Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bladder Training


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Bladder Training
2. Tujuan Bladder Training
3. Manfaat Bldder Training
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine
5. Langkah – langkah Bladder Training
Hari/ Tanggal: Selasa, 02 september 2019
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Ruang seroja
Penyuluh : Tim perawat di seroja
Peserta Penyuluh : Keluarga dan klien

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan keluarga
dan klien mampu menerapkan bladder training secara mandiri.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini selama 30 menit,keluarga
dan klien akan dapat:
a. Mampu menjelaskan pengertian bladder training
b. Mengetahui tujuan bladder training
c. Mengetahui Manfaat Bldder Training
d. Mengetahui Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine
e. Mampu mempraktekkan langkah – langkah bladder training
B. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Materi
a. Pengertian blader training
b. Tujuan melakukan blader training
c . manfaat melakukan blader training
d. Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine
d. Cara melakukan blader training
2. Media Penyuluhan

Media Penyuluhan yang digunakan:

a. Leafleat

b. Power poin

3. Metode Penyuluhan

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:

a. Pemaparan materi
b. Tanya jawab
4. Setting Tempat

Keterangan :

: Pasien : Penyuluh

5. Draf rencana proses penyuluhan


Kegiatan Peserta Media
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode
Penyuluh Penyuluhan
Pendahul 5 menit 1. Mengucapkan - Memperhatikan Ceramah -
uan salam dan dan memberi
memeperkenalkan respon Ceramah -
diri. - Memperhatikan Ceramah -
2. Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
dari penyuluhan.
3. Melakukan
apersepsi berkaitan
dengan materi
penyuluhan.
Penyajian 20 menit 4. Menjelaskan - Memperhatikan Ceramah Leflet & Flip
pengertian bladder - Memperhatikan Ceramah Chart
training. - Mengajukan Tanya jawab
5. Menjelaskan tujuan pertolongan Leaflet &
bladder training . Ceramah Flip Chart
6. Memberikan - Memperhatikan Ceramah
kesempatan - Memperhatikan Leaflet &
kepada peserta Tanya jawab Flip Chart
untuk bertanya bila - Mengajukan Leaflet &
kurang jelas. pertolongan Ceramah Flip Chart
7. Menjawab
pertanyaan yang - Memperhatikan Leaflet &
diajukan. Flip Chart
8. Menjelaskan
langkah – langkah Leaflet &
bladder training. Flip Chart

9. Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya bila
kurang jelas.
10. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
Penutup 5 menit 11. Menyimpulkan isi - Memperhatikan Ceramah -
materi yang telah
disam-paikan. - Memperhatikan Ceramah -
12. Menutup pertemuan dan memberi

dan mengucapkan respon

salam.

C. MEDIA
Power point dan leaflet

D. Metode
Ceramah dan tanya jawab

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- SAP dan leaflet disiapkan sebelum pelaksanaan penyuluhan
- Tempat siap sebelum dimulai
- Penyuluh siap memberikan materi
- Leaflet diberikan kepada peserta penyuluhan setelah pelaksanaan penyuluhan
selesai

2. Evaluasi Proses
- Mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya yaitu sebagai penyuluh
- Audience mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Evaluasi Hasil
a. Prosedur : tanya jawab pada akhir penyuluhan
b. Jenis tes : tes lisan buatan penyuluh
c. Soal : 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan bladder training?
2) Jelaskan tujuan bladder training ?
3) Sebutkan langkah – langkah bladder training?

F. REFERENSI
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Vol. 2 Edisi 4. Jakarta: EGC.

Sampit, 02 September 2019

Mengetahui,

Pembimbing klinik Pembimbing akademik

Oktapianti, S.Kep.,Ns Ns. Marini Tarida S.Kep.MMR


Nip : 198611212011012018 Nip : 19871124201001 2 001
G. LAMPIRAN
Lampiran 1: Materi
BLADDER TRAINING

1. Pengertian Bladder Training


Blader training adalah latihan yang dilakukan untuk mengembalikan
tonus otot kandung kemih agar fungsinya kembali normal.
Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi
kandung kencing yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke
fungsi optimal neurogenik. (Google, diakses 27 maret2012 )
Bladder training merupakan salah satu terapi yang efektif di antara
terapi nonfarmakologis (Farmacia.com. , diakses 27 maret 2012 )

2. Tujuan Bladder Training


.
1. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
tidak ada karena pemasangan kateter
2. Memberikan rasa aman dan nyaman
3. Melatih kandung dan mengembalikan pola normal perkemihan
4. Memperpanjang inteval berkemih
5. Menguatkan otot perkemihan

3. Manfaat Bldder Training


1. Melatih klien bakdengan mandiri
2. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
3. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
tidak ada karena pemasangan kateter.

4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine


1. Diet dan asupan

Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang

memengaruhi output atau jumlah urine. Protein dan natrium dapat


menentukan jumlah urine yang dibentuk. Selain itu, kopi juga dapat

meningkatkan pembentukan urine

2. Respon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat

menyebabkan urine banyak tertahan di dalam vesika urinaria sehingga

memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine

3. Gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan

eliminasi, dalam kaitannya dengan ketersediaan fasilitas toilet

4. Stres Psikologis

Meningkatnya stress dapat mengakibatkan seringnya frekuensi

keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk

keinginan berkemih dan jumlah urine yang diprodu

5. Tingkat aktivitas

Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik

untuk fungsi sfingte. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan

kemampuan pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan tonus

otot didapatkan dengan beraktivitas.

6. Tingkat perkembangan

Tingkat pertumbuhan dan perkembangan dapat memengaruhi pola

berkemih, Hal tersebut dapat ditemukan pada anak-anak yang lebih

memiliki kecendrungan untuk mengalami kesulitan mengontrol buang

air kecil. Namun dengan bertambahnya usia, kemampuan untuk

mengontrol buang air kecil meningkat.

7. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus, dapat

memengaruhi produksi urine.

8. Sosiokultural

Budaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine,

seperti adanya kultur masyarakat yang melarang buang air kecil

ditempat tertentu.

9. Kebiasaan seseorang

Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih ditoilet dapat

mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui urinal atau pot

urine bila dalam keadaan sakit

10. Tonus otot

Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses

berkemih adalah kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya

sangat berperan dalam kontraksi pengontrolan pengeluaran urine

11. Pembedahan

Efek pembedahan dapat menurunkan filtrasi glomerolus yang dapat

menyebabkan penurunan jumlah produksi urine karena dampak dari

pemberian obat anestesi.

5. Langkah – langkah Bladder Training

LANGKAH – LANGKAH
RASIONAL
LATIHAN
Latihan I
ê Instruksikan klien untuk Membantu klien untuk merasakan
otot otot anterior pada dasar
berkonsentrasi pada otot panggul. panggul.
ê Mintalah klien berupaya Mengajarkan teknik pengontrolan.
menghentikan aliran urin selama
berkemih kemudian memulainya
kembali.
ê Praktikan setiap kali berkemih.
Latihan II
ê Mintalah klien mengambil posisi Membantu klien merasakan otot –
duduk atau berdiri. otot posterior pada dasar panggul.
ê Instruksikan klien untuk
mengencangkan otot – otot
disekitar anus.
Latihan III
ê Mintalah klien mengencangkan Meningkatkan pengontrolan otot
otot bagian posterior dan panggul dan membantu relaksasi
kemudian kontraksikan otot sfingter selama berkemih.
anterior secara perlahan sampai
hitungan ke empat.
ê Kemudian minta klien
merelaksasikan otot – otot secara
keseluruhan.
ê Ulangi latihan empat kali per jam
saat terbangun dari tidur selama
tiga bulan.
LatihanIV
ê Apabila memungkinkan ajarkan Menguatkan otot abdomen untuk
klien melakukan sit up yang pengontrolan kandung kemih.
dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada
klien

Lampiran 2: Evaluasi
Jenis : lisan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bladder training?
Bladder training adalah suatu upaya untuk membantu melatih
kembali kandung kemih,mengembalikan pola perkemihan dengan
menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih (Potter & Perry,
2005).
2. Jelaskan tujuan dari bladder training ?
a. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
tidak ada karena pemasangan kateter
b. Memberikan rasa aman dan nyaman
c. Melatih kandung dan mengembalikan pola normal perkemihan
d. Memperpanjang inteval berkemih
e. Menguatkan otot perkemihan

3. Manfaat Bldder Training


a. Melatih klien bakdengan mandiri
b. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
c. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
tidak ada karena pemasangan kateter.

4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urine


a. Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi

output atau jumlah urine. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah

urine yang dibentuk. Selain itu, kopi juga dapat meningkatkan

pembentukan urine
b. Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat

menyebabkan urine banyak tertahan di dalam vesika urinaria sehingga

memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine

c. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan

eliminasi, dalam kaitannya dengan ketersediaan fasilitas toilet


d. Stres Psikologis
Meningkatnya stress dapat mengakibatkan seringnya frekuensi

keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk

keinginan berkemih dan jumlah urine yang diprodu


e. Tingkat aktivitas
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik

untuk fungsi sfingte. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan

kemampuan pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan tonus

otot didapatkan dengan beraktivitas.


f. Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan dapat memengaruhi pola

berkemih, Hal tersebut dapat ditemukan pada anak-anak yang lebih

memiliki kecendrungan untuk mengalami kesulitan mengontrol buang

air kecil. Namun dengan bertambahnya usia, kemampuan untuk

mengontrol buang air kecil meningkat.


g. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus, dapat

memengaruhi produksi urine.


h. Sosiokultural
Budaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine,

seperti adanya kultur masyarakat yang melarang buang air kecil

ditempat tertentu.
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih ditoilet dapat

mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui urinal atau pot

urine bila dalam keadaan sakit


i. Tonus otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses

berkemih adalah kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya

sangat berperan dalam kontraksi pengontrolan pengeluaran urine


j. Pembedahan
Efek pembedahan dapat menurunkan filtrasi glomerolus yang dapat

menyebabkan penurunan jumlah produksi urine karena dampak dari

pemberian obat anestesi.


5. Sebutkan langkah – langkah dari bladder training ?

Latihan I
a. Konsentrasi pada otot panggul.
b. Menghentikan aliran urin selama berkemih kemudian memulainya
kembali (praktikan setiap kali berkemih).
Latihan II
a. Mengambil posisi duduk atau berdiri.
b. Kencangkan otot – otot di sekitar anus.
Latihan III
a. Mintalah klien mengencangkan otot bagian posterior dan kemudian
kontraksikan otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat.
b. Merelaksasikan otot – otot secara keseluruhan.
c. Ulangi latihan empat kali per jam saat terbangun dari tidur selama tiga
bulan.
Latihan IV
a. Lakukan sit up yang dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada klien.

BERITA ACARA

Pada hari ini, kamis Tanggal 02 september tahun 2019 pukul 11.00 WIB s/d selesai
bertempat di Ruang seroja RSUD dr. Murjani Sampit telah dilaksanakan kegiatan
pendidikan kesehatan tantang Training. Kegiatan ini diikuti oleh keluarga pasien
(daftar hadir terlampir).

Sampit , 02 September 2019

Mengetahui,

Pembimbing Kinik Pembimbing Akademik

Oktapianti,S.Kep.,NS Marini Tarida S.Kep.MMR

Nip : 19861121 201101 2 018 Nip : 19871124201001 2 001


DAFTAR HADIR
Pendidikan kesehatan tentang Blader Training : Hari selasa Bulan september Tahun
2019 pukul 11.00 WIB Tempat: di Ruang seroja RSUD dr. Murjani Sampit
No Nama Alamat Tanda Tangan
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.

Sampit,02 September 2019

Mengetahui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Oktapianti,S.Kep.,NS Marini Tarida S.Kep.MMR

Nip: 19861121 201101 2 018 Nip : 19871124201001 2 001

DAFTAR PUSTAKA

Bondan palestin, Google.com. diakses 27 maret 2012

JAPARDI, ISKANDAR Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera


Utara. Google.co.id. diakses 27 maret 2012

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24879/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai