Dosen Pengampu:
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
RIZKA PUSPITA PEBRIANI
212170501
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT dengan berkat dan rahmatnya akhirnya
untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Metode Penelitian Pemdidikan Geografi.
Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari
proses masuk perkuliahan sampai pada akhir penyusunan skripsi. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Ir. Nundang Busaeri, M.T,. IPU,. ASEAN Eng. selaku rektor
3. Dr. Ruli As’ari, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
ii
4. Ely Satiyasih Rosali, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pengampu yang telah
proposal ini;
Akhir kata semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
iv
E. Prosedur Penelitian......................................................................... 36
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
lebih mandiri dan kontekstual bagi para peserta didik di seluruh Indonesia.
relevan dengan kebutuhan peserta didik dan memberikan kebebasan bagi guru
bakat yang dimiliki oleh peserta didik. Berbeda dengan Kurikulum 2013 yang
tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotor harus dikembangkan secara
kemampuan atau kualifikasi yang baik maka kurikulum tidak akan berjalan
perhatian utama, karena guru selalu terhubung dengan komponen dan sistem
pendidikan tersebut” Oleh karena itu, guru memegang peranan yang sangat
besar dan strategis dalam konteks pendidikan, seperti yang dijelaskan oleh
Guru harus mampu mengajar peserta didik dengan cara yang menantang,
kurikulum tersendiri. Oleh karena itu, kualifikasi dan kemauan guru untuk
diperhatikan.
yang matang dan tepat dari para guru sangat penting. Para guru harus mampu
kebutuhan peserta didik, serta mengadaptasi kurikulum yang telah ada menjadi
maksimal agar siswa dapat memiliki waktu yang cukup dalam memahami
4
artinya satu mata pelajaran hanya mendapatkan waktu dua jam pelajaran
tajam; dan 2) Adanya adopsi pendekatan dari berbagai bidang kajian lain yang
orang tua yang tidak pernah memperhatikan kegiatan belajar siswa ketika di
rumah karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya; dan 2) Faktor
masyarakat disebabkan oleh waktu luang siswa yang digunakan untuk melihat
media massa, seperti Tiktok dan Instagram (Karlina & Arisanty, 2021).
para guru dalam menggali potensi siswa. Guru hanya selalu menggunakan
kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswa. Dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan, guru sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam
belajar mengajar yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar
kognitif siswa. Guru harus paham dan terampil untuk menyesuaikan media
tersebut membuat para siswa menjadi kurang antusias dalam belajar geografi
di kelas, hal ini didapati karena penulis saat melaksanakan observasi di sekolah
disana. Banyak guru tentu masih awam atau belum memahami secara betul
perangkat yang baru, untuk guru-guru untuk mengikuti sosialisasi dan forum-
yang tinggi dalam artian guru harus menyesuaikan materi pembelajaran, belajar
mengenai kurikulum baru. Akan tetapi, fakta berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan, tidak sedikit atau banyak guru di SMA Negeri 3 Tasikmalaya belum
6
yang lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Penelitian
ini juga dapat membahas kendala-kendala yang dihadapi oleh para guru dalam
merdeka.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan maka dapat
di SMAN 3 Tasikmalaya?”.
C. Definisi Operasional
1. Kurikulum
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
yaitu rencana serta pengaturan tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran; cara
2. Kurikulum Merdeka
pendidikan.
dalam suatu lembaga. Namun dalam penerapan kurikulum ini tentunya perlu
adanya penerapan bagi para guru sebelum diajarkan pada peserta didik.
8
yang berkualitas tidak hanya bidang akademik namun juga berkembang dalam
hal lainnya.
3. Pendidikan Geografi
dalam kelompok mata pelajaran peminatan di level SMA pada kurikulum 2013
dan termasuk mata pelajaran integratif pelajaran ilmu pengetahuan sosial pada
kurikulum merdeka.
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoretis
pemahaman ataupun hal-hal yang berkaitan dengan struktur atau isi, serta
2) Kegunaan Praktis
Merdeka memiliki manfaat praktis yang berbeda bagi guru, sekolah, pencetus
kurikulum, peserta didik, dan masyarakat. Hasil penelitian pada penelitian ini
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Implementasi
a. Pengertian implementasi
10
umtuk bertindak) yang dibuat oleh badan dan pejabat pemerintah yang
tujuan tertentu dengan sarana dan prasarana tertentu dan dalam urutan
waktu tertentu.
b. Implementasi Kurikulum
matter, strategi mengajar dan kegiatan belajar, serta evaluasi dan feedback.
atau catur wulan, bulanan, mingguan dan harian. Selain itu ada juga
pembelajaran.
manusia dalam hal ini adalah peran kepala sekolah dan guru, dikutip
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
(opsi) yang dapat diterapkan satuan pendidikan mulai tahun ajaran (TA)
setiap satuan pendidikan, mari kita mengenal 7 (tujuh) hal baru yang
pengetahuan.
merdeka belajar. Akan tetapi bebas bukan diartikan bisa berbuat sesuka
15
b. Kurikulum
Bahasa Yunani “curir” yang artinya “pelari” dan “curere” yang berarti
“tempat berpacu”, yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari
akuntabel.
c. Komponen Kurikulum
Seperti yang kita ketahui bahwa “kesiapan guru” terdiri dari dua kata yaitu
mampu dalam memberi respon atau jawaban (Slameto,2010: 113). Hal ini
bahwa kesiapan meliputi kesiapan fisik dan mental, kesiapan fisik berarti
Amiruddin (2016:12) kesiapan adalah kemampuan baik dari segi fisik maupun
merupakan kondisi dimana seseorang mampu dan siap dalam melakukan segala
mengevaluasi peserta didik. Jadi kesiapan guru adalah suatu keadaan dimana
seorang guru mampu atau siap baik secara fisik maupun mental untuk mendidik,
peserta didik. Selain itu guru juga harus siap dengan segala perubahan,
tujuan pembelajaran oleh karena itu guru harus membekali diri dengan berbagai
Dibawah ini akan dijelaskan aspek-aspek kesiapan yang telah disebutkan diatas:
yang bermakna bagi siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat menurut
dengan logis dan sistematis dari awal sampai akhir fase sesuai
TP, ATP dan modul ajar, bahan bacaan pendidik dan peserta didik,
bertanya, guru memberi contoh konkrit dalam kejadian yang ada dalam
yaitu asesmen yang dilakukan pada saat atau selesainya suatu materi
Manusia sebagai salah satu makhluk yang berakal tentunya akan terus
keluarga dan teman sebaya. Menurut Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi
manusia tersebut menuju lebih baik. Belajar dilakukan dengan sengaja maupun
tidak sengaja oleh seorang individu, sehingga adanya perubahan dari yang tidak
tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa. Belajar tidak selalu
mengarah menuju lebih baik, terdapat beberapa proses belajar yang mampu
menghasilkan perilaku menuju kearah yang tidak baik atau biasa disebut
tangkap adalah hal yang positif dan diimplementasikan secara positif namun
bisa juga yang ditangkapnya adalah hal yang negatif dan diimplementasikan
kembali dengan hal yang sama. Proses belajar terdiri atas tiga tahapan yaitu
keterampilan maupun sikap tadi terhadap diri manusia. Dalam kegiatan belajar
ini tentunya terdapat suatu tujuan yang ingin dicapai oleh seorang individu baik
itu dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak bisa
24
berarti kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru. Proses
dapat digunakan oleh guru terhadap peserta didiknya sehingga tujuan dari
kegiatan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah oleh guru dan peserta didik.
keilmuan saja, tetapi terdapat beberapa bidang keilmuan salah satunya ialah
merupakan studi tentang berbagai lingkungan, tempat dan ruang bumi serta
interaksi mereka (Welianto, 2020). Geografi menurut istilah berasal dari bahasa
Yunani yaitu Geo yang berarti bumi dan Graphein yang berarti tulisan. Jadi
suatu kegiatan dimana guru dan peserta didik saling berinteraksi untuk
budaya.
D. Kerangka Berfikir
27
guru, dan buku siswa yang masih belum siap, sehingga pemerintah
teknik dan panduan agar dapat berjalan dengan baik saat proses
Gambar 1.
29
yang relevan sebagai bahan perbandingan dengan penelitian yang akan peneliti
berikut.
Mata Pelajaran Geografi di MAN I Koto Baru.”. hasil dari penelitian ini
tahap awal yang dijalankan belum sampai satu semester, jadi masih
belajar ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran hal ini dapat kita
(SMA) Kabupaten Solok Selatan”. hasil dari penelitian ini adalah variabel
klasifikasi Baik.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
sosial tertentu melalui pendeskripsian secara nyata dan benar yang dibentuk
melalui kata kata yang diperoleh dari pengumpulan serta analisis data yang
relevan dari kondisi alamiah tersebut (Djam’an Satori, Aan Komaria, 2011:19)
deskriptif yang dapat dijelaskan lebih rinci dari analisis data wawancara,
B. Desain Penelitian
alat pengumpulan data informasi seperti alat perekam serta alat tulis. Pada
— 32 —
33
sekolah maupun wakil kepala sekolah sebagai subjek utama, waka kurikulum,
waka kesiswaan, waka sarana dan prasarana, sebagian guru kelas X 2 dan
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
melakukan penelitian.
D. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah bapak dan ibu guru SMAN 3
E. Prosedur Penelitian
deskripsi atau tahap orientasi, (2) tahap reduksi (3) tahap seleksi (Sugiyono,
2007:19-20)
jelas.
2. Tahap Reduksi
dan baru. Data yang sekiranya tidak di pakai maka akan dihilangkan.
3. Tahap seleksi
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
1. Reduksi Data
(Sugiyono, 2011: 347-252). Pada tahap reduksi data ini peneliti akan
2. Penyajian Data
dan dokumentasi disajikan dalam format tabel dan teks yang bersifat
naratif. Melalui penyajian data ini maka data yang diperoleh akan
menjadi jelas.
triangulasi sumber
1. Triangulasi teknik
2. Triangulasi sumber
dan mana spesifik dari sumber data tersebut. Data yang telah
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data model Miles
dan Huberman, dimana secara garis besar mereka membagi analisis data
dalam penelitian kualitatif ke dalam tiga alur kegiatan pada proses analisis
data, diantaranya:
c. Penarikan kesimpulan/verifikasi
I. Langkah-langkah Penelitian
yaitu:
3) Tahap analisis data, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi:
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
42
Hendri, Nofri. (2022). Merdeka Belajar; Antara Retorika dan Aplikasi. Vol 08.
No. 1. Journal E-Tech. ISSN: 2541-3600.
Jurnal :
Makarim, Nadiem. 2022. “Implementasi Merdeka Belajar Melalui Kampus
Mengajar Perintis di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan ke-SD-an.
Volume 16, Nomor 2
Marzuki, I. Oktarianto, L. 2022. Pendampingan Pembelajaran Dengan Paradigma
Baru Bagi Sekolah Penggerak Terkait Asesmen Pembelajaran Di Upt Sd
Negeri 211 Gresik. JURNAL CEMERLANG: Pengabdian pada
Masyarakat. 4(2). 300 – 309
Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran
Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1),
141–147.
Ningrum, A. S. 2022. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar ( Metode
Belajar )‟. Prosiding Pendidikan Dasar, 1, 166–177.
Siahaan. Matdio. (2020). Dampak Pandemi Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal
Kajian Ilmiah. e-ISSN: 2597-792X, ISSN: 1410-9794 Edisi Khusus No. 1
(Juli 2020), Halaman: 1 – 3
Skripsi :
Chaniago, Silvia (2022). Analisis Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Geografi di MAN I Koto
Baru. Pendidikan Geografi, Universitas Mahputra Muhamad Yamin.
Hardianto, Romi. (2022). Persepsi Guru Geografi Terhadap Kurikulum Merdeka
Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Solok Selatan. Program Studi
Pendidikan Geografi, Universitas PGRI Sumatra Barat.
Karlina, A. D. (2014). Profil Miskonsepsi Siswa SMA Kelas XI pada Konsep
Termodinamika. Pendidikan Fisika, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Internet:
Welianto, Ari. 2020. “Pencemaran Lingkungan: Macam, Penyebabnya, dan
Dampaknya”:https://www.kompas.com/pencemaran-lingkungan-
macampenyebabnya-dan-dampaknya
Undang-undang :
Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem
pendidikan nasional.
44