Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

SENAM NIFAS DI RUANG MATERNITAS

RUMAH SAKIT A’ISIYAH BOJONEGORO

Nama Kelompok:
1. Sri Mulyani (20144010003)
2. Putri Wahyuni Hadiyanti (20144010007)
3. Waffani Eka Lestari (20144010022)
4. Lusiana Dwi Rahayu (20144010027)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
TAHUN AJARAN
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
PRODI D3 KEPERAWATAN

1. Topik : Senam Nifas

2. Sasaran : Ibu Nifas

3. Tempat : Ruang Maternitas

4. Hari / Tanggal : Sabtu, 6 Agustus 2022

5. Waktu : 40 Menit

6. Tujuan
a. TIU
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu dapat mengerti, memahami dan
melakukan gerakan senam nifas secara mandiri.
b. TIK
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan peserta dapat
mempraktekkan gerakan – gerakan senam nifas meliputi :

1) Untuk mengetahui definisi dari senam nifas.


2) Untuk mengetahui tujuan dari senam.
3) Untuk mengetahui manfaat dari senam nifas.
4) Untuk mengetahui kapan ibu harus senam nifas.
5) Untuk mengetahui syarat dari senam nifas.
6) Untuk mengetahui kerugian bila tidak melakukan senam nifas
7) Untuk mengetahui cara melakukan senam nifas.

7. Materi
Terlampir

8. Metode
1) Penyuluhan
2) Tanya Jawab
3) Demonstrasi

9. Media
1) Leaflet
10. Pengorganisasian dan Uraian Tugas
1. Protokol / Pembawa Acara : Putri Wahyuni Hadiyanti
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar : Waffani Eka
Lestari Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator : Lusiana Dwi
Rahayu Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yag belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
e. Memperagakan atau mempraktekkan senam hamil
f. Mengajari cara senam hamil
4. Observer : Sri
Mulyani Uraian
tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan
11. Kriteria Evaluasi:
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang maternitas
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta dapat mempraktekkan senam nifas
4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

c. Evaluasi Hasil
1) Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan
tujuan khusus.

12. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan

1 5 menit Pembukaan:

 Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
 Kontrak waktu
 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

2 25 menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan yang meliputi :
a) Definisi dari senam nifas
b) Tujuan senam nifas
c) Manfaat dari senam nifas
d) Waktu ibu harus senam nifas
e) Syarat dari senam nifas
f) Kerugian bila tidak melakukan senam nifas
g) Cara melakukan senam nifas.
3 5 menit Evaluasi:
1. Menyimpulkan inti penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengulang salah satu
gerakan senam nifas
4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
5. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan.

4 5 menit Terminasi:

 Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan.


 Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam
13. Evaluasi
1. Tanya jawab
2. Mengajuakan pertanyaan lisan :
a. Apa yang dimaksud dengan senam nifas ?
b. Sebutkan manfaat senam nifas ?
c. Contohkan salah satu gerakan senam nifas ?
3. Jawaban
14. Daftar Hadir Peserta
No. Nama Alamat TTD

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.
LAMPIRAN
Penjabaran Materi Penyuluhan

A. Definisi senam nifas


Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu menjalani
masa nifas atau setelah melahirkan (Idamaryati, 2009).
Seam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secapat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula. (Ervinasby,
2008).
Senam nifas dapat dimulai 6 jam setelah melhirkan dan dalam pelaksanaannya
harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu (Alisjahbana, 2008).

Senam nifas dapat 6-24 jam setelah melahirkan secara normal. Namun, bagi wanita
yang menjalani operasi sesar senam nifas baru boleh dilakukan 3 bulan setelah
operasi. Senam nifas dapat dilakukan pada pagi hari atau sore hari atau pada saat
bayi lahir.

B. Tujuan senam nifas


Tujuan senam nifas diantaranya :
1. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk
semula).
2. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula.
3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
4. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta
otot pergerakan.
5. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus
otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
6. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises.
C. Manfaat senam nifas
1. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma
serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.
2. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar
diakibatkan kehamilan.
3. Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress
dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.
D. Kapan ibu harus mulai senam nifas
Senam ini memang di anjurkan untuk ibu stelah melahirkan. Namun ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum ibu melakukannya. Senam ini
hanya boleh dilakukan jika keadaan ibu benar-benar pulih. Teknik yang dilakukan
bisa bervariasi dan bisa dilakukan oleh ibu nifas yang tidak mengalami
kontraidikasi. Waktu senam juga sebaiknya dilakukan diantara waktu makan sore
dan pagi.
Supaya latihan yang ibu lakukan bisaa bermanfaat maksimal, gerakan
latihan untuk ibu dengan persalinan normal dan persalinan melalui operasi
memiliki teknik atau gerakan yang berbeda.
1. Persalinan normal
Bagi ibu yang bersalin secara normal, latihan bisa dimulai sejak hari
pertama atau setelah ibu merasa mampu melakukanny. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan diantaranya : latihan pernapasan dilakukan dalam keadaan
telentang, pilih dasar kursi yang tidak terlalu empuk saat duduk agar dapat
menahan otot panggul, dan kontradiksikan otot pantat sebelum duduk. Karena
kondisi ibu belum begitu pulih, sebaiknya jangan berdiri atau duduk terlalu
lama. Lathan kegel sebaiknya juga harus dilakukan untuk mengembalikan
kekencangan otot- otot vagin. Anda tidak perlu khawatir terhadap jahitan di
vagina karena tidak akan berpengaruh dan justru mempecepat pertumbuhan.
2. Persalinan secara operasi
Untuk ibu yang melahirkn dengan operasi, sebaiknya jangan melakukan
latihan fisik dulu. Bahkan ibu sebaiknya juga tidak mencoba mengangkat
kepala saat berbaring telentang. Hal ini dapat menarik otot-otot perut.
Sebelum luka ibu dinyatakan sembuh benar dan diizinkan oleh dokter,
sebaiknya jangan melakukan latihan fisik, untuk latihan diminggu-minggu
pertama sesudah melahirkan bisa dilkukan dengan menggerakkan ujung jari
kaki dan tumit perlahan-lahan.

E. Syarat senam nifas


Senam nifas dapat dilakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
2. Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit
atau rumah bersalin, dan di ulang terus di rumah.
F. Kerugian bila tidak melakukan senam nifas
1. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan

2. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan


yang abnormal dapat dihindarkan.
3. Trombosis vena ( sumbatan vena oleh bekuan darah )
4. Timbul varises

G. Cara melakukan senam nifas


1. Latihan Senam Nifas

a Hari Pertama
Sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut
diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik
kemudian buang melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.
Rasional :
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal.
Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan
pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik
sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh.

b Hari Kedua,
Sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan
bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka.
Lakukan 5-10 kali.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-
otot lengan.

c Hari Ketiga,
Sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga
kedua telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan
tahan hingga hitungan ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula.
Ulangi 5-10 kali. Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul
yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan
persalinan.
d Hari Keempat,
Tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga
hitungan ketiga.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-
otot punggung.

e Hari Kelima,
Tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh dan
tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan
menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Rasional :
Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya
otot- otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha

f Hari Keenam,

Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk


90° lakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Rasional:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang
selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk
memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko
edema kaki.
H. Gambar Senam Nifas
1. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area
iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan
melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan
paru-paru

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka


keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada
waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan
sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan.


Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan


otot- otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot
bokong tahan 3 detik kemudian rileks.
5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala
dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut
kiri.

7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal
mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan
perlahan- lahan turunan kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan


kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki
bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan
meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.
9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan
dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut
mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan
memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis,
lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala.
Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada
waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan
badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.
13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki
kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama
tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4
detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

Bojonegoro, 2 Agustus 2022

Perawat

Anda mungkin juga menyukai