Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata
KKN merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah
tertentu atau lembaga pendidikan, dilaksanakan secara kelompok, terintegrasi
antar jurusan, terkoordinasi di tingkat Fakultas, diutamakan kegiatan non fisik di
bidang pendidikan. Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bertujuan untuk
memberikan pengalaman kerja nyata lapangan dalam bidang membentuk sikap
mandiri dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Selain itu,
KKN juga bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf
pengetahuan dan keterampilan sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraannya. Kegiatan KKN dibagi menjadi empat tahap kegiatan, yaitu
pembekalan, pelaksanaan kegiatan di lokasi, penyusunan laporan, dan evaluasi.
Pelaksanaan KKN ini dimulai dari tanggal 20 Februari 2019 sampai dengan 05
april 2019 di Desa Tontalete (Masjid Al-Jihad Pasongrarem) Kec. Kema Kab.
Minut.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk inovasi dalam bidang
tempat dan cara berdakwah. latar belakang perlunya kegiatan ini adalah dalam
rangka memotivasi dan memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat.
Pengalaman belajar mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat
di luar kampus secara langsung melibatkan diri dalam mengidentifikasi serta
memecahkan permasalahan pembangunan yang dihadapi masyarakat. Sebagai
kegiatan akademisi yang memadukan ketiga Tri Darma Perguruan Tinggi
(Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian ) Kuliah Kerja Nyata termasuk program
intra kurikuler yang diatur secara sistematis dan harus dilaksanakan selama 1

1
bulan 15 hari dibawah bimbingan dosen lapangan dan civitas akademik IAIN
Manado. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berfungsi sebagai motivator,
mediator, sekaligus penggerak dalam pembangunan Desa Tontalete
(Pasongrarem).

2. Profil Desa
Asal mula opo-opo kita dari Walantakan (Tonsea Lama), mereke
datangi dari sana menuju ke Resikan nando ( Matahari Terbit). Setelah
mereka tiba di tepi pantai, mereka hidup berkelompok-kelompok dan
menganut kepercayaan animisme yang percaya kepad suatu sekalipun tidak
terrlihat serta percaya juga pada burung doyot (manguni) bunyi burung doyot
di percaya ada dua macam yakni bunyi yang tidak baik dan bunyi yang baik.
Manguni Rondar.
Kehidupan mereka adalah sebgai nelayan, Mengasin (Membuat
garam), dan bercocok tanam seperti Padi (Wene), Jagung (teindei) dan
kapaya. Oleh karena itu sangat banyak buah kepaya. Yang di tanam dan
berbuah banyak pada waktu itu sehingga lokasi yang di huni mereka sebut
Kampong, wanua, Negri Kepaya (Sekarang desa kema). Pada waktu itu
datanglah kapal dan orang asing yang tidak di kenal dan mereka berambut
merah sehingga opo-opo kita menyebut mereka rundang Wuuk. Di kapaya
merek menyebarkan kepercayaan dan kebudayaan kepada opo-opo kita dan
sekaligus mereka berdagang dengan cara Barter (Tukar menukar) karena
pada waktu itu belum ada alat tukar menukar seperti Uang, kepercayaan yang
di ajarkan mereka di terima oleh Opo-opo kita karena persamaan dalam hal
percaya sekalipun tidak di lihat.
Setelah pembuatan jalan pos (Jalan Manado-Kema) selesai, Maka
Opo-opo kita (Orang Tua Kita) Makatete Yang telah turun ke Waruwasey
dating pinda ke jalan pos masyarakat yang adalah Opo-opo kita tersebut telah
membuat Rumah-rumah sebagai tempat tinggal mereka. Sehinga mereka pada

2
waktu itu mengadakan musyawara Untuk meneukan Nama tempat tinggal.
Dan tersebutlah musyawara dan mufakat adalah tempat tinggal/kediaman di
namai “Ibu makate”dan orang yang di tuakan pada waktu itu adalah Opo
Paemana.Dan orang yang di tuakan disebut Tuaduan Teterusan dan
Hukum Tua dan sebutan tempat yaitu kampung,negri.wanua yang kini di
sebut. Akhirnya Tau Makete Beruba nama menjadi Tontalete. Karena
sebutan orang belanda yang terbiasa dengan logat mereka.

Desa Tontalete merupakan desa, dimana dibagian Utara terdapat


hamparansawah dan ladang yang subur. Sebagian besar mata pencaharian penduduk
adalah bertani / bercocok tanam dengan hasil utama adalah padi dan palawija.
Adapun Periode Kepemimpinan Sangadi/Pemerintahan di desa
TONTALETE Sebagai berikut:
No. Nama Sangadi Periode
1. Paeman 1804-1822
2. Watupongoh 1822-1839
3. Kamberu Watuna 1839-1872
4. Corneles Lengkong 1879-1904
5. Frederik Lengkong 1904-1912
6. kartunu 1912-1914
7. Makaleuw 1914-1925
8. Lifenus Watuna 1925-1933
9. Seferius Lengkong 1933-1950
10 Oscar Bernadus 1950-1956
11. Jem Watupongoh 1959-1959
12. Paul Bernadus 1959-1962
13. George Rumagit 1962-1965

3
14. Cols Bernadus 1965-1973
15. Leindert Watupongoh 1973-1974
16. Paul Bernadus 1974-1975
17. Paul Nelawan 1975-1977
18. Jhon F. Poluakan 1977-1978
19. Wilem Tangkudung 1978-1981
20. Joe D Lengkong 1981-1986
21. Drs.Paul Tirayo 10/5-18/6-86
22. Gysbert Bernadus 1986-1933
23. Arnold Kartunu 1933-2003
24. Gustaf Pangemanan 2003-2006
25. Yance Rondonuwu 2006-2012
26. Adrianus Poluakan 2013-2018
27. Royke Keleyan,S.SOS 2019

a. Jumlah Penduduk : 2.584 Orang


Laki-laki : 1.237 Orang
Perempuan : 1.347 Orang
b. Jumlah Kepala Keluarga : 488 KK
c. Kesehatan
1) Derajat Kesehatan
Angka kematian bayi dan ibu relative kecil dalam kurun waktu 2 tahun
terakhir, dikarenakan kader posyandu, bidan, dokter serta tenaga kesehatan
yang berdomisili di Desa Tontalete selalu proaktif serta peduli terhadap
kesehatan masyarakat.
2) Sarana Kesehatan
Di Desa Tontalete terdapat satu unit pos pelayanan terpadu (POSyandu) dan
satu unit puskesmas pembantu.

4
a. Pendidikan
1. Sarana Pendidikan
Jumlah Al-Hairat : 1 Buah
Jumlah Sekolah SD : 2 Buah
Jumlah SLTP : - Buah
Jumlah SLTA : - Buah
2. Tingkat Pendidikan
Belum/Tidak Sekolah : 185 Orang
Sedang SD/sederajat : 288 Orang
Tidak Tamat SD/sederajat : 287 Orang
Sedang SLTP/sederajat : 68 Orang
Tidak Tamat SLTP/sederajat : 237 Orang
Sedang SLTA/sederajat : 41 Orang
Tidak Tamat SLTA/sederajat : 38 Orang
Tamat SLTA/sederajat : 99 Orang
Sedang Sarjana/sederajat : 24 Orang
Tamat Diploma/Akademi : 6 Orang
Tamat S1 : 15 Orang
Tamat S2 : 2 Orang
Tamat S3 : 0 Orang
3. Tingkat Pekerjaan
PNS : 12 Orang
Perawat/Bidan : 4 Orang
Dokter : 0 Orang
POLRI : 0 Orang
TNI : 4 Orang
Pensiunan : 20 Orang
Kary. BUMN : 0 Orang
Kary. Swasta : 125 Orang

5
Petani : 56 Orang
Buruh Tani : 24 Orang
Peternak : 0 Orang
Buruh Ternak : 0 Orang
Pedagang : 3 Orang
Tukang Kayu : 56 Orang
Tukang Jahit : 0 Orang
Tukang Listrik : 0 Orang
Industri Kecil : 0 Orang
Transportasi : 0 Orang
Penata Rias : 0 Orang
Pengangguran : 3 Orang
Nelayan : 138 Orang
b. Kesenian dan Kebudayaan
Kelompok Paduan Suara : - Kelompok
Kelompok Koor : - Kelompok

c. Agama
Jumlah Penduduk menurut Agama
Islam : 1.907 orang
Protestan : 536 orang
Pantekosta : 98 orang
Katholik : 40 orang
Jumlah : 2.581 orang
d. Keadaan ekonomi
1) Perekonomian Desa Tontalete
Sebagian besar masyarakat desa Tontalete bermata pencaharian sebagai
petani. Untuk musim tanam sampai bulan juni 2018 hampir mencapai target
di sebabkan Langkahnya sebagai berikut

6
(1) Jagung : 100 Ha
(2) Padi : 32 Ha
(3) Kacang-kacang : 3 Ha
(4) Kelapa dalam/ Hybrida : 675 Ha
(5) Buah-buahan/sayur : 25 Ha
(6) Lain-lain

B. Dasar Hukum
Adapun dasar hukumnya adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional;
2. Peraturan pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang perguruan tinggi;
3. Peraturan presiden RI nomor 171 tahun 2014 tentang alih status
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado;
4. Peraturan menteri agama RI nomor 11 tahun 2015 tentang organisasi
dan tata kerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
5. SK

C. Maksud dan Tujuan


Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah Mahasiswa memperoleh
pengalaman belajar melalui keterlibatan dalam masyakarat yang secara
langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi
permasalahan yang berada di lapangan.
Maksud penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah untuk
menyampaikan informasi hasil kegiatan yang dilaksanakan selama berada
dilokasi KKN. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan dalam
pengabdian kepada masyarakat secara langsung, yang mana untuk mengatasi
permasalahan yang masyarakat peroleh di Desa Tontalete (Pasongrarem), dengan
adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini Mahasiswa yang mempunyai

7
kemampuannya selama berlajar di Kampus IAIN Manado dapat berbagi ilmu
yang mereka punya kepada masyarakat setempat.
Bentuk nyata yang diperoleh adalah berbagai program kegiatan yang
bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat khususnya bangsa dan
Negara secara umum. Untuk melaksanakan dharma pengabdian pada masyarakat
tersebut, sekaligus mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
maka diperlukan persiapan dan perencanaan program yang aktualitas, terprogram
dengan baik dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan benar-benar dapat membawa misi
IAIN Manado sebagai salah satu Lembaga Perguruan Tinggi Islam yang mencari
solusi atas maraknya desakan kemajuan Teknologi Informasi dimana pengaruh
budaya Barat sudah masuk dan menguasai pola kehidupan masyarakat, hal
tersebut tidak saja berlangsung di perkotaan tetapi sudah menjangkau sampai
kepolosok daerah terpencil.
Berdasarkan laporan KKN ini penulis dapat menggambarkan tujuan
pembuatan laporan ini sebagai berikut:
1. Menyampaikan kegiatan hasil KKN;
2. Sebagai syarat untuk memenuhi tuntutan pendidikan Tingkat S1 di Institut
Agama Islam Negeri Manado;
3. Bekerjasama dan membantu pemerintahan Desa Tontalete (Pasongrarem)
dalam mempercepat proses pembangunan di Desa Tontalete (Pasongrarem).
4. Berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku
perkuliahan kepada masyarakat Desa Tontalete (Pasongrarem).

8
D. Ruang Lingkup
Adapun ruag lingkup dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Memperdalam pengkajian dan penghayatan mahasiswa tentang pengalaman


penting dalam situasi yang nyata sehingga nilai teoritis yang berisi sflicable
dalam situasi yang nyata.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan setiap
pengkajian dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara
alamiah.
3. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program pembangunan masyarakat desa, disamping
diharapkannya sikap dan rasa cinta serta tanggungjawab kemajuan masyarakat
desa.

9
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan


1. Bidang Keagamaan : Kurangnya perhatian orang tua dalam hal
membaca Al-quran bagi anak-anak.
2. Bidang Pendidikan : Melakukan persiapan tenaga kerja yang ikhlas
dengan membuka sekolah alternative usia dini dan sekolah
alternative bahasa inggris.
3. Bidang Lingkungan Hidup : Kurangnya perhatian masyarakat dalam
menjaga kebersihan sarana dan prasarana desa.
Penyusunan Perencanaan, langkah-langkah kegiatan dan revisi program
kegiatan KKN
a. Penyusunan Perencanaan
1). Bidang Keagamaan : - Pemberdayaan TPA
2). Bidang Pendidikan : - Mengadakan sekolah alternative
- Pelatihan Kepemimpinan
3). Bidang Ling. Hidup : - Kerja Bakti
b. Langkah-langkah Kegiatan
1. Bidang Keagamaan
 Mengajarkan anak-anak mengaji
2. Bidang Pendidikan
 Mengajar untuk anak-anak usia dini
 Mengajar anak-anak yang duduk di bangku SD dan
SMP dalam belajar Bahasa Inggris
 Pelatihan dasar kepemimpinan remaja
3. Bidang Lingkungan Hidup
 Melaksanakan kerja bakti

10
c. Pelaksanaan Program
Program Bina Desa :
a. Sosialisasi “Psikologi anak muda dan tantangan ekstrimisme
kekerasan”
b. Bakti sosial bersama masyarakat setiap hari jumat
c. Pengadaan tempat sampah
d. Pengadaan batas jaga
e. Pengadaan papan penanda
Program Bina Masjid :
a. Bakti sosial setiap hari jumat
b. TPA
c. Tadzkir dengan remaja masjid
d. Latihan dasar kepemimpinan
e. Pengadaan inventaris Masjid
f. Semarak isra mi’raj
Program Bina Madrasah :
a. Pengadaan/penempatan Sekolah alternative di kompleks
Pasongrarem

B. Panitia dan Peserta


a. Panitia pelaksana kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar di Masjid
Al-jihad Pasongrarem
Panitia
Ketua Panitia : Rahmat Mokodenseho
Sekretaris : Firanda Nusi
Bendahara : Fadila Lamante
Koor. Seksi Dana : Sutrisna Topowiro

Koor. Seksi Acara : Siti Hartina Naki Asim

11
Koor. Seksi Konsumsi : Nur Alfi Syahrin Baluntu

Peserta
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan kepemimpinan dasar
ialah remaja-remaja Masjid Al-jihad Pasongrarem dan Mushola An-
Nur Kabima, peserta yang mendaftar ialah sebanyak 40 orang.
b. Kegiatan Lomba yang di adakan untuk memperingati Isra’ mi’raj
Nabi Muhammad SAW.

Panitia
Ketua Panitia : Sutrisna Topowiro
Sekretaris : Rayhan A.S. Habi
Bendahara : Nur Alfi Syahrin Baluntu

Seksi Acara : Koordinator : Fadila Lamante


Anggota : Firanda Nusi
Intan Suleman
Agri yani tolinggi
Seksi Perlengkapan : Koordinator : Rahmat Mokodenseho
Anggota : Muhammad Rafly
Maman Kaunang
Alan Winandar Nusi
Seksi Konsumsi/Kesehatan : Koordinator : Ayu Posumah
Anggota : Novita Udengo
Saprudin Laiya
Jamila Thaib

12
C. Narasumber, Moderator dan Materi
a. Pelatihan kepemimpinan dasar :
Narasumber : Mustofa Hasan
Ustad Supriadi Haribae
Moderator : Farid Mamonto
Materi : Peran dan Fungsi pemuda dan remaja di lingkungan
sosial
Aswaja
D. Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Bina Desa
1. Kerja Bakti
Kegiatan ini di laksanakan setiap hari jumat selama waktu KKN yaitu
pada tanggal 01,08,22, kerja bakti di laksanakan di masjid Al- Jihad
Pasongrarem.

2. Sensus Penduduk
Kegiatan pendataan dilaksanakan mulai tanggal 21 Februari 2019
selama satu minggu.
3. Sosialisai “Psikologi anak muda dan tantangan ekstrimisme kekerasan.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 maret 2019, yang mana
dihadiri oleh para pemuda remaja masjid di kompleks Pasongrarem
dan Kabima.
4. Pembuatan batas jaga
kegiatan pembuatan batas jaga dimulai dengan pengecetan pada
tanggal 25 maret 2019, dan memasangnya pada tanggal 04 april 2019.

13
b. Bina Masjid
1. Mengajar mengaji di TPA
kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin sampai jumat selama KKN
lokasi pelaksanaan di Masjid Al- Jihad Pasongrarem dan Mushola An
– Nur Kabima.
2. Kegiatan memperingati isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini diadakan dengan mengadakan lomba-lomba seperti lomba
Adzan, Hafal Surah, Qultum dan Busana Muslim. Kegiatan ini
berlangsung selama 1 minggu dimulai pada tanggal 28 maret 2019 dan
penutupan kegiatan sampai pada tanggal 03 april 2019.
c. Bina Madrasah
1. Pengadaan Sekolah Alternative Usia dini dan Bahasa Inggris
Dengan adanya pengadaan sekolah alternative ini usia dini maupun
Bahasa inggris masyarakat bisa mengembangkan pengetahuan anak-
anaknya. Karena lokasi sekolah sangat jauh bertempat dengan tempat
tinggal mereka, makanya kami mahasiswa yang ditugaskan untuk
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikompleks tersebut
memutuskan untuk mengadakan sekolah alternative.
Mengajar dilakukan setiap hari senin sampai kamis, yaitu dari jam
08.00 pagi sampai dengan 10.00 pagi.

E. Biaya (Pagu dan Realisasi)

Rincian Anggaran
Kegiatan LDK dan Semarak Isra Mi’raj
KKN Angkatan V Posko 19
Desa Tontalete (Pasongrarem)

A. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan

14
a. Konsumsi : Rp. 1.200.000
b. Transport pemateri : Rp. 100.000
Total : Rp. 1.300.000
B. Kegiatan Semarak Isra Mi’raj
a. Konsumsi : Rp. 2.954.000
b. Keskretariatan : Rp. 500.000
c. Uang transport : Rp. 250.000
d. Trophy : Rp. 600.000
Total : Rp. 4.300.000

Total keseluruhan anggaran dua kegiatan tersebut ialah,


Jumlah: Rp. 5.600.000
Terbilang lima juta enam ratus ribu rupiah
Sumber dana kegiatan posko 19 Desa Tontalete (Pasongrarem) :
a. Dana diperoleh dari donator yang diberikan kepada senior-senior dengan
keseluruhan dana yang diperoleh berjumlah Rp. 600.000
b. Dana diperoleh dari uang alasan/pendaftaran di tiap-tiap lomba dari setiap
dusun dengan per dusun menyumbang Rp.250.000 total keseluruhan Rp.
500.000 untuk dua dusun.
c. Dana diperoleh dari sumbangan masyarakat dengan total Rp. 400.000
d. Dana yang diperoleh dengan pencarian dana dtd dengan total Rp. 2.500.000
e. Uang dari kampus berjumlah Rp. 1.600.000
Total : Rp. 5.600.000
Terbilang lima juta enam ratus ribu rupiah

15
BAB III
HASIL YANG DICAPAI / HASIL EVALUASI

A. Hasil Pelaksanaan Program


1. Bina Madrasah
a. Pendataan kerumah-rumah warga untuk sekolah alternative
b. Kegiatan belajar mengajar sekolah alternative usia dini
c. Kegiatan belajar mengajar sekolah alternative Bahasa Inggris
2. Bina Desa
a. Sensus penduduk
b. Pembuatan batas jaga dan papan penanda
c. Kegiatan Sosialisai “Psikologi anak muda dan tantangan
ekstrimisme kekerasan”
d. Kerja bakti bersama masyarakat pasongrarem di Masjid Al-Jihad.
3. Bina Masjid
a. Tadzkir dengan remaja masjid
b. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
c. Mengajar TPA
d. Pengadaan Investaris Masjid
e. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

B. Faktor pendukung dan penghambat


Faktor pendukung dan faktor penghambat yang sering dihadapi selama
menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat dipaparkan sebagai
berikut :
1. Faktor Pendukung
a. Adanya kekompakkan anggota KKN dalam melaksanakan segala
program sehingga jalannya program tidak terhambat.

16
b. Adanya antusias masyarakat terhadap program-program kerja mahasiswa
KKN sehingga setiap kegiatan yang hendak dilaksanakan mendapat
respon positif.
c. Dukungan dari seluruh aparat desa, pemuda/i dan Remaja Masjid berupa
bantuan mori dan tenaga dalam melaksanakan program tersebut.

2. Faktor Penghambat
Ada beberapa faktor penghambat yang menjadi catatan kami adalah sebagai
berikut ;
a. Kurangnya dana dalam melaksanakan program KKN yang membutuhkan
dana yang besar.
b. Lokasi KKN yang lumayan jauh dari ibukota kabupaten sehingga
menyulitkan dalam membeli keperluan kegiatan.

C. Analisis Pelaksanaan Program


Analisis pelaksanaan program dilakukan secara periodik atau setelah
pelaksanaan program dilaksanakan, dengan demikian akan terlihat
bagaimana penerapan program terlaksana dengan baik. Dengan cara bertanya
kepada kawan yang lebih tahu, maka dapat dipecahkan berbagai masalah
yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan program itu tergantung
kepada tingkat keseriusan penulis. Perpecahan dan perbedaan pendapat
antara individu dalam kelompok membuat penulis sangat kewalahan dalam
menghadapi kegiatan individu serta menjadi terhambat dan bahkan tidak
dapat terlaksana.
Kegiatan yang mungkin terlaksana tidak sepenuhnya berhasil dengan
maksimal, disebabkan kegiatan yang di adakan tidak berdiri sendiri
melainkan hasil kerja sama antara peserta kuliah kerja nyata (KKN) dengan
masyarakat serta pemuda dan pihak-pihak yang ikut berpartisipasi.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan pada KKN ini,
kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan target yang telah
direncanakan. Beberapa hal yang menjadi Kesimpulan Kami dari hasil Kuliah
Kerja Nyata di desa Tontalete (Pasongrarem) adalah sebagai berikut:
1. KKN yang dilaksanakan selama 1 bulan 15 hari berjalan dengan lancar
dan sukses.
2. Adanya tanggapan positif dan Negatif dari kalangan masyarakat.
3. Sejauh pemantauan kami, ternyata masyarakat tidak begitu jauh
ketertinggalan dalam pengetahuan agama dan pengetahuan lainnya.

B. Saran
Laporan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan program dapat
direkomendasikan dengan pihak-pihak yang berkaitan, dan dapat juga
memberi masukan kepada kami demi sempurnanya laporan yang kami buat.
Laporan ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan. laporan yang
kami buat ini merupakan realitas yang terdapat di lapangan selama masa KKN
berlangsung tentu saja terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu
diketahui oleh BP-KKN dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan
penempatan lokasi KKN. ada beberapa saran yang kami sampaikan sebagai
berikut :
1. Diharapkan kepada Badan Pelaksana KKN agar lebih memperhatikan dan
melaksanakan survei ke lokasi-lokasi yang akan dijadikan lokasi KKN, agar
tidak terdapat ketimpangan dalam penempatannya.

18
2. Perlu adanya bimbingan pengawasan yang intensif dari Dosen Pembimbing
Lapangan dan panitia agar pelaksanaan Program dapat lebih maksimal dan
terarah.
3. Bagi peserta KKN jadikanlah kegiatan ini sebagai motivasi dan pelajaran
untuk pematangan diri di masa yang akan datang.
4. Diharapkan kepada pemerintahan Daerah, Desa Tontalete (Pasongrarem)
dan masyarakat untuk lebih memperhatikan dalam pembangunan daerahnya
baik mental spritual maupun fisik.
Demikianlah laporan Kuliah Kerja Nyata ini dibuat dengan sebenarnya dan
kami mengharapkan kritik dan saran serta analisa untuk kesempurnaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) dan laporannya di masa yang akan datang.

19

Anda mungkin juga menyukai