A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan keluarga
dan klien mampu menerapkan bladder training secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini selama 30 menit,keluarga
dan klien akan dapat:
a. Mampu menjelaskan pengertian bladder training
b. Mengetahui tujuan bladder training
c. Mengetahui Manfaat Bldder Training
d. Mengetahui Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine
e. Mampu mempraktekkan langkah – langkah bladder training
B. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Materi
a. Pengertian blader training
b. Tujuan melakukan blader training
c . manfaat melakukan blader training
d. Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine
d. Cara melakukan blader training
2. Media Penyuluhan
a. Leafleat
b. Power poin
3. Metode Penyuluhan
a. Pemaparan materi
b. Tanya jawab
4. Setting Tempat
Keterangan :
: Pasien : Penyuluh
9. Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya bila
kurang jelas.
10. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
Penutup 5 menit 11. Menyimpulkan isi - Memperhatikan Ceramah -
materi yang telah
disam-paikan. - Memperhatikan Ceramah -
12. Menutup pertemuan dan memberi
salam.
C. MEDIA
Power point dan leaflet
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- SAP dan leaflet disiapkan sebelum pelaksanaan penyuluhan
- Tempat siap sebelum dimulai
- Penyuluh siap memberikan materi
- Leaflet diberikan kepada peserta penyuluhan setelah pelaksanaan penyuluhan
selesai
2. Evaluasi Proses
- Mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya yaitu sebagai penyuluh
- Audience mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. Prosedur : tanya jawab pada akhir penyuluhan
b. Jenis tes : tes lisan buatan penyuluh
c. Soal : 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan bladder training?
2) Jelaskan tujuan bladder training ?
3) Sebutkan langkah – langkah bladder training?
F. REFERENSI
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Vol. 2 Edisi 4. Jakarta: EGC.
Mengetahui,
3. Gaya hidup
4. Stres Psikologis
5. Tingkat aktivitas
6. Tingkat perkembangan
7. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus, dapat
8. Sosiokultural
ditempat tertentu.
9. Kebiasaan seseorang
11. Pembedahan
LANGKAH – LANGKAH
RASIONAL
LATIHAN
Latihan I
ê Instruksikan klien untuk Membantu klien untuk merasakan
otot otot anterior pada dasar
berkonsentrasi pada otot panggul. panggul.
ê Mintalah klien berupaya Mengajarkan teknik pengontrolan.
menghentikan aliran urin selama
berkemih kemudian memulainya
kembali.
ê Praktikan setiap kali berkemih.
Latihan II
ê Mintalah klien mengambil posisi Membantu klien merasakan otot –
duduk atau berdiri. otot posterior pada dasar panggul.
ê Instruksikan klien untuk
mengencangkan otot – otot
disekitar anus.
Latihan III
ê Mintalah klien mengencangkan Meningkatkan pengontrolan otot
otot bagian posterior dan panggul dan membantu relaksasi
kemudian kontraksikan otot sfingter selama berkemih.
anterior secara perlahan sampai
hitungan ke empat.
ê Kemudian minta klien
merelaksasikan otot – otot secara
keseluruhan.
ê Ulangi latihan empat kali per jam
saat terbangun dari tidur selama
tiga bulan.
LatihanIV
ê Apabila memungkinkan ajarkan Menguatkan otot abdomen untuk
klien melakukan sit up yang pengontrolan kandung kemih.
dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada
klien
Lampiran 2: Evaluasi
Jenis : lisan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bladder training?
Bladder training adalah suatu upaya untuk membantu melatih
kembali kandung kemih,mengembalikan pola perkemihan dengan
menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih (Potter & Perry,
2005).
2. Jelaskan tujuan dari bladder training ?
a. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
tidak ada karena pemasangan kateter
b. Memberikan rasa aman dan nyaman
c. Melatih kandung dan mengembalikan pola normal perkemihan
d. Memperpanjang inteval berkemih
e. Menguatkan otot perkemihan
output atau jumlah urine. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah
pembentukan urine
b. Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat
c. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan
ditempat tertentu.
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih ditoilet dapat
Latihan I
a. Konsentrasi pada otot panggul.
b. Menghentikan aliran urin selama berkemih kemudian memulainya
kembali (praktikan setiap kali berkemih).
Latihan II
a. Mengambil posisi duduk atau berdiri.
b. Kencangkan otot – otot di sekitar anus.
Latihan III
a. Mintalah klien mengencangkan otot bagian posterior dan kemudian
kontraksikan otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat.
b. Merelaksasikan otot – otot secara keseluruhan.
c. Ulangi latihan empat kali per jam saat terbangun dari tidur selama tiga
bulan.
Latihan IV
a. Lakukan sit up yang dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada klien.
BERITA ACARA
Pada hari ini, kamis Tanggal 02 september tahun 2019 pukul 11.00 WIB s/d selesai
bertempat di Ruang seroja RSUD dr. Murjani Sampit telah dilaksanakan kegiatan
pendidikan kesehatan tantang Training. Kegiatan ini diikuti oleh keluarga pasien
(daftar hadir terlampir).
Mengetahui,
Mengetahui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24879/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y