Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai Lembaga Pendidikan


Tinggi memiliki visi, yaitu : Unggul, Modern dan Islami. Untuk mewujudkan
visinya, UMP secara terus-menerus berbenah diri meningkatkan kualitasnya dan
semakin intens berperan serta di kalangan masyarakat khususnya didaerah Jawa
Tengah bagian barat daya. Selain itu UMP senantiasa berkomitmen untuk dapat
menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dalam mengembangkan misi
tridarma Perguruan Tinggi. Salah satu ujung tombak kegiatan tridarma Perguruan
Tinggi adalah melaksanakan pendidikan kepada mahasiswa.
Program magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam
kurikulum semua program studi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhamadiyah Purwokerto. Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan sebagai Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) di
Universitas Muhammadiyah Purwokerto memiliki 9 program studi diantaranya
Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah, PKn, Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan
Biologi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta Pendidikan Anak Usia Dini. FKIP
sebagai LPTK bertujuan untuk mempersiapkan calon guru yang memiliki tingkat
profesionalisme yang tinggi. Salah satunya dengan memasukan program magang
dalam kurikulumnya.Program magang merupakan prakondisi dari sistem
penyiapan guru yang profesional.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005
mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi professional, pedagogik,
kepribadan dan sosial sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait.
Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu
dilakukan upaya peningkatan, antara lain : peningkatan kompetensi guru,
pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajarn dan penilaian
hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan melalui

1
peningkatan kualitas pendidik cukup penting dan berdampak positif. Dampak
positif tersebut berupa peningkatan kemampuan dan menyelesaikan masalah
pendidikan dan masalah pembvelajaran yang dihadapi secara nyata, peningkatan
kualitas masukan, proses dan hasil belajar, dan peningkatan keprofesionalan
pendidik.
Salah satu upaya dalam program pengembangan dilakukan melalui
Program Magang ke sekolah mitra. Program magang dilakukan dengan tujuan
membangun landasan jati diri pendidik, memantapkan kompetensi akademik
kependidikan yang berkaitan dengan kompetensi akademik bidang studi,
merasakan langung proses pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik.
Program Magang ke sekolah mitra perlu diapresiasi oleh semua pihak, agar upaya
untuk mendidik calon guru dapat dicapai secara optimal. Oleh karena itu, FKIP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengimplementasikan Program Magang
secara bertahap yang dilaksanakan untuk mahasiswa yang duduk pada semester II,
IV, dan VI. Dengan terselenggarannya kegiatan ini diharapkan peserta Program
Magang memiliki sikap, pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan
sebagai calon guru yang pada saatnya memiliki sikap sebagai guru yang
profesional, yang memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan
sosial.
B. Tujuan Magang 1
Magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan
memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui:
1. Pengamatan langsung kultur sekolah.
2. Pengamatan untuk membangun kompetensi. dasar, pedagogic, kepribadian
dan sosial.
3. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik.
4. Pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas.
5. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.

2
C. Manfaat Magang 1
1. Bagi Peserta
a. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan
dan pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan
dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d. Memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
e. Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagi motifator, fasilitator
dan membantu pemikiran sebagai problem solver.
2. Bagi Sekolah
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru
yang berdedikasi dan professional.
b. Mendapat bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakanpengembangan sekolah.
3. Bagi FKIP
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan program magang di sekolah,
guna pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang di sesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagi
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalinya kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, intansi
terkait, dan sekolah untuk pengembangn tri darma perguruan tinggi.

3
BAB II
HASIL

A. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah


1. Profil Sekolah
SMP Muhammadiyah Sokaraja merupakan salah satu sekolah menengah
pertama yang berada di kabupaten Banyumas tepatnya berada di Jl.
Karangbangkang No.27 Sokaraja, berdiri pada tahun 1976 dan mulai beroperasi
sejak tahun 1978 dengan luas area 3.200 m2. Sekolah ini berdiri berdasarkan SK
nomor 0711/XXV/4.P/78 dan sekarang terakreditasi A. Bangunan di SMP
Muhammadiyah Sokaraja merupakan bangunan yang permanen (tetap). Kode Pos
53181 dengan nomor telepon sekolah 0281-6441010. Sekolah yang berwawasan
budi pekerti dan akhlakul karimah ini mempunyai kelas VII, VIII dan XI yang
tiap kelasnya dibagi menjadi 4. Untuk mewujudkan tujuan sekolah maka terdapat
visi dan misi sekolah yaitu :
a. Visi
“Kokoh dalam aqidah Islam, maju dalam iptek, berprestasi, santun dan
berbudaya.”
b. Misi
1) Menjalankan ajaran agama Islam dengan benar.
2) Menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.
3) Mendidik siswa bertingkah laku yang baik dan berakhlaq mulia.
4) Mendidik siswa menggunakan bahasa yang baik dan benar.
5) Mendidik siswa mempunyai sifat mandiri dan disiplin.
6) Meningkatkan prestasi disegala bidang.
7) Mendidik siswa memiliki kreatifita dalam belajar.
8) Menjalankan proses belajar mengajar dengan baik.
c. Tujuan
1) Peserta didik dapat menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
2) Peserta didik dapat menjalankan dan mengoperasionalkan komputer.
3) Terciptanya perilaku akhlaqul karimah.

4
4) Peserta didik dapat berbahasa dengan sopan dan santun.
5) Peserta didik aktif dalam pembelajaran mandiri adalah 80 %.
6) Mencapai prestasi akademik dan non akademik.
7) Peserta didik lulus ujian 100 %.

SMP Muhammadiyah Sokaraja dalam mendidik peserta didiknya mencoba


untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam diri peserta didik, salah
saunya adalah dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler. Peserta didik dibebaskan
untuk memilih jenis ekstrakulikuler yang diminatinya. Seperti ekstrakurikuler
Seni batik, Seni tari, Palang Merah Remaja, Upacara Bendera, Qiroah, Tapak
Suci, Pramuka, Chinemathography, Musik/band, Bola volly dan Sepak bola.
Disamping itu peserta didik juga diwajibkan untuk mengikuti 3 ekstrakulikuler
wajib yaitu Hisbul Wathan, Tapak Suci dan Iqro. Tujuan diadakannya
ekstrakurikuler adalah sebagai bekal peserta didik untuk masa yang akan datang
dan untuk melatih potensi yang dimiliki peserta didik. SMP Muhammadiyah
Sokaraja telah banyak menciptakan generasi-generasi yang berakhlak mulia,
berkualitas dalam bidang akademik maupun non akademik.
Jumlah siswa dan siswi pada saat bulan juli 2017 yaitu 397, jumlah siswa
224 orang dan siswi 173 orang. Tenaga pendidik di SMP Muhammadiyah
Sokaraja belum semuanya PNS, masih terdapat guru/karyawan yang honorer.
Jumlah keseluruhan tenaga pendidik disini yaitu 21 orang dan 6 orang karyawan
2. Program Strategis
Program strategis SMP Muhammadiyah Sokaraja :
a. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan
1) Peningkatan prestasi bidang akademik
2) Peningkatan Prestasi bidang non akademik
3) Peningkatan jumlah lulusan
b. Pemenuhan Standar Isi
1) Pengembangan Buku 1 KTSP (Dokumen – 1 KTSP ) dan Kurikulum
2013.
2) Pengembangan Silabus.

5
3) Pengembangan RPP.
c. Pemenuhan Standar Proses
1) Pemenuhan persiapan pembelajaran
2) Pemenuhan persyaratan pembelajaran
3) Peningkatan pelaksanaan pembelajaran
4) Peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran
5) Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
d. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan
1) Peningkatan Kompetensi tenaga kependidikan (Kepala Sekolah )
2) Peningkatan Kompetensi tenaga pendidik (guru)
3) Peningkatan Kompetensi tenaga kependidikan lainnya
e. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana
1) Pemenuhan sarana dan prasarana minimal
2) Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
3) Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
4) Pengadaan taman dilingkungan sekolah
f. Pemenuhan Standar Pengelolaan
1) Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja
dan kegiatan sekolah
2) Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
3) Peningkatan supervise, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah
4) Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan
5) Pengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi
Sekolah )
6) Pengembangan SIM Sekolah
g. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan
1) Peningkatan sumber dana pendidikan
2) Pengembangan pengalokasian dana
3) Pengembangan penggunaan dana
4) Peningkatan pelaporan penggunaan dana
5) Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana

6
h. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan
1) Peningkatan frekuensi ulangan harian
2) Peningkatan pelaksanaan Ulangan Tengah Semester
3) Pengembangan materi Ulangan Akhir Semester
4) Pengembangan materi Ulangan Kenaikan Kelas
5) Pengembangan teknik – teknik penilaian kelas
6) Pengembangan instrumen ulangan harian
7) Pengembangan variasi instrumen ulangan akhir semester
8) Pengembangan variasi instrumen ulangan kenaikan kelas
9) Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru
10) Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah
i. Pengembangan Budaya dari lingkungan sekolah
1) Pengembangan budaya bersih
2) Pengembangan budaya disiplin
3) Penciptaan budaya tata krama “in action”
4) Penciptaan tamanisasi
5) Pengembangan lomba – lomba kebersihan
Program tersebut dibuat untuk meningkatkan kualitas sekolah. Program-
program yang sudah direncanakan diharapkan dapat dilaksanakan satu persatu
setiap tahunnya. Agar dapat dilaksanakan diperlukan strategi pelaksaan yang
tepat, seperti berikut:
a. Dalam pengembangan Kompetensi kelulusan dilakukan dengan upaya
mengoptimalkan pelajaran tambahan, membekali siswa dengan
kecakapan hidup dan keterampilan yang sesuai dengan kondisi siswa itu
sendiri, lingkungan serta geografis.
b. Dalam program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menggunakan strategi menjalin kerjasama dengan Jenjang Kurikulum
Tingkat Kabupaten/Propinsi, Komite Sekolah dan stakeholder lain dalam
melaksanakan kunjungan, workshop, lokakarya, seminar, In House
Training untuk menghasilkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

7
c. Dalam Program Pengembangan kurikulum dilakukan dengan cara
menjalin kerjasama dan mengoptimasikan warga sekolah dalam membuat
silabus, membuat RPP, membuat model – model penilaian, melalui
workshop, IHT, untuk menghasilkan dokumen kurikulum sekolah.
d. Dalam program pengembangan proses dilakukan dengan cara menjalin
kerjasama dengan tokoh masyarakat tentang penerimaan siswa
baru,mengadakan workshop pembelajaran dan mengirim peserta
workshop pembelajaran.
e. Program pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan
dengan mengoptimalkan tenaga yang ada disekolah,mengadakan
pelatihan – pelatihan teknik baik guru maupun tenaga tata usaha.
f. Dalam program pengembangan sarpras, bahan ajar, sumber belajar, dan
media pembelajaran dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak
lain dan mengoptimasikan SDM sekolah untuk mengembangkan,
melengkapi, menambah dsb dalam rangka memenuhi standar sarpras dan
media pembelajaran sekolah.
g. Pengembangan pengelolaan dilaksanakan dengan cara meningkatkan
manajemen pengelolaan sekolah dengan mendokumentasikan
administrasi sekolah secara keseluruhan , mulai dari rencana kerja,
struktur organisasi, supervise, monitoring, evaluasi, akreditasi sekolah
serta kerjasama kemitraan dengan lingkungan.
h. Pengembangan penilaian dilakukan dengan menerapkan beberapa
metode penilaian.
i. Penciptaan lingkungan yang mendukung pembelajaran.
3. Tata Tertib dan Peraturan Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menuntut ilmu
bagi para siswa. Selain itu, sekolah juga sebagi tempat berlatih utnuk
mendisiplinkan diri oleh karena itu dalam sekolah memiliki tata tertib dan
peraturan yang wajib siswa dan siswinya patuhi. Berkaitan dengan tata tertib dan
peraturan, SMP Muhammadiyah Sokaraja memiliki peraturan yang wajib dipatuhi
oleh seluruh siswa siswinya diantaranya tata tertib mengenai pakaian sekolah,

8
kehadiran, rambut, tindakan perusakan, rokok, naza, dan barang atau benda lainya
yang berbahaya, perkelahian, tindakan kriminal, etika, administrasi sekolah,
kendaraan dan kesusilaan. Disamping itu ada juga tata tertib untuk guru dan
tenaga teknis lainnya yang harus dipatuhi seperti; tugas dan kewajiban selaku
pengajar, tugas dan kewajiban guru selaku pendidik, tugas dan kewajiban selaku
anggota keluarga sekolah, tugas dan kewajiban selaku anggota masyarakat. Tata
tertib yang sudah dibuat dan ditetapkan harus dipatuhi oleh setiap individu agar
tujuan yang ditetapkan oleh sekolah bisa tercapai serta untuk menciptakan susana
yang mendukung pendidikan.
Berdasarkan pengamatan yang saya lihat, siswa siswi SMP Muhammadiyah
Sokaraja sudah mematuhi tata tertib yang ada di sekolah. Siswa datang ke
sekolah sebelum pukul 07.00. Selain itu siswa juga memakai pakaian yang rapih.
Sebagian besar siswa sudah memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, hanya saja ada beberapa siswa yang berpakaian kurang rapih, seperti baju
tidak dimasukkan untuk siswa laki-laki dan datang terlambat. Data lengkap dapat
dilihat di lampiran.
4. Prestasi Sekolah
SMP Muhammadiyah Sokaraja mempunyai banyak prestasi-prestasi yang
sangat membanggakan. Adapun prestasi-prestasi yang pernah diraih adalah
sebagai berikut:
a. Hendra Tri Yulianto berprestasi mengikuti POPDA Sepak Bola tingkat
kabupaten.
b. Juara 1 lomba tapak suci tingkat kabupaten 2013.
c. Juara harapan 1 lomba LT 2 tingkat kecamatan Sokaraja.
d. Juara harapan 1 lomba olimpiade fisika Universitas Muhammadiyah
Puwokerto.
e. Juara 3 lomba tata cara upacara bendera dalam rangka menyambut HUT
RI ke-69 tingkat kecamatan Sokaraja.
f. Juara 3 lomba tata cara upacara bendera dalam rangka menyambut HUT
RI ke-70 tingkat kecamatan Sokaraja.

9
g. Yusri Klari S berprestasi mengikuti lomba pencak silat di Jakarta Pencak
Silat Championship dengan meraih juara 1.
h. Anggun Permata berprestasi mengikuti lomba membaca geguritan Islam
dalam festival Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) dengan meraih
juara 3.
5. Data Jam Belajar
Jam belajar SMP Muhammadiyah Sokaraja untuk hari senin sampai sabtu
masuk pukul 07.00, tetapi jam pulang antara kelas VII, VIII dan IX berbeda, hal
ini dikarenakan SMP Muhammadiyah Sokaraja menggunakan Kurikulum 2013
untuk kelas VII dan KTSP untuk kelas VIII dan IX. Kelas VIII dan IX pulang
lebih awal pukul 12.30 dan kelas VII pukul 12.50. Lama waktu untuk satu jam
pelajarannya yaitu 40 menit. Selain jam belajar efektif sekolah, SMP
Muhammadiyah Sokaraja juga memiliki jam ekstrakurikuler. Ekstrakulikuler yang
ada yaitu:
a. Iqra/ Tartil/ Qur’an/Qiro’ah
Disini siswa akan diajarkan membaca Al-Qur'an secara perlahan dengan
tajwid dan makhraj yang jelas dan benar. Pembinanya adalah Budi
Wuryanto, SE, Sri Yanto, S.Pd, Arman, S.Pd dan Maymoon I.B.A, S.Pd.
b. Musik/Band
Seni musik di SMP Muhammadiyah Sokaraja ini di bina oleh Bapak M
Untung Basyari, S.Pd.I dan Ibu Ning Herlina, S.Pd. Ekstra kurikuler ini
melatih siswa untuk bermain alat musik.
c. PMR dan Pengelolaan UKS
Palang Merah Remaja adalah salah satu ekstra kurikuler di bidang
kesehatan dimana siswa mendapat materi tentang kesehatan dan
penyakit/sakit. PMR biasanya bertugas saat upacara berlangsung di
sekolah. PMR mengawasi dan membantu siswa yang sakit. Pembinanya
yaitu Ratna Maulida, S.Pd dan Hesti Setianigrum, S.Pd.
d. Atletik
Ekstra kurikuler ini melatih siswa mendalami bakat yang dimilikinya.
Hanya ada satu pembina yaitu Sadikin.

10
e. Bola Voli
Pembinanya adalah Pak Sadikin.
f. Sepak Bola
Pembinanya adalah Pak Sadikin.
g. Tapak Suci
Tapak Suci merupakan Perguruan Seni Beladiri di Muhammadiyah.
Pembinanya yaitu Fuji Rakhman, S.Pd.
h. Hizbul Wathan/Pramuka
Hizbul Wathan merupakan pendidikan nonformal dan termasuk
pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di indonesia. Di SMP
Muhammadiyah Sokaraja esktrakurikuler Hizbul Wathan dilaksanakan
pada hari Jum’at dan wajib untuk siswa kelas VII, melalui Hizbul
Wathan siswa mendapatkan pengembangan diri serta pengalaman dan
ilmu-ilmu yang tidak pernah di dapatkan di pendidikan formal. Di SMP
Muhammadiyah Sokaraja ekstrakurikuler Hizbul Wathan memiliki 4
Pembina, yaitu:
1) Dra. Netty Andarwati
2) Sandi Wagiyan, S.Pd.I
3) Sadikin
4) Khayatun Nisa, S.Pd
i. Upacara
Ekstrakurikuler ini ditunjukan untuk semua siswa di SMP
Muhammadiyah Sokaraja yang kebagian menjadi petugas pengibar
bendera. Pembinanya adalah Welli Setiawan, S.Pd dan Noviana Puspa
D.R., S.Psi.
j. Sinematografi
Dengan diadakannya ekstrakurikuler ini diharapkan siswa dapat memiliki
ketrampilan di bidang produksi film. Pembinanya adalah Riza Akbar
Apriawan, S.Pd dan M. Fahmi Muqoddas.

11
k. Seni Tari
Ekstra kurikuler ini melatih siswa untuk menari yang baik dan luwes.
Seni tari wajib kita lestarikan karena ini merupakan salah satu warisan
budaya bangsa Indonesia. Seni tari di bina oleh ibu Fitriana Nur Ekasari,
S.Pd.
l. Seni Batik
Pembinanya adalah Fitriana Nur Eka Sari, S.Pd.
6. Hubungan Kerja Sama Sekolah dengan Institusi Lain.
No Nama Instansi Tentang
1 SMA Muhammadiyah Sokaraja Pembagian Tugas Guru dalam
Kegiatan Belajar Mengajar dan
Penyuluhan Semester 1 Tahun
Pelajaran 2010/2011.
2 SMP Negeri 3 Banyumas Pemberian Tugas Tambahan
Jam Mengajar Bagi Guru Untuk
Memenuhi Beban Kerja
Mengajar Minimum 24 Jam
Tatap Muka dalam Satu
Minggu.
3 SMP Negeri 1 Sokaraja Pemberian Tugas Tambahan
Jam Mengajar Bagi Guru Untuk
Memenuhi Beban Kerja
Mengajar Minimum 24 Jam
Tatap Muka dalam Satu
Minggu.
4 Pemerintahan Desa Sokaraja Penggunaan Fasilitas Lapangan
Tengah Krida Mandala.
5 PT.TELEKOMUNIKASI Peningkatan dan Perluasan
Indonesia, Tbk Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
dalam Rangka Layanan
Pendidikan Kepada Masyarakat.
6 Panitia Penyelenggaraan UN Dana Subsidi/Bantuan

12
Tingkat Kabupaten Banyumas Penyelenggaraan UN SMP/Mts,
SMPLB
7 Universitas Muhammadiyah Peningkatan Pelaksanaan Tri
Purwokerto Dharma Perguruan Tinggi.
8 SMP Negeri 3 Sokaraja Pemberian Tugas Tambahan
Jam Mengajar Bagi Guru Untuk
Memenuhi Beban Kerja
Mengajar Minimum 24 Jam
Tatap Muka dalam Satu
Minggu.
9 SMA Muhammadiyah 1 Pemberian Tugas Tambahan
Purwokerto Jam Mengajar Bagi Guru Untuk
Memenuhi Beban Kerja
Mengajar Minimum 24 Jam
Tatap Muka dalam Satu
Minggu. (Membimbing Siswa
Sebanyak 150 Siswa)

7. Data Hubungan Sekolah dengan Orang tua siswa


Hubungan antara SMP Muhammadiyah Sokaraja dengan orang tua wali
siswa berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan kerjasama sekolah
dengan orang tua saat ada permasalahan yang menyangkut siswa-siswanya
sehingga setiap permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. Sekolah biasa
mengadakan pertemuan dengan wali siswa setiap mempunyai program baru untuk
dibicarakan agar menumbuhkan kedekatan yang harmonis antara orangtua siswa
dengan guru. Misalnya, rapat atau pertemuan yang diadakan sekolah ketika
pengambilan rapor siswa. Orang tua atau wali siswa wajib datang ke sekolah
untuk pengambilan rapor ini, hal ini dimaksudkan selain untuk mengetahui
bagaimana nilai siswa dalam satu tahun hal ini juga bertujuan agar guru dapat
menyampaikan secara langsung perkembangan dari siswa tersebut. Misalnya
mengenai tingkah laku, prestasi, pelanggaran ataupun hal-hal lainnya. Sehingga

13
orangtua tahu sikap atau langkah seperti apa yang dibutuhkan agar anaknya bisa
menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Hubungan kerjasama antara guru dengan orangtua peserta didik dan
masyarakat harus dapat menciptakan situasi kehidupan sosial yang menjunjung
tinggi nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral diperlukan untuk membangkitkan rasa
kemanusiaan supaya timbul rasa saling menghormati dan mengasihi antara satu
dan lainnya. Nilai-nilai yang dimaksud berupa aturan-aturan yang mesti disepakati
dan dilaksanakan bersama.

B. Pengamatan terhadap Unsur Pembangunan Kompetensi Dasar,


Pedagogik, Kepribadian dan Sosial.
Guru sebagai seorang pendidik harus memiliki kompetensi-kompetensi
yang ditentukan. Kompetensi tersebut seperti yang tercantum dalam penjelasan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
berikut data-data mengenai dari kelengkapan data pembagian tugas guru dalam
proses belajar mengajar, data keterlibatan guru dalam organisasi profesi, dan data
keterlibatan guru dalam kegiatan ilmiah, sebagai berikut:
1. Data Jumlah Jam Mengajar Guru
No Nama Jabatan Mata Pelajaran Mengajar
Kelas Jml jam
1 Khadir, S.Pd Kepala Sekolah PKn - 0
2 Arman, S.Pd Guru dan Wakil Prakarya/ TIK 7,8,9 24
Kepala Sekolah
3 Sri Yanto, S.Pd Guru dan Bahasa 8,9 28
Urusan Indonesia
Kesiswaan
4 Riza Akbar Guru Bahasa 7,9 28
Apriawan, S.Pd Indonesia
5 Susanti Guru Matematika 8,9 24
Krisnaningsih,
S.Pd
6 Tia Rani Agustin, Guru dan Matematika 7,9 28
S.Pd Bendahara BOS
7 Siti Musriyatun, Guru IPA 8,9 24

14
S.Pd
8 Ratna Maulida, Guru IPA 7,9 28
S.Si
9 Maymoon Guru Bahasa Inggris 7,9 24
Indranani Budi
Asih, S.Pd.i
10 Welli Setiawan, Guru Bahasa Inggris 8,9 24
S.Pd
11 Budi Wuryanto, Urusan IPS 8,9 24
S.E Kurikulum
12 Dra. Netty Guru IPS 7,9 24
Andarwati
13 Ning Herlina, Guru Seni Budaya 7,8,9 28
S.Pd
14 Sadikin Guru dan Penjasorkes 7,8,9 28
Urusan Sapras
15 Fuji Rakhman, Guru BK 7,8,9 12
S.Pd
16 Sandi Wagiyan, Guru dan Al-Qur’an dan 7,8,9 24
S.Pd.I Urusan Humas Ibadah
17 Fitriana Nur Guru Bahasa Jawa 7,8,9 12
Ekasari
18 Yeti Nur Guru PKn 8,9 12
Purwaningsih,
S.Pd
19 Khayatun Nisa, Guru Tarikh dan 7,8,9 24
S.Pd Akhlak
20 M. Untung Guru Aqidah dan 7,8,9 24
Basyari, S.Pd Kemuhammadiy
ahan
21 Hesti Guru PKn 7,8 16
Setianingrum,
S.Pd

2. Data Jumlah Guru tersertifikasi

15
Guru di SMP Muhammadiyah sebagian besar belum tersertifikasi,
walaupun belum tersertifikasi guru-guru tetap bekerja secara profesional dan
penuh tanggung jawab. Guru yang sudah tersertifikasi ada 8 yaitu:
a. Khadir, S.Pd
b. Arman, S.Pd
c. Sri Yanto, S.Pd
d. Susanti Krisnaningsih, S.Pd
e. Siti Musriyatun, S.Pd
f. Maymoon Inranani Budi Asih, S.Pd.I
g. Budi Wuryanto, S.E
h. Ning Herlina, S.Pd.
3. Keterlibatan Guru dalam Organisasi Profesi
Guru di SMP Muhammadiyah Sokaraja mengikuti organisasi profesi
antara lain MGMP dan PGRI.
4. Kelengkapan Guru dalam Kegiatan Ilmiah
Guru di SMP Muhamamdiyah Sokaraja banyak dan aktif mengikuti
kegiatan-kegiatan seminar dan workshop.

C. Pengamatan Terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta Didik


1. Data Jumlah Siswa dalam Satu Rombongan Belajar

Jml Jumlah ( Kls 7,


Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
Tahun Pendaftar 8, 9 )
Ajara / Calon Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Sisw Rombe
n siswa Sisw Rombe Sisw Rombe Sisw Rombe
a l
Baru a l a l a l

10/11 151 150 4 140 4 66 2 356 10

11/12 117 117 3 144 4 133 4 394 11

12/13 159 159 5 108 3 138 4 405 12

13/14 138 138 4 159 5 105 3 402 12

14/15 124 124 4 132 4 155 4 411 12

16
15/16 128 118 4 122 4 128 4 368 12

16/17 161 143 4 119 4 118 4 380 12

17/18 154 143 4 142 4 112 4 397 12

Keadaan siswa 7 (Tujuh) tahun terakhir SMP Muhammadiyah Sokaraja.


Pada tahun 2010/2011 berjumlah 10 rombel dengan jumlah seluruh siswa 356,
pendaftar (calon siswa baru) berjumlah 151 siswa, Kelas VII berjumlah 150 siswa
dibagi menjadi 4 rombel, Kelas VIII berjumlah 140 siswa dibagi menjadi 4
rombel, Kelas IX berjumlah 66 siswadibagi menjadi 2 rombel. Pada tahun
2011/2012 berjumlah 11 rombel dengan jumlah seluruh siswa 394, pendaftar
(calon siswa baru) berjumlah 117 siswa, Kelas VII jumlah siswa 117 dibagi
menjadi 3 rombel, Kelas VIII jumlah siswa 114 dibagi menjadi 4 rombel, Kelas
IX jumlah siswa 133 dibagi menjadi 4 rombel. Pada tahun 2012/2013 berjumlah
12 rombel dengan jumlah seluruh siswa 405, pendaftar (calon siswa) berjumlah
159, Kelas VII berjumlah 159 siswa dibagi menjadi 5rombel, Kelas VIII
berjumlah 108 siswa dibagi menjadi 3rombel, Kelas IX berjumlah 138 siswa
dibagi menjadi 4 rombel.
Pada tahun 2013/2014 berjumlah 12 rombel dengan jumlah seluruh siswa
402, pendaftar (calon siswa) berjumlah 138, Kelas VII dengan jumlah 138 siswa
dibagi menjadi 4 rombel, Kelas VIII dengan jumlah 159 dibagi menjadi 5 rombel,
Kelas IX dengan jumlah 105 dibagi menjadi 3 rombel. Pada tahun 2014/2015
berjumlah 12 rombel dengan jumlah seluruh siswa 411, pendaftar (calon siswa)
berjumlah 124, Kelas VII dengan jumlah 124 siswa dibagi menjadi 4 rombel,
Kelas VIII dengan jumlah 132 dibagi menjadi 4 rombel Kelas IX dengan jumlah
154 siswa dibagi menjadi 4 rombel. Pada tahun 2015/2016 berjumlah 12 rombel
dengan jumlah seluruh siswa 368, pendaftar (calon siswa) berjumlah 128, Kelas
VII dengan jumlah 118 siswa dibagi menjadi 4 rombel, Kelas VIII dengan jumlah
132 dibagi menjadi 4 rombel Kelas IX dengan jumlah 128 siswa dibagi menjadi 4
rombel. Pada tahun 2016/2017 berjumlah 12 rombel dengan jumlah seluruh siswa

17
380, pendaftar (calon siswa) berjumlah 161, Kelas VII dengan jumlah 143 siswa
dibagi menjadi 4 rombel, Kelas VIII dengan jumlah 119 dibagi menjadi 4 rombel,
Kelas IX dengan jumlah 118 siswa dibagi menjadi 4 rombel. Pada tahun
2017/2018 dengan jumlah seluruh 397 siswa, pendaftar (calon siswa) berjumlah
154, kelas VII dengan jumlah 143 dibagi menjadi 4 rombel, Kelas VIII dengan
jumlah 142 dibagi menjadi 4 rombel, Kelas IX dengan jumlah 112 siswa dibagi
menjadi 4 rombel.
2. Karakteristik Siswa
Peserta didik memiliki karakteristik sifat yang berbeda. Baik dalam
kemampuan menangkap materi ataupun dari latar belakang orang tua siswa.
Sehingga pola belajar yang di bawa siswa dari rumah juga berbeda. Ketika anak
memasuki masa remaja konsep diri mereka mengalami perkembangan. Dalam
aspek fisik, fisik siswa dalam suatu kelas bervariasi ada yang gemuk, ada yang
kurus, ada yang tinggi, ada yang pendek. Dalam aspek intelektual juga berbeda-
beda ada yang daya serapnya cepat, ada yang sedang dan ada yang daya serapnya
lambat. Sosial emosionalnya dalam hubungan dengan teman-teman yang lain ada
siswa yang cepat marah, egonya masih ada, ada yang sabar, rasa ingin memiliki
sesuatu sangat tinggi. Moral tingkah laku peserta didik ada yang disiplin baik cara
berpakaian maupun ketepat waktu.
Pada pelaksanaan kegiatan program Magang 1 ini penulis hanya
melakukan pengamatan di Kelas VII, maka penulis hanya akan menjabarkan
karakteristik siswa yang ada dikelas VII. Untuk kelas VII sendiri karakteristiknya
sangat beragam. Saat proses pembelajaran dimulai, masih ada siswa yang
bermain-main dengan teman sebangkunya, ada juga siswa yang dengan sigap
mempersiapkan alat tulis dan memperhatikan setiap materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan cermat. Saat guru menjelaskan materi pelajaran
ada siswa yang bercanda dengan teman sebangkunya. Bahkan saat guru menyuruh
siswa untuk membaca terlebih dahulu, siswa tidak melaksanakan perintah guru
dan bermain sendiri. Hal ini juga dikarenakan anak-anak kelas VII adalah siswa
baru, sehingga sifatnya masih terbawa masa SD yang kekanak-kanakan.
3. Aspek Penilaian Proses Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa

18
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Di SMP Muhammadiyah
Sokaraja kelas VII menggunakan kurikulum 2013, sehingga penilaiannya meliputi
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berikut adalah
instrumen untuk aspek penilaian:
a. Penilaian Kompetensi Sikap
1) Pertemuan 1
Teknik penilaian kompetensi sikap untuk pertemuan pertama
menggunakan teknik penilaian pengamatan sikap. Pedoman
pengamatan sikap dapat menggunakan format:

Pedoman PengamatanSikap
Kelas : …………………………
Hari/tanggal : …………………………..
Pertemuan Ke- : ....................................
MateriPokok : ………………………......

No Nama Aspek Penilaian


Peserta Mensyukuri Menghargai Peduli Tanggun Kerjasama
Didik Pancasila Jasa g Jawab
Pahlawan
1
2
3
4
Dst
.

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :


a) Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap
yang dinilai.

19
b) Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap
yang dinilai.
c) Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang
dinilai.
d) Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap
yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di
atas, nilai untuk Ani adalah berdasarkan modus (skor yang paling
banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.
2) Pertemuan ke 2
Penilaian Kompetensi Sikap Menghargai Musyawarah
Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap
sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda ceklist
pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Skor 4 apabila selalu melakukan sesuai aspek pengamatan.
b) Skor 3 apabila sering melakukan sesuai aspek pengamatan.
c) Skor 2 apabila kadang-kadang melakukan sesuai aspek
pengamatan.
d) Skor 1 apabila tidak pernah melakukan sesuai aspek
pengamatan.

Nama Peserta Didik : ..................................................


Kelas : ..................................................
Periode Pengamatan : ..................................................
Materi Pokok : ..................................................
No Aspek Pengamatan Skor
4 3 2 1
1 Tidak memaksakan pendapat
2 Mendahulukan musyawarah
3 Terbuka untuk mnerima sesuatu yang
baru

20
4 Menghargai pendapat orang lain
5 Melaksanakan hasil musyawarah
Jumlah

3) Pertemuan ke 3
Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan
observasi. Penilaian dilakukan secara terus menerus selama
proses pembelajaran. Penilaian meng- gunakan Jurnal
Perkembangan Sikap.

Jurnal Perkembangan Sikap


Kelas : ……..............…….
Semester : ……..............…….
No Tanggal Nama Siswa Catatan Butir
Perilaku Sikap
1
2
3
4
Dst
.

b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1) Pertemuan Pertama
a. TeknikPenilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraiandan penugasan
c. Instrumen : Uji Kompetensi 1.1. (Tes Tertulis)Aktivitas
1.1. (Penugasan)
d. Kisi-kisi,Butir Soal tes tertulis, kunci jawaban dan norma
penilaian

21
Butir
No Pengetahuan
Instrumen
1 Menjelaskan alasan jepang membentuk BPUPKI 1
2 Menjelaskan bagaimana BPUPKI terbentuk 2
3 Menjelaskan tujuan pembentukan BPUPKI 3
4 Menjelaskan keanggotaan BPUPKI 4-5
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!
1. Mengapa Jepang membentuk BPUPKI?
2. Bagaimana BPUPKI terbentuk?
3. Apa tujuan pembentukan BPUPKI?
4. Siapa ketua BPUPKI?
5. Bagaimana keanggotaan BPUPKI?
NORMA PENILAIAN
Skor untuk Jawaban benar masing-masing nomor = 5
NA = Jumlahskor x 4 = 100
2) Pertemuan Kedua
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada
pertemuan kedua dengan mengobservasi jawaban dan hasil
pekerjaan pada Aktivitas 1.2 (Tabel 1.1). Observasi pengetahuan
peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai isian Aktivitas 1.2
Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal
100.
Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut:
a) Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
b) Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
c) Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit
uraian.
d) Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan
logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25
3) Pertemuan Ketiga

22
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada
pertemuan ketiga dengan mengobservasi kemampuan peserta
didik dalam memahami sidang BPUPKI dalam bentuk simulasi.
c) Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Pertemuan 1, 2 dan 3
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat
kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan
bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada saat
menyampaikan hasil telaah tentang Perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil
telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan
aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi
dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan
Memberi
Nama Kemampua Menjawab/ Mengapresias
N Masukan/Sara
Peserta n Bertanya Berargument i
o n
Didik asi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
Ds
t
Keterangan :
Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

23
Nilai = Skor Perolehan × 50
2
Pedoman Penskoran (Rubrik)

No Aspek Penskoran
1 Kemampuan Bertanya Skor 4 apabila selalu
bertanya.
Skor 3 apabila sering
bertanya.
Skor 2 apabila kadang-
kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak
pernah bertanya.
2 Kemampuan Menjawab/Argumentasi Skor 4 apabila
materi/jawaban benar,
rasional, dan jelas.
Skor 3 apabila
materi/jawaban benar,
rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila
materi/jawaban benar,
tidak rasional, dan tidak
jelas. Skor 1 apabila
materi/jawaban tidak
benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
3 Kemampuan Memberi Masukan Skor 4 apabila selalu
memberi masukan.
Skor 3 apabila sering
memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-
kadang memberi

24
masukan. Skor 1 apabila
tidak pernah memberi
masukan.
4 Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu
memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering
memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-
kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak
pernah memberi pujian.
Hasil belajar siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Sokaraja, khususnya
mata pelajaran PPKn, datanya belum ada. Hal ini dikarenakan pada saat ini masih
dalam tahun ajaran baru sehingga belu ada nilai rapor untuk kelas VII bahkan
ulangan harian pun belum dilakssanakan.
4. Data Permasalahan yang dihadapi siswa dan penanganannya.
SMP Muhammadiyah Sokaraja merupakan sekolah yang mempunyai
banyak peserta didik. Setiap siswa di SMP Muhammadiyah Sokaraja mempunyai
permasalahan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan
permasalahan tersebut juga berpengaruh pada cara penanganan yang akan
diberikan utuk siswa. Karena permasalahan yang berbeda membutuhkan
penanganan yang berbeda, tidak semua permasalahan dapat ditangani dengan satu
macam penanganan.
Permasalahan yang biasa dijumpai oleh siswa SMP Muhammadiyah
Sokaraja seperti prestasi siswa yang menurun, berkelahi di lingkungan sekolah,
merokok dilingkungan sekolah, berpakaian tidak sesuai aturan dan sebagainya.
Penangan yang biasa diberikan oleh pihak sekolah yaitu konsultasi pendidikan
dengan wali kelas maupun dengan guru BK, peneguran secara lisan tiga kali,
peringatan secara tertulis satu kali, pemanggilan orang tua/wali murid ke sekolah,
pemberhentian sementara (skorsing 1 minggu) dan apabila permasalahan yang
dijumpai ataupun permasalahan yang disebabkan siswa sudah melampaui batas
maka siswa tersebut akan dikembalikan kepada orang tua/wali siswa.

25
D. Pengamatan terhadap Proses Pembelajaran Langsung di Kelas
1. Kelengkapan data identitas mata pelajaran yang diamati
Nama pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Mengajar kelas : VII
Status pendidikan : SMP Muhammadiyah Sokaraja
Semester :Gasal
Jumlah siswa perkelas : 36
Materi kelas : Penetapan dan Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Sumber belajar : Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan SMP.
Pada magang 1 kali ini penulis mengamati SMP Muhammadiyah Sokaraja
dengan mata pelajaran yang diamati yaitu sesuai dengan program studi yang
ditempuh dalam perkuliahan yaitu PPKn, dan dalam kegiatan belajar mengajar
sasaran pengamatannya adalah PPKn kelas VII.
2. Kelengkapan data nama guru pengampu/yang mengajar
IDENTITAS GURU PAMONG
a. Nama : Hesti Setianingrum, S.Pd
b. Status PNS/ Guru : - / GURU PPKN
c. Jabatan Fungsional : Guru
d. Mata Pelajaran yang diampu : PPKn
e. TTL :Banyumas, 31 Januari 1994
f. Alamat : Plana Rt 2 Rw 4, Somagede- Banyumas.
g. Keorganisasian : -
h. Email : hestisetia31@gmail.com
i. Motto : Positif Thinking.
j. Riwayat Pendidikan : - SD N 2 Plana tahun 2000-2006
- SMP N 1 Somagede tahun 2006-2009
- SMK Muhammadiyah Somagede tahun 2009-2012
- Universitas Muhammadiyah Purwokerto Program
Studi PPKn tahun 2012-2016
3. Kelengkapan Data Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian.

26
Data KD dan Indikator pencapaian terdapat dalam RPP yang dimiliki
masing-masing guru Mata Pelajaran. Contoh KD dan indikator pencapaian dapat
dilihat dilampiran.
4. Data Model Pembelajaran yang digunakan.
Ketika penulis melakukan pengamatan di kelas VII, model pembelajaran
yang digunakan saat membahas tentang materi Penerapan dan Perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara adalah:
a. Guru memberikan materi lalu siswa mendengarkan dan mencatat.
b. Guru memberikan pertanyaan dan siswa menjawab.
c. Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok dan memberikan soal
untuk didiskusikan bersama kelompoknya masing-masing.
d. Hasil diskusi dipaparkan oleh setiap kelompok didepan kelas.
5. Kegiatan Belajar Siswa
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan adalah sebelum memulai
pelajaran siswa berbaris didepan kelas dengan dipimpin salah satu siswa, setelah
barisan rapih siswa masuk kedalam kelas dengan rapih dan bersalaman dengan
guru. Hal ini dilakukan jika mata pelajaran PPKn dimulai pada jam pertama,
seperti kelas VII A pelajaran PPKn dimulai dari jam pertama sampai jam ke tiga.
Untuk memulai pelajaran jam pertama siswa berdoa bersama-sama lalu
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila karena lagu ini berkaitan
dengan materi yang akan disampaikan serta untuk membangkitkan semangat
siswa. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila tidak hanya dinyanyikan pada saat
jam pertama tetapi di jam lain juga tetap dinyanyikan.
Pada minggu pertama melakukan pengamatan sebelum guru memulai
pembelajaran guru menyuruh dua siswa untuk mengambil buku paket di
perpustakan sesuai jumlah siswa perkelas. Lalu guru menjelaskan materi yang
akan dipelajari dengan model ceramah diselingi dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan. Biasanya guru juga menyuruh siswa untuk membaca materi terlebih
dulu dan guru akan menjelaskan. Guru juga memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.Pada minggu kedua, sebelum guru memulai pelajaran guru
melakukan pengulangan terhadap materi yang telah diberikan pada akhir

27
pertemun.Lalu diteruskan dengan penyampaian materi lagi.Dalam pertemuan
minggu kedua ini guru menggunakan metode diskusi kelompok. Guru menyuruh
siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota. Guru
memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk mengerjakan soal pada buku
paket PPKn. Pada saat diskusi kelompok sedang berlangsung ada beberapa
kelompok yang kesulitan menjawab, guru dengan senang hati membantu setiap
kelompok yang kesulitan. Peserta magang 1 dari progarm Studi PPKn juga ikut
membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan.Setelah semua kelompok
selesai mengerjakan.Setiap kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
jawabannya.Seluruh siswa aktif dalam mengerjakan tugas, walaupun ada beberapa
siswa di dalam kelompok yang tidak mengerjakan, tetapi diskusi kelompok ini
berjalan cukup lancar.
6. Permasalahan yang dijumpai saat pembelajaran.
Menurut hasil pengamatan yang telah dilakukan, penulis menjumpai
beberapa permasalahan di dalam kelas. Masalah yang pertama siswa ribut,
bercerita sendiri dengan teman sebangkunya sehingga membuat kelas menjadi
gaduh dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini menyebabkan siswa
menjadi bingung saat di beri tugas dan diberi pertanyaan. Untuk masalah ini guru
harus sering mengingatkan siswa agar tidak bercerita sendiri saat pembelajaran
sehingga nantinya siswa dapat mengerjakan tugas yang telah diberikan. Seperti
yang dilakukan oleh ibu Hesti saat siswanya ribut sendiri di dalam kelas. Kedua,
saat ada siswa yang mengantuk guru selalu mengingatkan siswa yang mengantuk
dan menyarankan untuk membasuh mukanya terlebih dahulu supaya tidak
mengantuk lagi. Ketiga, pada saat diskusi kelompok ada beberapa siswa di dalam
kelompok yang tidak ikut mengerjakan, sehingga guru membagikan tugas pada
setiap anggota kelompok, ada yang bertugas menulis dan mencari jawaban.

E. Refleksi hasil Pengamatan proses pembelajaran


Selama dua belas hari melakukan pengamatan di SMP Muhamamdiyah
Sokaraja saya dapat melihat dan mengamati berbagai kegiatan akademik yang ada
disana. Saya melakukan pengamatan di dalam kelas 5 kali. Menurut saya guru di

28
SMP Muhammadiyah Sokaraja yang saya amati dalam mengajar PPKn sudah
menguasai bahan ajar sehingga siswa mengerti apa yang disampaikan guru,
memberikan penjelasan dengan detail, mengulas kembali materi yang telah
dijelaskan sebelumnya sehingga siswa mengingat kembali materi yang telah
dijelaskan, memberikan pertanyaan kepada siswa jika siswa sudah memahami
materi kemudian guru melanjutkan ke materi berikutnya. Setiap guru di SMP
Muhammadiyah Sokaraja memiliki metode yang berbeda saat menyampaikan
materi agar siswa tertarik untuk mempelajarinya dan dapat terciptanya hubungan
yang harmonis antara guru dengan siswa.
Guru di SMP Muhammadiyah menguasai bahan ajar ketika menerangkan
sebuah materi dilengkapi dengan buku paket, guru juga mengajar sesuai dengan
RPP yang sudah dibuat oleh setiap guru mata pelajaran. SMP Muhammadiyah
Sokarja belum menggunakan LCD untuk media pembelajaran, dikarenkan
keterbatasan LCD. Kepribadian guru di SMP Muhammadiyah Sokaraja sudah
memiliki kepribadian yang baik. Kompetensi sosial berkaitan dengan kehidupan
guru dengan guru, guru dengan siswa, dan yang terpenting hubungan dengan
masyarakat sekitar. Hubungan guru dengan guru mereka saling bekerjasama
membangun pendidikan yang lebih baik dan bertanggung jawab pada tugasnya
masing-masing. Hubungan guru dengan siswa juga sangat baik, ketika berpapasan
mereka saling senyum, sapa, salam, sopan (4S) sesuai dengan kultur sekolah yang
diterapkan.
Siswa siswi SMP Muhammadiyah Sokaraja sudah masuk tepat waktu
yaitu jam 07.00 walaupun masih ada satu dua anak yang terlambat tapi sebagian
besar siswa-siswinya sudah disiplin. Ketika siswa mengikuti pelajaran sebagian
besar mereka sudah memperhatikan gurunya tetapi terkadang masih ada siswa
yang kurang memperhatikan. Keaktifan siswa kelas VII cukup bagus dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru baik secara lisan maupun tertulis,
siswa juga sudah mulai tumbuh keberaniannya untuk tampil di depan kelas
mengerjakan tugas dan lainlain. Tapi Masih ada siswa yang malu-malu untuk
tampil di depan. Dengan beberapa uraian di atas SMP Muhammadiyah Sokaraja
dan seluruh warga didalamnya dapat mencapai dan memiliki kesejahteraan yang

29
tinggi dan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Serta alumnus SMP
Muhammadiyah Sokaraja juga banyak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,
semoga anak-anak di SMP Muhammadiyah Sokaraja menjadi anak yang trampil,
cerdas dan penuh kreativitas dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan selama 14 (empat
belas) hari di SMP Muhammadiyah Sokaraja maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. SMP Muhammadiyah Sokaraja mempunyai kultur sekolah yang sangat baik
dan unik dimana semua warga sekolah, disiplin dalam mengikuti seluruh
kegiatan dan peraturan sekolah.
2. Pendidik SMP Muhamamdiyah Sokaraja merupakan pendidik yang kompeten
dan professional serta patut untuk dijadikan teladan.
3. Peserta didik memiliki potensi yang baik untuk menjadi insan yangcerdas dan
berakhlak mulia. Mereka juga mempunyai prestasi yangsangat tinggi.
4. Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik berkat peran paraguru
dan seluruh anggota sekolah yang saling mendukung.
B. Saran
Setelah dilaksanakannya Kegiatan Program Magang 1 ini, penulis telah
melihat dan ikut serta di dalam pelaksanaan kegiatan akademik maupun non
akademik SMP Muhammadiyah Sokaraja. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini penulis akan memberikan sedikit saran, diantaranya :
1. SMP Muhammadiyah Sokaraja dapat mempertahankan dan meningkatkan
prestasi baik akademik maupun non akademik.

30
2. SMP Muhammadiyah Sokaraja mampu menindak lanjuti potensi yang dimiliki
peserta didik.
3. Pendidik dapat lebih memperhatikan dan memberikan motivasi kepada siswa
siswi SMP Muhammadiyah Sokaraja baik di dalam maupun diluar kelas, baik
disekolah maupun di luar sekolah.
4. Pendidik dapat menjaga keprofesionalan, komitmen, serta konsisten dalam
melaksanakan tugasnya.
5. Peserta didik dapat mengimplementasikan dan menerapkn ilmu yang telah
diberikan oleh para pendidik.

LAMPIRAN

31

Anda mungkin juga menyukai