Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan komunitas

Dosen Pengampu:

RAHMAWATI, M. Kes

Nama Kelompok:

Faricha Fitria Nisa 20144010008

Abdulloh Ali Wafa 20144010009

Tritama Yogalupita Putra Supriyanto 20144010010

Muhammad Faisal Sofa 20144010011

Triya Lhosa Wahida 20144010012

Aulia Isnaini Munfarida 20144010013

Roni Hidayat 20144010014

Genduk Junita 20144010015

Shintia Fernanda 20144010016

Maria Ulfa 20144010017

Lia Khoirotun Nisak 20144010018

Erika Alvia Martasari 20144010019

Retno Tyas Maharsi 20144010020

Vinna Aulia Rahmawati 20144010021

Waffani Eka Lestari 20144010022

Indri Dwi Oktavia Cahyani 20144010023

Luluk Noor Farida 20144010024


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGKAJIAN

A. DATA INTI (Core)


I. DATA DEMOGRAFI
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Teknik pengkajian Hal yang dikaji


Wawancara Riwayat wiilayah RT X RW X Desa X di kecamatan
Dander, Kabupaten Bojonegoro dahulu merupakan
suatu daerah yang Masa kehidupan sejarah Indonesia
Kuno ditandai oleh pengaruh kuat budaya Hindu
yang datang dari India sejak Abad I. Hingga abad ke-
16, Bojonegoro termasuk wilayah kekuasaan
Majapahit. Seiring dengan berdirinya Kesultanan
Demak pada abad ke-16, Bojonegoro menjadi
wilayah Kerajaan Demak. Dengan berkembangnya
budaya baru yaitu Islam, pengaruh budaya Hindu
terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata
masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam
dengan disertai perang dalam upaya merebut
kekuasaan Majapahit (wilwatikta). Peralihan
kekuasaan yang disertai pergolakan membawa
Bojonegoro masuk dalam wilayah Kerajaan Pajang
(1586), dan kemudian Mataram (1587).
Pada tanggal 20 Oktober 1677, status Jipang yang
sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi
kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara
Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai
Bupati I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini
hingga sekarang diperingati sebagai hari jadi
Kabupaten Bojonegoro. Tahun 1725, ketika
Pakubuwono II naik tahta, pusat pemerintahan
Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke
Data sekunder
Rajekwesi, sekitar 10 km sebelah selatan kota
Bojonegoro sekarang.

Usia penduduk mayoritas dewasa pertengahan atau


40an, dan berprofesi sebagai petani

b. Data demografi
Teknik pengkajian Hal yang dikaji
Data sekunder 1. Usia
(angket, KK) Balita: 2
Remaja: 9
Dewasa: 21
Pertengahan: 28
Lansia: 7

Usia
lansia Balita Remaja
10% 3% 13%

Perten-
gahan Dewasa
42% 31%

2. Jenis kelamin
Laki-laki: 45% (30 orang)
Perempuan: 55% (37 orang)

Jenis Kelamin

Laki- laki
Perempuan 45%
55%

3. Suku bangsa: jawa


4. Agama: islam
5. Tingkat pendidikan: status pendidikan di
RT x mayoritas SMP- SMA

c. Statistik vital

Teknik pengkajian Hal yang dikaji


Data primer Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan hasil:
- Mayoritas warga mengalami masalah kesehatan
hipertensi.
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil:
- Ketua kader RW X mengatakan dari jumlah
penduduk orang dewasa mayoritas mempunyai
riwayat HT
- Warga RT X mengatakan belum dilakukan
senam rutin hipertensi
Data sekunder Usia penduduk mayoritas dewasa pertengahan atau
40an, dan berprofesi sebagai petani

II. NILAI/KEYAKINAN PENDUDUK SETEMPAT

Seluruh penduduk desa X beragama islam. Di desa memiliki kebiasan yaitu


pengajian bergantian di setiap rumah warga. Penduduk setempat yakin bahwa
sedekah bumi merupakan wujud syukur masyarakat kepada Allah SWT.

III. SEJARAH

Desa x dikecamatan dander kabupaten bojonegoro ini rawan banjir.


B. PENGKJIAN SUBSISTEM
I. LINGKUNGAN FISIK
- Keadaan lingkungan rumah mayoritas bersih dan ada beberapa yang
kotor karena digunakan untuk berwirausaha.
- Keadaan perumahan cukup bersih dengan adanya ventilasi dan
pencahayaan yang baik.
- Kualitas air bersih mayoritas berasal dari sumur dan PAM
- Pengkajian sampah: mayoritas penduduk RT X membuang sampah
dengan dibakar dan bahkan ada yang dibuang di waduk.
- Pembuangan air limbah untuk RT X ini sebagian besar di GOT
dengan keadan lancer tetapi ada juga yang bau.
- Mayoritas penduduk RT X menggunakan rumah tipe semi permanent
atau setengah tembok yang merupakan rumah milik sendiri
- Mayoritas penduduk RT X memiliki kandang yang terletak diluar
rumah, sebagian yang menempatkan kandangnya didalam rumah pun
ditempatkan terpisah.
- Semua penduduk RT X memiliki jamban dirumahnya masing-masing
dan hamper seluruh warga menggunakan jamban leher angsa dengan
keadaan yang bersih, hanya ada satu kk yang menggunakan jamban
cempung.
- Untuk pemanfaatan halaman sebagian besar ditanami sayuran ada juga
yang digunakan untuk berindustri.
Penyediaan air bersih
Lain-lain (pompa
air 3, sumberan
1)
21% PAM
26%
Sumur
53%

Penyedian air bersih


Sumur
6%
Lain-lain (air mineral
7, air isi ulang 5,
pompa air 3, sum-
beran 1
94%

Pengelolaan air minum


Selalu dimasak Kadang-kadang dimasak
Tidak pernah dimasak Air mineral
Air isi ulang
16%
37%

47%

Kebiasaan membuang
sampah
Ditimbun Dibakar
Diangkut petugas Lain-lain

32%

68%
II. PENDIDIKAN
- Terdapat sekolah dilingkungan RT X RW X sehingga tidak ada penduduk
usia sekolah yang tidak bersekolah.
- Terdapat sekolah non formal yaitu TPQ dimasjid maupun dimushola RT X.

III. FASILITAS UMUM DAN KESEHATAN


- Jumlah sekolah yang tidak sedikit membuat penduduk RT X bisa
memanfaatkan sarana tersebut untuk menimba ilmu
- Kegiatan karang taruna selalu dilakukan seperti menyambut hari
kemerdekaan dengan menggelar lomba untuk anak- anak hingga orang
dewasa.
- Pengajian yang dilakukan secara rutin setiap bulan selalu disambut antusias
oleh warga sekitar yang dibuktikan banyak yang menghadirinya.
- Sarana olahraga yang selalu digunakan oleh pemuda-pemuda untuk
melakukan olahraga sepak bola maupun volley setiap sore.
- Mayoritas warga RT X membawa anggota keluarganya ke bidan/polindes
terdekat jika sedang sakit.

IV. SOSIAL EKONOMI


- Untuk warga RT X yang berusia produktif mayoritas bekerja sebagai petani,
tapi ada juga yang profesi wiraswasta.
V. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI
- Masyarakat menggunakan transportasi pribadi dalam mobilisasi
- Kondisi lalulintas jalan ramai lancar dan kondisi jalan baik.
- Terdapat pos kampling untuk menjaga keamanan lingkungan rumah.

VI. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


- Selalu dilakukan posyandu selama sebulan sekali untuk balita dan lansia
- Pemuda karang taruna juga aktif dalam melakukan kegiatan misalnya
kegiatan amal maupun acara acara perayaan desa.

VII. KOMUNIKASI
- Desa x menggunakan metode komunikasi grup wa dalam menyampaikan
informasi, tetapi juga masih menggunakan pengeras suara dan juga papan
pengumungan untuk warga yang tidak mengerti teknologi komunikasi
modern.

VIII. SARANA REKREASI


- Sarana rekreasi untuk desa yaitu playground untuk sekedar jalan-jalan
atau membeli jajanan pinggir jalan.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan komunitas

Dosen Pengampu:
RAHMAWATI, M. Kes

Nama Kelompok:

1. Luluk Romsukhah (20144010001)


2. Dini Rahmawati (20144010002)
3. Heni Erlina (20144010031)
4. Alvian Cahyo. N (20144010032)
Analisa Data

No Data etiologi Masalah


1 DS: Keterbatasan Defisit
- Ketua kader RW X sumber daya Kesehatan
mengatakan dari komunitas
jumlah penduduk 21
orang dewasa
mayoritas
mempunyai riwayat
HT
- Warga RT X
mengatakan belum
dilakukan senam
rutin hipertensi
DO:
Berdasarkan data yang
diperloleh :
- Mayoritas warga
mengalami masalah
hipertensi
2 DS: Ketidakadekuatan Koping
Berdasarkan hasil pengkajian sumber daya untuk komunitas tidak
di desa X pengelolaan memecahkan efektif
limbah sampah dan air tidak masalah
efektif
DO:
- Terdapat 6 rumah
warga dari 17 rumah
di RW X mengelola
sampah dengan cara
ditimbun
- Terdapat 13 rumah
warga dari 17 rumah
di RW X mengelola
sampah dengan cara
ditimbun
- Terdapat 10 rumah
warga dari 17 rumah
di RW X mengelola
air limbah dengan
cara di buang ke got
dan kadang
menimbulkan bau tak
sedap
- Terdapat 4 rumah
warga dari 17 rumah
di RW X mengelola
air limbah dengan
cara dibuang di
sungai

3 DS: Kurang terpapar Perilaku


Berdasarkan hasil informasi kesehatan
wawancara per KK cenderung
dikatakan bahwa mayoritas beresiko
warga membuang air limbah
maupun sampah dengan
sembarangan
DO:
- Terdapat 2 rumah
dari yang memiliki
kandang didalam
rumah
- Mayoritas warga
membuang air limbah
maupun sampah
dengan sembarangan

Prioritas

No Masalah A B C D E F G H I J K L Total Urutan


skor prioritas
1 Defisit 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 41 3
Kesehatan
komunitas
2 Koping 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 45 1
komunitas tidak
efektif
3 Perilaku 5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 42 2
kesehatan
cenderung
beresiko

Keterangan Huruf :

A = Sesuai dengan peran perawat komunitas

B = Sesuai dengan program pemerintah

C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan

D = Risiko terjadi

E = Risiko parah

F = Minat masyarakat

G = Kemudahan untuk diatasi

H = Tempat

I = Dana

J = Waktu

K = Fasilitas

L = Petugas

Pengisian Skor :

1 = Sangat rendah

2 = Rendah

3 = Cukup

4 = Tinggi

5 = Sangat tinggi
DIAGNOSA KEPERWATAN

1. Diagnosa Aktual
Defisit Kesehatan komunitas b.d keterbatasan sumber daya pada agregat dewasa di desa
X dibuktikan dengan :
 21 orang dewasa mayoritas mempunyai riwayat HT
2. Diagnosa Resiko
Perilaku kesehatan cenderung beresiko dibuktikan dengan :
 Terdapat 2 rumah dari yang memiliki kandang didalam rumah
3. Diagnosa Promkes / Kesejahteraan
Koping komunitas tidak efektif pada agregat masyarawakt di wilayah Desa X
 Terdapat 6 rumah warga dari 17 rumah di RW X mengelola sampah dengan cara
ditimbun
 Terdapat 13 rumah warga dari 17 rumah di RW X mengelola sampah dengan cara
dibakar
 Terdapat 10 rumah warga dari 17 rumah di RW X mengelola air limbah dengan
cara di buang ke got dan kadang menimbulkan bau tak sedap
 Terdapat 4 rumah warga dari 17 rumah di RW X mengelola air limbah dengan
cara dibuang di sungai

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


“INTERVENSI”
Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan komunitas
Dosen Pengampu:
RAHMAWATI, M. Kes
Nama Kelompok:

1. Tika fitria nur cholifah (20144010004)


2. Shyndi Tiara Sani (20144010030)
3.sri Mulyani (20144010003)
4. Andita Leni Oktavia (20144010029)

PERENCANAAN

N Diagnosa keperawatan tujuan Sasaran strat Rencana Kegiatan


o komunitas egi

1 Defisit Kesehatan komunitas Setelah dilakukan Masyar KIE Promosi perilaku


b.d keterbatasan sumber daya Tindakan keperawatan akat
. pada agregat dewasa di desa selama 2 x 60 menit RW X upaya Kesehatan
X pertemuan masyarakat
RW X mampu Observasi :
dibuktikan dengan :
- Masyarakat - identifikasi
 21 orang perilaku
mampu
dewasa upaya
melaksanakan
mayoritas Kesehatan
senam HT
mempunyai dapat
secara rutin
riwayat HT ditingkatkan
- Menjaga pola
makan rendah Terapeutik :
garam
- Komunitas - berikan
mampu lingkungan
melakukan yang
pengecekan mendukung
Kesehatan Kesehatan
secara rutin - orientasi
pada tempat pelayanan
pelayanan Kesehatan
Kesehatan. yang dapat
dimanfaatkan

edukasi :

- anjurkan
makan sayur
dan buah
setiap hari
- anjurkan
melakukan
aktivitas fisik
setiap hari.

Kolaboratif :

- anjurkan
untuk
melakukan
pengecekan
Kesehatan
secara rutin
pada
pelayanan
Kesehatan.
2 Perilaku kesehatan Setelah dilakukaan Masyar KIE Identifikasi Risiko
. asuhan keperawatan akat Observasi :
cenderung beresiko d.d
selama 2 x 60 menit RW X - identifikasi
Terdapat 2 rumah dari yang pertempuran kepada risiko
warga yang biologis,
memiliki kandang didalam
memeiliki kandang di lingkungan
rumah dalam rumah perilaku dan perilaku
kesehatan membaik - identifikasi
dengan kriteria hasil: risiko secara
- masyarakat berkala di
mampu masing-
mengelola masing unit
kebersihan Terapeutik :
kandang - Tentukan
- masyarakat metode
mampu pengelolaan
mengelola resiko yang
tempat/aliran baik dan
kotoran ekonomis
hewan ternak - Lakukan
pengelolaan
risiko secara
efektif
3 Koping keluarga komunitas Setelah dilakukan Masyar KIE Manajemen
. tidak efektif pada agregat asuhan keperawatan akat lingkungan komunitas
masyarawakt di wilayah Rw X selama 2x60 menit RW X Observasi :
1. Identifikasi
pertemuan maka
Dibuktikan dengan: factor resiko
kriteria hasil: Kesehatan
1.Terdapat 6 rumah warga dari yang diketahui
 masyarakat Terapeutik :
17 rumah di RW X mengelola mampu
sampah dengan cara ditimbun 2. Libatkan
mendaur partisipasi
ulang sampah masyarakat
2.Terdapat 13 rumah warga
anorganik dalam
dari 17 rumah di RW X  masyarakat memelihara
mengelola sampah dengan cara mampu keamanan
ditimbun memanfaatkan lingkungan
sampah Edukasi :
3.Terdapat 10 rumah warga organic 3. Promosikan
dari 17 rumah di RW X menjadi kebijakan
mengelola air limbah dengan kompos pemerintah
cara di buang ke got dan  masyarakat untuk
kadang menimbulkan bau tak diharapkan mengurangi
sedap mempunyai resiko
penyakit
tempat
4.Terdapat 4 rumah warga dari 4. .Berikan
17 rumah di RW X mengelola penampungan Pendidikan
air limbah dengan cara dibuang air atau Kesehatan
di sungai memperluas untuk
kelompok
area resapan beresiko
untuk limbah Kolaborasi:
air. 5. Kolaborasi
dalam tim
multidisiplin
untuk
mengidentifi
kasi
ancaman
keamanan
dimasyaraka
t
6. Kolaborasi
dengan tim
kesehatan
lain dalam
program
kesehatan
komunitas
untuk
menghadapi
resiko yang
diketahui
7. Kolaborasi
dalam
pengembang
an program
aksi
masyarakat
Dosen Pengampu:

RAHMAWATI, M. Kes

Nama Kelompok:

KHOLIFATUR ROSIDAH 20144010005

ADIS WULAN FEBRIANTI 20144010006

LUSIANA DWI RAHAYU 20144010027

AHMAD HARDIKA 20144010028

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


1. TAHAP PERSIAPAN

Persiapan yang telah dilakukan selama 2 hari sebelum musyawarah masyarakat desa I (MMD
I) dengan rincian sebagai berikut :

Pada tanggal X bulan X tahun X mahasiswa telah melakukan MMD I saat mengikuti
pengajian ibu ibu dan bapak- bapak,dimana saat itu mahasiswa telah melakukan :
a. Membentuk struktur kepanitiaan dan pembagian tugas pada tanggal X bulan X
tahun X
b. Sosialisasi ditiap ketua RT, ketua RW, Tokoh masyarakat, tokoh agama, forum
kesehatan, dan kader kesehatan, forum remaja seperti karangtaruna dan organisasi
masyarakat
c. Membina hubungan saling percaya, dan menjelaskan tujuan mahasiswa praktik
komunitas program pendidikan DIII Keperawatan
d. Menggali masalah kesehatan yang ada didusun X

Dalam persiapan MMD II, dilakukan pengulangan MMD I bersamaan dengan MMD II
dengan rincian :

a. Tanggal X bulan X tahun X konsul pre planning MMD I Pada pembimbing


b. Tanggal Y bulan X tahun X menyebarkan undangan
c. Tanggal Z bulan X tahun X melaksanakan gladi kotor dan bersih

2. WAKTU DAN TEMPAT


Hari / tanggal : hari K, tanggal Z bulan X tahun X
Pukul : pukul 08.00 – 10.00
Tempat : balai dusun X

3. KEHAIRAN PESERTA
Pada kegiatan ini hadirin yang mengikuti acara berjumlah 30 dari 67 undangan yang
disebar, terir atas:
a. Kepala desa X
b. Perangkat desa
c. Ketua RT X
d. Ketua RW X
e. Kader posyandu bayi dan balita 3
f. Kader posyandu lansia
g. Bendahara forum remaja
h. Tokoh masyarakat 1
i. Warga masyarakat 3
j. Pembimbing akademik
4. SUSUNAN PANITIA
a. Ketua : Faisal Shofa
b. Penanggung jawab : Lusiana Dwi Rahayu
c. Pembawa Acara : Kholifatur Rosidah
d. Moderator : Adis Wulan Febrianti
e. Notulen : Tika Fitria Nur Cholifa
f. Fasilitator : Ahmad Hardika
g. Sie Dokumen : Abdullah Ali Wafa
h. Sie Perlengkap : Putri Wahyuni Hadiyanti
i. Sie Humas : Tritama Yogalupita

5. TAHAP PROSES/PELAKSANAAN
a. Pembukaan
Dibawakan oleh Kholifatur Rosidah, selaku MC dalam kegiatan ini. MC
membacakan susunan acara sebagai berikut:
1) Pembukaan
2) Sambutan-sambutan
3) Pembacaan program kelompok
4) Diskusi permasalahan kesehatan yang dirasakan warga
5) Doa dan penutup
b. Sambutan-sambutan
1) Perwakilan mahasiswa, dalam hal ini dibawakan oleh Lusiana Dwi
Rahayu. Dalam sambutannya ketua panitia menyampaikan salam
perkenalan sekaligus sosialisasi,tujuan praktik keperawatan komunitas di
Desa X, RT X,RW X, pendekatan dalam praktik komunitas dan program-
program yangakan dilakukan selama dua minggu kedepan dan penggalian
masalah kesehatan.
2) Kepala Dusun, disampaikan oleh Bapak X Dusun X. pada penyampaian
sambutannya Beliau mengungkapkan syukur dan terima kasih kepaa
instansi STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO yang sudah
mempercayakan Desa X sebagai lahan praktik komunitas dan Beliau
dengan senang hati menerima mahasiswa untuk bersama-sama warga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Desa
X,melalui program-program yang telah ditetapkan Posyandu dan
Puskesmas melalui perpanjangan tangan mahasiswa dilahan sehingga
diharapkan kehadiran mahasiswa dapat merubah pola hidup warga yang
kurang sehat dan kesadaran masyarakat Desa X akan pentingnya pola
hidup sehat.
6. HASIL
a. Hipertensi pada warga desa X
 Warga desa X mengatakan enggan melakukan senam hipertensi
 Warga desa X enggan melakukan skrining kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
 Banyaknya warga yang masih membuang sampah sembarangan dan
kesadaran akan kesehatan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah
masih sangat minim.
 Pengetahuan warga yang masih kurang dalam pengelolaan sampah dan
memilih, memilah sampah organic dan anorganik yang bias mencemari
lingkungan.
 Kurangnya pengetahuan warga Desa X dalam hal pengolahan limbah
ternak.
 Kurangnya kesadaran warga Desa X dalam hal penataan saluran
pembuangan limbah dan saluran pembuangan sampah.

No Tgl Jam Implementasi sasaran


Dx
1 X 08.0  Melakukan pemeriksaan TTV Warga
0 penderita HT
 Melakukan senam hipertensi di balaidesa dan berisiko
09.0
0

2 X  Mengedukasi warga untuk menjaga Warga yang


kebersihan kendang memiliki ternak
10.0  Melakukan pembersihan kadang secara dirumah
0 serentak
10.3
3 X 0 Warga desa X
 Melakukan pemilahan sampah organic dan
anorganik secara serempak untuk didaur
ulang dan dijadikan pupuk
11.0
0
No Tgl Jam Implementasi sasaran
Dx
1 Y 08.0  Melakukan pemeriksaan TTV Warga
0 penderita HT
 Melakukan senam hipertensi di balai desa dan berisiko
09.0
0

2 Y  Memonitor kebersihan kendang dan tempat Warga yang


pembuangan kotoran memiliki ternak
10.0 dirumah
0

 Melaksanakan pembuatan pupuk organic di Pemuda desa X


3 Y
lapangan sekitar

 Mengajarkan pembuatan kerajinan tangan Ibu ibu desa X


10.3 dari sampah anorganik
0
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
“EVALUASI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu: Rahmawati, M. Kes

Nama Kelompok:
1. Putri Wahyuni Hadiyanti (20144010007)
2. Yulia Dwista Kusumawati (20144010025)
3. Arwinda Shinta Tri Haruningtyas (20144010026)

PROGRAM STUDI DIII KEPEERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
2021/2022
EVALUASI

EVALUASI FORMATIF

NO Tgl JAM EVALUASI

1. X 08.00-09.00 Evaluasi Struktur :

 Kesiapan alat dan tempat


 Kesiapan mahasiswa dan warga
 Pengorganisasian dilakukan satu hari sebelumnya

Evaluasi Proses :

 Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya


 Hanya 7% dari orang dewasa yang hadir mengikuti skrining
kesehatan
 Peserta kurang antusian terhadap senam hipertensi

Evaluasi Hasil :

 7% dari orang dewasa yang hadir mengetahui hasil tes


kesehatannya

2. X 10.00-10.30 Evaluasi Struktur :

 Kesiapan materi dan media


 Kesiapan warga dalam mengikuti edukasi

Evaluasi Proses :

 Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya


 Warga yang memiliki kandang ternak mau membersihkan
kandangnya
 Warga antusias mendengarkan edukasi dari mahasiswa

Evaluasi Hasil :

 Warga mampu memahami pentingnya menjaga kebersihan


kandang
 Kandang para warga terlihat lebih bersih

3. X 11.00 Evaluasi Struktur :

 Kesiapan alat dan bahan


 Kesiapan warga dan mahasiswa dalam mengikuti pemilahan
sampah

Evaluasi Proses :

 Kegiatan di laksanakan sesuai dengan waktunya


 Warga kurang berpartisipasi dalam mengikuti pemilahan
sampah organic dan anorganik

Evaluasi Hasil :

 Ada beberapa warga yang belum bisa membedakan sampah


organic dan anorganik untuk di daur ulang dan di jadikan
pupuk

4. Y 08.00-09.00 Evaluasi Struktur :

 Kesiapan alat dan tempat


 Kesiapan warga dan mahasiswa
 Pengorganisasian dilakukan satu hari sebelumnya

Evaluasi Proses :

 Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya


 Hanya 15% dari orang dewasa yang hadir mengikuti skrining
kesehatan
 Peserta kurang antusian terhadap senam hipertensi

Evaluasi Hasil :

 15% dari orang dewasa yang hadir mengetahui hasil tes


kesehatannya
5. Y 10.00 Evaluasi Struktur :

 Kesiapan para mahasiswa dan warga yang memiliki kandang


ternak

Evaluasi Proses :

 Kegiatan dilakukan sesuai dengan waktunya


 Warga berkeinginan untuk membuat saluran pembuangan
kotoran

Evaluasi Hasil :

 Kandang warga terjaga kebersihannya


 Beberapa warga sudah ada yang membuat saluran
pembuangan kotoran

6. Y 10.30 Evaluasi Struktur :

 Kesiapan alat,tempat dan bahan


 Kesiapan para mahasaiswa dan warga

Evaluasi Proses :

 Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya


 Warga berpartisipasi dalam pembuatan pupuk organik
 Warga antusias dalam pembuatan kerajinan tangan dari
sampah anorganik

Evaluasi Hasil :

 Sebagian warga mampu membuat pupuk organic


 Warga senang dalam pembuatan kerajinan tangan dari
sampah anorganik

EVALUASI SUMATIF

NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI


1. X Defisit Kesehatan S : Warga X mengatakan belum melakukan
komunitas b.d senam hipertensi

keterbatasan sumber daya O: TD 150/90 mmHg, saat di tanya riwayat


pada agregat dewasa di hipertensi klien tidak mampu menjawab
desa X
A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

2 X Perilaku kesehatan S : Warga X mengatakan membuang air limbah


cenderung beresiko b.d dan sampah secara sembarangan

Kurang terpapar O: Lingkungan di sekitar masyarakat terlihat


informasi kurang bersih dan warga membuang air
limbah di got

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

3. X Koping komunitas tidak S : Warga X mengatakan membuang sampah


efektif b.d dengan cara ditimbun dan membuang air
Ketidakadekuatan sumber
limbah dengan cara di buang di got
daya untuk memecahkan
masalah O: Selokan disekitar lingkungan masyarakat
menimbulkan bau tidak sedap

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

4. Y Defisit Kesehatan S : Warga X mengatakan enggan untuk


komunitas b.d melakukan senam hipertensi

keterbatasan sumber daya O: TD 150/90 mmHg, saat di tanya riwayat


pada agregat dewasa di hipertensi klien tidak mampu menjawab
desa X
A:Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

5. Y Perilaku kesehatan S : Warga X mengatakan sudah membuang air


cenderung beresiko b.d limbah di tanah resapan dan sampah di

Kurang terpapar tempat pembuangan sampah

informasi O: - Lingkungan masyarakat sudah terlihat


lebih bersih dan rapi

- Warga membuang air limbah di tanah


resapan

A: Masalah teratasi

P: Inervensi di hentikan

6. Y Koping komunitas tidak S : Warga X mengatakan mampu memilah


efektif b.d sampah dan berkeinginan memanfaatkan
Ketidakadekuatan sumber
sampah yang dapat di daur ulang, serta
daya untuk memecahkan
masalah membuang air limbah di tanah resapan

O: - Warga dapat memilah sampah dan


mebedakan sampah organic dan anorganik

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di lanjutkan

RENCANA TINDAK LANJUT

Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat


kesehatan
Defisit Untuk 1. Cek kesehatan Warga Z Posko
Kesehatan meningkatkan 2. Edukasi X kesehatan
komunitas kesadaran kesehatan
masyarakat tentang
akan hipertensi
kesehatan 3. Senam
mengenai hipertensi
pencegahan
dan
penanganan
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai