Anda di halaman 1dari 51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN PENELITIAN
1. Profil Nagari
a) Gambaran Umum Nagari
Kumango merupakan salah satu Nagari yang berada di Kecamatan
Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia.
Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari Kabupaten Tanah Datar.
Pada awal pendiriannya di Tahun 1911 Kumango merupakan sebuah Negri
yang didirikan oleh 62 orang datuak, lalu seiring berjalannya waktu status
Negri beralih menjadi Desa hinnga pada akhirnya beralih menjadi Nagari.
Luas Nagari Kumango adalah sekitar 3,75 kilometer persegi atau 5,22 persen
dari luas wilayah Kecamatan Sungai Tarab. Berjarak 5 kilometer dari ibukota
Kecamatan Sungai Tarab dan sekitar 10 kilometer dari ibu kota kabupaten
Tanah Datar. Adapun wilayah Nagari Kumango terdiri atas 2 jorong, yakni
Jorong Utara dan Jorong Selatan. Jorong Kumango Utara luas wilayahnya
yaitu 1,75 kilometer persegi, sedangkan untuk Kumango Jorong Selatan luas
wilayahnya adalah 2 kilometer persegi. Batas wilayah Nagari Kumango terdiri
dari Sebelah Utara: Nagari Situmbuk, Sebelah Selatan Nagari Pasia Laweh,
Sebelah Timur: Nagari Sumanik dan Sebelah Barat: Nagari Rao-Rao.
Nagari Kumango termasuk ke dalam tipe Desa Swakarya, adapun
potensi yang dimiliki Nagari ini yaitu umumnya di sektor pertanian, dengan
luas lahan sawah 79 Ha dan lahan ladang 128 Ha. Nagari Kumango didiami
oleh beberapa Suku seperti: Chaniago, Supanjang, Bendang, Tanjung, Dalimo,
Piliang (Piliang Laweh, Piliang Sani, Piliang Balai-balai). Suku-suku
dimaksud merupakan bagian dari Lareh Bodi Chaniago dan Koto Piliang.
Khusus untuk suku Chaniago, Supanjang dan Bendang, karena dahulu jumlah
mereka tidaklah banyak di Kumango (terutama orang Chaniago dan
Supanjang), maka atas kesepakatan ninik mamak ketiga suku tersebut,
dibentuklah suku baru yang disebut dengan III Niniek (Niniek Chaniago,
Niniek Supanjang, dan Niniek Bendang). Dengan terbentunya suku ini, maka
status Suku Chaniago, Supanjang dan Bendang berubah menjadi "Paruik" atau
suku kecil. Walaupun pada kenyataannya saat ini, keturunan orang Suku III
Niniek ini sudah sangat banyak. Namun sampai saat ini, belum ada rundingan
niniek mamak dari ketiga "paruik" yang ada dalam suku tersebut untuk
mengembalikan statusnya ke suku.
b) Jumlah Penduduk Nagari Kumango
Tabel 4.1
Data Penduduk Nagari Kumango
No Data Penduduk Jumlah
1 Laki-Laki 1143 jiwa
2 Perempuan 1127 jiwa
3 Usia 0-17 641 jiwa
4 Usia 18-55 1234 jiwa
5 Usia 55 ke-atas 395 jiwa
(Sumber : Profil Nagari Kumango Tahun 2021)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa total penduduk Nagari Kumango
yaitu sebanyak 2270 jiwa yang terdiri dari 1143 laki-laki dan 1127 perempuan,
dengan kriteria 641 jiwa diusia 0-17 tahun, 1234 jiwa diusia 18-55 tahun dan
sebanyak 385 jiwa diusia 55 keatas.

c) Tingkat Pendidikan Masyarakat Nagari Kumango


Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan Masyarakat Nagari Kumango
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tamatan SD/sederajat 527 orang
2 Tamatan SMP/sederajat 332 orang
3 Tamatan SMA/sederajat 308 orang
4 Tamatan Akademi/D1 7 orang
5 Tamatan Akademi/D3 20 orang
6 Tamatan Sarjana S1 70 orang
7 Tamatan Sarjana S2 4 orang
8 Tamatan Sarjana S3 2 orang
9 Tidak tamat SD 19 orang
10 Tidak tamat SLTP 124 orang
11 Tidak tamat SLTA 34 orang
12 Tidak pernah sekolah 29 orang
(Sumber : Profil Nagari Kumango Tahun 2021)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan masyarakat


Nagari Kumango terdiri dari 527 orang tamat SD, 332 orang tamat SMP, 308
orang tamat SMA, 7 orang tamat D1, 20 orang tamat D3, 70 orang tamat S1, 4
orang tamat S2, 2 orang tamat S3, sedangkan yang tidak tamat sekolah terdiri
dari 19 orang tidak tamat SD, 124 orang tidak tamat SMP dan 34 orang tidak
tamat SMA., serta sebanyak 29 orang tidak pernah sekolah samasekali.
d) Mata Pencaharian Masyarakat Nagari Kumango

Tabel 2.1
Mata pencaharian Nagari Kumango
No Mata Pencaharian Jumlah
1. Petani 445 orang
2. Buruh Tani 40 orang
3 PNS 23 orang
4 Pengrajin 5 orang
5 Pedagang barang kelontong 18 orang
6 Nelayan 1 orang
7 Perawat swasta 2 orang
8 Bidan swasta 1 orang
9 Ahli Pengobatan Alternatif 2 orang
10 Pengusaha kecil, menengah dan 42 orang
besar
11 Perangkat desa 10 orang
12 Buruh harian lepas 27 orang
13 Pemilik usaha jasa transportasi dan 22 orang
perhubungan
14 Buruh usaha jasa transportasi dan 22 orang
perhubungan
15 Pemilik usaha jasa hiburan dan 1 orang
pariwisata
16 Buruh usaha jasa hiburan dan 1 orang
pariwisata
17 Pemilik usaha warung, rumah 34 orang
makan dan restoran
18 Jasa penyewaan peralatan pesta 1 orang
19 Dosen swasta 2 orang
20 Seniman/Artis 2 orang
21 Pedagang Keliling 13 orang
22 Tukang kayu 8 orang
23 Tukang Batu 5 orang
24 Dukun Tradisional 1 orang
25 Pemuka Agama 5 orang
26 Sopir 15 orang
27 Pengrajin industri rumah tangga 3 orang
28 Tukang anyaman 1 orang
29 Tukang jahit 4 orang
30 Tukang las 1 orang
31 Karyawan perusahaan swasta 41 orang
32 Karyawan honorer 7 orang
33 Karyawan perusahaan pemerintah 1 orang
34 Satpam 2 orang
35 Tidak mempunyai pekerjaan tetap 54 orang
36 Pensiunan 5 orang
(Sumber : Profil Nagari Kumango Tahun 2021)
e) Visi-Misi Nagari Kumango:
Berikut adalah visi-misi Nagari Kumango Periode 2018-2023;
VISI : Bersama membangun Nagari Kumango secara tepat
guna dan keterbukaan berdasarkan Adat Basandi
Syara’, Sara’ Basandi Kitabullah.
MISI TUJUAN SASARAN
MISI 1 : 1. Meningkatkan dan 1. Terciptanya
Mengutamakan memfasilitasi karakter yang
terlaksananya pendidikan baik terdidik di
Pendidikan di formal maupun Non tengah-tengah
Masyarakat, formal demi masyarakat.
baik itu memajukan 2. Terbantunya
Pendidikan pengetahuan pembiayaan
Formal (di masyarakat yang pendidikan bagi
Sekolah) disinkronkan masyarakat
ataupun non dengan program RTM
Formal pemerintahan 3. Meningkatnya
(Pendidikan pengetahuan,
Agama di TPA, pemahaman,
Pendidikan Adat penghayatan dan
salingka penerapan nilai-
Nagari), dengan nilai adat dan
jalan budaya di
memfasilitasi tengah- tengah
terlaksananya masyarakat.
Pendidikan
tersebut dan
menyingkronkan
nya dengan
Pemerintah
daerah, baik
kesingkronan
program ataupun
pendanaan.
MISI 2 : 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya
Menjaga kesadaran, Meningkatnya
kelestarin kemauan dan kesadaran,
kebudayaan kemampuan kemauan dan
Nagari, baik melestarikan kemampuan silat
Berupa Silat, kebudayaan sebagai warisan
Pidato Adat, kebudayaan
dan 2. Meningkatmya
sebagainya pemahaman dan
yang pelestarian
menyangkut pidato /
Adat Salingka pasambahan
Nagari, dengan sebagai
mengembangk peninggalan
an sasaran silat budaya minang
yang ada, di tengah-tengah
pelatihan masyarakat.
pendidikan 3. Meningkatkan
Adat Salingka peran
Nagari, masyarakat
pengembangan dalam
sanggar seni. pembangunan
seni dan
budaya
MISI 3 : 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya
Peningkatan pengelolaan peran dan fungsi
pembangunan tata ruang lembaga
sarana ibadah, Nagari keagamaan dan
tempat umum 2. Meningkatkan alim ulama
dan fasilitas infrastruktur, sarana dalam membina
keamanan dan prasarana kehidupan
Nagari. ibadah beragama di
3. Meningkatkan tengah
keamanan dan masyarakat
ketertiban 2. Meningkatnya
masyarakat peran dan fungsi
lembaga
keamanan,
FKPM,
LINMAS dan
Pemuda di
tengah
masyarakat
3. Meningkatnya
pembangunan
infrastruktur
sarana dan
prasarana
Nagari
MISI 4 :
Memprogramka 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya
n suatu kegiatan jumlah kesadaran tentang
dengan tujuan kepemilikan dan pentingnya
kepemilikan kelengkapan memiliki
Masyarakat dokumen identitas dan
terhadap kependudukan dokumen
Dokumen bagi masyarakat kependudukan
Kependudukan
MISI 5 :

Penyelesaian 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya

Profil Nagari, pemahaman batas pengetahuan,

baik Profil wilayah, jumlah pemahaman letak

secara Nasional penduduk, dan batas wilayah

atau pun Profil potensi dalam nagari serta

monografi nagari mampu


Nagari. menganalisa
potensi yang ada
di nagari
MISI 6 :
Memprogramka 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya
n suatu kegiatan kepedulian antara kepedulian
dengan perantau dan perantau untuk
bertujuan masyarakat yang pembangunan
mempererat tinggal di nagari nagari serta
silaturahmi bantuan kepada
antara masyarakat RTM
Masyarakat
Nagari dan
perantau dengan
memaksimalkan
komunikasi
yang baik
kepada perantau,
sehingga
meningkatnya
kepedulian
terhadap
perkembangan
Nagari
MISI 7 :
Penyeimbanga 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya
n dan pengembangan kerjasama antar
pengembangan kegiatan- lembaga yang
lembaga yang kegiatan terbentuk dalam
ada di Nagari. lembaga nagari nagari
2. Meningkatnya
kegiatan-
kegiatan
berbasis
kemasyarakata
n
MISI 8 :

Memprogramk 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya

an suatu kerjasama antar jalinan

kegiatan yang ke dua jorong silaturahmi antar

memupuk masyarakat ke

kembali dua jorong

semangat 2. Meningkatnya
bergotong kerjasama
royong. pembangunan
sarana dan
prasarana nagari
MISI 9 :

Peluang 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya

Demokrasi kesadaran jumlah suara

bagi masyarakat dalam

Masyarakat tentang kepedulian pemilihan wali

dalam dan penggunaan nagari

pembinaan hak pilih 2. Meningkatnya

pelaksanaan 2. Meningkatkan pemahaman

pemerintah kemauan masyarakat

Nagari. masyarakat untuk dalam


menyampaikan pelakasanaan
aspirasi ke kegiatan yang
pemerintahan diselenggarakan
nagari oleh nagari
MISI 10 :

Peningkatan 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya

kapasitas, kepedulian kerjasama antara

loyalitas dan sosial terhadap masyarakat dan

sosialitas masyarakat pemerintah


Pemerintah nagari baik dalam

Nagari beserta pembangunan

perangkat- infrastruktur

perangkat nya maupun

melalui pembangunan

kegiatan- ekonomi

kegiatan yang penduduk

mengutamaka
n interaksi
dengan
Masyarakat.
MISI 11 :

Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. meningkatnya

sarana dan jumlah sarana dan kapasitas hasil

prasarana di prasarana pertanian panen bagi

bidang 2. Menggiatkan masyarakat

pertanian, baik kegiatan- 2. meningkatny


itu kegiatan a jumlah
pelaksananaan pelatihan panen
pelatihan untuk 3. Meningkatka masyarakat
menambah n pembinaan 3. meningkatnya
pengetahuan penyuluhan pengetahuan
Masyarakat, pertanian tentang
pengadaan budidaya
peralatan tanaman bagi
pertanian dan masyarakat
pemberdayaan 4. meningkatnya
serta pembinaan keahlian
kelompok tani bagi
yang ada. masyarakat
agar
terciptanya
peralatan
pertanian
MISI 12 :
Perawatan 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya
irigasi pengairan aliran debet air untuk
pertanian persawahan kelancaran
sehingga pertanian
maksimal 2. Meningkatya
dalam kapasitas
pemanfaatan pertanian padi
MISI 13 :

Memfasilitasi 1. Meningkatkan 1. Menin

pengembangan jumlah gkatny

pengusaha pinjaman modal a

kecil dan usaha pereko

menengah di 2. Meningkatkan nomian

Nagari, serta pelatihan masyar

industri- wirausaha kecil akat

industri Rumah maupun menengah 2. Meningkatny


Tangga yang a sentra
ada. oleh-oleh
sebagai ciri
khas nagari
MISI 14 :

Pengadaan 1. Meningkatkan 1. Berkurangny

pelatihan keterampilan anak a jumlah

keterampilan di nagari sesuai penganggura

setiap lapisan potensi yang n

Masyarakat dimiliki 2. Meningkatnya

dengan melihat lapangan

kebutuhan & pekerjaan

potensi 3. Berkembangnya

yangada. potensi masing-


masing
individu
MISI 15 :
Memprogramka 1. Meningkatkan 1. Meningkatn
n kegiatan yang potensi ya hasil
bersifat masyarakat pemasaran
memasarkan dan dengan pengadaan produksi
meningkatkan event 2. Meningkatnya
daya jual hasil jumlah kawasan
pertanian dan pemasaran hasil
hasil potensi diri produksi
anak nagari baik
melalui kerja
sama
ataupun promosi.
MISI 16 :

Pelaksanaan 1. Meningkatkan 1. Terbantunya

pembangunan infrastuktur, sarana masyarakat

fisik dan prasarana dalam

berdasarkan sesuai kebutuhan melaksanakan

kebutuhan masyarakat kegiatan

Masyarakat pekerjaan

banyak.
MISI 17 :

Pengembangan 1. Meningkatkan 1. Mudahnya

serta kesadaran masyarakat

pemeliharaan masyarakat untuk dalam

jalan lingkar memelihara pendistribusia

Nagari demi sarana jalan n hasil panen

kenyamanan 2. Mudahnya
dan kemudahan masyarakat
dalam dalam
transportasi. pencapaian
lokasi
MISI 18 :

Pemeliharaan 1. Meningkatkan 1. Teralokasinya

bangunan fisik kesadaran bangunan untuk

yang ada. masyarakat melaksanakan


dalam perawatan kegiatan
sarana yang ada tertentu
2. Meningkatkan 2. Tercapainya
kesadaran dan program
kemauan destinasi wisata
masyarakat untuk (Rumah gadang)
memanfaatkan
bangunan yang
ada

2. Profil BUMNag Batang Simonce


a. Latar Belakang Pendirian BUMNag
Sejarah pendirian BUMNag Batang Simonce merupakan tuntutan dari
Undang-Undang yang mengharuskan Desa mempunyai suatu Badan Usaha
Milik Desa atau yang disebut dengan (BUMDes), UU tersebut terdapat dalam
UU Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 87 ayat 1 tentang Desa, dikarenakan bentuk
pemerintahan Kumango adalah Nagari, maka Badan Usaha ini disebut dengan
Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag), dengan menggunakan Dana Desa,
pemerintahan Nagari Kumango menjalankan instruksi tersebut dengan
membentuk suatu Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) di Nagari Kumango.
Pembentukan BUMNag di Nagari Kumango sebenarnya sudah
direncanakan pada akhir Tahun 2017, akan tetapi untuk pelaksanakannya
dimulai pada awal Tahun 2018, pembentukan BUMNag ini dilakukan dengan
bermusyawarah Nagari yang menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat, BPRN,
dan juga pemerintahan Nagari. Nama Batang Simonce pada BUMNag ini
diambil dari salah satu saluran irigasi yang ada di Nagari Kumango, berupa
bandar/batang air yang disebut masyarakat sebagai Batang Simonce, dari sana
tokoh masyarakat sepakat menggunakan nama tersebut untuk menamai
BUMNag yang ada di Nagari Kumango.
Pada awal pendiriannya, masyarakat tidak mengetahui apa itu BUMNag,
namun pemerintahan Nagari berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat
terkait apa itu BUMNag, apa tujuan dan fungsi dengan didirikannya BUMNag
di Nagari Kumango tersebut, pada intinya pendirian BUMNag adalah untuk
memajukan perekonomian masyarakat dan membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya (berdasarkan hasil wawancara dengan Wali Nagari
Kumango).

b. Dasar Hukum Pendirian BUMNag Batang Simonce


1. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
2. PP 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang berasal dari APBN
3. Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
4. PP 11 Tahun 2021 tentang BUMDes
5. Peraturan Nagari Sungai Tarab Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pendirian dan
Penetapan Badan Usaha Milik Nagari Sungai Tarab

c. Landasan Operasional BUMNag


Dalam menjalankan BUMNag, ada aturan penting yang menjadi landasan
operasionalnya, aturan tersebut terdiri dari Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) BUMNag.
1) Anggaran Dasar (AD) BUMNag Batang Simonce
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) BUM Nagari ini bernama BUM Nagari “Batang Simonce”, selanjutnya
dalam Anggaran Dasar ini disebut BUM Nagari
(2) BUM Nagari “Batang Simonce” Nagari Kumango berkeduduan di Nagari
Kumango Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN
Pasal 2

(1) Maksud dan tujuan pendirian BUM Nagari adalah:


a. Pengembangan Usaha
b. Pengembangan Perdagangan
c. Pengembangan Industri Kecil
d. Pengembangan Pendidikan
e. Pengembangan Pertanian, Peternakan dan Perikanan
BAB III
JENIS USAHA

Pasal 3

(1) Untuk mencapai maskud dan tujuan tersebut di atas BUM Nagari dapat:
a. Menjalankan usaha dalam bidang jasa yang meliputi:
1. AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA
TANPA HAK OPSI PERTANIAN DAN PERALATANNYA.
Kelompok ini mencakup usaha penyewaan alat pertanian yang
diutamakan untuk masyarakat nagari yang ditujukan pada
pemilik usaha yang memang butuh alat pertanian.
2. AKTIVITAS FOTOKOPI, PENYIAPAN DOKUMEN DAN
AKTIFITAS KHUSUS PENUNJANG KANTOR LAINNYA.
Kelompok ini mencakup usaha yang dibutuhkan oleh sekolah,
kantor pemerintahan (kantor wali) dan masyarakat nagari yang
memang membutuhkan fotokopi dan alat kantor lainnya.
3. PERANTARA MONETER. Kelompok ini mencakup usaha yang
dibutuhkan masyarakat dalam memudahkan aktivitas perbankan,
seperti trik tunai, transfer, pembiayaan listrik, pembayaranair dan
lain-lainnya.

b. Menjalankan usaha dalam bidang pengembangan perdagangan yang


meliputi:
1. PERDAGANGAN ECERAN TEKSTIL. Kelompok ini
mencakup usaha perdagangan bahan tekstil secara eceran dimana
nantinya para konsumen yang ingin menjahit pakaian tidak
bingung lagi kemana mau kemana membeli bahannya, karena di
BUM Nagari sudah menyediakan bahan tekstil secara langsung.
2. PERDAGANGAN ECERAN PAKAIAN. Kelompok ini
mencakup usaha perdagangan eceran pakaian yang sudah siap
dijahit oleh kelompok yang akan langsung dipajang di gallery
nantinya.
3. PERDAGANGAN ECERAN GAS ELPIJI. Kelompok ini
mencakup usaha perdagangan eceran gas elpiji yang akan
didistribusikan khusus untuk warga nagari.
4. PERDAGANGAN ECERAN BARANG KERAJINAN DARI
KAYU. BAMBU. ROTAN, PANDAN, RUMPUT DAN
SEJENlSNYA. Kelompok ini mencakup usaha perdagangan
eceran kerajinan seperti keranjang buah dan anyaman tas yang
terbuat dari tali kur.
5. PERDAGANGAN ECERAN PUPUK DAN PEMBERANTAS
HAMA. Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran
khusus macam pupuk dan pemberantas hama seperti pupuk
buatan tunggal (urea ZA,TSP, DSP), pupuk buatan majemuk dan
campuran, pupuk alam, insektisida, fungisida, rodentisida,
hebrisida, nematisida dan akarisida.

c. Menjalankan usaha datam bidang pengembangan Perdagangan


Eceran yang meliputi:
1. PERDAGANAGAN ECERAN KHUSUS ALAT TULIS DAN
HASIL PENCETAKAN DAN PENERBITAN Dl TOKO.
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang
mencakup semua jenis buku, alat-alat tulis, perlengkapan kantor
lainnya.
2. PENJAHITAN DAN PEMBUATAN PAKAIAN SESUAI
PESANAN. Kelompok ini mencakup usaha penjahitan dan
pembuatan pakaian sesuai pesanan yang langsung dijahit oleh
para penjahit terlatih.
3. PERDAGANGAN ECERAN KHUSUS BARANG LAINNYA
Dl TOKO. Golongan ini mencakup perdagangan eceran yang
khusus menjual produk-produk yang dicakup pada golongan
lainnya. Termasuk juga disini penjualan eceran khusus barang
bekas dan barang antik.

d. Menjalankan usaha datam bidang pertanian, peternakan dan


perikanan yang meliputi:
1. PETERNAKAN SAPI DAN KERBAU. Kelompok ini
merupakan kegiatan penggemukan sapi yang berfokus
menyediakan sapi untuk qurban maupun pedaging
2. PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR Dl KOLAM. Kelompok
unit usaha ini mencakup kegiatan pembesaran ikan air tawar
setelah besar ikan akan dijual.

e. Menjalankan usaha dalam bidang Internet dan informasi Yang


meliputi:
1. INTERNET SERVICE PROVIDER. Kelompok ini mencakup
usaha jasa pelayanan yang ditawarkan suatu perusahaan kepada
pelanggannya untuk mengakses internet atau bisa disebut sebagai
pintu gerbang internet.

BAB IV
ORGANISASI BUM NAGARI

Bagian Kesatu
Musyawarah Nagari

Pasal 4

(1) Musyawarah Nagari diadakan di tempat kedudukan BUM Nagari


(2) Musyawarah Nagari dapat dilaksanakan atas permintaan pelaksana
operasional, penasihat dan/atau pengawas.
(3) Musyawarah Nagari dilaksanakan dan dipimpin BPRN, serta difasilitasi
oteh Pemerintah Nagari.

Pasal 5

Musyawarah Nagari terdiri atas:


a. Musyawarah nagari tahunan, dan
b. Musyawarah nagari khusus.

Pasal 6

(1) Dalam Musyawarah Nagari tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


5 huruf a:
a. Pelaksana operasional menyampaikan:
1. Laporan tahunan yang telah ditelaah oleh pengawas dan
penasihat
untuk mendapat persetujuan Musyawarah Nagari;
2. Rancangan rencana program kerja untuk disahkan Oleh
Musyawarah Nagari menjadi rencana program kerja.
b. Ditetapkan pembagian dan penggunaan hasil usaha dalam hal BUM
Nagari mempunyai saldo laba yang positif.
(2) Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan rencana program kerja oleh
Musyawarah Nagari tahunan, berarti memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya kepada pelaksana operasional
atas pengurusan dan pengawas atas pengawasan dan penasihat atas tugas
kepenasihatan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan tahunan dan Laporan
Keuangan.
(3) Pelaksana operasional, penasihat dan/atau pengawas meminta BPRN
untuk melaksanakan Musyawarah Nagari tahunan paling lambat 7
(tujuh) hari kalender.
Pasal 7

(1) Musyawarah Nagari khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf


b dapat diselenggarakan sewaktu-waktu dalam keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya berada pada Musyawarah
Nagari.
(2) Musyawarah Nagari khusus diusulkan oleh pelaksana operasional
dan/atau pengawas kepada penasihat.
(3) Penasihat meminta BPRN untuk melaksanakan Musyawarah Nagari
khusus paling lambat 7 (tujuh) hari kalender.

Pasal 8

(1) Musyawarah Nagari dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh


a. Wali Nagari
b. BPRN
c. Unsur masyarakat yang terdiri atas;
1. Penyerta modal;
2. Perwakilan dusun atau rukun warga atau rukun tetangga; dan
3. Perwakitan kelompok lainnya yang berkaitan dengan Usaha BUM
Nagari / Unit Usaha BUM Nagari.
(2) Keputusan Musyawarah Nagari diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.

Pasal 9

Musyawarah Nagari berwenang;


a. Menetapkan pendirian BUM Nagari;
b. Menetapkan Anggaran Oasar BUM Nagari dan perubahannya;
c. Membahas dan memutuskan jumlah. pengorganisasian, hak dan
kewajiban serta kewenangan pihak penerima kuasa fungsi kepenasihatan;
d. Mengangkat dan memberhentikan secara tetap pelaksana operasional
BUM Nagari;
e. Mengangkat pengawas;
f. Mengangkat sekretaris dan bendahara BUM Nagari;
g. Memberikan persetujuan atas penyertaan modal deh BUM Nagari;
h. Memberikan persetujuan atas rancangan rencana program kerja yang
diajukan oleh pelaksana operasional setelah ditelaah pengawas dan
penasihat;
i. Memberikan persetujuan atas pinjaman BUM Nagari dengan jumlah
tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM Nagari;
j. Memberikan persetujuan atas kerja sama BUM Nagari dengan nilai,
jumlah investasi, dan/atau bentuk kerja sama tertentu dengan pihak lain
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM Nagari;
k. Menetapkan pembagian besaran laba bersih BUM Nagari;
l. Menetapkan tujuan penggunaan laba bersih BUM Nagari;
m. Memutuskan penugasan Deşa kepada BUM Nagari untuk melaksanakan
kegiatan tertentu;
n. Memutuskan penutupan Unit Usaha BUM Nagari;
o. Menetapkan prioritas penggunaan pembagian hasil Usaha BUM Nagari
dan/atau Unit Usaha BUM Nagari yang diserahkan kepada Nagari,
p. Menerima laporan tahunan BUM Nagari dan menyatakan pembebasan
tanggung jawab penasihat, pelaksana operasional dan pengawas;
q. Membahas dan memutuskan penutupan kerugian BUM Nagari dengan
aset BUM Nagari;
r. Membahaş dan memutuskan bentuk pertanggungjawaban yang harus
dilaksanakan oleh penasihat, pelaksana operasional dan/atau pengawas
dalam hal terjadi kerugian BUM Nagari yang diakibatkan oleh unsur
kesengajaan atau kelalaian;
s. Memuîuskan untuk menyeleşaikan kerugian secara proses hükum dalam
hal penasihat, pelaksana operasional dan/atau pengawas tidak
menunjukkan iktikad baik melaksanakan pertanggungjawaban;
t. Memutuskan penghentian seluruh kegiatan operasional BUM Nagari
karena keadaan tertentu;
u. Menunjuk penyelesai dałam rangka penyelesaian seluruh kewajiban dan
pembagian harta atau kekayaan hasil penghentian kegiatan usaha BUM
Nagari;
v. Meminta dan menerima pertanggungjawaban penyelesai; dan
w. Memerintahkan pengawas atau menunjuk auditor independen untuk
melakukan audit investigatif dałam hal terdapat indikasi kesalahan
dan/atau kelalaian dałam pengelolaan BUM Nagari.

Bagian Kedua
Penasihat

Pasal 10
Penasihat dijabat secara rangkap oleh Wali Nagari

Pasal 11

Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 berwenang:


a. Bersama pelaksana operasional dan pengawas, membahas dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM Nagari dan/atau
perubahannya:
b. Bersama dengan pengawas menelaah rancangan rencana program kerja
yang diajukan oleh pelaksana operasional untuk diajukan kepada
Musyawarah Nagari;
c. Menetapkan pemberhentian secara tetap pelaksana operasional sesuai
keputusan Musyawarah Nagari;
d. Dalam keadaan tertentu memberhentikan secara sementara pelaksana
operasional dan mengambil alih pelaksanaan operasional BUM Nagari;
e. Bersama dengan pelaksana operasional dan pengawas, menyusun dan
menyampaikan analisis keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan dalam
rangka perencanaan penambahan modal Nagari dan/atau masyarakat
Nagari untuk diajukan kepada Musyawarah Nagan;
f. Melakukan telaahan atas laporan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Nagari oleh pelaksana operasional dan laporan pengawasan oleh
pengawas sebelum diajukan kepada Musyawarah Nagari dałam laporan
tahunan;
g. Menetapkan penerimaan atau pengesahan laporan tahunan BUM Nagari
berdasarkan keputusan Musyawarah Nagari;
h. Bersama dengan pengawas. memberikan persetujuan atas pinjaman BUM
Nagari dengan jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan dałam Anggaran
Dasar BUM Nagari, dan
i. Bersama dengan pengawas, memberikan persetujuan atas keja sama
BUM Nagari dengan nilai, jumlah investasi, dan/atau bentuk keja sama
tertentu dengan pihak lain sebagaimana ditetapkan datam Anggaran
Dasar BUM Nagari.

Pasal 12

Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 bertugas:


a. Memberikan masukan dan nasihat kepada pelaksana operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM Nagari;
b. Menelaah rancangan rencana program kerja dan menetapkan rencana
program kerja BUM Nagari berdasarkan keputusan Musyawarah Nagari;
c. Menampung asprasi untuk pengembangan usaha dan organisasi BUM
Nagari sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
d. Bersama pengawas, menelaah laporan semesteran atas pelaksanaan
pengelolaan usaha BUM Nagari;
e. Bersama pengawas, menelaah laporan tahunan atas pelaksanaan
pengelolaan usaha BUM Nagari untuk diajukan kepada Musyawarah
Nagari.
f. Memberikan pertimbangan dalam pengembangan usaha dan organisasi
BUM Nagari sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Nagari;
g. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Nagari sesuai dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Nagari;
dan
h. Meminta penjelasan dari pelaksana operasional mengenai persoalan
pengelolaan BUM Nagari sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Nagari.

Pasal 13

Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 berhak:


a. Memberi kuasa kepada pihak lain untuk melaksanakan fungsi
kepenasihatan; dan
b. Memperoleh penghasilan yang terdlri atas:

1. Penasehat senilai Rp. 500.000,- (Menyesuaikan dengan pendapatan


BUM Nagari)

Bagian Ketiga
Pelaksana Operasional

Pasal 14

BUM Nagari diurus dan dipimpin oleh pelaksana operasional yang


selanjutnya disebut direktur yang diangkat oleh Musyawarah Nagari.

Pasal 15

(1) Direktur sebagaimana dimaksud dałam pasał 14 diangkat dari orang


perseorangan Yang diusulkan oleh Kepala Desa, BPRN, dan/atau unsur
masyarakat dałam Musyawarah Nagari.
(2) Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi syarat meliputi:
a. Warga Nagari Kumango
b. Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita penyakit yang
dapat menghambat tugas sebagai Direktur);
c. Memiliki dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk
melaksanakan tugas sebagai direktur;
d. Berpendidikan minimal SLTA sederajat;
e. Mampu melaksanakan perbuatan hukum;
f. Tidak pernah dinyatakan paitit;
g. Tidak pernah dinyatakan bersalah dan menyebabkan sebuah usaha
dinyatakan pailit;
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
i. Memiliki keahtian dan pengetahuan yang memadai mengenai usaha di
bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum;
j. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kerja sama; dan
k. Tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan jabatan
Direktur BUM Nagari
(3) Musyawarah Nagari memilih orang perseorangan yang diusulkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kriteria persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(4) Orang perseorangan yang terpilih sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(3) ditetapkan oleh Musyawarah Nagari sebagai Direktur.

Pasal 16

Direktur dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Musyawaah Nagari karena


alasan:
a. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik
b. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/atau peraturan perundang-undangan;
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUM Nagari;
d. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai direktur BUM Nagari;
e. Dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; dan
f. Mengundurkan diri
Pasal 17
Direktur berwenang

a. Bersama penasihat dan pengawas, membahas dan menyepakati Anggaran


Rumah Tangga BUM Nagari dan/atau perubahannya;
b. Mengambil keputusan terkait operasionalisasi Usaha BUM Nagari yang
sesuai dengan garis kebijakan BUM Nagari yang dinyatakan dalam
Anggatan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan keputusan
Musyawarah Nagari;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan IJsaha BUM Nagari secara internal
organisasi maupun dengan pihak Iain;
d. Mengatur ketentuan mengenai ketenagakerjaan BUM Nagari termasuk
penetapan gaji, tunjangan dan manfaat Iainnya bagi pegawai BUM
Nagari;
e. Mengangkat dan memberhentikan pegawai BUM Nagari selain sekretaris
dan bendahara berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai
ketenagakerjaan;
f. Melakukan pinjaman BUM Nagari setelah mendapat persetujuan
Musyawarah Nagari atau penasihat sesuai ketentuan dalam Anggaran
Dasar BUM Nagari;
g. Melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan Usaha
BUM Nagari setelah mendapat persetujuan Musyawarah Nagari atau
penasihat sesuai ketentuan dałam Anggaran Dasar BUM Nagari;
h. Melaksanakan pembagian besaran laba bersih BUM Nagari sesuai yang
ditetapkan oleh Musyawarah Nagari;
i. Melaksanakan tujuan penggunaan laba bersih BUM Nagari sesuai yang
ditetapkan oleh Musyawarah Nagari;
j. Melaksanakan kegiatan tertentu yang ditugaskan oleh Musyawarah
Nagari;
k. Bertindak sebagai penyelesai dalam hal Musyawarah Nagari, tidak
menunjuk penyelesai; dan
l. Mengatur, mengurus, mengelola, melakukan segala tindakan dan/atau
perbuatan lainnya bagi kepentingan pengurusan BUM Nagari mengenai
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar, keputusan Musyawarah Nagari, dan/atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta mewakili BUM
Nagari di dałam dan di luar pengadilan.

Pasal 18
Direktur bertugas

a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan BUM


Nagari untuk kepentingan BUM Nagari dan sesuai dengan maksud dan
tujuan BUM Nagari serta mewakili BUM Nagari di dałam dan/atau di
luar pengadilan mengenai segala hal dan segala kejadian, dengan
pembatasan sebagaimana diatur dałam Anggaran Dasar BUM Nagari,
keputusan Musyawarah Nagari dan/atau ketentuan peraturan perundang-
undangan:
b. Menyusun dan melaksanakan rencana program kerja BUM Nagari;
c. Menyusun laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Nagari untuk diajukan kepada penasihat dan pengawas;
d. Menyusun laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Nagari untuk diajukan kepada Musyawarah Nagari setełah ditelaah oleh
penasihat dan pengawas;
e. Atas permintaan penasihat, menjelaskan persoalan pengelolaan BUM
Nagari kepada penasihat;
f. Menjelaskan persoalan pengelolaan BUM Nagari kepada Musyawarah
Nagari; dan
g. Bersama dengan penasihat dan pengawas. menyusun dan menyampaikan
analisis keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan dałam rangka
perencanaan penambahan modal Nagari dan/atau masyarakat Nagari
untuk diajukan kepada Musyawarah Nagari

Pasal 19
Direktur berhak
a. Mewakili BUM Nagari di dalam dan di luar pengadilan tentang segala
hal dan dalam segala kejadian;
b. Mengangkat dan memberhentikan pegawai selain sekretaris dan
bendahara;
c. Memperoleh penghasilan yang terdiri atas;
1. Gaji senilai Rp.1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah);
2. Tunjangan senilai Rp.500.000.- (Lima Ratus Ribu Rupiah); dan
3. BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
(Gaji dan tunjangan menyesuaikan dengan pendapatan BUM Nagari).

Bagiaan Keempat
Pengawas

Pasal 20

(1) Pengawas diangkat dari orang perseorangan yang diusulkan oleh Wali
Nagarii BPRN, dan/atau unsur masyarakat dalam MusyawarahNagari.
(2) Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi syarat meliputi:
a. Warga Nagari Kumango;
b. Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita penyakit yang
dapat menghambat tugas sebagai pengawas);
c. Memiliki dedikasi untuk melaksanakan tugas sebagai pengawas;
d. Berpendidikan minimal SLTA sederajat;
e. Tidak pernah dinyatakan pailit;
f. Tidak pernah dinyatakan bersalah dan menyebabkan sebuah usaha
dinyatakan pailit;
g. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
h. Memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai mengenai usaha
di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum;
i. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kerja sama; dan
(3) Musyawarah Nagari memilih orang perseorangan yang diusulkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kriteria persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Orang perseorangan yang terpilih sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(3) ditetapkan oleh Musyawarah Nagari sebagai pengawas.

Pasal 21

Pengawas dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Musyawarah Nagari


karena alasan:
a. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
b. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan/atau
peraturan perundang-undangan;
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUM Nagari;
d. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai pengawas;
e. Dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; dan
f. Mengundurkan diri

Pasal 22
Pengawas Berwenang

a. Bersama dengan penasihat, menelaah rancangan rencana program kerja


yang diajukan oleh pelaksana operasional untuk diajukan kepada
Musyawarah Nagari;
b. Bersama dengan penasihat dan pelaksana operasional, membahas dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM Nagari dan/atau
perubahannya;
c. Bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas pinjaman BUM
Nagari dengan jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Nagari,
d. Bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas kerja sama BUM
Nagari dengan nilai, jumlah investasi, dan/atau bentuk kerja sama tertentu
dengan pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM
Nagari;
e. Bersama dengan penasihat, menyusun dan menyampaikan analisis
keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan dalam rangka perencanaan
penambahan modal Nagari dan/atau masyarakat Nagari kepada
Musyawarah Nagari.
f. Atas perintah Musyawarah Nagari, melaksanakan dan melaporkan audit
investigatif dalam hal terdapat indikasi kesalahan dan/atau kelalaian dalam
pengelotaan BUM Nagari yang berpotensi dapat merugikan BUM Nagari;
dan
g. Memeriksa pembukuan, dokumen, dan pelaksanaan Usaha BUM Nagari.

Pasal 23
Pengawas bertugas

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya


pengurusan BUM Nagari oleh pelaksana operasional termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja, sesuai Anggaran Dasar,
keputusan musyawarah Nagari dan/atau ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Melakukan audit investigatif terhadap laporan keuangan BUM Nagari;
c. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atau pengawasan tahunan
kepada Musyawarah Nagari;
d. Melakukan telaahan atas laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan
Usaha BUM Nagari dari pelaksana operasional untuk di ajukan kepada
penasihat;
e. Bersama dengan penasihat, menelaah rencana program kerja yang
diajukan dari pelaksana operasional untuk diajukan kepada Musyawarah
Nagari;
f. Bersama dengan penasihat, melakukan telaahan atas laporan tahunan
pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Nagari oleh pelaksana operasional
sebelum diajukan kepada Musyawarah Nagari.
g. Bersama penasihat, menelaah laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan
Usaha BUM Nagari untuk diajukan kepada Musyawarah Nagari; dan
h. Memberikan penjelasan atau keterangan tentang hasil pengawasan dalam
Musyawarah Nagari,
Pasal 24

Pengawas berhak memperoleh penghasilan yang terdiri atas:


a. Ketua senilai Rp.300.000,- (Tiga Ratus Ribu Rupiah); (Disesuaikan
dengan pendapatan BUM Nagari);
b. Anggota senitai Rp.250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah);
(Menyesuaikan dengan pendapatan BUM Nagari).

BAB V
MODAL, ASET DAN PINJAMAN
Bagian Kesatu
Modal

Pasal 25

(1) Modal awal BUM Nagari berjumlah Rp.100.000.000,- (Seratus juta


rupiah);
(2) Modal awal BUM Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbagi
atas;
a. Penyertaan modal Nagari dengan total nilai Rp. 100.000.000,- (Seratus
juta rupiah).

Bagian Kedua
Aset
Pasal 26

(1) Aset BUM Nagari bersumber dari:


a. Penyertaan modal:
b. Bantuan tidak mengikat termasuk hibah;
c. Hasil usaha;
d. Pinjaman; dan/atau
e. Sumber lain yang sah.
(2) Perkembangan dan keberadaan Aset BUM Nagari dilaporknn secara
berkala dalam laporan keuangan;

Pasal 27

(1) Bantuan tidak mengikat termasuk hibah sebagaimana dimaksud dalam


pasal 26 ayat (1) huruf b dapat berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan/atau pihak lainnya. Bantuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menjadl Aset BUM Nagari.

Bagian Ketiga
Pinjaman

Pasal 28

(1) BUM Nagari dapat melakukan pinjaman yang dilakukan dengan BUM
Nagari dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain;
(2) Memenuhi prinsip transparan, akuntabel, efisien dan efektif, serta kehati-
hatian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
(3) Pinjaman BUM Nagari dapat dilakukan kepada lembaga keuangan,
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan sumber dana dałam negeri
lainnya dengan ketentuan:
a. Pinjaman digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau
pembentukan Unit Usaha BUM Nagari;
b. Jangka waktu kewajiban pembayaran kembali pokok pinjaman,
bunga, dan biaya lain dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa
masa jabatan direktur;
c. Memiliki laporan keuangan yang sehat paling sedikit 2 (dua) tahun
berturut-turut;
d. Tidak mengakibatkan perubahan proporsi kepemilikan modal; dan
e. Aset Nagari yang dikelola, dipakai-sewa, dipinjam, dan diambil
manfaatnya oleh BUM Nagari bersama, tidak dapat dijadikan
jaminan atau agunan.

BAB VI
KERJA SAMA

Pasal 30

(1) Keja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (I) terdiri atas:
a. Kerja sama usaha; dan
b. Kerja sama non-usaha.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling
menguntungkan dan melindungi kepentingan Desa dan
masyarakatNagari serta para pihak yang bekerja sama.
(3) Pihak lain sebagaimana dimaksud dałam Pasał 29 ayat (1) paling sedlkit
meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dunia
usaha atau koperasi, lembaga nonpemerintah, lembaga pendidikan dan
lembaga sosial budaya yang dimiliki warga negara atau badan hukum
Indonesia, dan BUM Nagari lain.

Pasal 31
(1) Kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) huruf
a
(2) termasuk, namun tidak terbatas berupa kerja sama dengan pemerintah
Desa / Nagari dalam bidang pemanfaatan aset Nagari sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan aset
Nagari.
(3) Dalam kerja sama usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (l), BUM
Nagari dilarang menjadikan atau meletakkan beban kewajiban atau
prestasi apa pun untuk pihak lain termasuk untuk penutupan risiko
kerugian dan/atau jaminan pinjaman atas aset Nagari yang dikelola,
didayagunakan dan diambil manfaat tertentu.

Pasal 32

Selain kena sama usaha sebagaimana dimaksud datam pasat 31 ayat


(1) BUM Nagari dapat melakukan kerja sama usaha dengan pihak lain
berupa kerja sama usaha termasuk namun tidak terbatas dalam bentuk
pengetolaan bersama sumber daya;
(2) Kerja sama usaha BUM Nagari dengan pihak lain berupa pengelolaan
bersama sumber daya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
setelah mempertimbangkan kedudukan hukum, status kepemilikan
dan/atau penguasaan objek tersebut berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB VII
KETENTUAN POKOK PEMBAGIAN DAN
PEMANFAATAN HASIL USAHA

Pasal 36

(1) Hasil usaha BUM Nagari merupakan pendapatan yang diperoleh dari
hasil kegiatan usaha dikurangi dengan pengeluaran biaya dalam 1
(satu) tahun buku
(2) Hasil usaha BUM Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi
atas:
a. Pendapatan Asli Nagari dan laba ditahan sebesar 100 % (Seratus
per seratus);
b. Diserahkan kepada tuan 0 sebesar 0% (nol per seratus);
c. Diserahkan kepada nyonya 0 sebesar 0% (nol per seratus); dan,
d. Diserahkan kepada koperasi 0 sebesar 0 % (nol per seratus);
(3) Hasil Usaha BUM Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a dialokasikan untuk:
a. Pendapatan Asli Nagari sebesar 60% (enam puluh per seratus ) yang
penggunaannya diprioritaskan untuk pemberian bantuan untuk:
1) 40% untuk Pendapatan Asti Nagari dari Alokasi PAN pembagian
SHU Tahun Berjalan;
2) 30 % untuk Pengelola Operasional;
3) 5 % untuk Pengawas;
4) 5 % untuk Penasehat;
5) 10 % untuk Dana Pendidikan dan Pelatihan Pengelola; dan,
6) 10 % untuk Dana Sosial dan Zakat.
b. Laba ditahan untuk modal bagi Usaha BUM Nagari, Unit Usaha
BUM Nagari yang membutuhkan pengembangan usaha sebesar 40 %
(empat puluh per seratus).

BAB VIII
PENUTUP
Anggaran Dasar ini mulai bertaku sejak tanggal ditetapkan.

2) Anggaran Rumah Tangga (ART) BUMNag Batang Simonce


PERATURAN WALI NAGARI KUMANGO
NOMOR 3.b TAHUN 2021
TENTANG ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN USAHA MILIK NAGARI BATANG SIMONCE

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Nagari ini yang dimaksud dengan:


1. Nagari Kumango yang berkedudukan di kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten
Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
2. Pemerintah Nagari adalah Wali Nagari dibantu perangkat Nagari sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Nagari Kumango.
3. Wali Nagari Kumango adalah warga Nagari Kumango.
4. Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari, selanjutnya disebut BPRN, adalah
BPRN Nagari Kumango
5. Badan Usaha Milik Nagari, selanjutnya disebut BUM Nagari, adalah BUM
Nagari Batang Simonce.
6. Badan Usaha Milik Nagari yang selanjutnya disebut BUM Nagari adalah
badan hukum yang didirikan oleh Nagari Kumango guna mengelola usaha,
memanfaatkan aset. mengembangkan investasi dan produk, menyediakan
jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Nagari Kumango.
7. Usaha BUM Nagari adalah kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan
umum yang dikelola secara mandiri oleh BUM Nagari.
8. Unit Usaha BUM Nagari adatah badan usaha milik BUM Nagari yang
melaksanakan kegiatan bidang ekonomi dan/atau petayanan umum berbadan
hukum yang melaksanakan fungsi dan tujuan BUM Nagari
9. Anggaran Dasar adatah keseluruhan peraturan umum yang meliputi
pengaturan langsung kehidupan organisasi dan huþungan organisasi dengan
anggotanya guna menciptakan tatanan organisasi;
10. Anggaran Rumah Tangga adalah pedoman yang memuat peraturan bagi
anggota organisasi datam menjatankan kegiatan organisasi;
11. (Dan seterusnya).

BAB II
PEGAWAI BUM NAGARI

Pasal 2

(1) Pegawai BUM Nagari berkewajiban:


a. Menjalankan semua bentuk kebijakan yang diputuskan oleh pelaksana
operasional BUM Nagari dan/atau keputusan Musyawarah Nagari;
b. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Anggaran Dasar BUM
Nagari;
c. Melakukan promosi dan mentransmisi informasi kegiatan-kegiatan yang
dijalankan oleh BUM Nagari,
d. Memberikan informasi terkait status, modal dan Kerjasama yang ada di
BUM Nagari;
(2) Pegawai BUM Nagari berhak:
a. Menentukan arah pengembangan BUM Nagari untuk keuntungan
masyarakat desa;
b. Menginisiasi program atau kerjasama yang akan/sedang dijatankan oleh
BUM Nagari.
c. Mendapatkan gaji/tunjangan sebesar Rp.4.000.000/bulan dan tunjangan
kinerja pada saat capaian laba BUM Desa surplus, sebesar
Rp.3.000.000/bulan. (Disesuaikan dengan pendapatan BUM Nagari).
d. Mengetola dan memanfaatkan Aset BUM Nagari
e. Mendapatkan bantuan hukum dalam melaksanakan kebijakan yang
ditugaskan oleh pelaksana operasional;
f. Mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas; baik dalam tata Ketola
administratif atau pengembangan usaha BUM Nagari; Dst

Pasal 3
(1) Sekretaris memiliki wewenang:
a. Bersama direktur merencanakan kegiatan-kegiatan usaha/unit usaha BUM
Nagari;
b. Bersama direktur memutuskan kebijakan internal organisasi BUM Nagari;
c. Bersama direktur membangun dan menentukan standar operasional
prosedur di intenal BUM Nagari; dan
d. Bersama direktur memonitor kegiatan-kegiatan BUM Nagari, Dst
(2) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas:
a. Mendokumentasikan semua keputusan atau kebijakan yang dibuat oleh
pengelola operasionøl BUM Nagari;
b. Melakukan pengarsipan dan pengadministrasian kegtatan-kegiatan BUM
Nagari,
c. Menggantikan direktur apabila sedang berhalangan; dan
d. Menginisiasi rapat-rapat rutin atau aksidental untuk memutuskan
kebijakan BUM Nagari.

Pasal 4

(1) Bendahara memiliki wewenang:


a. Bersama direktur dan sekretaris merencanakan keuangan BUM Nagari;
b. Bersama direktur dan sekretaris mengelola keuangan BIJM Nagari;
c. Bersama direktur dan sekretaris memutuskan kebijakan keuangan dikelola
BUM Nagari;
(2) Bendahara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
a. Mencatat segala bentuk pemasukan dan pengeluaran keuangan BUM
Nagari;
b. Menggali sumber-sumber kuangan (fund raising) yang menambah sumber
penghasilan BUM Nagari;
c. Membuat laporan keuangan BUM Nagari dan dilaporkan secara berkala
kepada direktur BUM Nagari;

Pasal 5
(1) Pegawai BUM Nagari selain sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
dan bendahara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi:
a. Kepala Tata Usaha
b. Koordinator Kegiatan Usaha
c. Ketua Unit Usaha
(2) Pegawai BUM Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (I) mempunyai
tugas:
a. Menjalankan aktivitas perkantoran sesuai standar operasional prosedur
yang dibuat oleh pengelola operasional BUM Nagari
b. Menjalankan kegiatan sesuai dengan keputusan pengelola operasional
c. Menjalankan kegiatan dan/atau program pengembangan BUM Nagari
sesuai keputusan pimpinan, Dst.

BAB III
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Pasal 6
(1) Pengangkatan pegawai BUM Nagari harus disesuaikan pada prinsip:
a. Profesionalis;
b. Keterbukaan; dan
c. Mengutamakan masyarakat Nagari setempat.
(2) Pengangkatan pegawai BUM Nagari beradasarkan kriteria;
a. Kemampuan dan kebutuhan manajerial BUM Nagari:
b. Pemenuhan kebutuhan pegawai; dst
(3) Pengangkatan pegawai BUM Nagari sebagaimana dimaksud dapat melalui
cara:
a. Penunjukan
b. Seleksi, dst

Pasal 7

(1) Pegawai BUM Nagari dapat diberhentikan apabila:


a. Meninggal dunia
b. Habisanya masa bhakti
c. Diberhentikan oleh direktur BUM Nagari, Dst
(2) Pegawai BUM Nagari yang diberhentikan berhak mendapatkan kompensasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai ketenagakerjaan.

BAB IV
MASA BAKTI DAN JAM KERJA

Pasal 8

(1) Masa bakti sekretaris dan bendahara BUM Nagari sama dengan masa jabatan
pengelola operasional BUM Nagari;
(2) Masa bakti pegawai non-sekretaris dan bendahara tiga tahun;
(3) Jam kerja pegawai BUM Nagari 7 jam/hari.

BAB V
PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN
PERTANGGUNG JAWABAN BUM NAGARI

Pasal 9

(1) Pengambilan keputusan rapat internal BUM Nagari minimal harus dihadari
oleh:
a. Direktur
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Perwakilanpegawai BUM Nagari.
(2) Seluruh pengambilan keputusan harus melalui musyawarah mufakat di
internal BUM Nagari;
(3) Hasil Keputusan BUM Nagari dicatat dan disampaikan kepada penasehat
dan pengawas BUM Nagari.

Pasal 10
(1) Pertanggug jawaban pegawai BUM Nagari disampaikan secara internal
kepada direktur BUM Nagari.
(2) Penilaian terhadap kinerja pegawai BUM Nagari dilakukan oleh direktur
dan dilaporkan kepada penasehat dan pengawas, dst.

d. Visi-Misi dan Tujuan Pendirian BUMNag Batang Simonce


1) Visi dari BUMNag Batang Simonce:
“Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Nagari Kumango melalui
pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial, dengan moto
BASAMO MANGKO MANJADI”
2) Misi dari BUMNag Batang Simonce:
a. Menciptakan lapangan pekerjaan;
b. Memberikan pelayanan yang maksimal;
c. Menggali potensi Nagari untuk didayagunakan dan di maksimalkan;
d. Pembangunan inftrastruktur dasar Nagari yang mendukung
perekonomian Nagari;
e. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak;
f. Mengelola dana program yang masuk ke Nagari bersifat dana bergulir
terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan
usaha ekonomi nagari;
g. Tidak menghabat usaha ekonomi yang sudah berkembang di
masyarakat.
3) Tujuan Pendirian BUMNag Batang Simonce
a. Meningkatakan perekonomian Nagari;
b. Mengoptimalkan aset Nagari agar bermanfaat untuk kesejahteraan
Nagari;
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi
Nagari;
d. Mengembangkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi
Nagari:
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan
layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan
umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Nagari; dan
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Nagari dan Pendapatan Asli
Nagari.

B. PEMBAHASAN
1. Tata kelola BUMNag dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Nagari
Kumango Kec.Sungai Tarab Kab.Tanah Datar.
a. Struktur Organisasi BUMNag Batang Simonce

PENASEHAT
- Iis Zamora (Wali Nagari)

PENGAWAS
- Alex Candra
- Viola Ivana Septhiya, S.Sos
- Elfiani R

PENGELOLA BUMNAG

KETUA SEKRETARIS BENDAHARA


- Diana Zilfia Nengsih Velia Dwi Wulandari

Berdasarkan data terkait struktur organisasi BUMNag Batang Simonce diperoleh


informasi bahwa saat ini Struktur organisasi BUMNag Batang Simonce terdiri
dari 1 orang penasehat, 3 orang pengawas dan 2 orang pelaku operasional yaitu
sekretaris dan bendahara BUMNag, wali nagari kumango (bapak Zamora) ex-
officio penasehat bumnag menyampaikan bahwa:
“Struktur organisasi BUMNag Batang Simonce sering mengalami pergantian
pengurus, kadang dalam satahun ada beberapa kali pergantian, bergantinya
pengurus disebabkan karna pengurus mengundurkan diri, adapun alasannya
kemungkinan karna tidak adanya gaji, sebab bumnag ini kalau ingin gaji cari
sendiri, dengan cara harus mengembangkan usahanya sendiri sehingga
menghasilkan keuntungan, sedangkan sampai sekarang bumnag ini belum ada
surplus, jadi kebanyakan tentu pengurus tidak betah karna mereka datang tentu
punya biaya untuk makan dan minum sedangkan gajinya tidak ada, oleh karena
itu mereka merasa tidak ada untungnya di bumnag, selain daripada itu cara
berfikir pengurus juga belum matang, contohnya dana ada tapi tidak tau mau
digunakan untuk apa, jadi darisana pengurus merasa tidak betah mengelola
bumnag.
Lebih lanjut ketua BPRN Nagari Kumango juga memberikan keterangannya
bahwa:
Sebenarnya keuntungan bumnag sudah diatur oleh pemerintah, soalnya ini
kan dana desa, ada pembagiannya untuk gaji pengurus, sementara sejauh
ini bumnag masih dalam laporan rugi pertahun belum ada keuntungan.
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat diketahui bahwa struktur
organisasi bumnag batang simonce bersifat tidak tetap, bumnag sering
mengalami pergantian pengurus dikarenakan pengurus mengundurkan diri.
Adapun alasannya menurut analisis penulis yaitu dikarenakan tidak adanya
sistem penetapan gaji yang diperoleh pengurus, pengawas dan penasehat bumnag
sedangkan ketentuan terkait gaji pengurus sudah diatur dalam ad/art bumnag
sebagaimana yang terdapat dalam pp 11 tahun 2021 pasal 13 ayat 2 yang
berbunyi:
sistem dan besaran gaji pegawai BUM Desa/BUM Desa bersama diatur dalam
anggaran rumah tangga yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa atau
Peraturan Bersama Kepala Desa.
Namun dikarenakan sejauh ini bumnag batang simonce belum mampu
menghasilkan keuntungan dalam pengelolaannya, maka sistem penggajian
pengurus belum bisa mengacu pada ad/art yang telah ditetapkan oleh
bumnag. Pengurus harus berusaha mengembangkan usaha bumnag sehingga
menghasilkan keuntungan, untuk melakukan hal tersebut juga harus
didukung dengan jiwa kewirauasahaan yang dimiliki oleh pengurus, namun
sejauh ini pengurus yang tergabung di bumnag adalah pengurus yang kurang
memiliki ide-ide/pengetahuan tentang cara mengelola/mengembangkan
usaha bumnag,

b. Unit usaha BUMNag Batang Simonce


Berikut adalah beberapa unit usaha yang telah dan sedang dijalankan BUMNag
Batang Simonce:
UNIT USAHA TAHUN OPERASIONAL
Penanaman modal untuk petani 2018-2020
jagung
Penyewaan Tongkang dan Kipeh 2018-sekarang
Penjualan pupuk Non Subsidi 2018-2022 awal
Penjualan Vocher Internet 2021
BRI Link 2021
Penyewaan Hall Badminton -
Fotokopy & Atk 2021-Sekarang
Penjualan Pancang Februari 2023
Penggemukan Sapi Kurban September 2022-Sekarang

1) Unit usaha dalam Bidang Jasa


Unit usaha BUMNag Batang Simonce yang bergerak dalam bidang jasa
terdiri
dari penjualan patok (pancang tanah), penyediaan jasa fotokopy dan jasa
keuangan BRI Link.
a) Patok / pancang tanah
Salah satu program yang dicanangkan pemerintah untuk memudahkan
masyarakat dalam melakukan pengurusan sertifikat tanah ialah program
GEMPATAS (Gerakan Masyarakat Pemasangan Patok Batas). Program ini
merupakan suatu bentuk solusi dari permasalahan yang kerap terjadi di
masyarakat terkait klaim kepemilikan tanah, oleh karena itu melalui
Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN) mengajak masyarakat untuk serentak memasang tanda batas
tanah sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat tanah. Melihat peluang
tersebut pemerintah nagari kumango (wali nagari ex officio penasehat
BUMNag) memberikan usulan kepada pengurus BUMNag untuk
menjalankan usaha penjualan patok/pancang tanah yang dijualkan kepada
masyarakat yang membutuhkan.
Dalam pengoperasiannya, bumnag memodali beberapa orang masyarakat
untuk membuat patok tanah tersebut, adapun keuntungan yang didapatkan
dari hasil penjualan akan dibagi hasil dengan masyarakat pembuat patok.
Namun usaha ini tidak berjalan lama dikarenakan usaha ini hanya untuk
sebatas memenuhi kebutuhan penyediaan patok pada program GEMPATAS
yang diadakan serentak pada tanggal 3 februari 2023 lalu.
b) Fotokopy
Unit usaha ini dijalankan pada tahun 2021 yang juga merupakan suatu
bentuk usulan unit usaha dari pemerintah nagari kumango kepada pengurus
bumnag, dikarenakan melihat adanya peluang di nagari yangmana
masyarakat sulit dalam mengakses jasa fotokopy yang berada di luar Nagari
Kumango, oleh karena itu pengurus BUMNag membentuk unit usaha
tersebut untuk memudahkan masyarakat maupun pemerintah nagari dalam
mengakses jasa fotokopy. Dalam pengoperasiannya unit usaha ini sering
menghadapi kendala pada kerusakan mesin fotokopy, hal ini sebagaimana
yang disampaikan oleh wali nagari kumango (ex-officio penasehat
bumnag), yang menyatakan bahwa:
“pada unit usaha fotokopy ini kita ada kendala, kendalanya itu pada
kerusakan mesin fotokopy yang tidak hanya sakali dua kali, tapi ada
beberapa kali, kadang kita sangaja mendiamkan sekitar sabulan tiga
bulanan, karna biaya untuk perbaikan dan perawatan mesin fotokopy ini
tidak sedikit, kadang jual beli fotokopy sudah sampai sejutaan tapi ketika
mesin rusak biaya untuk perbaikan mesin ini besar sampai Rp.1.200,000-
1.500.000-an”.
Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam pengelolaan unit
usaha fotokopy belum ada keuntungan yang dihasilkan oleh bumnag, hal ini
dikarenakan adanya kendala pada kerusakan mesin fotokopy yang
mengharuskan bumnag untuk mengeluarkan biaya yang lebih tinggi
daripada pendapatan yang diperoleh bumnag dari pengelolaan unit usaha
tersebut.
c) BRI Link
BRI Link merupakan suatu bentuk usaha layanan kepada masyarakat untuk
mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan berupa
transfer, penarikan, belanja online, pembayaran listrik dan sebagainya. Unit
usaha ini dijalankan pada 2021 dan beroperasi lebih kurang 5 bulan
dikarenakan minimnya masyarakat nagari yang menggunakan jasa tersebut.

2) Unit usaha dalam bidang peternakan


Unit usaha BUMNag Batang Simonce yang bergerak dalam bidang peternakan
yaitu usaha penggemukan sapi kurban dan pedaging. pada mulanya unit usaha
ini dijalankan pada akhir tahun 2022 dikarenakan pengurus BUMNag melihat
adanya peluang dinagari yangmana setiap tahunnya pengurus mesjid mencari
sapi kurban untuk pelaksanaan idul adha keluar dari nagari kumango, oleh
karena itu pengurus bumnag memanfaatkan peluang tersebut dengan
membentuk unit usaha penggemukan sapi kurban dan pedaging yang akan
dijual kepada pengurus mesjid ketika pelaksanaan idul adha, adapun jumlah
sapi yang dimiliki bumnag yaitu 6 ekor sapi kurban dan 1 ekor sapi pedaging.
Dalam sistem pengelolaannya, bumnag mempekerjakan masyarakat untuk
mengembala, adapun keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan sapi
tersebut akan dibagi hasil dengan masyarakat pengembala, namun unit usaha
ini mengalami kerugian dikarenakan adanya kondisi satu ekor sapi yang sakit,
hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh pengurus bumnag batang simonce,
yang menyatakan bahwa:
“sapi yang dibeli 6 ekor sapi kurban dan 1 ekor sapi pedaging, untuk 1 ekor
sapi modalnya Rp17.500.000 karena keadaan satu ekor sapi yang sakit maka
dijual lah seharga 11 juta, kan rugi, jadi bumnag tidak balik madalnya.
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pada unit usaha ini bumnag
mengalami kerugian dikarenakan kondisi satu ekor sapi yang sakit dan
terpaksa dijual dengan harga yang lebih murah daripada modal yang telah
dikeluarkan BUMNag. Adapun keuntungan yang didapatkan dari total hasil
penjualan sapi tersebut digunakan untuk menutupi kerugian pada unit usaha
lainnya. Namun unit usaha ini masih berjalan hingga sekarang

3) Unit usaha dalam bidang penyewaan (renting)


Unit usaha BUMNag batang Simonce yang bergerak dalam bidang penyewaan
terdiri dari penyewaan tongkang dan kipeh dan penyewaan gedung hall
badminton.

a) Tongkang dan Kipeh


Pada umumnya masyarakat nagari kumango bermata pencaharian sebagai
petani, untuk memudahkan petani dalam memproduksi hasil taninya,
BUMNag membuka usaha penyewaan alat produksi tani berupa tongkang
dan kipeh, Tongkang dan kipeh merupakan alat produksi tani sederhana
yang digunakan untuk merontokkan padi dan menyemai padi. Dalam sistem
penyewaannya, BUMNag mempekerjakan seorang masyarakat dalam
mengelola unit usaha ini, masyarakat tersebut adalah petani yang diberikan
kepercayaan oleh bumnag dan dapat memanfaatkan alat produksi tani
secara gratis namun tidak di gaji oleh BUMNag) adapun hasil yang
didapatkan dari penyewaan tongkang dan kipeh tersebut akan diserahkan
kepada pengurus BUMNag setiap bulannya. Unit usaha ini masih berjalan
hingga sekarang.

b) Gedung Hall Badminton

4) Unit usaha bisnis keuangan


Unit usaha bumnag Batang Simonce yang bergerak dalam bidang bisnis
keuangan yaitu berupa peminjaman modal untuk petani jagung, unit usaha
ini dibentuk pada tahun 2018 dikarenakan bumnag melihat adanya peluang di
masyarakat yangmana pada umumnya masyarakat nagari kumango
bermatapencaharian sebagai petani, sebagian besar petani tersebut
merupakan petani jagung, untuk membantu usaha petani bumnag
memberikan bantuan peminjaman modal berupa pupuk dan obat-obatan
pertanian yang dapat dimanfaatkan petani dalam mengelola usahanya, Dalam
sistem peminjaman modal tersebut bumnag membuat suatu perjanjian dengan
petani yang mengharuskan petani menjual hasil panen nya kepada bumnag
sesuai dengan modal yang telah diberikan, namun dikarenakan petani lebih
dulu mendapatkan bantuan permodalan dari toke jagung, sehingga hasil
panen yang didapatkan petani pada umumnya dijual ke toke jagung tersebut,
dalam artian banyak petani yang tidak menjual hasil panennya kepada
bumnag dan melanggar komitmen yang telah disepakati bersama, hal ini
berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh wali nagari ex-officio
penasehat bumnag yang menyatakan bahwa:
hasil tani dibali, setelah dibali dijua pulo baliak, setelah diakumulasikan
modal yang diberikan ke masyarakat dengan hasil penjualannyo tu kadang
minus malah, karno nyo butuh upah angkuik,upah jamua, sahinggo untuak
mandapek an keuntungan lebih tu mencapai gaji perbulan sesuai dengan
realita kurang tercapai, sehinggo kurang berminat masyarakat mengurus
bumnag,

“petani hanya mengembalikan modal yang diberikan tersebut dalam bentuk


uang, sesuai dengan banyaknya modal yang diberikan oleh bumnag, bahkan
banyak dari petani tersebut yang tidak mengembalikan modal yang telah
diberikan bumnag , sehingga dalam hal ini bumnag banyak mengalami
kerugian”
5) Unit usaha dalam bidang internet dan informasi yaitu berupa penjualan vocher
internet
6) Unit usaha perdagangan (trading)
Unit usaha bumnag yang bergerak dalam bidang perdagangan (trading) yaitu
terdiri dari unit usaha penjualan pupuk dan penjualan jagung untuk pakan
ternak.
a) Penjualan pupuk
“Kito manjua pupuak ko yang non subsidi,penjualan mengalami
kemunduran karno kito kalah dengan pupuak yang bersubsidi”
b) Penjualan Jagung untuk Pakan ternak

b. Pengelolaan Dana BUMNag


Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan wali nagari kumango
diketahui bahwa bumnag batang simonce pada awal pendiriannya di tahun 2018
mendapatkan penyertaan modal dari dana nagari sebanyak 100 juta, modal
tersebut digunakan untuk membangun unit usaha penjualan pupuk, peminjaman
modal untuk petani jagung dan penyewaan alat pertanian berupa tongkang dan
kipeh, pada tahun 2019 bumnag mendapatkan penyertaan modal sebanyak 88 juta
yang digunakan untuk pengembangan usaha yang telah dijalankan pada tahun
sebelumnya,
Berdasarkan pemaparan beberapa analisis diatas dapat disimpulkan bahwa tata
kelola bumnag batang simonce belum efektif dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat di nagari kumango, adapun alasannya dikarenakan sejauh ini bumnag
belum mampu menghasilkan keuntungan yang diperoleh dari setiap unit usaha
yang dijalankannya, belum adanya keuntungan yang didapatkan menunjukkan
bahwa bumnag ini belum mampu berkonstribusi dalam meningkatkan pendapatan
asli nagari, Karna yang menjadi indikator perekonomian masyarakat meningkat
yaitu dilihat dari mampu/tidaknya bumnag berkonstribusi dalam peningkatan
pendapatan asli nagari.
Namun dibalik itu menurut sudut pandang peneliti bumnag sudah cukup berperan
dalam membantu masyarakat mengembangkan usaha ekonominya, salah satu
contohnya yaitu dengan memberikan peminjaman modal untuk petani jagung
yang ingin mengelola usahanya, dengan adanya bantuan tersebut masyarakat
merasa cukup terbantu, hal ini sebagaimana berdasarkan pernyataan yang
disampaikan oleh salah satu petani (bapak padri) di nagari kumango dalam
wawancara yang dilakukan peneliti beliau menyatakan bahwa:

c. Analisis Kinerja Pengurus BUMNag Batang Simonce


Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan pengawas bumnag
beliau menyampaikan sudut pandangnya terhadap kinerja pengurus bumnag
yaitu:
“Manajemen organisasi bumnag tidak tertata dengan baik, pengurusnya tidak
bisa masuk setiap hari”
Pernyataan tersebut selaras dengan yang disampaikan wali nagari kumano ex
officio penasehat bumnag yang menyatakan bahwa:
“Kalau kita melihat cara kerja nya belum maksimal, kalau berbisnis harus buka
tiap hari , dan karna ini dana pemerintah harus punya catatan harian (dana
masuk dana keluar) sehingga dalam pelaksanaan membuat pelaporan di
semester 1 dan diakhir tahun mereka tidak ribet, tapi itu yang belum terlaksana
dengan baik.”
Lebih lanjut ketua bprn nagari kumango juga menyampaikan pendapatnya
bahwa
“pengelolaan bumnag ini senin kamis kadang buka kadang tidak tentu
masyarakat tidak tau apakah bumnag ini berjalan atau tidak”

2. Faktor Penyebab Naik Turunnya Modal yang diberikan oleh Pemerintah


Nagari dalam mengelola BUMNag Batang Simonce yang ada di Nagari
Kumango Kec.Sungai Tarab Kab.Tanah Datar.
3. Kendala dalam Pengelolaan BUMNag Batang Simonce yang ada di Nagari
Kumango Kec.Sungai Tarab Kab.Tanah Datar
Dalam menjalankan suatu organisasi tedapat beberapa hamatan/kendala pada saat
pelaksanaannya. Hambatan itu bisa berasal dari anggota/penggurus sendiri maupun
dari luar / lingkungan sektiar organisasi, berikut adalah hambatan/kendala yang
terdapat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Batang sImonce:
a. Kendala SDM & Jiwa Kewirausahaan
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan pengawas BUMNag
Batang Simonce (Kak Viola) pada tanggal 22 Juni 2023, beliau menyatakan
bahwa:
“Kalau menurut akak BUMNag ini kendalanya di SDM, tidak adanya jiwa-jiwa
enterpreneurship dari pemuda-pemuda, tidak ada jiwa untuk mau membangun
dari 0, jadi masyarakat ini kalau seandainya suatu pekerjaan itu dikasih pasti
hal yang ditanyakan lebih dulu adalah gaji, berapa gajinya, sedangkan
BUMNag itu kan dari kita untuk kita, maksudnya kita yang mancari kerja, kita
yang buka usaha kita pula yang manggaji diri kita sendiri. Jiwa-jiwa seperti
itulah yang tidak ada di pemuda-pemuda masyarakat nagari kumango ini, jadi
yang dipikirkannya ya hanya salary, berapa salary nya, yang dihasilkannya dari
bumnag ketika dia kerja itulah yang menjadi persoalan, kalau dari nagari,
nagari pun banyak memberi dana, usulan usaha juga banyak dikasih, cuman
permasalahannya di manusia yang mau mengelolanya, jiwa untuk
mengembangkan usaha itu yang masih kurang dan belum nampak, orang yang
mandaftarpun dicari dibujuk untuk bergabung ke BUMNag, karena pada
umumnya mereka itu melihat dari salary”
Lebih lanjut berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal
16 Juni 2023 dengan ketua BPRN Nagari Kumango (Bapak Mukhlis) beliau juga
menyampaikan sudut pandang nya bahwa:
“Sejauh ini kendala BUMNag yaitu belum adanya pengurus yang berjiwa bisnis,
rata-rata yang mendaftar di BUMNag yang baru tamat SMA, yang sedang
kuliah, itupun tidak banyak yang mau mendaftar, kalaupun ada masyarakat yang
berjiwa bisnis mereka tidak mau mendaftar dikarenakan alasanya bumnag
sampai sekarang belum bisa menjamin kesejahteraan pengurus “

b. Kendala dalam pelaporan BUMNag

Anda mungkin juga menyukai