Dokumentasi : Mursin
Desa Sangia Tiworo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan
Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat dengan luas wilaya 534 Ha dengan
mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani, awalnya desa ini
Tiworo Selatan
Kabangka
Selatan
poros dan juga termaksud lorong-lorong terdiri dari beberapa deret rumah yang
letaknya tidak berjauhan yang biasanya hanya dipisahkan oleh jalan-jalan serta
ditimbuhi oleh pohon kelapa dan kayu gamal saat memasuki wilaya pedesaan.
Selain itu jarak antara rumah yang satu dengan rumah yang lainnya berdekatan
dan hanya dipisahkan oleh pagar kayu dan bunga yang menjadi pagar hidup di
pekarangan masyarakat, tetapi ada juga rumah yang tidak memiliki pagar. Saat
cukup berjarak, biasanya jarak rumah yang satu dengan rumah yang lainnya
berjarak sampai ± 20-50 meter dan akan ditemukan beberapa pohon kelapa dan
permukaan laut ± 2 meter dan topografi Desa tersebut terdiri dari daratan dan
perbukitan. Seperti halnya dengan daerah lain di Sulawesi Tenggara yang
dikenal dengan iklim tropis, maka di Desa Sangia Tiworo juga termasuk di
musim hujan yang membawa angin barat dan musim kemarau yang membawa
angin timur. Musim panas biasanya terjadi pada bulan Mei sampai Oktober,
sedangkan musim hujan terjadi antara bulan November – April, dengan curah
hujan berkisar ± 2100 mm tahun. Namun musim ini tidak menentu yaitu musim
populasi tumbuhan yang cukup banyak. Kondisi tanahnya yang datar, dengan
demikian wilaya Desa Sangia Tiworo dapat ditanami berbagai tanaman, baik
tanaman jangka panjang seperti Coklat, Jambu Mete,Pisang, Kelapa, Pohon Jati,
dan Pohon Jabon. Sedangkan tanaman jangka pendek seperti jagung, kedelai,
penduduk yang cukup banyak dengan jumlah penduduk 721 jiwayang terdiri
dari laki-laki sebanyak 371 jiwa, dan perempuan sebanyak 350 jiwa dan jumlah
Tabel 1
Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Sangia Tiworo
No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa
1. Laki-laki 371
2. Perempuan 350
Jumlah 721
Hal ini juga sudah berkaitan dengan jumlah masyarakat peserta program
Oleh karena itu, pendidikan ini perlu di perhatikan karena merupakan salahsatu
kerja. Pendidikan pula amat penting dalam membentuk pola pikir dan tindakan
ketertinggalan dari daerah lain agar masyarakat wajib belajar 9 Tahun. Saat ini
di Desa Sangia Tiworo baru terdapat 3 lembaga pendidikan yaitu Taman Kanak-
Kanak (TK) dengan nama instansi TK PGRI Wadasa, Sekolah Dasar (SD)
dengan nama Instansi SDN 4 Tiworo Selatan, dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dengan nama Instansi SMPN Satap 2 Tiworo Selatan. Data keadaan
Tabel 2
Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
1. TK 14 12
2. Tamat SD sederajat 91 87
pengurus LEM Sejahtera yang tamatan SMP 68 Orang yang tamatam SMA 62
Orang dan Tamatan S-1 2 Orang. Jadi dari tingkat pendidikan pengurus LEM
manusia di Desa Sangia Tiworo masi tergolong kurang sehingga hal ini
tinggi lebih memilih pekerjaan diluar desa atau daerahnya dan masyarakat yang
berpendidikan kurang dalam ikut serta dalam pengelolaan LEM Sejahtera karena
Tabel 3
Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
1. Petani 216
2. Pengusaha Nilam 6
3. Pedagang Coklat 8
4. Pedagang Sembako 20
5. Honorer 15
6. Pertukangan 2
7. PNS 9
8. TNI/POLRI 2
maka ada perhatian khusus didaerah itu. DesaSangia Tiworo merupakan Desa
yang beragama Islam (100 %). Olehnya itu Desa Sangia Tiworo hanya terlihat
berkondisi baik dan disamping itu sering diadakan kegiatan keagamaan seperti
seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Majelis Taklim, serta hari-hari
Sangia Tiworo 100% Agama Islam, namun dalam pelaksanaannya masi kurang
Animisme dan Dinamisme yaitu mereka masih percaya Roh-roh halus dan
benda-benda ghaib.
Akan tetapi dalam pelaksanaan program pemerintah seperti LEM
bidang kehidupan adalah semakin intensifnya antara suku bangsa yang satu
dengan suku bangsa yang lainnya. Masyarakat Desa sangia Tiworo yang
berjumlah 721 Jiwa memiliki latar belakang etnik yang berbeda-beda. Namun
Muna tetapi hal ini tidak menjadi halangan bagi mereka untuk hidup rukun dan
Tabel 4
Keadaan Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
Barat adalah suku Muna sebagai penduduk asli, dimana mereka merupakan
sebagian besar pengurus dari program LEM Sejahtera yang ada di Desa Sangia
Tiworo.
ekonomi desa yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat desa dengan
saing dan berkelanjutan. LEM Sejahtera di dirikan sejak tahun 2009 melalui
serta Usaha Tani yang lainnya yang ada di Desa Sangia Tiworo. Selain itu
program LEM Sejahtera ini diatur dalam AD-ART sehingga proses pelaksanaan
dan pengelolaan lembaga tersebut dapat teratur dengan baik berdasarkan acuan
terdaftar sebagai pengurus LEM Sejahtera khususnya bagi para petani, dalam
LEM Sejahtera yang terdiri atas ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota
Sejahtera. Dalam keanggotaan LEM Sejahtera ini terdapat 132 Anggota mereka
adalah masyarakat Desa Sangia Tiworo yang memiliki tanaman Coklat atau
memiliki usaha tani yang memiliki hasil yang menjanjikan, akan tetapi yang
menjadi anggota ini hanya yang memiliki tanaman jangka panjang saja, sebab
dalam program bantuan LEM Sejahtera ini yang menerima bantuan ini hanya
“ Anggota LEM Sejahtera ini terdiri dari 132 anggota diluar dari Ketua,
Sekretaris, Dan Bendahara. Saya sendiri dalam kepengurusan LEM
Sejahtera ini posisiku sebagai bendahara. Syarat untuk menjadi anggota
itu yang penting punya usaha tani, terus mereka harus punya simpanan.
Tujuan dari simpanan ini untuk modal awal agar mereka bisa menerima
bantuan dari LEM semua sudah diatur dalam peraturan LEM Sejahtera,
simpanan disini bukan untuk kita pengurus tapi sebagai tabungan mereka
jadi kapan-kapan mereka butuh uang maka kami kasi pinjam dengan
catatan harus mengembalikan dalam tiap bulannya karena ini uang
diputar. Tapi disini masyarakat punya simpanan dari Rp. 20.000 –
1.000.000 ini sebagai syarat. Tapi kalau yang menyimpan itu apabila
mereka mau pinjam uang harus seimbang dengan simpanannya mereka.
Seperti yang menyimpan uang Rp. 20.000 mereka itu tidak bisa
meminjam uang mereka hanya bisa menerima bantuan saja. Dan LEM
Sejahera ini sering melakukan pelatihan pada masyarakat dalam hal
pengelolaan pertanian”
Dari hasil wawancara diatas menunjukan bahwa dalam program LEM Sejahtera
karena itu program LEM Sejahtera di Desa Sangia Tiworo sangat membantu
adanya permodalan LEM Sejahtera yang dihimpun dari simpanan anggota secara
swadaya. Selain itu program LEM Sejahtera memiliki peranan untuk membantu
lokal antara lain : pengelolaan hasil bumi,pengadaan barang dan jasa, sarana