Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS WILAYAH

“ANALISIS EKONOMI WILAYAH DAN SUMBER DAYA ALAM “

DOSEN PEMBIMBING :

HENDRA SAPUTRA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

ALIFTYA KURNIATI :

NURUL HAFIZA : 11811223184

FIRDAUS :
WINDA :

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TP 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh,

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang mana atas limpah dan rahmatnya lah kami dapat
menyusun makalah ini sedemikian rupa dari beberapa referensi seperti buku, dan jurnal
yang telah di pastikan kebenaran sumbernya, semua pokok-pokok yang mengenai Analisis
Ekonomi Wilayah Dan Sumber Daya Alam telah kami susun kedalam bentuk makalah
yang akan menjadi penunjang pembelajaran mata kuliah Geografi Analisi Wilayah di
Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.

kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang membantu dan dosen
Hendra Saputra, M.Pd yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini
baik pembinaan secara langsung maupun tidak langsung dan terimakasih kepada ibuk
yang telah memberikan kami judul makalah yang amat bermanfaat ini.

Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat dari berbagai sisinya dan kami
selaku penulis meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan dan kalimat yang
ada dalam makalah ini sekian terimakasih,

Waalaikumusallam warrahmatullahi wabarokatuh

Pekanbaru, 11 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHILUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi wilayah dan sumber ekonomi wilayah

2. Bagaimana tata cara analisis wilayah dan sumber daya alam?

3. Bagaimana kebutuhan data dan peta-peta untuk analisis ekonomi wilayah dan sumber
daya alam?

4. Bagaimana contoh analisis wilayah dan sumber daya alam?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu ekonomi wilayah dan sumber daya alam

2. Untuk mengetahui tata cara analisis ekonomi wilayah dan sumber daya alam

3. Untuk mengetahui kebutuhan data dan peta-peta untuk analisis ekonomi wilayah dan
sumber daya alam

4. Untuk mengetahui contoh analisis ekkonomi wilayah dan sumber daya alam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.pengertian ekonomi wilayah dan sumber daya alam

Ekonomi wilayah adalah ekonomi yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis
ekonomi. Ilmu ekonomi wilayah merupakan gabungan antara ilmu ekonomi tradisional dengan
teori lokasi. Yang intinya membahas pada sektor sektor yang nantinya output dari ekonomi
wilayah yaitu pengclasteran antar sektor.

Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu ekonomi sosial dengan memusatkan dengan
cara pendekatan analitis suatu permasalahan khusus seperti perkotaan, pedesaan dan regional.
Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dan perlu dipelajari bagi para
perencanaa wilayah dan kota,karena perencana wilayah wajib mengetahui keadaan ekonomi
kawasan tersebut sebelum membangun kota tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan dalam ekonomi wilayah adalah beberapa bidang penunjang
ekonomi di kawasan tersebut seperti industri, pabrik , pertanian dan jasa , beberapa bidang
tersebut dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut dan juga dapat
menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat disana, ekonomi wilayah tidak lepas dari
pembangunan berkelanjutan karena dalam perencanaan wilayah dan kota hal tersebut menjadi
dasar dalam melakukan suatu rencana.

Tujuan dari pembangunan ekonomi wilayah tersebut tak luput dari pembangunan
kawasan tersebut antara lain mengurangi pengangguran yang ada, mendorong pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat ,menciptakan pemerataan pembangunan
dalam/ antar wilayah, menetapkan sektor unggulan wilayah, menciptakan keterkaitan antar
sektor dan pemenuhan kebutuhan pangan wilayah yang tujuanya dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Ekonomi wilayah tak luput dari aktivitas ekonomi yang dibedakan dalam sektor
primer, sektor sekunder dan sektor tersier.1

1
https://wwwkompasianacom.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/artagara/5dc7c900097f3624337f3
832/apa-itu-ekonomi-wilayah?amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16181389230592&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fartagara
%2F5dc7c900097f3624337f3832%2Fapa-itu-ekonomi-wilayah

2
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya
tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi
teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa
manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara
signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan
beberapa negara seperti Indonesia, Brasil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah
memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di
kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia
dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi.
Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini sering kali tidak sejalan dengan perkembangan
ekonomi di negara-negara tersebut.2

Ekonomi sumberdaya alam adalah aplikasi ilmuekonomi terhadap sumber daya alam
yaitu semua benda hidup atau mati yang ada secara alami yangsecara tradisional dikaitkan
kegunaanya bagi manusia.Kegunaan yang dimaksud di atas dilandasi olehtingkat teknologi yang
dikuasai oleh manusia maupun keadaan sosial ekonomi yang berlaku. Padasaat ini pengertiannya
yang lebih luas lagi mencakup pula sistem lingkungan dan ekonomi.3

B. Tata cara analisis ekonomi wilayah dan sumber daya alam

Dalam dunia perencanaan pembangunan wilayah dan perkotaan, teknik-teknik yang


digunakan untuk menganalisis keadaan perekonomian suatu daerah dapat bermacam-macam.
Namun, berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh para perencana untuk
mendapat gambaran atas perekonomian obyek perencanaannya.

Dalam dunia perencanaan pembangunan wilayah dan perkotaan, teknik-teknik yang


digunakan untuk menganalisis keadaan perekonomian suatu daerah dapat bermacam-macam.

2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
3
http://repository.umpalembang.ac.id/id/eprint/331/1/Ekonomi%20Sumber%20Daya%20Alam
%20%26%20Lingkungan%20MMB.pdf

3
Namun, berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh para perencana untuk
mendapat gambaran atas perekonomian obyek perencanaannya.

1. Produk Domestik Regional Bruto

Produk domestik regional bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu (satu
tahun), atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi di suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu (satu tahun).Terdapat dua
perhitungan produk domestik regional bruto yakni berdasar harga berlaku (terdapat pengaruh
inflasi) dan atas dasar harga konstan tidak terdapat pengaruh inflasi). PDRB atas dasar harga
berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada
setiap tahunnya. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang
dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar
harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Sedangkan harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertambahan ekonomi dari tahun ke tahun.Data PDRB tiap
daerah di Indonesia dapat diperoleh di dalam buka PDBD di Badan Pusat Statistik daerah
setempat maupun dapat di download melalui website Badan Pusat Statistik sebagai data analisis
ekonomi wilayah.

2. Kontribusi Sektoral dan Struktur Perekonomian

Dengan membandingkan kontribusi sektoral selama tahun pengamatan dapat dilihat


perubahan secara struktural komponen (sektor) penyusun PDRB daerah sehingga dapat melihat
kondisi ekonomi wilayah tersebut. Kontribusi sektoral dihitung dengan membagi PDRB per
sektor dengan total PDRB.

3. Pertumbuhan Ekonomi

4
Pertumbuhan ekonomi, dapat didekati dengan menghitung pertumbuhan PDRB atas dasar
harga konstan.

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk adalah dengan melihat
nilai PDRB Per Kapita. PDRB per kapita dihitung dengan cara membagi total PDRB dengan
jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang digunakan untuk membagi adalah jumlah penduduk
pada pertengahan tahun. Berdasarkan PDRB per Kapita dapat diketahui besarnya pendapatan
yang dihasilkan oleh setiap penduduk di suatu daerah.

5. Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan dengan menggunakan pendekatan konsep kemiskinan yang dikaitkan


kebutuhan hidup minimal yang layak (basic needs) untuk seseorang/rumah tangga. Kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan
yang bersifat mendasar yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan
dasar lainnya.

Berdasarkan pendekatan dasar kebutuhan. maka dapat dihitung “garis kemiskinan


konsumsi” dan selanjutnya dapat dihitung persentase penduduk miskin (head count indeks) yaitu
persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan konsumsi. Garis kemiskinan
konsumsi dihitung berdasarkan rata-rata pengeluaran makanan dan bukan makanan perkapita
pada kelompok penduduk referensi, yaitu penduduk kelas marjinal yang hidupnya berada sedikit
diatas garis kemiskinan konsumsi (BPS, Pemerataan Pendapatan dan Pola Konsumsi Penduduk
Jawa Tengah). Garis kemiskinan konsumsi terdiri dari garis kemiskinan makanan (batas
kecukupan konsumsi makanan) dan garis kemiskinan non makanan (batas kecukupan konsumsi
5
non makanan).Batas kecukupan konsumsi makanan dihitung dari besarnya rupiah yang
dikeluarkan untuk makanan yang memenuhi kebutuhan minimum energy 2100 kalori per kapita
per hari.

6. Garis Kemiskinan

Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK) adalah :

GK = GKM + GKNM

Keterangan:

GK : Garis Kemiskinan

GKM : Garis Kemiskinan Makanan

GKNM : Garis Kemiskinan Non-Makanan

Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum


makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita perhari. Garis Kemiskinan Non-
Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan
kesehatan (BPS, Data dan Informasi kemiskinan).

7. Analisis Tipologi Daerah

Alat analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan
struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi
daerah berdasarkan dua indikator utama yaitu pertumbuhan ekonomi pada sumbu vertikal dan
rata-rata pendapatan perkapita pada sumbu horizontal. Berdasarkan kriteria tersebut daerah yang
diamati dapat dibagi menjadi empat kuadran wilayah, diantaranya:

Kuadran 1. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh yaitu daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibanding rata-rata
kabupaten/kota.

Kuadran 2. Daerah berkembang yaitu daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi
tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota.

6
Kuadran 3. Daerah Maju tapi tertekan, yaitu daerah yang memiliki pendapatan perkapita lebih
tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding dengan rata-rata
kabupaten/kota.

Kuadran 4. Daerah relatif tertinggal yaitu daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan dan
pendapatan perkapita yang lebih rendah dibanding dengan rata-rata kabupaten/kota.

Hasil analisis tipologi Klassen dengan menggunakan data tahun 2011-2013 menunjukkan
bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan
tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota. Oleh
karena itu, pemerintah diharapkan dapat meoptimalisasi sektor unggulan agar dapat
mendongkrak PDRB perkapita daerah4

8. Analisis Shift Share

Analisis Shift Share adalah analisis yang bertujuan untuk menentukan kinerja atau
produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih
besar (regional atau nasional). Teknik analisis shift share ini membagi pertumbuhan sebagai
perubahan (D) suatu variabel wilayah, seperti tenaga kerja, nilai tambah, pendapatan atau output,
selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh-pengaruh : pertumbuhan nasional (N), industri
mix/bauran industri (M), dan keunggulan kompetitif ( C ). Bentuk umum persamaan dari analisis
shift share dan komponen-komponennya adalah :

D ij = N ij + M ij + C ij

Keterangan :

I = Sektor-sektor ekonomi yang diteliti

j = Variabel wilayah yang diteliti Provinsi

n = Variabel wilayah Indonesia

D ij = Perubahan sektor i di daerah j (Provinsi)

N ij = Pertumbuhan nasional sektor i di daerah j (Provinsi)


4
https://kobarkab.bps.go.id/news/2015/09/25/5/analisis-tipologi-klassen.html

7
M ij = Bauran industri sektor i di daerah j (Provinsi)

C ij = Keunggulan kompetitif sektor i di daerah j (Provinsi)

Dalam teknik analisis ekonomi wilayah tersebut, variabel yang digunakan adalah Tenaga
kerja dan PDRB yang dinotasikan sebagai (y). maka :

D ij = y* ij – y ij

N ij = y ij . r n

M ij = y ij ( r i n – r n)

C ij = y ij (r ij – r i n)

Keterangan :

y ij = Tenaga Kerja/PDRB sektor i di daerah j (Provinsi)

y*ij = Tenaga Kerja/PDRB sektor i di daerah j akhir tahun analisis (Provinsi)

r ij = Laju pertumbuhan sektor i di daerah j (Provinsi)

r in = Laju pertumbuhan sektor i di daerah n (indonesia)

r n = Rata-rata Laju pertumbuhan Tenaga Kerja/GNP di daerah n (indonesia)

Untuk suatu daerah, pertumbuhan nasional / regional, bauran industri dan keunggulan
kompetitif dapat dijumlahkan untuk semua sektor sebagai keseluruhan daerah, sehingga
persamaan shift share untuk sektor I di wilayah j adalah:

D ij = y ij . r n + y ij (r i n – r n ) + y ij (r ij – r in )

9. Metode Location Quotient

Analisis ekonomi wilayah ini digunakan untuk menentukan subsektor unggulan atau
ekonomi basis suatu perekonomian wilayah. Subsektor unggulan yang berkembang dengan baik
tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara optimal.

8
10. Indeks Williamson

Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang perkembangan masing-
masing daerah dari segi pemerataan pembangunan, dapat diamati dengan menggunakan indeks
ketimpangan pembangunan antar daerah yang semula dipergunakan oleh Jeffrey G. Wlliamson.
Perhitungan indeks Wlliamson didasarkan pada data PDRB masing-masing daerah digunakan
rumus sebagai berikut:

11. Indeks Gini

Indeks Gini mengukur pencapaian tingkat pemerataan pendapatan adalah dengan nilai
koefisien atau rasio gini yang berada dalam selang 0 sampai dengan 1.Rasio gini sama dengan 0
menunjukkan adanya kemerataan yang sempurna (setiap orang mendapatkan porsi yang sama).
Sedangkan angka 1 menunjukkan adanya ketidakmerataan yang sempurna dalam pembagian
pendapatan.

9
IG < 0,4 artinya tingkat ketimpangan rendah

0,4 <IG < 0,5 artinya tingkat ketimpangan moderat

IG > 0,5 artinya tingkat ketimpangan tinggi

Indeks Gini dapat diketahui melalui formula berikut:

di mana:

IG = Indeks Gini

Yi* = proporsi secara kumulatif dari jumlah pendapatan rumah tangga sampai kelas i

fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i

kc = jumlah kelas

12. Model Gravitasi

Teknik analisis ekonomi wilayah ini digunakan untuk mencari wilayah mana di sekitar
daerah perencanaan yang berpotensi kuat dalam pertumbuhannya. Adanya interaksi antara desa-
kota menunjukkan eratnya hubungan antara wilayah 1 dengan wilayah 2 sebagai konsekuensi
interaksi kota-desa dalam teori pusat pertumbuhan.Adapun rumus untuk menghitung interaksi
dalam hubungan desa-kota adalah:

Keterangan :

I1,2 : Interaksi dalam wilayah 1 dan 2

W1 : pendapatan perkapita wilayah 1

W2 : pendapatan perkapita wilayah 2

P1 : Jumlah penduduk wilayah 1

P2 : Jumlah penduduk wilayah 2

J1,2 : jarak antara wilayah 1 dan 2 (dalam meter)

10
a : konstanta yang nilainya 1

b : konstanta yang nilainya 2.5

5
http://www.radarplanologi.com/2015/10/cara-menganalisis-kondisi-ekonomi-wilayah.html?m=1

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu ekonomi sosial dengan memusatkan dengan
cara pendekatan analitis suatu permasalahan khusus seperti perkotaan, pedesaan dan regional.
Ekonomi wilayah merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dan perlu dipelajari bagi para
perencanaa wilayah dan kota,karena perencana wilayah wajib mengetahui keadaan ekonomi
kawasan tersebut sebelum membangun kota tersebut.

Berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh para perencana untuk
mendapat gambaran atas perekonomian obyek perencanaannya; Produk Domestik Regional
Bruto, kontribusi sectoral dan struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi, produk domestic
regional bruto (PDRB) perkapita, tingkat kemiskinan, garis kemiskinan, analisis tipologi daerah,
analisi shift share, metode location quotient, indeks Williamsons, indek gini, model gravitas

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan juga, semoga makalah ini
dapat sebagai pembanding dari buku-buku yang lain serta bermanfaat untuk pembaca pada
umumnya dan khususnya untuk penulis sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://wwwkompasianacom.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/artagara/5dc7c
900097f3624337f3832/apa-itu-ekonomi-wilayah?
amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16181389230592&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fartagara
%2F5dc7c900097f3624337f3832%2Fapa-itu-ekonomi-wilayah

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam

http://repository.umpalembang.ac.id/id/eprint/331/1/Ekonomi%20Sumber%20Daya%20Alam
%20%26%20Lingkungan%20MMB.pdf

https://kobarkab.bps.go.id/news/2015/09/25/5/analisis-tipologi-klassen.html

http://www.radarplanologi.com/2015/10/cara-menganalisis-kondisi-ekonomi-wilayah.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai