PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) secara nasional dari
tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 menunjukan tren penurunan yang signifikan. Hasil
survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia 228/100.000
KH, dan belum mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2012 sebesar 226/100.000 KH dan target Melenium Divelopment Goals (MGDs) tahun 2015
ditargetkan 102/100.000 KH, sedangkan angka kematian neonatal 52/1000 KH.(Bina
Kesehatan Ibu Kemenkes RI, 2011).
Adapun di Puskesmas Rajabasa Lama kasus kematian maternal 0 kasus dan kematian
perinatal tercatat sebesar 4 kasus (KIA Puskesmas Rajabasa Lama,2017).
Tujuan Umum:
Tujuan umum pelayanan kesehatan ibu dan anak wilayah desa Rajabasa Lama adalah
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat khususnya
ibu dan anak yang dapat menurunkan kejadian kematian ibu dan bayi.
Tujuan Khusus:
Adapun tujuan khusus pelayanan kesehatan ibu dan anak wilayah desa Rajabasa Lama
adalah:
ANALISA SITUASI
A. Kondisi geografis
1. Luas wilayah dan letak geografis
Desa Rajabasa Lama adalah daerah yang sangat berpotensi dalam bidang pertanian
yang subur. Desa Rajabasa Lama memiliki Luas Wilayah + 1602 Ha, dan tata guna tanah
sebagai persawahan, ladang, perumahan, jalan dan pemakaman.
Desa Rajabasa Lama dibatasi oleh beberapa Desa yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rajabasa Lama
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Labuhan Ratu
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pakuan Aji
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Labuhan Ratu VIII
2. Demografi
Berdasarkan Demografinya, Desa Rajabasa Lama terdiri dari beberapa suku
diantaranya suku Jawa(73,2%),Sunda(17%),Palembang (5 %), Lampung (3,8 %), dll (1%).
4. Pendidikan
1. PAUD : 4 Buah
2..TK : 4 Buah
3. SD : 8 Buah
4. SMP : 2 Buah
5. SMA : 2 Buah
5 Tingkat Pendidikan
8. Pelajar : 629
B. Perekonomian daerah
Mata Pencaharian
1. Petani : 27,6 %
2. Pedagang : 1,2 %
3. Peternak : 2,0 %
4. Penjahit : 0,2 %
5. PNS : 0,9 %
6. Pensiunan : 0,09 %
7. Perangkat Desa : 1,9 %
8. Buruh tani : 35,7 %
9. Lain-lain : 30,6 %
Dari data di atas mayoritas mata pencaharian masyarakat desa Rajabasa Lama
adalah sebagai buruh tani. Yaitu bekerja di PT NTF yang berada di wilayah desa
Rajabasa Lama.
1. Kependudukan
Desa Rajabasa Lama mempunyai persebaran penduduk yang tidak merata secara
geografis. Hal ini berkaitan dengan aspek kultural, ekologis serta dukungan kualitas dan
kuantitas insfrastruktur. Persebaran penduduk Desa Rajabasa Lama berorientasi pada potensi
pertanian.
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian Berdasarkan data statistik tahun 2019,
mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian, tanaman pangan, dan sektor
perdagangan :
No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa)
1 Buruh tani 1051
2 Petani 1882
3 Peternak 35
4 Pedagang 582
5 Penjahit 47
6 PNS 18
7 Pensiunan 15
8. Perangkat Desa 150
2. Administrasi Pemerintah
a. Dusun I
b. Dusun II
c. Dusun III
d. Dusun IV
e. Dusun V
f. Dusun VI
g. Dusun VII
h. Dusun VIII
i. Dusun IX
j. Dusun X
3. Pendidikan
Cakupan Kesen-
No Variabel Sasaran Target ABS Ket
% jangan
I Kesehatan Ibu
1. Kunjungan S. Jaya 33 100 % 33 100 % 0 Tercapai
ibu hamil S. Putra II 25 100 % 25 100 % 0 Tercapai
K1 SD. Timur 18 100 % 19 94,7 % 5,3 % Tdk tercapai
S. Batin 31 100 % 33 93,3 % 6,7 % Tdk tercapai
SD. Barat 20 100 % 20 100 % 0 Tercapai
M. Sakti 18 100 % 18 100 % 0 Tercapai
SP. Barat 13 100 % 13 100 % 0 Tercapai
SP. Timur 16 100 % 16 100 % 0 Tercapai
M. Kencana 19 100 % 19 100 % 0 Tercapai
S. Putra III 15 100 % 15 100 % 0 Tercapai
Melebihi
7. Pemeriksaan siswa SD 32 70 % 28 87,5% +17,5%
target
Kematian neonatal, bayi 0 0
8. 0 0 0
dan balita
Imunisasi
9. 198 100% 198 100 % 0 Tercapai
HBO
DPT/HB/Hib3+Polio4 Melebihi
87 95% 109% +14%
target
Melebihi
Campak 77 95 % 107,0 % +5 %
target
10.
Di bawah
Boster DPT/HB/Hib 67 45% 42,1% 2,9%
target
Di bawah
Boster Campak 57 45% 35,1% 9,9 %
target
Di bawah
III. Pendataan PHBS 200 80% 35 17,5% 52,5,5%
target
1.. Perencanaan
(a) Pendataan
(b) Mengcover semua jumlah ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, balitan anak
prasekolah, remaja, KB, PUS, dan seterusnya dengan pengisian data kohort
dan mengaktifkan software KIA “kartini”
(c) Penjaringan bumil resti, bayi balita resti, dan seterusnya.
(d) Ibu hamil mendapat buku KIA 100% dan diikuti stikerisasi P4K
(e) Meningkatkan dan menyegarkan pelaksanaan kelas ibu hamil dengan
pemeriksaan golongan darah khususnya bagi ibu hamil
(f) Menjalin kemitraan bidan-dukun
(g) Membuat AMP setiap ada kejadiam kematian maternal dan perinatal
(h) Penjaringan dan kunjungan rumah pada KB drop-out
(i) Meningkatkan pencatatan dan kualitas posyandu lansia
(j) Melakukan screening yang benar dan tepat pada status TT pada ibu hamil
(k) Memberikan Fe pada semua ibu hamil minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
(l) Melakukan DDTK balita dan Anpras
(m) Melakukan pemeriksaan siswa SD dan remaja
1. Lingkungan Fisik
Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi fisik. Lingkungan yang
memiliki kondisi sanitasi yang buruk dapat menjadikan sumber penyakit. Hal ini jelas
membahayakan masyarakat kita. Untuk memjaga lingkungan menjadi tanggung jawab semua
pihak, untuk itulah perlu kesadaran semua pihak. Di wilayah Desa Rajabasa Lama
pemeriksaan rumah sehat pada 200 rumah dari 939 rumah yang ada. Dari rumah yang
diperiksa terdapat 15,5% rumah tangga yang sehat, yang mana jumlah ini masih jauh dari
2. Lingkungan Biologis
Masyarakat wilayah Desa Rajabasa Lama didominasi oleh petani dan buruh tani yang dalam
keseharian relatif mampu memenuhi kebutuhan dasar yaitu makan, pakaian dan tempat
tinggal walaupun baru 45% yang dapat dikatakan memenuhi kriteria hidup sehat.
Selain lingkungan fisik dan biologisjuga ada lingkungan sosial, ekonomi, politik dan budaya
yang berperan. Sebagai makhluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga
interaksi antar individu harus terjalin dengan baik. Kondisi lingkungan yang buruk dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan .
Di Desa Rajabasa Lama hampir 100% masyarakat bersalin menggunaka jampersal atau
jamkesmas, dan terdapat 13 posyandu, 2 poksila serta Poskesdes yang semuanya
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Adalah faktor determinan yang paling besar dan paling sukar ditanggulangi, hal ini
disebabkan karena faktor perilaku sangat mempengaruhi lingkungan hidup masyarakat.
Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peran penting dalam
mewujudkan Indonesia sehat. Hal ini dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat
dimunculkan dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatanya. Sabagai tenaga motorik
tersebut adalah orang yang memiliki kompetensi dalam menggerakan masyarakat dan paham
nilai kesehatan. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan menghasilkan
budaya menjaga lingkungan bersih dan sehat.
Beberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan antara lain: berolah raga, tidur, tidak merokok
dan minuman keras, dll.
Di Desa Rajabasa Lama dilakukan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk
ber-PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat) senam lansia, dan promosi dilakukan disetiap
kesempatan. Hampir 100% masyarakat bersalin menggunakan jampersal/jamkesmas.
Desa Rajabasa Lama mempunyai persebaran penduduk yang tidak merata secara
geografis. Hal ini berkaitan dengan aspek kultural, dan dan ekologis serta dukungan kualitas
dan kuantitas insfrastruktur. Persebaran penduduk Rajabasa Lama berorientasi pada potensi
pertanian.
1. Analisa input
C. Keadaan UKBM