator
O : Observer
D :Dokumentator
8. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan mahasiswa b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan kontrak waktu d. Memperhatikan
2. 20 menit Penyampaian materi
a. Menjelaskan tentang senam kegel a. Memperhatikan dan
b. Mendemonstrasikan senam kegel mendengarkan
b. Memperhatikan dan
mendengarkan
3. 5 menit Penutup
a. Meminta peserta untuk memberikan a. Memberikan
pertanyaan atas penjelasan yang pertanyaan
tidak dipahami
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan b. Mendengar
c. Meminta peserta untuk menyebutkan c. Memperhatikan dan
kembali apa yang telah dijelaskan menjawab
d. Memberikan reinforcement positif d. Memperhatikan
atas jawaban yang diberikan peserta
e. Menyimpulkan dan menutup diskusi e. Memperhatikan
f. Mengucapkan salam f. Menjawab salam
9. Uraian Tugas
a. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan senam kegel.
b. Leader
1) Menyampaikan penyuluhan kepada peserta
2) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Co. Leader
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota
3) Menjelaskan tujuan dan topik
4) Menyimpulkan dan menutup diskusi
4) Mengucapkan salam
d. Fasilitator
1) Memfasilitasi peserta agar berperan aktif
2) Membuat absensi penyuluhan
e. Observer
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
dengan evaluasi kelompok.
f. Dokumentator
Melakukan pendokumentasian kegiatan dalam bentuk foto ataupun video.
Senam Kegel dianjurkan bagi wanita dan pria yang umumnya memiliki keluhan
terkait lemahnya otot PC. Berikut adalah beberapa indikasi senam kegel:
1. Pria dan wanita yang memiliki masalah inkontinensia (tidak mampu menahan buang
air kecil).
2. Wanita yang sudah mengalami menopause untuk mempertahankan kekuatan otot
panggul dari penurunan kadar estrogen.
3. Wanita yang mengalami prolaps uteri (turunnya rahim) karena melemahnya otot dasar
panggul, juga untuk wanita yang mengalami masalah seksual.
4. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama. (Ardani, 2010).
Penderita penyakit jantung yang dapat mengakibatkan nyeri dada saat melakukan
gerakan minimal, penderita diabetes, penderita hipertensi, dan penderita penyakit
kelamin (Hartati, 2009 dalam Ardani, 2010).
Program pelatihan ini memiliki beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan, antara
lain:
1. Intensitas latihan harus cukup tinggi sehingga menaikkan denyut jantung sekitar 72-
87% dari denyut nadi maksimal dan tidak boleh melebihi denyut nadi maksimal (220-
umur) (Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
2. Frekuensi latihan 3-4 kali per minggu dengan waktu istirahat tidak lebih dari 2 hari
(Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
3. Lama latihan minimal sekitar 30 menit sampai 60 menit.
4. Setiap latihan terdiri dari tiga fase yaitu fase pemanasan dan peregangan, fase latihan
dan fase pendinginan (Weaver, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
Cara latihan Kegel adalah dengan melakukan kontraksi pada otot dasar panggul dan
menahan kontraksi tersebut dalam 10 hitungan kemudian kontraksi dilepaskan. Pada
tahap awal bisa dimulai dengan menahan kontraksi selama 3-5 detik. Dengan
melakukan secara bertahap otot akan semakin kuat, latihan ini diulang 10 kali setelah
itu mencoba berkemih untuk menghentikan urin di tengah (Johnson, 2002)
Berikut ini adalah teknik melakukan Senam Kegel:
1) Ambil posisi duduk atau berbaring
2) Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot panggul dengan cara yang sama ketika
menahan kencing (klien harus dapat merasakan otot panggul)
3) Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak berlatih dengan otot yang
benar
4) Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan dalam
hitungan (1-10) atau selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10 detik
5) Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi
6) Latihan ini dilakukan 3 kali sehari
7) Latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur
8) Lakukan sebanyak 3xsehari (pagi, siang dan malam)
Senam Kegel hasilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari. Pada penelitian
sebelumnya, senam Kegel dilakukan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu dapat
memberikan hasil yang bermanfaat untuk memperkuat otot-otot panggul yang
dibuktikan dari hasil penelititannya yaitu adanya pengaruh signifikan senam kegel
terhadap tingkat inkontinensia (Wahyu W, 2009). Pelatihan senam kegel dengan
frekuensi tiga kali perminggu selama empat minggu lebih efektif dibandingkan
dengan senam Kegel dengan frekuensi satu kali seminggu selama empat bulan dalam
menurunkan frekuensi buang air kecil wanita usia 50-60 tahun yang mengalami
stress urinary incontinence di Sanggar Senam Citra Denpasar (Lestari, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Widianti, Anggriyana Tri dan Atikah Proverawati. 2010. Senam Kesehatan, Yogyakarta:
Nuha Medika.
Rahajeng. 2010. Efek Latihan Kegel pada Kekuatan Otot Dasar Panggul Ibu Pasca Persalinan
Divisi Uroginekologi Laboratorium Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum
Dr.Saiful Anwar Malang
Mulyani S.N, dan Rinawati M. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Septiastri. 2012. Latihan Kegel Dengan Penurunan Gejala Inkontinensia Urine Pada Lansia.
Fakultas Keperawatan USU