PROFIL
DESA TAMANSARI
KECAMATAN LICIN
KABUPATEN BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
PROFIL DESA TAMANSARI
KECAMATAN LICIN
KABUPATEN BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
DALAM PENYERAPAN DD DAN
PENDAMPINGAN
SELAYANG PANDANG
Tamansari adalah sebuah nama desa di wilayah Licin, Kabupaten
Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Desa Tamansari terdiri dari
Tujuh dusun, yaitu:
• Dusun Ampelgading
• Dusun Blimbingsari
• Dusun Jambu
• Dusun Kebun Dadap
• Dusun Krajan
• Dusun Sumberwatu
• Dusun Tanah Los
Pada awalnya secara Administratif Desa Tamansari masuk wilayah Kecamatan Glagah yang di bantu oleh
Kantor Perwakilan Licin yang berlokasi di wilayah Desa Licin (yang sekarang menjadi Kantor Kecamatan
Licin).
SEJARAH
Desa Tamansari adalah sebuah Desa di kecamatan Licin,
Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Nama Tamansari
ada sejak jaman pendudukan Belanda + 131 tahun yang lalu
Pasa masa itu ada seorang Belanda bertempat tinggal di
Tamansari tepatnya d Dusun Krajan, yang bernama Tuan Van Ort
Lander ( Tuan Pancur ) begitu orang setempat memanggilnya.
Tuan Pancur menikah dengan penduduk pribumi yang bernama
Nyonya Mince / Astiyah, dan hasil dari pernikahan tersebut
mereka telah dikaruniai dua orang anak yaitu Yohana dan Welly.
Nama Tamansari diambil dari sebuah taman Tuan Pancur yang
berada di Dusun Krajan tepatnya radius 200 meter dari Kantor
Kepala Desa tamansari, di radius 200 meter pada masa itu
banyak rumah tuan Pancur ( villa ) yang sangat indah. Sehingga
nama Tamansari berarti ” Taman yang indah penuh bunga yang
berwarna warni ”.
GEOGRAFIS
Tamansari adalah sebuah nama desa di wilayah Licin,
Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Jumlah Penduduk
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Jumlah Penduduk tahun ini 3,513 orang 3.478 orang
Jumlah penduduk tahun lalu 3,504 orang 3.455 orang
Prosentase perkembangan 0,25% 1,93%
3.475 3.513
POTENSI DAERAH
Tabel Penduduk Tahun 2017 di masing – masing Dusun Desa Tamansari
Jumlah Penduduk
No. Dusun/ RW Jumlah KK
L P Total
1. Krajan 465 472 937 345
2. Sumberwatu 481 448 929 293
3. Kebundadap 501 505 888 315
4. Tanahlos 480 482 962 271
5. Jambu 641 601 1.242 402
6. Ampelgading 565 583 1.148 464
7. Blimbingsari 380 387 767 238
Jumlah 3513 3.478 6.991 2.328
POTENSI DAERAH
Tabel Hasil Pertanian Rata-rata Desa Tamansari
No Jenis Hasil Pertanian Luas/ Ha Hasil/ Ton/ Ha
2.005 ekor
1. Sapi
4.012 ekor
2. Kambing
Pelatihan Usaha
Prukades 0 Kios Desa PAUD
0 desa 0 unit 0 unit
Secara geografis Desa Tamansari adalah desa dengan kawasan pertanian dan Peternakan akan tetapi kondisi
yang kaya dengan lahan pertanian tidak diimbangi dengan fasilitas dan juga akses yang memadai. Jalan akses
menuju lahan pertanian masih sempit dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda 2 itupun apabila masim
kemarau namun apa bila musim hujan tiba, yang mana Desa Tamansari memiliki curah hujan yang cukup tinggi
maka jalan menuju akses pertanian tidak dapat dilewati padahal perlunya jalan akses pertanian yang lebih lebar
dan memadai agar kendaraan roda 4 bisa mengangkses dan mengangkut hasil pertanian. Selain itu jalan poros
antar dusun juga masih belum baik hanya berupa jalan tanah.
Dari unsur lembaga dan kepemudaan masih sangat apatis terhadap rencana pembangunan yang ada di desa.
Selain itu para pemuda juga cenderung pada kegiatan yang negatif serta aktifitas yang menuju pada kekerasan.
Kondisi perekonomian masyarakat juga terbilang rendah disebabkan minimnya pemanfaatan Sumberdaya Alam
dan minimnya Peningkatan Sumberdaya Manusia di Desa Tamansari.
Kondisi Setelah Pelaksanaan UU Desa
(tahun 2015 – 2017)
Kondisi sosial kemasyarakatan desa Tamansari, Licin Banyuwangi :
Perubahan sosial dan kelembagaan kemasyarakatan desa
Desa Tamansari adalah desa dengan kawasan pertanian yang cukup luas, dengan adanya pelaksanaan UU
Desa yang baru Desa Tamansari mampu memperbaiki berbagai prasarana yang cukup memadai untuk bidang
pertanian serta jalan lingkungan dengan melakukan perbaikan saluran air pertanian yang mampu menunjang
kebutuhan Air para petani dan memperbaiki jalan poros antar dusun, hal ini dilakukan agar lebih nyaman
digunakan untuk kendaraan roda 4 apalagi untuk mengangkut hasil pertanian.
Pengingkatan Sumberdaya manusia di Desa Tamansari juga seringkali dilakukan melaui bebrapa kegiatan
Pelatihan untuk Pemuda dan kelompok Masyarakat.
BUMDes Dewi Tari Desa Tamansari juga dianggap mampu meningkatkan Ekonomi Masyarakat melalui kegiatan
– kegiatan Pemanfatan Sumber Daya Alam yang ada di Desa Tamansari.
Kondisi Setelah Pelaksanaan UU Desa
(tahun 2015 – 2017)
Lewat BUMDES, Desa Tamansari mengembangkan usaha homestay atau rumah singgah bagi wisatawan. Saat
ini telah ada sekitar 15 homestay yang siap menampung wisatawan. Selain sebagai Desa Wisata, Tamansari
menjadi rintisan awal program Smart Kampung yang mendorong berbagai kegiatan kreatif dan pelayanan
berbasis teknologi informasi.
Desa Tamansari juga telah mengembangkan sejumlah usaha bertolak dari potensi yang dimilikinya. Seperti
usaha madu, kendaraan wisata, jasa guide, serta sejumlah usaha berskala kecil-menengah.
Juga telah mendidik para penambang belerang di Gunung Ijem dengan berperan ganda menjadi pemandu
wisata. Selain menambang belerang, mereka juga memanfaatkan troley belerangnya untuk mengangkut
wisatawan yang kelelahan.
Juga telah berhasil menggandeng pihak swasta untuk peningkatan perekonomian masyarakatnya melalui
konsep desa wisata. Menggunakan dana CSR dari perusahaan swasta, beberapa lokasi wisata di desa tersebut
dikembangkan, mulai dari kampung susu (Dusun Ampel Gading) hingga kampung bunga (Dusun Jambu).
Desa ini juga memiliki fasilitas warung dan toko oleh-oleh berdesain khas rumah masyarakat Suku Using yang
menampilkan etalase kecil tentang potensi Banyuwangi. Kawasan itu pun dilengkapi ruang informasi pariwisata
yang disebut Tourist Information Center (TIC)
Kegiatan - Kegiatan Desa
Jenis Kegiatan : Pavingisasi
Lokasi :
Dusun Krajan Rt 04 Rw 01 dan Rt
02 Rw 02 Desa Tamansari
Kecamatan Licin
Volume : 281 x 3 m
Lokasi :
Dusun Blimbingsari Rt 01 Rw 01
dan Rt 02 Rw 02 Desa Tamansari
Kecamatan Licin
Volume : 50 x 4,5 m
Lokasi :
Desa Tamansari Kecamatan Licin
Volume : 5 x 3 m
Inisiasi ini mulai digagas sejak tahun 2013, berupa agagsan ide, dan mulai dikonkritkan pada tahun 2014, dan berproses cukup
lama, dan baru pada tahun 2015 bisa berdiri dengan terbitnya perdes tentang Bumdesa berikut kepengurusannya, dan nama
pak Bambang didaulat menjadi ketua Bumdesa. Menurut kepala Desa, bukan perkara mudah dan instan dalam mendirikan
Bumdesa. Hal terumit dalam proses pendirian adalah proses penyusunan Perdes, karena harus dikonsultasikan kepada pihak
yang mempunyai kompetensi dan kewenangan, mengingat hal tersebut adalah hal relatif baru pasca diundangkannya Undang
Undang nomer 6 tentang desa tahun 2014.
Bumdes desa wisata terbaik dalam kategori PEMANFAATAN JEJARING BISNIS dari Kementerian Desa,
Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2017
BUMDES IJEN LESTARI
Bumdesa Tamansari sampai saat ini mempunyai 4 unit usaha yang sudah berjalan, yang semua berbasis pada wisata diantaranya retribusi kawasan ijen,
pengelolaan rest area, homestay, trasportasi wisata serta packaging produk UMKM masyarakat. Menurut informasi rencana dikembangkan beberapa unit
usaha baru diantaranya pengelolaan sendang dan koperasi transportasi. Semua unit usaha adalah berbasis pada pemberdayaan masyarakat, dan harus
berdampak secara lngsung kepada masyarakat, demikian penjelasan dari Kepala Desa yang dikuatkan oleh penjelasan pak Bambang.
Pendamping desa dan pendamping lokal desa mendorong menuju keberhasilan atas Bumdesa Tamansari, setidaknya ada 7 hal diantaranya;
1. Desa mempunyai potensi dan telah ada embrio pengelolaan sebelumnya, yaitu retribusi wisata. Bahwa dengan adanya payung hukum Bumdesa
semakin menguatkan legalitas formal atas retribusi dimaksud.
2. Basis pengembangan usaha bumdesa, merupakan pengembangan atas usaha utama yang berbasis pada wisata desa, sehingga saling mendukung.
3. Beorientasi pada aspek pemberdayaan masyarakat dan pelibatan masyarakat,s ehingga masyarakat diuntungkan dengan adanya Bumdesa, contoh
dalam pengelolaan homestay mlik masyarakat dan packaging produk UMKM, serta kontribusi PAD bagi pembangunan desa.
4. Kontribusi besar dari pemerintah bagi pengembangan Bumdesa. Komitmen nyata yang di buktikan adanya penyertaan modal bumdesa tahun 2016
melalui Dana Desa sebesar 150 juta.
5. Proses pendirian Bumdesa terencana baik, tidak tergesa-gesa dan memperhatikan aspek kelayakan usaha, terlebih proses pengembangan unit
usahanya.
6. Pertanggungjawaban yang jelas, tranparansi anggaran dan pengelolaan, menjadi faktor semakin dipercayanya Bumdesa oleh pemerintah desa dan
masyarakat.
7. Adanya aktor penggerak desa yang mendorong berdirinya Bumdesa. Kalau dilihat dalam kasus Tamansari, figur pak Bambang sebagai Tokoh Masyarakat
dan Pak Kepala Desa adalah dua aktor utama yang berkontribusi menggerakkan masyarakat dalam pendriian dan pengembangan Modal sosial menjadi
sangat penting, dengan mengenyampingkan faktor kepentingan pribadi demi kepentingan Desa. Artinya penting dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat, untuk menemukan figur figur kunci penggerak sebagaimana pak Bambang dan Pak Kades.
Bumdes desa wisata terbaik dalam kategori PEMANFAATAN JEJARING BISNIS dari Kementerian Desa,
Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2017
Video : Testimoni Warga Desa
https://www.youtube.com/watch?v=WxsfWkuMbLM
https://www.youtube.com/watch?v=rV-cfswFtTU
SELESAI
Terima Kasih